Anda di halaman 1dari 15

Bismillahirrohmaanirrohim

1
TERMO FISIKA
Pemuaian Zat
 Perpindahan Kalor

Oleh :
Drs. Muhammad Mukhid, M.Pd.
DOSEN MATA KULIAH FISIKA

2
Pemuaian Zat
Pada umumnya setiap zat akan memuai bila dipanaskan,
kecuali air (ingat sifat anomali air).
Ada 3 macam pemuaian yaitu :
1. Pemuaian Zat Padat
2. Pemuaian Zat Cair
3. Pemuaian Gas
Untuk Zat Padat mengalami 3 pemuaian yaitu :
1. Pemuaian Panjang
2. Pemuaian Luas
3. Pemuaian Volume/Ruang
Sedangkan untuk Zat Cair dan Gas hanya mengalami pemuaian
volume/ruang saja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemuaian antara lain :
1. Panjang/Luas/Volume zat mula-mula
2. Koefisien Muai Panjang/Luas/Volume zat
3. Kenaikan Suhu zat 3
1. Pemuaian Zat Padat
a. Pemuaian Panjang
lo

lt

 Rumus :  l = lt - lo
 Rumus :  l = lo .  .  t
di mana :
lo = panjang batang mula-mula (cm)
lt = panjang batang akhir (cm)
 l = pertambahan panjang (cm)
 = koefisien muai panjang (/oC)
 t = kenaikan suhu (oC)
4
b. Pemuaian Luas
 Rumus :  A = At - Ao
 Rumus :  A = Ao .  .  t
di mana :
Ao = luas mula-mula (cm2)
A t = luas akhir (cm2)
 A = pertambahan luas (cm2)
 = koefisien muai luas (/oC)
 t = kenaikan suhu (oC)
=2
5
c. Pemuaian Volume / Ruang
 Rumus :  V = Vt - Vo
 Rumus :  V = Vo .  .  t
di mana :
Vo = volume mula-mula (cm3)
Vt = volume akhir (cm3)
 V = pertambahan volume (cm3)
 = koefisien muai volume (/oC)
 t = kenaikan suhu (oC)
= 3
6
2. Pemuaian Zat Cair
 Semua zat cair akan memuai bila dipanaskan, kecuali
air (sifat anomali air).
 Khusus untuk air bila dipanaskan dari suhu 0 oC sampai
4 oC volumenya mengecil/menyusut dan peristiwa ini
disebut anomali air (keanehan air). Setelah suhu 4 oC
bila dipanaskan, maka air akan memuai.

3. Pemuaian Gas
 Koefisien muai volume/ruang gas adalah :
 gas = 1/ 273 oC

7
Lanjutan ....
3. Pemuaian Gas
 Ada 3 besaran yang harus diperhatikan pada pemuaian
gas yaitu : 1. Tekanan (P)
2. Volume (V)
3. Suhu (T)
 Hukum Boyle - Gay Lussac :
“ Hasil kali antara tekanan gas (P) dengan volume (V)
dibagi suhu mutlak selalu tetap”
P . V = Konstan atau P1 . V1 = P2 . V2
T T1 T2

8
 Pada proses isothermis (suhu tetap) berlaku
hukum Boyle
Rumus : P1 . V1 = P2 . V2
 Pada proses isobaris (tekanan tetap) berlaku
hukum Gay Lussac
Rumus : V1 = V2
T1 T2
 Pada proses isokhoris (volume tetap) berlaku
hukum Gay Lussac
Rumus : P1 = P2
T1 T2
9
TUGAS : 5.1 (KELOMPOK)
1. Sebatang baja panjang mula-mula 100 cm pada suhu 20o C
dipanaskan sampai suhu 120o C bila koefisien muai panjang baja
0,00001/o C tentukan panjang batang baja setelah dipanaskan.
2. Pada suhu 20o C tabung kaca yang volumenya 1000 cm3 diisi
penuh air raksa, kemudian dipanaskan sampai suhu 120o C. Bila
koefisien muai panjang kaca 0,000003/o C dan koefisien muai
volume air raksa 0,00054/o C berapakah volume air raksa yang
tumpah?
3. Suatu jenis gas menempati volume 500 cm3 pada suhu 27o C dan
tekanan 2 atm. Bila gas dipanaskan sampai 87o C sedangkan
tekanannya diubah menjadi 4 atm hitunglah volume gas sekarang.
4. Pada proses isothermis gas berada dalam ruang tertutup dengan
tekanan 5 atm. Bila gas dimampatkan menjadi ¼ semula,
berapakah tekanan gas sekarang?

10
Perpindahan Kalor
Ada 3 macam perpindahan kalor yaitu :
1. Konduksi (Hantaran)
2. Konveksi (Aliran)
3. Radiasi (Pancaran)

11
1. Konduksi (Hantaran)
yaitu : perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan zat
perantara (konduktor), biasanya terjadi pada zat padat.
Contoh : besi, baja, tembaga, aluminium, dll.

12
2. Konveksi (Aliran)
yaitu : perpindahan kalor yang disertai perpindahan zat
perantaranya. Biasanya terjadi pada zat cair dan gas.
Contoh : air, udara, dll.

13
TUGAS : 5.2 (KELOMPOK)
Coba anda diskusikan secara
kelompok. Berilah contoh
masing-masing 3 (tiga)
perpindahan kalor secara
konduksi, konveksi dan
radiasi yang terjadi pada
kegiatan medis / keperawatan
atau peristiwa sehari-hari.

14
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

15

Anda mungkin juga menyukai