Anda di halaman 1dari 9

Implementasi Parameter Quality Control in

Mining

Batubara merupakan salah satu bahan bakar yang didapat


dengan cara penambangan. Sesuai dengan sifatnya yang
merupakan material alam, maka heterogenitas dari batubara
dapat menjadi sangat bervariasi, tergantung dari banyak
faktor. Dalam usaha untuk memenuhi keperluan pengguna,
maka faktor heterogenitas tersebut haru dikontrol oleh suatu
Quality System, mulai dari eksplorasi, eksploitasi,
transportasi, produksi, stokpiling sampai dikapalkan di
pelabuhan muat.

Dalam mendapatkan produk batubara perlu dilakukan


beberapa tahapan antara lain :

Proses Eksplorasi

 Studi Pustaka, yaitu suatu kegiatan pengumpulan data


dari beberapa pustaka dari beberapa peneliti dahulu,
mengenai wilayah yang akan di selidiki. Dari beberapa
studi pustaka dan data-data yang di kumpulkan, akan di
ketahui mengenai potensi suatu wilayah KP yang akan
di selidiki. Dari kegiatan Studi Pustaka maka di lakukan
suatu perencanaan Surveying lapangan yang di lakukan
oleh seorang Geologist.

 Surveying, yaitu suatu kegiatan pemetaan dan survey


di lapangan untuk suatu wilayah KP yang di miliki,
mengenai kebenaran dari studi pustaka yang dipelajari
dan data-data yang di kumpulkan, mengenai potensi
yang ada. Alat bantu survey yang di lakukan seorang
geologist adalah Peta Topografi dan Geologi citra
Penginderaan jauh yang telah dipelajari kemudian data
yang di dapat di plot ke dalam suatu peta topografi untuk
di lakukan pengecekan. Dari kegiatan surveying tersebut
di ambil suatu sampel batuan baik berupa Outcrop
sampling maupun Channel sampling, dari beberapa
kompilasi dan pengeplotan data ke suatu peta topografi
maka akan di dapat berupa peta geologi secara kasar
mengenai potensi suatu wilayah dan penyebarannya.
Dari peta geologi kasar yang di hasilkan, mengenai
potensi suatu wilayah, maka di lanjutkan perencanaan
drilling, untuk mengetahui lebih detail potensi suatu
wilayah.

 Drilling dan Evaluasi Potensi Cadangan ialah


melakukan pemboran dari beberapa titik yang diplot di
dalam suatu peta, dengan jarak dan kedalaman
tertentu. Yang di peroleh dalam kegiatan Drilling
tersebut adalah Core Drill Sample dan data berupa
grafik mengenai kondisi batuan di bawahnya.

Materi Presentasi Training Adaro Page 1 of 9


Sampel atau Contoh dari hasil drilling tersebut dilakukan
klasifikasi oleh para Geologist di lapangan dan selanjutnya
di kirim ke laboratorium untuk keperluan analisa. Analisa
yang di perlukan :
 Analisa Total Moisture, Proximate, Inherent Moisture,
Moisture holding capacity, CV, TS dan sodium.
 Nilai densitas batubara, yang di gunakan untuk
menghitung cadangan.
 Penelitian pencucian / Washability dapat dilakukan
untuk menentukan proporsi relatif dari batubara yang
dapat dimanfaatkan dengan mempergunakan
perbedaan density dari larutan organik/recovery
batubara dalam kondisi tertentu.

Apabila hasil pemeriksaan Laboratorium menunjukkan hasil


batubara yang bermutu, maka selanjutnya dilakukan
pemboran yang lebih intensif yaitu dengan memperkecil
jarak pemboran. Dari data-data pemboran dan data geologi
dapat diketahui besarnya cadangan dan penyebaran
batubara tersebut dan selanjutnya di evaluasi termasuk segi
ekonomis. Apabila dilihat dari segi ekonomis
menguntungkan maka dilanjutkan dengan perencanaan
penambangan, maka segera dirancang preparasi batubara
untuk memproduksi batubara sesuai dengan permintaan
pasar. Seringkali sebuah tambang memproduksi beberapa
produk dengan beragam spesifikasi, hal ini akan membuat
perusahaan lebih fleksibel dalam mencari pasar

Proses Eksploitasi/ Penambangan

Proses eksploitasi adalah suatu rangkaian kegiatan proses


penambangan, mulai dari :

 Pembukaan lapisan tanah penutup, dapat di lakukan


dengan menggunakan peralatan mekanis seperti power
shovel, bucket whell excavator, dragline dan bilamana
perlu di bantu bulldozer, jika lapisan penutup keras
dapat di lakukan dengan peledakkan dengan
menggunakan bor drill blasthole machine.

 Pengerukan/pembongkaran (Loosening, breaking),


 Dapat di lakukan dengan cara sederhana untuk
pembersihan terhadap lapisan tanah sisa
pengupasan tanah penutup, seperti belincong,
cangkul, sekop dan sebagainya. Cara yang lebih
canggih, pengekstrasian dengan menggunakan
suatu alat Excavator

Materi Presentasi Training Adaro Page 2 of 9


 Menggali lapisan batubara, hal ini tergantung dari
keadaan dan jenis batubara tersebut, misal batubara
antrasit yang bersifat rapuh, penggalian dapat di
lakukan dengan powershovel atau dozershovel,
tetapi untuk batubara jenis bituminous yang relatif
kompak maka harus diperlukan operasi peledakkan
yaitu dengan drill blasthole machine.

 Pemuatan (Loading), dapat di lakukan dengan alat


berupa Wheel Loader, track Loader, face Shovel dan
Backhoe.

 Pengangkutan (Hauling), dapat di lakukan dengan alat


angkut jauh yaitu off highway dump Truck dan alat
angkut jarak dekat Scrapper.

 yang kemudian di lanjutkan untuk tahap proses


berikutnya. Proses berikutnya berupa pemisahan,
pencucian, penyiapan dan penyimpanan yang di sebut
dengan proses produksi.

Proses eksploitasi juga di sebut dengan Penambangan,


adalah proses atau pekerjaan penggalian endapan mineral
atau batubara dari Lingkungan alamnya dan di angkut ke
tempat pengolahan atau pemakai (A. B. Cummius).

Di dalam proses eksploitasi ini, kita harus menentukan


dahulu, teknik penambangan yang akan di lakukan atau
faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan sistim
penambangan, seperti :

 Lokasi endapan yang ditambang.


 Keadaan lapangan/topografi permukaan tanah
 Sifat-sifat fisik dan kimia dari endapan/deposit dan
batuan sekitarnya.
 karakteristik ruang dari seam Batubara seperti (ukuran,
bentuk, letak dan kedalaman).
 Air tanah dan kondisi hidrolis.

Pertimbangan dasar rencana pertambangan :

1. Pertimbangan ekonomis,

 Cut Off Grade (COG)

Ada dua pengertian :

a. kadar endapan bahan galian terendah yang masih


memberikan keuntungan apabila di tambang
b. Kadar rata-rata terendah dari endapan bahan galian
yang masih memberikan keuntungan apabila
endapan tersebut di tambang.

Materi Presentasi Training Adaro Page 3 of 9


Cut Off Grade, menentukan :

a. Batas-batas/besar cadangan.
b. Perlu tidaknya di lakukan mixing/blending
c. Batas yang akan mungkin muncul dengan
nilai ekenomis batubara di pasaran terhadap
penggunaan suatu metode penambangan.

 Break Even Stripping Ratio (BESR)

Perbandingan antara volume / berat batuan penutup


yang akan di kupas dengan volume/berat endapan
yang bernilai ekonomis yang akan di ambil.

Break Even Stripping Ratio

Dimana :

RV = Recovery value/Ton Coal


PC = Production Cost/Ton Coal
MP = Minimum Profit/Ton Coal
SC = Stripping Cost/Ton Waste

2. Pertimbangan teknis

 Ultimate Pit Slope


 Sistim penirisan
 Ukuran Jenjang

Beberapa tipe penambangan batubara dengan metode


tambang terbuka adalah :

 Contour mining, pada umumnya di lakukan pada


endapan batubara yang terdapat di pegunungan atau
perbukitan. Penambangan batubara di mulai pada suatu
singkapan lapisan batubara dipermukaan atau crop line
dan selanjutnya mengikuti garis kontour sekeliling bukit
atau pegunungan tersebut.
Lapisan batuan penutup batubara di buang ke arah
lereng bukit, kemudian batuan yang tersingkap di ambil
dan diangkut, berlanjut seterusnya sampai pada suatu
ketebalan lapisan penutup batubara yang menentukan
batas limit ekonominya atau sampai batas maksimum ke
dalaman di mana peralatan tambang tersebut dapat
bekerja.

Materi Presentasi Training Adaro Page 4 of 9


 Open Pit mining, adalah penambangan secara terbuka
dalam pengertian umum, yang di terapkan pada
endapan batubara dengan jalan membuang lapisan
penutup sehingga lapisan batubaranya tersingkap dan
selanjutnya siap untuk diekstraksi atau penggalian di
lakukan dari suatu permukaan relatif mendatar ke arah
bawah menuju letak endapan atau seam.
Penambangan tipe open pit mining biasanya di lakukan
pada endapan batubara yang mempunyai lapisan
tebal/dalam dan di lakukan dengan menggunakan
beberapa bench.

 Stripping Mining, adalah tipe penambangan terbuka


yang di terapkan pada endapan batubara yang
lapisannya relatif datar dekat permukaan tanah. Alat
yang di gunakan dapat berupa alat yang sifatnya mobil
atau alat penggalian yang dapat membuang sendiri.
Kegiatan penambangan dengan cara stripping mining,
secara garis besar dapat di bagi menjadi tiga tahapan,
yaitu tahap pengupasan tanah penutup (stripping),
penggalian endapan batubara dan pengangkutan
batubara keluar tambang.

Proses Pemisahan, Pencucian, Penyiapan dan


Penyimpanan

Proses pemisahan, pencucian, penyiapan dan penyimpanan


adalah suatu kegiatan produksi, dari salah satu kegiatan
Eksploitasi atau penambangan.

 Proses pemisahan

Proses pemisahan adalah suatu proses pemisahan batubara


menurut masing-masing kualitasnya. Di mana hasil
pemisahan di masukkan ke dalam suatu stockpile khusus
dengan di beri kode khusus, menurut kualitas yang spesifik.
Kategori pemisahan menurut kualitas, di sesuaikan dengan
yang akan di pasarkan dan permintaan pasar.

Pemisahan dapat berupa :


 Batubara yang di pisahkan menurut seam tertentu dan
kualitas tertentu.
 Batubara yang di pisahkan menurut tinggi rendahnya
kandungan sulfur.
 Batubara yang di pisahkan menurut tinggi rendahnya
kandungan abu.
 Batubara yang di pisahkan menurut tinggi rendahnya
kandungan kalorinya.
 Batubara yang dipisahkan menurut ada atau tidaknya
kandungan parting.

Proses pemisahan bisa di lakukan sebelum proses


Materi Presentasi Training Adaro Page 5 of 9
Proses Pemisahan, Pencucian, Penyiapan dan
Penyimpanan
penyiapan atau setelah proses penyiapan. Proses
pemisahan dalam pengertian ini, bisa dalam bentuk
batubara blending atau nonblending.

Setelah di lakukan pemisahan, maka dilakukan proses


pencucian terhadap batubara, jika dianggap perlu. Jika tidak
perlu, maka bisa dilanjutkan ke tahap penyiapan.

 Proses Pencucian

Proses pencucian batubara bertujuan untuk :

 memisahkan batubara dari bahan yang tidak dapat


menyala atau terbakar seperti lempung yang tercampur
pada waktu penambangan.
 Mengurangi kadar sulfur yang berlebihan, di mana sulfur
tersebut terikat dalam bentuk Pyritic Sulfur.
 Mengurangi kadar abu berupa inherent impurities dalam
batubara yang terikat dalam suatu fraksi batubara
tertentu, di mana pada waktu pencucian, fraksi batubara
tersebut yang mengandung kadar abu tinggi yang akan
kita buang. Jumlah buangan tergantung jumlah
prosentase buangan fraksi yang akan kita buang.

 Proses Penyiapan / Coal Preparation

Proses penyiapan adalah suatu proses pengecilan ukuran


butir batubara, mengacu pada permintaan pasar, biasanya
penghancuran sampai pada ukuran topsize 50 mm.

Batubara berukuran Lumpy Coal atau berukuran lebih dari


50 mm, di masukkan kedalam suatu alat Crushing atau
penghancur, kemudian di bawahnya terdapat suatu alat
screen yang berfungsi untuk menyaring batubara yang
berukuran top size lebih dari 50 mm, yang lolos dari 50 mm
dan tertahan untuk ukuran 50 mm kurang dari 5% yang akan
di angkut ke dalam suatu stockpile produksi atau di lakukan
proses pencucian jika diperlukan.

 Proses Penyimpanan / Stockpiling

Proses penyimpanan, bisa di lakukan :

o Di dekat tambang, biasanya berukuran lumpy coal.


o Di dekat pelabuhan
o Dan di tempat penggunaan batubara

Untuk proses penyimpanan di harapkan jangka waktunya


tidak terlalu lama, biasanya dalam waktu 3 bulan, sudah ada
penurunan kualitas batubara. Proses penurunan kualitas
biasanya lebih di pengaruhi oleh proses oksidasi dan alam.

Materi Presentasi Training Adaro Page 6 of 9


Proses Pemisahan, Pencucian, Penyiapan dan
Penyimpanan

Metode yang di pakai untuk penyimpanan batubara adalah


first in and first out atau FIFO. Maksud dari pengertian
FIFO ini adalah, jika barang yang masuk pertama ke dalam
suatu penyimpanan atau stockpile, harus juga keluar
pertama kali pada saat pemuatan.

Pada proses pemisahan, pencucian, penyiapan dan


penyimpanan, juga di lakukan uji kualitas di laboratorium
untuk setiap tahap tersebut. Apabila hasil laboratorium ini
masih mendekati data hasil drilling, maka selanjutnya
penambangan dapat diteruskan, tetapi apabila hasil
laboratoriumnya menyimpang dari data drilling, maka perlu
dilakukan evaluasi penambangan.

 Proses Pengapalan

Pengapalan dapat di lakukan apabila penyimpanan batubara


atau Stock batubara telah mencapai Quota, misal dari buyer
permintaan dalam satu bulan, shipper harus dapat mensuply
batubara sekitar kurang lebih 200,000 MT, berarti Shipper
harus dapat memenuhi dan menyimpan batubara sekitar
kurang lebih 200,000 MT untuk permintaan tersebut.

Proses pengapalan biasanya menggunakan alat angkut


berupa barge yang di tarik oleh Tug Boat atau Vessel yang
berukuran mulai dari handy size sampai panamax.

Pemuatan batubara ke barge bisa di lakukan secara manual


dengan menggunakan truck atau automatic dengan
conveyor. Sedangkan pemuatan ke vessel, bisa di lakukan
dengan Floating Crane atau alat curah Cargo dengan
fasilitas conveyor belt.

Batubara yang di simpan dekat pelabuhan, di jamin


kualitasnya sesuai dengan permintaan dari pasar oleh
shipper atau pengapal. Meskipun di jamin kualitasnya oleh
Shipper, akan tetapi masih belum mendapat pengakuan dari
pihak pembeli. Shipper atau pengapal ini bisa perusahaan
penambang dan perdagangan atau perusahaan
perdagangan yang mengumpul batubaranya dari
penambang.

Untuk pengakuan kualitas batubara dari pihak pembeli,


maka berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli,
bahwa jasa supervisi di lakukan oleh pihak ketiga yang di
tunjuk dan di setujui oleh kedua belah pihak, yang biasa di
sebut sebagai wasit dalam perdagangan mereka. Jasa
supervisi di lakukan dalam bentuk penentuan jumlah kargo
atau berat yang di lakukan oleh Draft Surveyor dan
penentuan kualitas yang di lakukan oleh Laboratorium
khusus batubara.

Materi Presentasi Training Adaro Page 7 of 9


Proses Pemisahan, Pencucian, Penyiapan dan
Penyimpanan

Untuk pemeriksaan kualitas batubara, biasanya di sesuaikan


dengan kesepakatan yang spesifikasinya tertera dalam
suatu kontrak jual beli.

Kualitas yang di uji adalah hasil sample yang di ambil oleh


pihak Independent secara random yang mengacu pada
suatu Metoda Standard yang telah di akui secara
Internasional dan telah di sepakati oleh ke dua belah pihak.
Hasil pemeriksaan yang di lakukan oleh pihak Independent,
di cantumkan dalam suatu certificate yang di terbitkan oleh
pihak Independent.

Semua pengapalan batubara dijamin kualitas dan


kuantitasnya oleh Surveyor (Independent inspection
Authority) seperti Sucofindo. Certificate ini dibutuhkan
dalam pembayaran muatan oleh penjual dan pembeli biasa
ditunjuk ole persetujuan awal antara pembeli dan penjual,
tetapi dalam beberapa hal Independent Inspection Authority
ditunjuk oleh pembeli.

Sertifikat akhir kualitas dan kuantitas harus menyatakan


semua parameter kualitas yang diperlukan, tonase dari draft
survey, tanggal pemuatan, nama kapal, nama pembeli,
nama penjual, metoda standard, dan informasi lain yang
dipersyaratkan dalam kontrak yang tercantum dalam letter
of credit.

Dokumen-dokumen ini di bawa ke Bank oleh Shipper untuk


pencairan uang, dokumen-dokumen ini sangat penting,
karena sekali dokumen tersebut diterbitkan dan diterima
oleh kedua belah pihak, berarti uang sudah dapat ditransfer
dari rekening pembeli ke rekening penjual.

Contaminant in Coal & Self Combustion


Kontaminasi merupakan sesuatu hal yang sangat tidak
diinginkan dalam suatu produksi batubara selain dapat
mempengaruhi kualitas batubara maupun performance
daripada miner/penambang tersebut. Kontaminasi ini dapat
terjadi mulai dari tambang, stockpile maupun di vessel. Hal
ini dapat mengakibatkan claim atau complain dari suatu
buyer.

 Kontaminasi didaerah Tambang

Kontaminasi yang umum terbawa pada saat mengexpose


batubara antara lain overburden yang berupa clay, tanah
atau batuan lainnya hal ini berakibat akan meningkatnya
kandungan abu (ash content).
Kontaminasi lain yang umum terjadi pula antara lain :

 terdapatnya sparepart kendaraan berat/potongan logam.


 Kawat, besi, kayu, plastik, kaleng minuman, karet ban dll
Materi Presentasi Training Adaro Page 8 of 9
 Kontaminasi di daerah stockpile

Stockpile yang kurang baik dapat menimbulkan suatu


kontaminasi terhadap batubara itu sendiri terutama dari
basement/dasar dari stokpile akibat manuver-manuver dari
suatu dozer/tracktor sehingga akan terangkatnya dasar
stockpile yang berupa tanah ,lempung atau batu split.

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian guna


menghindari kontaminasi ini antara lain :

1. Memberikan pelatihan kepada operator dozer, kontraktor


pentingnya menghindari kontaminasi dengan segala
dampaknya
2. Membuat check list harian bagi operator saat akan
mengoperasikan kendaraan dan sesudahnya.
3. Petugas piket di stockpile guna mengamati kebersihan
stockpile.
4. Adanya metal detector

Self Combustion

Batubara dapat terbakar sendiri setelah mengalami


beberapa tahapan, dimulai dari penyerapan Oksigen dari
udara hingga mencapai titik sulutnya (Flash Point) pada
suhu diatas 350°C.

Penyebab Terbakarnya Sendiri Batubara :

Batubara merupakan bahan bakar organik yang apabila


bersinggungan langsung dengan udara dalam keadaan
temperatur tinggi (misalnya musim kemarau) akan terbakar
sendiri.

Keadaan ini akan dipercepat oleh :

 reaksi eksothermal
 bakteria
 aksi katalis dari benda-benda anorganik.
 Karbonisasi yang rendah
 Kadar belerang tinggi > 2%

Penanggulangan Batubara yang Terbakar Sendiri.

 Mengkontrol temperatur secara rutin


 Penyimpanan tidak terlalu lama (maksimum 1 bulan )
 Tinggi tumpukan tidak terlalu tinggi.
 Tempat yang rata dan tidak lembab.
 Konstruksi stockpile baik (mempunyai drinage)
 Pemadatan /pengkompakan stockpile.
 First in first out.

Materi Presentasi Training Adaro Page 9 of 9

Anda mungkin juga menyukai