a. Membuat peraturan internal perusahaan mengenai penerapan kaidah teknik pertambangan yang
baik;
c. Mengesahkan PJO;
g. Menyampaikan laporan kegiatan jasa pertambangan kepada KaIT sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan;
h. Memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan;
i. Melaksanakan manajemen risiko pada setiap proses bisnis dan subproses kegiatan pertambangan;
k. Melaporkan penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik kepada KaIT, baik laporan berkala,
akhir, dan/atau khusus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
l. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara berkala sesuai
dengan bentuk yang ditetapkan;
m. Melaporkan jumlah pengadaan, penggunaan, penyimpanan, dan persediaan bahan dan limbah
berbahaya dan beracun secara berkala setiap 6 (enam) bulan;
o. Menyampaikan laporan kasus lingkungan paling lambat 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam setelah
terjadinya kasus lingkungan berikut upaya penanggulangannya;
r. Menetapkan tata cara baku untuk penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan pada
tempat yang berpotensi menimbulkan perusakan dan pencemaran lingkungan;
s. Menetapkan tata cara baku untuk penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik;
t. Melaksanakan konservasi sumber daya mineral dan batubara; dan
u. KTT menetapkan tata cara baku kegiatan pengelolaan teknis pertambangan mineral dan batubara.
Berdasarkan :
1. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, Pasal 16
2. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi, Nomor 555.K/26/M.PE/1995 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum, Pasal 5 sampai dengan Pasal 10
3. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi, Nomor 1211.K/008/M.PE/1995 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan
Usaha Pertambangan Umum, Pasal 4 sampai dengan Pasal 13
Kepala Teknik Tambang adalah seorang yang memimpin dan bertanggung jawab atas
terlaksananya serta ditaatinya peraturan perundang-undangan keselamatan dan kesehatan
kerja pada suatu kegiatan usaha pertambangan di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.1
1
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 555.K/26/M.PE/1995 Pasal 1 angka 6
13. kegiatan lain di bidang kegiatan usaha pertambangan yang menyangkut kepentingan
umum;
14. pelaksanaan kegiatan sesuai dengan IUP, IPR, atau IUPK; dan
15. jumlah, jenis, dan mutu hasil usaha pertambangan.
ORGANISASI TAMBANG
Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer tambang yang bertanggung jawab
kepada direksi.
Manajer tambang atau Kepala Teknik Tambang merupakan pimpinan tertinggi di lokasi
penambangan, yang membawahi 5 divisi organisasi yaitu: divisi perencanaan, divisi operasi
tambang, divisi pengolahan, divisi perawatan dan lingkungan serta divisi administrasi dan
keuangan. Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff untuk kelancaraan pekerjaan.
3. Divisi Pengolahan
Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai pengendali mutu yang mempunyai
fungsi menganalisa bahan galian yang akan diolah.