Anda di halaman 1dari 20

11.

RANCANGAN TEKNIS DAN BIAYA REKLAMASI LAHAN


BEKAS TAMBANG BATUBARA PADA PT FORTUNA SUKSES SEJAHTERA
SITE BATUBARA LAHAT

PROPOSAL

Dibuat untuk Memenuhi Syarat


Mendapatkan Gelar Ahli Madya Teknik (A.Md.T.)
pada Program Studi Teknik Pertambangan Batubara
Jurusan Teknik Pertambangan
Politeknik Akamigas Palembang

Oleh :Wigo kiranjas

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN BATUBARA


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
TAHUN 2023

BAB I
PENDAHULUAN

1
11.
1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya energi

dan mineral, baik berupa minyak dan gas bumi, tembaga, nikel, dan lain-lain. Salah

satu jenis bahan tambang andalan, diluar minyak dan gas, adalah batu bara (coal).

Untuk mengambil sumber daya energi dan mineral yang ada di bumi maka

dilakukan kegiatan penambangan baik dengan tambang terbuka maupun tambang

dalam.

Dengan adanya kegiatan pertambangan, lingkungan pada wilayah bekas

tambang akan berubah sehingga berdampak terhadap air tanah, air permukaan,

terjadi perubahan morfologi dan topografi lahan. Secara keseluruhan terjadi

perubahan iklim mikro yang disebabkan perubahan kecepatan angin, gangguan

habitat biologi berupa flora dan fauna, serta penurunan produktivitas tanah dengan

akibat menjadi tandus atau gundul.

Terjadinya perubahan lingkungan pada wilayah bekas tambang diakibatkan

karena adanya lahan bukaan yang sudah selesai di tambang tapi belum direklamasi.

Sedangkan akibat pembabatan hutan yang dilakukan menyebabkan terjadinya

perubahan iklim di wilayah sekitar kegiatan penambangan. Selain perubahan

lingkungan akibat kegiatan penambangan, penempatan overburden yang tidak

teratur atau sembarangan dapat mengakibatkan terjadinya erosi dan pendangkalan

aliran sungai yang ada disekitar areal penimbunan.

Berdasarkan UU No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan


Batubara dinyatakan bahwa “Setiap pemegang IUP dan IUPK wajib menyerahkan

rencana reklamasi dan rencana pascatambang pada saat mengajukan permohonan

2
11.
IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dan Pemegang IUP dan IUPK

wajib menyediakan dana jaminan reklamasi dan dana jaminan pascatambang.”

Kewajiban pemegang IUP baik IUP Eksplorasi maupun IUP Operasi Produksi

untuk melakukan reklamasi tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun

2010 tentang Reklamasi dan Pascatambang, dan Permen ESDM 07 tahun 2014

tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan usaha

pertambangan mineral dan batubara.

Kegiatan reklamasi wajib dilakukan oleh perusahaan tambang pada lahan

bekas tambang karena bentuk permukaan wilayah bekas tambang yang tidak teratur

dan sebagian besar berupa morfologi terjal. Reklamasi dilakukan untuk menjaga

lahan agar tidak labil dan lebih produktif, selanjutnya diharapkan menghasilkan

nilai tambah bagi lingkungan dan menciptakan keadaan yang jauh lebih baik

dibandingkan dengan keadaan sebelumnya.

Selain lahan bekas tambang kegiatan reklamasi perlu dilakukan di lahan luar

bekas tambang seperti pada timbunan overburden, timbunan bahan baku/produksi,

jalur transportasi yang juga bertujuan untuk mencegah erosi atau mengurangi

kecepatan aliran air limpasan.

Untuk melaksanakan reklamasi diperlukan rancangan yang baik agar dalam

pelaksanaanya dapat tercapai sasaran sesuai yang di kehendaki,dalam hal ini

reklamasi harus disesuaikan dengan tata ruang. Setiap kegiatan penambangan

perusahaan harus memiliki rancangan reklamasi, gunanya supaya kegiatan

3
11.

reklamasi dapat dilakukan segera setelah kegiatan penambangan. Dengan adanya

kegiatan reklamasi diharapkan menghasilkan nilai tambah bagi lingkungan dan

menciptakan keadaan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan keadaan

sebelumnya sesuai dengan rancangan reklamasi.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, permasalahan yang muncul dan

dapat diungkap berkenaan dengan penanganan lahan bekas penambangan

diantaranya:

1.Terjadinya perubahan iklim di wilayah sekitar kegiatan penambangan di

PT Fortuna sukses sejahtea.

2.Kegiatan reklamasi wajib dilakukan oleh PT Fortuna sukses sejahtera.

pada lahan bekas tambang.

3.Adanya lahan yang sudah selesai ditambang tetapi belum dilakukan

kegiatan reklamasi oleh PT Fortuna sukses sejahtera.

1.3. Pembatasan Masalah


Dalam pelaksanaan penelitian perlu adanya pembatasan masalah,

supaya penelitian lebih terstruktur dan terorganisir, peneliti membatasi

masalah pada:

1.Penelitian ini hanya membahas tentang rancnagan teknis reklamasi di

PT Fortuna sukses sejahtera.

2.Penelitian ini hanya membahas tentang rancangan biaya reklamasi di

PT Fortuna sukses sejahtera.

4
11.
1.4. Tujuan dan Manfaat
1.4.1. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan

dicapai dalam penelitian ini adalah

1. Untuk merancang teknis kegiatan reklamasi di PT Fortuna sukses

sejahtera.

2. Untuk menghitung anggaran biaya reklamasi di PT Fortuna sukses

sejahtera.

1.4.2. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah:

3. Bagi Perusahaan

Dapat menjadi bahan dan pertimbangan bagi PT Fortuna sukses

sejahteraIndonesia dalam melaksanakan penerapan mengevaluasi kembali

rencana reklamasi.

Bagi Peneliti
4. Dapat mengaplikasikan ilmu dibangku perkuliahan ke dalam bentuk

penelitian, dan meningkatkan kemampuan peneliti dalam menganalisa suatu

permasalahan serta menambah wawasan peneliti khususnya dibidang

keilmuan teknik pertambangan.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Reklamasi

Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha

pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan

dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya (Undang-

Undang No. 4 Tahun 2009). Dalam pengertian lain reklamasi adalah kegiatan yang

bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat

kegiatan usaha pertambangan umum, agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai

peruntukan.

Adanya aktivitas penambangan yang akan mengakibatkan suatu dampak

langsung maupun tidak langsung, dampak positif ataupun dampak negatif terhadap

lingkungan disekitar lokasi penambangan tersebut. Segi positif biasanya

memperoleh nilai (manfaat) sebaliknya dampak yang negatif dapat merugikan

lingkungan itu. Dampak tersebut baik itu abiotik atau fisik (tanah, air dan udara).

pengaruh biotik (flora dan fauna), serta pengaruh ekonomi dan sosial budaya.

Untuk mengatasi dampak lingkungan tersebut terutama dampak negatif sebelumnya

dilakukan analisis, lalu digunakan sebagai pedoman atau acuan untuk menangani

dampak tersebut.

Dampak negatif yang dapat terjadi akibat aktifitas kegiatan penambangan

pada tambang terbuka antara lain:

a. Perubahan morfologi, dari hal ini disebabkan oleh kegiatan penggalian/

pembongkaran lapisan-lapisan yang menutupi endapan bahan galian itu sendiri.

b. Rusak atau terganggunya sistem aliran air alami, baik aliran permukaan

maupun bawah permukaan. Hal ini bila dibiarkan dapat menimbulkan kerusakan-

13
kerusakan lingkungan lebih jauh lagi, seperti longsoran, genangan/luapan air

permukaan, pencemaran dan lain sebagainya.

c. Hilangnya kesuburan tanah.

Dampak negatif seperti yang tersebut diatas dapat ditanggulangi dengan

segera merencanakan kegiatan pemulihan atau Rehabilitasi Lahan dan Konservasi

Tanah (RLKT) yaitu usaha memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankan

kondisi lahan agar dapat berfungsi secara optimal, baik sebagai unsur produksi,

media pengatur tata air, maupun sebagai unsur perlindungan alam lingkungan.

Reklamasi dapat ditempuh dengan melalui berbagai tahapan, mulai dengan

perbaikan kondisi tanah, pemilihan jenis tanaman, penanaman dan perawatan

tanaman. Reklamasi yang dilakukan umumnya bertujuan untuk memperbaiki dan

menata lahan telah selesai ditambang atau area bekas tambang (mine out area)

yang berupa cekungan atau lubang-lubang pada permukaan, agar dapat mendekati

kondisi semula diikuti persiapan untuk penanaman.

Material-material yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan reklamasi

merupakan material-material yang dibongkar dalam kegiatan penambangan yaitu

lapisan-lapisan yang menutupi endapan bahan galian. Material-material tersebut

dapat berasal dari tambang itu sendiri atau dari tambang lain yang berada dalam

satu lokasi.

Dari keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan-kegiatan

utama dalam reklamasi tambang meliputi:

a. Penentuan lokasi penimbunan overburden baik berupa batuan maupun tanah.

1. Pemuatan dan pengangkutan serta penimbunan overburden pada area bekas

penambangan (mine out).

2. Pemuatan dan pengangkutan serta penebaran kembali lapisan tanah pucuk

(top soil).

13
3. Persiapan lahan untuk penanaman.

Selain kegiatan-kegiatan utama tersebut dilakukan juga kegiatan lainnya

yang terkait langsung dengan reklamasi yaitu:

1. Pemeliharaan lapisan tanah penutup agar dapat digunakan kembali pada saat

reklamasi.

2. Pengaturan dan pengawasan air limpasan dari lokasi-lokasi penimbunan.

Tujuan utama dari penyimpanan lapisan top soil adalah untuk

mempermudah pemanfaatannya dalam reklamasi nantinya. Selain itu dilakukan

juga pemeliharaan agar lapisan tanah penutup dapat terjaga kestabilan unsur-unsur

yang terkandung didalamnya tidak hilang, sehingga kondisi yang layak masih dapat

digunakan nantinya. Adanya usaha reklamasi ini diharapkan dapat memperkecil

dampak yang merugikan terhadap lingkungan sebagai akibat kegiatan

penambangan.

Adapun tujuan akhir dari kegiatan reklamasi adalah perbaikan terhadap

kerusakan yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan, untuk itu perencanaannya

harus disusun segera mungkin dan menjadi bagian integral dari perencanaan

tambang. Bagian yang bertanggung jawab atas reklamasi haruslah menempati

posisi yang dapat mempengaruhi pengembangan dan operasionalnya.

Rancangan reklamasi dan prosedur operasional yang baik selain dapat

meminimalkan dampak-dampak yang merugikan oleh kegiatan penambangan, juga

dapat mendukung effesiensi penggunaan alat, biaya produksi dan manajemen

operasional. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam

merencanakan reklamasi lahan bekas tambang adalah sebagai berikut:

b. Identifikasi Data Fisik Lahan

Data-data fisik lahan untuk kepentingan reklamasi lahan bekas tambang terdiri

dari lapisan tanah pucuk, vegetasi, hidrologi dan bentuk lahan.

c. Rencana Penggunaan Lahan

13
Para penambang berkewajiban untuk mengetahui dan memahami rencana

peruntukan lahan dilokasi wilayah penambangan sesuai dengan dokumen

lingkungan yang telah disusun sehinggaakan mempermudah proses perhitungan

jaminan reklamasi yang akan disusun.

d. Batas Kedalaman Penggalian

Batas dalamnya penggalian adalah faktor yang penting yang harus ditaati oleh

penambang, sehingga untuk menentukan kedalaman maksimal, perlu diperhatikan

faktor-faktor seperti kedalaman muka air tanah, pola aliran permukaan setempat,

kestabilan lereng, rencana peggunaan lahan masa datang.

e. Bentuk Akhir Lahan

Bentuk akhir lahan bekas penambangan harus sesuai dengan rencana

penggunaan lahan yang telah disepakati, baik oleh Pemerintah Kabupaten,

penambang maupun pemilik lahan. Dengan tercapainya bentuk akhir lahan bekas

penambangan yang sesuai dengan rencana, akan mempermudah pelaksanaan

reklamasi.

f. Pengelolaan Lapisan Tanah Pucuk

Untuk lokasi pertambangan yang memiliki tanah penutup, perlu direncanakan

pengelolaan yang tepat. Pengelolaan ini meliputi menggali, memindahkaan,

mengamankan dan memanfaatkan kembali.

2.1.1. Landasan Hukum Kegiatan Reklamasi

Program reklamasi dalam kegiatan penambangan adalah salah satu hal

mutlak yang harus dilakukan. Pada pelaksanaan kegiatan pertambangan selalu

dihadapkan pada dua kenyataan yang bertentangan yaitu disatu pihak

membutuhkan sumber daya mineral yang tidak dapat diperbaharui dan di lain pihak

kegiatan pertambangan mengorbankan sumber alam dan lingkungan sekitarnya bila

tidak dikelola dengan baik. Untuk mengendalikan dampak negatif kegiatan

penambangan, sekaligus mengupayakan pembangunan sektor pertambangan.

13
berwawasan lingkungan, maka kegiatan penambangan yang berdampak besar dan

penting diwajibkan mengikuti peraturan perundang-undangan yang mengatur

pengendalian dampak negatif penambangan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No. 07

tahun 2014 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, Reklamasi adalah kegiatan yang

dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan

memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali

sesuai peruntukannya.

Demikian juga berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32

Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang

menyatakan, bahwa kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah

mengancam kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya

sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang

sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan.

Adapun peraturan perundang-undangan yang dipakai sebagai acuan dalam

peninjauan studi lingkungan ini antara lain:

a. Kep. Men. M.PE No.1211.K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan

Penanggulangan Perusakan dan Pencemaran Lingkungan Pada Usaha

Pertambangan Umum.

b. Kep. Dirjen Pertambangan Umum No. 336.K/271/DDJP/1996, tentang

Jaminan Reklamasi.

c. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18 Tahun 2008

tentang Reklamasi dan Pascatambang.

d. Undang-undang No. 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 78 tahun 2010 tentang Reklamasi

dan Pascatambang.
13
f. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No. 07 tahun 2014 tentang

Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang.

2.1.2. Rancangan Reklamasi Tahap Operasi Produksi

Rancangan reklamasi tahap operasi produksi dibuat untuk jangka waktu 5

(lima) tahun dengan rincian tahunan. apabila umur tambang kurang dari 5 (lima)

tahun, rencana reklamasi tahap operasi produksi disusun sesuai dengan umur

tambang.

Rancangan reklamasi tahap operasi produksi meliputi:

a. Tata guna lahan sebelum dan sesudah kegiatan tahap operasi produksi.

b. Rancangan pembukaan lahan untuk kegiatan tahap operasi produksi yang

menyebabkan lahan terganggu.

c. Program reklamasi tahap operasi produksi.

Program reklamasi tahap operasi produksi dapat dilaksanakan dalam bentuk


revegetasi dan peruntukan lainnya berupa:
1. Area permukiman.

2. Pariwisata.

3. Sumber air.

4. Area pembudidayaan.

Kriteria keberhasilan reklamasi tahap operasi produksi meliputi standar

keberhasilan penatagunaan lahan, revegetasi, pekerjaan sipil, dan penyelesaian

akhir.

2.1.3Pengaturan Permukaan Lahan

Pada lahan yang akan dilakukan kegiatan reklamasi di PT Fortuna sukses

sejahteraIndonesia menggatur lahan tersebut dengan cara memindahkan dan

mendatarkan material dari font penambangan ke area reklamasi, kegiatan ini

dilakukan dengan menggunakan bulldozer. Hal ini dilakukan agar pada saat

kegiatan reklamasi berikutnya tidak menemukan kendala yang dapat menghambat

kegiatan reklamasi.

13
Pengaturan bentuk lereng juga termasuk kedalam penggaturan permukaan

lahan, karena lereng sangat berpengaruh besar terhadap lahan yang akan di

reklamasi. Pada umumnya lereng yang berada pada lahan reklamasi sudah relatif

aman.

2.1.5 Input

Input bersumber dari data yang diambil dari kegiatan pengamatan langsung,

wawancara dan observasi. Adapun data-data tersebut diantaranya:

1. Data primer

4. Cycle time alat penunjang (Bulldozer), alat gali-mual (Excavator), dan alat angkut
(Dump Truck) pemindahan top soil.

5. Kebutuhan top soil pada disposal area.

6. Jarak pemindahan antara top soil dengan disposal area.

2. Data sekunder

7. Spesifikasi alat gali muat dan alat angkut

8. Peta rancangan reklamasi, peta topografi, dan peta geologi

9. Harga sewa alat, bahan bakar minyak (BBM), harga bibit, harga pupuk, dan
perkerjaan sipil

2.1.2.4 Proses

Proses yang dilakukan pada kegiatan ini adalah dengan tahapan kegiatan

reklamasi mulai dari:

1. a. Ctm = Tm1 + Tm2 + Tm3 + Tm4

b. Cta = Ta1 + Ta2 + Ta3 + Ta4 + Ta5 + Ta6+ Ta7

V x 60 x Eff
c. Produtivitas Bulldozer P= CT

V x 60 x S x BFF x Eff
d. Produtivitas Excavator P= CT
C x 60 x Eff
e. Produtivitas Dump Truck P=
CT

13
2. Menghitung biaya reklamasi setiap bagian kerja yang telah direncanakan di PT

Fortuna sukses sejahterai Indonesia yaitu, biaya langsung + biaya tidak

langsung.

2.1.6 Output

Ouput atau hasil dari kegiatan penelitian ini adalah perencanaan biaya

reklamasi di PT. Caritas Energi Indonesia.

1. Rancangan teknis reklamasi di PT Fortuna sukses sejahtera

2. Anggaran biaya reklamasi di PT. PT Fortuna sukses sejahtera

13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian yang bersifat

terapan, dimana penelitian ini dapat segera dirasakan oleh kalangan yang

menggunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Sehingga hasil penelitian dapat

segera diaplikasikan.

3.1. Metodologi Penelitian Tugas Akhir


penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah :
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari informasi serta
teori yang berhubungan dengan alat penambangan berdasarkan
referensi dari buku, jurnal serta laporan tugas akhir sebelumnya.
2. Observasi lapangan
Observasi lapangan dilakukan dengan mengamati mekanisme
kerja aktivitas alat – alat mekanis di lapangan secara langsung.
3. Pengumpulan Data
Dalam penelitian tugas akhir ini terdapat dua jenis data yaitu :
a. Data primer
Adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan antara lain :

. Data primer

Jenis data ini merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek

penelitian terutama pengamatan ke lokasi lahan yang akan direklamasi dan


revegetasi, data primer ini meliputi:

14
1. Cycle time alat penunjang (Bulldozer), alat gali-muat (Excavator), dan alat

angkut (Dump Truck) pemindahan top soil.

2. Jarak pemindahan antara top soil dengan disposal area.

3. Kebutuhan top soil pada disposal area.

b. Data sekunder
Jenis data ini diperoleh dari profil perusahaan mengenai gambaran umum

perusahaan dan luas lahan yang akan di reklamasi adapun data yang di peroleh:

4. Luas lahan yang akan direklamasi

5. Spesifikasi alat gali muat dan alat angkut

6. Harga sewa alat, bahan bakar minyak (BBM), harga bibit, harga pupuk,

dan perkerjaan sipil.

7. Peta luas lahan yang akan direklamasi.

8. Peta topografi.

9. Peta geologi.

4. Pengolahan data
Data-data yang telah di peroleh kemudian di klasifikasikan
berdasarkan jenis data kemudian dilakukan analisis serta
perhitungan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari penelitian tugas akhir ini.
5. Penulisan laporan
Penulisan laporan dilakukan setelah keempat poin diatas telah
selesai dilaksanakan.

15
Diagram Alir Penelitian

Rancangan Teknis dan Biaya Reklamasi lahan Bekas


Tambang Batubara Pada Pit Barat di PT Fortuna sukses
sejahtera

Identifikasi Masalah

Terjadinya perubahan iklim di wilayah sekitar


kegiatan penambangan di PT Fortuna sukses sejahtera.
Kegiatan reklamasi wajib dilakukan oleh PT Fortuna
sukses sejahtera. pada lahan bekas tambang.
Adanya lahan yang sudah selesai ditambang tetapi
belum dilakukan kegiatan reklamasi oleh PT Fortuna
sukses sejahtera.

17
Pempulan Data:

Tujuan Penelitian

Untuk merancang teknis kegiatan reklamasi tahun 2017 di PT.


Caritas Energi Indonesia.
Untuk menghitung anggaran biaya reklamasi tahun 2017 di PT
Fortuna sukses sejahter.

17
Data Primer Data Sekunder

Cycle time alat penunjang (Bulldozer), alat Spesifikasi alat gali muat dan alat angkut
gali-mual (Excavator), dan alat angkut Peta rancangan reklamasi, peta topografi,
(Dump Truck) pemindahan top soil. dan peta geologi
Kebutuhan top soil pada disposal area.
Harga sewa alat, bahan bakar minyak
Jarak pemindahan antara top soil dengan
(BBM), harga bibit, harga pupuk, dan
disposal area.
perkerjaan sipil

Pengolahan Data:
Rancangan Penatagunaan lahan
Produktivitas Excavator
P = V x 60 x S x BFF x Eff
CT
Produktivitas Dump Truck
P = C x 60 x Eff
CT
Produktivitas Bulldozer
P = V x 60 x Eff
CT
Biaya tidak langsung dihitung berdasarkan

18
BAB IV
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

4.1. Tempat dan waktu pelaksanaan


4.1.1. Tempat pelaksanaan
Nama instansi/perusahaan : PT Fortuna sukses sejahtera

4.1.2. Waktu pelaksanaan


Sesuai dengan surat permohonan yang diajukan kepada bapak/ibu pimpinan
PT Fortuna sukses sejahtera, tugas akhir ini akan dilaksanakan pada tanggal
3 Maret s.d. 3 April 2023 dengan deskripsi kegaitan.
Minggu ke
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Orientasi lapangan + - - - - - - -
2 Pengambilan data - + + + - - - -
3 Pengolahan data - - - + + + - -
4 Pembuatan laporan - - - - - - + +
Keterangan :
+ = Dilaksanakan

19
BAB V
PENUTUP

Kesempatan yang diberikan kepada saya untuk melaksanakan penelitian tugas


akhir di PT Fortuna sukses sejahtera akan kami laksanakan dengan maksimal dan
penuh tanggung jawab. Demikian proposal tugas akhir ini kami ajukan, Besar
harapan kami PT Fortuna sukses sejahtera
dapat menyetujui dan menerima proposal tugas akhir ini. Atas perhatian dan
bantuan yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.

20

Anda mungkin juga menyukai