Anda di halaman 1dari 10

PRODUCTION WELL TESTING UNTUK MENDUKUNG

PERFORMANCE RESERVOIR

Oleh :

Wisnu Priyono
1501365
TP Nonreg 2015

Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi

Jurusan S1 Teknik Perminyakan

April 2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
A. Manfaat dari Well Testing.............................................................................2
B. Teknik Well Testing......................................................................................2
C. Metode dan Instrumen untuk Well Testing...................................................3
BAB III PENUTUP...............................................................................................6
A. Kesimpulan...................................................................................................6
B. Saran..............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan
kehendaknya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tanda syukur dapat
kita lakukan dengan meneruskan kegiatan serta memperbaiki segala hal yang
perlu diperbaiki terkait isi dari makalah ini.
Uji sumur (well testing) dalam dunia industri perminyakan adalah
pelaksanaan serangkaian kegiatan untuk memperoleh data, khususnya tentang
sifat hidrokarbon yang dikandung reservoir dan karakteristik reservoir bawah
tanah. Tes ini juga akan memberikan informasi tentang keadaan sumur tertentu
yang digunakan untuk mengumpulkan data. Secara keseluruhan, tujuan tes ini
adalah untuk mengidentifikasi kapasitas waduk untuk menghasilkan hidrokarbon,
seperti minyak, gas alam dan kondensat.

Harapan penulis adalah semoga makalah ini dapat menjadi sumbangan


baik materi maupun gagasan dan semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya, sehingga
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi. Penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Balikpapan, 11 April 2019

Wisnu Priyono

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Production Well Testing adalah suatu pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan
pada sumur produksi yaitu pengukuran produksi dalam jangka waktu tertentu
menggunakan prasarana pengujian untuk mengetahui data produksi dari setiap
sumur per hari (Amin, 2013 dalam Rita, dkk, 2017:12). Bagi Petroleum Engineer,
data ini sangatlah penting untuk menganalisis sumur dan formasi secara
keseluruhan, apakah sumur tersebut masih dapat berproduksi dengan baik, atau
memerlukan repair untuk mempertahankan atau meningkatkan laju produksi.
Apabila sumur tidak berproduksi dengan baik, maka para engineer melakukan
repair dengan metode yang sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada sumur.

Faktor-faktor penyebab permasalahan tersebut sering terjadi, seperti adanya


kebocoran pipa produksi (Production tubing) saat kegiatan eksplorasi minyak
bumi dan gas alam (Falah, dkk, 2018:79), hilangnya pipa akibat diambil oleh
masyarakat dan dijual sebagai besi tua, (Candra, 2017:61), kerusakan formasi,
yang meliputi adanya faktor skin, penurunan tekanan dan permeabilitas
(Kusniawati dan Febriansyah, 2016:25), dan sebagainya. Oleh karena
permasalahan-permasalahan tersebut sering terjadi, maka reservoir tersebut
selayaknya perlu dilakukan well test untuk mengetahui berapa banyak dan
kualitas dari hidrokarbon yang dikandung. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan
acuan untuk memperbaiki sumur dengan cara yang tepat, sehingga dapat
berproduksi kembali sesuai dengan laju yang diinginkan.

B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui manfaat dari well testing.
2. Untuk mengetahui macam-macam teknik dalam well testing.
3. Untuk mengetahui metode dan instrument pendukung well testing.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manfaat dari Well Testing

Well testing dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang reservoir


sehingga dapat tetap menghasilkan produksi sesuai harapan (Prasetyo, 2015:521).
Informasi-informasi yang diperoleh dari hasil well testing antara lain:
1. Permeabilitas efektif;
2. Kerusakan atau perbaikan formasi disekeliling lubang bor yang diuji;
3. Tekanan reservoir;
4. Bentuk radius pengurasan; dan
5. Keheterogenan suatu lapisan

B. Teknik Well Testing

Berdasarkan tekniknya, well testing dibedakan menjadi empat antara lain :


1. Pressure Build Up (PBU)
Pressure Build Test adalah suatu teknik pengujian transient tekanan yang
dilakukan dengan memproduksi sumur selama suatu selang waktu tertentu dengan
laju aliran yang tetap, kemudian menutup sumur tersebut. Penutupan sumur ini
menyebabkan naiknya tekanan yang di catat sebagai fungsi waktu (tekanan yang
dicatat ini biasanya tekanan dasar sumur). Berdasarkan tekanan yang diperoleh,
dapat ditentukan permeabilitas formasi, daerah pengurasan pada saat itu, adanya
karakterisktik kerusakan atau perbaikan formasi, batas reservoir suatu formasi,
dan skin faktor.  Dasar analisa buildup pressure ini diajukan oleh
metode Hornerplot,yang pada dasarnya adalah memplot tekanan terhadap suatu
fungsi waktu.
2. Modified Isochronal Test (MIT)
MIT (Modified Isochornal Test) merupakan metode uji sumur yang memakai
laju aliran secara buka tutup sumur dengan melihat kemampuan suatu sumur
untuk berproduksi, akan tetapi pada MIT ini ditekan pada sumur yang berupa gas

2
3

setelah di identifikasi menggunakan gradient pada sumur yang berupa  gas setelah


di identifikasi menggunakan gardient flowing statik dan PBU.
3. Pressure Drawdown Test (PDD)
Pressure Drawdown Testing (PDD test) adalah suatu pengujian yang
dilaksanakan dengan jalan membuka sumur dan mempertahankan laju produksi
tetap selama pengujian berlangsung. Pengujian ini dapat dilakukan pada :
 Sumur baru
 Sumur-sumur lama yang telah ditutup sekian lama hingga dicapai
keseragaman tekanan reservoir
 Sumur-sumur produktif yang apabila dilakukan build up test, si empunya
sumur akan sangat rugi.
4. Drill Stem Test (DST)
Drill Stem Test (DST) merupakan suatu prosedur mengenai produktivitas
formasi dimana memisahkan dan menguji dari permeabilitas, tekanan, dan
kemampuan produksi dari formasi geologi selama proses pemboran
berlangsung. DST membutuhkan waktu yang singkat agar dapat diketahui dampak
dari fluida pemboran yang mempengaruhi formasi.

C. Metode dan Instrumen untuk Well Testing

Berdasarkan sistem kerjanya, metode yang biasa digunakan dalam well


testing antara lain :
1. Manual Well Testing
Manual well testing ini dilakukan oleh operator dengan menggunakan
perlengkapan secara mekanikal. Diawali dengan mengalirkan produksi sumur ke
dalam test separator atau test tank selama periode tertentu, selanjutnya operator
mengembalikan aliran sumur ke pipa produksi setelah waktu tertentu dan
mengukur liquid dalam tanki (test tank) / membaca indicator lever gauge sebagai
hasil pengujian. Komponen Manual Well Testing antara lain :
a. Test Header; untuk mengarahkan aliran fluida dari sumur ke fasilitas well test
atau kembali ke production line.
b. Test Line; untuk menyalurkan fluida dari sumur ke fasilitas well test
c. Test Tank; untuk menampung serta media ukur fluida selama proses well test
4

d. Test Separator; untuk memisahkan gas dari fluida yang dihasilkan sumur
pada saat well testing
2. Automatic Well Testing
Automatic Well Testing dilakukan secara otomatis menggunakan sebuah
perangkat software yang terhubung langsung pada alat kontrol pengujian.
Software ini mengotomatisasi pengujian sumur dan memberikan hasil dengan
baik dan dilaporkan kepada seorang engineer yang bertanggung jawa untuk
menganalisa data sumur, reservoir dll. Misalnya software SCADA , DCS ,
maupun kontrol lainnya.
Pelaksanaan well testing tidak lepas dari bantuan instrumen sehingga waktu
yang digunakan lebih efisien. Instrumen tersebut dinamakan EMR (Electrical
Memory Recorder). Instrumen ini digunakan untuk mengetahui
Gauge dan  Temperature Gauge. Rangkaian instrumen tersebut diberikan pada
Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Rangkaian EMR (Electrical Memory Recorder) dan Penjelasannya


Komponen Penjelasan
EMR ( Electrical Memory Sebagai penyimpanan dan penerimaan data-data
Recorder) yang ada didalam sumur

Battery Unit Sebagai sumber tenaga yang dipasang pada


rangkaian EMR. Perangkat ini digunakan untuk
untuk melakukan pengujian tekanan sumur yang
terdiri dari beberapa peralatan wire yang
digunakan melalui drum unit terhubung sampai
kepada sumur.
Drum Unit Gulungan wire  ini digunakan untuk mengangkat
peralatan yang akan digunakan untuk mngukur
tekanan sumur.
5

Tabel 1.1 Rangkaian EMR (Electrical Memory Recorder) dan Penjelasannya


Komponen Penjelasan
BOP  Stack Alat ini digunakan untuk mencegah terjadinya
semburan liar yang ada didalam sumur saat
melakukan pengujian sumur.

Lubricator Digunakan sebagai tempat masuk rangkaian EMR


untuk dilakukan pengujian sumur

Bean atau Jepitan Fungsi bean/jepitan adalah untuk menetukan


besarnya laju produksi suatu sumur dan akibat
perubahan diameter bean akan berpengaruh
terhadap besar kecilnya tekanan alir dasar sumur
(Pwf) dan tekanan tubing (Pt), serta untuk
mengatur laju produksi yang diinginkan (BPD),
untuk mencegah masuk nya pasir kedalam sumur,
mencegah terjadinya gas / water coning,
memproduksi pada laju yang optimum.
Buffer Tank Berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel
berat yang tidak larut dan lolos dari ayakan getar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dari makalah, kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai
berikut.
1. Well testing banyak memberikan manfaat, terutama masalah data yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan repair pada
reservoir agar laju produksi lebih efisien.
2. Teknik dalam well testing ada empat, yakni PBU, MTT, PDD test dan DST.

3. Metode dalam well testing ada 2, yakni manual well testing dan automatic
well testing, sedangkan instrumen yang digunakan untuk well testing disebut
EMR.

B. Saran
Setelah membaca dan memahami isi makalah ini, penulis berharap bahwa
pembaca dapat mengembangkan makalah ini dan menjadikan referensi untuk
menyelesaikan permasalahan terkait well testing.

6
DAFTAR PUSTAKA

Candra, Yuswalina Adi. 2017. Pemanfaatan Sumur Minyak Tua Sisa Eksploitasi
Peninggalan Belanda Dalam Hubungannya Dengan Perekonomian
Masyarakat Di Kabupaten Musi Banyuasin, Jurnal Muamalah, 3(1): 59-72.
Falah, Halida Azmi., dkk. 2018. Analisis Pengaruh Flow Rate dan Pressure pada
In Situ Well Repair Menggunakan Material Polyacrylamide dengan CFD-
FEM Coupling Method, Jurnal Teknik ITS, 7(1): 79-84.
Kusniawati, Euis., Febriansyah, Ruri. 2016. Pengujian sumur hp-01 pada reservoir
ep-b dengan menggunakan metode pressure build up di lapangan prabumulih
pt. Pertamina ep asset 2, Jurnal Teknik Patra Akademika, 7(1): 25-32.
Prasetyo, Sugi. 2015. Analisis Falloff Test Injection Pada Sumur “R” Lapangan
“Sp” Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Ecrin, disajikan dalam Seminar
Nasional Cendekiawan : 521-526.
Rita, Novia., Novrianti., Jasril. 2017. Optimalisasi Production Well Test untuk
Mendukung Performance Produksi dengan Cara Tiering System Pada Area X
Lapangan Y, Journal of Earth Energy Engineering, 5(1): 11-20.

Anda mungkin juga menyukai