Anda di halaman 1dari 7

Kajian Fisika Sekolah

Resume Pemuaian Zat

Sarah Kirana (06111381722050)

Pengertian Pemuaian

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat
yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas. Pemuaian pada zat padat ada 3
jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan
pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi
pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai volumenya
sama dengan 1/273.

Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena


menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan
dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh
benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali.

Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal
benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu
benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.

Koefisien muai panjang suatu zat adalah angka yang menunjukkan pertambahan


panjang zat apabila suhunya dinaikkan 1°C. Makin besar koefisien muai panjang suatu zat
apabila dipanaskan, maka makin besar pertambahan panjangnya. Demikian pula sebaliknya,
makin kecil koefisien muai panjang zat apabila dipanaskan, maka makin kecil pula
pertambahan panjangnya. Koefisien muai panjang (α) beberapa zat dapat dilihat pada tabel di
bawah ini. Sedangkan koefisien muai luas dan volume zat padat, masing-masing adalah β =
2α dan γ = 3α.
Tabel Koefisien Muai Panjang

No Jenis Bahan Koefisien Muai Panjang/oC


1 Aluminium 0,000026
2 Baja 0,000011
3 Besi 0,000012
4 Emas 0,000014
5 Kaca 0,000009
6 Kuningan 0,000018
7 Tembaga 0,000017
8 Platina 0,000009
9 Timah 0,00003
10 Seng 0,000029
11 Pyrex 0,000003
12 Perak 0,00002

Jika sebuah batang mempunyai panjang mula-mula l1, koefisien muai panjang (α),
suhu mula-mula T1, lalu dipanaskan sehingga panjangnya menjadi l2dan suhunya menjadi T2,
maka akan berlaku persamaan sebagai berikut.

l2 = l1 + ∆l ……………… Pers. (1)

Karena ∆l = l1α × ∆T, maka persamaan (1) menjadi seperti berikut ini :

l2 = l1(1 + α × ∆T) …… Pers. (2)

Keterangan:

l1 = panjang batang mula-mula (m)

l2 = panjang batang setelah dipanaskan (m)

∆l = selisih panjang batang = l1 – l2

α = koefisien muai panjang (/°C)

T1 = suhu batang mula-mula (°C)


T2 = suhu batang setelah dipanaskan (°C)

∆T = selisih suhu (°C) = T2 – T1

Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan
tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas
adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis.

Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah
luas awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu
merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas
besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.

Serupa dengan pertambahan panjang pada kawat, pertambahan luas pada benda dapat
dirumuskan sebagai berikut.

A2 = A1(1 + β × ∆T) ……………… Pers. (3)

Diketahui β = 2α, maka persamaan (3) menjadi seperti berikut.

A2 = A1(1 + 2α × ∆T) …………… Pers. (4)

Keterangan:

A1 = luas bidang mula-mula (m2)

A2 = luas bidang setelah dipanaskan (m2)

β = koefisien muai luas (/°C)

∆T = selisih suhu (°C)

Pemuaian Volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima
kalor. Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), seperti bola dan
balok, jika dipanaskan akan mengalami muai volume, yakni bertambahnya panjang, lebar,
dan tinggi zat padat tersebut. Karena muai volume merupakan penurunan dari muai panjang,
maka muai ruang juga tergantung dari jenis zat.
Jika volume benda mula-mula V1, suhu mula-mula T1, koefisien muai ruang γ, maka
setelah dipanaskan volumenya menjadi V2, dan suhunya menjadi T2sehingga akan berlaku
persamaan sebagai berikut :

V2 = V1(1 + γ × ∆T) ……………… Pers. (5)

Diketahui γ = 3α, maka persamaan (5) menjadi seperti berikut :

V2 = V1(1 + 3α × ∆T) …………… Pers. (6)

Keterangan:

V1 = volume benda mula-mula (m3)

V2 = volume benda setelah dipanaskan (m3)

γ = koefisien muai ruang (/°C)

∆T : selisih suhu (°C)

Pemuaian Zat Cair


Pada zat cair pemuaian yang terjadi hanya pemuaian volume, tidak ada pemuaian
panjang dan luas. Ini terkait dengan sifat dar zat cair sendiri yang bentuknya berubah-ubah
sesuai dengan bentuk wadah yang ditempatinya. Misalnya mengisi penuh sebuah panci
dengan air kemudia panaskan, beberapa saat kemudian akan ada air yang tumpah dari panci
tersebut, itulah salah satu contoh pemuaian zat cair. Masih banyak lagi contoh-contoh
pemuaian zat cair yang bisa  temukan.Rumus pemuaian zat cair secara matematis rumus
pemuaian zat cair sama dengan rumus pemuaian volume pada pemuaian zat padat. Besarnya
pemuaian zat cair ditentukan dari koefisien muai volumenya b.
ΔV = Vo . b . ΔT

Keterangan :
b = Koefisien muai volume zat cair.  Nilai b ini berbeda dengan γ atau koefisien muai volume
zat padat.
ΔV = penambahan volume yang terjadi (L)
ΔT = selisih suhu
Pemuaian Zat Gas/ Pemuaian Gas
Gas juga megalamai pemuaian layaknya pada pemuaian zat cair dan zat padat.Khusus
untuk pemuaian zat ini agak berbeda dengan pemuaian zat padat dan pemuaian zat cair. Ada
satu variabel yang sangat menentukan pemuaia zat gas yaitu tekanan. Sobat muengkin pernah
melihat balon yang kepanasan tiba-tiba meletus, itu salah satu contoh
sederhana pemuaian gas.
Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai berikut :
V = Vo (1 + γ ΔT)
Keterangan :
γ adalah koefisien muai volume. Nilai γ sama untuk semua gas, yaitu 1/273 ºC-1
Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu:
 Pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal)
 Pemuaian gas pada tekanan tetap (isobar)
 Pemuaian gas pada volume tetap (isokhorik)
a) Pemuaian Gas pada Suhu Tetap (Isotermal)
Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam ruang tertutup
yang suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah tetap. Dirumuskan
sebagai berikut :
PV = Tetap
Atau
P1V1 =P2V2
Keterangan:
P = tekanan gas (atm)
V = volume gas (L)
b) Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap (Isobar)
Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu gas di dalam
ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak
gas. Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai berikut :
V1 V2
=
T 1 T2
Keterangan:
V = volume (L)
T = suhu (K)
c) Pemuaian Gas Pada Volume Tetap (Isokhorik)
Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu jika volume
gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu
mutlaknya. Hukum Boyle-Gay Lussac dirumuskan sebagai berikut :
P 1 P2
=
T1 T 2
Dengan menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan :
P1V 1 P2V 2
=
T1 T2
Keterangan:
P = tekanan (atm)
V = volume (L)
T = suhu (K)

Contoh - Contoh Pemuaian


 Pemuaian zat padat
Contoh – contoh pemuaian zat padat sangat sering di jumpai dalam kehidupan sehari
hari seperti :
a. Pemasangan rel kereta api
b. Kabel listrik/telepon yang lebih kendur ketika siang hari
c. Bimetal pada alat-alat listrik seperti pada setrika yang akan mati sendiri ketika
sudah terlalu panas.
d. Pemuaian pada kaca rumah.
e. Mengeling Pelat Logam Umumnya dilakukan pada pembuatan container dan
badan kapal besar.
f. Pemasangan Ban Baja pada Roda Lokomotif dilakukan dengan cara
memanaskan ban baja hingga memuai kemudian dipasangkan pada poros 
roda,setelah dingin akan menyusut dan mengikat kuat.
 Pemuaian zat cair
Contoh – contoh pemuaian zat cair dalm kehidupan sehari – sehari seperti :
a. Termometer Memanfaatkan pemuaian zat cair(raksa atau alkohol) pada tabung
thermometer.
b. Air dalam panci akan meluap ketikadipanaskan. (selain dipengaruhi oleh
konveksi kalor peristiwa ini juga dipengaruhi oleh pemuaian air)
 Pemuaian gas
Contoh – contoh pemuaian gas dalam kehidupan sehari – hari yaitu :
a. Balon yang meletus terkena panas.
b. Roda kendaraan yang meletus terkena panas

Anda mungkin juga menyukai