Anda di halaman 1dari 67

PENINJAUAN PERALATAN WELL

SERVICE BERDASARKAN ASPEK

RESERVOIR, ASPEK PEMBORAN

DAN ASPEK PRODUKSI PADA PT.

BUKITAPIT BUMI PERSADA


Anggota

FWC. Javier Pambudi Imelda Try Wahyuni Retno Ningtyas W.M. Teguh Fadly Ramadhan
113200057 113200030 113200019 113200041
OUTLINE
1. Profil Perusahaan
4. Hydraulic fracturing

2. Acidizing

5. CTU
3. Cementing
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan

PT. Bukit Apit Bumi Persada (BBP) telah menetapkan


namanya sebagai pemain utama dalam industri minyak
dan gas di Indonesia. BPP seratus persen perusahaan
milik lokal dan sebagian besar memanfaatkan sumber
daya lokal ketika melakukan pekerjaan. BBP saat ini tidak
hanya melayani perusahaan minyak lokal (Pertamina dll.)
Tetapi juga telah menyelesaikan beberapa proyek
dengan perusahaan minyak internasional seperti
Chevron, Conoco-Phillips, dll.
ACIDIZING
Acidizing

Matrix Acidizing merupakan salah satu metode stimulasi dengan cara


menginjeksikan asam ke formasi produktif dengan tujuan menanggulangi kerusakan
formasi yang terjadi akibat proses pemboran, komplesi maupun produksi. Acidizing
dilakukan dengan memompa asam ke dalam formasi batuan. Asam tersebut akan
bereaksi dengan mineral-mineral dalam batuan dan membentuk saluran-saluran
kecil yang memungkinkan minyak atau gas untuk lebih mudah mengalir ke sumur
produksi. Proses ini dapat meningkatkan produktivitas sumur produksi dan
membantu memperpanjang umur produksi sumur tersebut.
Prinsip Acidizing

Prinsip dasar acidizing adalah melarutkan batuan dari


material-material yang menghambat aliran dalam
reservoir dengan cara menginjeksikan sejumlah asam ke
dalam lubang sumur/ lapisan produktif. Acidizing ini
biasanya dilakukan untuk menghilangkan pengaruh
penurunan permeabilitas formasi di sekitar lubang
Conceptual diagram of matrix
sumur. acidizing (BJ Services, 2012).
Jenis Acidizing

⮚ Matrix Acidizing

Matrix acidizing adalah teknik acidizing yang digunakan untuk memperbaiki drainase di
sekitar sumur produksi minyak atau gas, dengan menginjeksikan asam ke dalam formasi
batuan. Teknik ini bertujuan untuk membersihkan endapan mineral atau kerak di dalam
pori-pori dan celah-celah batuan, sehingga memperbaiki drainase dan meningkatkan
aliran minyak atau gas dari formasi batuan melalui sumur produksi.
Jenis Acidizing

⮚ Acid Washing

Acid washing merupakan treatment menghilangkan scale pada tubing produksi, casing
produksi dan zona perforasi.

Jenis asam yang sering digunakan dalam proses acidizing biasanya adalah asam klorida (HCl)
atau asam fluorida (HF).
Metode Acidizing

Terdapat dua cara dalam pelaksanaan matrix acidizing yaitu nitrified acid dan
bullhead acid, yang membedakaan adalah nitrified acid menggunakan coiled tubing
dan nitrogen sebagai media alir sedangkan bullhead acid menggunkan tubing biasa
dan KCl sebagai media displace.
Alur Kegiatan Acidizing
1. Evaluasi Formasi Batuan
menentukan sifat-sifat batuan, termasuk kepadatan, porositas, permeabilitas, komposisi mineral,
dan kondisi produksi
2. Persiapan Sumur
membersihkan sumur dari bahan-bahan yang dapat menghambat aliran asam, seperti residu
minyak atau gas, kerikil, atau endapan mineral
3. Pemilihan jenis asam
4. Proses injeksi asam
Preflush, Spotting, After flush
5. Kontrol Proses
Selama proses acidizing, suhu, tekanan, dan aliran asam harus dikendalikan dengan hati-hati untuk
meminimalkan risiko kerusakan pada sumur.
6. Pemantauan produksi sumur
CEMENTING
Cementing

Cementing merupakan proses pekerjaan perancangan,


pencampuran additive, pengadukan dan pemompaan slurry
cement ke tempat yang telah ditentukan di dalam sebuah
sumur.
Jenis kegiatan cementing yang dilakukan PT. Bukit Apit
Bumi Persada saat ini yakni squeeze cementing dan plug-back
cementing. Sedangkan bahan Cementing yang digunakan yaitu
campuran semen dasar kelas G yang telah ditambahkan
additive.
Squeeze Cementing

Squeeze cementing merupakan salah satu jenis


secondary cementing dimana pengertian dari squeeze
cementing itu sendiri adalah proses pengaplikasian
tekanan hidrolis untuk mendesak bubur semen untuk
masuk ke celah kosong yang ada di formasi. Operasi
squeeze cementing biasanya dilakukan untuk
memperbaiki kegagalan atau kerusakan pada
penyemenan pertama ataupun untuk tujuan-tujuan
tertentu.
Kegunaan squeeze cementing

• Memperbaiki primary cementing yang rekah atau semen yang tidak baik ikatannya.

• Menutup perforasi-perforasi yang tidak diinginkan atau yang sudah tidak dipakai.

• Mengontrol gas oil ratio (GOR) dan water oil ratio (WOR) yang tinggi dengan jalan mengisolasi zona
minyak dari formasi gas bearing dan atau water bearingnya.

• Menutup zona lost circulation atau zona dengan tekanan tinggi atau produksi air/gas yang berlebihan.

• Memperbaiki casing yang pecah atau bocor.


Prosedur Squeeze Cementing

1. Melakukan pre-job safety meeting.


2. Uji tekanan.
3. Injection rate, hitung ulang volume cement slurry berdasar hasil laju injeksi.
4. Cek kondisi sumur. Jika terdapat loss perlu ada perbaikan atau treatment terlebih dahulu.
5. Sirkulasikan 2x bottom up untuk pendinginan.
6. Memompakan fresh water sebagai water ahead, slurry cement dan water behind.
7. Melakukan pergantian fluida dalam sumur dengan completion fluid.
Prosedur Squeeze Cementing

8. Berhenti memompa.
9. POOH tubing
10. Membailkkan sirkulasi pada volume tubing volume sampai bersih dengan 2x bottom up.
11. Menutup BOP dan squeeze dengan brine.
12. Record rate dan tekanan, jangan melebihi tekanan frac.
13. Berhenti memompa, tahan tekanan, record return volume pada tangki displace.
14. Job selesai.
Plug-back Cementing

Plug-back cementing hampir sama dengan squeeze


cementing, akan tetapi pada plug back, cement
slurry dipompakan sampai kedalaman tertentu
dengan tujuan untuk menyekat zona bawah dan
zona diatasnya atau dengan tujuan untuk
menutup sumur untuk ditinggalkan dengan cara
memompakan cement slurry sampai ke
permukaan (abandon plug).
Prosedur Plug-back Cementing

1. Melakukan pre-job safety meeting.


2. Uji tekanan.
3. Cek kondisi sumur. Jika terdapat loss perlu ada perbaikan atau treatment terlebih dahulu.
4. Memompakan fresh water sebagai water ahead.
5. Lakukan pencampuran dan pemompaan sement sesuai volume dan SG yang telah dihitung
sebelumnya.
6. Memompakan fresh water sebagai water behind.
Prosedur Plug-back Cementing

7. Melakukan pergantian fluida dalam sumur dengan completion fluid.


8. Berhenti memompa.
9. POOH tubing
10. Membailkkan sirkulasi pada volume tubing volume sampai bersih dengan 2x bottom up.
11. Menutup BOP dan vacum sampai WOC.
12. Job selesai.
Chemical

Chemical Function

BAD Garam organik yang digunakan untuk mengurangi viskositas dari cement slurry.
(Dispersant)
BAR (High Bahan kimia anorganik yang digunakan untuk memperlambat thickening time
Temp Retarder) dengan temperatur tinggi.

BAL (Fluid Loss K


Additive o
m
p
o
n
e
Chemical Function
BAG (Gas Block Sebagai pengontrol gas (blok). Bahan kimia ini akan membuat ikatan bubur semen

Chemical
Additive) lebih kuat dan gas tidak akan menembus bubur semen.

BAF (Anti Bahan kimia yang dapat mencegah terperangkapnya udara dalam bubur semen
Foam) selama mixing
Peralatan Penyemenan

Cement Pump
Dok. Pribadi
Peralatan Penyemenan

Sylo Tank Cutting Pod


Dok. Pribadi Dok. Pribadi
Peralatan Penyemenan

Cement Mixer
Dok. Pribadi
Skema cementing
Contoh Perhitungan

Javier melakukan penyemenan pada casing 6 5/8”


17 ppf dengan kedalaman 2700m dan tubing 3 ½”
9.3 ppf pada kedalaman 2700m. Berapakah sack
semen yang dibutuhkan Roni jika Yield 1.15
cuft/sack?
Jawab :
Contoh Perhitungan

Jawab :

● Vol Ann 3 1/2” = 0.0246 bbl/ft * (2700 meter) * 3,281


= 217,92 bbl
● Jumlah Sack Semen = 217.91 /0.1781 / 1.15 Cuft/Sack
= 1401 Sack
HYDRAULIC FRACTURING
Hydraulic Fracturing

Hydraulic fracturing atau fracking, adalah


proses ekstraksi gas dan minyak dari formasi
batuan yang terdapat di dalam tanah atau
bawah laut. Proses ini melibatkan penyuntikan
cairan khusus dengan tekanan tinggi ke dalam
formasi batuan untuk membentuk retakan-
retakan (fractures) pada batuan yang kemudian
memungkinkan gas dan minyak untuk mengalir
ke atas ke permukaan.
Tujuan

Tujuan fracturing adalah untuk meningkatkan kembali


permeabilitas dari formasi produktif dengan jalan merekahkan
formasi produktif menggunakan fluida yang sesuai dengan
karakteristik dari formasi produktif tersebut, memperbesar radius
pengurasan dan menghubungkan zona-zona produktif.
Sand Frac

Sand fracturing atau sand fracking adalah salah satu jenis hydraulic
fracturing atau fracking di mana pasir proppant (pasir khusus yang
digunakan untuk mempertahankan retakan yang terbentuk pada batuan)
disuntikkan bersama dengan cairan fracturing ke dalam formasi batuan
untuk memperbesar retakan dan memungkinkan gas atau minyak untuk
mengalir lebih mudah ke sumur.
Prosedur Sand Frac

Proses sand fracturing dimulai dengan penyuntikan cairan khusus yang terdiri dari air, bahan
kimia, dan pasir proppant dengan tekanan tinggi ke dalam sumur minyak atau gas. Tekanan ini
memungkinkan cairan fracturing dan pasir proppant untuk memecah batuan dan membentuk
retakan yang lebih besar. Pasir proppant kemudian akan menempel pada dinding retakan dan
mempertahankannya terbuka sehingga gas atau minyak dapat mengalir ke sumur.
Pasir proppant yang digunakan pada sand fracturing biasanya terbuat dari jenis pasir yang
memiliki ukuran dan bentuk yang sesuai untuk mempertahankan retakan yang terbentuk. Ukuran
dan bentuk pasir yang digunakan dipilih berdasarkan karakteristik formasi batuan, kekuatan
tekanan, dan jenis fluida yang ingin dihasilkan dari sumur.
Acid Frac

Acid fracturing, atau biasa disebut acidizing, adalah salah satu


jenis fracturing di mana asam digunakan untuk membentuk retakan
pada batuan yang tidak dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik fracturing konvensional.
Prosedur Acid Frac

Proses acid fracturing melibatkan penyuntikan asam ke dalam sumur minyak atau gas
dengan tekanan tinggi. Asam ini dapat melelehkan batuan formasi pada bagian sumur yang
dekat dengan jalur aliran fluida, sehingga memperbesar lubang yang ada pada batuan dan
membentuk retakan. Retakan tersebut kemudian memungkinkan minyak atau gas untuk
mengalir lebih mudah ke dalam sumur.
Teknik acid fracturing sering digunakan pada sumur minyak atau gas yang memiliki
formasi batuan yang lebih keras atau tahan lama. Pada beberapa kasus, asam juga
digunakan untuk membersihkan sumur dari kerak atau endapan mineral yang menumpuk
pada dinding sumur dan memblokir aliran minyak atau gas.
Peralatan

Sand Mixer
Mencampur pasir dengan gel chemical

Sand Silo Tank


Media penampung pasir untuk sand fracturing

Acid Tank
Media penampung media asam untuk acid fracturing
Peralatan

Pompa
Tenaga pendorong fluida perekah ke dalam formasi

Manifold High Pressure


Meneruskan aliran dari blender menuju ke dalam sumuran

Control Cabin
Pusat kendali Blender
Peralatan

Section
Sebagai media masuk chemical dari tank

Discharge
Tempat keluarnya campuran fracturing fluid menuju Pompa

Acid Mixer
Tempat mencampur Acid Chemical
Skema Sand Fracturing
Skema Acid Fracturing
Contoh Perhitungan

Dodi sedang menetralkan sisa acid didalam tangki sebanyak 7 bbl 15%
HCL, berapa sak Soda Ash yg harus disiapkan?
Jawab :
Soda Ash
= 15 × 42 gal
= 630 gall
= 630 gall × 1957 / 1000
= 1232.91 lbs / 55
= 22 Sack
COILED TUBING UNIT
Coiled Tubing Unit

Coiled tubing unit (CTU) adalah sebuah sistem


peralatan yang digunakan dalam industri minyak dan
gas untuk melakukan operasi penukar panas,
pelepasan sumbat, perbaikan sumur, dan
pengangkatan material dari sumur minyak atau gas
dengan menggunakan pipa dan pipa tersebut dapat
digulung menjadi gulungan yang disebut "coiled
Coiled Tubing Unit
tubing".
Dok. Pribadi
Mengapa Coiled Tubing?

● Efisiensi Proses dan Biaya


● Layanan Sumur Underbalanced
● Bekerja melalui kepala sumur dan peralatan produksi yang sudah ada
● Tidak ada kerusakan formasi
● Kemampuan untuk Dorong / Tarik di Sumur Directional
● Kinerja - Kecepatan Masuk dan Keluar dari Lubang Sumur
● Manajemen tubing yang mudah
● Fleksibilitas dalam Rig-up, Aplikasi, dan Pengangkutan
Komponen Coiled Tubing Unit

Komponen Coiled Tubing Unit


Drilling Manual
Komponen Coiled Tubing Unit

Coiled Tubing Reel


Dok. Pribadi
Komponen Coiled Tubing Unit

Injector dan Stuffing Box Guide-Arch


Dok. Pribadi Dok. Pribadi
Komponen Coiled Tubing Unit

Control Cabin Control Panel


Dok. Pribadi Dok. Pribadi
Komponen Coiled Tubing Unit

Power Pack
Dok. Pribadi
Komponen Coiled Tubing Unit

Blow Out Preventer Crane


Dok. Pribadi Dok. Pribadi
Prinsip Kerja CTU

Skema CTU
RapidLogger
Prinsip Kerja CTU

CTU yang sedang beroperasi


Dok. Ade Rahmat
Prinsip Kerja CTU

Rangkaian pada Rig Floor


Dok. Ade Rahmat
Beberapa Pekerjaan dengan CTU
Clean Out Tubing WELL: JAS-27
17-JANUARI-2023

Treatment Calculation
PT Bukitapit Bumi Persada
Beberapa Pekerjaan dengan CTU

Job Procedure Torque & Drag Simulation


PT Bukitapit Bumi Persada PT Bukitapit Bumi Persada
Beberapa Pekerjaan dengan CTU

TFA Software Graph


PT Bukitapit Bumi Persada
Beberapa Pekerjaan dengan CTU

TFA Software Calculation


PT Bukitapit Bumi Persada
Beberapa Pekerjaan dengan CTU

Bore Hole Assembly


PT Bukitapit Bumi Persada
Beberapa Pekerjaan dengan CTU
NITRIFIED ACID WITH CTU WELL: RDG-56
17-Maret-2023

Wellbore Data Well Profile Treatment Calculation


PT Bukitapit Bumi Persada PT Bukitapit Bumi Persada PT Bukitapit Bumi Persada
Beberapa Pekerjaan dengan CTU

Job Procedure
PT Bukitapit Bumi Persada
Beberapa Pekerjaan dengan CTU

Cost Estimation
PT Bukitapit Bumi Persada
Beberapa Pekerjaan dengan CTU

Torque & Drag Simulation Well Trajectory


PT Bukitapit Bumi Persada PT Bukitapit Bumi Persada
Beberapa Pekerjaan dengan CTU

MD vs Maximum Set Down Weight MD vs Maximum Overpull


PT Bukitapit Bumi Persada PT Bukitapit Bumi Persada
Beberapa Pekerjaan dengan CTU

Acidizing Simulation Elapsed Time vs Well Radius


PT Bukitapit Bumi Persada PT Bukitapit Bumi Persada
Beberapa Pekerjaan dengan CTU

Bore Hole Assembly


PT Bukitapit Bumi Persada
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai