Anda di halaman 1dari 14

PENANGANAN OPERASI PENUTUPAN LAPISAN TIDAK

PRODUKTIF MELALUI SKEMA MULTI-ZONE MENGGUNAKAN


METODE SQUEEZE BALANCE PLUG PADA SUMUR X LAPANGAN Y

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan guna penyusunan tugas akhir Program Studi Teknik Perminyakan

Oleh
ARIADYATTHURMUZI
NPM. 153210321

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2020
Daftar isi

Ringkasan .........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1.Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2.Tujuan Penelitian ................................................................................. 1

1.3.Manfaat penelitian ................................................................................. 2

1.4.Batas masalah ........................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 3

2.1.Plug abandoment ................................................................................... 4-5

2.2.Perencanaan Squeeze cementing ........................................................... 5-6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 7

3.1.Lokasi Penelitian ................................................................................... 7

3.2.Flow chart.............................................................................................. 7

3.3.Procedur Penelitian ............................................................................... 8-9

3.4.Jadwal waktu kegiatan .......................................................................... 10

Daftar Pustaka .................................................................................................. 11

ii
RINGKASAN

Pada saat sumur produksi sudah tidak dapat produksi lagi dengan ekonomis,
maka setatus sumur harus di perjelas agar sumur tersebut tidak dibiarkan begitu
saja. Yang mana apabila sumur tersebut dibiarkan maka akan merusak
lingkungan sekitar nya , seperti merusak akuifer air tawar di sekitar yang di
sebabkan adanya imigrasi minyak. Dalam hal ini untuk memperjelas status
sumur yang tidak ekonomis maka di lakukan operasi plug abandoment yang
mana tujuan nya agar tidak ada lagi aktivitas atau aliran di dalam sumur, dengan
cara menutup semua zona produksi di dalam sumur minyak. Sehingga sumur
dapat ditinggalkan dengan sesuai peraturan dari pemerintah, dalam kegiatan
pengabaian sumur harus mempersiapkan prencanaan yang baik seperti metode
yang digunakan , dalam penelitian ini menggunakan metode squeeze blance
plug. Dalam perencanaan penyemenan diharapkan hasil dari penyemenan
tersebut barhasil yang mana tidak ada lagi aliran pada zona produksi, setelah
WOC 24 jam maka di uji compressive stranght semen dari setiap barieer
dengan memberikan pressure pada semen. Apabila saat di beri tekanan
peressure pada semen tidak mengalami penurunan maka penyemenan tersebut
dinyatakan berhasil , yang mana pada penyemenan tersebut tidak mengalami
kebocoran . penelitian ini dilakukan di PT Atrhindo Utama di daerah lapangan
minas.

Kata kunci : plug abandoment,injectivity,blance plug, compressive stranght.

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Setelah tahap produksi di berhentikan pada sumur produksi status sumur perlu di
perjelas, yang mana ada tiga status berbeda yang dapat di jelaskan secara umum yaitu, status
sumur suspensi yang mana kondisi sumur terjadi masalah sehingga membutukan penundaan
dalam mengatasi masalah, setatus sumur di tinggalkan sementara yang mana kondisi pada
sumur sudah ditinggalkan dan peralatan control pada sumur sudah di lepas untuk di tutup
secara permanen, status sumur tutup permanen dimana sumur sudah di plug secara permanen
dan tidak akan di produksikan lagi (Mahmoud Khalifeh, Arild Saasen, 2020)
Dalam penutupan sumur secara permanen, hal ini biasa nya dapat dilaksanakan
dengan perencanaan cementing plug degan menentukan metode penyemenan yang ingin
digunakan sehingga dapat memperkirakan tingkat keberhasilan dalam kegiatan plug
abandoment (DwiEdiSumarna, 2011)
Plug and abandoment adalah suatu tahapan dimana sumur memasuki masa- masa
penutupan atau isolasi zona secara permanen, tahap ini dilakukan dengan beberapa kondisi
dimana sumur tidak lagi berproduksi dengan ekonomis lagi, sumur tersebut harus di isolasi
agar tidak mencemari lingkungan sekitar seperti kebocoran ke permukaan atau kontaminasi
dengan sumber air di sekitar nya (Trobjon, Arild sasean,Erling fajear, 2019)
Ada banyak metode yang di gunakan dalam penyemenan sumur pada tahap plug
abandoment seperti balance plug, cement squeeze, atau two dart methode yang mana semua
metode ini bertujuan untuk melakukan penyemenan kelubang sumur untuk mengisolasi
reservoir secara permanen
Penelitian ini akan dlakaukan pada lapangan minas pada sumur x di PT Atrhindo
utama dalam mendapat informasi yang lebih lanjut dalam tahap pekerjaan kegiatan (P&A)
.dan untuk mendapatkan hasil penyemenan yang di dapat uji compressive strenght dengan
menggunakan test pressure Bop pump

1.2. Tujuan penelitian


Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini diantaranya adalah :
1.2.1. mengetahui tahap apa saja yang dilakukan dalam kegiatan penyemenan plug
abandoment sumur

1
2

1.2.2. mengetahui berapa volume cement yang digunakan dalam kegiatan plug
abandoment
1.2.3. mengetahui hasil penyemenan terhadap tingkat keberhasilandengan menguji
compressive strenght dengan test bop pump pressure

1.3. Manfaat penelitian


Penelitian tugas akhir ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai pengetahuan
bagi teman mahasiswa khusus nya teknik perminyakan, dalam kegiatan penyemenan
plug abandoment yang dapat di aplikasikan dilapangan migas.

1.4. Batas masalah


Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih terarah
dan sesuai dengan tujuan yang dimaksud, maka penelitian hanya membatasi
pembahasan mengenai beberapa hal sebagai berikut:
1.4.1. Menganalisa tahapan apa saja yang di lakukan dalam proses penyemenan
dalam kegiatan plug abandoment dengan menggunakan metode balance plug
1.4.2. Menghitung volume sulury cement yang di inject kedalam casing setiap
barrier nya
1.4.3. Pengujian compressive stranght cement dengan test pressure 1000 psia setelah
woc 24 jam setiap barieer nya
1.4.4. Menganalisa tingakat keberhasilan penyemenan plug abandoment dari test
pressure
3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. plug & abandoment


Untuk memperjelas status semur yang sudah tidak ekonomis lagi di
produksikan, maka dilakukan kegiatan penyumbatan dan pengabaian (P&A) pada
sumur tersebut agar mencegah cairan reservoir minyak dan gas berimigrasi, yang
mungkin akan mencemari formasi dan akuifer air tawar di sekitar nya. (J. Daniel
Arthur,H. William Hochheiser, 2011).
Secara umum operasi plug & abandoment di bagi menjadi tiga kategori atau
batasan penyemenan yaitu stage 1 production casing stage 2 surface casing stage3
wellhead casing (meonikia,fjelde,saasean, 2015)
Dalam peneyelesaian oprasi plug & abndoment dibutuhkan volume semen
yang di inject kedalam tiap barierr dan juga menentukan metode/ teknik yang sesuai
agar berhasil nya pekerjaan (RubiandiniR, 2012)

2.2. perencanaan squeeze cementing


Secondary cementing adalah pekerjaan peneyemenan yang dilakukan setelah
selesi pekerjaan driiling baik initial complition dan work over penyemenan tahap kedua ini
di sebut juga dengan squeezing job atau zqueeze cementing
Tujuan scondary cementing
2.2.1. Memperbaiki hasil pemary cementing
2.2.2. Menutup lubang perforasi yang tidak produktif lagi
2.2.3. Menutup aliran yang tidak di harapkan
2.2.4. Memperbaiki casing bocor
2.2.5. Menghindari perpindahan fulida yang tidak di inginkan melalui celah-celah
yang terjadi pada semen awal
2.2.6. Menutup lapisan yang dapat menyerap cairan atau lapisan yang bisa
menimbulkan kehilangan cirkulasi
Squeeze cementing merupakan suatu peroses yang di lakukan untuk menekan /
memasukan( cementsulury) kedalam lubang di dalam casing. (DwiEdiSumarna, 2011)
Dalam penelitian ini memilih sumur x sebagai tempat penelitian karena pada sumur
ini sudah tidak ekonomis lagi di produksikan, dan keadaan sumur sangat cocok digunakan
metode balance plug . sehingga dilakukan perencanaan squezee cementing untuk menutup
4

zona yang ingin dilakukan abandoment pada sumur x dengan uji injectivity test pada setiap
barierr . (NelsonEB, 1990)
Teknik penyemenan Blance Plug dilakukan pada formasi tekanan rendah, teknik ini
dilakukan tanpa menggunakan packer, yang mana tubing atau drill pipe di turunkan kedalam
lubang sumur pada kedalaman yang sudah di tentukan untuk dilakukan penyemenan
(NelsonEB, 1990)
Air asin ( salt water) di pompakan hingga memenuhi casing melalui tubing untuk
membersihkan sumur terlebih dahulu, setelah itu sluryy displacment (ditempatkan) ke
interval perforasi melalui tubing dengan memompakan spacer air tawar dengan tujuan agar
tidak terkontaminasi, densitas yang di gunakan dalam water ahead yang digunakan adalah
8.33ppg lalu densitas salt water yang di gunakan sebagai water preflush dan fulida penekan
(displacment fluid) yaitu 8.45 ppg .pada saat penempatan bubur semen casing valve di
wellhead di buka. (KunetzJP, 2012)
Cement sluryy tadi dipompakan pada zona yang akan ditutup hingga sampai
ketinggian nya sama antara diluar dan di dalam tubing (balance plug). Kemudian tubing atau
string tadi di angkat secara perlahan meninggalkan cement slurry pada ketinggian yang sudah
ditentukan sampai ketinggian di atas spacer, lalu dilakukan revers circulation , yaitu
melakukan sirkulasi balik salt water dari casing ke tubing, reverse circulation dilakukan agar
semen yang menepel pada tubing dan mengeluarkan nya dari tubing dengan cara
memompakan salt water ke tubing agar memberikan pressure kepada sluryy sampai tekanan
pompa maksimum tercapai (hesitation). Hal ini bertujuan agar slurry mendesak mengisi zona
perforasi yang akan di tutup. Setelah tagert voleme squeeze tercapai, tekan ditahan dengan
cara menutup semua valve dengan tujuan agar gaya yang diberikan menjadi konstan untuk
menahan tekanan dalam casing sampai semen mengeras. Biasanya waiting of cement
dilakukan selama 24 jam. (KunetzJP, 2012)
Tabel 2.1 klarifikasi semen berdasarkan API
Api Mixsing water Sluryy water Well Depth Static
class Gals/sk Lb/gal feet temperature

A 5,2 15.6 0-6000 80-170


B 5.2 15.6 0-6000 80-170
C 6.3 14.8 0-6000 80-170
D 4.3 16.4 10.000-14.000 170-230
5

E 4.3 16.4 10.000-14.000 170-290

F 4.3 16.4 10.000-14.000 230-320


G 5.0 15.8 0-8000 80-200
H 4.3 16.4 0-8000 80-200

Klarifikasi semen yang dilakukan amerikan petroleum institute (API),2001, terdiri


dari semen kelas A ,B,C,D,E,F,G,H . pengklasifikasi kelas semen berdasarkan kemampuan
semen sesuai dalam pengerjaan penyemenan yang berpengaruh terhadap krateristik sumur
yang berbeda –beda. (Rubiandini,R,DR,Ir.R.s, 2000)
Beragam macam kelas semen yang telah di buat dalam memenuhi kebutuhan kondisi
sumur, seperti kedalaman temperatur, dan tekanan additive yang digunakan untuk memberi
variasi yang lebih luas pada sifat –sifat semen seperti (KunetzJP, cementng additive, 2012)
Sebelum dilakukan penyemenan terhadap sumur maka dilakukan terlebih dahulu
injectivity test agar menegetahui sifat formasi yang akan di pompakan sluryy cement (bubur
semen)
a. Untuk memastikan zona perforasi telah terbuka dan siap untuk dimasuki fulida
b. Untuk mendapatkan perkiraan rate injeksis cement slurry
c. Untuk memperkirakan tekanan ketika dilakukan squeeze
d. Memperkirakaan volume slurry yang digunakan
Untuk menentukan jumlah semen berdasarkan injectivity test dapat dilihat di tabel di
bawah ini (DwiEdiSumarna, 2011)
Tabel 2.2. Klarifikasi jumlah semen berdasarkan injectivity test
Injectivity pressure Min.Cement Max. Cement
Psi Suck suck
0-50 200 300
50-100 150 200
100-150 125 150
150-200 100 125
200-250 75 100
>250 50 75
7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di PT. ATHRINDO UTAMA yang berlokasi di minas,
penentuan lokasi ini karena pertimbangan bahwa prusahaan ini lagi banyak oprasi plug &
abandoment sumur di lapangan minas, sehingga memudahkan peneliti mendapatkan
informasi yang akurat dalam penelitian ini.

3.2. Flowchart

Mulai

Studi Literatur

Penagambilan data di perusahaan

Menganalisa data yang sudah di dapat

Pengolahan Data

Hasil dan Analisis Penelitian

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian

3.3. Jenis penelitian


Jenis penelitian ini menggunakan metode deskritif yaitu metode dimana peneliti
memberikan gambaran yang lengkap mengenai objek yang diteliti dengan jalan
8

mendeskripsikan berbagai variabel dan perhitungan yang berkaitan dengan masalah dan unit
yang di teliti.
Data yang digunakan dalam penelitian ini data history logging data perforasi dan data
profil sumur seperti dimensi casing dan tubing , yang mana agar memudahkan mengetahui
krakter dari sumur tersebut
Peroses pengolahan data berdasarkan profil sumur dan klasifikasi semen, perhitungan
dilakukan Microsoft Office excel, hal pertama yang di hitung adalah volume semen yang di
perlukan untuk zona yang ingin di tutup.
Penelitian pada sumur x penutupan dibagi menjadi 3 barieerr hingga sumur x ini
dapat di tingga kan .
Setelah dilakukan pelaksanaan squeeze pada 3 barieer pada sumur dan penyemenan
telah melewati waiting on cement 24 jam, hasil penyemenan dapat dilihat dengan melakukan
tag cement dan keberhasilan penyemenan dapat diuji dengan melakukan uji compressive
stranght dengan memberikan tekanan pada semen yang telah mengeras. (Kondratoff,L.,
1990)

3.4. Procedur penelitian

3.4.1. Perencanaan Squeeze pada #1, #2, #3 barieer pada sumur x

Tabel 3.4.1 perencanaan Squeeze


Parameter desain #1 #2 #3
Open End
Volume to Squeeze
Casing Volume
Tinggi slurry
Volume Water ahead
Volume Water behad
Tinggi spacer
Level spacer
V. Displacing fuluid
Raise Up Tubing
V. reverse circulation
9

3.4.2. Untuk menghitung volume spacer menggunakan persamaan sebagai berikut :

Persamaan diatas digunakan untuk melihat berapa banyak displacing fluid yang
dibutuhkan untuk slurry di tempat yang di inginkan dan juga untuk mengetahui barapa
banyak tubing yang di angkat (Wiley,jhons and Sons, 2014)

Perhitungan volume displacig fulida yang dibutuhkan untuk menempatkan slurry di


tempat yang di inginkan (Christal,O,S, 2014)

perhitungan untuk mencari tinggi slurry semen di casing (Christal,O,S, 2014)

ketinggan raise up tubing perlu diketahui untuk mengetahui jumlah tubing yang di
angkat (Christal,O,S, 2014)

Dimana:
VWA : Volume Water ahead
VWB : Volume Water behiend
H spacer : Tinggi spacer
Cannulus : kapasitas annulus
Ctubing : kapasitas tubing
Vdf : Volume displacing fluida
OE : Open End
L sluury : L sullury
H rise Up : Tinggi rise up

Setelah di dapatkan data perencanaan penyemenan menggunakan metode balance


plug, maka di lakukan lah penyemenan pada 3 barieer tersebut . setelah WOC 24 jam maka
hasil semen dapat di uji dengan memberikan pressure pada semen yang sudah mengeras,
10

maka hasil dari pengujian tersebut akan menentukan tingkat keberhasilan hasil dari
penyemenan tersebut

3.5. Jadwal waktu kegiatan


Penelitian akan dilakukan di PT. Atrhindo Utama minas dalam pengambilan
data dan mendapatkan informasi lebih lanjut
DAFTAR PUSTAKA

Christal,O,S. (2014). analisa water coning dan watercheneling pada smur migas.
PALEMBANG: Universitas Sriwijaya.
DwiEdiSumarna. (2011). BUKU PANDUAN II MENCERDASKAN ANAK BANGSA. DURI:
PT Chevron Pacific Indonesia.
DwiEdiSumarna. (2011). mencerdaskan anak bangsa wellwork and completion. duri: PT
Chevron Pacific Indonesia.
J. Daniel Arthur,H. William Hochheiser. (2011). North American Resource Developmen.
plugging and abandonment of oil and gas well, 2-25.
Kondratoff,L. (1990). Petroleom Society Of Canada. Evaluation Of foam Cement Squeeze
Tretmentnts For Low-Pressure Higly Permeabel Reservoir.
KunetzJP. (2012). cementng additive. balikpapapn: NExT.
KunetzJP. (2012). well cementing. Texas: sugarland.
Mahmoud Khalifeh, Arild Saasen. (2020). Introduction to Permananent plug and
Abandonment of well. NORWAY: Egenlands hus stavanger Norway.
meonikia,fjelde,saasean. (2015). spe production & operation. probalistic methodology to
evaluate the cost efecieincy of rigless abandoment, 270 -280.
NelsonEB. (1990). well cementing ,Sclumberger Educational Service. Texas: sugarland.
Rubiandini,R,DR,Ir.R.s. (2000). Basic Petroleum Enggineering. bandung: LDIt Training.
RubiandiniR. (2012). TEKNIK OPERASI PEMBORAN. bandung: ITB Bandung.
sumarna, D. e. (2011). mencerdaskan anak bangsa wellwork and completion. duri: PT
Chevron Pacific Indonesia.
Trobjon, Arild sasean,Erling fajear. (2019). University of Stavanger, Stavanger, Norway.
Plug & abandonment of offshore wells: Ensuring long-term well integrity, 479.
Wiley,jhons and Sons. (2014). Remedial Cementing. Haliburton Enegy Services.

11

Anda mungkin juga menyukai