B. LATAR BELAKANG.
C. RUMUSAN MASALAH
1
pasca tambang di PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Sumbawa Barat, Nusa
Tenggara Barat.
E. REKLAMASI
1. Pengertian Reklamasi
2
2). Penetapan lokasi reklamasi
3). Perencanaan reklamasi
a).Penyusunan reklamasi
b).Penyusunan rancangan reklamasi
4). Pelaksanaan reklamasi
a).Penyiapan lahan
b).Pengaturan bentuk lahan (land scaping)
c).Pengadalian erosi dan sedimentasi
d).Pengolahan lapisian olah (top soil)
e).Revegetasi
f).Pemeliharaan
3. Dasar Hukum
4. Perencanaan Reklamasi
3
sudah disiapkan sebelum melakukan operasi penambangan dan merupakan
program yang terpadu dalam kegiatan operasi penambangan.
Untuk lahan data yang dimaksud diperlukan suatu studi lapangan, dari
berbagai faktor tersebut diatas, kondisi iklim terutama curah hujan dan jenis
tanah merupakan faktor yang penting.
2). Pemetaan
4
3). Rencana Desain Reklamasi
5. Pelaksanaan Reklamasi
1). Persiapan lahan yang berupa pengamanan lahan bekas tambang, pengaturan
bentuk tambang (landscaping), pengaturan/penempatan bahan tambang
kadar rendah yang belum dimanfaatkan.
2). Pengendalian erosi dan sedimentasi.
3). Pengelolaan tanah pucuk (top soil).
4). Revegatasi (penanaman kembali) dan pemanfaatan lahan bekas tambang
untuk tujuan lainnya.
5
6. Persiapan Lahan
6
Pengendalian erosi merupakan hal yang mutlak dilakukan selama
kegiatan penambangan dilihat dari faktor kerugian yang timbulkan dan setelah
penambangan erosi dapat mengakibatkan berkurangnya kesuburan tanah,
terjadinya endapan lumpur dan sedimentasi di alur-alur sungai, faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya erosi oleh air adalah: curah hujan, kemiringan
lereng (topografi), jenis tanah, dan tanaman penutup tanah, maka dari itu
sebelum melakukan penambangan maka diperlukan perencanaan pengendali
erosi dan sedimentasi. Beberapa cara mengendalikan erosi dan air limpasan
adalah sebagai berikut:
1). Meminimalisir areal terganggu dengan:
a). Membuat rencana detail kegiatan penambangan dan reklamasi.
b). Membuat batas-batas yang jelas areal tahapan penambangan.
c). Penebangan pohon sebatas areal yang akan dilakukan penambangan.
d). Pengawasan yang ketat pada pelaksanaan penebangan pepohonan.
e). Pemberian Sangsi terkait pelanggaran.
2). Membatasi/mengurangi kecepatan air limpasan dengan:
a). Pembuatan teras-teras.
b). Pembuatan SPA.
c). Dam pengendali.
3). Meningkatkan peresapan air tanah (infiltrasi) dengan:
a). Dengan penggaruan tanah searah kontur.
b). Akibat penggaruan tanah menjadi gembur dan volume tanah
meningkat sebagai media perakaran tanah.
c). Pembuatan lubang-lubang tanaman, pendangiran, dll.
4). Pengelolaan air yang keluar dari lokasi penambangan dengan:
a). Penyaluran air dari lokasi tambang ke perairan umum harus sesuai
dengan perlakuan yang berlaku dan harus di dalam wilayah kuasa
tambang.
b). Membuat bendungan sedimen untuk menampung air yang banyak
mengandung sedimen.
c). Bila curah hujan tinggi perlu dibuat bendungan yang kuat dan
permanen yang dilengkapi dengan saluran pengelak.
7
d). Letak bendungan ditempatkan sedemikian sehingga aliran air mudah
ditampung dan dibelokkan serta kemiringan saluran air (SPA) jangan
terlalu curam.
e). Bila endapan sedimen telah mencapai setengah dari badan bendungan
sebaiknya sedimen dikeruk dan dapat dipakai sebagai lapisan atas
tanah.
f). Kurangi kecepatan aliran permukaan dengan membuat teras, cek dam
dari beton, kayu atau dalam bentuk lain.
8. Pengertian Revegetasi
8
Tingkat keberhasilan dari suatu metode penanaman akan berkurang bila
tidak dilakukannya pemeliharaan yang baik. Pemeliharaan tanaman dimaksudkan
untuk memacu pertumbuhan tanaman sedemikian rupa shingga dapat
diwujudkan keadaan optimal bagi pertumbuhan tanaman.
a. Persiapan
Tahapan persiapan merupakan tahapan yang berisi kegiatan pendahuluan
sebelum dilakukan kerja praktek. Tahapan ini terbagi ke dalam beberapa tahapan
yang lebih rinci, antara lain:
1) Perumusan Masalah
Perumusan masalah dimaksudkan untuk mengetahui masalah apa yang akan
digunakan, dalam hal ini perumusan masalah akan membantu dalam kegiatan
pengambilan data agar lebih terkontrol.
2) Administrasi
Pengurusan masalah administrasi merupakan pengurusan segala bentuk
perizinan kegiatan kerja praktek kepada pihak-pihak terkait.
3) Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mengkaji buku-buku teks, jurnal, dan laporan
sebelumnya mengenai pemboran yang mendukung dalam penulisan laporan
hasil ini, termasuk informasi yang didapatkan dari media internet.
b. Kegiatan Lapangan dan Pengumpulan Data
1) Data primer
Data primer adalah data hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan,
meliputi pengambilan data yang sifatnya secara langsung di lapangan.
2) Data sekunder
Data sekunder adalah data pendukung yang digunakan sebagai pelengkap,
yang meliputi geologi regional daerah penelitian serta topografi dari
lingkungan pertambangan.
9
c. Tahapan Penyusunan Laporan
Tahapan ini menjadi tahapan akhir dari rangkaian kegiatan kerja praktek, yang
mana keseluruhan data yang telah diperoleh dan diolah, diakumulasikan dan
kemudian dituangkan dalam bentuk laporan hasil sesuai dengan format dan kaidah
penulisan yang telah ditetapkan Departemen Teknik Pertambangan Universitas
Hasanuddin.
d. Seminar dan Penyerahan Laporan
Hasil akhir dari kerja praktek ini akan dipresentasikan dalam seminar Departemen
Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin, setelah melalui penyempurnaan
berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh dari seminar. Laporan akhir
kemudian diserahkan kepada Ketua Departemen Teknik Pertambangan Universitas
Hasanuddin.
STUDI ORIENTASI
PERSIAPAN
LITERATUR LAPANGAN
PENGAMBILAN PENGOLAHAN
DATA
DATA DATA
PENYUSUNAN
ANALISIS DATA KESIMPULAN
LAPORAN
10
G. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
Waktu pelaksanaan kerja praktek ini dapat diatur berdasarkan jadwal perusahaan.
Namun jika diperkenankan, kami mengajukan kerja praktek ini dilaksanakan pada:
Barat.
Tahun 2017
September Oktober
Kegiatan
Minggu ke-
2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Kerja Praktek
H. PENUTUP
Demikian proposal permohonan kerja praktek ini sebagai salah satu pertimbangan
bagi pihak PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara
Barat. Besar harapan kami agar kiranya proposal ini disambut dengan senang hati.
Kesempatan yang diberikan oleh pihak perusahaan tentunya akan dimanfaatkan
semaksimal mungkin.
I. DAFTAR PUSTAKA
SNRI (Sekretariat Negara Republik Indonesia), 2008, Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan
Tambang.
11
SNRI (Sekretariat Negara Republik Indonesia), 2010, Peraturan Pemerintah Nomor 78
Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pascatambang.
12