Anda di halaman 1dari 13

RENCANA REKLAMASI DAN PENUTUPAN TAMBANG PADA

LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA DI PT ABC

PROPOSAL TUGAS AKHIR (TTA-400)

Diajukan Sebagai Syarat untuk Penelitian Tugas Akhir Pada Semester VIII
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung
Tahun Akademik 2019/2020

Oleh:
Givano Imanul Halim
100.701.16.006

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2020 M / 1441 H
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’allaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada pemohon sehingga dapat
menyelesaikan proposal tugas akhir ini dengan baik. Proposal tugas akhir ini
diajukan sebagai salah satu syarat untuk tugas akhir yang akan dilakukan di PT
ABC.
Dalam proposal tugas akhir ini, penulis berencana mengajukan judul
“Rencana Reklamasi Dan Penutupan Tambang Pada Lahan Bekas

Tambang Batubara Di PT ABC”. Penulis menyadari masih begitu banyak


kesalahan dalam penulisan proposal ini. Penulis ucapkan banyak terimakasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini
sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Mei 2020

Givano Imanul Halim


100.701.16.106
PROPOSAL
TUGAS AKHIR (TTA – 400)

I. JUDUL
Dalam rencana Tugas Akhir ini, pemohon akan mengambil judul :
“Rencana Reklamasi Dan Penutupan Tambang Pada Lahan Bekas
Tambang Batubara Di PT ABC”

II. PENDAHULUAN
II.1 Latar Belakang
Masalah utama yang kerap timbul pada wilayah bekas penambangan
pada tambang batubara adalah perubahan lingkungan yang meliputi perubahan
fisik dan kimia. Perubahan secara fisik misalnya perubahan pada morfologi dan
topografi, sedangkan perubahan kimia misalnya adanya dampak terhadap air
tanah dan air permukaan. Selain itu, kegiatan penambangan juga dapat
menimbulkan dampak negatif yang lebih jauh, misalnya perubahan iklim mikro
yang disebabkan perubahan kecepatan angin, gangguan habitat biologi berupa
flora dan fauna, serta penurunan produktivitas tanah dengan akibat tanah
menjadi tandus atau gundul. Mengacu pada perubahan-perubahan terhadap
aspek fisika dan kimia pada lingkungan tersebut, maka diperlukanlah upaya
reklamasi pada lahan bekas tambang.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 Tentang
Reklamasi dan Pascatambang menyatakan bahwa setiap pemegang IUP dan
IUPK wajib untuk menyerahkan rencana reklamasi dan rencana pascatambang
pada saat mengajukan permohonan IUP Operasi Produksi maupun IUPK
Operasi Produksi. Satu di antara penangan dampak negatif dari kegiatan
penambangan batubara adalah dengan melakukan kegiatan reklamasi yang
terencana. Reklamasi merupakan kegiatan yang dilakukan di sepanjang tahapan
usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki lingkungan
dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya. Maka dari
itu, untuk menyikapi masalah reklamasi ini, penulis berencana untuk melakukan
kegiatan tugas akhir mengenai kajian rencana reklamasi pada lahan bekas
tambang batubara sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan dari kegiatan
reklamasi yang dilakukan di PT ABC.

II.2 Perumusan Masalah


2.2.1 Identifikasi Masalah
Kegiatan reklamasi menjadi hal yang sangat penting dilakukan dalam
pertambangan mengingat sifat tambang yang destruktif/mengubah bentang alam
suatu wilayah. Penggunaan tata guna lahan yang berubah dan rusaknya
lingkungan bekas tambang menjadi hal yang sangat sensitif bagi lingkungan
maupun masyarakat sekitar. Maka dari itu perlu adanya kajian tentang reklamasi
dan penutupan tambang.
2.2.2 Batasan Masalah
Permasalahan dibatasi pada pembahasan mengenai kegiatan teknis
reklamasi dan penutupan tambang, jenis tanaman dan metode penanaman,
kemajuan reklamasi, serta rencana anggaran biaya reklamasi dan penutupan
tambang pada tahun 2020.
2.2.3 Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan dibahas antara lain:
1. Bagaimana rencana teknis reklamasi dan penutupan tambang di lapangan?
2. Apa jenis tanaman yang digunakan dan bagaimana metode penanamannya?
3. Alat mekanis apa saja yang digunakan untuk kegiatan reklamasi?
4. Bagaimana rencana biaya reklamasi dan penutupan tambangnya?

2.3 Tujuan Peneliatian


Sedangkan Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui rencana kegiatan teknis reklamasi yang dilakukan di lapangan.
2. Menentukan jenis tanaman dan metode penanaman yang akan digunakan
pada kegiatan reklamasi.
3. Menentukan alat mekanis yang digunakan untuk kegiatan reklamasi.
4. Menghitung rencana biaya reklamasi dan penutupan tambang.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Studi literatur, dilakukan dengan cara mengkaji laporan terdahulu mengenai
reklamasi dan penutupan tambang serta memahami dasar-dasar hukum
mengenai kegiatan reklamasi dan penutupan tambang.
2. Merencanakan kegiatan reklamasi dan penutupan tambang dengan cara
membuat peta reklamasi, menentukan luasan area yang akan direklamasi,
menghitung volume tanah penutup, menentukan alat mekanis yang akan
digunakan pada saat recontouring, serta menentukan jenis tanaman yang
akan digunakan dan menentukan pola/metode penanaman.
3. Melaksanakan kegiatan reklamasi dengan dua tahapan, yaitu recontouring
dan revegetasi.
4. Melakukan rancangan kegiatan dan anggaran kegiatan reklamasi dan
penutupan tambang.
5. Melakukan analisis keberhasilan kegiatan reklamasi.
Gambar 3.1
Metodologi Penelitian

IV. LANDASAN TEORI


4.1 Landasan Hukum Kegiatan Reklamasi
Pelaksanaan kegiatan pertambangan umumnya menyebabkan beberapa
dampak negatif, satu di antaranya adalah pencemaran lingkungan. Dalam hal ini,
pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan perundang-undangan sebagai
upaya pengendalian dampak negatif dari kegiatan pertambangan terhadap
lingkungan hidup. Berikut ini merupakan beberapa kebijakan perundang-
undangan yang dikeluarkan oleh pemerintah:
1. Pasal 96 dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara. Pasal ini menyatakan bahwa setiap
pemegang IUP dan IUPK wajib melaksanakan kegiatan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan termasuk kegiatan reklamasi dan pasca tambang,
serta menentukan keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan.
2. Pasal 6 dalam UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan
hidup. Pasal ini menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban memelihara
kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
3. Pasal 2 dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 7
Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada
Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Peraturan ini
menyatakan bahwa pelaksanaan reklamasi oleh pemegang IUP operasi
produksi dan IUPK operasi produksi wajib memenuhi prinsip perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan, keselamatan, dan
kesehatan kerja (K3), serta konservasi mineral dan batubara.
4. Pasal 6 dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 18
Tahun 2008 Tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Pasal ini
menyatakan bahwa perusahaan wajib menyusun Rencana Reklamasi dan
Rencana Penutupan Tambang.
5. Pasal 43 dalam Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2008 Tentang
Rehabilitas dan Reklamasi Hutan. Pasal ini menjelaskan bahwa kegiatan
reklamasi hutan pada kawasan bekas area pertambangan dilakukan sesuai
dengan tahapan kegiatan pertambangan serta dilakukan oleh pemegang izin
penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan di luar kehutanan.
6. Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2010 tentang reklamasi dan pasca
tambang. Peraturan ini menyatakan bahwa setiap pemegang IUP Eksplorasi
dan IUP Operasi Produksi wajib memiliki rencana kegiatan reklamasi
tambang dan melaksanakan kegiatan reklamasi lahan bekas tambang jika
tambangnya telah memasuki masa akhir tambang yang berprinsip pada
pengelolaan lingkungan hidup.

4.2 Prinsip-Prinsip Reklamasi dan Pascatambang


Prinsip Dasar Reklamasi Berdasarkan Peraturan Mentri ESDM Nomor 7
Tahun 2014 Pasal 2 Ayat 2, pelaksanaan kegiatan reklamasi wajib memenuhi
beberapa prinsip, diantaranya:
1. Prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan
paling sedikit meliputi :
a. Perlindungan terhadap kualitas air permukaan, air tanah, air laut dan
tanah serta udara berdasarkan pada standar baku mutu lingkungan
hidup.
b. Perlindungan dan pemulihan keanekaragaman hayati.
c. Penjaminan terhadap stabilitas dan keamanan timbunan batuan
sampingdan/atau material penutup, kolam tailing, lahan bekas
tambang, dan struktur buatan lainnya.
d. Pemanfaatan lahan bekas tambang sesuai peruntukannya.
e. Memperhatikan nilai sosial dan budaya setempat.
f. Perlindungan terhadap kuantitas air tanah.
2. Prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3) meliputi :
a. Perlindungan keselamatan terhadap setiap pekerja/buruh.
b. Perlindungan setiap pekerja/buruh dari penyakit akibat kerja.
3. Prinsip konservasi mineral dan batubara meliputi :
a. Penambangan yang optimum.
b. Penggunaan metode dan teknologi pengolahan dan/atau pemurnian
yang efektif dan efisien.
c. Pengelolaan dan/atau pemanfaatan cadangan marjinal, mineral kadar
rendah, dan mineral ikutan serta batubara kualitas rendah.
d. Pendataan sumberdaya dan cadangan mineral dan batubara yang
tidak tertambang serta sisa pengolahan dan/atau pemurnian.

4.3 Rencana Tata Ruang Wilayah


Rencana tata ruang merupakan hasil perencanaan wujud struktural dan
pola pemanfaatan ruang. Wujud struktural pemanfaatan ruang adalah susunan
pembentukan lingkungan sosial dan lingkungan buatan secara struktural. Maka
dari itu, seorang perencana dituntut untuk dapat menimbang langkah-langkah
perencanaan yang sesuai dengan aspek dan karakteristik wilayah, seperti
berikut:
1. Mengidentifikasi langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
2. Memilih alternatif yang baik.
3. Menaati peraturan.
4. Menyusun kebijakan.
4.4 Perencanaan Reklamasi

Untuk dapat melakukan kegiatan reklamasi, pihak perusahaan diwajibkan


memiliki suatu perencanaan kegiatan reklamasi agar pada saat pelaksanaan
semua kegiatannya dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Perencanan
reklamasi harus dipersiapkan sebelum kegiatan operasi penambangan
berlangsung. (Iskandar Suwardi 2009).
Adapun beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam kegiatan
reklamasi adalah sebagai berikut :
1. Persiapan rencana reklamasi sebelum pelaksanaan penambangan.
2. Luas area yang direklamasi sama dengan luas areal penambangan.
3. Pemindahan dan penempatan tanah pucuk pada tempat tertentu.
4. Pengembalian dan perbaikan kandungan bahan beracun hingga mencapai
tingkat aman sebelum dapat dibuang ke suatu tempat pembuangan.
5. Pengembalian lahan seperti keadaan semula yang sesuai dengan tujuan
penggunaannya.
6. Memperkecil erosi selama dan setelah proses reklamasi.
7. Memindahkan semua peralatan yang tidak digunakan lagi dalam aktivitas
penambangan.
8. Penggemburan tanah atau penanaman tanaman pionir yang akarnya
mampu menembus tanah yang keras.
9. Penanaman kembali lahan bekas tambang jenis tanaman yag sesuai
dengan rencana rehabilitasi.
10. Mencegah masuknya hama.
11. Memantau dan mengelola area reklamasi sesuai dengan kondisi yang
diharapkan.

4.5 Kegiatan Reklamasi


Sebelum melakukan kegiatan reklamasi perlu diketahui sebelumnya
beberapa tahapan dari kegiatan reklamasi. Tahapan-tahapan dari kegiatan
reklamasi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Persiapan lahan.
2. Penataan lahan (recounturing).
3. Revegetasi atau pemanfaatan lahan bekas tambang untuk tujuan lainnya.
V. WAKTU DAN RENCANA KEGIATAN SERTA PELAPORAN
Sesuai dengan proposal yang kami ajukan, maka waktu pelaksanaan
penelitian tugas akhir yaitu ± 5 minggu yang dimulai pada tanggal xxx – xxx.
Rangkaian kegiatan tugas akhir dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5.1
Jadwal Kegiatan Tugas Akhir
12 Maret - 15 April 2020
Jenis Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4 5
Studi Pendahuluan          
Orientasi Lapangan          
Kegiatan Lapangan          
Pengolahan Data          
Pembuatan Laporan          
Keterangan : Dilakukannya kegiatan
Tidak dilakukannya kegiatan
VI. PESERTA TUGAS AKHIR
Peserta tugas akhir adalah mahasiswa Program Studi
Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung, dengan
keterangan sebagai berikut :
Nama : Givano Imanul Halim
Nomor Mahasiswa : 100.701.16.1006
Jurusan : Teknik Pertambangan
Fakultas : Teknik
Universitas : Universitas Islam Bandung
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Alamat Kampus : Jl. Tamansari No. 1, Bandung Wetan, Kota
Bandung, Jawa Barat.
Alamat Rumah : Jl. Tenggiri V no.82, RT. 02/ RW. 04
Telepon : 082318443807
e-mail : givanoimanulhalim@gmail.com

VII. PERMOHONAN PENYEDIAAN FASILITAS


Untuk dapat mendukung terlaksananya kegiatan penelitian (Tugas Akhir)
ini, saya (penulis) sangat mengharapkan sekali sekiranya dari pihak yang
bersangkutan dapat menyediakan fasilitas berupa:
1. Pembimbing di lapangan selama Tugas Akhir berlangsung;
2. Penyediaan alat-alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau Alat
Pelindung Diri (APD) selama kegiatan Tugas Akhir berlangsung;
3. Sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam kegiatan Tugas Akhir.

VIII. PENUTUP
Demikian proposal ini saya susun sebagai rencana pelaksanaan Tugas
Akhir, demi kelancaran kegiatan Tugas Akhir ini. Besar harapan saya akan
bantuan pembimbing dan pihak yang bersangkutan, demi kelancaran serta
suksesnya pelaksanaan Tugas Akhir yang akan penulis laksanakan. Atas segala
bantuan serta kerjasamanya, penulis ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim (A), 2009, “Pertambangan Mineral dan Batubara”, Undang-


Undang No.4 Tahun 2009, Jakarta

2. Anonim (B), 2008, “Reklamasi dan Penutupan Tambang”, Peraturan


Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No. 18 tahun 2008, Jakarta

3. Anonim (C), 2010, “Reklamasi dan Pascatambang”, Peraturan


Pemerintah Republik Indonesia No. 78 Tahun 2010, Jakarta

4. Anonim (D), 2014, “Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang Kegiatan


Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara” Peraturan Menteri Energi
dan Sumberdaya Mineral No. 7 Tahun 2014, Jakarta.

5. Anonim (E), 2013, “Tata Cara Perhitungan Jaminan Reklamasi” Direktorat


Jendral Mineral dan Batubara Kementrian Energi dan Sumberdaya
Mineral.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010. Reklamasi dan Pasca


Tambang Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
Jakarta: Diundangkan di Jakarta, 20 Desember 2010.

5. Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2014. Pelaksanaan Reklamasi dan


Pascatambang Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara. Jakarta: Ditetapkan di Jakarta, 28 Februari 2014.

6. Permen ESDM Nomor 18 Tahun 2008. Reklamasi dan Penutupan Tambang.


Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral. Jakarta: Ditetapkan
di Jakarta, 29 Mei 2008.

7. Prodjosumarto, Partanto. 2005. Pemindahan Tanah Mekanis, Direktorat


Jenderal Pertambangan Umum, Pusat Pengembangan Tenaga
Pertambangan, Bandung.

8. Suprapto, Sabtanto Joko. 2014. Tinjauan Reklamasi Lahan Bekas Tambang


Dan Aspek Konservasi Bahan Galian. Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral: Jakarta.

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997. Tentang Pengelolaan Lingkungan


Hidup. Jakarta: Ditetapkan di Jakarta, 19 September 1997.

10. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan


Batubara. Jakarta: Diundangkan di Jakarta, 12 Januari 2009.

Anda mungkin juga menyukai