Anda di halaman 1dari 4

1.

Sebutkan tugas dan tanggung jawab sebagai POM


Tugas dan Tanggung Jawab POM
a. Bertanggung jawab kepada KTT/PTL untuk keselamatan dan kesehatan semua pekerja tambang yang menjadi
bawahannya
b. Melakukan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian
c. Bertanggungjawab kepada KTT/PTL untuk keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan dari semua orang yang
ditugaskan kepadanya
d. Membuat dan mendatangani laporan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian
Kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang POM antara lain:
a. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai Pengawas Operasional Madya
b. Mengelola keselamatan pertambangan minerba
c. Mengelola keadaan darurat pertambangan minerba
d. Mengelola penerapan kaidah teknis pertambangan minerba
e. Mengelola lingkungan pertambangan minerba
f. Melaksanakan upaya penerapan konservasi minerba
g. Mengawasi kegiatan usaha jasa pertambangan minerba
h. Mengawasi standarisasi pertambangan minerba
2. Prinsip-prinsip manajemen keselamatan pertambangan dan pengelolaan lingkungan pada pertambangan
minerba
a. Kebijakan
• Mengatur kebijakan
• Isi kebijakan
• Penetapan Kebijakan
• KOmunikasi kebijakan
• Tinjauan kebijakan
b. Perencanaan
• Penelaahan awal
• Manajemen resiko
• Identifikasi dan kepatuhan terhadap ketentuan perundangan
• Penetapan tujuan
• Sasaran dan program
• Rencana kerja dan anggaran biaya
c. Organisasi dan Personel
d. Implementasi
• Pelaksanaan pengelolaan operasional
• Pelaksanaan lingkungan kerja
• Pelaksanaan pengelolaan kesehatan kerja
• Pelaksanaan pengelolaan keselamatan operasional pertambangan
e. Pemantauan, Evaluasi dan Tindak lanjut
• Pemantauan dan pengukuran kinerja
• Inspeksi Pelaksanaan keselamatan pertambangan
• Evaluasi kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan
• Evaluasi pengelolaan Administrasi keselamatan pertambangan
• Rencana Perbaikan dan tindak lanjut
f. Dokumentasi
g. Tinjauan Manajemen dan peningkatan kerja
3. Apa yang menjadi tugas dan kewajiban seorang POM terhadap administrasi K3 dan KO dan bagaimana cara
mengevaluasi hasil pelaksanaannya?
a. Melakukan laporan evaluasi pengelolaan Administrasi keselamatan pertambangan berupa buku tambang, buku
daftar kecelakaan, dan pelaporan dalam mengelola keselamatan pertambangan
• Buku tambang: pelaksanaan perintah dan larangan, petunjuk serta pemberitahuan dari KaIT dan Inspektur
Tambang,
• Melakukan evaluasi terhadap buku daftar kecelakaan
• Melakukan evaluasi terhadap pengelolaan keselamatan pertambangan (kesesuaian isi, dan ketepatan
waktu penyampaian laporan
4. Prosedur penyusunan program keselamatan pertambangan diarea kerja?
a. Penetapan kebijakan keselamatan pertambangan
b. Perencanaan program keselamatan pertambangan
• Penelaahan awal
• Identifikasi bahaya dan pencegahan
• Peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
• sumberdaya
c. Pelaksanaan program keselamatan pertambangan
• Penanggung jawab
• Peserta
• Prosedur
• Dokumentasi
d. Evalusi program
e. Peninjauan dan peningkatan program
5. Bagaimana cara mengkomunikasikan program keselamatan pertambangan kepada karyawan
Langsung: Safety briefing, Safety induction, safety meeting, training, pelatihan
Tidak Langsung : poster, baliho, radio, sticker
6. Bagaimana cara mengevaluasi program keselamatan pertambangan diarea kerja saudara?
• Pemantauan pengukuran kinerja
• Inspeksi K3 dan KO
• Evaluasi Pemenuhan/kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
• Penyelidikan kecelakaan, dan kejadian berbahaya
• Evaluasi Administrasi K3 dan KO
• Audit Internal SMKP
• Tindak lanjut kesesuaian
7. Jelaskan cara membuat program keadaan darurat ditemat kerja
• Identifikasi dan penilaian potensi keadaan darurat
a. Tingkat keparahan
b. Tingkat kerugian
c. Pengaruh terhadap operasi
d. Keterlibatan sumberdaya
e. Pengaruh terhadap citra perusahaan
• Pencegahan keadaan darurat
• Kesiapsiagaan kondisi darurat
• Respon keadaan darurat
• Pemulihan keadaan darurat
8. Apa saja yang harus disiapkan untuk pencegahan keadaan darurat
a. Membuat kebijakan pencegahan keadaan darurat
b. Inspeksi fasilitas dan peralatan keadaan darurat
c. Perawatan fasilitas dan peralatan keadaan darurat
9. Jelaskan prinsip penyusulan program kaidah teknis pertambangan
a. Kaidah teknis pertambangan yang baik meliputi penyelidikan umum-eksplorasi-studi kelayakan-konstruksi-
penambangan-pengolahan pemurnian-pengangkutan-pemasaran-pasca tambang
b. Pertimbangan aspek keselamatan pertambangan, lingkungan pertambangan, konservasi dan ekonomi
c. Penerapan penggunaan teknologi yang efektif dan efisien
d. Ketaatan terhadap norma dan peraturan pemerintan yang berlaku
10. Jelaskan bagaimana agar dapat diketahui tingkat keberhasilan penerapan kaidah teknis pertambangan yang
baik
a. Kesesuaian antara rencana dengan target yang tercapai
b. Minimalnya kejadian kecelakaan kerja
c. Perusahaan mendapatkan proper hijau atau emas
d. Penataan lahan reklamasi dapat bermafaat untuk lingkungan dan masyarakat
e. Meningkatnya nilai tambah komoditas akibat rekayasa teknologi
11. Tata cara pembuatan program pengelolaan lingkungan terkait dokumen lingkungan hidup, rencana reklamasi
dan pasca tambang
a. Rencana Reklamasi pada tahap Eksplorasi berdasarkan dokumen lingkungan hidup yang telah disetujui
dengan jangka wakru kegiatan eksplorasi yang meliputi: tata guna lahan sebelum dan sesudah, rencana
pembukaan lahan untuk eksplorasi, program reklamasi tahap eksplorasi, kriteria keberhasilan reklamasi dan
rencana biaya reklamasi
b. Rencana Reklamasi pada tahap Operasi Produksi berdasarkan pada studi kelayakan dan dokumen lingkungan
hidup yang disetujui bersamaan dengan pengajuan IUPOP dan IUPKOP kepada Menteri atau Gubernur yang
berisi tata guna lahan sebelum dan sesudah, rencana pembukaan lahan, program reklamasi operasi produksi,
kriteria keberhasilan dan rencana biaya
c. Rencana Pasca tambang berdasarkan studi kelayakan dan dokumen lingkungan hiup yang meliputi: Profil
wilayah, Deskripsi kegiatan pertambangan, rona lingkungan akhir pertambangan, reklamasi pada lahan bekas
tambang dan bukan bekas lahan tambang, pengembangan social budaya, pemeliharaan hasil reklamasi
pemantauan, organisasi pelaksanan reklamasi, kriteria keberhasilan, rencana biaya pasca tambang
12. Cara mengvaluasi pelaksanaan komunikasi program pengelolaan lingkungan pertambangan ditempat kerja
a. Program pengelolaan lingkungan dilakukan secara tepat oleh pegawai/pelaksana
b. Laporan kepatuhan terhadap SOP terkait lingkungan hidup
c. Tidak terjadi kecelakaan kerja akibat limbah
d. Tidak terjadi konflik kepada masyarakat
13. Cara penerapan program perlindungan lingkungan pada kegiatan pertambangan
a. Menerapkan eksplorasi dengan presisi tinggi
b. Menerapkan pemilihan teknologi yang tepat
c. Efisiensi penggunaan lahan
d. Pengelolaan tanah pucuk
e. Pengendalian erosi dan sedimentasi
f. Pengendalian air asam tambang
g. Pengguaan air kerja secara efisien
h. Reklamasi segera
i. Perlindungan terhadap sumber-sumber air
j. Penambangan tuntas
14. Cara mengevaluasi penerapan program pengelolaan lingkungan ditempat kerja
a. Menyediakan informasi untuk evaluasi secara periodic (dapat dengan media white board)
b. Menyediakan informasi untuk mengetahui adanya perubahan lingkungan
c. Mengevaluasi dampak dengan dibandingkan dengan prediksi dampak
d. Meyakinkan bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan dilakukan secara maksimal
15. Tata cara pelaporan penerapan dan hasil evaluasi program pengelolaan lingkungan
Laporan biasanya dilakukan secara triwulanan dengan isi rencana pengelolaan lingkungan (kualitas udara, polusi
suara, air, morfologi/fisiografi), melaporkan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan selama periode
triwulan sebelumnya, jenis dampak, sumber dampak, tolak ukur dampak dan pengelolaan dampak, evaluasi berupa
kesesuaian antara rencana dengan realiasi serta tindak lanjut yang akan dilakukan
16. Program konservasi mineral dan batubara
a. Perencanaan dan pelaksanaan recovery penambangan
b. Perencanaan dan pelaksanaan recovery pengolahan
c. Pengelolaan batubara kualitas rendah, mineral kadar rendah, mineral ikutan dan cadangan marginal
d. Pemanfaatan batubara kalori renah, mineral kadar rendah, mineral ikutan dan cadangan marginal
e. Pendataan cadangan tidak tertambang, sisa hasil pengolahan dan pemurnian
f. Evaluasi
17. Indikator keberhasilan pelaksanaan program konservasi minerba
a. Recovery penambangan adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara hasil produksi
penambangan dengan jumlah cadangan pada periode tertentu (90%-tambang terbuka)
b. Recovery Pengangkutan adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara hasil galian yang
dikapalkan dengan jumlah yang diangkut dari front penambangan (99%)
c. Recovery pengolahan adalah perbandingan antara jumlah hasil batubara/unsur utama yang diolah dengan
jumlah batubara/unsur utama yang dimasukkan kedalam proses pengolahan (batubara=90%, Timah=90%,
emas = 85%)
18. Cara mengevaluasi penerapan program konservasi minerba
a. Evaluasi recovery Penambangan dan pengolahan
b. Evaluasi pengelolaan batubara kualitas rendah, mineral kadar rendah, mineral ikutan, sisa hasil
pengolahan dan pemurnian serta cadangan marginal
c. Evaluasi pemanfaatan batubara kualitas rendah, mineral rendah dan mineral ikutan
d. Evaluasi pendataan cadangan mineral dan batubara tidak tertambang
19. Contoh tindak lanjut perbaikan hasil evaluasi pelaksanaan program konservasi minerba
a. Optimalisasi penambangan: Teknik dan peralatan yang tepat, memaksimalkan cut off grade, menghindari
tercecernya dalam penggalian dan pengangkutan
b. Optimalisasi eksplorasi: coring batubara dengan tepat, redril apabila terdapat batubara yang tidak dicoring
c. Optimalisasi pengolahan: teknik pengolahan dan pemurnian dnegan tepat, memproduksi beberapa jenis
produk, melakukan blending
d. Memberlakukan mineral dan batubara (marginal) dengan tepat dengan cara tidak dicampur dengan waste,
mendata jumlah dan kualitas
20. Mekanisme pelaporan penerapan dan hasil evaluasi program konservasi minerba
Mekanisme pelaporan dibuat secara berkala baik tercantum dalam RKAB maupun laporan konservasi dengan
melampirkan table blok prospek dengan sumber daya dan cadangan serta kualitas galian
21. Data yang harus disiapkan/diminta dari Perusahaan Jasa Pertambangan
Administrasi: IUPJP, Akta Pendirian, NPWP, Surat Pengukuhan Perusahaan Kena Pajak, Surat Ijin Usaha
Perdagangan, Surat Keterangan Domisili, Tanda Daftar Perusahaan
Teknis: Daftar Tenaga Ahli, Daftar Peralatan, daftar pengalaman, daftar komitmen K3
22. Rencana apa saja yang perlu dibuat sebelum pelaksanaan pengawasan kegiatan usaha jasa pertambangan
a. Menentukan jadwal pengawasan
b. Menentukan PJO dari PJP yang akan diawasi
c. Berkoordinasi dengan PJO terkait keperluan data dan laporan
d. Membuat dan menentukan checklist atau daftar periksa
e. Menentukan personil pengawasan
23. Data apa saja yang disiapkan PJO untuk memudahkan pengawasan
a. Data perijinan usaha jasa pertambangan
b. Penanggung Jawab OPerasinal (struktur organisasi)
c. Data Kontrak dengan perusahaan pertambangan
d. Bukti penyampaikan laporan ke KTT
e. Jumlah tenaga kerja
f. Tenaga Ahli
g. Peralatan
h. SOP
24. Apa yang harus dilakukan ketika ditemukan temuan pengawasan PJP
a. Membuat rencana tindak lanjut sehingga terpenuhi kewajiban-kewajiban PJP
b. Memberikan sanksi sesuai dengan kontrak atau SOP
25. Bagaimana cara anda untuk mengetahui apakah kekerapan pengawasan sudah sesuai atau tidak
Membuat table pengawasan terhadap hasil pelaksanaan yang berisi Hasil Pengawasan, Rencana Tindak Lanjut,
Hasil Tindak lanjut, Keterangan
26. Bagaimana cara anda memeriksa tindak lanjut atas temuan pengawasan PJP
a. Menetapkan rencan tindak lanjut yang berisi rekomendasi perbaikan
b. Menetapkan target penyelesaian dan penanggungjawab tindak lanjut
c. Melakukan pengecekan secara berkala
27. Pengertian Standarisasi sesuai perundang-undangan
Standarisasi adalah proses merencanakan, merumuskan, menetapkan, menerapkan, memberlakukan, memelihara
dan mengawasi standard yang dilaksanakan secara tertib dan bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan
28. Jenis-Jenis Standar
a. Standard Nasional Indonesia adalah standard yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional dan berlaku
di Negara Republik Indonesia
b. Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah Standar kompetensi kerja (aspek pengetahuan,
keterampilan, keahlian dan sikap) yang ditetapkan oleh kementrian ketenagakerjaan dan berlaku di Negara
Republik Indonesia
c. Standard Kompetensi Kerja Khusus adalah Standard kompetensi kerja (aspek pengetahuan, keterampilan,
keahlian dan sikap) yang dikembangkan dan digunakan organisasi/perusahaan untuk memenuhi tujuan internal
atau organisasi/perusahaan yang memiliki hubungan kerjasama atau organisasi/perusahaan lain yang
memerlukan
d. Standard Internasional adalah standard yang dikembangkan dan ditetapkan oleh suatu organisasi multi
nasional dan digunakan secara internasional
29. Bagaimana merumuskan suatu standard
a. Merumuskan kebutuhan
b. Mengusulkan/mengurutkan berdasarkan prioritas
c. Perumusan standard
d. Verifikasi
e. Validasi (Pengujian kebenaran atas sesuatu)
f. Penetapan standard
g. Penerapan standard
h. Pengkajian ulang
30. Berapa lama jangka waktu suatu standard dapat dikaji ulang dan sebutkan alasan suatu standard perlu atau
dapat dikaji ulang
Sesuai Permen Tenaga Kerja No. 2 Tahun 2016 tentang system standarisasi kompetensi standard nasional
Pasal 22: 1. Untuk memelihara validitas dan reliabilitas terhadap SKKNI yang telah diterapkan, dilakukan kaji ulang,
2. Kaji ulang SKKNI dilakukan paling lama 5 (lima) tahun, 3. Hasil kaji ulang SKKNI digunakan untuk keperluan
perubahan SKKNI

31. PP yang didalamnya terdapat IUJP


Permen ESDM No. 26/2018, Kepmen ESDM No. 1806/2018, Permen ESDM No. 11/2018, Kepmen ESDM
1796/2018, Kepmen 1827/2018
32. Jika ditempat saudara perusahaan jasa pertambangan yang harus dilakukan pengawasan, maka parameter
apa yang harus saudara pertimbangkan
Skala kegiatan, jumlah tenaga kerja, Nilai kontrak, jenis perizinan, peralatan, kasus terkait K3, Temuan pengwas
sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai