I.1.
dilanjutkan dengan kata Kimia. Kata Industri merupakan suatu proses yang mengubah
bahan-baku menjadi produk yang berguna atau mempunyai nilai-tambah. Sedangkan kata
kimia dapat diartikan sebagai suatu proses dimana sebelum dan sesudah proses, terjadi
perubahan identitas kimia yang ditandai dengan perubahan unsur-unsur penyusunnya dan
atau perubahan massa molekulnya ataupun struktur molekulnya, dimana proses tersebut
pada umumnya disebut dengan reaksi-kimia.
Produk dalam Industri kimia dapat digunakan secara langsung oleh konsumen sebagai
pengguna akhir yang disebut dengan produk-akhir, selain itu produk dari industri tersebut
dapat juga digunakan sebagai bahan baku oleh industri lain, yang disebut juga sebagai
produk-antara. Sedangkan bahan baku yang diproses dalam industri tersebut dapat
diperoleh melalui proses penambangan, petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lain.
Hubungan antara bahan-baku dengan produk baik produk-akhir maupun produk-antara
dapat dilihat pada gambar 1.1.
Tambang
Hutan
Pertanian
Laut
Minyak Bumi
Udara
dll
Kimia Industri
Bahan Baku
Makanan
Kesehatan
Pakaian
Perlindungan
Transportasi
Komunikasi
dll
Produk
Gambar 1.1 Ruang Lingkup Kimia Industri
Peristiwa perubahan identitas-kimia atau reaksi kimia dapat terjadi pada kondisi fisis
tertentu, misalnya suhu, tekanan ataupun pada fasa tertentu. Sebagai contoh proses
pembuatan asam nitrat secara komersial dilaksanakan dari Oksida Nitrik (NO), sebagai
bahan-baku, bahan-baku tersebut diproduksi dari oksidasi amonia pada fase gas, dengan
reaksi sebagai mana ditunjukkan pada persamaan [1.1].
4 NH3 + 5 O2 4 NO + 6 H2O [1.1]
Kondisi operasi reaktan masuk pada reaktor (alat yang merupakan tempat terjadi reaksi
kimia) pada tekanan 8,2 atm dan suhu 227 oC dengan komposisi 15% mol amonia pada
udara. Apabila kondisi operasi
tidak memenuhi, maka reaksi tidak akan terjadi. Sedangkan keadaan mula-mula dari udara
sebagai bahan baku atau reaktan pada persamaan [1.1] berada pada kondisi tekanan 1 atm
dan suhu kamar (sekitar 27oC). Oleh karenanya, sebelum masuk (umpan) pada reaktor,
maka udara harus diubah kondisi operasinya dulu dengan jalan menaikkan suhu dan
tekanannya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang diperlukan untuk reaksi, yaitu 8,2
atm dan 227oC. Perubahan kondisi operasi ini dikatagorikan dengan perubahan kondisifisis. Dimana perubahan kondisi fisis ini tidak terjadi perubahan identitas kimia. Untuk
merubah kondisi-fisis dari suatu bahan (zat) diperlukan peralatan (equipment), seperti
peralatan
penukar-kalor
(heat
exchanger)
yang
digunakan
untuk
merubah
suhu,
kompresor alat untuk menaikkan tekanan material fase gas dan lain-lain yang dibahas
lebih lanjut pada bab-bab berikutnya.
I.2.
produk (kimia) yang mempunyai nilai tambah dimana dalam proses tersebut selain terjadi
proses perubahan yang bersifat fisis (Satuan-Operasi) juga terjadi perubahan yang bersifat
kimiawi (Satuan-Proses). Gabungan dari proses perlakuan fisik (physical treatment process)
dan proses kimiawi (chemical treatment process) untuk mengubah bahan-baku menjadi
produk, menjadi suatu kesatuan sistem, sebagaimana yang diperlihatkan pada gambar 1.2
dalam bentuk diagram-balok.
Bahan Baku Perlakuan Fisika
Perlakuan Kimia
Perlakuan Fisika
Produk
Pada gambar 1.2, dapat dijelaskan bahwa bahan baku yang diambil dari sumber alam,
mempunyai spesifikasi yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan pada proses
perlakuan kimia, oleh karena itu sebelum masuk pada proses perlakuan kimia pada
umumnya bahan baku dilakukan perlakuan fisika.
Perlakuan fisika (sebagai bagian dari satuan operasi) yang dilakukan sebelum masuk
pada perlakuan kimia antara lain:
1. Pengecilan ukuran (size reduction)
Proses ini dilakukan untuk bahan fase padat. Pada proses perlakuan kimia dengan
sistem padat, umumnya sangat dipengaruhi oleh luas permukaan dari bahan padat
tersebut. Semakin luas permukaannya, maka perlakuan kimia akan semakin baik.
Dimana luas permukaan dari suatu bahan padat berhubungan erat dengan ukuran dari
bahan tersebut, artinya semakin kecil ukuran dari bahan padat, maka permukaannya
akan semakin luas. Selain berhubungan dengan perlakuan kimia, dengan ukuran bahan
padat yang kecil, maka pengolahan akan lebih mudah, seperti pada proses pencampuran
(mixing) dari beberapa bahan padat akan didapat hasil yang lebih homogen. Disamping
itu, juga akan mempermudah proses pengangkutan.
2. Pengangkutan bahan (material transport)
Untuk pendistribusian bahan baku, peralatan proses sampai dengan tempat
penyimpanan produk diperlukan alat pengangkutan bahan (transportasi bahan). Alat
pengakutan bahan ini dibagi berdasarkan fase dari bahannya, yaitu fase padat, cair dan
gas. Misalnya untuk pengangkutan bahan padat secara kontinyu digunakan konveyor
(conveyor), bahan cair dengan pompa, sedangkan untuk bahan fase gas dapat digunakan
kompresor yang dihubungkan melalui pipa-pipa.
3. Proses Pemisahan (Separation process)
Proses-pemisahan dalam perlakuan fisika terjadi baik sebelum maupun sesudah
perlakuan kimia. Pentingnya proses ini disebabkan pada kenyataannya sangat jarang ada
bahan
yang
mempunyai
kemurnian
tinggi,
selalu
mengandung
ketidakmurnian
Limbah
Bahan Baku
Produk
PROSES
UTILITAS