4
Tahun 2009
JAWABAN:
Inti isi UU Pertambangan No. 4 Tahun 2009 terdiri 175 Pasal dan 26 Bab membahas
tentang :
1) Dalam UU ini isi kandungan lebih spesifik membahas tentang mineral dan batu
bara.
2) Golongan bahan yg terdapat di tambang ada 4 :
a. Mineral Radioaktif;
b. Mineral logam;
c. Mineral bukan logam dan batuan;
d. d. Batu bara.
3) Penguasaan pertamabangan dikuasai oleh negara.
4) Kewenangan pengelolaan dijalankan oleh :
a. Bupati/ walikota apabila WIUP berada dalam satu Wilayah kabupaten/kota;
b. Gubernur apabila WIUP berada pada lintasan Wilayah Kab/Kota;
c. Mentri apabila WIUP berada pada lintasan Provinsi.
5) Pengawan pertambang dipeggang oleh IUP atau IUPK dilakukan oleh Mentri,
Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan wewenangnya sedangkan IPR
merupakan tugas Bupati/Walikota.
6) Penggunaan Lahan dalam pertambangan harus melakukan pembatasan tanah yang
dapat diusahan dan sebelum memasuki tahap operasi produksi pemeggang IUP
atau IUPK wajib melaksanakan hak tanah kepada pemilik tanah.
7) Wilayah pertambangan hanya diatur oleh :
a. WUP (Wilayah Usaha Pertambangan);
b. WPR (Wilayah Pertambangan Rakyat);
c. WPN (Wilayah Pencadangan Negara).
8) Bentuk perizinan pertambangan hanya dilaksanakan oleh :
a. IUP (Izin Usaha Pertambangan);
b. IPR (Izin Pertambangan Rakyat);
c. IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus).
Pada kriteria diatas telah mendapatkan Tugas serta Fungsinya. KTBT akan mengatur,
memastikan, dan menjamin setiap kegiatan pada tambang bawah tanah, serta
pemeriksaan administrasi sekali dalm 3 bulan/ triwulan. Pada persyaratan
Administrasi Permohonan Evaluasi dan Pengesahan Pengawas Operasional
mempunyai Tugas dan Fungsi yang bertanggung jawab kepada KTT/PTL untuk
keselamatan dan kesehatan pekerja, melakukan inspeksi, pemeriksaan, serta
pengujian.
Pada setiap Jalan tambang/produksi tersedia Tanggul Pengaman disisi luar badan
jalan setinggi 3/4 diameter roda terbesar dan memperhitungkan limpasan dan/atau
material lepas yang dapat masuk keJalan tambang/produksi. Disepanjang jalan
tambang/produksi memiliki sistem penyaliran yang mampu mengalirkan debit air
larian tertinggi dan dipeliharan dengan baik. Sepanjang permukaan badan Jalan
tambang/produksi dibentuk kemiringan melintang (cross fall) paling kurang 2%
(Baik Single/Double cross fall). Kemiringan (Grade) jalan tambang/produksi dibuat
tidak boleh lebih dari (>) 12% dengan memperhitungkan : spesifikasi kemampuan
alat angkut, jenis material jalan & fuel ratio penggunaan bahan bakar. Jika
kemiringan jalan tambang / Produksi lebih dari 12 % dilakukan kajian teknis yang
paling kurang mencakup kajian risiko, spesifikasi teknis alat dan spesifikasi jalan.
Lebar, radius tikungan dan super elevasi pada setiap jalan pertambangan yang
meningkung mampu menahan gaya dari setiap jenis kendaraan yang melintas dengan
batas kecepatan yang telah ditentukan. "Perlu diingat" Pada tingkungan
Kendaraan tentunya membutuhkan ruang gerak yang lebih lebar sehingga lebar jalan
pada tingkungan harus lebih besar daripada lebar jalan lurus & jari - jari
tingkungan harus disesuaikan dengan alat angkut yang melewatinya hal ini bertujuan
untuk menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan pada kecepatan tertentu saat
super elevasi & koefisien gesek maksimum tercapai. Seperator atau pemisah
jalur dipasang pada setiap tikungan dan persimpangan jalan tambang / produksi
dengan tinggi paling kurang 1/2 diameter roda kendaraan terbesar dan lebar bagian
atas paling kurang sama dengan lebar roda kendaraan terbesar. Sudut Belokan pada
pertigaan jalan tidak boleh kurang dari 70 derajat. (Radius yang dipersyaratkan
adalah 70 -90 derajat). Pemeliharaan & Perawatan jalan pertambangan
dilakukan agar tidak menghambat kegiatan pengangkutan. Daya dukung jalan
pertambangan lebih kuat dari kapasitas terbesar beban kendaraan dan muatan yang
melintas pada beban statis dalam kurun waktu tertentu berdasarkan kajian teknis.
Untuk jalan tambang/produksi menggunakan tipe boxcut, tanggul dapat tersedia
dalam kondisi jalan tambang/produksi menggunakan tipe boxcut dan berpotensi
material lepas dilakukan penguatan lereng.
Pada WIUP mineral logam atau batubara maupun pada WIUP mineral non logam
atau batuan dapat diberikan dengan dipenuhi syaratnya masing-masing. Jadi kepada
pengusaha bahan tambang harus penuhi syarat tersebut dengan baik dan benar , karena
apabila melanggar dapat memicu terjadinya konflik lahan dengan masyarakat
setempat maupun masyarakat adat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/mobile/NikkaSasongko/review-perbandingan-uu-
pertambangan-no-11-th-1967-vs-uu-no4-th-2009
https://id.scribd.com/presentation/392691294/Resume-Presentasi-PPT-Lampiran-1-
Kepmen-ESDM-No-1827-No-K30-MEM-2018
https://andryzsafer.blogspot.com/2019/07/mengenal-jalan-pertambangan.html
https://jdih.esdm.go.id/peraturan/Kepmen%20ESDM%20Nomor%201798%20K
%2030%20MEM%202018%20tentang%20Pedoman%20Kewilayahan.pdf