Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batuan karbonat adalah batuan sedimen yang mempunyai komposisi yang


dominan (lebih dari 50%) terdiri dari garam-garam karbonat, yang dalam prakteknya
secara umum meliputi Batugamping dan Dolomit.

Proses Pembentukannya dapat terjadi secara insitu, yang berasal dari larutan yang
mengalami proses kimiawi maupun biokimia dimana pada proses tersebut, organism
turut berperan, dan dapat pula terjadi butiran rombakan yang telah mengalami
transportasi secara mekanik dan kemudian diendapkan pada tempat lain, dan
pembentukannya dapat pula terjadi akibat proses diagenesa dari batuan karbonat yang
lain (sebagai contoh yang sangat umum adalah proses dolomitisasi, dimana kalsit
berubah menjadi dolomite).

Dan dimateri yang kelompok kami dapat berjudul “pentingnya stimulasi terhadap
pengukuran kadar karbonat”. Menstimulasi dibatuan karbonat adalah dengan
menggunakan metode acidizing, yang mempunyai arti pengasaman. Dalam dunia
migas, acidizing adalah pengasaman reservoir (formasi produktif) untuk meningkatkan
faktor perolehan. Selain digunakan di lapangan minyak atau gas, acidizing juga
dilakukan di lapangan panas bumi.Tujuannya sama, meningkatkan factor
perolehan.Dalam pelaksanaannya, acidizing dilakukan dengan menginjeksikan pad
yang viscous (kental) untuk membuat rekahan di zona produktif, kemudian baru
diinjeksikan asam yang akan “memakan” permukaan rekahan secara tidak merata
(karena sifat kekerasan batuan tidak merata). Efek ketidakmerataan ini diharapkan akan
menjadi semacam “pengganjal” (proppant) jika rekahan telah tertutup. Di lapangan
geothermal, acidizing biasa dilakukan setelah pemboran*.

1
2

Karena pengasaman, maka batuan (zona produktif) yang harus diasam biasanya
memiliki kadar kapur yang cukup tinggi seperti limestone, atau batuan karbonat.
Pengasaman biasanya dilakukan untuk formasi yang permeable. Untuk formasi yang
non permeable, biasanya dilakukan teknik yang disebut dengan perekahan atau
fracturing. Tujuan fracturing adalah membuat “jalan” baru untuk tempat mengalir
hidrokarbon.

1.2 Rumusan Masalah

sesuai dengan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka yang
menjadi permasalahan terbagi sebagai berikut :

1. Apa itu batuan Karbonat?


2. Apa saja permasalahan yang di sebabkan oleh batuan karbonat?
3. Apa tujuanya dilakukan metode Acidizing?
4. Mengapa harus dilakukan stimulasi terhadap pengukuran kadar karbonat?

1.2 Tujuan Penilitian

Tujuan dari penulisan ini adalah:

1. Untuk memenuhi nilai mata kuliah Praktikum Analisa Batuan Reservoir.

2. Untuk memenuhi syarat presentasi mata kuliah Praktikum Analisa Batuan


Reservoir.

2
3

Anda mungkin juga menyukai