SOLUSI BISNIS
58
Eksplorasi
Eksploitasi
Individu
1 Ha
Koperasi
10 Ha
50.000 Ha
15.000 Ha
Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa perusahaan adalah jenis pemilik KP yang
memiliki wilayah penambangan paling luas dengan perbedaan yang signifikan. Oleh
karena itu investor yang akan melakukan investasi penambangan batubara disarankan
untuk memakai nama perusahaan dalam permohonan izin PKP2B.
Untuk memperoleh PKP2B, suatu perusahaan dapat mengajukan permohonan
PKP2B pada Departemen ESDM dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan pada
bagian 2.2.3 dengan perkiraan biaya sebagai berikut :
59
Tabel 3.2
Deskripsi Biaya Permohonan PKP2B
Deskripsi
Biaya
Rp.10,000,000,-
KP Eksplorasi
Dalam penghitungan financial feasibility study, asumsi yang digunakan pada jumlah
cadangan dan kapasitas produksi adalah :
Parameter Cadangan : Batubara kalori 6000 (adb) dengan harga 52 US$ / ton
(fob)
Cost of debt = 11 %
Cost of Equity = 15 %
60
yang
harus
direncanakan
tingkat
produksi
serta
tahap-tahap
61
2. Kondisi Geologi
Lithologi proyek terdiri dari mudstone, sandstone, siltstone dengan nodule siderite.
Topografi terdiri dari 80% bukit bergelombang dan 20% dataran rawa (lahan
gambut). Cadangan batubara biasanya terdiri atas 4 lapisan dengan ketebalan 2 4
meter. Kemiringan antara 14o 21o dan HGI 45. jumlah cadangan tertambang
(mineable reserves) berkisar antara 25 hingga 100 juta ton pada tingkat stripping
ratio 1 : 8 hingga 1 : 10.1
3. Persiapan Lahan
Sebelum kegiatan penambangan dilakukan, perusahaan terlebih dahulu
membangun infrastruktur jalan menuju lokasi proyek kemudian melakukan persiapan
lahan berupa land clearing dari tumbuhan yang terdapat diatas areal rencana
tambang.
Kondisi hutan di Kalimantan pada umumnya adalah hutan hujan tropis dengan
pohon berdiameter batang rata-rata 30 cm. Pepohonan ini akan dipotong
menggunakan chainsaw lalu ditarik dengan bulldozer CAT D7G atau yang sekelas ke
tempat penampungan kayu yang telah ditentukan. Akar pohon, rumput dan alang
alang akan di dorong oleh bulldozer dan diangkut ke tempat pembuangan untuk di
timbun.
4. Pemindahan tanah penutup (over burden)
Permukaan areal tambang biasanya terdiri atas tanah pucuk (lapisan paling
atas) dan lapisan tanah penutup. Dua lapisan ini harus digali terlebih dahulu sebelum
sampai ke lapisan batubara.
Tanah pucuk memiliki ketebalan 0.5 hingga 1 meter akan di pindahkan
dengan di dorong oleh bulldozer atau digali menggunakan excavator yang kemudian
62
pengeboran
maupun
peledakan
terlebih
dahulu
untuk
dapat
pemindahan
ini
mempertimbangkan
litologi
batuan,
kondisi
lingkungan, target produksi dan produktivitas alat. Pada tahap awal penambangan,
tanah penutup dibuang pada tempat penimbunan diluar pit, setelah cukup ruang pada
areal pit maka pembuangan dilakukan di dalam areal pit dengan sistem backfilling.
3.3.2 Kriteria Teknis Rancangan Tambang
Penentuan rancangan / desain suatu tambang terbuka bergantung pada jumlah
dan kondisi cadangan batubara di lokasi tambang. Pengetahuan akan hal ini di dapat
dari kegiatan eksplorasi pendahuluan yang dilanjutkan oleh tahap eksplorasi detail.
63
Deposit
Mine
Parameters
Type of Mining
Mining
Syste
Equipme
nt
Unit
Operation
Gambar 3.1
Kriteria Teknis Rancangan Tambang
Dimana parameter teknis rancangan bergantung pada :
Site Characteristic (determine operating environment and equipment)
Altitude
Temperature range
Rainfall
Type of terrain
Power availability
Site Accessibility
Skilled labor availability
Property limits
Production rates
Product quality
Mine life
Reclamation requirement
Return on investment target
Cash flow availability
Kegiatan utama dalam eksplorasi detil adalah sampling dengan jarak yang
lebih dekat (rapat), yaitu dengan memperbanyak test pit atau lubang bor untuk
mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan
(volume cadangan), penyebaran kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak.
Dari sampling yang rapat tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan
klasifikasi terukur, dengan kesalahan yang kecil (< 20%), sehingga dengan demikian
perencanaan tambang yang dibuat menjadi lebih teliti dan resiko dapat dihindarkan.
Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan,
kemiringan, dan penyebaran cadangan secara 3-Dimensi (panjang-lebar-tebal) serta
data mengenai kekuatan batuan sampling, kondisi air tanah, dan penyebaran struktur
(kalau ada) akan sangat memudahkan perencanaan kemajuan tambang, lebar/ukuran
bahwa bukaan atau kemiringan lereng tambang. Juga penting untuk merencanakan
produksi bulanan/tahunan dan pemilihan peralatan tambang maupun prioritas bantu
lainnya
Rancangan harus didasarkan pada kriteria teknis tambang yang akan di pakai sebagai
dasar pertimbangan untuk mencapai sasaran produksi dan efisiensi tanpa
mengabaikan, kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH).
65
2. Pit
Pit penambangan dibentuk dengan sistem berundak-undak dengan jenjang 5
hingga 10 meter, kemiringan 45 60o, lebar working bench 40 meter dan
panjang working bench 100 m.
3.3.3. Metoda Penambangan
Sebelum kegiatan penambangan dilakukan, perusahaan terlebih dahulu
membangun infrastruktur jalan menuju lokasi proyek kemudian melakukan land
clearing (cut timber), lalu membuat pit penambangan cara memindahkan material
penutup (overburden) untuk mulai menambang batubara.
Penambangan batubara tambang terbuka dilakukan dengan sistem backfill
dimana pada tahap awal tanah penutup dibuang ke luar tambang hingga ketinggian
tertentu untuk kemudian di reklamasi. Jarak angkut tanah penutup maksimum 1 km,
kemiringan tanjakan / turunan maksimum 8o dan lebar jalan minimum 20 m. Selain
itu juga dibuat saluran air untuk mengalirkan air tanah keluar dari areal pit.
66
Gambar 3.2
Metode penambangan
3.3.4. Pemilihan Armada Utama Tambang dan Peralatan Pendukung
Peralatan
penambangan
akan
menggunakan
truck-shovel
system
dengan
67
Gambar 3.3
Bulldozer Komatsu D375-A5
2. Drilling Machine
Gambar 3.4
Drilling Machine 6.5
68
3. Hydraulic Excavator
Gambar 3.5
Hydraulic Excavator Komatsu PC200-7
4. Hydraulic Shovel
Gambar 3.6
Komatsu PC4000-6
69
5. Wheel Loader
Gambar 3.7
Wheel Loader Komatsu WA 600-3
6. Motor Grader
Gambar 3.8
Motor Grader GD623A-1
70
7. Compactor
Gambar 3.9
Compactor Caterpillar CA-511DD
8. Dump Truck
Gambar 3.10
Dump Truck Hino FM 260 JD
Kapasitas = 15 bcm (4.5 m x 2.3 m x 1.4 m)
71
9. Truk air
Gambar 3.11
Truk Air Mitsubishi kapasitas 8000 lt
Armada
Bulldozer
Drilling
Machine
Hydraulic
Excavator
Tipe
Kapasitas
Aplikasi
13.7 m3
Pembersihan lahan
pengupasan tanah pucuk,
perataan areal oit
6.5 inchi
PC1800-6
12 m3
PC750SE-7
4 m3
D375A-5
Wheel
Loader
WA 600-3
6 11 m3
Pemuatan batubara
Dump Truck
Hino FM 260
JD
20 bcm
Motor
Grader
GD511A-1
3.7 m3
Perawatan jalan
Kompaktor
CA-511DD
15 ton
Perawatan jalan
Hydraulic
Shovel
PC3000-1
15 m3
Pemuatan batubara
Truk Air
Mitsubishi
8000 liter
Processing Office
Plant Super Intendent
Production Shift Forement
Control Room
Computer Room
Construction Camp
Management Mess
Guest House
Staff Mess
Operator & Mechanic Mess
Laundry Unit
Toilet Unit
Luas
(m2)
20
20
Total
Cost
(US$)
1600
1600
3200
Total
Cost
(US$)
1600
3600
2000
2000
9200
80
80
20
45
25
25
80
80
80
80
Luas
(m2)
Unit Cost
45
80
25
80
60
80
270
80
20
80
20
80
Cost
(US$)
3600
2000
4800
21600
1600
1600
73
20
30
80
80
1600
2400
39200
Workshop
Garage
Repair facility
Washing Bay
Warehouse
Luas
(m2)
Unit Cost
300
20
90
100
50
50
90
80
Total
Cost
(US$)
6000
9000
2500
7200
24700
Fuel Storage
Fuel Storage Facility (10000 litre)
Fuel Station
Luas
(m2)
Unit Cost
25
25
Total
Cost
(US$)
20000
Total
20000
Peralatan Tambang
1. Crushing Plant
Gambar 3.12
Crushing Plant Kapasitas 460 ton / jam
74
2. Conveyor Belt
Gambar 3.13
Conveyor belt kapasitas 460 600 ton / jam
3. Generator Set
Gambar 3.14
Genset Komatsu EGS300-6 302 kVA
75
4. Pompa Air
Gambar 3.15
Pompa Air kapasitas 1.5 m3 / detik
1000
Total
Cost
(US$)
3000
3000
1500
7500
7500
2000
75000
10000
10000
119500
76
Daerah - daerah yang mempunyai batas yang jelas antara periode musim
hujan dan periode musim kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Zona
Musim (ZOM).
Daerah daerah yang tidak mempunyai batas yang jelas antara periode
musim hujan dan musim kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Non
ZOM.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data periode 30 tahun (1971 2000)
wilayah Indonesia terdiri atas 220 Zona Musim (ZOM), yaitu Sumatera 26 ZOM,
Jawa 94 ZOM, Bali 13 ZOM, Nusa Tenggara Barat 14 ZOM, Nusa Tenggara Timur
20 ZOM, Kalimantan 16 ZOM, Sulawesi 22 ZOM, Kepulauan Maluku 8 ZOM dan
Papua 7 ZOM.
Untuk Kalimantan, karena lokasinya berdekatan dengan garis khatulistiwa,
maka perubahan iklim cukup teratur dimana musim kemarau dimulai antara bulan
mei / juni hingga bulan September / oktober. Data tahun 2007 menunjukkan musim
hujan mulai terjadi pada awal nopember 2007 hingga april 2008 yang mengakibatkan
penurunan produksi sebesar rata rata 28 % dari 15 juta ton / bulan menjadi 12 juta
ton.
77
Gambar 3.16
Pembagian wilayah Kalimantan menurut curah hujan
Data BMG tahun 2008 menunjukkan curah hujan untuk daerah sungai danau
termasuk golongan atas normal dengan Curah hujan 100 300 mm / bulan.
78
Tabel 3.6
Curah Hujan Bulanan Daerah Kalimantan Selatan
Bulan
Frekuensi
(hari / bulan)
Curah Hujan
(mm)
Lama Hujan
(jam)
Januari
15
150 250
45
30
75
Februari
15
150 250
45
30
75
Maret
15
150 250
45
30
75
April
50 100
15
10
25
Mei
50 100
15
10
25
Juni
50 100
15
10
25
Juli
50 100
15
10
25
Agustus
50 100
15
10
25
September
10
100 200
30
20
50
Oktober
15
150 250
45
30
75
November
20
150 250
60
40
100
Desember
15
150 - 250
45
30
75
390
260
650
Total
Lama Slip
(jam)
Total
(jam)
Jumlah
Satuan
Hari Kalender
365
Hari
Hari Libur
10
Hari
Kerja 27
hari
Kehilangan Jam
Karena Hujan
328
Hari
Jam / shift
Jam
Jam / hari
21
Jam / tahun
80
Sasaran produksi bulanan untuk batubara adalah sebesar 200 ribu ton per
bulan. Dengan produksi bulanan yang konstan, tambang diharapkan mampu
menghasilkan batubara sebesar 2.4 juta ton per tahun. Jumlah ini setara dengan 2.4 /
1.3 = 1.8 juta bcm batubara. Dengan stripping ratio 1 : 10, jumlah material penutup
adalah sebesar 18.000.000 bcm/tahun, dengan jumlah hari kerja adalah 328 hari kerja
per tahun. Selanjutnya dari sasaran produksi tahunan, dapat diketahui pula sasaran
produksi harian dan sasaran produksi per jam, yaitu:
2.400.000 ton/tahun
328 hari/tahun
Sc =
21 jam/hari x 0.85
7317 ton/tahun
18,000,000 bcm/tahun
328 hari/tahun
Sob =
54,878 bcm/hari
21 jam/hari x 0.85
= 3074.4 bcm/jam
81
Laju Pemboran
Laju pemboran dapat dihitung dengan rumus :
P=
H x 3600
Ct
xE
dimana :
P = laju pemboran, m/jam
H = kedalaman lubang bor, detik
Ct = waktu daur (cycle time) alat bor, detik
E = efisiensi kerja (lihat Tabel 3.4)
Dalam penambangan ini diasumsikan satu areal tambang membutuhkan 1 alat bor
(drilling machine). Biaya peledakan adalah US$ 0.17 / bcm.
3.3.7 Perhitungan Produktivitas Alat
Produksi Armada Utama
Alat gusur dorong (bulldozer)
Kapasitas produksi bulldozer dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Qb = A x B x
3600
Ct
xexE
dimana :
Qb
Ct
3600
32
x 0,85 x 0,83
1,40 *2
= 700 bcm/jam
Tabel 3.2
Faktor bilah (blade)
Faktor bilah
1.1 ~ 0.9
0.9 ~ 0.7
0.7 ~ 0.6
0.6 ~ 0.4
83
3600
Qe = A x Bf x
xE
Ct
Dimana :
Qe
Bf
Ct
Qe = 12 x 0,90 x
30
x 0,83
= 1075 m3/jam
1075
= 768 bcm/jam
1,40*
3600
30
x 0,83
= 358 m3/jam
=
699,00
1,40*
= 256 bcm/jam
3600
Qe = 15 x 0,90 x
45
x 0.83
= 896.4 m3/jam
896.4
= 640 bcm/jam
1,40*
Tabel 3.8
Faktor mangkuk (bucket)
Kondisi penggalian
Faktor mangkuk
1.1 ~ 1.2
1.0 ~ 1.1
0.8 ~ 0.9
0.7 ~ 0.8
Tabel 3.9
Efisiensi operasi dan faktor kerja
Penggolongan
Efisiensi (menit/jam)
Faktor kerja
Baik
55
0,92
Rata-rata
50
0,83
Sedang
45
0,75
Buruk
40
0,67
85
berikut :
Qt = A x
5)
3600
xE
Ct
dimana :
Qt
Ct
Alat angkut material penutup ke waste dump dengan jarak angkut 1 km dan
batubara ke stock room dengan jarak angkut 1 km menggunakan truk curah
(dumptruck) Hino FM 260 JD
Qt
= 20 x
3600
720
x 0,92
= 92 m3/jam
Kapasitas Produksi Unit Penunjang
Qwl = A x Bf
3600
Ct
5)
xE
86
dimana :
Qwl = produksi wheel loader, bcm/jam
A
Bf
Ct
Qwl
= 8 x 1,00 x
3600
45
x 0,92
= 589 m3/jam
Qa =
xE
dimana :
Qa = produksi compactor, m2/jam
W = lebar penggilasan efektif = 0,20 (lihat Tabel 3.10)
V = kecepatan, km/jam
H = tebal penggilasan tiap lapis (0,20 ~ 0,50 m)
n
Qa
x 0,92
4,00
= 33,20 m2/jam
Tabel 3.10
Lebar penggilasan efektif 11)
Jenis alat
Macadam roller
0.2 m
Tandem roller
0.2 m
Soil compactor
0.2 m
Tire roller
0.3 m
0.2 m
0.1 m
buldozer
0.3 m
88
Tabel 3.11
Jumlah trip penggilasan
Jenis alat
Jumlah trip
Tire roller
35
Raod roller
48
Vibration roller
4 12
Soil compactor
4 12
5)
dimana :
Qg
Le
Lo
89
Tabel 3.12
Kecepatan kerja motor grader
Jenis kegiatan
Kecepatan
Perbaikan jalan
2 6 km/jam
1,6 4 km/jam
Trenching
Bank finishing
Snow removal
7 25 km/jam
Field grading
1,6 4 km/jam
2 8 km/jam
leveling
Tabel 3.13
Panjang bilah (blade) efektif
Panjang bilah
(m)
Sudut bilah 60
Sudut bilah 45
2.2
1.9
1.6
2.5
2.2
1.8
2.8
2.4
2.0
3.05
2.6
2.2
3.1
2.7
2.2
3.4
2.9
2.4
3.7
3.2
2.6
4.0
3.5
2.8
4.3
3.7
3.0
4.9
4.2
3.5
90
5)
dimana :
Qs
Li
Lx
Jumlah alat =
Sasaran produksi/hari
Produksi alat/jam x 21 jam/hari x 0.85
x % vol pekerjaan
kebutuhan alat > 5 unit, maka cadangan alat adalah 1/5 jumlah kebutuhan alat
Pembersihan lahan
Jumlah kebutuhan chain saw
91
Chain saw =
250,00 pohon/hari *3
7,00 pohon/jam x 21 jam/hari x 0.85
x 100 %
2,00 unit
Penggusuran dan penggaruan tanah pucuk
Jumlah kebutuhan bulldozer
Jumlah tanah pucuk adalah yang harus digusur dan digaru menurut kajian lithologi
adalah 54,878 bcm.
Komatsu D375A-5
54,878 bcm/hari *)
x 100 %
= 4.39 5 unit
Jumlah kebutuhan hydroulic excavator
Pemuatan material penutup di areal pit
Komatsu PC1800-6
54,878 bcm/hari
Komatsu PC1800-6 =
x 70 %
= 3 unit
Komatsu PC750SE-7
Komatsu PC750SE-7 =
x 30 %
= 3.6 4 unit
Asumsi penyusun
92
Komatsu PC750SE-7 =
x 100 %
= 1.23 2 unit
Pengangkutan material penutup dan batubara
Jumlah batubara
: 5,625 bcm
: 54,878 bcm
Total
: 60,503 bcm
Hino FM 260 JD
60,503 bcm/hari
23.4 bcm/jam x 21 jam/hari x 0.85
x 100 %
115 unit
Maka jumlah cadangan truk curah Komatsu HD 785-3 adalah 1/5 x 115 unit 23 unit
Total kebutuhan truk = 138 unit.
Pemuatan batubara ke crushing plant di stockroom / stockpile
Jumlah kebutuhan loading shovel
5,625 ton / hari
Komatsu PC3000-1 =
x 100 %
93
= 0.56 1 unit
Pemuatan batubara ke truk pengangkut
Pemuatan batubara yang telah diproses ke dalam truk pengangkut untuk di angkut ke
loading point dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Seperti ditunjukkan pada
gambar 3.17
Gambar 3.17
Proses pemuatan batubara menggunakan wheel loader
Jumlah kebutuhan wheel loader
Komatsu WA 600-1 =
x 100 %
94
mesin, oli transmisi, oli final drive, oli hidrolik dan grease. Kebutuhan bahan bakar
dan pelumas tiap unit armada dan peralatan tambang diperlihatkan pada table 3.14
Tabel 3.14
Kebutuhan bahan bakar dan pelumas armada dan peralatan tambang
Armada
Drilling Machine
Bulldozer
Excavator
Wheel Loader
Loading Shovel
Dump Truck
Motor Grader
Kompaktor
Truk Air
Coal Processing
Facility
Conveyor Belt
Pompa Tambang
Generator Set
Type
D375A-5
PC1800-6
PC750SE-7
WA600-3
PC3000-1
Hino 260
JD
GD511A-1
CA-511DD
Mitsubishi
Bando
30 kVA
5 kVA
Jumlah
1
5
3
6
1
1
115
Bahan
bakar (liter
/ jam)
Oil &
grease
(liter /
jam)
15
0.08
18
0.08
26
0.12
13.7
0.08
25
0.07
33.5
0.09
15
0.05
10.5
0.07
15
0.08
0.04
44.5
0.1
38
0.04
0.01
52
0.01
0.005
1
1
1
1
1
1
95
Tabel 3.15
Kebutuhan Tenaga Kerja & Besaran Gaji
Head Office
General Manager
Manajer Teknik & Operasi
Manajer Personalia
Manajer Pemasaran
Manajer Keuangan
Manager Akuntansi
Staff / Administrasi
Sekertaris
Jumlah
1
1
1
1
1
1
10
1
Gaji
Rp20,000,000
Rp15,000,000
Rp15,000,000
Rp15,000,000
Rp15,000,000
Rp15,000,000
Rp 3,000,000
Rp 4,000,000
Pengeluaran Gaji
Rp 20,000,000
Rp 15,000,000
Rp 15,000,000
Rp 15,000,000
Rp 15,000,000
Rp 15,000,000
Rp 30,000,000
Rp 4,000,000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Mine Office
Site Manager
Supervisor Perencanaan
Produksi
Supervisor Produksi &
Kontrol
Supervisor Drilling &
Blasting
Supervisor Pit
Supervisor Sarana
Tambang
Office Staff
Sekertaris
Mekanik
Operator Armada
Tambang
Driller & Blaster
Welder
Jumlah
1
Gaji
Rp10,000,000
Pengeluaran Gaji
Rp 10,000,000
Total
Rp 11,000,000
Rp 6,000,000
Rp
6,000,000
Rp
6,600,000
Rp 6,000,000
Rp
6,000,000
Rp
6,600,000
1
1
Rp 6,000,000
Rp 6,000,000
Rp
Rp
6,000,000
6,000,000
Rp
Rp
6,600,000
6,600,000
1
4
1
2
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
6,000,000
12,000,000
3,500,000
6,000,000
Rp 6,600,000
Rp 13,200,000
Rp 3,850,000
Rp 6,600,000
Rp 396,000,000
Rp 12,000,000
Rp 5,000,000
Rp435,600,000
Rp 13,200,000
Rp 5,500,000
144
4
2
180
6,000,000
3,000,000
3,500,000
3,000,000
Rp 2,750,000
Rp 3,000,000
Rp 2,500,000
Total
22,000,000
16,500,000
16,500,000
16,500,000
16,500,000
16,500,000
33,000,000
4,400,000
Rp663,850,000
pekerjaan umum dapat merekrut tenaga kerja lokal sebagai bagian dari community
development.
3.3.11 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi di buat berdasarkan pertimbangan pertimbangan sebagai berikut :
a. Kegiatan tambang dan jadwal kerja di lapangan
b. Kemudahan dalam pengendalian aktivitas harian
c. Mempunyai kemampuan merespon kebutuhan saat ini dan kemungkinan
pengembangan perusahaan di masa yang akan dating
d. Efisiensi
e. Adanya alur wewenang dan batasan tanggung jawab yang jelas bagi setiap
karyawan dalam menjalankan tugasnya
3.3.12 Pengolahan dan Distribusi Batubara
Dari mulai ditambang hingga digunakan oleh pengguna akhir, batubara
mengalami proses pengolahan dan distribusi yang cukup panjang seperti
diperlihatkan pada gamabar 3.18 dibawah ini :
97
Gambar 3.18
Pengolahan dan Distribusi Batubara
Setelah ditambang, selanjutnya batubara ROM diangkut ke fasilitas
pengolahan batubara di stockpile untuk di proses (crushing & blending) agar
memenuhi kriteria yang diharapkan. Dari stockpile, batubara yang telah diolah ini
diangkut menggunakan truk ke pelabuhan sungai untuk dimuat ke tongkang sungai
yang selanjutnya akan membawa batubara ke laut. Setelah sampai di laut, batubara di
muat ke tongkang laut (vessel) menggunakan crane. Vessel kemudian akan membawa
batubara ke pelabuhan tujuan untuk selanjutnya di distribusikan ke konsumen.
Gambar 3.19
Pemuatan batubara ke dalam vessel menggunakan crane
3.3.13 Aspek Finansial Penambangan Batubara
3.3.13.1 Biaya Kapital Tambang
Biaya-biaya kapital tambang (mine capital costs) meliputi pembebasan lahan,
perizinan, pembangunan jalan menuju lokasi tambang, pembelian awal peralatan
pertambangan, dan peralatan pengganti
98
infrastruktur fisik seperti camp, mine office, workshop, warehouse dan fasilitas untuk
bahan bakar termasuk pula ke dalam mine capital costs.
1. Peralatan Utama Tambang
a. Peralatan utama tambang mencakup armada utama tambang yang terdiri dari
alat bor untuk lubang tembak (drilling machine), alat muat (excavator,
loading shovel dan wheel dozer), alat angkut (truk), alat pendorong
(bulldozer), motor grader, kompaktor, dan truk air.
b. Jumlah alat yang dibutuhkan per tahun tergantung pada kebutuhan jadwal
produksi serta beberapa asumsi dasar tentang produktivitas alat.
2.
Peralatan Pembantu
a. Termasuk dalam peralatan pembantu adalah genset, crushing plant, peralatan
komunikasi, peralatan engineering, office equipment, safety equipment, dll.
3.
Perkakas Bengkel
a.
Dari yang kecil-kecil seperti perkakas tangan, alat las, dongkrak hingga
perkakas besar seperti crane.
b.
Kebutuhan perkakas bengkel ini dapat ditaksir sebagai persentase dari biaya
kapital untuk peralatan utama tambang
c.
4.
Suku Cadang
a.
99
b.
Juga umum menaksir kebutuhan suku cadang awal sebagai persentase dari
biaya kapital untuk peralatan utama tambang. Angka yang umum dipakai
adalah 3% untuk daerah di mana jaringan komunikasi dan pengirimannya
baik. Untuk daerah terpencil angka ini harus dinaikkan.
Untuk tujuan suatu studi kelayakan, isu utama adalah memastikan agar dana
yang dialokasikan cukup supaya armada peralatan beroperasi dengan efisien. Dalam
jangka panjang, mengganti atau memperbaiki biayanya kurang lebih sama. Jika tidak
ada dana yang dialokasikan untuk memperbaiki atau mengganti alat, mechanical
availability akan merosot secara drastis dan biaya-biaya pemeliharaan dan operasi
akan melonjak naik.
Beberapa negara mengenakan bea masuk yang tinggi untuk mengimpor
peralatan tambang. Biaya penambangan pra-produksi (pengupasan, pembuatan jalan,
dll.) sering dianggap sebagai biaya kapital untuk keperluan pelaporan dan pajak.
Untuk tujuan kita biaya penambangan pra-produksi termasuk ke dalam biaya operasi.
Biasanya kita tidak menambah biaya tak terduga pada biaya kapital tambang
berdasarkan budget quotes. Asumsinya adalah bahwa dengan fleet discount biaya
kapital masih di bawah budget quotes. Namun demikian hal ini mungkin tidak
berlaku untuk biaya pengangkutan ke lokasi terpencil, perlengkapan tambahan untuk
cuaca buruk, dll.
Perhitungan Biaya Kapital
1. Biaya pembebasan lahan
Kebutuhan lahan adalah 500 hektar dengan harga sekitar 100 juta rupiah per hektar.
Biaya pembebasan lahan
= 500 Ha x Rp.200,000,000,- / Ha
= 100,000,000,- (seratus milyar rupiah)
US$ 10,752,688,-
2. Biaya perizinan
100
= US$ 0.1 / hektar x 500 hektar = US$ 50,= US$ 50 x Rp.9300,- = Rp.465,000,-
101
Tabel 3.16
Biaya Pengadaan Armada Tambang
Armada & Peralatan
Type
Drilling Machine
Jumlah
Harga
Total
$ 485,000
485,000
907,500
Bulldozer
D375A-5
$ 181,500
Excavator
PC1800-6
$ 665,000
$ 1,995,000
PC750SE-7
$ 484,500
$ 3,391,500
Wheel Loader
WA600-3
$ 180,500
180,500
Loading Shovel
PC3000-1
$ 965,000
965,000
Dump Truck
Hino 260 JD
$ 3,588,000
Motor Grader
GD511A-1
$ 234,000
234,000
Kompaktor
CA-511DD
$ 150,000
150,000
Truk Air
Mitsubishi Colt
Diesel
1
$
18,000
Bando
-
138
26,000
18,000
$2,259,000
$ 2,259,000
$ 900,000
900,000
3,000
3,000
Total
$15,076,500
102
Tabel 3.17
Kebutuhan Peralatan Tambang
Office, Camp & Workshop Equipment
VSAT
mobile communication
Computer Desktop
Furniture - Office
Furniture - Camp
Refrigerator
Genset 30 kVA (main electricity supply)
Genset 5 kVA (workshop electricity)
Lampu + electricity equipment
Tools
Jumlah
1
30
3
Unit Cost
3000
100
500
1000
Total
Cost
(US$)
3000
3000
1500
7500
7500
2000
30000
5000
500
10000
70000
Perhitungan total biaya kapital dapat dilihat pada tabel 3.18 dibawah ini.
Tabel 3.18
Total Biaya Kapital Tambang
Initial Investment
Pembebasan lahan tambang
Perizinan
Pembebasan lahan jalan
Konstruksi jalan tambang
Armada Utama Tambang
Bangunan dan sarana
tambang
Peralatan Tambang
Total
$
$
$
$
$
Jumlah (US$)
10,752,688
1,125
43,000
11,200,000
11,629,500
$
$
$
108,300
70,000
33,804,613
Tenaga Kerja
103
Diperlukan data tentang tingkat upah yang berlaku untuk keahlian ekivalen
yang diperlukan oleh operasi penambangan. Tambahan tunjangan-tunjangan lain di
luar gaji besarnya tergantung pada peraturan yang berlaku. Tingkat upah yang
ditetapkan dikalikan dengan jumlah personil yang dihitung sebelumnya
2.
b.
Bahan bakar
c.
d.
Biaya suku cadang dan bahan habis yang terkait dengan operasi dan
perawatan alat bor lubang tembak. Meliputi biaya mata bor, batang bor dan
aksesori lainnya.
b.
Biaya tenaga kerja (operator alat bor dan asistennya serta sebagian dari
personel perawatan alat).
2.
Peledakan
a.
Biaya suku suku cadang dan bahan habis yang terkait dengan operasi
peledakan.
b.
3.
Pemuatan
a.
Biaya suku cadang dan bahan habis yang terkait dengan operasi dan
perawatan alat muat (shovel, loader)
104
b.
Biaya tenaga kerja (operator shovel, loader dan sebagian dari personel
perawatan alat)
4.
Pengangkutan
a.
Biaya suku cadang dan bahan habis yang terkait dengan operasi dan
perawatan alat angkut (truk)
b.
5.
Biaya tenaga kerja (operator truk dan sebagian dari personel perawatan alat)
Biaya suku cadang dan bahan habis yang terkait dengan operasi dan
perawatan alat pendukung utama (bulldozer, grader, truk air)
b.
Biaya tenaga kerja alat-alat tersebut (operator dan sebagian dari personel
perawatan alat)
6.
Biaya suku cadang dan bahan habis yang terkait dengan operasi dan
perawatan alat penunjang kegiatan tambang (alat bor kecil, truk bahan
peledak, alat gali kecil, dll., juga suplai untuk bagian engineering dan
operasi).
b.
Biaya tenaga kerja personel tambang yang terkait (juru pompa, kru servis
dan tenaga kerja umum)
7.
Perawatan Umum
a.
Biaya suku cadang dan bahan habis yang terkait dengan pemeliharaan alat
pendukung perawatan tambang (truk bahan bakar, truk pelumas, crane dll.,
juga suplai untuk bagian perawatan, bengkel dan gudang
b.
Biaya tenaga kerja personel perawatan seperti teknisi ban, kru bahan bakar /
pelumas dan tenaga kerja umum.
105
c.
IDR
USD
8,000,000
860.22
1,000,000
107.53
3,000,000
322.58
28,000,000
3,010.75
Air Minum
500,000
53.76
Tak terduga
5,000,000
537.63
Total
45,500,000
4,892
Biaya Sampling
(US$ / ton)
0.09
0.11
0.15
0.35
840000
Biaya sampling per tahun untuk batubara sebanyak 2.4 juta ton adalah US$ 840,000,106
Jumlah
1
1
1
1
1
1
10
1
Gaji
Rp20,000,000
Rp15,000,000
Rp15,000,000
Rp15,000,000
Rp15,000,000
Rp15,000,000
Rp 3,000,000
Rp 4,000,000
Pengeluaran Gaji
Rp 20,000,000
Rp 15,000,000
Rp 15,000,000
Rp 15,000,000
Rp 15,000,000
Rp 15,000,000
Rp 30,000,000
Rp 4,000,000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Mine Office
Site Manager
Supervisor Perencanaan
Produksi
Supervisor Produksi &
Kontrol
Supervisor Drilling &
Blasting
Supervisor Pit
Supervisor Sarana
Tambang
Office Staff
Sekertaris
Mekanik
Operator Armada
Tambang
Driller & Blaster
Welder
Jumlah
1
Gaji
Rp10,000,000
Pengeluaran Gaji
Rp 10,000,000
Total
Rp 11,000,000
Rp 6,000,000
Rp
6,000,000
Rp
6,600,000
Rp 6,000,000
Rp
6,000,000
Rp
6,600,000
1
1
Rp 6,000,000
Rp 6,000,000
Rp
Rp
6,000,000
6,000,000
Rp
Rp
6,600,000
6,600,000
1
4
1
2
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
6,000,000
12,000,000
3,500,000
6,000,000
Rp 6,600,000
Rp 13,200,000
Rp 3,850,000
Rp 6,600,000
Rp 396,000,000
Rp 12,000,000
Rp 5,000,000
Rp435,600,000
Rp 13,200,000
Rp 5,500,000
144
4
2
6,000,000
3,000,000
3,500,000
3,000,000
Rp 2,750,000
Rp 3,000,000
Rp 2,500,000
180
Total
22,000,000
16,500,000
16,500,000
16,500,000
16,500,000
16,500,000
33,000,000
4,400,000
Rp663,850,000
Biaya operasional tersebut belum termasuk biaya repair dan maintenance alat
sebesar 2 % dari biaya pengadaan alat.
6. Biaya Transportasi
Biaya transportasi dihitung sebagai berikut
a. biaya transportasi dari tambang ke stockpile dengan jarak 10 km.
Biaya transportasi dari tambang ke stockpile adalah US$ 30 / 18 ton. (truck)
Total biaya = 2,400,000 ton / 18 ton x US$ 30,- = US$ 4,000,000,b. biaya transportasi dari stock pile ke loading point dengan jarak 30 km.
Biaya transportasi dari tambang ke stockpile adalah US$ 48 / 12 ton. (truck PS)
Total biaya = 2,400,000 ton / 12 ton x US$ 48,- = US$ 9,600,000,c. biaya loading point
Biaya pemuatan di loading point adalah US$ 6.5 per ton
Total biaya = 2,400,000 ton x US$ 6.5,- = US$ 15,600,000,c. biaya transportasi sungai (tug & barges)
Biaya transportasi sungai adalah US$ 13 / 12 ton. (barges 330 ft)
Total biaya = 2,400,000 ton x US$ 13,- = US$ 31,200,000,-
108
Jumlah (US$)
$
10,752,688
$
1,125
$
43,000
$
11,200,000
$
15,076,500
$
$
$
108,300
70,000
37,251,613
$
$
$
31,663,871
5,587,742
37,251,613
85%
15%
100%
2. Income Statement
Lihat Lampiran A.2
3. NPV, IRR dan Payback Period
Tabel perhitungan lihat Lampiran A.3
NPV
IRR
PBP
60,489,430.29
47%
2.18
109
: Likely
Dampak
: Major
Skor : 16
: Unlikely
Dampak
: Catastrophic
Skor : 10
: Moderate
Dampak
: Minor
Skor : 6
: Low
Dampak
: Moderate
Skor : 3
: High
Dampak
: Catastrophic
Skor : 25
110
1. Initial Investment
Tabel 3.23
Initial Investment Pemilik KP dengan Jasa Kontraktor
Initial Investment
Pembebasan lahan tambang
Perizinan
Pembebasan lahan jalan
Konstruksi jalan tambang
Total
Jumlah (US$)
$
10,752,688
$
1,125
$
43,000
$
11,200,000
$
21,996,813
111
NPV
IRR
PBP
28,539,825.75
38%
2.69
2. Income Statement
Perhitungan income statement pemilik KP lihat lampiran A.4
3. NPV, IRR dan Payback Period
Tabel perhitungan lihat lampiran A.5
NPV
IRR
PBP
28,539,825.75
38%
2.69
Analisis Resiko
Kemungkinan Resiko Yang Terjadi :
5. Sengketa Lahan
Probabilitas
: Likely
Dampak
: Major
Skor : 16
: Unlikely
Dampak
: Catastrophic
Skor : 10
112
Kontraktor Pertambangan
3.5.1 Ruang Lingkup Kerja Kontraktor Pertambangan
Kontraktor penambangan adalah pihak -yang atas dasar perjanjian kerja sama
dengan pemilik KP- yang memiliki hak untuk melakukan penambangan batubara,
pengolahannya dan melakukan distribusi dengan bekerja sama dengan pihak ketiga
untuk mengangkut batubara hingga ke tempat konsumen.
Kontraktor pertambangan diasumsikan memperoleh jatah bagi hasil sebesar
40 % dari hasil produksi tambang per periode tertentu. Secara umum ruang lingkup
kerja dari kontraktor jasa pertambangan adalah :
1. Menyediakan peralatan tambang dan sarana pendukungnya
2. membangun fasilitas yang diperlukan untuk mendukung berjalannya proyek
antara lain : bangunan perkantoran, bengkel, gudang dan fasilitas pendukung
lainnya
3. mobilisasi dan demobilisasi peralatan serta tenaga kerja
4. pemasangan rambu rambu survey dan control survey pada pelaksanaan
operasi sesuai dengan rencana dan rancangan tambang yang telah disepakati
kedua belah pihak
5. joint survey bulanan untuk perhitungan volume tanah penutup (overburden)
yang dipindahkan
6. persiapan areal kerja / pembersihan lahan (clearing dan grubbing)
7. pemisahan, penumpukan dan penyebaran tanah pucuk pada daerah yang
ditentukan
8. pemboran dan peledakan tanah penutup
9. pemuatan, pengangkutan, dan penumpukan tanah penutup pada daerah yang
telah ditentukan baik diluar maupn di dalam pit.
10. konstruksi jalan akses untuk angkutan tanah penutup
11. pemeliharaan jalan angkut tanah penutup
113
12. drainase meliputi pembuatan saluran air, pembuatan sump di pit, pembuatan
settling pond dan pemompaan air dari pit
13. rekonturing di daerah dumping area
14. persiapan penambangan batubara (coal cleaning)
15. penggalian, pemuatan dan pengangkutan batubara dari pit ke cruching plant
dengan jarak 22 km.
16. perawatan jalan angkut dari pit ke crushing plant meliputi perataan/grading,
compacting dan penyiraman
17. menyediakan peralatan K3LH yang sesuai standar perusahaan.
Tidak termasuk dalam ruang lingkup kerja adalah :
1. pembuatan model geologi dan rancangan tambang
2. perbaikan longsoran di pit, disposal dan jalan angkut batubara
3. penghijauan pada daerah yang sudah siap direklamasi
4. pemantauan dan netralisasi air buangan tambang
5. pembebasan lahan
6. community development
7. perbaikan jalan meliputi : pemotongan dan penimbunan (cut & fill ) badan
jalan atau pelebaran badan jalan
8. perbaikan jembatan / gorong gorong jika ada
9. pengadaan material pengeras jalan termasuk pengangkutannya
10. menerima keluhan dari penduduk lokal (sekitar tambang)
11. angkutan batubara dari crushing plant ke barge dan dari barge ke
transshipment point.
Tabel 3.24
Initial Investment Jasa Kontraktor Pertambangan
Initial Investment
Armada Utama Tambang
Bangunan dan sarana
tambang
Peralatan Tambang
Total
Jumlah (US$)
$
15,076,500
$
$
$
108,300
70,000
15,254,800
$ 12,966,580
$ 2,288,220
$ 15,254,800
85%
15%
100%
2. Income Statement
Lihat lampiran A.6
3. NPV, IRR dan Payback Period
Tabel perhitungan lihat lampiran A.7
NPV
IRR
PBP
27,048,095.17
50%
2.04
: Moderate
Dampak
: Minor
Skor : 6
115
: Low
Dampak
: Moderate
Skor : 3
: High
Dampak
: Catastrophic
Skor : 25
Gambar 3.20
Truk Pengangkut Batubara
116
Selain melewati jalan umum, saat ini juga tengah dibangun jalan khusus untuk
jalur distribusi batubara. Jalan ini dibangun dan dioperasikan oleh pihak swasta.
3.6.1 Analisis Finansial
Analisa finansial jasa kontraktor pertambangan meliputi :
1. Initial Investment
Kapasitas transport batubara per bulan di rencanakan sebesar 180,000 ton.
dengan asumsi 1 bulan = 30 hari, maka kapasitas angkut harian adalah 6,000 ton.
Dengan truk berkapasitas 12 ton, maka diperlukan 500 truk pengangkut.
Biaya Kapital
Harga truk Mitsubishi col diesel adalah Rp.158,000,000,Biaya Capital 500 truk
$
$
$
Jumlah (US$)
8,440,000
844,000
9,284,000
$
$
7,891,400
1,392,600
85%
15%
117
Total Asset
9,284,000
100%
Biaya Operasional
1. Gaji Sopir
= Rp.120,000,- / hari
= Rp.3000 / mobil
= 4 km / liter 30 km x 2 = 60 km = 15 liter
= 15 liter x 8000 = 120,000
5. Biaya jalan
= Rp.400,- / km x 60 km = 24000,-
6. Pungli
2. Income Statement
Lihat lampiran A.8
3. NPV, IRR dan Payback Period
Tabel perhitungan lihat lampiran A.9
NPV
IRR
PBP
3,584,879.93
20%
4.77
: Likely
Dampak
: Major
Skor : 16
118
2. Resiko Keamanan
(Tindakan pencurian, penjarahan dan premanisme)
Probabilitas
: High
Dampak
: Catastrophic
Skor : 25
3. Resiko Pasar
Probabilitas
: Likely
Dampak
: Moderate
Skor : 12
= Rp.30,000,000 x 8 m x 35 km
= Rp.8,400,000,000,119
= Rp.8,400,000,000,- / 9300
= US$ 903,225,2. Pembangunan Jalan
Biaya Pembangunan Jalan
= US$ 80 / m2
Luas Jalan
= 6 m x 35 km
Total Biaya
Jumlah (US$)
$
967,750
$
14,400,000
$
15,367,750
$
$
$
13,062,588
2,305,163
15,367,750
85%
15%
100%
Biaya Operasional
Biaya pemeliharaan jalan
= 20 % revenue
= 10 % revenue
2. Income Statement
Perhitungan income statement lihat lampiran A.10
3. NPV, IRR dan Payback Period
Tabel perhitungan lihat lampiran A.11
120
Analisis Resiko
4. Sengketa Lahan
Probabilitas
: Likely
Dampak
: Major
Skor : 16
: High
Dampak
: Major
Skor : 20
6. Resiko Penyerobotan
Probabilitas
: Moderate
Dampak
: Major
Skor : 12
naiknya jumlah produksi batubara secara signifikan (lihat table 3.xx) tanpa diimbangi
penambahan kapasitas infrastruktur pendukung seperti jalan dan pelabuhan muat.
Selain loading port, value added service yang ditawarkan pada perusahaan
tambang batubara adalah layanan blending batubara bagi perusahaan tersebut agar
perusahaan tambang tidak perlu lagi melakukan proses blending sehingga dapat
menghemat biaya.
Dalam pelaksanaannya, agar memperoleh pasokan batubara untuk keperluan
blending maka perusahaan memiliki opsi untuk membeli 30 % batubara yang di
angkut melalui loading port ini.
3.8.1 Kajian aspek pemasaran
Potensi Industri Batubara di Indonesia
Saat ini Indonesia tercatat sebagai produsen batubara terbesar ke-8 di dunia
dengan kapasitas produksi tahun 2007 mencapai 174 juta ton dan dimana 80% nya di
ekspor keluar negeri.
Tabel 3.27
Produksi, Konsumsi, Ekspor Batubara per Tahun (Ton)
Tahun
2008 (feb)
2007
2006
2005
2004
2003
Produksi
9,197,960.70
174,832,672.57
181,060,907.30
152,707,607.31
129,156,475.79
112,995,892.43
Konsumsi
1,810,486.68
45,217,244.40
39,336,322.82
42,519,036.99
32,882,669.00
29,065,109.07
Ekspor
7,854,001.00
140,598,606.05
129,504,080.81
106,298,552.26
93,292,374.71
84,017,493.63
122
Gambar 3.21
Produksi, Konsumsi, Ekspor Batubara per Tahun (Ton)
Sumber : Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2008.
123
Gambar 3.22
Sumber Daya Batubara Indonesia
Resources
billion
: 90,5
1.58 %
28.37 %
7.58 %
4.07 %
17.7 %
40.13 %
Mi * Ci
Mi
Dimana :
Mi = berat batubara
Ci = kalori batubara
Contoh :
Blending 100 ton batubara kalori 5000 dengan 100 ton batubara 6000 akan
menghasilkan 200 ton batubara dengan kalori 5500.
Kalori Hasil
250,000 hingga 400,000 ton diharapkan loading port dengan kapasitas 200,000 ton
per bulan dapat beroperasi dengan utilitas 100%.
3.8.4 Kajian Aspek Teknis dan Manajemen Operasi
Lokasi Proyek (Aksesibilitas)
Di Kalimantan Selatan Loading Port , terdapat di daerah Banjarmasin,
Tabonio, Jorong, Asam-asam, Tanjung Samalantakan,Tanjung Pemancingan, Satui,
Batulicin, dan Tapin.
Lokasi loading port diasumsikan berada di daerah daerah di atas dengan
jarak tempuh 4 jam, 8 jam dan 12 ke muara (laut) dengan ketentuan :
Waktu
Tempuh
4 Jam
8 Jam
12 Jam
Harga Tanah
50 Juta / Hektar
40 Juta / Hektar
25 Juta / Hektar
Kedalaman
Sungai
Dalam (> 6 m)
Sedang (3 6)
Dangkal (< 3 m)
Jarak Jalan
1 km
5 km
10 km
Sumber Energi
Listrik PLN
Genset
Genset
Lokasi proyek optimum diasumsikan berada pada daerah dengan waktu tempuh
tongkang sungai selama 8 jam.
Gambar 3.23
Loading Port Pelindo di Sungai Danau
127
Tipe Dermaga
Beton
Kontainer
Tanah
Biaya Konstruksi
(US$ / m2)
350
30
5
Durabilitas
(Tahun)
45
3
1
Efektivitas
(%)
100%
90%
80%
Total
Cost
(US$)
1600
3600
2000
2000
9200
Unit Cost
80
80
80
80
80
80
80
80
Total
Cost
(US$)
3600
2000
4800
21600
1600
1600
1600
2400
39200
Unit Cost
20
100
50
80
Total
Cost
(US$)
6000
9000
2500
7200
24700
20
45
25
25
Construction Camp
Management Mess
Guest House
Staff Mess
Operator & Mechanic Mess
Laundry Unit
Toilet Unit
Kitchen & Dining Room
Camp Office
Luas
(m2)
45
25
60
270
20
20
20
30
Workshop
Garage
Repair facility
Washing Bay
Warehouse
Luas
(m2)
300
90
50
90
Fuel Storage
Fuel Storage Facility (10000 litre)
Luas
(m2)
25
80
80
80
80
Unit Cost
Cost
(US$)
20000
128
Fuel Station
25
Total
20000
Jumlah
1
30
3
Unit Cost
3000
100
500
1000
Total
Cost
(US$)
3000
3000
1500
7500
7500
2000
30000
5000
500
10000
70000
129
kosong
Waktu edar alat angkut
conveyor belt dengan panjang antara 50 hingga 100 m. 1 unit digunakan untuk proses
loading dan unit yang lain untuk proses blending.
Daftar pilihan conveyor belt.
Harga :
1. USD 567.7400
2. USD 929.0000
3. USD 10880.3600
4. USD 2629.1000
5. USD 5154.1900
6. USD 2101.0500
7. USD 1887.9000
8. USD 2625.2300
9. USD 1908.9200
10. USD 13044.7600
11. USD 578.8150
12. USD 2000.0000
13. USD 1511.8700
14. USD 3694.9500
15. USD 0.0000
16. USD 0.0000
131
132
: 16 jam
: 8 jam
Waktu Unloading
: 18 jam
Waktu kembali
: 6 jam
Kebutuhan barge
= 200.000 / 15 x 7000
= 1.9 2 barge.
Gambar 3.24
Proses transportasi batubara melalui tongkang sungai
133
= 30 Ha x Rp.40,000,000,- / Ha
= Rp.1,200,000,000,- / US$ 9300,- = US$ 129,000,-
2. Jalan
Biaya lahan jalan = 5 km x10 m = 50,000 m2 = 5 Ha
= 5 x Rp.40,000,000,= Rp.200,000,000,- x US$ 9300 = US$ 21,500,Biaya Konstruksi jalan
= 5,000 m x 8 m x US$ 80 / m2
= US$ 3,200,000,-
3. Dermaga
Biaya dermaga = 20 m x 4 m x US$ 350 / m
= US$ 28,000,-
Biaya (US$)
Processing Office
9,200
Construction Camp
39,200
Workshop
24,700
20,000
70,000
Total 143,100
$
$
$
$
$
$
Jumlah (US$)
129,000
10,000
21,500
3,200,000
28,000
7,790,000
$
$
$
143,100
70,000
11,391,600
Dengan perincian :
Debt
Equity
Total
$
$
$
9,682,860
1,708,740
11,391,600
85%
15%
100%
Biaya Operasional
Lihat lampiran A.13
135
NPV
IRR
PBP
47,426,713.62
72%
1.29
Analisis Resiko
Kemungkinan Resiko Yang Terjadi :
1. Sengketa Lahan
Probabilitas
: Likely
Dampak
: Major
Skor : 16
: Unlikely
Dampak
: Catastrophic
Skor : 10
: Moderate
Dampak
: Minor
Skor : 6
Probabilitas
: Likely
Dampak
: Moderate
Skor : 12
30 %
2. Financial Performance
40 %
3. Resiko Usaha
30 %
Penilaian
Strategic Value
Financial
Performance
Initial Investment
NPV
IRR
PBP(tahun)
ROI
Total
Resiko Usaha
Sengketa Lahan
Regulasi
Operasi
Business Risk
Keamanan
Total
Total
Bobot
Skor
30%
8%
8%
8%
8%
8%
40%
6.00%
6.00%
6.00%
6.00%
6.00%
30.00%
100.00%
137
138