Anda di halaman 1dari 7

CEKLIS OBSERVASI-DEMONSTRASI/PRAKTEK

Perangkat asesmen Daftar Cek Observasi - Demonstrasi/Praktek


Nama peserta didik
Nama penguji
Judul kompetensi Menyiapkan Tempat tidur dengan pasien diatasnya
Tanggal uji kompetensi
Waktu ....... menit

Tujuan :
1. memenuhi kebutuhan kebersihan lingkungan pasien
2. memberikan rasa nyaman pasien selama tidur sehingga dapat membantu proses penyembuhan
3. mempersiapkan tempat tidur agar siap pakai tanpa memindahkan pasien

Penilaian
Belum Ya
Catatan
No. Komponen Penilaian Sangat
Cukup Baik
Baik
0 1 2 3
A. PERSIAPAN ALAT
1 Troly, baki
2 Larutan desinfektan
3 2 buah Kain Lap bersih
4 APD (hand scoon, masker, skort)
5 1 set laken bersih (laken, steik laken, boven
laken, sarung bantal, selimut)
6 tempat sampah
7 Handrub
8 Keranjang alat tenun kotor
9 Lembar dokumentasi dan alat tulis
B. Persiapan Pasien
10 Memperkenalkan diri dan mengidentifikasi
pasien
11 Menyampaikan maksud dan tujuan tindakan
12 Menanyakan kesediaan pasien
C. Persiapan lingkungan
13 Mempersilahkan pengunjung untuk
menunggu di luar dan menyisakan satu
anggota keluarga untuk tetap berada di dalam
14 Menutup pintu
15 Menutup korden 8
16 Menyalakan lampu jika ruangan gelap 1
Rerata capaian kompetensi komponen
Persiapan
D. Prosedur Pelaksanaan
1 Mendekatkan alat ke tempat tidur
2 Cuci tangan
3 Gunakan APD (Skort, masker, HS)
4 Posisikan klien miring ke kiri
Lepas alat tenun, gulung steik laken di
5
bawah tubuh pasien sejauh mungkin
Bersihkan zeil menggunakan larutan
6
desinfektan, keringkan, lalu gulung
7 Gulung laken kotor
Bersihkan kasur dengan menggunakan
8
larutan desinfektan, keringkan
Pasang laken dengan garis tengah lipatan
9
tepat di tengah kasur

20
Laken bagian atas dan bawah dimasukkan ke
10
bawah kasur
Atur laken kedua sisi samping kasur dengan
11
membuat sudut 90°
Masukkan laken bagian bawah ke dalam
12
kasur
Lanjutkan sisa laken bagian atas dengan
13
membentuk sudut 90°
14 Letakkan zeil melintang di tengah kasur
Letakkan steik laken dengan sisi-sisinya
15 dimasukkan dibawah kasur
Miringkan pasien ke kanan, pasang bed side
16
rail
Lepas alat tenun kotor, gulung steik laken di
17
bawah tubuh pasien sejauh mungkin
Bersihkan zeil menggunakan larutan
18
desinfektan keringkan, lalu gulung
Masukkan laken dan steik laken ke keranjang
19
alat tenun kotor
Bersihkan kasur dengan menggunakan
20
larutan desinfektan, keringkan
Laken bagian atas dan bawah dimasukkan ke
21
bawah tempat tidur
Atur laken kedua sisi samping tempat tidur
22
dengan membuat sudut 90°
Masukkan laken bagian bawah ke dalam
23
kasur
Lanjutkan sisa laken bagian atas dengan
24
membentu sudut 90°
25 Letakkan zeil melintang di tengah kasur
Letakkan steik laken dengan sisi-sisinya
26 dimasukkan dibawah kasur. Perawat kembali
ke posisi semula (sebelah kanan)
27 Pasien posisi berbaring
Pasang boven dan selimut dengan bagian
28
bawah di masukkan ke bawah kasur
Angkat bantal dan lepas sarung bantal yang
29
kotor
30 Pasang sarung bantal/ guling yang bersih
Susun bantal dan baringkan pasien pada
31
posisi yang tepat
Rerata capaian kompetensi komponen
Pelaksanaan
E. Tahap Hasil
1 Evaluasi respon klien
2 Rapikan alat
3 Lepas APD
4 Cuci tangan
5 Pencatatan kegiatan
Rerata capaian kompetensi komponen
Hasil

21
Penilaian :
Tingkat Pencapaian Kompetensi Nilai
Nilai
Skor Akhir
Perolehan
Awal Aspek
Keterampilan (Hasil
(pembula Keteram
Konversi)
tan) pilan
Persiapan Pelaksanaan Hasil
Nilai rata-rata
(pembulatan)
Bobot 20% 50% 30%
Nilai Komponen

Keterangan:
 Nilai rata-rata diperoleh dari lembar penilaian (Tidak = 0; Cukup = 1; Baik = 2; Sangat Baik = 3)
 Bobot ditetapkan secara terpusat dan dapat berubah sesuai persetujuan dengan industri (dibuktikan
dengan berita acara)
 Nilai Komponen diperoleh dari hasil perkalian Nilai rata-rata dengan Bobot
 Skor Awal diperoleh dari pembulatan hasil penjumlahan komponen Persiapan, Pelaksanaan, dan
Hasil
 Nilai Perolehan diperoleh dari Nilai Konversi Maksimal hasil konversi skor awal

................,..............................20....
Penguji

....................................

22
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR/ BED
MAKING
A. KOMPETENSI DASAR
Menerapkan penyiapan tempat tidur klien

B. URAIAN MATERI

1. Konsep Dasar
Pemenuhan kebutuhan kebersihan lingkungan klien yang dimaksud adalah kebersihan tempat tidur.
Melalui kebersihan tempat tidur diharapkan pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa gangguan selama
tidur sehingga dapat membantu proses penyembuhan.
Dengan kata lain menyiapkan tempat tidur merupakan tindakan dari keperawatan dalam rangka
mempertahankan kebersihan lingkungan untuk persiapan tempat tidur pasien/ klien.

2. Jenis Alat Tenun:


Semua alat tenun disusun sesuai dengan urutan kerja pemasangannya saat tindakan, yaitu:
1). Alas kasur dilipat melebar terbalik
2). Laken/ seprei besar dilipat memanjang terbalik
a. Ukuran 2,8 x 2 m
b. Terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama
c. Warna lembut dan polos (tidak mencolok) sehingga mudah kelihatan jika kotor
3). Perlak (zeil / seal )
a. Ukuran 1 m dengan pinggir (kiri kanan) masing-masing di sambung dengan kain 0, 5 m
b. Terbuat dari bahan karet atau campuran karet dan benang katun serta tahan lama
4). Steek laken/ seprei kecil (dipasang melintang)
a. Ukuran 2 x 1,2 m (bahan dan warna sesuai dengan seprei besar)
b. Dilipat melebar terbalik
5). Boven laken/ seprei sedang sebagai alas dari selimut
a. Ukuran 2,8 x 2,5 m (bahan dan warna sesuai dengan seprei besar)
b. Dilipat memanjang tidak terbalik
c. Sisi pinggir diberikan motif untuk menambah nilai estetika
6). Selimut dilipat melebar terbalik
7). Sarung bantal dilipat bagian atas 1/3 bagian
Ukuran 60 x 40 cm (bahan dan warna sesuai dengan seprei besar
8). Over laken/ seprei penutup dilipat memanjang terbalik

3. Jenis Tempat Tidur:


1). Unoccupied Bed (tempat tidur yang belum ada pasien):
a. Closed bed (tempat tidur tertutup)
b. Open bed (tempat tidur terbuka)
c. Aether bed (tempat tidur pasca operasi)
2). Occupied bed (tempat tidur dengan pasien di atasnya).
4. Prinsip - Prinsip Mengganti Alat Tenun
1). Menggunakan prinsip asepsis dengan menjaga alat tenun lama jauh dari badan perawat (tidak
menempel pada seragam)
2). Jangan mengibaskan alat tenun lama karena hal itu dapat menyebarkan mikroorganisme lewat udara
3). Alat tenun yang lama jangan diletakkan di lantai untuk mencegah penyebaran infeksi
4). Jaga privasi, kenyamanan dan keamanan pasien
5). Melaksanakan penyiapan tempat tidur klien secara sistematis dan berurutan
6). Harus percaya diri dan tidak ragu - ragu
7). Sprei yang terpasang harus licin dan tegang (tidak ada lipatan/ lecek)
8). Tempat tidur klien harus tetap bersih dan rapi
9). Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu, jika kotor
10). Penggunaan linen bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros

5. Tujuan secara umum

1). Meningkatkan kenyamanan klien.


2). Menjaga tempat tidur tetap bersih, kering, dan tidak kusut sehingga meminimalisir kemungkinan
terjadinya iritasi kulit.
3). Mempertahankan energi dan status kesehatan klien (terutama jika perawat merapikan tempat tidur
dengan pasien berada di atas tempat tidur)
4). Menyediakan tempat tidur yang bersih dan nyaman bagi pasien
5). Mengurangi risiko infeksi dengan menjaga lingkungan yang bersih.
6). Mencegah luka tekan dengan menjamin tak ada kerutan sprei

6. Indikasi

Efektif dilakukan jika:


1). Akan ada klien baru yang masuk ruang rawat
2). Persiapan klien yang baru saja dioperasi
3). Sudah waktunya linen diganti
4). Linen dan alat tenun lainnya basah, lembab, kotor

7. Menyiapkan Tempat Tidur Terbuka (Open Bed)

1). Pengertian
Menyiapkan tempat tidur terbuka adalah menyiapkan tempat tidur tanpa seprei tertutup, seprei atas/
selimut dilipat ke bawah pada bagian kaki. Sehingga dikatakan tempat tidur terbuka apabila tempat tidur
dalam keadaan terbuka/ tidak ditutup dengan seprei besar setelah dipasang seprai, perlak, selimut,
dan sarung bantal.

2). Tujuan
untuk pasien/ klien yang akan segera masuk rumah sakit/ dirawat, sehingga sudah siap digunakan
(jika ada pasien baru) dan pada tempat tidur pasien yang dapat atau boleh turun dari tempat tidur

8. Menyiapkan Tempat Tidur Tertutup (Closed Bed)

1). Pengertian
Tempat tidur tertutup adalah tempat tidur yang sudah disiapkan dengan seprei penutup (over
laken) di atasnya.
2). Tujuan
a. Dapat dipakai sewaktu - waktu
b. Kelihatan selalu rapi
c. Selalu terlihat bersih
d. Memberikan perasaan senang dan nyaman kepada pasien

3). Persiapan Alat - Alat


Alat - alat yang harus disiapkan sama dengan alat -alat yang harus disediakan untuk menyiapkan
tempat tidur terbuka hanya saja ditambahkan seprai penutup.

4). Prosedur Kerja


Jika sudah tersedia tempat tidur terbuka, maka hanya ditambahkan seprei penutup di atas tempat tidur
untuk menghindari tempat tidur dan alat tenun yang telah diganti menjadi kotor.

Gambar 2: Tempat Tidur Tertutup

9. Menyiapkan Tempat Tidur Pasca Bedah

1). Pengertian
Tempat tidur pasca bedah adalah tempat tidur yang disiapkan untuk pasien setelah mengalami
pembedahan

2). Tujuan
a. Menghangatkan pasien.
b. Mencegah penyulit (komplikasi) pasca bedah.
c. Alat - alat tenun tidak kotor.
d. Memudahkan perawatan.

3). Persiapan Alat - Alat


Persiapan alatnya sama dengan persiapan alat menyiapkan tempat tidur terbuka hanya saja ditambah
satu selimut dan buli buli panas.

4). Cara Kerja


Sama seperti menyiapkan tempat tidur terbuka.

10. Mengganti Alat Tenun dengan Pasien di atasnya


1). Pengertian
Merupakan suatu tindakan menggantikan alat tenun yang kotor dengan alat tenun yang bersih pada
tempat tidur pasien dengan pasien di atasnya.

2). Tujuan
a. Menciptakan lingkungan yang bersih, tenang, dan nyaman
b. Menghilangkan hal yang dapat mengiritasi kulit dengan menciptakan alat tidur dan selimut yang bebas
dari kotoran dan lipatan.

Gambar 3: Mengganti alat tenun dengan pasien di atasnya

11. Hal- Hal yang harus diperhatikan dalam perawatan tempat tidur klien:
1). Hindari kontaminasi pada linen bersih
2). Ketika akan mengganti linen, bawalah linen sesuai kebutuhan, Jangan membawa linen berlebihan
untuk menghindari terjadinya kontaminasi kuman atau mikroorganisme dan infeksi nosokomial dari
satu klien ke klien lainnya.
3). Pada saat memasang linen bersih, bentangkan linen di atas tempat tidurm jangan dikibaskan.
4). Jangan menempatkan linen kotor pada tempat tidur klien, meja, atau peralatan klien lainnya.
5). Gunakan cara yang efektif dengan memasang alat tenun pada satu sisi dulu setelah itu baru pindah ke
sisi lain.
6). Tempatkan linen atau alat tenun kotor pada tempat tertutup (ember yang ada tutupnya). bawa dengan
hati-hati, jangan menyentuh pakaian perawat dan cuci tangan setelahnya.
7). Tetap perhatikan keadaan umum klien selama melaksanakan Tindakan.

DAFTAR PUSTAKA

Elly, Purnamasari dkk. 2017. Buku Panduan Praktikum 18 Kompetensi Asisten Keperawatan Edisi 2. Bogor: In Media
Jamilah, Andi Sitti dkk. 2018. Buku Ajar KDTK. Bogor: In Media.
Rosyidi, Kholid dan Nila D.W. 2013. Prosedur Praktik Keperawatan Jilid 1. Jakarta: Tim
Zega, Wira Pratama. 2016. Kebutuhan Dasar Manusia Prosedur Keterampilan Bidang Keahlian Kesehatan untuk SMK/ MAK
Kompetensi Keperawatan. Jakarta: EGC
Zega, Wira Pratama. 2019. Keterampilan DasarTindakan Keperawatan Program Keahlian Keperawatan Prosedur untuk SMK/
MAK Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan Kelas XI. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai