Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ANALISA SEMEN PEMBORAN


SQUEEZE CEMENTING

DISUSUN OLEH :
NAMA : ARYA DHUTA WIBISONO
NIM : 113200116
PLUG : A

LABORATORIUM ANALISA SEMEN PEMBORAN


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM ANALISA SEMEN PEMBORAN
SQUEZE CEMENTING

Diajukan untuk memenuhi syarat Praktikum Analisa Semen Pemboran Minggu


Ke – 6 “Squeeze Cementing”, Tahun Akademik 2022/2023, Program Studi S1
Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran”Yogyakarta.

DISUSUN OLEH :
NAMA : ARYA DHUTA WIBISONO
NIM : 113200116
PLUG : A

Yogyakarta, 26 Oktober 2022


Disetujui untuk Laboratorium
Analisa Semen Pemboran
Oleh:
Asisten Praktikum

Ronald Adithya P. H., S.T.


11.3. PEMBAHASAN
Praktikum Analisa Semen Pemboran minggu keenam ini membahas
mengenai squeeze cementing. Squeeze cementing ini sendiri merupakan kegiatan
penyemenan yang dilakukan untuk menyempurnakan penyemanan tahap primer
atau primary cementing yang dinilai kurang optimal, sehingga dapat menguatkan
dan menyempurnakan penyemanan sebelumnya. Hal ini ditujukan supaya dapat
meningkatkan parameter dari bond index sehingga nilai compressive strength dari
semen tersebut juga semakin meningkat.
Squeeze cementing ini lebih ditujukan untuk memperbaiki zona produksi,
karena terdapat kandungan air formasi yang akan merusak casing karena bersifat
korosif. Squeeze cementing ini terbagi menjadi beberapa klasifikasi, yaitu dari segi
teknik, metode penempatan dan juga metode pemompaannya. Berdasarkan
tekniknya, squeeze cementing terbagi menjadi dua jenis yaitu low pressure dan high
pressure. Untuk low pressure dilakukan ketika melalui zona atau lapisan tidak
kompak, sehingga harus bertahap dalam melakukan penyemanan yang biasanya
dilakukan dengan metode penempatan bradenhead. Sementara untuk high pressure
digunakan ketika melalui lapisan yang kompak dan membutuhkan tekanan yang
besar sehingga semen yang awalnya masih terdapat rekahan dan belum sempurna,
dapat tertutup dan terlapisi dengan semen yang baru supaya lebih merekat
sempurna. Biasanya teknik high pressure ini digunakan untuk metode penempatan
packer squeeze.
Untuk metode penempatan, juga terbagi menjadi bradenhead dan packer
squeeze. Pada metode bradenhead dilakukan ketika kedalaman dasar lubang bor
berada didekat zona yang akan disemen, Kemudian untuk mekanisme
penyemenannya yaitu diakukan perforasi terlebih dahulu pada casing yang bisa
disebut shot per feet, yaitu perforasi pada tiap 1 feet kedalaman. Banyaknya titik
perforasi ini bisa bermacam macam, dapat dibuat 5, 6 hingga 7 titik. Kemudian
semen diisi hingga kedalaman paling bawah lubang bor sampai ke luban top
perforation hingga akhirnya semen dapat masuk ke lubang perforasi. Sedangkan
untuk packer squeeze, metode yang dilakukan hampir sama, namun pada packer
squeeze, dilakukan ketika pemboran sudah jauh melewati zona yang ingin disemen.
Maka dari itu supaya tidak perlu menggunakan semen terlalu banyak, maka
dipakailah packer, sehingga semen hanya perlu mengisi bottom perforation dan top
perforation yang tidak terlalu jauh dari packer. Kemudian untuk metode
pemompaan, terbagi menjadi hesitation squeeze dan running squeeze. Running
squeeze merupakan metode pemompaan yang dilakukan terus menerus dengan
tekanan yang diinginkan. Sedangkan hesitation squeeze merupakan metode
pemompaan dengan cara bertahap, dikarenakan formasi yang akan dillakukan
penyemenan tidak kompak, sehingga akan mudah terjadi loss circulation. Dari
pemompaan semen untuk squeeze cementing ini, perlu ditambahkan % excess
sebanyak 30 m atau sekitar 100 ft diatas top perforation sebagai safety marginnya.
Untuk pemilihan metode yang digunakan, harus disesuaikan dengan kondisi
lubang bor agar dapat efektif dan ekonomis, supaya cost yang dihasilkan dapat
diperkirakan. Perlu juga diperhitungkan berapa % excess pada tiap trayek squeeze
cementing nantinya.
Aplikasi lapangan untuk squeeze cementing ini yaitu untuk memperkirakan
dan mendesain penyemenan supaya efektif dan optimal, untuk memperbaiki
primary cementing yang dinilai belum efektif, sehingga nantinya akan
meningkatkan nilai bond index dan juga compressive strength dari semen.
11.4. KESIMPULAN
1. Squeeze cementing ini sendiri merupakan kegiatan penyemenan yang
dilakukan untuk menyempurnakan penyemanan tahap primer atau
primary cementing yang dinilai kurang optimal, sehingga dapat
menguatkan dan menyempurnakan penyemanan sebelumnya.
2. Klasifikasi squeeze cementing terbagi atas teknik, metode penempatan
dan metode pemompaan.

3. Perlu ditambahkan %excess pada squeeze cementing sekitar 30 m atau


sekitar 100 ft.
4. Aplikasi lapangan untuk squeeze cementing ini yaitu untuk
memperkirakan dan mendesain penyemenan supaya efektif dan
optimal, untuk memperbaiki primary cementing yang dinilai belum
efektif, sehingga nantinya akan meningkatkan nilai bond index dan juga
compressive strength dari semen.

Anda mungkin juga menyukai