0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
405 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan tentang persyaratan dan tanggung jawab Kepala Teknik Tambang (KTT), Penanggungjawab Teknik dan Lingkungan (PTL), dan Kepala Teknik Bawah Tanah (KTBT) sesuai peraturan pemerintah. Dokumen tersebut juga menjelaskan kriteria sertifikasi dan tanggung jawab masing-masing posisi.
Deskripsi Asli:
Kepala Teknik Tambang (KTT), Penanggungjawab Teknik dan Lingkungan (PTL) & Kepala Teknik Bawah Tanah (KTBT)
Sesuai Permen ESDM 26 2018, dalam pelaksanaan kaidah teknik pertambangan yang baik, maka Setiap Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi & IUPK Operasi Produksi, IUJP (Perusahaan Jasa Pertambangan)
Dokumen tersebut menjelaskan tentang persyaratan dan tanggung jawab Kepala Teknik Tambang (KTT), Penanggungjawab Teknik dan Lingkungan (PTL), dan Kepala Teknik Bawah Tanah (KTBT) sesuai peraturan pemerintah. Dokumen tersebut juga menjelaskan kriteria sertifikasi dan tanggung jawab masing-masing posisi.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang persyaratan dan tanggung jawab Kepala Teknik Tambang (KTT), Penanggungjawab Teknik dan Lingkungan (PTL), dan Kepala Teknik Bawah Tanah (KTBT) sesuai peraturan pemerintah. Dokumen tersebut juga menjelaskan kriteria sertifikasi dan tanggung jawab masing-masing posisi.
Kepala Teknik Tambang (KTT), Penanggungjawab Teknik dan Lingkungan
(PTL) & Kepala Teknik Bawah Tanah (KTBT)
Sesuai Permen ESDM 26 2018, dalam pelaksanaan kaidah teknik pertambangan
yang baik, maka Setiap Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi & IUPK Operasi Produksi, IUJP (Perusahaan Jasa Pertambangan), WAJIB;
1. mengangkat KTT sebagai pemimpin tertinggi di
lapangan untuk mendapatkan pengesahan dari KaIT (Kepala Inspektur Tambang), 2. memiliki Tenaga Teknis pertambangan yang berkompeten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, 3. dalam hal IUP Operasi Produksi ada dilakukan penambangan bawah tanah, maka Pemegang IUP / KTT wajib menunjuk KTBT (Kepala Teknik Bawah Tanah) untuk bertanggung jawab di divisi bawah tanah, yang berkompetensi dan bertanggungjawab kepada KTT, 4. Menteri menetapkan kompetensi KTT, KTBT dan Tenaga Teknis pertambangan sebagaimana dimaksud, 5. dalam hal IUP-OP khusus pengolahan dan/atau pemurnian, maka pemegang IUP wajib mengangkat PTL (Penanggung Jawab Lingkungan) yang di syahkan KaIT dan memiliki Tenaga Teknis yang berkompetensi sesuai peraturan perundangan, 6. dalam hal perusahaan jasa pertambangan, maka mengangkat Penanggung Jawab Operasional (PJO) yang berkompeten dan disyahkan oleh KTT, PJO juga harus mempunyai Tenaga Teknis yang berkompetensi Kriteria KTT/PTL/KTBT; KTT kelas IV : untuk pemegang IPR (Izin Pertambangan Rakyat), mempunyai sertifikat kualifikasi atau telah mengikuti Pendidikan/bimbingan teknis terkait penerapan kaidah pertambangan yang baik,
KTT kelas III : memiliki sertifikat POP (Pengawas Operasional Pratama)
atau sertifikat kualifikasi yang diakui KaIT, tahap eksplorasi & tahap operasi produksi dengan metoda tambang semprot (hidrolis), tambang bor, tambang terbuka jenjang tunggal, kuari & kapal keruk/isap, rata-rata produksi kurang dari : batubara kurang dari 150 metrik ton per hari, 1 ton bijih mineral per hari, untuk kuari 250 ton mineral batuan & mineral bukan logam per hari, tanpa menggunakan bahan peledak, jumlah pekerja kurang dari 50 orang
KTT kelas II : bersertifikat POM (Madya), jumlah produksi tambang
terbuka batubara kurang dari 500 metric ton per hari, mineral logam < 1500 ton bijih per hari, tambang semprot < 5 ton bijih per hari, kapal keruk < 5 ton bijih per hari, mineral batuan kuari & bukan logam < 500 ton per hari, jumlah pekerja < 200 orang
KTT kelas I : bersertifikat POU, jumlah produksi tambang terbuka batubara
atau bawah tanah > 500 metric ton per hari, mineral logam > 1500 ton bijih per hari, tambang semprot > 5 ton bijih per hari, kapal keruk > 5 ton bijih per hari, mineral batuan kuari & bukan logam > 500 ton per hari, jumlah pekerja > 200 orang
PTL kelas III : bersertifikat POP, bekerja pada pengolahan mineral bukan logam dan batuan
PTL kelas II : bersertifikat POM, bekerja di pengolahan dan/atau
pemurnian mineral logam atau pengolahan batubara, jumlah produksi < 100.000 ton per tahun, jumlah pekerja < 1000 orang
PTL kelas I : bersertifikat POU, bekerja di pengolahan dan/atau pemurnian
mineral logam atau pengolahan batubara, jumlah produksi > 100.000 ton per tahun, jumlah pekerja > 1000 orang
KTBT : bersertifikat POU, bekerja dalam divisi tambang bawah tanah & menduduki jabatan tertinggi di divisinya,
Tugas dan tanggung jawab KTT atau PTL terdiri
atas: 1. membuat peraturan internal perusahaan mengenai penerapan kaidah Teknik pertambangan yang baik; 2. mengangkat pengawas operasional dan pengawas teknis; 3. mengesahkan Penanggung Jawab Operasional (PJO); 4. melakukan evaluasi kinerja PJO; 5. memastikan semua perusahaan jasa pertambangan yang beroperasi di bawahnya memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; 6. menerapkan standar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; 7. menyampaikan laporan kegiatan jasa pertambangan kepada KaIT sesuai dengan ketentuan perundang- undangan; 8. memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten sesuai dengan ketentuan perundang- undangan; 9. melaksanakan manajemen risiko pada setiap proses bisnis dan subproses kegiatan pertambangan; 10. menerapkan sistem manajemen keselamatan pertambangan (SMKP) dan melakukan pengawasan penerapan sistem manajemen keselamatan pertambangan yang dilaksanakan oleh perusahaan jasa pertambangan yang bekerja di wilayah tanggung jawabnya; 11. melaporkan penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik kepada KaIT, baik laporan berkala, akhir, dan/atau khusus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; 12. melaporkan pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara berkala sesuai dengan bentuk yang ditetapkan; 13. melaporkan jumlah pengadaan, penggunaan, penyimpanan, dan persediaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun secara berkala setiap 6 (enam) bulan; 14. melaporkan adanya gejala yang berpotensi menimbulkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan; 15. menyampaikan laporan kasus lingkungan paling lambat 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam setelah terjadinya kasus lingkungan berikut upaya penanggulangannya; 16. menyampaikan pemberitahuan awal dan melaporkan kecelakaan, kejadian berbahaya, kejadian akibat penyakit tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja; 17. menyampaikan laporan audit internal penerapan sistem manajemen keselamatan pertambangan mineral dan batubara; 18. menetapkan tata cara baku untuk penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan pada tempat yang berpotensi menimbulkan perusakan dan pencemaran lingkungan; 19. menetapkan tata cara baku untuk penerapan kaidah Teknik pertambangan yang baik; 20. melaksanakan konservasi sumber daya mineral dan batubara; dan 21. KTT menetapkan tata cara baku kegiatan pengelolaan teknis pertambangan mineral dan batubara. Job Description We are currently in the process of initiating the operation phase of an Andesite mine. We are looking for the following qualifications: Kami sedang dalam proses pengembangan operasional tambang batu Andesit. Kami ingin mengundang anda dengan kualifikasi berikut untuk mengirimkan cv anda :
Memiliki sertifikat POM/POU
Memililki pengalaman di bidang pertambangan paling sedikit 5 tahun (lebih diutamakan yang memiliki pengalaman di bidang pertambangan batu split dengan peledakan) Memiliki latar belakang mining engineering atau tekhnik tambang
KEPALA TEKNIK TAMBANG (KTT) adalah seseorang yang
memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya serta ditaatinya peraturan perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada suatu kegiatan usaha pertambangan di wilayah yang menjadi tangung jawabnya. II. JOB DESCRIPTION a. Tugas Utama
Memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya serta
di taatinya peraturan Perundangan-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP). Bertanggung jawab atas terlaksananya penanganan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Pengelolaan Lingkungan pada wilayah Izin Usaha Pertambangan.
b. Kontrol, Menyusun dan Mengurus perizinan
Melaksanakan Inspeksi, Pengawasan dan Pengujian
IUP Eksplorasi UKL-UPL/AMDAL IUP-OP (Operasi Produksi) Izin Tempat Pembuangan Sementara Limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3) Izin Penataan Titik Setling Pond /AAT Izin Kelistrikan Memastikan bahwa setiap pekerja Tambang dan lokasi bekerja dalam keadaan aman dan Secara aktif memberikan kontribusi positif terhadap K3 dan lingkungan.
C. Membuat Laporan Kewajiban Pemegang IUP- OP
Membuat laporan triwulan pengelolaan K3L
Laporan perkembangan Tambang Laporan cadangan bahan galian Laporan produksi dan penjualan Laporan Rencana Reklamasi (RR) Laporan Rencana Penutupan Tambang (Mine Closure)
D. Tugas Berkala
Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan
pertambangan (gali/bongkar,muat, angkut) bahan galian agar sesuai dengan regulasi peraturan pemerintah pusat/daerah dan target produksi tercapai. Membuat laporan tentang pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan
e. Wewenang Kepala Teknik Tambang
Laporan perkembangan kemajuan tambang serta hasil
produksi yang diperoleh. Memasuki tempat kegiatan usaha pertambangan setiap saat Menghentikan sebagian waktu atau seluruh kegiatan pertambangan mineral dan batubara apabila kegiatan pertambangan dinilai dapat membahayakan keselamatan pekerja tambang, keselamatan umum dan menimbulkan pencemaran atau kerusakan lingkungan. Mengusulkan penghentian sementara kegiatan pertambangan kepada kepala Inspektur tambang.