Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Rendahnya produksi minyak dari suatu sumur produksi merupakan persoalan


yang penting untuk diperhatikan bagi pengusahaan suatu lapangan minyak.
Rendahnya produksi dari suatu sumur minyak dapat disebabkan oleh beberapa hal
seperti rendahnya permeabilitas alami batuan reservoir, tingginya viskositas minyak,
rendahnya tekanan reservoir dan terjadinya kerusakan formasi di sekitar lubang
sumur. Dengan adanya persoalan produksi tersebut, maka diperlukan suatu usaha
untuk dapat meningkatkan produksi dari sumur tersebut. Upaya untuk meningkatkan
produksi tersebut disebut dengan stimulasi dimana salah satu metodenya adalah
dengan perekahan hidraulik. Konsep dari stimulasi perekahan hidraulik untuk dapat
meningkatkan produktivitas sumur adalah dengan memperbesar jari-jari effektif
sumur (rw’) dan memperbaiki kapasitas alir fluida disekitar lubang sumur /
memperbaiki permeabilitas batuan (K).
Perekahan hidraulik dilakukan dengan memompakan fluida perekah pada laju
dan tekanan injeksi yang tinggi sampai melebihi kekuatan batuan / formasi dengan
tujuan untuk membuat rekahan (memulai dan mengembangkan rekahan) pada batuan
yang kemudian rekahan tersebut akan diganjal dengan menggunakan proppant agar
tidak menutup kembali.
Formasi Bekasap B sand pada sumur NEB-84 di lapangan JABUNG yang
menjadi sumur kajian merupakan formasi yang ideal untuk dilakukan perekahan
hidraulik karena formasi tersebut tersusun oleh batupasir kompak yang mempunyai
permeabilitas batuan rata-rata yang cukup kecil sementara masih terdapat cadangan
minyak sisa yang masih dapat diambil cukup serta memiliki tekanan reservoir yang
masih relatif tinggi.
Mengingat pentingnya manfaat dari suatu pekerjaan perekahan hidraulik
terhadap peningkatan produktivitas sumur, maka untuk mendapatkan hasil pekerjaan
stimulasi perekahan hidraulik sesuai dengan yang diinginkan, diperlukan suatu
perencanaan untuk mendapatkan kondisi treatment yang optimum, dimana dalam
penelitian ini, penulis mencoba untuk melakukan perencanaan perekahan hidraulik
pada sumur minyak NEB-84 di lapangan JABUNG dan kemudian mengevaluasinya.
Perencanaan perekahan hidraulik dilakukan secara manual dengan model dua
dimensi (2D) berdasar panduan the fracbook II design / data manual for hydraulic
fracturing dari salah satu service company, dimana dari perhitungan perencanaan
dibuat beberapa desain. Desain yang dipilih adalah desain yang dapat memberikan
perkiraan peningkatan produktivitas yang paling tinggi. Desain dengan simulator
FracCADE* model pseudo tiga dimensi (P3D) kemudian dilakukan setelah
didapatkan data perekahan setempat (DataFRAC). Setelah pelaksanaan perekahan
hidraulik selesai dilakukan, maka untuk mengetahui tingkat keberhasilan kemudian
dilakukan evaluasi. Evaluasi meliputi evaluasi project (desain) dan evaluasi produksi.
Secara garis besar, penulisan tugas akhir ini terdiri dari enam bab yang
mencakup kajian teori dasar hingga penerapannya di lapangan. Bab I merupakan bab
pendahuluan. Bab II membahas mengenai tinjauan umum lapangan JABUNG yang
menerangkan mengenai kondisi geologi lapangan yang meliputi stratigrafi dan
struktur geologi lapangan Kotabatak, karakteristik reservoir serta sejarah produksi
dan pengembangan lapangan JABUNG. Bab III adalah teori dasar yang berkaitan
dengan perekahan hidraulik yang berisi pembahasan mengenai mekanisme perekahan
batuan, fluida perekah, material pengganjal, geometri rekahan, analisa tekanan
perekahan, perbandingan indeks productivitas dan teori pendesainan suatu pekerjaan
perekahan hidraulik serta pengenalan program FracCADE*. Bab IV merupakan inti
dari penelitian ini, yaitu perencanaan dan evaluasi perekahan hidraulik yang
dilakukan pada sumur NEB-84 di lapangan JABUNG. Bab V adalah merupakan
pembahasan dari bab-bab sebelumnya, yaitu pembahasan mengenai perencanaan dan
evaluasi perekahan hidraulik pada sumur kajian. Bab VI adalah bab kesimpulan, di
sini penulis mencoba mengambil beberapa kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai