KIMIA ANALITIK
ACARA 3
KOMPLEKSOMETRI
Penanggung Jawab:
Fadhil Alfiyanto Rahman (A1F015071)
Laily Fauziah Akhsan (A1F015039)
B. Tujuan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah labu ukur, Erlenmeyer,
botol kering, pipet dan neraca.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah larutan ZnSO4.7H2O
0,05 M, Na2EDTA 0,05M, larutan dapar salmiak PH 10, dan indikator EBT.
B. Prosedur Kerja
Pembuatan larutan
1. Larutan baku primer ZnSO4.7H2O
PHnya diperiksa
Indikator
1. Eriochrom Black T (EBT)
Penetapan sampel
1. Penetapan kadar magnesium
V1= 6,2 ml
Dit : M2 = ?
Jawab :
M1 . V1 = M2 . V2
0,31 = 11,2 M2
0,31
M2= 11,2 = 0,0278 M
V1= 11 ml
Dit: M2 = ?
Jawab :
M1 . V1 = M2 . V2
0,05 . 11 = M2 . 16
0,55 = 16 M2
0,55
M2 = = 0,034 M
16
V Mg+2
11𝑥0,05𝑥24
= = 2,64 g
5
B. Pembahasan
Dalam analisis suatu zat kimia digunakan berbagai macam metode. Salah
satu metode yang di pakai untuk penetapan kadar logam adalah Kompleksometri.
Metode ini didasarkan atas pembentukan senyawa komplek antara logam dengan
zat pembentuk komplek. Sebagai zat pembentuk kompleks yang banyak
digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah garam dinatrium etilen diamina
tetra asetat (dinatrium EDTA). Kestabilan dari senyawa komplek yang terbentuk
tergantung dari sifat kation dan pH dari larutan, sehingga titrasi harus dilakukan
pada pH tertentu. Untuk menetapkan titik akhir titrasi (TAT) digunakan indikator
logam, yaitu indikator yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion
logam. Ikatan kompleks antara indikator dan ion logam harus lebih lemah
daripada ikatan kompleks atau larutan titer dan ion logam. Larutan indikator bebas
mempunyai warna yang berbeda dengan larutan kompleks indikator. Indikator
yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah kalkon, asam kalkon
karboksilat, hitam eriokrom-T dan jingga xilenol. Untuk logam yang dengan cepat
dapat membentuk senyawa kompleks pada umumnya titrasi dilakukan secara
langsung, sedang yang lambat membentuk senyawa kompleks dilakukan titrasi
kembali.
V Mg+2
B. Saran
Basset, J, et al. 2014. Buku Ajar Vogel; Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.
Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta
Hidayanti, A. 2010. Penetapan Kadar Senyawa Kalsium (Ca) pada Pasta Gigi.
Jurnal Kimia. Vol 02. No 01. Hal 43-47.