Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION

I. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang
melatarbelakangi prosedur pemisahan anion serta mengidentifikasi jenis anion yang
ada dalam sampel.
II. Teori Dasar
Kimia analitik dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat. Urusannya
adalah unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel. Sedangkan analisis
kuantitatif berurusan dengan penetapan banyaknya satu zat tertentu yang ada dalam
sampel (A.L. Underwood :1993).
Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis
kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya.
Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna,
spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion
pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun demikian kita juga dapat
menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu metode analisis
kualitatif menggunakan alat-alat yang sederhana yang dipunyai hampir semua
laboratorium. Sifat fisika yang dapat diamati langsung seperti warna, bau,
terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang
berguna untuk analisis selanjutnya.(Svehla, 1990)
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi
basah. Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat
dalam larutan. Reaksi kering ialah sejumlah uji yang berguna dapat dilakukan dalam
keadaan kering, yakni tanpa melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam
ialah pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi dan uji manik. Reaksi basah
ialah uji yang dibuat dengan zat-zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung
dengan terbentuknya endapan, dengan pembebasan gas dan dengan perubahan warna.
Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah (G. Svehla : 1985)
Cara identifikasi ion dibagi menjadi 2 macam, yaitu identifikasi kation dan
identifikasi anion. Namun, pada analisa anion tidak begitu sistematik seperti pada
identifikasi kation. Salah satu cara penggolongan anion adalah pemisahan anion
berdasarkan kelarutan garam-garam perak, garam-garam kalsium, barium dan seng.
Selain itu ada cara penggolongan anion menurut Bunsen, Gilreath dan
Vogel. Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam
bariumnya, warna, kalarutan garam alkali dan kemudahan
menguapnya. Gilreath menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan garam-
garam Ca, Ba, Cd dan garam peraknya. Sedangkan Vogel menggolongkan anion
berdasarkan pada proses yang digunakan dalam identifikasi anion yang menguap bila
diolah dengan asam dan identifikasi anion berdasarkan reaksinya dalam larutan.
Identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dibagi dua lagi yaitu anion
membentuk gas bila diolah dengan HCl encer atau H 2SO4 encer, dan anion yang
membentuk gas atau uap bila diolah dengan H2SO4 pekat.
Ada pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan, yaitu anion yang
diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks. Reaksi
pengendapan umumnya terjadi saat proses pemisahan yang kemudian dilanjutkan
dengan uji identifikasi, namun tidak ada jenis anion tertentu yang termasuk dalam
kelompok reaksi pengendapan karena hal tersebut sesuai dengan uji
lanjutannya. Pembentukan endapan karena adanya senyawa baru setelah bereaksi.
Banyak sekali reaksi yang di gunakan dalam analisis anorganik kualitatif melibatkan
pembentukan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan dari suatu fase padat
keluar dari larutan endapan, mungkin berupa Kristal (kristalin) atau koloid dan dapat
dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi
terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan ke larutan (S) satu endapan, menurut
defenisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan
tergantung pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain
dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya.
III. Alat dan Bahan
Alat :

 Tabung reaksi ● Cl-


 Rak tabung ● Br-
 Pipet volum ● I-
 Pipet Tetes ● Oksalat
 HCl ● Tartrat
 Co32- ● Sirtrat
 HCO3 -
● Posfat
 NO 2-
● Asetat
 CN -
● BaCl2
 SO3 2-
● H2SO4 encer
 Benzoat ● AgNO3
 Salisilat ● HCl
 S 2-
● HNO3
IV. Cara Kerja
1. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang diisi dengan anion-anion yang telah disiapkan
(Co32-, HCO3-, NO2-, CN-,SO32-, Benzoat, Salisilat, S2-, Cl-, Br- , I-, Oksalat, Tartrat,
Sirtrat, Asetat, dan Posfat).
2. Masing-masing anion yang akan dianalisa, ditambahkan pereaksi yang berbeda
(H2SO4 encer, , AgNO3, HCl, BaCl2, HNO3).
3. Amati dan dicatat perubahan yang tejadi pada masing-masing Anion pada setiap
penambahan sedikit pereaksi maupun pada penambahan pereaksi berlebih
V. Data Pengamatan

PENGAMATAN
ANION PEREAKSI
SEDIKIT BERLEBIH
H2SO4 encer Bening Bening
AgNo3 Endapan putih Endapan putih
(latutan kekuningan) (larutan kekuningan)
CO32-
HCL Bening Bening
BaCl2 Endapan putih Endapan putih
HNO3 Bening Bening
H2SO4 encer Bening Bening
AgNo3 Endapan putih Endapan putih
terbentuk gas terbentuk gas
NO2 HCL Bening terbentuk gas Bening terbentuk gas
BaCl2 Bening Bening
HNO3 Bening terbentuk gel, Bening terbentuk gel,
gas gas
H2SO4 encer Bening Bening
AgNo3 Endapan putih Endapan putih
HCL Larutan orange Larutan orange
Cn-
BaCl2 Bening Bening
HNO3 Larutan merah ke Larutan merah ke
orange orange
H2SO4 encer Bening Bening
AgNo3 Bening Bening
SO32- HCL Larutan keruh putih Larutan keruh putih
BaCl2 Endapan putih Endapan putiih
HNO3 Bening Bening
H2SO4 encer Bening Bening
AgNo3 Bening Bening
Benzoat HCL Bening Bening
BaCl2 Bening Bening
HNO3 Bening Bening
H2SO4 encer Bening Bening
AgNo3 Bening Bening
Salisilat HCL Bening Bening
BaCl2 Bening Bening
HNO3 Bening Bening
H2SO4 encer Bening Bening
AgNo3 Bening Bening
S2- HCL Bening Bening
BaCl2 Bening Bening
HNO3 Bening Bening
CL- H2SO4 encer Bening Bening
AgNo3 Endapan putih Endapan putih
HCL Bening Bening
BaCl2 Bening Larutan keruh putih
HNO3 Bening Bening
H2SO4 encer Bening Bening
AgNo3 Endapan kuning Endapan kuninng
pucat pucat
Br-
HCL Bening Bening
BaCl2 Bening Bening
HNO3 Bening Bening
H2SO4 encer Bening Bening
AgNo3 Endapan kuning Endapan kuning
muda muda
I-
HCL Bening Bening
BaCl2 Bening Bening
HNO3 Bening Larutan kuning
H2SO4 encer Bening Bening
AgNo3 Endapan putih Endapan putih
Okasalat HCL Bening Bening
BaCl2 Endapan putih Endapan putih
HNO3 Bening Bening
H2SO4 encer Bening Bening
AgNo3 Keruh Keruh putih
Tartrat HCL Bening Bening
BaCl2 Bening Bening
HNO3 Bening Bening
H2SO4 encer Bening Bening
AgNo3 Bening Bening
Sitrat HCL Bening Bening
BaCl2 Bening Bening
HNO3 Bening Bening
H2SO4 encer Endapan kuning Endapan kuning
AgNo3 Bening Bening
Pospat HCL Bening Bening
BaCl2 Keruh Endapan putih
HNO3 Bening Bening
H2SO4 encer Merah ke orange Merah ke orange
endapan hitam endapan hitam
AgNo3 Endapan hitam Endapan hitam
SCN HCL Merah ke orange Merah ke orange
endapan hitam endapan hitam
BaCl2 Keruh Keruh
HNO3 Orange Merah
VI. Pembahasan
Untuk memudahkan menganalisa anion, diusahakan dulu dalam bentuk
senyawa yang mudah larut dalam air. Umumnya garam-garam natrium mudah larut
dalam garam karbonat dari logam-logam berat sukar larut dalam air, sehingga apabila
zat yang akan dianalisa berupa zat yang sukar larut atau memberi endapan, maka
dibuat dahulu berupa ekstrak soda, kemudian dipisahkan dari endapan yang
mengganggu tersebut.
Anion adalah atom yang bermuatan negatif bila kelebihan elektron. Analisis
anion diawali dengan uji pendahuluan untuk memperoleh gambaran ada tidaknya
anion tertentu atau kelompok anion yang memiliki sifat – sifat yang sama.
Selanjutnya diikuti dengan proses analisis yang merupakan uji spesifik dari anion
tertentu. Pemisahan secara fisik dari anion umumnya tidak penting, karena uji spesifik
anion hanya peka terhadap anion tertentu dan tidak peka untuk anion lainnya. Hanya
bila terjadi interferensi atau gangguan alam suatu analisis anion oleh anion lain, maka
diperlukan langkah awal proses pemisahan.Pengujian anion dilakukan setelah uji
kation. Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena gangguan-gangguan
dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan).
Proses-proses identifikasi anion dapat dibagi kedalam kelas A dan kelas B
yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang diperoleh
pada pengolahan dengan asam-asam, dan proses yang tergantung pada reaksi-reaksi
dalam larutan.
Kelas A merupakan identifikasi yang mudah menguap, yang diperoleh pada
pengolahan dengan asam-asam. Kelas ini dibagi lagi kedalam sub kelas yaitu :
1. Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer.
Yang termasuk kedalam sub kelas ini : Karbonat, hidrogrn karbonat, sulfit,
tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat.
2. Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.
Yang termasuk kedalam sub kelas ini : flourida, heksafluorosilikat, klorida,
bromida, iodida, nitrat, klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat,
heksasianoferat(II), heksasianoferat(III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat,
dan sitrat.
Kelas B merupakan identifikasi yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam
larutan, identifikasi itu meliputi :
1. Reaksi pengendapan
Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat,
silikat, heksaflurosilikat, salisilat, benzoat, dan suksianat.
2. Oksidasi dan reduksi dalam larutan
Manganat, permanganat, kromat, dan dikromat.

VII. Kesimpulan
Berdasarkan proses identifikasi anion dibagi kedalam 2 kelas, yaitu :
1. Kelas A di bagi kedalam sub kelas yang berdasarkan gas dilepaskan dengan asam
klorida encer atau asam sulfat encer dan gas atau uap asam dilepaskan dengan
asam sulfat pekat. Berdasarkan dari data pengamatan yang termasuk kelas ini
yaitu CO32-, SO32-, S2-, CL-, Br-, I-, tartrat, oksalat, sitrat, asetat, SCN, CN-, dan
NO2.
2. Kelas B di bagi kedalam seb kelas yang berdasarkan reaksi pengendapan dan
oksidasi dan reduksi dalam larutan. Berdasarkan dari data pengamatan yang
termasuk kelas ini yaitu benzoat, salisilat, phospat.

Anda mungkin juga menyukai