FWC. Javier Pambudi Imelda Try Wahyuni Retno Ningtyas W.M. Teguh Fadly Ramadhan
113200057 113200030 113200019 113200041
OUTLINE
1. Profil Perusahaan
4. Hydraulic fracturing
2. Acidizing
5. CTU
3. Cementing
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
⮚ Matrix Acidizing
Matrix acidizing adalah teknik acidizing yang digunakan untuk memperbaiki drainase di
sekitar sumur produksi minyak atau gas, dengan menginjeksikan asam ke dalam formasi
batuan. Teknik ini bertujuan untuk membersihkan endapan mineral atau kerak di dalam
pori-pori dan celah-celah batuan, sehingga memperbaiki drainase dan meningkatkan
aliran minyak atau gas dari formasi batuan melalui sumur produksi.
Jenis Acidizing
⮚ Acid Washing
Acid washing merupakan treatment menghilangkan scale pada tubing produksi, casing
produksi dan zona perforasi.
Jenis asam yang sering digunakan dalam proses acidizing biasanya adalah asam klorida (HCl)
atau asam fluorida (HF).
Metode Acidizing
Terdapat dua cara dalam pelaksanaan matrix acidizing yaitu nitrified acid dan
bullhead acid, yang membedakaan adalah nitrified acid menggunakan coiled tubing
dan nitrogen sebagai media alir sedangkan bullhead acid menggunkan tubing biasa
dan KCl sebagai media displace.
Alur Kegiatan Acidizing
1. Evaluasi Formasi Batuan
menentukan sifat-sifat batuan, termasuk kepadatan, porositas, permeabilitas, komposisi mineral,
dan kondisi produksi
2. Persiapan Sumur
membersihkan sumur dari bahan-bahan yang dapat menghambat aliran asam, seperti residu
minyak atau gas, kerikil, atau endapan mineral
3. Pemilihan jenis asam
4. Proses injeksi asam
Preflush, Spotting, After flush
5. Kontrol Proses
Selama proses acidizing, suhu, tekanan, dan aliran asam harus dikendalikan dengan hati-hati untuk
meminimalkan risiko kerusakan pada sumur.
6. Pemantauan produksi sumur
CEMENTING
Cementing
• Memperbaiki primary cementing yang rekah atau semen yang tidak baik ikatannya.
• Menutup perforasi-perforasi yang tidak diinginkan atau yang sudah tidak dipakai.
• Mengontrol gas oil ratio (GOR) dan water oil ratio (WOR) yang tinggi dengan jalan mengisolasi zona
minyak dari formasi gas bearing dan atau water bearingnya.
• Menutup zona lost circulation atau zona dengan tekanan tinggi atau produksi air/gas yang berlebihan.
8. Berhenti memompa.
9. POOH tubing
10. Membailkkan sirkulasi pada volume tubing volume sampai bersih dengan 2x bottom up.
11. Menutup BOP dan squeeze dengan brine.
12. Record rate dan tekanan, jangan melebihi tekanan frac.
13. Berhenti memompa, tahan tekanan, record return volume pada tangki displace.
14. Job selesai.
Plug-back Cementing
Chemical Function
BAD Garam organik yang digunakan untuk mengurangi viskositas dari cement slurry.
(Dispersant)
BAR (High Bahan kimia anorganik yang digunakan untuk memperlambat thickening time
Temp Retarder) dengan temperatur tinggi.
Chemical
Additive) lebih kuat dan gas tidak akan menembus bubur semen.
BAF (Anti Bahan kimia yang dapat mencegah terperangkapnya udara dalam bubur semen
Foam) selama mixing
Peralatan Penyemenan
Cement Pump
Dok. Pribadi
Peralatan Penyemenan
Cement Mixer
Dok. Pribadi
Skema cementing
Contoh Perhitungan
Jawab :
Sand fracturing atau sand fracking adalah salah satu jenis hydraulic
fracturing atau fracking di mana pasir proppant (pasir khusus yang
digunakan untuk mempertahankan retakan yang terbentuk pada batuan)
disuntikkan bersama dengan cairan fracturing ke dalam formasi batuan
untuk memperbesar retakan dan memungkinkan gas atau minyak untuk
mengalir lebih mudah ke sumur.
Prosedur Sand Frac
Proses sand fracturing dimulai dengan penyuntikan cairan khusus yang terdiri dari air, bahan
kimia, dan pasir proppant dengan tekanan tinggi ke dalam sumur minyak atau gas. Tekanan ini
memungkinkan cairan fracturing dan pasir proppant untuk memecah batuan dan membentuk
retakan yang lebih besar. Pasir proppant kemudian akan menempel pada dinding retakan dan
mempertahankannya terbuka sehingga gas atau minyak dapat mengalir ke sumur.
Pasir proppant yang digunakan pada sand fracturing biasanya terbuat dari jenis pasir yang
memiliki ukuran dan bentuk yang sesuai untuk mempertahankan retakan yang terbentuk. Ukuran
dan bentuk pasir yang digunakan dipilih berdasarkan karakteristik formasi batuan, kekuatan
tekanan, dan jenis fluida yang ingin dihasilkan dari sumur.
Acid Frac
Proses acid fracturing melibatkan penyuntikan asam ke dalam sumur minyak atau gas
dengan tekanan tinggi. Asam ini dapat melelehkan batuan formasi pada bagian sumur yang
dekat dengan jalur aliran fluida, sehingga memperbesar lubang yang ada pada batuan dan
membentuk retakan. Retakan tersebut kemudian memungkinkan minyak atau gas untuk
mengalir lebih mudah ke dalam sumur.
Teknik acid fracturing sering digunakan pada sumur minyak atau gas yang memiliki
formasi batuan yang lebih keras atau tahan lama. Pada beberapa kasus, asam juga
digunakan untuk membersihkan sumur dari kerak atau endapan mineral yang menumpuk
pada dinding sumur dan memblokir aliran minyak atau gas.
Peralatan
Sand Mixer
Mencampur pasir dengan gel chemical
Acid Tank
Media penampung media asam untuk acid fracturing
Peralatan
Pompa
Tenaga pendorong fluida perekah ke dalam formasi
Control Cabin
Pusat kendali Blender
Peralatan
Section
Sebagai media masuk chemical dari tank
Discharge
Tempat keluarnya campuran fracturing fluid menuju Pompa
Acid Mixer
Tempat mencampur Acid Chemical
Skema Sand Fracturing
Skema Acid Fracturing
Contoh Perhitungan
Dodi sedang menetralkan sisa acid didalam tangki sebanyak 7 bbl 15%
HCL, berapa sak Soda Ash yg harus disiapkan?
Jawab :
Soda Ash
= 15 × 42 gal
= 630 gall
= 630 gall × 1957 / 1000
= 1232.91 lbs / 55
= 22 Sack
COILED TUBING UNIT
Coiled Tubing Unit
Power Pack
Dok. Pribadi
Komponen Coiled Tubing Unit
Skema CTU
RapidLogger
Prinsip Kerja CTU
Treatment Calculation
PT Bukitapit Bumi Persada
Beberapa Pekerjaan dengan CTU
Job Procedure
PT Bukitapit Bumi Persada
Beberapa Pekerjaan dengan CTU
Cost Estimation
PT Bukitapit Bumi Persada
Beberapa Pekerjaan dengan CTU