Definisi
Kegiatan pengujian kandungan lapisan formasi selama pengeboran berlangsung yang
berfungsi dalam mengetahui produktivitas formasi, permeabilitas atau luasan dari suatu
reservoir migas. DST dapat dilakukan pada sumur-sumur yang sedang dibor maupun
pada sumur pengembangan. Umumnya prosedur DST meliputi suatu periode aliran
mula-mula yang pendek (the initial flow period), suatu periode penutupan yang pendek
(the initial build up), suatu periode aliran kedua yang panjang (the final build up).
Prinsip
Pada dasarnya DST merupakan temporary completion serta menisolasi zona test untuk
menghilangkan pengaruh tekanan hidrostatik lumpur, sehingga memungkinkan fluida
formasi mengalir melalui drill pipe dan secara kontinyu mencatat tekanan selama test
berlangsung.
a. Satu cycle, jila dilakukan satu periode pengaliran dan satu periode penutupan.
b. Dua cycle, apabila tes ini meliputi dua periode pengaliran dan penutupan.
Tujuan DST
a. Dapat digunakan untuk sumur-sumur yang kemampuan produksinya belum
diketahui.
b. Dapat digunakan pada sumur pengembangan.
c. Dapat mengetahui kemampuan alir dasar sumur dengan regular completion
menggunakan teknik stimulasi untuk mengurangi kerusakan formasi atau skin.
Peralatan DST
Alat DST adalah pengaturan packer dan valve yang
ditempatkan di ujungnya dari pipa bor. Packer
membantu dalam mengisolasi zona bunga dari
mengebor lumpur di lubang dan membiarkannya
menghasilkan ke dalam chamber test, drill colar, dan
drill pipe. Packer juga membantu mengurangi
penyimpanan lubang bor efekoperasi untuk alat
MFE.
a. Going in Hole
• Mempersiapkan lubang bor untuk dilakukan test
• Sebelum alat dimasukkan kedalam lubang bor, diadakan sirkulasi untuk
membersihkan lubang bor.
• Catat data data sumur meliputi : kedalaman sumur,tebal lapisan, dan
Diameter sumur.
• Turunkan alat secara pelan-pelan untuk menghindari kemungkinan
terjadinya break down formation.
• Pasang flow line yang akan mengalir fluida hasil pengujian ke separator
test.
b. Making Test
• Setelah mencapai lapisan yang akan diuji, kembangkan packer dan buka
tester valve.
• Fluida yang masuk kedalam lubang bor akan mendesak bantalan air
(water cushion) serta udara diatasnya
• Bila aliran udara telah habis, maka kerangan dibuka untuk mengalirkan
fluida formasi menuju separator test. Laju aliran diukur pada separator
test. Bila tidak terjadi semburan udara berarti terjadi kelainan pada sistem
kerja alat penguji atau bila aliran terhenti berarti tekanan reservoir tidak
mampu mengangkat fluida reservoir ke permukaan.
c. Taking Closed in Pressure
• Bila laju aliran tidak stabil, maka operasikan “Closed in Valve” untuk
mengakumulasikan tekanan reservoir
• Pada saat ini terjadi suatu “Pressure Build Up” dari tekanan.
d. Equalizing
• Dilakukan setelah periode penutupan akhir selesai.
• Langkahnya adalah membuka “Equalizer Valve” untuk
menyeimbangkan tekanan diatas dan dibawah packer.
e. Reversing
• Test dilakukan sebelum rangkaian dicabut.
• Mensirkulasikan lumpur, sehingga kondisi lubang sebelum dan sesudah
pangujian adalah sama.
• Cabut alat pelan-pelan untuk menghindari terjadinya “swab effect”
Karakteristik Hasil Pencatatan DST yang Baik
Kriteria tersebut dianjurkan oleh Murphy, Timmeran dan Van Poolen yang meliputi:
1.Pressure base line adalah merupakan garis lurus dan jelas.
2.Tekanan hidrostatik mula-mula dan akhir yang dicatat sama dan tetap terhadap
kedalaman dan berat lumpur sama.
3.Tekanan aliran dan build up pressure yang dicatat merupakan kurva yang smooth.
Dari hasil pengujian DST akan diperoleh bentuk chart yang merupakan hubungan antara
tekanan dan waktu pengujian. Suatu bentuk grafik yang cukup ideal dari suatu
pengujian DST dapat dilihat pada gambar di bawah, yang memperlihatkan hubungan
antara tekanan dan waktu pengujian.
Langkah-langkah Pencatatan Tekanan pada DST