Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

RENCANA PENAMBANGAN

A. Metode dan Tata Cara Penambangan

Sistem penambangan pada PT. Bukit Basa berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan dari kondisi serta jenis endapan bahan galian dan kondisi daerah

sekitarnya maka diterapkan sistem tambang terbuka dengan Metoda Tambang

Terbuka (Open Pit Mining). Metoda penambangan terbuka ini merupakan metoda

penambangan yang segala aktifitas penambanganya dilakukan diatas dan relative

dekat dengan permukaan bumi dan lokasi kerja berhubungan langsung dengan

udara bebas.

Konsep pertambangan yang akan diterapkan dipilih berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan sebagai berikut :

a. Kondisi endapan batubara mencakup jumlah seam batubara dengan ketebalan

bervariasi

b. Kemiringan lapisan batubara

c. Ketebalan overburden, jarak interburden anatara lapisan batubara dan striping

ratio

d. Dampak yang akan ditimbulkan akibat penambangan

Penambangan batubara pada PT. Bukit Basa dimulai dari tahap perizinan dari

pengurusan surat-surat izin yang dibutuhkan untuk kegiatan penambangan,

pembabatan (land clearing), pengupasan lapisan tanah penutup (stripping of

overburden) disepanjang singkapan ke arah kemiringan lapisan batubara sampai

batas akhir tambang (pit limit), penambangan (exploitation), pemuatan (loading),


pengangkutan (hauling), dan pengolahan serta pemasaran. Proses penambangan

menggunakan alat berat seperti excavator dan dumptruck.

- Propeksi Pra
- Eksplorasi Penambangan
- FS

- Pembebasanlahan
- Kontruksisaranadanprasarana Penambangan
- Land clearing
- Pemindahan top soil

PengupasanTanah Penutup Penimbunan Tanah Penutup


(Stripping Overburden) (Overburden Removal)

Pengangkutan Batubara Penambangan Batubara


(Coal Hauling) (Coal Getting)

Backfilling Reclamation Monitoring

Gambar . Bagan Alir Kegiatan Penambangan

B. Tahapan Kegiatan Penambangan

Secara teknis penambangan merupakan rangkaian aktifitas terpadu satu

pekerjaan dengan pekerjaan lainya dan akan saling bergantung untuk mencapai

tujuan produksi. Aktifitas penambangan disiapkan berdasarkan metoda

penambangan yang akan digunakan, yaitu system tambang terbuka berupa metoda

open pit mining dan open cut.

Rangakaian operasi penambangan batubara terdiri dari:


1. Pembebasan Lahan dan Persiapan

Kegiatan pemebebasan lahan yang dimulai dari perizinan dan kemudian

melakukan persiapan dan penyediaan fasilitas serta peralatan bertujuan

untuk menunjang dan mendukung kelancaran kegiatan penambangan.

Pekerjaan yang kaan dilakukan adalah pengadaan peralatan dan penyediaan

tenaga kerja, persiapan fasilitas tambang untuk bias mulai berproduksi dan

mempersiapkan front kerja awal, pemilihan lokasi dan perataan tanah untuk

kantor, mess, gudang, bengkel dan keperluan tambang lainnya, pembuatan

jalan dari front penambangan ke stock pile dan disposal area.

2. Pembersihan lahan (land clearing)

Pembersihan lahan dilakukan dengan cara menebang vegetasi dan pohon

yang tumbuh di lokasi penambangan dengan menggunakan alat pemotong

kayu (chain saw) dan peralatan pemotong konvensional (kapak, parang dan

lain-lain). Pepohonan yang berukuran besar akan dijual ke pengrajin kayu

dan batang kayu yang berukuran kecil akan diberikan kepada masyarakat

sekitar untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Pembersihan lahan

ditujukan untuk menyiapkan jalan angkut, penyiapan pembangunan sarana

dan prasarana, dan ditujukan untuk memepermudah dalam pengupasan

tanah pucuk, penggalian batubara, dan penambangan batubara.

3. Pengupasan Tanah Pucuk (top soil)

Pengupasan tanah pucuk merupakan kegiatan pertama yang dilakukan

dalam kegiatan penambangan dalam arti penggalian. Pemindahan tanah

pucuk berguna untuk menyelamatkan tanah tersebut, agar tidak rusak

sehingga masih mempunyai unsur tanah yang masih asli, sehingga tanah
pucuk ini dapat diguanakan dan ditanami kembali untuk kegiatan

reklamasi. Tanah pucuk yang dikupas mulai dari ketebalan 0,5 – 1,0 m.

pengupasan tanah pucuk dilakukan dengan menggunakan Excavator

Komatsu PC-800. Tanah pucuk digali dengan menggunakan excavator

komatsu PC-800 dimuat ke dump truck HD-465 dan diangkut ke disposal

area.

4. Pengupasan Tanah Penutup (overburden)

Sesuai dengan factor pembentuknya, maka penggalian tanah penutup dapat

dilakukan secara langsung (dozing ripping) menggunakan alat berat

bulldozer dan excavator sampai ketebalan 0,50 – 1,50 m di bawah tanah

pucuk. Penggalian tanah penutup menggunakan care countour mining yaitu

metoda penggalian tanah dari level yang lebih tinggi ke level yang lebih

rendah. Batuan overburden dan interburden berdasarkan pengamatan

terhadap outcrop (singkapan) dan data bor yang ada terdiri dari satuan batu

lempung yang terdiri dari sandstone (batu pasir), siltstone (batu lanau), dan

claystone (batu lempung). Berdasarkan kajian tersebut maka pembongkaran

dan penggalian overvurden tidak perlu menggunakan blasting, tetapi cukup

dengan menggunakan kombinasi bulldozer komatsu D-375 ripper serta

excavator PC-800.

5. Pemuatan dan Penimbunan Tanah Pucuk (top soil) serta Tanah

Penutup (overburden removal)

Nisbah pengupasan tanah penutup atau striping ratio (SR) berkisar 1 : 5.

Tanah penutup dapat ditimbun dengan dua cara yaitu backfilling dan

penimbunan langsung. Tanah penutup yang akan dijadikan material


backfilling biasanya akan ditimbun ke penimbunan sementara pada saat

tambang baru dibuka.

6. Penambangan Batubara (coal getting)

Untuk melakukan penambangan batubara (coal getting) itu sendiri,

terlebih dahulu dilakukan kegiatan coal cleaning. Maksud dari kegiatan

coal cleaning ini adalah untuk membersihkan pengotor yang berasal dari

permukaan batubara (face batubara) yang berupa material sisa tanah

penutup yang masih tertinggal sedikit, serta pengotor lain yang berupa agen

pengendapan (air permukaan, air hujan, longsoran). Selanjutnya dilakukan

kegiatan coal getting hingga pemuatan ke alat angkutnya..

7. Pemuatan dan Pengangkutan Batubara (coal hauling)

Setelah dilakukan kegiatan coal getting, kegiatan lanjutan adalah

pengangkutan batubara (coal hauling) dilakukan dalam dua cara yaitu

pengamkutan batubara dari lokasi tambang ke lokasi stockpile dan

pengangkutan bartubara dari lokasi stockpile ke lokasi pengolahan batubara

(coal processing palnt).

8. Tahap Pengolahan Batubara di Stockpile

Pengolahan batubara di lokasi pengolahan batubara setidaknya mengikuti

dua proses, yaitupenghancuran (crusing) dan pengayakan (screening).

C. Rencana Produksi

Penambangan batubara yang dilakukan PT. Bukit Basa memiliki target

produksi sebesar 7.608.948 MT… selama 6 tahun penambangan. Dimana


batubara tersebut meimiliki kalori sekitas 6437 kkalori. Dan pada penambangan

ini digunakan stripping ratio 1 : 5.

Table 1. Rencana produksi per tahun

Tahun ke- Target Produksi (MT)


1 800.000

2 1.000.000

3 1.200.000

4 1.200.000

5 1.000.000

6 800.000

Total 6.000.000

D. Peralatan

Pada kegiatan penambangan pada pt. bukit basa memerlukan peralatan berat

untuk melakukan proses kegiatan penambangan seperti kontruksi, pemeliharaan

jalan, mobilisasi, pelabuhan dan peralatan untuk penunjang seperti pemeliharaan

jalan, penerangan, dan pengeringan tambang. peralatan tersebut digunakan selama

proses penambangan berlangsung.

Banyak jumlah peralatan yang digunakan pada kegiatan penambangan dihitung

dari target produksi pertahun, produktivitas alat dan jam kerja efektif. dan ada

beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk pemilihan perlatan sebagai

berikut :

- Kapasitas produksi

- Umur tambang

- Jarak angkut
- Metode penambangan

- Karakteristik dan bentuk endapan batubara

- Biaya investasi

- Biaya perbaikan

- Ketersediaan suku cadang

Perlatan yang digunakan merupakan peralatan milik perusahan pt bukit basa

dan kerja sama dengan perusahan kontraktor. ada pun perlatan yang digunakan di

tambang pt bukit basa adalah sebagai berikut :

1. Bulldozer

Adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai

(trackshoe), untuk pekerjaan serba guna yang memliki

kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk

menggali, mendorong, menggusur, meratakan, menarik beban

dan menimbun (Digging, cutting/filling, pushing, spreading,

grading, skidding dll). Mampu beroperasi didaerah yang lunak

sampai yang keras.

2. Excavator

Excavator digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti:

Excavating (menggali), Loading (memuat material), Lifting

(mengangkat beban), Hammering (menghancurkan batuan),

Drilling (mengebor), dan lain sebagainya .

3. Dumptruck

Dumptruck berfungsi sebagai alat angkut batubara.

4. Truck
Truck berfungsi sebagai pengangkutan overburden.

5. Belt Conveyor

Belt conveyor berfungsi sebagai alat angkut batubara pada proses

pengolahan batubara.

6. Drilling Machine

Drilling machine berfungsi sebagai alat pembuatan lubang ledak pada

proses peledakan.

7. Roller

Roller berfungsi sebagai pemadatan tanah yang berguna untuk

pembuatan jalan.

8. Motor Grader

Grader berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah secara

mekanis; dusamping itu Grader dapat dipakai pula untuk

keperluan lain misalnya untuk penggusuran tanah,

pencampuran tanah, meratakan tanggul, pengurugan kembali

galian tanah dan sebagainya; akan tetapi khusus

untukpenggunaan pada pekerjaan pengurugan kembali galian

tanah hasilnya kurang memuaskan.

9. Tower Lamp

Tower lamp berfungsi sebagai penerangan pada kegiatan penambangan

pada malam hari.

10. Mobil Tangki Air

Mobil tangki air berfungsi sebagai penyiraman jalan tambang agar tidak

menghasilkan debu.
Tabel . Jenis alat berat dan sarana pendukung yang diperlukan untuk kegiatan

pertambangan batubara PT. Bukit Basa.

No Jenis Alat Jumlah Keterangan


(Unit)
1 Bulldozer D-375 2 Pembongkaran
2 Bulldozer D-155 Ripper 2 Pembongkaran
3 Excavator PC 600LC-7 4 Penggalian dan Pemuatan
4 Excavator PC 800 5 Penggalian dan Pemuatan
5 Dump Truck Tronton 11 Pengangkutan OB dan
Batubara
Total Alat Berat 24
6 Mobil Lapangan 5 Untuk Operasional
7 Mobil pick up 2 Untuk Operasional
8 Sepeda motor 5 Operasional Kantor
9 Tangki Solar, 20.000 ltr 2 Operasional Kantor
10 Genset Mobile, 250 Kva 1 Operasional Kantor
Total Sarana Pendukung 15
Total Sarana Pendukung 7

Tabel . Jenis alat berat dan sarana pendukung yang diperlukan di Stockpile pada

kegiatan penambangan PT. Bukit Basa.

No Jenis Alat Jumlah Keterangan


(Unit)
1 Wheel Loader Komatsu 1 Pemuatan batubara ke
WA-450 processing plant dan dump truck
2 Excavator PC 600 2 Pemuatan, penataan batubara
dan pemeliharaan stockpile
3 DumpTruck CWB520 2 Pengangkutan batubara ked an di
stockpile
Total Alat Berat 5
4 Genset 250 Kva 1 Penerang
5 Genset mobile 250 Kva 4 Penerang
6 Crushing plant 1 Pengolahan Batubara
7 Washing plant 1 Pengolahan Batubara
Total Sarana Pendukung 7

E. Jadwal Rencana Produksi dan Umur Tambang

Penambangan batubara pada PT. Bukit Basa dengan jumlah cadangan batubara

sebesar 7.608.948 MT dan target produksi pertahun sekitar 1.521.789 Ton per

tahun maka umur tambang dari PT. Bukit Basa dapat diproyeksikan dengan

persamaan berikut :

𝐶𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎
𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 =
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑟 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛

7.608.948 𝑀𝑇
𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 =
1.521.789 𝑀𝑇/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 = 5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

F. Rencana Penanganan/Perlakuan Bahan Galian yang Belum Terpasarkan

Pada umumnya pemasaran batubara ditentukan oleh permintaan konsumen atas

mutu dan kualitas batubara tersebut. Dan apabila ada batubara yang memiliki

mutu dan kualitas dibawah permintaan/standar pemasaran maka batubara tersebut

tidak akan di pasarkan terlebih dahulu melainkan dilakukan proses peningkatan

mutu dan kualitasnya.

Pada peningkatan kalori batubara ada yang dikenal dengan sebutan “upgrade

brown coal” atau peningkatan batubara yang memiliki kalori rendah akibat adanya
penggaruh kelembaban yang menurunkan kalori pada batubara itu sendiri. Ada

pun cara untuk meningkat kalori batubara dengan cara menurunkan kelembaban

air yang ada pada batubara tersebut dengan proses pengeringan dan penguapan.

G. Rencana pananganan/Perlakuan Sisa Cadangan pada Pasca Tambang

Rencana penanganan sisa cadangan pada pasca tambang pada pt bukit basa

yaitu dilakukannya penimbunan pada area sisa bekas penambangan dikarenaka

sisa cadangan yang tersisa tidak ekonomis untuk dilakukan penambangan

tambang bawah tanah dan akan dilanjutkan dengan reklamasi tambang.

Anda mungkin juga menyukai