Anda di halaman 1dari 14

STOIKIOMETRI DAN

PEMBUATAN LARUTAN
PEMBAHASAN

• Dasar Teori
• Alat dan Bahan
• Sifat Bahan
• Cara Kerja
• Hasil Pengamatan
• Pembahasan
• Kesimpulan
DASAR TEORI
• Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu stoiceon (unsur) dan metrein (mengukur).
Stoikiometri berarti mengukur unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel atom ion, molekul yang
terdapat dalam unsur atau senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia. Stoikiometri adalah ilmu
yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi
kimia (persamaan kimia) yang didasarkan pada hukum-hukum dasar dan persamaan reaksi.
(Ahmad,1985)
• Stoikiometri beberapa reaksi dapat dipelajari dengan mudah, salah satunya dengan metode JOB
atau metode Variasi Kontinu, yang mekanismenya yaitu dengan dilakukan pengamatan terhadap
kuantitas molar pereaksi yang berubah-ubah, namun molar totalnya sama. Sifat fisika tertentunya
(massa, volume, suhu, daya serap) diperiksa, dan perubahannya digunakan untuk meramal
stoikiometri sistem. Dari grafik aluran sifat fisik terhadap kuantitas pereaksi, akan diperoleh titik
maksimal atau minimal yang sesuai titik stoikiometri sistem, yang menyatakan perbandingan
pereaksi-pereaksi dalam senyawa. (Muhrudin, 2011)
DASAR TEORI
• Stoikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa dalam
pembentukan senyawanya. Pada perhitungan kimia secara stoikiometri, biasanya diperlukan
hukum-hukum dasar ilmu kimia.(Brady,1986)
• Hukum kimia adalah hukum alam yang relevan dengan bidang kimia. Konsep paling
fundamental dalam kimia adalah hukum konservasi massa, yang menyatakan bahwa tidak terjadi
perubahan kuantitas materi sewaktu reaksi kimia biasa. (Hiskia,1991)
ALAT DAN BAHAN

• Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah botol selai
bertutup, botol kecil 10 mL, gelas ukur 25 mL, benang wol, es batu, larutan CuSO4,
dan larutan NaOH 0,1 M.
SIFAT BAHAN
A. H2O (air)
• Berat molekul 18,0153 gr/mol
• Titik leleh 0 oC
• Titik didih 100 oC
• Berat jenis 0,998 gr/cm3
• Berupa cairan yang tidak berwarna dan tidak berbau
• Memiliki gaya adhesi
• Senyawa yangpolar
• Memiliki ikatan Vanderwalls dan ikatan hidrogen
(Mulyono, 2009)
SIFAT BAHAN
B. NaOH
• Warna putih padat
• Kondisi fisik lembab dan cair
• Larut dalam air dan melepaskan panas ketika dilarutkan
• Titik leleh 318 oC dan titik didih 1390 oC
• PH 14
• Tidak berbau
• Mudah terbakar
• Berat molekul 40 gr/mol
(MSDS, 2014)
SIFAT BAHAN
C. CuSO4
• Berbentuk kristal
• Penampilan biru
• Tidak berbau
• Tekanan uap 7,3 mmHg / 25 oC
• Titik didih 150 oC dan titik beku 110 oC
• Mudah terbakar
• Berat molekul 249,68 gr/mol
(MSDS, 2014)
CARA KERJA
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah sebuah botol selai disediakan beserta
tutupnya yang rapat. Setelah itu ke dalamnya dimasukkan beberapa potong es dan botol
ditutup rapat – rapat. Botol ditimbang dan dicatat massanya. Selanjutnya es dibiarkan cair
menjadi air dan dibersihkan dengan tissu air yang mengembun di bagian luar botol. Botol
kembali ditimbang. Pada percobaan ini, botol selai pada percobaan 1 akan dipakai kembali.
Kemudian ke dalam botol tersebut dimasukkan kira – kira 20 mL larutan kupri sulfat, CuSO4.
Ke dalam botol lain yang kecil (10 mL) dimasukkan 3 – 5 mL larutan NaOH 0,1 M. Setelah itu,
seutas benang diikatkan ke leher botol kecil. Kemudian botol kecil dimasukkan ke dalam
botol selai yang berisikan larutan kupri sulfat dan botol selai ditutup dengan rapat. Botol selai
yang berisibotol kecil ditimbang dan dicatat massanya. Sekarang botol esardimiringkan
hingga botol kecil yang berada di dalamya terguling, maka larutan akan bercampur dan
bereaksi. Setelah reaksi selesai, botol kembali ditimbang dan dicatat massanya.
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1 Hasil percobaan I

NO JENIS PENGAMATAN KETERANGAN


1 massa gelas kosong 3,3811 gr
2 massa gelas + es batu 7,0945 gr
3 massa es batu 3,7134 gr
4 massa gelas + air 7,1059 gr
5 massa air 3,7248 gr

perubahan wujud dari zat padat


6 perubahan fisik yang terjadi
menjadi zat cair

apakah terjadi perubahan


7 Ya
massa
HASIL PENGAMATAN
Tabel 2 Hasil percobaan II

NO JENIS PENGAMATAN KETERANGAN


1 massa gelas + vial 31,6628 gr
2 massa gelas + vial + larutan 43,2228 gr
3 massa larutan 11,56 gr
massa gelas + vial + larutan yang
4 43,1929 gr
bereaksi
5 massa larutan yang bereaksi 11,5301 gr

ketika larutan bercampur dan bereaksi,


6 perubahan fisik yang terjadi
larutan berubah menjadi keruh

7 apakah terjadi perubahan massa ya


PEMBAHASAN

Perubahan fisik yang terjadi pada percobaan I yaitu perubahan wujud dari zat padat
menjadi zat cair. Air tidak membentuk zat baru. Perubahan kimia yang terjadi yaitu gas
hidrogen dan gas oksigen dapat bereaksi membentuk air. Air yang terbentuk dapat
dielektrolisis menghasilkan gas oksigen dan hidrogen. Pada percobaan I terdapat
perubahan massa yaitu massa semaki bertambah. Hal ini disebabkan olehair yang
berada di luar gelas masih ada ketika dibersihkan dengan tissue. Namun, pengukuran
perubahan massa sangat kecil maka berlaku hukum Lavoisier yaitu massa zat sebelum
reaksi dan sesudah reaksi selalu sama. Persamaan reaksi yaitu :
PEMBAHASAN
Perubahan fisik dan kimia yang terjadi pada percobaan II yaitu trjadinya endapan yang
ditimbulkan dari reaksi antara larutan CuSO4 dan larutan NaOH. Perubahan warna juga
terjadi menjadi biru yang lebih pudar. Pada pencampuran larutan kupri sulfat dan
natrium hidroksida menghasilkan Cu(OH)2 dan natrium sulfat. Pencampuran 2 larutan
ini menyebabkan berkrangnya massa larutan setelah bereaksi namun perubahannya
sangat kecil, maka berlaku hukum Lavoisier yaitu massa zat sebelum reaksi dan
sesudah reaksi selalu sama. Persamaan reaksinya adalah :

untuk mendapatkan produk yang diinginkan, maka perbandingan mol CuSO4 dan
NaOH adalah 1 : 2.
KESIMPULAN & SARAN
• KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pada
percobaan I dan II terjadi perubahan massa yang sangat kecil sehingga berlaku
hukum Lavoisier. Percobaan tersebut terjadi reaksi kimia antara 2 zat. Pada
percobaan I dan II terdapat perubahan fisika dan perubahan kimia.

• SARAN
Diharapkan bagi praktikan yang akan melakukan percobaan stoikiometri untuk lebih
bersungguh – sungguh dalam melakukan percobaan ini agar hasil yang didapatkan
semakin akurat dan mendekati kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai