Anda di halaman 1dari 37

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................................. 3
KESELAMATAN DALAM LABORATORIUM .............................................................................................................. 4
JADWAL PERTEMUAN ...................................................................................................................................................... 5
TATA TERTIB........................................................................................................................................................................ 5
FORMAT LAPORAN ............................................................................................................................................................ 7
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN .................................................................................................................................... 8
Percobaan 1. Difusi Gas .................................................................................................................................................... 9
Percobaan 2. Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi ............................................................................................13
Percobaan 3. Persamaan Arrhenius dan Energi Aktivasi ..................................................................................17
Percobaan 4. Isoterm Adsobsi......................................................................................................................................22
Percobaan 5. Persamaan Nernts .................................................................................................................................27
Percobaan 6. Pengaruh Konsentrasi dan Katalis terhadap Laju Reaksi.......................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................................37

Praktikum Kimia Fisika 2


1
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Alloh SWT, yang memberikan berjuta nikmat, sehingga
pembuatan diktat petunjuk praktikum kimia fisika 2 untuk jurusan kimiadapat
terselesaikan. Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan untuk nabi Muhammad SAW.
Kimia merupakan ilmu yang berkaitan erat dengan ilmu lain. Proses pembelajaran
kimia diarahkan untuk menggunakan pendekatan saintifik. Karakteristik mengembangkan
keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas,
kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik, oleh karena itu diktat
petunjuk praktikum kimia fisika 2 untuk jurusan kimia disusun untuk membantu
mahasiswa dalam kegiatan inkuiri.
Harapan penyusun, semoga diktat petunjuk praktikum ini bermanfaat guna
menunjang tercapainya tujuan pembelajaran bagi mahasiswa kimia pada khsusunya dan
sebagai bahan bacaan bagi pembaca pada umumnya. Diktat petunjuk praktikum ini
tentunya masih jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan oleh penyusun.

Semarang, Februari 2017

Penyusun

Praktikum Kimia Fisika 2


2
KESELAMATAN DALAM LABORATORIUM
Bekerja di laboratorium melibatkan berbagai macam pelarut, molekul organik, asam-asam,
dan basa-basa yang dapat berbahaya apabila terjadi kontak langung. Petunjuk berikut
wajib diikuti tanpa perkecualian:
1. Ketahui letak pintu masuk, pintu keluar, kotak pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K), perlengkapan darurat dan pengaman, dan alat pemadam kebakaran.
2. Selalu gunakan kacamata pengaman (safety glasses) selama bekerja di
laboratorium.
3. Gunakan jas laboratorium dengan benar (semua kancing baju tertutup dan bagi
yang berkerudung, kerudung harus dimasukkan ke dalam jas) selama bekerja di
laboratorium.
4. Gunakan sepatu tertutup selama bekerja di laboratorium. Jangan menggunakan
sandal, sepatu terbuka, dan sepatu hak tinggi. Praktikan yang menggunakan atribut
tersebut akan dikeluarkan dari laboratorium untuk mengganti.
5. Jangan menggunakan kaos, rok pendek, pakaian dengan lengan pendek.
Praktikan dengan atribut tersebut akan dikeluarkan dari laboratorium untuk
mengganti.
6. DILARANG MAKAN DAN MINUM di dalam laboratorium.
7. DILARANG BERSENDA GURAU di dalam laboratorium.
8. Perangkat telepon selular diseting senyap/silent selama di laboratorium.
9. Tidak diijinkan mendengarkan musik dengan headphone selama di
laboratorium.
10. Jangan meninggalkan reaksi tanpa pengawasan.
11. Buang limbah percobaan pada tempat yang telah disediakan. Jangan buang limbah di
wastafel.
12. Selalu waspada terhadap resiko bahaya dan keadaan darurat. Apabila tidak yakin
dengan keselamatan dan keamanan, tanyakan asisten atau pembina.

Praktikum Kimia Fisika 2


3
JADWAL PERTEMUAN
Pertemuan Acara Materi Tagihan
Ke- Perkuliahan
1 Pendahuluan Kontrak perkuliahan dan -
pembagian kelompok
2 Preview I Percobaan I dan II Jurnal percobaan I
3 Pretes I Percobaan I dan II Jurnal percobaan II
4 Preview II Percobaan III dan IV Jurnal percobaan III
5 Pretes II Percobaan III dan IV Jurnal percobaan IV
6 Preview III Percobaan V dan VI Jurnal percobaan V
7 Pretes III Percobaan V dan VI Jurnal percobaan VI
8 Praktikum I Percobaan I
9 Praktikum II Percobaan II Laporan percobaan I
10 Praktikum III Percobaan III Laporan percobaan II
11 Praktikum IV Percobaan IV Laporan percobaan III
12 Praktikum V Percobaan V Laporan percobaan IV
13 Praktikum VI Percobaan VI Laporan percobaan V
14 Review Percobaan I-VI Laporan percobaan VI
15 Responsi I Percobaan I-III -
16 Responsi II Percobaan IV-VI Rancangan percobaan (*

Keterangan:
(* = Tugas Mandiri membuat rancangan percobaan (tidak boleh sama dengan praktikum
yang sudah ada

Praktikum Kimia Fisika 2


4
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Penjelasan pelaksanaan praktikum (asistensi) wajib dihadiri praktikan ,
2. Praktikan sudah siap di Lab 15 menit sebelum praktikum dimulai,
3. Praktikan memakai Jas Lab dan sepatu tertutup selama pelaksanaan praktikum,
4. Praktikan membuat Jurnal materi percobaan sebelum pelaksanaan praktikum,
5. Praktikan membawa serbet atau tissue,
6. Selama dan setelah praktikum, kebersihan meja dan ruangan haarus tetap dijaga,
sampah padat sebaiknya dibuang di tempat sampah, bukan di wastafel,
7. Pemanasan reagensia dilakukan di meja porselen, dengan jendela terbuka
8. Semua hasil pengamatan ditulis dalam buku Jurnal, pada selembar kertas untuk
laporan sementara,
9. Setelah praktikum selesai, alat-alat gelas dan botol-botol reagensia dibersihkan, dicek
kelengkapannya, dan dikembalikaan kepada laboran,
10. Praktikan wajib mengganti setiap kerusakan yang dilakukan selama pelaksanaan
praktikum, dan melaporkan kerusakan tersebut kepada laboran (nilai praktikum
belum dikeluarkan selama kewajiban praktikan belum diseleaikan),
11. Laporan resmi diserahkaan kepada asisten, selambat-lambatnya 1 minggu setelah
pelaksanaan praktikum,
12. Penilaian materi percobaan meliputi:
a. Jurnal, d. Kesiapan dan performance
b. Keaktifab e. Laporaan praktikum,
c. Pre-test, f. Responsi,
13. Praktikan yang tidak menaati peraturan yang ditetaapkaan, dapat dikeluarkan dan
tidak diperbolehkan mengikuti praktikum.
14. Jika sakit atau hal lain, mahasiswa tidak datang pada suatu percobaan, hendaknya
dilaporkan secepat mungkin pada dosen, dengan membawa surat-surat yang perlu
(surat dokter, surat tugas atau surat dari orang tua/wali). Absen tanpa alasan yang
sah dapat menyulitkan mahasiswa sendiri. Tidak ada praktikum susulan bagi
mahasiswa yang berhalangan tanpa izin.

Praktikum Kimia Fisika 2


5
FORMAT LAPORAN
JUDUL PRAKTIKUM
I. Tujuan Percobaan
Jelaskan maksud dari percobaan yang dilaksanakan

II. Teori
Uraikan secara singkat teori-teori yang melandasi percobaan, dengan menyebutkan
sumber pustakanya.

III. Alat dan Bahan


Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan tersebut.
3.1 Alat
3.2 Bahan

IV. Cara kerja


Sajikan dalam bentuk skema gambar

V. Hasil Pengamatan
Catat hasil percobaan beserta gejala-gejala yang menyertai (analisis perhitungan
dimasukkan pada bagian hasil pengamatan)
5.1 Pengamatan
5.1.1
5.2 Perhitungan

VI. Pembahasan
Bahaslah hasil percobaan yang dilakukan dengan mengacu pada dasar teori. Hal yang
perlu dibahas adalah:
Jalannya percobaan
Fungsi penambahan zat / fungsi perlakuan tertentu terhadap sistem
Reaksi-reaksi yang terjadi
Kesesuaian teori dengan praktik & sebab-sebabnya
Hasil pengamatan dan analisis data

Praktikum Kimia Fisika 2


6
VII. Kesimpulan
Tulis simpulan dan hasil dari percobaan yang dilakukan mengungat tujuan percobaan.

VIII. Daftar Pustaka


Uraikan buku, jurnal atau sumber lain yang diacu untuk membuat laporan praktikum.
Penulisan dafrat pustaka mengikuti petunjuk sbb:

Penulis. tahun penerbitan.judul buku. Jillid. Edisi. Kota penerbit: nama penerbit,
halaman yang diacu.

Jumlah buku atau jurnal yang diacu minimal 3, tidak termasuk buku petunjuk
praktikum ini.

Semarang,............................2017
` Praktikan

(Nama)

Praktikum Kimia Fisika 2


7
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN
Mata Kuliah : Praktikum Kimia Fisika 2
Hari/ Tanggal :
Nama Mahasiswa :
NIM :

Berilah tanda () di bawah angka pada tingkat ketercapaian.



Skor tiap-tiap butir =
4

Skor total = jumlah skor butir


Tingkat Ketercapaian
No Aspek Bobot Skor
0 1 2
1. Format betul dan lengkap 10
2. Tujuan sesuai 10
3. Dasar teori sesuai dengan 10
topik dan jelas
4. Menggambarkan cara kerja 10
dengan tepat dan jelas
5. Menulis data pengamatan 10
dengan tepat dan sesuai
6. Menganalisis hasil data 10
pengamatan dengan tepat
7. Pembahasan sesuai dengan 10
data dan teori
8. Kesimpulan sesuai dengan 10
tujuan, data, dan
pembahasan
9. Menuliskan daftar pustaka 10
minimal 4
10. Mengumpulkan laporan 10
dengan tepat waktu
Total 100

Keterangan:
1) Nilai 0 diberikan jika mahasiswa tidak mencantumkan sama sekali aspek yang
diminta
2) Nilai 1 diberikan jika mahasiswa kurang lengkap dalam menguraikan aspek yang
diminta
3) Nilai 2 diberikan jika mahasiswa lengkap dalam menguraikan aspek yang diminta

Praktikum Kimia Fisika 2


8
DIFUSI GAS PERCOBAAN
1

I. TUJUAN PERCOBAAN
Mencari massa molekul gas dengan jalan membandingkan laju difusi berdasarkan
hukum Graham.

II. TEORI
Ketika seseorang membuka botol parfum di salah satu sudut ruangan, maka tidak
lamasetelah itu seisi ruangan akan berbau parfum. Molekul di dalam parfum menguap dan uap
tersebut menyebar ke seluruh ruangan. Proses ini merupakan salah satu contoh difusi gas. Difusi
gas merupakan proses bergeraknya molekul-molekul gas dari area dengan konsentrasi tinggi ke
area dengan tingkat konsentrasi rendah (Petrucci, 1996).
Proses yang berhubungan dengan difusi adalah efusi. Efusi gas merupakan proses
keluarnya gas dari suatu wadah melalui lubang sempit (Atkins & Paula, 2006). Thomas Graham
(1805-1869), kimiawan berkebangsaan Skotlandia, mempelajari laju efusi dan difusi gas. Hukum
Graham menyebutkan bahwa laju efusi atau difusi gas berbanding terbalik dengan akar kuadrat
dari massa molekul relatifnya. Hukum Graham dapat dipahami dengan membandingkan dua gas
A dan B pada suhu yang sama. Dengan demikian kedua gas tersebut memiliki energi kinetik
yang sama. Energi kinetik dari pergerakan suatu objek dirumuskan sebagai berikut.
KE = mv2
Keterangan : KE = energi kinetik
m = massa zat
v = kecepatan zat
Karena kedua gas A dan B memiliki energi kinetik yang sama maka dapat dituliskan sebagai
berikut:
1 1
2 = 2
2 2

Praktikum Kimia Fisika 2


9
2
=
2
atau

=

Massa molekul relatif suatu gas tertentu dapat ditentukan melalui pengukuran laju
difusinyadengan cara membandingkan laju gas tersebut dengan laju gas yang telah diketahui
massamolekulnya.Laju difusi merupakan perbandingan antara jarak(L) yang ditempuh gas
dengan waktu (t) difusi (v = L/ t). Untuk waktu difusi yang sama antara gas satu dengan yang
lain, maka perbandingan laju difusi sebanding dengan perbandingan jarak yang ditempuh oleh
gas dalam berdifusi (v L)

Keterangan: LA = jarak yang ditempuh gas A


LB = jarak yang ditempuh gas B
MrA = massa molekul relatif gas A
MrB = massa molekul relatif gas B

III. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
No Alat Jumlah
1. Pipa gelas 25 cm 1 buah
2. Stop watch 1 buah
3. Pipet tetes 2 buah
4. Statif dan klem 1 buah
5. Sumbat 2 buah
6. Penggaris 1 buah

b. Bahan
No Alat Jumlah
1. Kapas Secukupnya
2. HCl pekat 2 mL
3. Zat Unknown 2 mL

Praktikum Kimia Fisika 2


10
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
a) Siapkan pipa gelas, letakkan dalam posisi horisontal dengan statif!
b) Pipetlah HCl pekat dan teteskan dua tetes ke dalam pipa gelas pada ujung yang satu,
dalam waktu yang bersamaan teteskan dua tetes zat X dalam ujung yang lain!
c) Tutuplah kedua ujung pipa yang telah ditetesi dengan kedua zat tersebut dengan
kapas danbiarkan beberapa saat!
d) Catat waktu yang diperlukan sampai terlihat warna putih kabut di tengah pipa gelas!
e) Ukurlah jarak antara ujung pipa zat HCl dengan titik putih kabut yang terjadi (L1)!
f) Ukur pula jarak ujung pipa zat zat X dengan titik putih kabut (L2)!
g) Ulangi percobaan sebanyak 3 kali!

Praktikum Kimia Fisika 2


11
LEMBAR KERJA 1
DIFUSI GAS

Kelompok :
Nama Anggota/ NIM :

Hari & Tanggal Praktikum :

1. Hasil Pengamatan :
Nama Zat Percobaan Ke Waktu (detik) Jarak yang ditempuh (cm)
HCl 1
2
3
Zat X 1
2
3
2. Penyelesaian Tugas/Jawaban Pertanyaan:
a) Massa molekul relatif zat X dalam percobaan ini adalah ....
b) Jika diketahui bahwa zat X yang dimaksud adalah ...........(tanyakan kepada dosen
pengampu) , nilai persentase kesalahan massa molekul relatif zat X yang didapatkan
dari hasil percobaan adalah ....
c) Kesimpulan dari percobaan ini adalah ..............................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
Komentar Dosen:
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
Tanda TanganDosen

(..............................................)

Praktikum Kimia Fisika 2


12
PENENTUAN PENGARUH PERCOBAAN
TEMPERATUR TERHADAP 2
LAJU REAKSI

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mempelajari pengaruh temperatur terhadap laju reaksi.

B. TEORI
Salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah suhu. Peningkatan suhu
akan meningkatkan energi kinetik partikel sehingga jumlah/ frekuensi tumbukan
antarpartikel juga meningkat. Energi minimal yang dibutuhkan untuk terjadinya reaksi
akan semakin mudah terlampaui sehingga laju reaksi meningkat (Fatimah, 2013).
Percobaan yang akan dilakukan bersifat semikuantitatif yang dapat digunakan untuk
menentukan pengaruh perubahan suhu terhadap laju reaksi. Reaksi yang digunakan adalah
reaksi pengendapan koloid belerang yang terbentuk apabila tiosulfat direaksikan dengan
asam. Reaksi pengendapan belerang dapat ditulis sebagai berikut.
2 3 2 () + 2 + () 2 () + 2 () + ()

C. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
No Alat Jumlah
1. Gelas Beaker 10 buah
2. Pipet tetes 1 buah
3. Gelas ukur 2 buah
4. Stopwatch 1 buah
5. Pipet Mohr 10 mL 2 buah
6. Termometer 0-1000C 1 buah
7. Spidol 1 buah
8. Penangas air 1 set

Praktikum Kimia Fisika 2


13
b. Bahan
No Alat Jumlah
1. Na2S2O3 0,25 M 40 mL
2. HCl 1 M 8 mL
3. Akuades secukupnya
4. Kertas 1 lembar

D. LANGKAH KERJA
1. Masukkan 10 mL Na2S2O3 0,25 M ke dalam gelas ukur, lalu encerkan hingga
volumenya mencapai 50 mL!
2. Ukur 2 mL HCl 1 M, lalu masukkan ke dalam tabung reaksi! Tempatkan gelas ukur
yang berisi 10 mL Na2S2O3 0,25 M dan tabung reaksi yang berisi 2 mL HCl 1 M pada
penangas air yang bersuhu kurang lebih 300C! Biarkan kedua larutan tersebut
beberapa lama, sampai mencapai suhu kesetimbangan! Ukur suhu dengan
menggunakan termometer dan catat!
3. Tambahkan asam ke dalam larutan tiosulfat dan pada saat yang bersamaan
nyalakan stopwatch! Larutan diaduk, lalu tempatkan gelas ukur di atas tanda silang
hitam! Catat waktu yang dibutuhkan sampai tanda silang tidak dapat terlihat lagi
dari atas!
4. Ulangi langkah di atas untuk berbagai suhu sampai 600C (lakukan lagi untuk suhu
yang berbeda)!

Praktikum Kimia Fisika 2


14
LEMBAR KERJA 2
PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI

Kelompok :
Nama Anggota/ NIM :

Hari & Tanggal Praktikum :

A. HASIL PERCOBAAN
No Suhu (0C) Suhu (K) 1/suhu (k-1) 1/waktu (detik-1) Log (1/waktu)
1 30
2 35
3 40
4 45
5 50
6 55
7 60

B. PERHITUNGAN
1. Lengkapi tabel di atas!
2. Laju reaksi dinyatakan sebagai 1/waktu
Buat kurva laju reaksi sebagai fungsi suhu (0C)
Buat kurva log laju reaksi sebagai fungsi 1/suhu (K)
Kurva dibuat dan dikonsultasikan kepada dosen!
3. Beri komentar mengenai bentuk kurva yang diperoleh! Apakah kurva yang didapat
sesuai dengan teori? Jelaskan!
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

Praktikum Kimia Fisika 2


15
4. Kesimpulan dari percobaan ini adalah ..............................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
Komentar Dosen:
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
Tanda Tangan Dosen

(..............................................)

Praktikum Kimia Fisika 2


16
PERSAMAAN ARRHENIUS PERCOBAAN
DAN 3
ENERGI AKTIVASI

I. Tujuan
a. Mempelajari bagaimana kebergantungan laju reaksi terhadap suhu
b. Menghitung energi aktivasi (Ea) dengan menggunakan persamaan Arrhenius
II. Dasar Teori
Dalam ilmu kimia, energi aktivasi merupakan sebuah istilah yang diperkenalkan
oleh Svante Arrhenius, yang didefinisikan sebagai energi yang harus dilampaui agar reaksi
kimia dapat terjadi. Energi aktivasi bisa juga diartikan sebagai energi minimum yang
dibutuhkan agar reaksi kimia tertentu dapat terjadi. Energi aktivasi sebuah reaksi biasanya
dilambangkan sebagai Ea, dengan satuan kilo Joule per mol (KJ/mol).
Dalam kinetika, suatu reaksi berlangsung melalui beberapa tahap. Diawali dengan
tumbukan antar partikel reaktan. Setelah reaktan bertumbukan, maka akan terjadi
penyusunan ulang ikatan dalam senyawa reaktan menjadi susunan ikatan yang berbeda
(membentuk senyawa produk). Tercapainya suatu keadaan dimana dalam sistem terdapat
sejumlah reaktan dan produk. Keadaan ini disebut sebagai transisi kompleks. (Vogel: 1994)
Proses untuk mencapai keadaan transisi kompleks membutuhkan energi yang
disuplai dari luar sistem. Energi inilah yang disebut dengan energi aktivasi. Pada reaksi
endoterm ataupun eksoterm, keduanya memiliki energi aktivasi yang positif, karena
keadaan transisi kompleks memiliki tingkat energi yang lebih tinggi dari reaktan.
Pada tahun 1889 Arrhenius mengusulkan sebuah persamaan empirik yang
memberikan nilai dasar dari hubungan antara energi aktivasi dengan rate proses reaksi.
Persamaan Arrhenius menggambarkan pengaruh suhu terhadap konstanta laju reaksi.
= /
K = konstanta laju reaksi
A = faktor freakuensi
Ea = energi aktivasi

Praktikum Kimia Fisika 2


17
Persamaan tersebut dalam bentuk logaritma dapat ditulis :

=

Persamaan tersebut analog dengan persamaaan garis lurus, yang sering disimbolkan
dengan y = mx +c, maka hubungan antara energi aktivasi suhu dan laju reaksi dapat
dianalisis dalam bentuk grafik lnK vs 1/T dengan gradien (Ea/RT) dan intersep ln A.

III. Alat dan Bahan


a. Alat
No Alat Jumlah
1. Rak tabung reaksi 1 buah
2. Tabung reaksi 10 buah
3. Mikro buret 1 buah
4. Pipet 1 ml 1 buah
5. Pipet 10 ml 1 buah
6. Pipet mohr 1 buah
7. Stopwatch 1 buah
Gelas Piala 600 ml 1 buah
b. Bahan
No Bahan
1. Na2S2O8 0.04 M
2. KI 0.10 M
3. Na2S2O3 0.001 M
4. Lart Kanji 3% (dibuat saat akan digunakan)
5 Stopwatch
6 Es batu

IV. Cara Kerja


Siapkan sistem seperti terlihat pada tabel dibawah ini, pada tabung-tabung reaksi yang
terpisah:

Praktikum Kimia Fisika 2


18
Tabung 1 Tabung 2
Sistem Vol S2O82- Vol H2O Vol I- Vol H2O Vol S2O32- Vol kanji
(mL) (mL) (mL) (mL) (mL) (mL)
6 5 5 10 - 1 1
Siapkan paling sedikit tiga buah sistem seperti di atas.
Dengan menggunakan campuran air dan es yang diletakkan di dalam gelas piala 600 mL,
dinginkan masing-masing sebuah tabung 1 dan sebuah tabung 2 sampai suhunya sama
dengan campuran air dan es dengan jalan meletakkan kedua tabung reaksi di atas dalam
campuran air dan es.
Campurkan isi kedua tabung reaksi di atas seperti pada percobaan antara peroksidisulfat
dan ion iod. Jalankan stopwatch dan ukur waktu yang diperlukan campuran sampai tampak
warna biru untuk pertama kali (catat suhu awal dan akhir, dan suhu reaksi merupakan rata-
rata dari kedua suhu tadi)
Ulangi prosedur di atas untuk suhu-suhu lain (antara 0-40 0C). Setiap kali melakukan
percobaan, catat suhu dan waktu reaksi yang diperlukan.

Praktikum Kimia Fisika 2


19
LEMBAR KERJA 3
PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

Kelompok :
Nama Anggota/ NIM :

Hari & Tanggal Praktikum :

A. Hasil Percobaan
Suhu rata-rata Waktu reaksi
T (K) 1/T (K-1) Ln 1/(waktu)
(T 0C) (detik)

B. Perhitungan
1) Isilah tabel di atas
2) Buat kurva ln (1/waktu) sebagai fungsi (1/T). (dianggap 1/waktu berbanding lurus
dengan laju reaksi)
3) Dari gradient kurva, hitung energi aktivasi dalam satuan kJ/mol
4) Dengan menggunakan nilai konstanta laju reaksi yang diperoleh dari percobaan antara
peroksidisulfat dan ion iod. Dan energi aktivasi yang diperoleh dari percobaan ini
hitung faktor frekuensi (A).
5) Bila reaksi di atas dilakukan pada suhu di atas 400C ternyata terdapat penyimpangan
dari persamaan Arrhenius. Berikan alasan yang mungkin menyebabkan penyimpangan
di atas.

Praktikum Kimia Fisika 2


20
6) Kesimpulan dari percobaan ini adalah
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
..........................................................................................................
Komentar Dosen:
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................

Tanda Tangan Dosen

(..............................................)

Praktikum Kimia Fisika 2


21
ISOTERM ADSORBSI PERCOBAAN
4
KARBON AKTIF

I. Tujuan
Menentukan isotherm adsorpsi menurut Freudlich bagi proses adsorpsi asam asetat
atau asam klorida pada arang
II. Dasar Teori
Adsorpsi merupakan suatu fenomena permukaan, yaitu terjadinya penambahan
konsentrasi komponen tertentu pada permukaan antara dua fase. Adsobsi dapat
dibedakan menjadi adsorpsi fisis (physical adsorption) dan adsorpsi kimia (chemical
adsorpsion). Secara umum adsorpsi mempunyai gaya intermolekul yang relatif lemah
sedangkan pada adsoption kimia terjadi pembentukan ikatan kimia antara molekul
adsorbat dengan suatu molekul terikat pada permukaan adsorben (Kundari dan
Wiyunita: 2008).
Proses adsorpsi digambarkan dengan persamaan isotherm adsorpsi. Isotherm
adsorpsi menggambarkan proses distribusi adsorbat diantara fase cair dan padat. Dalam
isotherm adsorpsi proses tersebut digambarkan dengan sebuah persamaan atau rumus.
Isotherm adsorpsi yang umum digunakan adalah isotherm Freundlich dan isotherm
Langmuir (Nwabanne, J.T. & P.K. Igbokwe, 2008). Isotherm Freundlich didasarkan pada
terbentuknya lapisan tunggal molekul (monolayer) dari molekul adsorbat di permukaan
adsorben. Selain itu, persamaan Isotherm Freundlich menjelaskan bahwa permukaan
adsorben bersifat heterogen yang memiliki makna bahwa setiap gugus aktif di
permukaan adsorben memiliki kemampuan mengadsorpsi berbeda-beda. Dari
persamaan Isotherm Freundlich maka dapat diperoleh nilai Kf dan nilai n. Kf adalah
indikator kapasitas adsorpsi, dan n adalah intensitas adsorpsi (Bird, 1985).

Praktikum Kimia Fisika 2


22
III. Alat dan Bahan
a. Alat
No Alat Jumlah
1 Cawan porselen 1 buah
2 Stop Erlenmeyer 250 ml 7 buah
3 Erlenmeyer 150 ml 1 buah
4 Pipet 10 ml 1 buah
5 Pipet 25 ml 1 buah
6 Buret 50 ml 1 buah
7 Gelas arloji 1 buah
8 Statif/klem 1 buah
9 Corong 1 buah
b. Bahan
No Bahan Jumlah
1 HCl 0.5 N
2 Adsorben arang 6 gram
3 Larutan standar NaOH 0.25 N Secukupnya
4 Indikator PP Secukupnya
5 Kertas saring 7 buah

IV. Cara Kerja


Lakukan standarisasi NaOH (2 kali)
Aktifkan arang dengan memanaskan dalam cawan porselen, jangan sampai membara
lalu diinginkan. Masukkan ke dalam enam buah Stop Erlenmeyer masing-masing 1
gram arang yang ditimbang dengan ketelitian 1 mg. Berat tidak harus tepat 1 gram
tetapi harus teliti.
Siapkan larutan asam dengan konsentrasi 0,500 N, 0,250 N, 0,125 N, 0,0625 N, 0,0313
N dan 0,0156 N masing-masing sebanyak 125 mL. Masukkan 100 mL masing-masing
larutan asam ke Erlenmeyer berisi arang. Tutup Erlenmeyer dan biarkan selama 30

Praktikum Kimia Fisika 2


23
menit, selama itu pula kocok larutan selama 1 menit secara teratur tiap 10 menit. Sisa
asam yang tidak diadsorpsi dititrasi dengan NaOH 0,25 N.
Catat temperatur selama percobaan dan jaga agar tidak terjadi perubahan yang
terlalu besar. Gunakan penangas air bila perlu.
Saring tiap larutan dengan menggunanakan kertas saring.
Titrasi larutan filtrate sebagai berikut: dari kedua larutan dengan konsentrasi paling
tinggi diambil 10 mL larutan, berikutnya diambil 25 mL, dan dari ketiga larutan
dengan konsentrasi paling rendah diambil masing-masing 50 mL, kemudian ditirasi
dengan standar NaOH 0,25 N dengan indikator PP.

Praktikum Kimia Fisika 2


24
LEMBAR KERJA 4
ISOTERM ADSORBSI

Kelompok :
Nama Anggota/ NIM :

Hari & Tanggal Praktikum :

A. Hasil Percobaan
Susun pengamatan menurut Tabel 1.
Temperatur: .. 0C
Konsentrasi asam
Massa X Log
No. (N) x/m Log C
(gram) (gram) x/m
Awal Sisa

Alurkan x/m (sebagai ordinat) terhadap C (absis)


Alurkan log x/m (sebagai ordinat) terhadap log C (absis)
Tentukan tetapan-tetapan k dan n.
Kesimpulan dari percobaan ini adalah
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................

Praktikum Kimia Fisika 2


25
Komentar Dosen:
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................

Tanda Tangan Dosen

(..............................................)

Praktikum Kimia Fisika 2


26
PERSAMAAN PERCOBAAN
5
NERNTS
I. Tujuan
a. Menyusun dan mengukur GGL sel elektrik (atau sel elektronika)
b. Menguji persamaan Nernst
II. Dasar Teori
Elektrokimia adalah disiplin ilmu kimia yang memperlajari tentang perubahan zat yang
menghasilkan arus listrik atau perubahan kimia yang disebabkan oleh arus listrik. (Keenan,
1980). Reaksi elektrokimia dapat dibagi dua: yang menghasilkan arus listrik (proses yang
terjadi dalam baterai) dan yang dihasilkan oleh arus listrik elektrolisis.
Potensial sel pada spesies yang mengalami reaksi reduksi dan oksidasi dapat diukur
dalam keadaan standar (temperatur 298 K dan tekanan 1 atm) yangdinyatakan dalam E0sel.
Jika diukur dalam keadaan temperatur dan tekanan tertentu dinyatakan sebagai Esel. Setiap
spesies mempunyai harga tertentu yang merupakan bilangan bulat yang besarnya dinyatakan
sebagai potensial setengah reduksi. Harga potensial setengah reduksi standar dapat diperoleh
dalam tabel harga E0sel. Besarnya potensial setengah oksidasi standar merupakan kebalikan
harga potensial reduksi standar, sedangkan besarnya potensial standar untuk reaksi redoks
merupakan neto dari kedua reaksi tersebut.
Jika sel galvani yang terdiri dari:
aA + bB cC + dD
maka perubahan energi bebas G0 reaksi ini bisa diungkapkan sebagai
G0 = - n F E0
Dengan F adalah tetapan Faraday (96.487 coulomb) dan E0 adalah daya gerak listrik baku.
Jika kondisi tidak dalam keadaan baku, maka potensial sel E ditentukan dengan persamaan
Nernst,


E= E0 ln

Praktikum Kimia Fisika 2


27
Dengan a adalah keaktifan, R adalah tetapan gas dan T adalah temperatur absolut (Broadhead
dan Kuo, 2004).
III. Alat dan Bahan
a. Alat
No Bahan Jumlah
1 pH meter / potensiometer 1 buah
2 gelas piala 100 ml 2 buah
3 kabel, penjepit 1 buah
4 Amplas 1 buah
5 Labu takar 100 ml 1 buah
6 Pipet 10 ml 1 buah
7 Termometer 0-100 0C 1 buah
b. Bahan
No Bahan Jumlah
1 lembaran tembaga 1 buah
2 lembaran seng 1 buah
3 CuSO4.5H2O 1.0 M
4 ZnSO4.7H2O 1.0 M
5 NH4NO3 atau KNO3
6 kertas saring 2 buah

IV. Cara Kerja


1) Siapkan potongan lembaran Cu dan Zn dengan ukuran 6x2 cm. Bersihkan permukaan
lembaran logam tersebut dengan amplas
2) Siapkan 10-20 mL larutan NH4NO3 atau KNO3. Sebagai jembatan garam, ambil selembar
kertas saring gulung dan rekatkan dengan menggunakan selotip pada bagian tengahnya.
3) Siapkan 2 gelas piala 100 mL (gelas A diisi CuSO4 1.0 M dan gelas B diisi ZnSO4 1.0
M). Celupkan elektroda-elektroda logam dan hubungkan dengan kabel seperti terlihat
pada Gambar
4) Celupkan kertas saring yang telah dibentuk tadi ke dalam larutan NH4NO3, hilangkan
kelebihan NH4NO3 dengan kertas saring lain, kemudian Tempatkan sedemikian rupa

Praktikum Kimia Fisika 2


28
sehingga kedua ujung gulungan tercelup ke dalam kedua larutan pada kedua gelas piala.
Amati nilai GGL dengan menggunakan pH meter yang disetel pada posisi mV. Catat
polaritas kedua elektroda pada pengukuran tersebut, catat juga suhu larutan.
5) Siapkan 100 mL larutan CuSO4 0.1 M dengan cara mengencerkan larutan CuSO4 1.0 M
6) Ganti larutan CuSO4 1.0 M dengan larutan CuSO4 0.1 M, larutan ZnSO4 1.0 M jangan
diganti.
7) Cuci dan bersihkan kembali kedua elektroda dengan amplas. Ganti jembatan garam
dengan yang baru dan kembali ukur dan catat GGL dengan pH meter
8) Ulangi langkah ke (6) tetapi dengan larutan CuSO4 yang lebih encer. Jaga kebersihan
setengah sel Cu. Perhatikan pembacaan pH meter dengan teliti.

Praktikum Kimia Fisika 2


29
LEMBAR KERJA 5
PERSAMAAN NERNTS

Kelompok :
Nama Anggota/ NIM :

Hari & Tanggal Praktikum :

a. Hasil Pengamatan
Konsentrasi Zn/Zn2+ (M) Konsentrasi Cu/Cu 2+ (M) Esel (Volt)
1.0 1.000
1.0 0.100
1.0 0.010
1.0 0.001
=. 0C
Perhitungan
1) Isi tabel di atas
2) Tulis reaksi sel dan bentuk umum persamaan Nernst untuk sel tersebut!
3) Buat kurva Esel sebagai fungsi log [Zn2+]/[Cu2+]!
4) Hitung gradient dan perpotongan kurva dengansumbu Y!
5) Bandingkan hasil yang diperoleh dengan gradient teoritis yang dihitung menggunakan
persamaan Nernst, bandingkan pula dengan E0sel pada literatur!
6) Apakah yang mungkin menjadi sumber kesalahan dalam percobaan ini?
Pertanyaan
1) Secara eksperimental, percobaan akan lebih mudah bila setengah sel Zn/Zn2+ diganti
dengan sel Ag/Ag+ . Tetapi dalam percobaan ini digunakan setengah sel Zn/Zn2+karena
Ag mahal harganya. Tuliskan reaksi sel dengan persamaan Nernst, bila setengah sel
Zn/Zn2+ diganti dengan setengah sel Ag/Ag+ bila dibandingkan dengan setengah sel
Zn/Zn2+?
2) Kesimpulan dari percobaan ini adalah
...............................................................................................................................................................................

Praktikum Kimia Fisika 2


30
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
..............................................................................................
Komentar Dosen:
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................

Tanda Tangan Dosen

(..............................................)

Praktikum Kimia Fisika 2


31
PENGARUH
KONSENTRASI DAN PERCOBAAN
KATALIS TERHADAP 6
LAJU REAKSI

II. TUJUAN PERCOBAAN


a. Mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
b. Menentukan hukum laju reaksi
c. Mengetahui pengaruh katalis terhadap laju reaksi

III. TEORI
Kinetika kimia merupakan studi mengenai laju reaksi kimia dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Kajian ini menjadi penting dan krusial bagi kehidupan karena dengan
mempelajari kinetika kimia manusia mampu mengontrol laju suatu reaksi kimia dan
memanfaatkannya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia, di
antaranya yaitu konsentrasi dan katalis.
Pada percobaan ini, laju reaksi ditentukan dengan menggunakan metode laju mula-
mula. Efek konsentrasi terhadap laju pada reaksi ini diketahui dengan mengukur laju
reaksi awal dari beberapa konsentrasi reaktan. Pada percobaan ini juga akan dilakukan uji
efek katalis ion logam terhadap laju reaksi. Percobaan ini merupakan percobaan yang
melibatkan clock reaction. Clock reaction merupakan reaksi di mana terjadi perubahan
warna larutan dari yang tidak berwarna menjadi biru. Reaksi ini sering digunakan untuk
menentukan laju reaksi. Perubahan warna terjadi ketika I2 bereaksi dengan kanji untuk
membentuk kompleks kanji-iodin yang berwarna biru gelap.
Reaksi yang pertama merupakan reaksi antara ion I- dengan ion S2O82- (persulfat).
Reaksi akan dapat teramati dengan adanya ion S2O32- (tiosulfat) yang bereaksi dengan
cepat dengan I2. Sepanjang keberadaan ion tiosulfat, I2 akan bereaksi dengan tiosulfat
dengan cepat setelah I2 terbentuk. Reaksi berkompetisi ini mencegah I2 terbentuk. Tidak
ada warna yang berubah sampai tiosulfat habis bereaksi.Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut.

Praktikum Kimia Fisika 2


32
2I-(aq) + S2O82-(aq) I2(aq) + 2SO42-(aq) (slow, rate determining) Equation 1

I2(aq) + 2S2O32-(aq) 2I-(aq) + S4O62-(aq) (fast) Equation 2

Katalis merupakan suatu zat yang mampu meningkatkan laju reaksi dan dapat
ditemukan kembali pada akhir reaksi (Castellan, 1983). Laju reaksi ditentukan oleh laju
dari beberapa reaksi dalam suatu mekanisme reaksi. Fungsi umum dari katalis adalah
menyediakan mekanisme tambahan dalam konversi reaktan menjadi produk. Mekanisme
alternatif ini memiliki energi aktivasi yang lebih rendah dibandingkan dengan mekanisme
reaksi tanpa katalis.

IV. Alat dan Bahan


a. Alat
No Alat Jumlah
1 Gelas Beaker 10 buah
2 Pipet tetes 1 buah
3 Gelas ukur 2 buah
4 Stopwatch 1 buah
5 Pipet Mohr 10 mL 2 buah

b. Bahan
No Alat Konsentrasi
1 Kanji 0.2%
2 Na2S2O3 0.012 M
3 KI 0.20 M
4 KNO3 0.20 M
5 (NH4)2S2O8 0.20 M
6 (NH4)2SO4 0.20 M
7 Cu(NO3)2 0.020 M

V. Langkah Kerja
a. Pengaruh konsentrasi terhadap laju
1) Siapkan sistem sebagai berikut.
No Gelas Beaker A Gelas Beaker B
Kanji Na2S2O3 KI 0.20 M KNO3 (NH4)2S2O8 (NH4)2SO4
0.2% 0.012 M 0.20 M 0.20 M 0.20 M
1 5 tetes 2 mL 8 mL 2 mL 4 mL 4 mL
2 5 tetes 2 mL 4 mL 6 mL 4 mL 4 mL
3 5 tetes 2 mL 2 mL 8 mL 4 mL 4 mL
4 5 tetes 2 mL 4 mL 6 mL 8 mL 0 mL
5 5 tetes 2 mL 4 mL 6 mL 2 mL 6 mL

Praktikum Kimia Fisika 2


33
2) Siapkan 5 buah gelas beaker dan berilah label 1A-5A. Tambahkan Na2S2O3 0.012 M
masing-masing 2 mL dengan menggunakan pipet Mohr. Dengan menggunakan
pipet Mohr pula, tambahkan KI 0.20 M berturut-turut sebanyak 8 mL, 4 mL, 2 mL,
4 mL, dan 4 mL. Setelah itu tambahkan KNO3 0.20 M berturut-turut sebanyak 2
mL, 6 mL, 8 mL, 6 mL, dan 6 mL. Tambahkan kanji 0.2% masing-masing 5 tetes.
3) Siapkan 5 buah gelas beaker dan berilah label 1B-5B. Dengan menggunakan pipet
Mohr, ke dalam gelas beaker B masukkan (NH4)2S2O8 0.20 M berturut-turut
sebanyak 4 mL, 4 mL, 4 mL, 8 mL, dan 2 mL. Tambahkan pula (NH4)2SO4 0.20 M
berturut-turut sebanyak 4 mL, 4 mL, 4 mL, 0 mL, 6 mL.
4) Campurkan isi gelas beaker pertama dari larutan A dengan gelas beaker pertama
dari larutan B dengan cara berikut: masukkan isi gelas beakerpertama dari larutan A
ke gelas beaker dari larutan B dan tuangkan kembali gelas beaker A secepat
mungkin.
5) Catat waktu yang diperlukan.Pencatatan waktu dimulai pada waktu menuangkan isi
gelas beaker A ke gelas beaker B dan diakhiri pada waktu mulai terjadi perubahan
warna. Perlu diperhatikan bahwa perubahan warna terjadi tidak serentak melainkan
sedikit demi sedikit.
6) Isilah tabel pengamatan
b) Percobaan Pengaruh Katalis Terhadap Laju Reaksi
1) Siapkan sistem seperti pada percobaan 1. Ke dalam gelas beker B masukkan 1 tetes
Cu(NO3)2 0.02M
2) Campurkan isi gelas beaker pertama dari larutan A dengan gelas beaker pertama
dari larutan B dengan cara berikut: masukkan isi gelas beaker pertama dari larutan A
ke gelas beaker dari larutan B dan tuangkan kembali gelas beaker A secepat
mungkin.
3) Catat waktu yang diperlukan. Pencatatan waktu dimulai pada waktu menuangkan isi
gelas beaker A ke gelas beaker B dan diakhiri pada waktu mulai terjadi perubahan
warna. Perlu diperhatikan bahwa perubahan warna terjadi tidak serentak melainkan
sedikit demi sedikit.
4) Isilah tabel pengamatan!

Praktikum Kimia Fisika 2


34
LEMBAR KERJA 6
PENGARUH KONSENTRASI DAN KATALIS TERHADAP LAJU REAKSI

Kelompok :
Nama Anggota/ NIM :

Hari & Tanggal Praktikum :

1. Hasil Pengamatan praktikum A:


No Gelas Beaker A Gelas Beaker B Waktu 1/waktu
Kanji Na2S2O3 KI 0.20 KNO3 (NH4)2S2O8 (NH4)2SO4
0.2% 0.012 M M 0.20 M 0.20 M 0.20 M
1 5 tetes 2 mL 8 mL 2 mL 4 mL 4 mL
2 5 tetes 2 mL 4 mL 6 mL 4 mL 4 mL
3 5 tetes 2 mL 2 mL 8 mL 4 mL 4 mL
4 5 tetes 2 mL 4 mL 6 mL 8 mL 0 mL
5 5 tetes 2 mL 4 mL 6 mL 2 mL 6 mL

2. Perhitungan
a) Hitung konsentrasi S2O82- (ion peroksidisulfat) dan I-(ion iod) untuk setiap sistem
dan masukkan nilai itu ke dalam tabel 1!
b) Untuk setiap sistem buat kurva konsentrasi S2O82- (ion peroksidisulfat) sebagai
fungsi 1/waktu dan konsentrasi I- sebagai fungsi waktu 1/waktu
c) Persamaan untuk kecepatan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut: [282-
]==k[S2O82-]x[I-]y
d) Tentukan x dan y dari bentuk kurva dan hitung orde reaksi S2O82-, I-! Hitung pula
orde total reaksi!

Praktikum Kimia Fisika 2


35
3. Hasil Pengamatan Praktikum B:
Gelas Beaker A Gelas Beaker B Waktu 1/waktu
No Kanji Na2S2O3 KI 0.20 M KNO3 (NH4)2S2O8 (NH4)2SO4 Cu(NO3)2
0.2% 0.012 M 0.20 M 0.20 M 0.20 M 0.02M
1 5 tetes 2 mL 8 mL 2 mL 4 mL 4 mL 1 tetes
2 5 tetes 2 mL 4 mL 6 mL 4 mL 4 mL 1 tetes
3 5 tetes 2 mL 2 mL 8 mL 4 mL 4 mL 1 tetes
4 5 tetes 2 mL 4 mL 6 mL 8 mL 0 mL 1 tetes
5 5 tetes 2 mL 4 mL 6 mL 2 mL 6 mL 1 tetes

4. Perhitungan
a) Hitung konsentrasi S2O82- (ion peroksidisulfat) dan I-(ion iod) untuk setiap sistem dan
masukkan nilai itu ke dalam tabel 1!
b) Untuk setiap sistem buat kurva konsentrasi S2O82- (ion peroksidisulfat) sebagai fungsi
1/waktu dan konsentrasi I- sebagai fungsi waktu 1/waktu
c) Persamaan untuk kecepatan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut: [282-
]==k[S2O82-]x[I-]y
d) Tentukan x dan y dari bentuk kurva dan hitung orde reaksi S2O82-, I-! Hitung pula orde
total reaksi!
e) Bandingkan laju reaksi antara sistem sebelum dan setelah diberi katalis!
...............................................................................................................................................................................
f) Kesimpulan dari percobaan ini adalah ..............................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
Komentar Dosen:
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................

Tanda Tangan Dosen

(..............................................)

Praktikum Kimia Fisika 2


36
DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P. & Paula, J. 2006. Atkins Physical Chemistry Eight Edition. New York: W.H. Freeman
and Company.
Bird, T. 1985. Physical Chemistry. Jakarta: Gramedia
Castellan, G.W. 1983. Physical Chemistry Third Edition. Massachusetts: Addison-Wesley
Publishing Company.
Fatimah, Is. 2013. Kinetika Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kundari, N. A. dan Wiyunita, S. 2008. Tinjauan Kesetimbangan Adsorpsi Temabaga dalam
Limbah Pencuci dalam IPB dengan Zeolit. Seminar Nasional IV SDM Teknologi
Nuklir Batan. Yogyakarta.
Nwabanne, J.T. & Igbokwe P.K., 2008. Kinetics and Equilibrium Modelling of Nickel
Adsorption by Cassava Peel. J. of Engineering and Applied Sciences, 3 (11): 829-834.
Petrucci. 1996. Kimia Dasar. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Praktikum Kimia Fisika 2


37

Anda mungkin juga menyukai