PerMen ESDM Nomor 43 Tahun 2016 tentang Penetapan dan Pemberlakuan Standar
Kompetensi Kerja Khusus (SKKK) Pengawas Operasional di Bidang Pertambangan Minerba
1. Pengawas Operasional Pertama (POP);
2. Pengawas Operasional Madya (POM);
3. Pengawas Operasional Utama (POU).
4. – ketentuan umum
- Teknis pertambangan
- Pengelolaan keselamatan pertambangan dan keselamatan pengolahan dan/atau
pemurnian minerba
- Pengelolaan lingkungan hidup pertambangan, reklamasi, dan pasca tambang, serta
pasca operasi
- Konservasi minerba
- Pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancang bangun, pengembangan, dan
penerapan teknologi pertambangan
- Standar kompetensi kerjakerja khusus, standar kompetensi kerja nasional Indonesia,
serta SNI
6. KTT adalah Seseorang yang memiliki posisi tertinggi dalam struktur organisasi lapangan
pertambangan yang memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya operasional
pertambangan sesuai dengan kaidah teknik pertambangan yang baik.
PTL adalah Seseorang yang memiliki posisi tertinggi dalam struktur organisasi lapangan yang
bertugas memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan operasional
Pengolahan dan/atau Pemurnian sesuai dengan kaidah Teknik Pengolahan dan/atau
Pemurnian.
PJO adalah Orang yang menduduki jabatan tertinggi dalam struktur organisasi perusahaan
jasa pertambangan di wilayah kegiatan usaha pertambangan, dan bertanggung jawab
kepada KTT/PTL atas dilaksanakan dan ditaatinya peraturan perundang-undangan mengenai
kaidah teknik pertambangan yang baik.
Inspektur Tambang adalah Aparatur sipil negara yang diberi tugas, tanggung jawab, dan
wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kaidah Teknik
pertambangan yang baik serta kaidah teknik Pengolahan dan/atau Pemurnian.
10. Teguran, peringatan tertulis, pembatasan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha,
pembatalan persetujuan, pembatalan pendaftaran, penghentian sementara Sebagian atau
seluruh alat produksi & pencabutan ijin.