Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH TENAGA PENDORONG RESERVOAR

TERHADAP PEMILIHAN TIPE SUCKER ROD PUMP


SEBAGAI ARTIFICIAL LIFT METHODE

Proposal Komprehensif

Oleh :
EKO PREHANTORO
113050038

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2008

PENGARUH TENAGA PENDORONG RESERVOAR


TERHADAP PEMILIHAN TIPE SUCKER ROD PUMP
SEBAGAI ARTIFICIAL LIFT METHODE

Proposal komprehensif

Disusun oleh :
EKO PREHANTORO
113050038

Disetujui untuk
Jurusan Teknik Perminyakan
Fakultas Teknologi Mineral UPN Veteran Yogyakarta
Pembimbing I

()

I. JUDUL
PENGARUH

TENAGA

PENDORONG

RESERVOIR

TERHADAP

PEMILIHAN TIPE SUCKER ROD PUMP SEBAGAI ARTIFICAIL LIFT.


II. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam memproduksikan suatu reservoir secara primary recovery, kita
mengenal ada dua metode, yaitu secara naturaly, dan secara artificial lift. Seiring
proses produksi, maka akan terjadi perubahan pada sifat-sifat reservoarnya. Sumur
yang semula berproduksi dengan sembur alam, karena tenaga pendorongnya
mengalami penurunan, maka fluida produksi tidak dapat mencapai permukaan
dengan sendirinya. Oleh karena itu, kita harus mendesain ulang sumur kita,
supaya kita bisa memproduksikan kembali minyak dari reservoir.
Ada beberapa metode artificial lift yang bisa kita pergunakan yaitu Gas
Lift, Pompa ESP, Sucker Rod Pump, Cavity Pump, dll. Untuk masing-masing
metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan tidak semua
metode artificial lift ini bisa kita pakai dalam setiap kondisi yang ada, karena
setiap metode memiliki batasan-batasan yang tidak boleh kita abaikan.
Penyelesaian sumur-sumur pengangkatan buatan memerlukan studi lebih lanjut
dan mendalam. Dengan mengetahui metode pengangkatan buatan yang paling
tepat dan sesuai, dan diharapkan hasil yang diperoleh semaksimal mungkin tanpa
menyebabkan tingginya biaya produksi.
Salah satu faktor yang menentukan dalam pemilihan artificial lift yang
digunakan adalah performace reservoir yang dimiliki oleh reservoir yang akan
dilakukan metode pengangkatan secara buatan terhadap fluida reservoir tersebut.
Tipe performance reservoir yang ada di reservoir tidak terlepas dari jenis
mekanisme pendorong yang bekerja pada resevoir tersebut. Ada beberapa macam
mekanisme pendorong yang ada di reservoir, dimana reservoir yang satu dengan
yang lainnya memiliki performace reservoir yang berbeda pula. Adanya
performance reservoir yang berbeda-beda tersebut yang mengharuskan seorang
Engineer memilih serta merancanakan metode artificial lift yang sesuai dengan
performace reservoir, sehingga rate produksi yang diharapkan terpenuhi.

Pemilihan metode produksi yang memberikan hasil optimum adalah


sangat penting untuk dilakukan, karena menyangkut keekonomian dari sumur
produksi suatu lapangan. Selain itu juga diperlukan evaluasi dan perencanaan
ulang karena perubahan kondisi reservoir selama masa produksi.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud :
Penggunaan sucker rod pump dalam peningkatan laju produksi sumur minyak.
Tujuan :
Pemberdayaan kembali lapangan tua dengan artificial lift method.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka yang akan dibahas pada pembuatan komprehensif ini
atara lain adalah sebagai berikut :
4.1. Perkiraan Produktivitas Formasi
Produktivitas formasi adalah kemampuan dari formasi untuk mengalirkan
fluida pada kondisi tekanan tertentu, biasanya dinyatakan dengan productivity
indeks (PI). Sedangkan kelakuan formasi produktif dinyatakan dalam bentuk
grafis yang dikenal dengan grafik IPR (Inflow Performance Relationship).
Dalam perencanaan teknik produksi sumur minyak atau gas antara lain
diperlukan pengetahuan tentang kinerja aliran fluida reservoir dari formasi
produktif masuk ke lubang sumur. Ulah aliran ini dinyatakan dalam bentuk
hubungan antara tekanan aliran di dasar sumur dengan laju aliran minyak atau gas.
4.2. Aliran Fluida Dalam Media Berpori
Aliran fluida dalam media berpori yang homogen dalam sistem radial,
dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan diferensial berikut ini :
1 d k dp
dp

C
r
r dr dr
dr

Persamaan diferensial tersebut berlaku untuk setiap fasa fluida reservoir, baik
minyak, gas ataupun air. Persamaan 3-1, merupakan persamaan diferensial tidak
linier oleh karena itu baik variabel di ruas kiri maupun di ruas kanan merupakan
fungsi dari variabel tak bebas yaitu tekanan. Pemecahan persamaan tersebut dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu : secara analitis ataupun sengan metode analisis
numerik.
4.3. Produktivity Index (PI)
Produktivity Index adalah suatu indeks atau derajat pengukuran
kemampuan produksi suatu sumur yang didefinisikan sebagai perbandingan antara
rate produksi, dinyatakan dalam stock tank barrel per day. Secara khusus, PI
didasarkan pada gross liquid production, tapi ada juga yang berdasarkan dengan
rate produksi minyak (qo). Secara matematis bentuknya dapat dituliskan sebagai
berikut :
PI J

q
Ps Pwf

dimana :
q

= gross liquid rate, STB/day

Ps

= tekanan statik reservoir, psi

Pwf

= tekanan aliran di dasar sumur, psi

(Ps-Pwf)

= draw-down, psi.

4.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi PI


Faktor-faktor yang mempengaruhi PI adalah karakteristik batuan dan
fluida resrvoir, ketebalan lapisan dan mekanisme pendorong.
4.5. Inflow Performance Relationship (IPR)
Produktivity index yang diperoleh secara langsung maupun secara
teoritis hanya merupakan gambaran secara kwalitatif mengenai kemampuan suatu
sumur untuk berproduksi. Dalam kaitannya dengan perencanaan suatu sumur,
ataupun untuk melihat kelakuan suatu sumur untuk berproduksi, maka harga PI
dapat dinyatakan secara grafis, yang disebut dengan grafik Inflow Performance
Relationship (IPR). Berdasarkan definisi produktivity index, maka variabelnya
adalah laju produksi (q) dan tekanan aliran dasar sumur (Pwf). Oleh karena itu
pesamaan tersebut dapat diubah menjadi :
Pwf Ps

q
PI

4.6. Dasar Pemilihan Metode Produksi

Untuk memilih salah satu metoda produksi yang optimum, maka sebagai
dasar pemilihan metoda produksi yang perlu diperhatikan adalah :
1. karakteristik (kondisi) reservoir.
2. karakteristik lubang sumur
4.6.1. Karakteristik Reservoir
Kondisi reservoir merupakan salah satu faktor penting dalam pemilihan
merode produksi. Kondisi reservoir yang sangat mempengaruhi pemilihan metode
produksi, adalah kondisi batuan dan karakteristik fluda reservoir serta
produktifitas sumurnya.
A. Kondisi Batuan Reservoir
Seperti diketahui bahwa di dalam suatu reservoir, kemungkinan terdapat
lapisan produktif lebih dari satu, perhitungannya berbeda dengan lapisan produktif
yang satu, terutama diperlukan harga rata-ratanya. Adanya lapisan produktif yang
lebih dari satu, maka akan mempengaruhi komplesi sumurnya.
B. Karakteristik Fluida Reservoir
Data karakteristik fluida reservoir yang mempengaruhi metode produksi
yaitu viskositas dan specific gravity. Untuk viskositas minyak yang tinggi,
biasanya waktu diproduksikan ikut terbawa pasir atau padatan lainnya, sehingga
apabila dipergunakan plungr fits (rongga antara plunger dan core barrel) yang
kecil, maka plunger akan cepat aus. Untuk itu apabila viskositas tinggi, maka
sebaiknya digunakan plunger fits yang besar, sehingga efisiensi pompa akan
tinggi. Untuk minyak dengan specific gravity tinggi (oAPI minyak rendah),
bisanya sering terjadi penyumbatan pada lubang-lubang kecil (port) pompa,
sehingga akan menaikan gradien tekanan aliran dan akan mengakibatkan kenaikan
tenaga pompa untuk mengangkat fluida (minyak) ke permukaan.
4.6.2. Kondisi lubang sumur produksi
Kondisi lubang bor akan sangat mempengaruhi didalam pemilihan metode
produksi yang optimum dan sesuai. Kondisi lubang bor yang dimaksud adalah
kedalaman sumur, kemiringan lubang bor, diameter casing dan komplesi
sumurnya.
4.7. Macam-macam Metode Produksi

Metode pengangkatan fluida dari dasar sumur ke permukaan disesuaikan


dengan tekanan reservoirnya. Bila tekanan reservoir mampu mengangkat fluida
reservoir ke permukaan, maka dapat diterapkan metode pengangkatan sembur
alam. Tetapi apabila tekanan reservoir sudah tidak mampu lagi mengangkat fluida
reservoir ke permukaan, maka metode yang diterapkan adalah metode
pengangkatan buatan (artificial lift). Ada berbagai jenis metode artificial lift,
diantaranya yaitu : Gas Lift, Pompa Angguk (Sucker Rod) dan Pompa Reda
(ESP).
4.7.1. Metode Sembur Alam
Apabila tekanan reservoir cukup besar sehingga mampu mendorong fluida
reservoir dari reservoir ke permukaan, maka sumur yang memproduksi dengan
cara demikian disebut dengan sumur sembur alam. Keadaan demikian umumnya
hanya ditemui pada masa permulaan produksi dan ini tidak dapat dipertahankan
karena adanya penurunan tekanan reservoir.
4.7.2. Metode Produksi Pengangkatan Buatan (Artificial Lift)
Selama berlangsungnya produksi tekanan reservoir akan mengalami penurunan.
Bila pada suatu saat tekanan reservoir sudah tidak mampu lagi untuk mengalirkan
minyak sampai permukaan atau laju aliran yang dihasilkan sudah sangat tidak
ekonomis lagi, maka untuk mengangkat minyak dari dasar sumur digunakan cara
yang disebut pengangkatan buatan atau artificial lift.

V. METODOLOGI

Metodologi yang digunakan dalam penyusunan dan penulisan komprehesif


ini adalah studi pustaka dan diskusi. Studi pustaka dilakukan dengan bahan-bahan
yang diperoleh dari literature-literature, jurnal atupun karya tulis lain yang
berhubungan dengan judul komprehensif ini. Diskusi dilakukan terutama dengan
dosen pembimbing baik mengenai aspek teknologi, keteraturan penuturan maupun
tata cara penulisan.
VI. KESIMPULAN SEMENTARA
1. Dalam penentuan Sucker Rod Pump kita harus memperhatikan parameterparameter dari Drive Reservoar, antara lain :
Gas Liquid Ratio (GLR), sucker rod digunakan pada sumur-sumur
dengan P reservoir yang rendah, sehingga apabila GOR tinggi yaitu
apabila jumlah gas dibandingkan jumlah minyak lebih besar dari

satu, maka sucker rod tidak dapat digunakan.


Sumur dengan GOR yang tinggi akan mengakibatkan gas pound

dan gas lock, sehingga effisiensi pemakaian sucker rod berkurang.


Water cut (WC), Sucker rod Pump dapat digunakan pada sumur
dengan Water cut tinggi, karena opersional Sucker rod dapat

disesuaikan dengan dengan laju produksi total dalam tubing.


2. Pada reservoir dengan pendorong berupa water drive, bisa digunakan
Sucker rod pump, karena memiliki GOR rendah, yang berarti
kemungkinan terjadinya gas pound dan gas lock kecil.

VII.RENCANA DAFTAR PUSTAKA


1. Brown, Kermit E ;The Technology Of Artificial Lift Methods,Volume 1 4, Penn Well Publishing Company, Tusla, Oklahoma, 1980.
2. Bishop, Mike ;Oil and Gas Engineer Magazine,Setform Ltd Europa
House, United Kingdom, 2008.

3. Darsono ;Peran Tenaga Pendorong Reservoar Dalam Pemilihan sucker Rod


Dan Perencanaannya, Komprehensif, Jurusan Teknik Perminyakan
UPNVeteran Yogyakarta, 2006.
4. Nind, T.E.W ;Principles Of Oil Well Production, McGraw-Hill Book
Company, United States of America, 1964.
5. Sukarno, P ;Production Optimization With Nodal System Analysis, PT
Indrillco Sakti, Jakarta,1900.

VIII. RENCANA DAFTAR ISI


DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR............................................................................................
DAFTAR TABEL.................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................
BAB II. KONSEP DASAR TEKNIK RESERVOIR .......................................
2.1. Karakteristik Batuan Reservoir ......................................................
2.1.1. Komposisi Kimia Batuan Reservoir....................................
2.1.1.1. Batupasir................................................................
2.1.1.2. Batuan Karbonat....................................................
2.1.1.3. Batuan Shale..........................................................
2.1.2. Sifat Fisik Batuan Reservoir ...............................................
2.1.2.1. Porositas................................................................
2.1.2.2. Wettabilitas............................................................
2.1.2.3. Tekanan Kapiler.....................................................
2.1.2.4. Saturasi Fluida.......................................................
2.1.2.5. Permeabilitas.........................................................
2.1.2.6. Kompressibilitas Batuan........................................
2.2. Karakteristik Fluida Reservoir .......................................................
2.2.1. Komposisi Kimia Fluida Reservoir ....................................
2.2.1.1. Komposisi Kimia Hidrokarbon.............................
2.2.1.2. Komposisi Kimia Air Formasi..............................
2.2.2. Sifat Fisik Fluida Reservoir ................................................
2.2.2.1. Sifat Fisik Gas.......................................................
2.2.2.2. Sifat Fisik Minyak ................................................
2.2.2.3. Sifat Fisik Air Formasi..........................................
2.3. Kondisi Reservoir ...........................................................................
2.3.1. Tekanan Reservoir ..............................................................
2.3.2. Temperatur Reservoir .........................................................
2.4. Jenis-jenis Reservoir .......................................................................
2.4.1. Berdasarkan Perangkap Reservoir ......................................
2.4.1.1. Perangkap Struktur................................................
2.4.1.2. Perangkap Stratigrafi.............................................

DAFTAR ISI
(Lanjutan)
2.4.1.3. Perangkap Kombinasi............................................
2.4.2. Berdasarkan Mekanisme Pendorong...................................
2.4.3.1. Solution Gas Reservoir .........................................
2.4.3.2. Gas Cap Drive Reservoir ......................................

2.4.3.3. Water Drive Reservoir...........................................


2.4.3.4. Gravitational Segregation Drive Reservoir...........
2.4.3.5. Combination Drive Reservoir...............................
2.4.3. Berdasarkan Kelakuan Fasa Fluida.....................................
2.4.2.1. Reservoir Gas........................................................
2.4.2.2. Reservoir Gas Kondensat......................................
2.4.2.3. Reservoir Minyak..................................................
2.5. Pokok-pokok Perkiraan Reservoir ..................................................
2.5.1. Pengertian Cadangan ..........................................................
2.5.2. Metode Penentuan Cadangan .............................................
2.5.1.1. Metode Volumetrik................................................
2.5.1.2. Material Balance....................................................
2.5.1.3. Decline Curve........................................................
2.5.2. Perkiraan Perilaku Reservoir ..............................................
2.5.2.1. Berdasarkan Mekanisme Pendorong.....................
2.5.2.2. Berdasarkan Decline Curve...................................
2.5.2.3. History Matching...................................................
BAB III. DASAR-DASAR TEKNIK PRODUKSI...........................................
3.1. Perkiraan Produktifitas Formasi......................................................
3.1.1. Aliran Fluida dalam Media Berpori......................................
3.1.2. Productivity Index................................................................
3.1.3. Inflow Performance Relationship.........................................
3.1.4. Peramalan Kurva IPR...........................................................
3.2. Dasar Pemilihan Metode Produksi..................................................
3.2.1. Karakteristik Reservoir.........................................................
3.2.2. Karakteristik Lubang Sumur Produksi.................................
3.3. Metode Produksi .............................................................................
3.3.1. Metode Sembur Alam..........................................................
3.3.1.1. Prinsip Sumur Sembur Alam ................................
3.3.1.2. Peralatan Sumur Sembur Alam ............................
3.3.1.3. Perencanaan Sumur Sembur Alam .......................
3.3.2. Metode Produksi Pengangkatan Buatan..............................
3.3.2.1. Gas Lift
3.3.2.2. Pompa Angguk......................................................
3.3.2.3. Pompa ESP (Electric Submersible Pump).............
3.4. Perkiraaan Laju Produksi.................................................................
3.4.1. Faktor yang Mempengaruhi Laju Produksi.........................
3.4.2. Penentuan Laju Produksi Optimum....................................
DAFTAR ISI
(Lanjutan)
3.4.2.1. Kontrol Produksi...................................................
3.4.2.2. Kapasitas Aliran Kritis..........................................
3.4.2.3. Analisa Nodal Pada Dasar Sumur.........................
3.4.2.4. Analisa Nodal Pada Kepala Sumur.......................

BAB IV. PEMBAHASAN....................................................................................


BAB V. KESIMPULAN......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai