Anda di halaman 1dari 5

DEA OCTAVIA

10020006

TEKNIK PERMINYAKAN

BATCH 9
RINGKASAN
PROSEDUR DST
1. Pendahuluan

Drillstem test atau sering disebut DST merupakan suatu prosedur mengenai produktivitas
formasi dimana memisahkan dan menguji dari permeabilitas, tekanan, dan kemampuan
produksi dari formasi geologi selama proses pemboran berlangsung. DST membutuhkan
waktu yang singkat agar dapat diketahui dampak dari fluida pemboran yang mempengaruhi
formasi. Uji DST sangat penting untuk mengukur tekanan pada drill stem dan sangat beguna
untuk mendapatkan informasi mengenai fluida formasi. Selain itu, DST juga berfungsi sebagai
penentuan kandungan reservoir hidrokarbon, serta karakteristik dari reservoir tersebut seperti
permeabilitas, demage ratio dan faktor skin. Uji DST ini sangat membantu
para geologist dalam mengetahui kondisi sebuah formasi batuan yang sangat menunjang
pekerjaan pada geologi minyak bumi dan gas (geomigas
2. Pembahasan
a. Teori Dasar Analisa Drill Stem Test (DST)
Uji kandungan lapisan adalah suatu temporary completion, yaitu pengujian produktivitas
formasi sewaktu pemboran berlangsung. Pemboran dihentikan dan fluida formasi
diproduksikan melalui pipa bor. Uji Kandung Lapisan dengan MFE (Multi Flow Evaluation)
diperlukan untuk menilai layak tidaknya suatu kandungan minyak atau gas untuk
diproduksikan. Pengujian ini lebih akurat dibanding dengan metoda lainnya, meskipun
logging, corring tidak kalah pentingnya dalam memberikan informasi, tetapi Uji Kandung
Lapisan (DST) tetap diperlukan , terutama pada ‘Wild Cat’ Uji Kandung Lapisan dapat
memberikan informasi-informasi , sebagai berikut :
1. Tekanan reservoir awal. ( Pi )
2. Permeabilitas batuan reservoir ( k )
3. Indentifikasi adanya kerusakan disekitar dasar sumur ( S )
4. Batas reservoir
5. Produktivitas Index ( PI )
b. Metode UKL
- Pengujian Lubang Terbuka
UKL dalam lubang terbuka dapat dilakukan terhadap lapisan batuan tertentu atau pada
beberapa lapisan yang dianggap menarik. Berdasarkan cara pemasangan penyekat, dikenal
bebrapa cara pengujian :
1. bare foot test
2. straddle packer test
3. wall over cone packer test
- Pengujian Dalam Selubung
UKL dalam selubung memberikan kualitas data relatif lebih baik. Lapisan batuan yang
diuji ditutup dengan selubung dan disemen. Pelaksanan pengujian dilakukan dengan cara
melubangi selubung dan semen pada selang tertentu. Ada dua cara pengujian yaitu :
1. Pengujian Normal
2. Cone Packer Test
c. Uji Produksi
Pelaksanaan uji produksi dapat dilakukan dengan UKL dengan cara pengujian pada lubang
terbuka dan dalam selubung. Data kapasitass produkjsi dan tekanan alir yang menyakinkan
dapat diperoleh dengan memperpanjangjangka waktu pengujian dan dengan memakai
beberapa macam ukuran jepitan. Waktu pengujian minimal untuk uji produksi kurang lebih 24
jam. Uji produksi memakai alat UKL membutuhkan biaya operasi relatif tinggi.
d. Bagian utama peralatan Uji Kandung Lapisan :
 Pipe String :
Berfungsi sebagai media sehingga rangkaian alat dibawah dapat dioperasikan dari
pemukaan dan media untuk mengalirkan kandungan formasi ke permukan.
 DST control Valve :
Bagian ini disebut MFE (Multi Flow Evaluation) yang dapat diopersikan buka tutupnya
dari permukaan dengan cara mengangkat dan menurunkan rangkaian.
 Packer :
Berfungsi mengisolir zone yang akan di tes dengan fluida dalam annulus.
 Anchor (tail pipe) :
Berfungsi sebagai penahan / pendukung penyekat pada open hole dan menyaring cairan
formasi yang akan masuk melalui DST (pada cased hole)
 Pressure Recorder :
Mengukur dan mencatat Tekanan versus Waktu di bawah permukaan.
 Control Head :
Mengontrol alat-alat bawah permukaan dari atas permukaan, dirangkai dengan pipe
string teratas. Fungsi lainnya mengontrol aliran fluida dari drill pipe melalui valve dan
choke sebelum ke flowline. Control head terdiri dari:
 Drill pipe safety valve
 Master Valve dan Swivel
 by-pass choke
 Flow Choke
 Upper savety valve , tempat masuknya lumpur pengontrol tekanan yang
dipompakan melaui drill pipe.
e. Ulah Tekanan Selama Test :
a. Kondisi lubang :
Harus bersih dari cutting, untuk itu perlu dilakuka wiper trip beberapa kali sepanjang interval
yang akan di tes beberapa kali sampil di sirkulasi.
b. Masuk Alat : ( Run in hole ).
Pada saat memasukkan alat DST kedalam lubang sumur maka MFE dual control valve dalam
posisi tertutup agar lumpur tidak masuk kedalam drill string. By pass valve terbuka agar fluida
mem-by pass packer pada lubang yang sempit dan grafik pencatat tekanan akan naik terhadap
waktu sampai alat tersebut didasar lubang ketitik A ( Initial hydrostatic pressure )
c. Fluida formasi mengalir ( flowing )
Setelah packer set dan by pass valve tertutup dan tes valve terbuka maka tekanan akan turun.
d. Tutup Sumur ( Shut-in )
Pada saat penutupan MFE control valve ditutup untuk mencegah aliran masuk kedalam drill
string dengan cara 3 mengangkat sedikit rangkaian drill string dan diusahakan selama
pengangkatan drill string by pass valve tetap tertutup dan packer masih dalam posisi set.
Selama periode ini alat pencatat tekanan menunjukkan tekanan yang naik ( Build – Up ).
e. Angkat alat dari sumur ( Pull out of hole )
Dari perioda aliran terakhir, MFE sampler akan terisi kirakira 2500 CC sample fluida formasi.
Sebelum alat diangkat maka perlu dilakukan reverse circulation untuk men-displace fluida
formasi yang masih terdapat dalam string dengan lumpur ( killing fluids ) dan sebelum unset
packer perlu disirkulasi untuk mengkondisikan lumpur ( killing fluids) untuk menghindari
terjadinya kick. Selama pencabutan maka pencatat tekanan akan turun dari tekanana akhir
hydrostatik dari lumpur ( killing fluid ) sampai tekanan atmosfir ( pada saat alat sampai ke
permukaan ).
f. Prosedur Analisa Drill Stem Test (DST)
Tahapan atau langkah-langkah untuk melakukan analisa Pressure Build Up test
berdasarkan metode Horner, adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan data-data PBU buat tabulasi yang menghubungkan harga Pws terhadap Horner
time ( tp + Δt ) / Δt .
b. Memplot harga-harga Pws versus ( tp + Δt ) / Δt pada grafik semi log.
c. Membuat garis ekstrapolasi berdasarkan plot harga tersebut ( langkah b) sampai harga ( tp +
Δt ) / Δt = 1, maka akan didapatkan harga tekanan statis reservoir (P*).
d. Menentukan besarnya slope (m) pada bagian garis yang lurus grafik tersebut.
e. Menentukan besarnya permeabilitas ( k ). k=162. 6×qμB mh
f. Menentukan besarnya harga P1jam yang diambil pada bagian garis eksplorasi.
g. Menentukan Skin factor, dan berdasarkan harga skin tersebut tentukan apa yang terjadi pada
formasi produktif yang diamati. S=1 .151 [P1 jam−Pwf m −log k φμCt r w2 +3 . 23]
h. Menentukan harga kehilangan tekanan karena adanya efek skin (ΔPs) ΔPs = 0. 87×m×S
i. Tentukan produktifitas formasi ( PI ). PI = q P∗−Pwf −Δ Ps
j. Tentukan flow efisiensi ( FE ). FE =P∗−Pwf −Δ Ps P∗−Pwf ×100%
k. Tentukan besarnya radius of investigation ( ri ). ri = 0.03√kt/φμCt

3. Kesimpulan
Drill stem test adalah penyelesaian sementara dimana bagian yang diinginkan di isolasi dari
open hole, dibebaskan dari tekanan kolom lumpur, dan membiarkan terproduksi melalui drill
pipe. Tujuan Analisa Drill Stem Test (DST) Untuk mengetahui kandungan hidrokarbon suatu
lapisan,untuk menentukan karakteristik reservoir seperti permeabilitas, faktor skin dan damage
ratio. DST membutuhkan waktu yang singkat agar dapat diketahui dampak dari fluida
pemboran yang mempengaruhi formasi.

Anda mungkin juga menyukai