Anda di halaman 1dari 3

LATAR BELAKANG

Migas Non Konvensional (MNK) merupakan minyak dan gas bumi yang diusahakan dari
reservoir tempat terbentuknya minyak dan gas bumi dengan permeabilitas yang rendah (low
permeability). MNK terbentuk dan terkekang pada batuan reservoir klastik (pecahan batuan
dan sisa-sisa kerangka organisme yang telah mati) yang berbutir halus dan permeabilitas
(kemampuan bebatuan untuk meloloskan partikel) rendah di dalam zona kematangan yang
hanya bernilai ekonomi apabila diproduksikan melalui pengeboran horizontal dengan teknik
stimulasi multi-stage hydraulic fracturing.

Pengembangan Migas Non Konvensional (MNK) merupakan salah satu upaya Pemerintah
meningkatkan produksi migas di Indonesia. Negara yang telah berhasil mengembangkan
migas non konvensional, antara lain Amerika Serikat. Migas non konvensional di Indonesia
baru dikembangkan pada tahun 2008 dengan penandatanganan WK Sekayu. Salah satu jenis
MNK yang akan dikembangkan Pemerintah ke depan adalah shale oil karena Indonesia masih
memerlukan minyak dalam jumlah besar. iperlukan teknologi dan investasi untuk
mengembangkan sumber daya MNK. Oleh karena itu diperlukan tahapan eksplorasi,
appraisal, termasuk pilot dan demonstrasi yang terintegrasi dan terencana dengan baik.

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) saat ini sedang melakukan studi potensi Minyak Non
Konvensional (MNK) di kawasan Blok Rokan. Hasilnya, ditemukan peluang MNK di
Wilayah Kerja Rokan yang diharapkan untuk mendukung produksi minyak nasional. Potensi
sumber daya MNK di Wilayah Kerja (WK) Rokan berada di formasi pematang brown shale
yakni batuan induk utama hidrokarbon yang ada di kawasan Sumatera bagian tengah, dan
lower red bed yakni formasi bebatuan yang berada di bawah brown shale. Potensi ini berada
pada kedalaman lebih dari 6.000 kaki. Di WK Rokan potensi MNK ini ada di wilayah sumur
Gulamo, dengan rencana total kedalaman mencapai 8.559 kaki. Sumur ini merupakan salah
satu dari dua sumur eksplorasi vertikal yang direncanakan oleh PT Pertamina Hulu Rokan
sebagai operator wilayah kerja Rokan, bagi tahapan eksplorasi MNK Rokan. Potensi MNK
inplace di kedua sumur tersebut mencapai 80 juta barel minyak. Setelah pengeboran dua
sumur tersebut, masih akan ada lagi 126 sumur lain yang akan dilakukan pengeboran karena
potensi MNK di Blok Rokan sangat besar, mencapai 1,28 miliar barel minyak.

Untuk melakukan pengembangan MNK, diperlukan teknologi dan investasi yang tidak
sedikit mengingat kedalaman sumur lebih dari 6.000 kaki dan harus dilakukan fracturing.
Oleh karenanya, sebelum dilakukan pengembangan MNK di Blok Rokan, perlu dilakukan
studi konsep pengembangan MNK yang cocok diaplikakan di Blok Rokan.

TUJUAN

Tujuan dari studi ini adalah untuk menyusun konsep pengembangan MKN di Blok Rokan.

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari studi ini adalah pengembangan aspek surface facilities meliputi;

1. Flowback Station
a. Melakukan kajian terhadap alternatif separasi on pad atau separasi di GS
b. Mengidentifikasi unit-unit operasi yang dibutuhkan di flow back station
c. Melakukan kajian terhadap alternatif transfer fluida/oil/water/gas dari flowback
station ke masing-masing tujuan
d. Melakukan kajian terhadap alternatif transfer sand ke fasilitas pengolahan sand
e. Mengestimasi luasan area (high level) yang dibutuhkan untuk flow back station

2. Gathering Sation
a. Melakukan kajian kecukupan kapasitas stasiun pengumpul eksisting dan
mengidentifikasi bottleneck dari fasilitas stasiun pengumpul eksisting (termasuk
shipping line) untuk tahapan Appraisal dan Demonstration
b. Melakukan desain preliminary fasilitas stasiun pengumpul baru (masterplan) untuk
mengolah produksi fluida MNK di tahapan Full Development dengan
mempertimbangkan modular desain
c. Mengestimasi luasan area (high level) yang dibutuhkan untuk fasilitas stasiun
pengumpul baru

3. Utilisasi produksi gas


a. Melakukan kajian terhadap alternatif pemanfaatan produksi gas dari gas well dan
associated gas
- Fuel gas
- Gas Lift
b. Melakukan kajian terhadap alternatif pemanfaatan fasilitas Gas Plant eksisting.
c. Melakukan desain preliminary fasilitas Gas Plant baru (masterplan) untuk mengolah
produksi fluida MNK di tahapan Full Development dengan mempertimbangkan
modular desain.
d. Mengestimasi luasan area (high level) yang dibutuhkan untuk Gas Plant
e. Melakukan high level planning/desain untuk sistem distribusi dari Gas Plant ke user
4. D
5. D
6. d

Anda mungkin juga menyukai