Anda di halaman 1dari 5

Jawaban Tugas.

1. a. Undang Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.


b. UU NO 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara.
c. Permen ESDM No 26 Tahun 2018 Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik dan
Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara
d. PP NO 55 TAHUN 2010 Tentang Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan
Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara
e. Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018: Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan
yang Baik.

2. Pemerintah
- Pasal 5 Pemerintah/pengawas:
Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap Undang Undang ini sedangkan para pengawai
pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan menjalankan pengawasan langsung terhadap
ditaatinya Undang Undang ini dan membantu pelaksanaannya.

- Pasal 8 Pengurus Wajib melakukan :


• Pemeriksaan Kesehatan mental dan pisik pekerja yg akan diterima/dipindah tugaskan
• Secara berkala pada Dokter yg ditunjuk Pengusaha
• Pengujian kesehatan ditetapkan dengan peraturan perundangan

- Pasal 9 – (1) Pengurus Wajib Menunjukan & Menjelaskan:


• Kondisi dan bahaya dalam tempat kerja
• Pengaman & alat pelindung dlm tpt kerja
• APD bagi pekerja itu sendiri
• Cara-cara & sikap aman dalam bekerja

- Pasal 11 Pengurus Wajib Melaporkan:


• Tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya
• Tata-cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam ayat (1)
diatur dengan peraturan perundangan.

- Pasal 12: Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja:


• Memberi Keterangan yg benar
• Memakai & Mentaati Semua Syarat K3
• Memenuhi & Mentaati Semua Syarat K3
• Meminta Pengurus agar Semua Syarat K3 Dilaksanakan
• Menyatakan Keberatan Kerja apabila; Syarat K3 & APD diragukan, kecuali Hal Khusus Oleh
Pengawas, & Dapat dipertanggung jawabkan

- Pasal 13 Kewajiban Bila Masuk Tempat Kerja:


• Wajib mentaati semua petunjuk K2 & memakai APD yang diwajibkan

3. – Undang Undang No. 4 Tahun 2009:


Menjelaskan Secara Umum Good Mining Practice. Dengan Kaidah yang termuat pada:
• Pasal 96 Dalam penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik, pemegang IUP dan IUPK
wajib melaksanakan:
a. ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
b. keselamatan operasi pertambangan;
c. pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan, termasuk kegiatan reklamasi dan
pascatambang;
d. upaya konservasi sumber daya mineral dan batubara;
e. pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiatan usaha pertambangan.
• Pasal 140
(1) Menteri melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaan Usaha
Pertambangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.
(2) Menteri atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya melakukan pengawasan
atas pelaksanaan kegiatan Usaha Pertambangan yang dilakukan oleh pemegang IUP, IPR, atau
IUPK.
• Pasal 141
Pengawasan yang dimaksud pasal 140 adalah:
f. keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
g. keselamatan operasi pertambangan;
Ayat 2: Pengawasan dilakukan oleh Inspektur Tambang

- PP No. 55 tahun 2010 Tentang Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan


Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara:

• Pasal 16: f. keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan; g, keselamatan operasi


pertarnbangan;

• Pasal 26: (1) Pengawasan keselamatan dan kesehatan ke pertambangan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 16 huruf f terdiri atas:
a. keselamatan kerja;
b. kesehatan kerja;
c. lingkungan kerja; dan
d. sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.

• KO Pertambangan (Pasal 27): Terciptanya kegiatan operasi pertambangan yang aman dan
selamat. Terdiri atas:
a. Sistem dan Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Sarana, Prasarana, Instalasi dan Peralatan
Pertambangan.
b. Pengamanan Instalasi
c. Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan
d. Kompetensi Tenaga Teknik
e. Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis Pertambangan
4. Good Mining Practice adalah kaidah teknis pertambangan dan tata kelola pertambangan yang
baik.

Pada pasal 3 ayat 3 terkaidan kaidah teknik pertambangan yang baik terdiri atas:
a. teknis pertambangan;
b. konservasi Mineral dan Batubara;
c. keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
d. keselamatan operasi pertambangan;
e. pengelolaan lingkungan hidup pertambangan, Reklamasi, dan Pascatambang, serta
Pascaoperasi; dan
f. pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancang bangun, pengembangan, dan
penerapan teknologi pertambangan.

Pada pasal 3 ayat 4 tata kelola pengusahaan pertambangan yang baik terdiri atas:
a. pemasaran;
b. keuangan;
c. pengelolaan data;
d. pemanfaatan barang, jasa, dan teknologi;
e. pengembangan tenaga kerja teknis pertambangan;
f. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat;
g. kegiatan lain di bidang Usaha Pertambangan yang menyangkut kepentingan umum;
h. pelaksanaan kegiatan sesuai dengan IUP atau IUPK; dan
i. jumlah, jenis, dan mutu hasil usaha pertambangan.

5. Keselamatan Pertambangan adalah segala kegiatan yang meliputi pengelolaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Meliputi:


- Kesehatan Kerja
- Kesehatan Kerja
- Lingkungan Kerja
- SMK3
Keselamatan Operasional Meliputi:
- Sistem dan pelaksanaan pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalasi dan peralatan
pertambangan.
- Pengamanan instalasi
- Tenaga teknis bidang keselamatan operasi yang kompeten
- Kelayakan sarana, prasarana, instalasi dan peralatan pertambangan dengan melaksanakan uji
dan pemeliharaan kelayakan.
- Evaluasi laporan hasil kajian teknis pertambangan.
- Keselamatan bahan peledak dan peledakan.
- Keselamatan fasilitas pertambangan.
- Keselamatan eksplorasi.
- Keselamatan tambang permukaan.
- Keselamatan tambang bawah tanah.
- Keselamatan kapal keruk/isap
- Keselamatan pengolahan dan/atau pemurnian

6. Kepala Teknik Tambang adalah orang yang menduduki jabatan tertinggi di dalam struktur
organisasi Perusahaan Pertambangan di wilayah kegiatan usaha pertambangan yang
bertanggung jawab kepada KAIT atas dilaksanakan dan ditaatinya ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang Keselamatan Pertambangan di wilayah yang menjadi tanggung
jawabnya.

Penanggungjawab Teknik dan Lingkungan adalah seseorang yang memiliki posisi tertinggi dalam
struktur organisasi lapangan yang bertugas memimpin dan bertanggung jawab atas
terlaksananya kegiatan operasional Pengolahan dan/atau Pemurnian sesuai dengan kaidah
teknik pengolahan dan/atau pemurnian.

Kepala Tambang Bawah Tanah yang selanjutnya disingkat KTBT adalah seseorang yang memiliki
posisi tertinggi dalam struktur tambang bawah tanah yang bertugas memimpin dan
bertanggung jawab atas terlaksananya operasional tambang bawah tanah sesuai dengan kaidah
teknik pertambangan yang baik.

Penanggung Jawab Operasional adalah orang yang menduduki jabatan tertinggi dalam struktur
organisasi Perusahaan Jasa Pertambangan dalam struktur organisasi perusahaan jasa
pertambangan di wilayah kegiatan usaha pertambangan dan bertanggung jawab kepada
KTT/PTL atas dilaksanakan dan ditaatinya peraturan perundang-undangan mengenai kaidah
teknik pertambangan yang baik.

7. Pengawas Teknis adalah orang yang ditunjuk oleh KTT/PTL dan bertanggung jawab kepada
KTT/PTL atas keselamatan pemasangan, pemeliharaan, pemeriksaan, dan pengujian terhadap
sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai kaidah teknik
pertambangan yang baik.

Pengawas Operasional adalah orang yang ditunjuk oleh KTT/PTL dan bertanggung jawab kepada
KTT/PTL dalam melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian kegiatan operasional
pertambangan di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai kaidah teknik pertambangan yang baik.

8. Manajemen resiko adalah suatu pendekatan atau tools dalam proses analisis dan evaluasi
terhadap resiko untuk menentukan besaran resiko yang telah diidentifikasi dengan kecukupan
pengendalian yang dimiliki dan penentuan resiko diterima atau tidak.
Langkahnya Antara lain:
- Komunikasi dan konsultasi
- Penetapan konteks resiko
- Identifikasi bahaya
- Penilaian dan pengendalian resiko
- Pemantauan dan peninjauan

9. 1. Buku tambang
2. Buku Daftar Kecelakaan Tambang
3. Pelaporan Keselamatan Kerja
4. RKAB Keselamatan Kerja
5. Prosedur dan/atau instruksi kerja
6. Dokumen dan laporan pemenuhan kompetensi dan ketentuan peraturan perundangan serta
persyaratan lainnya

10. Teori Gunung Es terkait dengan Kerugian yang terjadi pada kecelakaan pertemabangan dimana
yang Nampak pada permukaan hanya sedikit tetapi dibawah permukaan kerugian yang timbul
sangat besar.

Teori Piramida Kecelakaan lebih menenkankan kepada rasio bentuk bahaya yang terjadi hingga
dampak paling berat kepada pekerja tambang berupa kematian yang membentuk piramida rasio
terbesar hingga kecil dari akumulasi banyak bahaya, insiden kejadian, kerusakan alat, cedera
dan kerugian.

Teori Domino lebih menekankan kepada penyebab terjadinya kecelakaan pada titik berat Sistem
Manajemen K3 itu sendiri. Mulai dari administrasi, factor penyebab, pekerjaan, kecelakaan dan
kerugian yang timbul.

Anda mungkin juga menyukai