SOLUSI BISNIS
Berdasarkan kajian value chain dan supply chain batubara pada bagian eksplorasi isu
bisnis terdapat beberapa alternatif solusi bisnis dalam berinvestasi pada industri
batubara.
Alternatif solusi bisnis yang dapat dilaksanakan yang terlibat langsung dengan supply
chain batubara adalah :
1. Asuransi
3. Developer Jalan
57
3.2 Analisis Solusi Bisnis
Sifat dari tiap alternatif solusi bisnis pada bagian 3.1 adalah mutually
exclusive di mana bila perusahaan memilih untuk melaksanakan salah satu kegiatan
usaha maka kegiatan usaha lain tidak dapat dilaksanakan. Hal ini berhubungan
dengan peraturan tak tertulis yang berlaku di daerah Kalimantan Selatan dimana
seluruh kegiatan usaha yang terlibat dalam value chain batubara tidak boleh dikuasai
oleh satu pihak.
2. Aspek pemasaran
3. Aspek finansial (NPV, Payback period, IRR dan jumlah initial investment)
58
3.3 Pemilik KP dengan Penambangan Swakelola
Salah satu stakeholder dalam industri batubara adalah pemilik KP. KP atau
PKP2B wajib dimiliki oleh perusahaan yang melakukan kegiatan penambangan
batubara. Tanpa dokumen KP maka kegiatan penambangan batubara tersebut adalah
illegal. Pemilik KP dapat berupa individu, koperasi maupun perusahaan berbadan
hukum.
Dalam UU.11 tahun 1967, konsesi atas wilayah penambangan tidak dibatasi namun
menurut RUU Minerba yang akan diberlakukan terdapat pembatasan wilayah
penambangan dengan ketentuan :
Tabel 3.1
Luas wilayah penambangan menurut jenis pemilik KP
Individu - 1 Ha
Koperasi - 10 Ha
Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa perusahaan adalah jenis pemilik KP yang
memiliki wilayah penambangan paling luas dengan perbedaan yang signifikan. Oleh
karena itu investor yang akan melakukan investasi penambangan batubara disarankan
untuk memakai nama perusahaan dalam permohonan izin PKP2B.
59
Tabel 3.2
Deskripsi Biaya Permohonan PKP2B
Deskripsi Biaya
Dead Rent Eksploitasi 0.1 US$ per hektar selama masa produksi
Dalam penghitungan financial feasibility study, asumsi yang digunakan pada jumlah
cadangan dan kapasitas produksi adalah :
• Parameter Cadangan : Batubara kalori 6000 (adb) dengan harga 52 US$ / ton
(fob)
• Cost of debt = 11 %
• Cost of Equity = 15 %
60
Pemilik KP memiliki kewajiban community development pada masyarakat
sekitar tambang. Biaya yang dikeluarkan untuk community development ini (termasuk
pungli) adalah sebesar Rp.17,500,- / ton batubara yang diproduksi.
Keluaran yang dihasilkan adalah jumlah cadangan serta distribusi ton dan
kadarnya, yang harus direncanakan tingkat produksi serta tahap-tahap
penambangannya. Tingkat produksi batubara dan overburden yang direncanakan
akan menentukan jumlah peralatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan.
1. Lokasi Proyek
61
2. Kondisi Geologi
Lithologi proyek terdiri dari mudstone, sandstone, siltstone dengan nodule siderite.
Topografi terdiri dari 80% bukit bergelombang dan 20% dataran rawa (lahan
gambut). Cadangan batubara biasanya terdiri atas 4 lapisan dengan ketebalan 2 – 4
meter. Kemiringan antara 14o – 21o dan HGI 45. jumlah cadangan tertambang
(mineable reserves) berkisar antara 25 hingga 100 juta ton pada tingkat stripping
ratio 1 : 8 hingga 1 : 10.1
3. Persiapan Lahan
Kondisi hutan di Kalimantan pada umumnya adalah hutan hujan tropis dengan
pohon berdiameter batang rata-rata 30 cm. Pepohonan ini akan dipotong
menggunakan chainsaw lalu ditarik dengan bulldozer CAT D7G atau yang sekelas ke
tempat penampungan kayu yang telah ditentukan. Akar pohon, rumput dan alang –
alang akan di dorong oleh bulldozer dan diangkut ke tempat pembuangan untuk di
timbun.
Permukaan areal tambang biasanya terdiri atas tanah pucuk (lapisan paling
atas) dan lapisan tanah penutup. Dua lapisan ini harus digali terlebih dahulu sebelum
sampai ke lapisan batubara.
1
Coffey and Partners, “Geological and Hydrologi Feasibility Study”, 1987.
62
di muat ke dalam truck pengangkut lalu di angkut ke tempat penimbunan untuk
selanjutnya di reklamasi.
Jenis tanah penutup biasanya terbagi ke dalam dua jenis yaitu tanah penutup
yang dapat digali langsung dan tanah penutup yang harus dibor atau diledakkan
terlebih dahulu (drilling & blasting) sebelum digali.
63
Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada
mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail.
Proses penentuan rancangan tambang diperlihatkan pada gambar 3.1 di bawah ini :
Type of Mining
Gambar 3.1
Kriteria Teknis Rancangan Tambang
Dimana parameter teknis rancangan bergantung pada :
• Altitude
• Temperature range
• Rainfall
• Type of terrain
• Power availability
• Site Accessibility
• Skilled labor availability
64
Mine Parameters (determine scheduling, production and investment decision)
• Property limits
• Production rates
• Product quality
• Mine life
• Reclamation requirement
• Return on investment target
• Cash flow availability
Kegiatan utama dalam eksplorasi detil adalah sampling dengan jarak yang
lebih dekat (rapat), yaitu dengan memperbanyak test pit atau lubang bor untuk
mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan
(volume cadangan), penyebaran kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak.
Rancangan harus didasarkan pada kriteria teknis tambang yang akan di pakai sebagai
dasar pertimbangan untuk mencapai sasaran produksi dan efisiensi tanpa
mengabaikan, kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH).
65
Kriteria teknis tersebut terdiri dari :
Jalan angkut batubara dari pit ke stockpile / crushing plant bervariasi antara
10 hingga 30 km dengan lebar 15 m, maksimum tanjakan 8o. kondisi jalan
beraspal dengan ketebalan ± 5 cm.
2. Pit
66
Setelah lapisan air tanah dilewati, penggalian dilanjutkan dengan terus
memindahkan material penutup hingga lapisan batubara dicapai. Secara umum
tahapan penambangan batubara adalah seperti diperlihatkan pada gambar 3.2 dibawah
ini.
Gambar 3.2
Metode penambangan
3.3.4. Pemilihan Armada Utama Tambang dan Peralatan Pendukung
67
Armada utama Tambang :
1. Bulldozer
Gambar 3.3
Bulldozer Komatsu D375-A5
2. Drilling Machine
Gambar 3.4
Drilling Machine 6.5”
68
3. Hydraulic Excavator
Gambar 3.5
Hydraulic Excavator Komatsu PC200-7
4. Hydraulic Shovel
Gambar 3.6
Komatsu PC4000-6
69
5. Wheel Loader
Gambar 3.7
Wheel Loader Komatsu WA 600-3
6. Motor Grader
Gambar 3.8
Motor Grader GD623A-1
70
7. Compactor
Gambar 3.9
Compactor Caterpillar CA-511DD
8. Dump Truck
Gambar 3.10
Dump Truck Hino FM 260 JD
Kapasitas = 15 bcm (4.5 m x 2.3 m x 1.4 m)
71
9. Truk air
Gambar 3.11
Truk Air Mitsubishi kapasitas 8000 lt
Tabel 3.3
Armada Utama Tambang
72
6 Motor GD511A-1 3.7 m3 Perawatan jalan
Grader
Tabel 3.4
Sarana Pendukung dan Peralatan Tambang
Luas Cost
Mine Office (m2) (US$)
Superintendent, planning & production 20 80 1600
Pit and shift supervision 20 80 1600
Total 3200
Cost
Processing Office (US$)
Plant Super Intendent 20 80 1600
Production Shift Forement 45 80 3600
Control Room 25 80 2000
Computer Room 25 80 2000
Total 9200
Luas Cost
Construction Camp (m2) Unit Cost (US$)
Management Mess 45 80 3600
Guest House 25 80 2000
Staff Mess 60 80 4800
Operator & Mechanic Mess 270 80 21600
Laundry Unit 20 80 1600
Toilet Unit 20 80 1600
73
Kitchen & Dining Room 20 80 1600
Camp Office 30 80 2400
Total 39200
Luas Cost
Workshop (m2) Unit Cost (US$)
Garage 300 20 6000
Repair facility 90 100 9000
Washing Bay 50 50 2500
Warehouse 90 80 7200
Total 24700
Luas Cost
Fuel Storage (m2) Unit Cost (US$)
Fuel Storage Facility (10000 litre) 25 20000
Fuel Station 25
Total 20000
Peralatan Tambang
1. Crushing Plant
Gambar 3.12
Crushing Plant Kapasitas 460 ton / jam
74
2. Conveyor Belt
Gambar 3.13
Conveyor belt kapasitas 460 – 600 ton / jam
3. Generator Set
Gambar 3.14
Genset Komatsu EGS300-6 302 kVA
75
4. Pompa Air
Gambar 3.15
Pompa Air kapasitas 1.5 m3 / detik
Tabel 3.5
Peralatan Tambang
Cost
Office, Camp & Workshop Equipment Jumlah Unit Cost (US$)
VSAT 1 3000 3000
mobile communication 30 100 3000
Computer Desktop 3 500 1500
Furniture - Office 7500
Furniture - Camp 7500
Refrigerator 2 1000 2000
Genset 300 kVA (main electricity supply) 75000
Genset 50 kVA (workshop electricity) 10000
Tools 10000
Total 119500
76
3.3.5. Perhitungan Jumlah Hari Kerja dan Jadwal Kerja
77
Gambar 3.16
Pembagian wilayah Kalimantan menurut curah hujan
Data BMG tahun 2008 menunjukkan curah hujan untuk daerah sungai danau
termasuk golongan atas normal dengan Curah hujan 100 – 300 mm / bulan.
78
Tabel 3.6
Curah Hujan Bulanan Daerah Kalimantan Selatan
April 5 50 – 100 15 10 25
Mei 5 50 – 100 15 10 25
Juni 5 50 – 100 15 10 25
Juli 5 50 – 100 15 10 25
Agustus 5 50 – 100 15 10 25
Selain berkurang akibat hujan, ketersediaan hari kerja juga berkurang karena
adanya hari libur nasional. Hari libur nasional diasumsikan berjumlah 10 hari dengan
perincian :
1. libur hari raya idul fitri 2 hari, hari raya idul adha 1 hari, maulid nabi 1 hari
2. libur hari raya natal 1 hari, paskah 1 hari, kenaikan isa al-masih 1 hari.
79
4. libur hari raya imlek 1 hari
Tabel 3.7
Ketersediaan Jam Kerja
80
Sasaran produksi bulanan untuk batubara adalah sebesar 200 ribu ton per
bulan. Dengan produksi bulanan yang konstan, tambang diharapkan mampu
menghasilkan batubara sebesar 2.4 juta ton per tahun. Jumlah ini setara dengan 2.4 /
1.3 = 1.8 juta bcm batubara. Dengan stripping ratio 1 : 10, jumlah material penutup
adalah sebesar 18.000.000 bcm/tahun, dengan jumlah hari kerja adalah 328 hari kerja
per tahun. Selanjutnya dari sasaran produksi tahunan, dapat diketahui pula sasaran
produksi harian dan sasaran produksi per jam, yaitu:
7317 ton/tahun
Sc = = 410 ton / jam
21 jam/hari x 0.85
54,878 bcm/hari
Sob = = 3074.4 bcm/jam
21 jam/hari x 0.85
81
Laju Pemboran
H x 3600
P= xE
Ct
dimana :
Dalam penambangan ini diasumsikan satu areal tambang membutuhkan 1 alat bor
(drilling machine). Biaya peledakan adalah US$ 0.17 / bcm.
3600
Qb = A x B x xexE
Ct
dimana :
Qb = 13.7 x 3600
x 0,85 x 0,83
0,9 x 32
979
= 700 bcm/jam
= 1,40 *2
Tabel 3.2
Faktor bilah (blade)
83
3600
Qe = A x Bf x xE
Ct
Dimana :
= 1075 m3/jam
1075
= = 768 bcm/jam
1,40*
= 358 m3/jam
699,00
= = 256 bcm/jam
1,40*
= 896.4 m3/jam
896.4
= = 640 bcm/jam
1,40*
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Baik 55 0,92
Rata-rata 50 0,83
Sedang 45 0,75
Buruk 40 0,67
85
• Truk curah (dump truck)
Untuk mengetahui produkksi truk curah dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
5)
3600
Qt = A x xE
Ct
dimana :
Alat angkut material penutup ke waste dump dengan jarak angkut 1 km dan
batubara ke stock room dengan jarak angkut 1 km menggunakan truk curah
(dumptruck) Hino FM 260 JD
3600
Qt = 20 x x 0,92
720
= 92 m3/jam
5)
3600
Qwl = A x Bf xE
Ct
86
dimana :
3600
Qwl = 8 x 1,00 x x 0,92
45
= 589 m3/jam
dimana :
V = kecepatan, km/jam
87
Produksi compactor Caterpillar CA-511DD adalah :
= 33,20 m2/jam
Tabel 3.10
buldozer 0.3 m
88
Tabel 3.11
Jumlah trip penggilasan
Vibration roller 4 – 12
Soil compactor 4 – 12
dimana :
89
Tabel 3.12
Kecepatan kerja motor grader
leveling 2 – 8 km/jam
Tabel 3.13
Panjang bilah (blade) efektif
Panjang bilah Panjang bilah efektif (m)
(m) Sudut bilah 60 Sudut bilah 45
2.2 1.9 1.6
2.5 2.2 1.8
2.8 2.4 2.0
3.05 2.6 2.2
3.1 2.7 2.2
3.4 2.9 2.4
3.7 3.2 2.6
4.0 3.5 2.8
4.3 3.7 3.0
4.9 4.2 3.5
90
• Water Sprayer Truck
Produksi unit penyiraman jalan dihitung dengan rumus :
5)
Qs = V x ( Li – Lx ) x 1000 x E
dimana :
Qs = produksi water sprayer truck, m2/jam
V = kecepatan water sprayer truck = 15,00 km/jam
Li = lebar penyiraman efektif = 3,20m
Lx = lebar overlap penyiraman = 0,30 m
E = efisiensi kerja = 0,83 (lihat Tabel 3.4)
Produksi truk penyiraman jalan (water sprayer) Mitsubishi adalah :
Qs = 15,00 x (3,20 – 0,30) x 1000 x 0,83
= 36.105 m2/jam
3.3.8 Perhitungan Jumlah Alat
Jumlah alat yang dibutuhkan agar dapat memenuhi sasaran produksi dapat
dihitung dengan rumus :
Sasaran produksi/hari
Jumlah alat = x % vol pekerjaan
Produksi alat/jam x 21 jam/hari x 0.85
91
250,00 pohon/hari *3
Chain saw = x 100 %
7,00 pohon/jam x 21 jam/hari x 0.85
≈ 2,00 unit
Jumlah tanah pucuk adalah yang harus digusur dan digaru menurut kajian lithologi
adalah 54,878 bcm.
54,878 bcm/hari *)
Komatsu D375A-5 = x 100 %
700 bcm/jam x 21 jam/hari x 0.85
= 4.39 ≈ 5 unit
• Komatsu PC1800-6
54,878 bcm/hari
Komatsu PC1800-6 = x 70 %
768 bcm/jam x 21 jam/hari x 0.85
= 3 unit
• Komatsu PC750SE-7
= 3.6 ≈ 4 unit
3
Asumsi penyusun
92
Cadangan excavator = 1 unit
= 1.23 ≈ 2 unit
60,503 bcm/hari
Hino FM 260 JD = x 100 %
23.4 bcm/jam x 21 jam/hari x 0.85
≈ 115 unit
Maka jumlah cadangan truk curah Komatsu HD 785-3 adalah 1/5 x 115 unit ≈ 23 unit
93
= 0.56 ≈ 1 unit
Pemuatan batubara yang telah diproses ke dalam truk pengangkut untuk di angkut ke
loading point dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Seperti ditunjukkan pada
gambar 3.17
Gambar 3.17
Proses pemuatan batubara menggunakan wheel loader
Jumlah kebutuhan wheel loader
Konsumsi bahan bakar menggunakan bahan bakar jenis solar yang dipasok
dari pertamina. Perhitungan pelumas (oil & grease) dilakukan dengan menghitung
konsumsi rata-rata pelumas per satu jam. Termasuk dalam oil & grease adalah oli
94
mesin, oli transmisi, oli final drive, oli hidrolik dan grease. Kebutuhan bahan bakar
dan pelumas tiap unit armada dan peralatan tambang diperlihatkan pada table 3.14
Tabel 3.14
95
Tabel 3.15
Kebutuhan Tenaga Kerja & Besaran Gaji
Head Office Jumlah Gaji Pengeluaran Gaji Total
General Manager 1 Rp20,000,000 Rp 20,000,000 Rp 22,000,000
Manajer Teknik & Operasi 1 Rp15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 16,500,000
Manajer Personalia 1 Rp15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 16,500,000
Manajer Pemasaran 1 Rp15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 16,500,000
Manajer Keuangan 1 Rp15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 16,500,000
Manager Akuntansi 1 Rp15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 16,500,000
Staff / Administrasi 10 Rp 3,000,000 Rp 30,000,000 Rp 33,000,000
Sekertaris 1 Rp 4,000,000 Rp 4,000,000 Rp 4,400,000
Tenaga kerja yang akan dilibatkan dalam proyek ini dapat dibagi dalam dua
kategori, yaitu tenaga kerja siap pakai untuk posisi-posisi kunci dan tenaga kerja
belum berpengalaman yang kemudian akan di training secara khusus sesuai dengan
jabatan / kegiatan yang akan dilakukan. Perekrutan tenaga kunci adalah berdasarkan
kualifikasi (pengalaman dan keahlian) dan kedekatan (rekomendasi). Untuk jenis
96
pekerjaan umum dapat merekrut tenaga kerja lokal sebagai bagian dari community
development.
d. Efisiensi
e. Adanya alur wewenang dan batasan tanggung jawab yang jelas bagi setiap
karyawan dalam menjalankan tugasnya
97
Gambar 3.18
Pengolahan dan Distribusi Batubara
Setelah ditambang, selanjutnya batubara ROM diangkut ke fasilitas
pengolahan batubara di stockpile untuk di proses (crushing & blending) agar
memenuhi kriteria yang diharapkan. Dari stockpile, batubara yang telah diolah ini
diangkut menggunakan truk ke pelabuhan sungai untuk dimuat ke tongkang sungai
yang selanjutnya akan membawa batubara ke laut. Setelah sampai di laut, batubara di
muat ke tongkang laut (vessel) menggunakan crane. Vessel kemudian akan membawa
batubara ke pelabuhan tujuan untuk selanjutnya di distribusikan ke konsumen.
Gambar 3.19
Pemuatan batubara ke dalam vessel menggunakan crane
98
infrastruktur fisik seperti camp, mine office, workshop, warehouse dan fasilitas untuk
bahan bakar termasuk pula ke dalam mine capital costs.
a. Peralatan utama tambang mencakup armada utama tambang yang terdiri dari
alat bor untuk lubang tembak (drilling machine), alat muat (excavator,
loading shovel dan wheel dozer), alat angkut (truk), alat pendorong
(bulldozer), motor grader, kompaktor, dan truk air.
b. Jumlah alat yang dibutuhkan per tahun tergantung pada kebutuhan jadwal
produksi serta beberapa asumsi dasar tentang produktivitas alat.
2. Peralatan Pembantu
3. Perkakas Bengkel
a. Dari yang kecil-kecil seperti perkakas tangan, alat las, dongkrak hingga
perkakas besar seperti crane.
b. Kebutuhan perkakas bengkel ini dapat ditaksir sebagai persentase dari biaya
kapital untuk peralatan utama tambang
4. Suku Cadang
99
b. Juga umum menaksir kebutuhan suku cadang awal sebagai persentase dari
biaya kapital untuk peralatan utama tambang. Angka yang umum dipakai
adalah 3% untuk daerah di mana jaringan komunikasi dan pengirimannya
baik. Untuk daerah terpencil angka ini harus dinaikkan.
Untuk tujuan suatu studi kelayakan, isu utama adalah memastikan agar dana
yang dialokasikan cukup supaya armada peralatan beroperasi dengan efisien. Dalam
jangka panjang, mengganti atau memperbaiki biayanya kurang lebih sama. Jika tidak
ada dana yang dialokasikan untuk memperbaiki atau mengganti alat, mechanical
availability akan merosot secara drastis dan biaya-biaya pemeliharaan dan operasi
akan melonjak naik.
Biasanya kita tidak menambah biaya tak terduga pada biaya kapital tambang
berdasarkan budget quotes. Asumsinya adalah bahwa dengan fleet discount biaya
kapital masih di bawah budget quotes. Namun demikian hal ini mungkin tidak
berlaku untuk biaya pengangkutan ke lokasi terpencil, perlengkapan tambahan untuk
cuaca buruk, dll.
Kebutuhan lahan adalah 500 hektar dengan harga sekitar 100 juta rupiah per hektar.
≈ US$ 10,752,688,-
2. Biaya perizinan
100
Biaya resmi perizinan KP adalah
Pengajuan KP = Rp.10,000,000,-
Panjang jalan = 20 km
= Rp.400,000,000,-
≈ US$ 43,000,-
Lebar jalan = 7 m
= US$ 11,200,000,-
101
Tabel 3.16
Biaya Pengadaan Armada Tambang
Armada & Peralatan Type Jumlah Harga Total
Total $15,076,500
jumlah investasi bangunan dan sarana tambang menurut tabel 3.xx adalah sebesar
US$ 108,300,-
jumlah investasi peralatan dan perlengkapan tambang adalah sebesar US$ 70,000,-
dengan perincian :
102
Tabel 3.17
Cost
Office, Camp & Workshop Equipment Jumlah Unit Cost (US$)
VSAT 1 3000 3000
mobile communication 30 100 3000
Computer Desktop 3 500 1500
Furniture - Office 7500
Furniture - Camp 7500
Refrigerator 2 1000 2000
Genset 30 kVA (main electricity supply) 30000
Genset 5 kVA (workshop electricity) 5000
Lampu + electricity equipment 500
Tools 10000
Total 70000
Perhitungan total biaya kapital dapat dilihat pada tabel 3.18 dibawah ini.
Tabel 3.18
1. Tenaga Kerja
103
Diperlukan data tentang tingkat upah yang berlaku untuk keahlian ekivalen
yang diperlukan oleh operasi penambangan. Tambahan tunjangan-tunjangan lain di
luar gaji besarnya tergantung pada peraturan yang berlaku. Tingkat upah yang
ditetapkan dikalikan dengan jumlah personil yang dihitung sebelumnya
b. Bahan bakar
a. Biaya suku cadang dan bahan habis yang terkait dengan operasi dan
perawatan alat bor lubang tembak. Meliputi biaya mata bor, batang bor dan
aksesori lainnya.
b. Biaya tenaga kerja (operator alat bor dan asistennya serta sebagian dari
personel perawatan alat).
2. Peledakan
a. Biaya suku suku cadang dan bahan habis yang terkait dengan operasi
peledakan.
3. Pemuatan
a. Biaya suku cadang dan bahan habis yang terkait dengan operasi dan
perawatan alat muat (shovel, loader)
104
b. Biaya tenaga kerja (operator shovel, loader dan sebagian dari personel
perawatan alat)
4. Pengangkutan
a. Biaya suku cadang dan bahan habis yang terkait dengan operasi dan
perawatan alat angkut (truk)
b. Biaya tenaga kerja (operator truk dan sebagian dari personel perawatan alat)
a. Biaya suku cadang dan bahan habis yang terkait dengan operasi dan
perawatan alat pendukung utama (bulldozer, grader, truk air)
b. Biaya tenaga kerja alat-alat tersebut (operator dan sebagian dari personel
perawatan alat)
a. Biaya suku cadang dan bahan habis yang terkait dengan operasi dan
perawatan alat penunjang kegiatan tambang (alat bor kecil, truk bahan
peledak, alat gali kecil, dll., juga suplai untuk bagian engineering dan
operasi).
b. Biaya tenaga kerja personel tambang yang terkait (juru pompa, kru servis
dan tenaga kerja umum)
7. Perawatan Umum
a. Biaya suku cadang dan bahan habis yang terkait dengan pemeliharaan alat
pendukung perawatan tambang (truk bahan bakar, truk pelumas, crane dll.,
juga suplai untuk bagian perawatan, bengkel dan gudang
b. Biaya tenaga kerja personel perawatan seperti teknisi ban, kru bahan bakar /
pelumas dan tenaga kerja umum.
105
c. Termasuk pula biaya servis oleh kontraktor atau agen.
Tabel 3.19
Biaya SGA per Bulan
Biaya administrasi dan umum IDR USD
Pemeliharaan Infrastruktur
Tambang 8,000,000 860.22
Tabel 3.20
Biaya Sampling
Biaya Sampling
Konsultasi & Survey (US$ / ton)
Sampling di Truk 0.09
Sampling Loading 0.11
Sampling di Crane 0.15
Total biaya sampling 0.35
Total biaya sampling 2.4 juta ton 840000
Biaya sampling per tahun untuk batubara sebanyak 2.4 juta ton adalah US$ 840,000,-
106
4. Biaya Tenaga Kerja (Salary Expense)
Tabel 3.21
Biaya Gaji Tenaga Kerja
Head Office Jumlah Gaji Pengeluaran Gaji Total
General Manager 1 Rp20,000,000 Rp 20,000,000 Rp 22,000,000
Manajer Teknik & Operasi 1 Rp15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 16,500,000
Manajer Personalia 1 Rp15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 16,500,000
Manajer Pemasaran 1 Rp15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 16,500,000
Manajer Keuangan 1 Rp15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 16,500,000
Manager Akuntansi 1 Rp15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 16,500,000
Staff / Administrasi 10 Rp 3,000,000 Rp 30,000,000 Rp 33,000,000
Sekertaris 1 Rp 4,000,000 Rp 4,000,000 Rp 4,400,000
107
Biaya operasional tersebut belum termasuk biaya repair dan maintenance alat
sebesar 2 % dari biaya pengadaan alat.
6. Biaya Transportasi
b. biaya transportasi dari stock pile ke loading point dengan jarak ± 30 km.
Biaya transportasi dari tambang ke stockpile adalah US$ 48 / 12 ton. (truck PS)
108
3.3.13.3 Analisis Finansial
1. Initial Investment
Tabel 3.22
Initial Investment Pemilik KP Swakelola
Initial Investment Jumlah (US$)
Pembebasan lahan tambang $ 10,752,688
Perizinan $ 1,125
Pembebasan lahan jalan $ 43,000
Konstruksi jalan tambang $ 11,200,000
Armada Utama Tambang $ 15,076,500
Bangunan dan sarana
tambang $ 108,300
Peralatan Tambang $ 70,000
Total $ 37,251,613
2. Income Statement
NPV 60,489,430.29
IRR 47%
PBP 2.18
109
3.3.14 Analisis Resiko
1. Sengketa Lahan
Probabilitas : Likely
Probabilitas : Unlikely
Probabilitas : Moderate
Probabilitas : Low
Probabilitas : High
110
3.4 Pemilik KP dengan Pertambangan menggunakan jasa kontraktor
Kontrak kerja antara pemilik KP dengan kontraktor biasanya berupa bagi hasil
dengan perincian 60 % hasil produksi untuk pemilik KP dan 40 % hasil produksi
untuk kontraktor. Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi penambangan
batubara swakelola pada bagian 3.3.
1. Initial Investment
Tabel 3.23
Initial Investment Pemilik KP dengan Jasa Kontraktor
Initial Investment Jumlah (US$)
Pembebasan lahan tambang $ 10,752,688
Perizinan $ 1,125
Pembebasan lahan jalan $ 43,000
Konstruksi jalan tambang $ 11,200,000
Total $ 21,996,813
111
Dengan komposisi modal
NPV 28,539,825.75
IRR 38%
PBP 2.69
2. Income Statement
NPV 28,539,825.75
IRR 38%
PBP 2.69
Analisis Resiko
5. Sengketa Lahan
Probabilitas : Likely
Probabilitas : Unlikely
112
Kontraktor Pertambangan
Kontraktor penambangan adalah pihak -yang atas dasar perjanjian kerja sama
dengan pemilik KP- yang memiliki hak untuk melakukan penambangan batubara,
pengolahannya dan melakukan distribusi dengan bekerja sama dengan pihak ketiga
untuk mengangkut batubara hingga ke tempat konsumen.
113
12. drainase meliputi pembuatan saluran air, pembuatan sump di pit, pembuatan
settling pond dan pemompaan air dari pit
13. rekonturing di daerah dumping area
14. persiapan penambangan batubara (coal cleaning)
15. penggalian, pemuatan dan pengangkutan batubara dari pit ke cruching plant
dengan jarak 22 km.
16. perawatan jalan angkut dari pit ke crushing plant meliputi perataan/grading,
compacting dan penyiraman
17. menyediakan peralatan K3LH yang sesuai standar perusahaan.
1. Initial Investment
114
Tabel 3.24
Initial Investment Jasa Kontraktor Pertambangan
Initial Investment Jumlah (US$)
Armada Utama Tambang $ 15,076,500
Bangunan dan sarana
tambang $ 108,300
Peralatan Tambang $ 70,000
Total $ 15,254,800
2. Income Statement
NPV 27,048,095.17
IRR 50%
PBP 2.04
1. Resiko Operasional
Probabilitas : Moderate
115
2. Keamanan (tindakan pencurian, penjarahan dan sabotase)
Probabilitas : Low
Probabilitas : High
Gambar 3.20
Truk Pengangkut Batubara
116
Selain melewati jalan umum, saat ini juga tengah dibangun jalan khusus untuk
jalur distribusi batubara. Jalan ini dibangun dan dioperasikan oleh pihak swasta.
1. Initial Investment
Biaya Kapital
= Rp.79,000,000,000,-
= Rp.79,000,000,000,- / 9350
= US$ 8,440,000,-
Tabel 3.25
Initial Investment Jasa Transportasi Darat
Initial Investment Jumlah (US$)
Biaya Pengadaan Truk $ 8,440,000
KIR & Perizinan $ 844,000
Total $ 9,284,000
117
Total Asset $ 9,284,000 100%
Biaya Operasional
1. Gaji Sopir = Rp.120,000,- / hari
2. Biaya Bongkar Muat = Rp.25,000 / turn
3. Biaya Terpal = Rp.3000 / mobil
4. Biaya bahan bakar = 4 km / liter Æ 30 km x 2 = 60 km = 15 liter
= 15 liter x 8000 = 120,000
5. Biaya jalan = Rp.400,- / km x 60 km = 24000,-
6. Pungli = Rp.10,000 / pos x 3 pos = Rp.30,000,-
2. Income Statement
NPV 3,584,879.93
IRR 20%
PBP 4.77
1. Resiko Operasional
Probabilitas : Likely
118
2. Resiko Keamanan
Probabilitas : High
3. Resiko Pasar
Probabilitas : Likely
Salah satu alternatif investasi di industri batubara adalah jasa infrastruktur distribusi
berupa jalan tambang khusus untuk jalur pengangkutan batubara. Jalan tambang ini
menghubungkan tambang batubara dengan stock pile. Lebih jauh lagi jalan ini juga
menghubungkan stock pile dengan loading port yang merupakan jasa infrastruktur
yang terintegrasi sehingga memudahkan proses distribusi batubara.
Analisis Finansial
Biaya Kapital
1. Initial Investment
= Rp.8,400,000,000,-
119
= Rp.8,400,000,000,- / 9300
= US$ 903,225,-
2. Pembangunan Jalan
Luas Jalan = 6 m x 35 km
Tabel 3.26
Initial Investment Pemilik Jalan Tambang
Initial Investment Jumlah (US$)
Pembebasan Lahan $ 967,750
Pembangunan Jalan $ 14,400,000
Total $ 15,367,750
Biaya Operasional
2. Income Statement
4. Sengketa Lahan
Probabilitas : Likely
Dampak : Major Skor : 16
5. Resiko Kerusakan Jalan
Probabilitas : High
Dampak : Major Skor : 20
6. Resiko Penyerobotan
Probabilitas : Moderate
Dampak : Major Skor : 12
Setelah melakukan kajian terhadap analisis isu bisnis dan akar masalah maka
penulis berkesimpulan bahwa titik kritis dari rantai industri batubara dari hulu sampai
ke hilir terletak pada stock pile dan loading port.
Pilihan menggunakan moda transportasi sungai lebih diminati karena unit cost
yang lebih murah bila dibandingkan dengan moda transportasi darat. Infrastruktur
utama dalam proses distribusi melalui sungai adalah pelabuhan muat sungai (loading
point)
Pilihan investasi loading port didasari pertimbangan bahwa saat ini terjadi
kekurangan kapasitas pemuatan batubara untuk transportasi melalui sungai akibat
121
naiknya jumlah produksi batubara secara signifikan (lihat table 3.xx) tanpa diimbangi
penambahan kapasitas infrastruktur pendukung seperti jalan dan pelabuhan muat.
Selain loading port, value added service yang ditawarkan pada perusahaan
tambang batubara adalah layanan blending batubara bagi perusahaan tersebut agar
perusahaan tambang tidak perlu lagi melakukan proses blending sehingga dapat
menghemat biaya.
Saat ini Indonesia tercatat sebagai produsen batubara terbesar ke-8 di dunia
dengan kapasitas produksi tahun 2007 mencapai 174 juta ton dan dimana 80% nya di
ekspor keluar negeri.
Tabel 3.27
Produksi, Konsumsi, Ekspor Batubara per Tahun (Ton)
122
Gambar 3.21
Produksi, Konsumsi, Ekspor Batubara per Tahun (Ton)
Sumber : Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2008.
123
Gambar 3.22
Resources : 90,5
billion
1.58 %
28.37 %
7.58 %
4.07 %
17.7 %
40.13 %
124
3.8.2 Value Added Service : Proses Blending Batubara
Blending batubara merupakan value added service yang ditawarkan oleh perusahaan
selain transportasi sungai. Blending merupakan proses mencampur batubara kalori
tertentu dengan batubara kalori tertentu untuk mendapatkan batubara dengan
spesifikasi kalori yang diinginkan.
Kalori Hasil =
∑ Mi * Ci
∑ Mi
Dimana :
Mi = berat batubara
Ci = kalori batubara
Contoh :
Blending 100 ton batubara kalori 5000 dengan 100 ton batubara 6000 akan
menghasilkan 200 ton batubara dengan kalori 5500.
= 5500.
125
250,000 hingga 400,000 ton diharapkan loading port dengan kapasitas 200,000 ton
per bulan dapat beroperasi dengan utilitas 100%.
Waktu Kedalaman
Tempuh Harga Tanah Sungai Jarak Jalan Sumber Energi
4 Jam 50 Juta / Hektar Dalam (> 6 m) 1 km Listrik PLN
8 Jam 40 Juta / Hektar Sedang (3 – 6) 5 km Genset
12 Jam 25 Juta / Hektar Dangkal (< 3 m) 10 km Genset
Lokasi proyek optimum diasumsikan berada pada daerah dengan waktu tempuh
tongkang sungai selama 8 jam.
Rancangan lay out loading port dibuat dengan mempertimbangkan alur proses
batubara dari mulai truk masuk ke lokasi loading port, hingga batubara di muat ke
tongkang. Adapun alur batubara adalah :
Truk masuk areal loading point Æ Truk Ditimbang Æ Pengambilan sample batubara
di truk Æ truk menuju lokasi penyimpanan batubara Æ batubara diturunkan
(unloading) Æ truk di timbang lagi Æ Truk keluar disertai bukti unloading.
126
Gambar 3.23
Jalan Menuju loading port merupakan jalan aspal dengan ketebalan sekitar 5
cm. Biaya konstruksi jalan sebesar US$ 80 m2. lebar jalan 6 meter dengan
bahu jalan masing masing 2 meter. Panjang jalan adalah 5 km.
2. Lahan
3. Dermaga / Dock
Dermaga dapat terbuat dari beton, container ataupun hanya berupa tanah
keras (dipadatkan).
127
Tipe Dermaga Biaya Konstruksi Durabilitas Efektivitas
(US$ / m2) (Tahun) (%)
Beton 350 45 100%
Kontainer 30 3 90%
Tanah 5 1 80%
Kebutuhan infrastruktur pendukung adalah Kantor & Camp, Bengkel & Gudang,
Water Supply, dan Energi Supply dengan perincian diperlihatkan pada table 3.28
Tabel 3.28
Cost
Processing Office (US$)
Office Room 20 80 1600
Operating Shift Forement 45 80 3600
Control Room 25 80 2000
Computer Room 25 80 2000
Total 9200
Luas Cost
Construction Camp (m2) Unit Cost (US$)
Management Mess 45 80 3600
Guest House 25 80 2000
Staff Mess 60 80 4800
Operator & Mechanic Mess 270 80 21600
Laundry Unit 20 80 1600
Toilet Unit 20 80 1600
Kitchen & Dining Room 20 80 1600
Camp Office 30 80 2400
Total 39200
Luas Cost
Workshop (m2) Unit Cost (US$)
Garage 300 20 6000
Repair facility 90 100 9000
Washing Bay 50 50 2500
Warehouse 90 80 7200
Total 24700
Luas Cost
Fuel Storage (m2) Unit Cost (US$)
Fuel Storage Facility (10000 litre) 25 20000
128
Fuel Station 25
Total 20000
Cost
Office, Camp & Workshop Equipment Jumlah Unit Cost (US$)
VSAT 1 3000 3000
mobile communication 30 100 3000
Computer Desktop 3 500 1500
Furniture - Office 7500
Furniture - Camp 7500
Refrigerator 2 1000 2000
Genset 30 kVA (main electricity supply) 30000
Genset 5 kVA (workshop electricity) 5000
Lampu + electricity equipment 500
Tools 10000
Total 70000
129
3.8.8 Kebutuhan Armada Utama
Dengan adanya penjadwalan operasi loading port, kita dapat menentukan berapa
jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk setiap jenis alat untuk mencapai sasaran
kapasitas. Dengan diketahuinya jumlah gilir kerja, kita dapat menentukan jumlah dan
jenis alat yang diperlukan. Berikut ini adalah tahapan umum dalam proses penentuan
alat yang diperlukan
1. Menentukan jadwal kerja loading port dan jumlah gilir kerja (shift) per bulan /
per tahun
2. Mnentukan jumlah waktu produktif untuk setiap jenis alat armada utama
Untuk memuat perhitungan produktivitas tergantung pada jumlah ton per satu
siklus shovel (kapasitas bucket), waktu per siklus untuk shovel (waktu edar), Ukuran
/ Kapasitas Truk, waktu spotting dan waktu dumping / unloading. Ukuran alat muat
dan alat angkut biasanya disesuaikan agar truk dapat terisi penuh dalam 4 – 8 kali
siklus pemuatan.
Waktu edar alat muat = waktu mengambil batubara + waktu berputar berisi
muatan
Waktu edar alat angkut = waktu tunggu / waktu spot di area pengalian + waktu
memuat.
1. Conveyor Belt
130
conveyor belt dengan panjang antara 50 hingga 100 m. 1 unit digunakan untuk proses
loading dan unit yang lain untuk proses blending.
Harga :
1. USD 567.7400
2. USD 929.0000
3. USD 10880.3600
4. USD 2629.1000
5. USD 5154.1900
6. USD 2101.0500
7. USD 1887.9000
8. USD 2625.2300
9. USD 1908.9200
10. USD 13044.7600
11. USD 578.8150
12. USD 2000.0000
13. USD 1511.8700
14. USD 3694.9500
15. USD 0.0000
16. USD 0.0000
131
17. USD 0.0000
18. USD 6492.0000
19. USD 680.4450
20. USD 19.3600
21. USD 19.1506
2. Wheel Loader
3. Truk
4. Loading Shovel
5. Bulldozer
6. Excavator
132
7. Tug & Barges.
Tug (kapal penarik) dan Barges (tongkang) merupakan 1 set terdiri dari 2400 HP tug
boat dan 270 ft barges berkapasitas 7000 MT.
= 1.9 ≈ 2 barge.
Gambar 3.24
Proses transportasi batubara melalui tongkang sungai
133
3.8.9 Kebutuhan Tenaga Kerja
Analisis Finansial
Biaya Modal
1. Lahan
2. Jalan
= 5 x Rp.40,000,000,-
= US$ 3,200,000,-
= US$ 3,221,500,-
3. Dermaga
= US$ 28,000,-
134
Infrastruktur & Peralatan Biaya (US$)
Processing Office 9,200
Construction Camp 39,200
Workshop 24,700
Fuel storage facility 20,000
Office, Camp & Workshop Equipment 70,000
Total 143,100
Tabel 3.29
Total Biaya Modal Loading Port
Initial Investment Jumlah (US$)
Pembebasan lahan $ 129,000
Perizinan $ 10,000
Pembebasan lahan jalan $ 21,500
Konstruksi jalan $ 3,200,000
Konstruksi Dermaga $ 28,000
Armada Utama $ 7,790,000
Bangunan dan sarana Loading
Port $ 143,100
Infrastruktur & Peralatan $ 70,000
Total $ 11,391,600
Dengan perincian :
Biaya Operasional
135
Proyeksi Income Statement
Hasil perhitungan :
NPV 47,426,713.62
IRR 72%
PBP 1.29
Analisis Resiko
1. Sengketa Lahan
Probabilitas : Likely
Probabilitas : Unlikely
Dampak : Minor
136
Probabilitas : Likely
Penentuan solusi usaha dilakukan dengan menghitung skor dari kriteria – kriteria
dibawah ini yaitu :
2. Financial Performance 40 %
3. Resiko Usaha 30 %
Bobot
Penilaian Skor
Strategic Value 30%
Financial
Performance
Initial Investment 8%
NPV 8%
IRR 8%
PBP(tahun) 8%
ROI 8%
Total 40%
Resiko Usaha
Sengketa Lahan 6.00%
Regulasi 6.00%
Operasi 6.00%
Business Risk 6.00%
Keamanan 6.00%
Total 30.00%
Total 100.00%
137
Penentuan solusi bisnis menggunakan metode pembobotan dengan kriteria
strategis, keuangan dan resiko investasi menunjukkan bahwa alternatif investasi
dengan nilai tertinggi adalah pelabuhan muat batubara terpadu. Dengan demikian
maka alternatif investasi ini merupakan pilihan paling menguntungkan pada saat ini.
138