Anda di halaman 1dari 6

 SUHU

Suhu adalah besaran fisika yang menyatakan derajat panas suatu zat. Alat untuk
mengukur suhu disebut termometer. Pada termometer, zat yang paling banyak digunakan
adalah alkohol dan raksa. Yang menjadi pelopor pembuatan termometer adalah Galileo
Galilei (1564-1642).
1. Suhu dan Alat Ukur Suhu
Untuk mengukur suhu secara tepat diperlukan alat ukur suhu yang dinamakan
termometer. Untuk mengukur suhu benda, sentuhkan termometer pada benda yang akan
diukur suhunya.

2. Skala Termometer
Saat melakukan pengukuran suhu dengan suatu termometer, kita memerlukan
suatu acuan. Acuan ini ada didasarkan pada skala termometer. Skala ini mempunyai dua
acuan, yakni titik didih dan titik beku air. Titik didih air dijadikan sebagai titik acuan
atas, sedangkan titik beku air dijadikan titik acuan bawah, di antara keduanya dibagi
dalam beberapa skala kecil.

Adapun tahapan-tahapan dalam menetapkan suhu termometer menurut Andreas


Celcius antara lain sebagai berikut.
a. Titik tetap bawah skala Celcius (0o) menggunakan suhu air yang sedang
membeku (es).
b. Titik tetap atas (100o) menggunakan suhu air yang sedang mendidih pada tekanan
udara normal yaitu 1 atm (76 cmHg).
c. Bagi jarak antara kedua titik tetap atas dan titik tetap bawah menjadi bagian yang
sama (100 bagian). Hal ini menunjukkan bahwa jarak antara dua garis berurutan
sama dengan 1oC.

Ketika mengukur temperatur dengan menggunakan termometer, terdapat beberapa skala


yang digunakan, di antaranya adalah skala Celcius, skala Reamur, skala Fahrenheit, dan
skala Kelvin. Keempat skala tersebut memiliki perbedaan dalam pengukuran
suhunya.Berikut perbandingan dari skala Celcius, Kelvin, Fahrenheit, dan Reamur.
Berikut adalah rumus dalam menghitung suhu meggunakan persamaan sebagai berikut

Berikut konversi Suhu dari beberapa system thermometer

 Pemuaian zat padat


Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.Pemuaian terjadi pada 3
zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.
Pemuaian dapat di bagi menjadi dua yaitu :
a. Pemuaian panjang
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
menerima kalor. ... Contohnya benda yang hanya mengalami pemuaian
panjang yaitu kawat kecil yang panjang. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemuaian panjang yaitu panjang awal benda, koefisien muai
panjang dan besar perubahan suhu.

Berikut rumus dari pemuaian panjang.


b. Pemuaian Luas
Pemuaian Luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima
kalor. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang
lebar sekali dan tipis. Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang
mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal, koefisien muai luas, dan
perubahan suhu.

Berikut rumus dari pemuaian panjang.

c. Pemuaian Volume
Pemuaian Volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena
menerima kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran
panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume
adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3
dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali
koefisien muai panjang. Sebagaimana yang telah dijelskan diatas bahwa khusus
gas koefisien muai volumenya sama dengan 1/273.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan volume dan volume
akhir suatu benda tidak jauh beda pada perumusan sebelum. Hanya saja beda pada
lambangnya saja.

Berikut rumus dari pemuaian Volume


 Pemuaian pada zat cair
Pemuaian zat adalah peristiwa perubahan geometri dari suatu benda karena pengaruh
panas (kalor). Perubahan geometri ini bisa meliputi bertambahnya panjang, lebar,
maupun volume. Pemuaian biasanya diiringi dengan kenaikan suhu zat. Sobat mungkin
pernah melihat rel kereta yang bengkok, itu adalah contoh peristiwa pemuaian (yang
merugikan). Selain contoh pemuaian yang merugikan, masih banyak contoh pemuaian
yang menguntungkan.

Berikut rumus dari pemuaian pada zat cair

ΔV = Vo.b.ΔT
V = Vo.(1+b.ΔT)

ket : V = volume akhir (m3)


Vo = volume mula-mula (m3)
ΔV = pertambahan volume (m3)
b = koefisien muai volume zat cair (/oC)
ΔT = kenaikan suhu (oC)

 Pemuaian pada zat padat


Pemuaian pada gas terjadi pada saat gas tersebut dipanaskan, pemuaian pada gas ini
terjadi pada semua jenis gas. Ban mobil meletus terjadi karena pemuaian udara atau gas
di dalam ban. Pemuaian pada gas tersebut terjadi karena adanya kenaikan suhu udara di
ban mobil akibat gesekan roda dengan aspal.
Proses Pemuaian pada zat padat
Salah satu bukti adanya pemuaian gas di antaranya labu didih yang berisi gas akan
menghasilkan gelembung-gelembung udara yang ke luar dari pipa kapiler.
Gelembunggelembung udara tersebut merupakan akibat dari pemuaian gasyang terjadi di
dalam labu didih yang dipanaskan. Apabila pemanasannya dihentikan, maka suhu gas
dalam labu itu akan turun, yang berakibat terjadinya penyusutan gas dan air akan masuk
ke dalam labuh itu. Besarnya koefisien muai untuk berbagai jenis gas adalah sama
nilainya, yaitu sebesar 1/273 K.

Berikut rumus dari pemuaian pada zat gas

Hukum Boyle
pV = k
ket : p = sistem tekanan
V = volume udara
k = konstanta

 KALOR
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya
lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda bersentuhan.
Pengertian kalor berbeda dengan suhu. Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya
suatu benda, sedangkan kalor adalah ukuran banyaknya panas.

Berikut adalah rumus dalam menghitung kalor.

 Perpindahan Kalor
a. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa disertai
perpindahan bagian-bagian zat itu. Perpindahan kalor dengan cara konduksi pada
umumnya terjadi pada zat padat. Suatu zat dapat menghantar kalor disebut
konduktor, seperti berbagai jenis logam.

Berikut adalah rumus untuk meghitung konduksi

b. Konveksi
konveksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar yang disertai dengan
perpindahan bagian-bagian zat itu. Pada umumnya zat penghantar yang dipakai
berupa zat cair dan gas. Kalor berpindah karena adanya aliran zat yang
dipanaskan akibat adanya perbedaan massa jenis (berat jenis). Massa jenis bagian
yang dipanaskan lebih kecil daripada massa jenis bagian zat yang tidak
dipanaskan.

c. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan zat perantara. Pancaran kalor
hanya terjadi dalam gas atau ruang hampa, misalnya penghantaran panas matahari
ke bumi melalui ruang hampa udara. Alat yang digunakan untuk mengetahui
adanya pancaran kalor yang dinamakan termoskop. Termoskop diferensial
dipakai untuk menyelidiki sifat pancaran berbagai permukaan

Anda mungkin juga menyukai