PENDAHULUAN
1. Acid Washing
2. Acid fracturing
3. Matrix acidizing
Acid Washing
Acid washing merupakan treatment yang dilakukan untuk menghilangkan
material atau scale di interval produksi, saluran perforasi dan area di sekitar
wash tool. Dengan coiled tubing, tubing diturunkan hingga kebagian bawah
interval. Proses ini dapat dilakukan berulangulang sesuai kebutuhan.
Acid Fracturing
permeabilitas sampai jauh dari sumur dan melampaui zona yang rusak. Pada acid
fracturing ini, dua permukaan yang terbelah kiri dan kanan akan dilarutkan
dapat menutup rapat kembali. Dalam acid fracturing diperlukan jumlah acid yang
relatif sangat banyak dibanding matrix acidizing, tetapi hasilnyapun akan cukup
memadai.Prinsip acid fracturing hampir sama dengan hydraulic fracturing tetapi
anggapananggapan yang digunakan adalah :
1. Rekahan horisontal dan melebar secara radial dari lubang sumur
produktif pada tekanan dibawah tekanan rekah, dengan tujuan agar reaksi dapat
matrix dengan cara membesarkan lubang poripori ataupun dengan melarutkan
dilakukan pada sumur dengan kedalaman formasi yang rusak sekitar 12
feet. Adapun anggapananggapan yang digunakan dalam acidizing ini adalah :
1. Formasinya homogen
2. Ukuran poriporinya seragam
3. Kecepatan reaksi menurun secara uniform
Dalam pelaksaannnya ada dua metode matrix Acidizing antara lain :
1. BullheadAcid
tanpa adanya aliran keluar, dan mendapaat tekanan dari pompa injeksi
yang ada di permukaan hal ini agar Acid dapat masuk ke dalam formasi
yang dituju.
2. Nitrified Acid
Pada dasarnya pelaksanaan Nitrified Acidsama dengan pelaksanaan
dengan nitrogen menghasilkan busa sehingga asam bisa masuk lebih jauh
ke dalam formasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Biasanya, cairan gel air atau referensi silang gel digunakan sebagai
cairan pad untuk mengisi lubang sumur tersebut dan memecah formasi. Pad
berbasis air kemudian dipompa menciptakan diinginkan fraktur tinggi, lebar
dan panjang untuk fraktur hidrolik. Setelah nilai yang diinginkan dibuat fraktur
dimensi tercapai, asam dipompa dan jari turun fraktur untuk etch dinding
fraktur membuat konduktivitas fraktur. Asam biasanya gel, referensi silang,
atau berformulasi untuk mempertahankan fraktur lebar dan meminimalkan
cairan leakoff. Karena asam reaktif dengan formasi, kehilangan cairan adalah
pertimbangan utama dalam desain cairan. Sejumlah besar cairan-rugi aditif
umumnya ditambahkan ke cairan asam untuk meminimalkan cairan leakoff.
Cairan-kehilangan kontrol paling penting dalam permeabilitas tinggi dan/atau
formasi alami retak karbonat.
(Gambar 1.1)
Faktor-faktor seperti fraktur lebar, injeksi rate, asam viskositas dan suhu
reservoir semua mempengaruhi penetrasi asam. Gambar 1.2 dan 1.3
menggambarkan bagaimana fraktur lebar dan pembentukan suhu
mempengaruhi penetrasi asam di patah tulang, masing-masing. Gambar 1.2,
sebagai fraktur meningkat lebar, jarak yang dikonsumsi asam akan mencapai di
fraktur juga meningkat. Jarak meningkat karena, dalam berbagai fraktur, ada
lebih sedikit turbulensi. Hal ini mengakibatkan kurang pencampuran seperti
asam hidup bergerak ke bawah fraktur; oleh karena itu, sifat kental dan leakoff
dari cairan fraktur harus dikontrol untuk memaksimalkan fraktur lebar. Gambar
1.3 berisi informasi mengenai efek:
Suhu reservoir
Asam
Litologi pembentukan
(Gambar 1.2) (Gambar 1.3)
Hal ini jelas bahwa penggunaan kekuatan yang lebih tinggi asam
meningkatkan jarak penetrasi di fraktur sebelum menghabiskan asam. Juga,
sebagai peningkatan suhu, asam penetrasi jauh berkurang. Ketika suhu
meningkat, tingkat reaksi antara asam dan pembentukan meningkat secara
substansial. Sebenarnya, laju reaksi ganda setiap kali suhu meningkat: 18° F.
Gambar 1.3 juga menunjukkan dolomit yang kurang reaktif dengan HCl
daripada batu kapur; oleh karena itu, patahan asam dapat bekerja sedikit lebih
baik di reservoir yang lebih tinggi .
(Gambar 1.4)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
yaitu batugamping atau dolomite. Kenaikan produksi diakibatkan oleh kenaikan
permeabilitas sampai jauh dari sumur dan melampaui zona yang rusak. Pada acid
fracturing ini, dua permukaan yang terbelah kiri dan kanan akan dilarutkan
dapat menutup rapat kembali. Dalam acid fracturing diperlukan jumlah acid yang
relatif sangat banyak dibanding matrix acidizing, tetapi hasilnyapun akan cukup
memadai.Prinsip acid fracturing hampir sama dengan hydraulic fracturing tetapi
anggapananggapan yang digunakan adalah :
1. Rekahan horisontal dan melebar secara radial dari lubang sumur
2. Kebocoran asam ke dalam formasi dianggap tidak ada