Anda di halaman 1dari 8

http://banti-indonesia.

com/blog/reklamasi-dan-pasca-tambang/

IN UNCATEGORIZED - 05 APR, 2015


by admin - no comments
REKLAMASI DAN PASCA TAMBANG

http://www.chaneyenterprises.com

Reklamasi dan pasca tambang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pertambangan,
sehingga pertambangan dalam hal ini dapat disimpulkan bukan hanya kegiatan gali muat angkut namun
harus pula pengembalian lahan sebagaiamana peruntukan, untuk lebih jau mengenai  reklamasi dan pasca
tambang mari kita tinjau berdasarkan pengertiannya sebgai berikut :

Menurut UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara disebutkan bahwa reklamasi adalah
kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan
memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya.

Pengertian Reklamasi
Reklamasi adalah Kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu
akibat kegiatan usaha pertambangan umum, agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai dengan
peruntukanya.reklamasi bertujuan meningkatkan ketaatan dari pemegang izin usaha pertambangan tahap
eksploitasi/operasi produksi dalam melaksanakan reklamasi lahan bekas tambang, sesuai dengan rencana
yang disetujui oleh pejabat yang berwenang.
Pengertian Pasca tambang
Kegiatan pascatambang, yang selanjutnya disebut pascatambang, adalah kegiatan terencana, sistematis,
dan berlanjut setelah sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi
lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah penambangan berakhir.
Kemudian juga disebutkan tentang dana jaminan reklamasi yaitu dana yang disediakan oleh perusahaan
sebagai jaminan untuk melakukan reklamasi. Selain itu ada pula Jaminan Pascatambang adalah dana yang
disediakan oleh perusahaan untuk melaksanakan pascatambang.

RENCANA REKLAMASI
Untuk pelaksanaan setiap jangka waktu 5 tahun (lima tahun) dengan rincian tahunan, kenapa lima tahun?
Karena untuk di Lingkungan Tropis makan jangka waktu 5 tahun dinggap telah ketahanan lingkungan
sudah pulih, rencana Reklamasi itu meliputi:

1. Tata guna lahan sebelum dan sesudah ditambang


2. Rencana pembukaan lahan
3. 3 Program reklamasi
4. Rencana Biaya reklamasi
Sedangkan untuk rencana PASCA TAMBANG tambang Meliputi ;
1. Profil wilayah
2. Deskripsi kegiatan penutupan tambang
3. Gambaran rona akhir tambang
4. Hasil konsultasi
5. Program penutupan
6. Organisasi
7. Pematauan
8. Rencana Anggaran biaya
Bagi orang yang bergelut dibidang pertambangan,tentu saja akan membuat laporan kepada pemerinta,
untuk format penyusunan Laporan rencana reklamasi dan Laporan pasca tambang diatur dalam

Peraturan menteri Nomor 7 Tahun 2014


http://konsultankaryajaya.com/pelaksanaan-reklamasi-dan-pascatambang/

Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang


Untuk melaksanakan PP No.78 Tahun 2010 tentang Rekalamasi dan Pascatambang, maka menteri ESDM

mengelurkan Peraturan Menteri No. 7 tahun 2014, tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada

kegiatan usaha Mineral dan Batubara.

Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan,

dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya.

Kegiatan pascatambang adalah kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau

seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut

kondisi lokal di seluruh wilayah pertambangan.

Jaminan reklamasi adalah dana yang disediakan oleh pemegang Izin Usaha Pertambangan atau Izin Usaha

Pertambangan Khusus sebagai jaminan untuk melakukan kegiatan Reklamasi

Jaminan pascatambang adalah dana yang disediakan oleh pemegang Izin Usaha Pertambangan atau Izin

Usaha Pertambangan Khusus sebagai jaminan untuk melakukan kegiatan Pascatambang

Dalam regulasi ini mengatur prinsip-prinsip tentang penyusunan rencana reklamasi oleh pemegang IUP

Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi yaitu :

1. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan

2. Keselamatan dan kesehatan kerja

Sedangkan prinsip untuk pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi produksi, yaitu :

1. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan

2. Keselamatan dan kesehatan kerja

3. Konservasi Mineral dan Batubara

Dalam rangka penyusunan rencana reklamasi dan pasca tambang, pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK

Eksplolarasi wajib menyusun rencana reklamasi tahap eksplorasi berdasarkan dokumen lingkungan hidup yang

telah disetujui oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan dan undang-undang di bidang

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Rencana reklamasi tahap eksplorasi harus mempertimbangkan :

1. Metode eksplorasi (kegiatan pemetaan geologi, pemercontohan dengan jarak yang lebar, pembuatan

paritan, dan pengeboran)

2. Kondisi spesifik wilayah setempat


3. Ketentuan perundang-undangan

Setelah menyelesaikan studi kelayakan bagi pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi, mereka wajib

menyusun rencana reklamasi tahap operasi produksi dan rencana reklamasi tahap operasi produksi dan rencana

pascatambang berdasarkan dokumen lingkungan hidup yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang

sesuai dengan ketentuan peraturan dan undang-undang di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup.

Rencana reklamasi tahap operasi produksi harus mempertimbangkan :

1. Sistem dan metode penambangan berdasarkan hasil studi kelayakan (tambang terbuka dan tambang

bawah tanah)

2. Kondisi spesifik wilayah setempat

3. Ketentuan peraturan perundang-undangan

Rincian tahunan bagi pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi dalam melakukan rencana reklamasi tahap

eksplorasi meliputi :

1. Tata guna lahan sebelum dan sesudah kegiatan eksplorasi

2. Rencana pembukaan lahan kegiatan eksplorasi yang menyebabkan lahan terganggu

3. Program reklamasi tahap eksplorasi

4. Kriteria keberhasilan reklamasi tahap eksplorasi meliputi standar keberhasilan penatagunaan lahan,

revegetasi, dan penyelesaian akhir

5. Rencana biaya reklamasi tahap eksplorasi

Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan rencana reklamasi tahap eksplorasi

kepada Menteri melalui Direktur Jendral, Gubernur, Walikota/Bupati sesuai dengan kewenangannya dalam

jangka waktu 45 hari kalender sebelum memulai kegiatan eksplorasi.

Rincian tahunan bagi pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib menyusun rencana reklamasi tahap

operasi produksi untuk jangka waktu 5 tahun yang meliputi :

1. Tata guna lahan sebelum dan sesudah kegiatan tahap operasi produksi

2. Rencana pembukaan lahan untuk kegiatan tahap operasi produksi yang menyebabkan lahan terganggu

3. Program reklamasi tahap produksi

4. Kriteria keberhasilan reklamasi tahap operasi produksi meliputi standar keberhasilan penatagunaan

lahan, revegetasi, pekerjaan sipil, dan penyelesaian akhir

5. Rencana biaya reklamasi tahap operasi produksi


Rencana biaya reklamasi tahap operasi produksi harus menutup seluruh biaya pelaksanaan reklamasi tahap

operasi produksi termasuk pelaksanaan reklamasi tahap operasi produksi yang dilakukan pihak ketiga.

Penentuan biaya reklamasi tahap operasi produksi pada periode 5 tahun pertama dihitung berdasarkan rencana

reklamasi tahap operasi produksi seluas lahan yang dibuka pada periode 5 tahun pertama untuk kegiatan

operasi produksi.

Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan rencana reklamasi tahap eksplorasi

kepada Menteri melalui Direktur Jendral, Gubernur, Walikota/Bupati sesuai dengan kewenangannya dalam

jangka waktu 45 hari kalender sebelum berakhirnya pelaksanaan reklamasi tahap operasi produksi periode 5

tahun sebelumnya.

Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan rencana pascatambang berdasarkan studi

kelayakan dan dokumen lingkungan hidup yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai

persyaratan untuk mendapatkan IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi. Rencana pascatambang ini

meliputi :

1. Profil wilayah yang terdiri dari Lokasi dan kesampaian wilayah, Kepemilikan dan peruntukan lahan,

Rona lingkungan awal yang meliputi : peruntukan lahan, morfologi, air permukaan, air tanah, biologi akuatik

dan terestrial, serta sosial, budaya, dan ekonomi sesuai dengan dokumen lingkungan hidup yang telah

disetujui, dan Kegiatan lain disekitar tambang

2. Deskripsi kegiatan pertambangan yang meliputi keadaan cadangan awal, sistem dan metode

penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta fasilitas penunjang.

3. Rona lingkungan awal yang meliputi : peruntukan lahan, morfologi, air permukaan, air tanah, biologi

akuatik dan terestrial, serta sosial, budaya, dan ekonomi

4. Program pascatambang meliputi : reklamasi pada lahan bekas tambang dan lahan diluar bekas

tambang, pengembangan sosial, budaya dan ekonomi, pemeliharaan hasil reklamasi, pemantauan.

5. Organisasi termasuk jadwal pelaksanaan pascatambang

6. Kriteria keberhasilan pascatambang, meliputi standar keberhasilan pada tapak bekas tambang, fasilitas

pengolahan dan pemurnian, fasilitas penunjang dan pemantauan

7. Rencana biaya pascatambang

Dalam peraturan ini diatur mengenai perhitungan rencana biaya pascatambang. Pemegang IUP Eksplorasi dan

IUPK Eksplorasi dalam menyusun rencana pascatambang harus berkonsultasi dengan pemangku kepentingan

yaitu :

 Kementrian ESDM
 Dinas tingkat Provinsi/Kota/Kabupaten yang membidangi pertambangan Mineral dan Batubara

 Instansi terkait lainnya

 Masyarakat yang akan terkena dampak langsung akibat kegiatan usaha pertambangan

Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan rencana pascatambang dengan berita

acara hasil konsultasi bersamaan dengan permohonan IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi

kepada Menteri melalui Direktur Jendral, Gubernur, Walikota/Bupati sesuai dengan kewenangannya

Peraturan menteri ESDM ini juga mengatur penilaian dan persetujuan rencana reklamasi dan rencana

pascatambang tahap eksplorasi dan operasi produksi bagi pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi.

Adapun jaminan reklamasi tahap eksplorasi sesuai dengan penetapan jaminan tahapan eksplorasi oleh Direktur

Jenderal atas nama Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota. Jaminan reklamasi tersebut berupa deposito berjangka

yang ditempatkan pada bank Pemerintah di Indonesia atas nama Direktur Jenderal, Gubernur, Bupati/Walikota

qq Pemegang IUP Eksplorasi yang bersangkutan dengan jangka waktu penjaminan sesuai dengan jadwal

reklamasi tahap eksplorasi. Jaminan reklamasi ini dalam bentuk mata uang Rupiah atau Dollar Amerika Serikat.

Sedangkan jaminan reklamasi tahap operasi produksi sesuai dengan penetapan jaminan tahapan eksplorasi

oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota. Jaminan reklamasi tahap operasi produksi

untuk periode 5 tahun pertama wajib ditempatkan seluruhnya untuk jangka waktu 5 tahun. Adapun bentuk

jaminan reklamasi tahap operasi produksi berupa :

1. Rekening bersama ditempatkan pada bank pemerintah di Indonesia atas nama Direktur Jenderal,

Gubernur, Bupati/Walikota dan pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi.

2. Deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah di Indonesia atas nama Direktur Jenderal,

Gubernur, Bupati/Walikota qq pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi yang

bersangkutan dengan jangka waktu penjaminan sesuai dengan jadwal reklamasi tahap operasi produksi.

3. Bank garansi yang diterbitkan oleh bank pemerintah di Indonesia atau bank swasta Nasional di

Indonesia dengan jangka waktu penjaminan sesuai dengan jadwal reklamasi tahap operasi produksi.

4. Cadangan akuntansi, dapat ditempatkan apabila pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi

Produksi tersebut memenuhi persyaratan sebagai berikut :

o Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dan telah menempatkan sahamnya 40% dari total saham

yang dimiliki

o Mempunyai modal disetor tidak kurang dari US$ 50.000.000 sebagaimana yang tercantum

dalam akta pendirian dan perubahannya yang disahkan oleh Notaris.


Untuk jaminan pascatambang, pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi wajib menyediakan

jaminan pascatambang yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal atas nama menteri, Gubernur,

Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya.

Dalam kaitannya diatas kami bisa membantu dalam Perencanaan Reklamasi & Pascatambang Pada Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (sesuai permen ESDM No.7 Tahun 2014)

Anda mungkin juga menyukai