Anda di halaman 1dari 29

HSE Departement

PT. Manoor Bulatn Lestari adalah sebuah perusahaan pertambangan


batubara PMA yang memiliki Ijin Usaha Pertambangan dan memiliki
10 jasa pertambangan:

1. PT. Abadi Jaya Laxmindo (Mining)


2. PT. Pore Sendawar Jaya (Hauling Coal)
3. CV. Angela Group (Civil Cut and Fill)
4. PT. Putra Rimba Nusantara (Civil Cut and Fill )
5. PT. Arung (Civil Jembatan)
6. CV. Rainy Abadi (Civil Cut and Fill)
7. CV. Josafat Maju Tehnik (Crusher)
8. PT. Bina Sarana Sukses (Hauling Coal)
9. PT. Wira Karsa ( Civil Jambatan)
10. CV. Buana Rizky Makmur
HSE Departement
UU RI Nomor 1 Tahun 1970, Tentang Keselamatan & Kesehatan Kerja

KEPMEN 1827 TAHUN 2018, Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Penambangan


yang baik

KEPDIRJEN 185 TAHUN 2019, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keselamatan


Pertambangan dan Pelaksanaan, Penilaian, dan Pelaporan sistim Keselamatan
Pertambangan Mineral dan Batubara
Mengutamakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Keselamatan Operasional Pertambangan sesuai
dengan pedoman K3LH sebagai upayah meniadakan terjadinya kecelakaan kerja dan kecelakaan
tambangMenjalankan praktek terbaik dalam mengelolah lingkungan hidup dengan mencegah
dampak yang dapat dihindari, konservasi sumber daya alam dan mereklamasi lahan terganggu sesuai
dengan peruntukannya

Menjalankan praktek terbaik dalam mengelolah lingkungan hidup dengan mencegah


dampak yang dapat dihindari, konservasi sumber daya alam dan mereklamasi lahan
terganggu sesuai dengan peruntukannya.

Mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko Keselamatan , Kesehatan Kerja dan


Keselamatan Operasional Pertambangan serta Lingkungan Hidup dalam melakukan
kegiatan penambangan untuk memastikan pengendaliannya secara efektif

Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang berlaku di Indonesia


tentang Keselamatan, Kesehatan Kerja, Keselamatan Operasional Pertambangan, dan
Lingkungan Hidup
Mengimplementasikan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan dan
Good Mining Practice (GMP) untuk mencegah kerusakan asset dan
terhentinya produksi serta terciptanya kegiatan operasional petambangan yang
aman, efisien dan efektif.

Menghasilkan produk batubara yang memenuhi persyaratan pelanggan


sehingga kepuasan pelanggan dapat terjaga dan ditingkatkan.

Menjalankan upaya pencegahan pemakaian dan pengedaran narkotika dan


obat terlarang serta pencegahan HIV-AIDS di tempat kerja.

Melaksanakan evaluasi secara berkala terhadap program Keselamatan,


Kesehatan Kerja dan Keselamatan Operasional Pertambangan serta
Lingkungan Hidup
1. Setiap karyawan harus dalam kondisi sehat jasmani dan Rohani
2. Setiap karyawan harus mengikuti induksi K3L PT. MBL
3. Setiap karyawan harus menggunakan PERMIT yang disetujui oleh KTT PT. MBL
4. Setiap karyawan harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
5. Semua karyawan harus mematuhi semua rambu-rambu yang telah dipasang di lokasi kerja
6. Semua unit / kendaraan yang berada di area project PT. MBL harus menyalakan semua assesoris kendaraan,
seperti lampu kecil / lampu besar dan lampu rotary baik pada siang hari atau malam hari.
7. Tidak dibenarkan membuang limbah B3
8. Tidak dibenarkan menkonsumsi obat-obatan disaat bekerja di lokasi
9. Setiap karyawan harus melaporkan segala kejadian yang menyebabkan kecelakaan sekecil apapun kepada
Supervisor
10. Tidak dibenarkan menggunakan Hand Phone pada saat mengemudi unit / kendaraan
11. Komunikasi yang Positif di Radio
1. Semua pengemudi dan operator harus dalam keadaan sehat jasmani rohani
2. Personil yang tidak mempunyai dan membawa ID/SIMPER dilarang mengoperasikan alat bergerak
3. Wajib memakai seat belt/sabuk pengaman
4. Dilarang menggunakan peralatan Hand Phone
5. Jumlah personil yang berada didalam harus sesuai dengan jumlah tempat duduk yang dipasang seat belt.
6. Tidak diizinkan menumpang pada bagian kendaraan yang tidak dirancang khusus untuk mengangkut
penumpang.
7. Dilarang membawa penumpang baik karyawan maupun orang umum Kecuali trainer, mekanik yang sedang
melakukan uji coba (ground test) dan orang yang berwenang, yang diijinkan
8. Semua kendaraan operasional perusahaan yang digunakan harus sudah lulus uji kelayakan kendaraan
(commissioning).
9. Pengemudi dan Operator wajib mentaati semua peraturan dan rambu-rambu lalu lintas yang terpasang
LV6396
EX9003, LV6396
ijin mendahului silahkan
dari kanan, mendahului,
apakah aman? didepan aman

50 meter

» Komunikasi positif LVs/MVs dan Alat Berat mendekati satu sama lain
dalam jarak 50M
» Gunakan radio komunikasi dua arah dan BUKAN kode yang lain
» JANGAN BERASUMSI sebelum ada RESPON POSITIF melalui radio
» Jarak aman bebas dari depan aman atau lebih dari 100 meter.
Menolong Korban dan melaporkan segera kepada pengawas / HSE

Tidak boleh merubah atau memindahkan barang bukti sebelum


dilakukan investigasi, kecuali ada korban

Dilarang mengambil Dokumentasi/upload di media sosial


1. Pekerja dilarang mengoperasikan kendaraan atau unit yang diketahui fungsi rem dan sabuk SP-2
pengaman rusak
2. Dilarang mengoperasikan kendaraan atau unit tanpa memiliki wewenang /SIMPER SP-3

3. Dilarang menggunakan telpon genggam, dan alat bantu dengar (Heandset) ketika sedang SP-2
mengoperasikan kendaraan atau Unit.
4. Anda yang berada dilokasi area kerja PT. Manoor Bulatn Lestari harus menggunakan APD SP-2
sesuai dengan jenis pekejaan yang sudah ditentukan.

5. Dilarang memasuki ruang terbatas (Confined Space) tanpa memiliki ijin Khusus SP-3

6. Pekerja yang berada pada ketinggian lebih dari 2 meter dari permukaan tanah atau lantai SP-3
kerja yang tidak lengkap dengan Guardrail, HARUS menggunakan Full body harness

7. Dilarang bekerja/ditepi air yang kedalamannya lebih dari 1 meter tanpa menggunakan SP-3
pelampung keselamatan (Life Jaket).
8. Semua Karyawan HARUS menggunakan Permit yang dikeluarkan KTT SP-1

9. Membuang Limbah B3 Sembarangan di Area Tambang. SP-2


10. Mengkomsumsi Alkohol dan Obat Terlarang di area PT. Manoor Bulatn Lestari SP-3
11. Tidak melaksanakan Pelaksanaan Pengecekan Harian (P2H) terhadap kendaraan / SP-2
peralatan yg akan dioperasikan.
12. Anda Pengawas Operasional/Pengawas Teknis bertanggung jawab atas Keselamatan SP-2
dan Kesehatan dari semua orang yang menjadi bawahannya. Dan pengawas harus
melakukan risk assessment terhadap area kerja sebelum memulai pekerjaan
tersebut.

13. Tidak melaporkan jika terjadi kecelakaan kerja/tambang dan Lingkungan di area SP-2
kerja kepada Depertement Healt Safety Enviromental /Pengawas lapangan.
14. Tidak menjalankan/menghadiri Safety Talk sesuai jadwal yang di tentukan oleh SP-1
Management PT. Manoor Bulatn Lestari.
Eliminasi
• Mengilangkan resiko bahaya

Subtitusi
• Mengganti Substansi yang lebih rendah resiko bahayannya

Rekayasa • Merekayasa atau memodifikasi resiko agar dapat diminimalisir


engineering

• Meninimalisi resiko bahaya dengan menggunakan sistem,


ADMINISTRASI
prosedural dan simbol-simbol/rambu-rambu

APD
• Pengendalian terakhir gunakanlah APD yang sesuai
Apabila terjadi keadaan darurat contoh : banjir, longsor, demo,
kecelakaan dsb, maka yang harus Anda lakukan adalah :
1. Evakuasi diri dan selamatkan rekan Anda, apabila tidak
membahayakan.
2. Berkumpul ke tempat yang aman
3. Mencari bantuan atau melapor kepada pengawas, dengan cara:
 Dengan kode bunyi, seperti klakson, sirine
 Radio Komunikasi (Hauling Channel 152.125, PIT 350.100)
Darurat…..Darurat ….Darurat….
 Lokasi Kejadian-----???
 Bertanggung Jawab Terhadap KTT untuk Keselamatan dan kesehatan
semua pekerja Tambang yang menjadi bawahannya.
 Melaksanakan INSPEKSI, PEMERIKSAAN, DAN PENGUJIAN
 Bertanggung jawab kepada KTT atas Keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan dari semua orang yang ditugaskan kepadanya
 Membuat dan menandatangani laporan pemeriksaan, Inspeksi dan
pengujian.

REPRENSI KEPMEN 1827 TAHUN 2018 HAL. 22


1. Bertanggung jawab kepada KTT/PTL untuk keselamatan
pemasangan dan pekerjaan serta pemeliharan yang benar semua sarana,
prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan yang menjadi tugasnya;
2. Merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan yang
telah direncanakan serta semua perbaikan sarana, prasarana, instalasi, dan
peralatan pertambangan yang dipergunakan.
3. Mengawasi dan memeriksa semua sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
pertambangan dalam ruang lingkup yang menjadi tanggung jawabnya;
4. Menjamin bahwa selalu dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan
pengujian sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan;
5. Menjamin bahwa selalu dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan
pengujian sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan;
6. Melaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian sarana, prasarana,
instalasi, dan peralatan pertambangan sebelum digunakan, setelah dipasang
kembali, dan/atau diperbaiki;
7. Membuat dan menandatangani laporan dari penyelidikan, pemeriksaan, dan
pengujian sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan;

REPRENSI KEPMEN 1827 TAHUN 2018 HAL. 23

Anda mungkin juga menyukai