Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR

KAJIAN PERENCANAAN BACKFILLING KOLAM BEKAS TAMBANG PIT 1


PADA PT. SURYA JAYA ENERGYDESA SELALSELILAU KEC. KARANG
BINTANG KAB. TANAH BUMBU, KALIMANTAN SELATAN

Usulan Penelitian
Untuk Memenuhi Persyaratan Melakukan Penelitian Dalam Rangka
Penyusunan Skripsi Program Sarjana Strata-1 Teknik Pertambangan

Diajukan Oleh :

BIMO RESTU WIDIYANTO


NIM. H1C112049

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN


TINGGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
BANJARBARU
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


PT. Surya Jaya Energy adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang pertambangan batubara yang terletak di Desa Selaselilau,
Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan
Selatan. Sistem penambangan yang diterapkan adalah tambang terbuka (surface
mining).
Pada dasarnya lokasi penambangan PT.Surya Jaya Energy merupakan
lokasi yang pernah dilakukan penambangan oleh illegal mining yang tidak
dilakukan reklamasi sehingga terdapat lubang-lubang bekas galian tambang
yang terisi air (void), salah satunya yang berada bersebelahan dengan rencana
pembukaan Pit 1A. Maka sehubungan dengan itu lubang bekas galian yang terisi
air yang berada di Pit 1 tersebut harus dikeringkan agar tidak mengganggu
proses backfilling.
Selain masalah dalam melakukan proses penambangan masalah yang
diciptakan oleh adanya air sump ini adalah masalah lingkungan, hal ini
dikarenakan secara umum, Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis
dengan curah hujan yang cukup tinggi. Dengan pertimbangan dari berbagai
aspek, PT SJE berencana melakukan kembali aktivitas penambangan batubara.
Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memperkecil luasan void yang ada.
Oleh karena itu saya mengangkat judul “KAJIAN PERENCANAAN
BACKFILLING KOLAM BEKAS TAMBANG PIT 1 PADA PT. SURYA JAYA
ENERGYDESA SELALSELILAU KEC. KARANG BINTANG KAB. TANAH
BUMBU, KALIMANTAN SELATAN”.

1.2. Rumusan Masalah


Permasalahan yang akan diteliti dalam tugas akhir ini adalah :
1. Bagaimana merencanakan dewatering genangan air yang terdapat pada
lubang bekas tambang Pit 1 ?
2. Bagaimana merencanakan penimbunan kembali (backfilling) untuk bekas
tambang Pit 1?
3. Berapa kebutuhan alat gali muat dan angkut yang diperlukan dalam
kegiatan penimbunan kembali (backfilling) bekas tambang Pit 1?l.

1.3. Batasan Masalah


Berdasarkan permasalahan diatas maka batasan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Curah hujan yang dipakai dalam perencanaan merupakan pengolahan data
yang diperoleh dari BMKG kab. Kotabaru.
2. Dalam perencanaan penambangan pit 1A dilakukan perhitungan volume
tanah penutup yang dibongkar dan volume cadangan batubara dengan
metode penampang,
3. Geometri pit disesuaikan dengan kajian geoteknik PT. SJE, penentuan
batas tambang, dan scheduling penambangan. Dalam perencanaan
penimbunan kembali dilakukan perhitungan volume tanah penutup yang
ditimbun, pola penimbunan, scheduling penimbunan bekas tambang Pit 1,
dan skema penimbunan kembali (backfilling).
4. Perhitungan kebutuhan alat gali muat dan angkut backfilling Pit 1A.
5. Perhitungan Kebutuhan tanah pucuk dan penataan lahan.
6. Kebutuhan alat pemberaian tidak diperhitungkan.
7. Teknis masa kerja produksi overburden dianggap flat (datar).
8. Aspek biaya tidak diperhitungkan dalam perencanaan.

1.4. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Merencanakan dewatering genangan air bekas tambang Pit 1 dan untuk
merancang kebutuhan pompa sesuai dengan target pada Pit 1.
2. Merencanakan pengupasan tanah penutup untuk kebutuhan Backfilling Pit
1.
3. Merencanakan backfilling bekas tambang Pit 1.
4. Menghitung kebutuhan alat gali muat dan angkut pada penambangan Pit 1A.
5. Penataan lahan reklamasi bekas tambang Pit 1 dan mendapatkan gambaran
topografi akhir setelah backfilling Pit 1.
1.5. Manfaat Penelitian
Dengan adanya kegiatan penelitian tugas akhir ini diharapkan adanya
simbiosis yang saling menguntungkan baik bagi mahasiswa itu sendiri maupun
perusahaan. Selama melakukan penelitian di perusahaan mahasiswa
mendapatkan beberapa manfaat yang sangat besar sebagai berikut :
a. Mahasiswa terbantu dalam proses perolehan data aktual yang berhubungan
dengan penelitian yaitu mengenai perencanaan tempat penimbunan yang
sesuai dengan masalah yang ada diperusahaan.
b. Mahasiswa memiliki pengalaman kerja di lapangan dan mengetahui kondisi
kerja tambang.
c. Mahasiswa mendapat pembelajaran software perencanaan, sehingga dapat
digunakan dalam pembuatan rancangan dan permodelan rancangan yang
diinginkan.
d. Mahasiswa mendapatkan pembelajaran perhitungan volume tanah penutup,
dan peralatan yang dibutuhkan.
Sedangkan manfaat bagi perusahaan dengan adanya hasil analisis
yang dilakukan adalah :
a. Hasil rancangan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk rencana
backfilling Pit 1.
b. Perusahaan mengetahui kebutuhan alat gali muat dan angkut yang
diperlukan untuk backfilling Pit 1.
c. Perusahaan dapat mengetahui penataan lahan dalam perencanaan
reklamasi.
- .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tambang Terbuka


Tambang terbuka adalah metoda penambangan yang segala aktivitas
penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi,
dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara bebas (Nurhakim,
2005).
Tambang terbuka (surface mining) merupakan satu dari dua sistem
penambangan yang dikenal, yaitu Tambang terbuka dan Tambang Bawah
Tanah. dimana segala kegiatan atau aktivitas penambangan dilakukan di atas
atau relatif dekat permukaan bumi dan tempat kerja berhubungan langsung
dengan dunia luar.
Penambangan pada tambang terbuka itu sendiri dilakukan dengan
beberapa tahapan kerja : pengurusan surat-surat ijin yang dibutuhkan untuk
kegiatan penambangan, pembabatan (land clearing), pengupasan lapisan tanah
penutup (stripping of overburden), penambangan (exploitation), pemuatan
(loading), pengangkutan (hauling), dan pengolahan serta pemasaran.
Perencanaan adalah penentuan persyaratan teknik pencapaian sasaran
kegiatan serta urutan teknis pelaksanaan dalam berbagai macam anak kegiatan
yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan
Beberapa keuntungan yang diperroleh bila menggunakan tambang
terbuka diantaranya yaitu:
1. Produksi tinggi
2. Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi
3. Ongkos operasi per ton bijih yang ditambang rendah
4. Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah
5. Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat.
6. Recovery tinggi
7. Perencanaan lebih sederhana
8. Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar
9. Relatip lebih aman

Ada berbagai macam perencanaan (Partanto, 2004) antara lain :


1. Perencanaan jangka panjang, yaitu suatu perencanaan kegiatan yang jangka
waktunya lebih dari lima tahun secara berkesinambungan.
2. Perencanaan jangka menengah, yaitu suatu perencanaan kerja untuk jangka
waktu antara 1 – 5 tahun.
3. Perencanaan jangka pendek, yaitu suatu perencanaan kerja untuk jangka
waktu kurang dari setahun demi kelancaran perencanaan jangka menengah
dan panjang.
4. Perencanaan penyangga atau alternatif ; bagaimanapun baiknya suatu
perencanaan telah disusun, kadang-kadang karena kemudian terjadi hal-hal
tak terduga atau ada perubahan data dan informasi atau timbul hambatan
(kendala) yang sulit untuk diatasi, sehingga dapat menyebabkan kegagalan,
maka harus diadakan perubahan dalam perencanaannya.
Fungsi perencanaan secara umum antara lain :
1. Pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam
mencapai tujuan.
2. Perkiraan terhadap masalah pelaksanaan, kemampuan, harapan, hambatan,
dan kegagalan yang mungkin terjadi.
3. Usaha untuk mengurangi ketidakpastian.
4. Kesempatan untuk memilih kemungkinan terbaik.
5. Penyusunan urutan kepentingan tujuan.
Klasifikasi metode penambangan menurut Hartman 1987, dapat dilihat
pada table dibawah ini.

Tabel 2.1
Klasifikasi Penambangan

Sumber : Nurhakim,2005
A. Open Pit Mining
Metode ini biasanya diterapkan untuk menambang endapan-endapan
bijih (ore). Secara umum metode ini menggunakan siklus operasi penambangan
yang konvensional, yaitu : pemecahan batuan dengan pemboran dan peledakan,
diikuti operasi penangananmaterial penggalian, pemuatan dan pengangkutan.
Perbedaan antara open pit dengan open cut/open mine/open cast dicirikan oleh
arah penggalian/arah penambangan. Disebut open pit apabila penambangannya
dilakukan dari permukaan yang relatif mendatar menuju ke arah bawah dimana
endapan bijih tersebut berada.

Pada open pit mining, tanah penutup dikupas dan ditransportasikan ke


suatu daerah pembuangan yang tidak ada endapan mineral dibawahnya.

Gambar 2.1
Open Pit mining

B. Quarrying
Quarry adalah suatu metode penambangan dengan cara membuat
lubang bukaan yang ditetapkan untuk menambang endapan-endapan bahan
galian industry (Sukandarrumidi,2004).
Metoda penambangan yang dilakukan di permukaan lapisan. Kuari
hampir sama dengan open pit , tetapi jenjangnya pendek dan hampir vertikal .
Meskipun kuari selama ini diterapkan untuk bahan galian logam, namun lebih
disukai bila membatasi kuari untuk operasi batu berdimensi. Jadi batugamping
yang di-crusher dihasilkan oleh open pit mine sedangkan batugamping
berdimensi dihasilkan oleh tipe kuari. (Nurhakim, 2005).

Gambar 2.2
Tambang Kuari

C. Open Cast mining


Open cast mining yang hampir sama metodanya dengan open pit mining,
tetapi berbeda pada satu hal yaitu : tanah penutup tidak dibuang ke daerah
pembuangan tetapi diangkut langsung ke daerah yang berbatasan dan telah
ditambang. Penambangan material disini terdiri dari penggalian dan
pengangkutan (= casting), yang pada umumnya dikombinasikan oleh suatu alat
saja (Nurhakim 2005).
D. Auger Mining
Auger mining adalah suatu metoda untuk permukaan yang berdinding
tinggi atau outcrop recovery dari batubara dengan pemboran atau penggalian
bukaan ke dalam lapisan, diantara lapisan penutup. Meskipun tanah penutup
tidak dipindahkan, dan batubara diekstraksi oleh suatu auger atau suatu mesin
bawah tanah, pekerja tetap berada dipermukaan (Nurhakim 2005).
Penambangan batubara dengan auger bekerja dengan prinsip skala
besar drag bit rotary drill. Tanpa merusak batubara, auger mengekstraksi dan
menaikkan batubara dari lubang dengan memiringkan konveyor atau pemuatan
dengan menggunakan loader ke dalam truk.

Gambar 2.3
Auger Mining

Backfilling adalah pengisan bekas lubang Pit dengan material overburden


yang diambil dari lubang pit selanjutnya . Backfilling sangat dianjurkan pada
tambang terbuka. Backfilling merupakan metode yang digunakan jika daerah
dekat dengan pemukiman, jika bekas tambang termasuk dalam lokasi penggalian
backfill, rencana reklamasi memerlukan perencanaan bagaimana dan kapan
material backfill dikerjakan.
Hal-hal yang berhubungan dengan backfill meliputi :
1. Adanya kontaminasi material seperti bekas bahan bakar, aspal, dan limbah
padat, harus di buang dari tempat yang akan dilakukan backfilling.
2. Kontruksi dan puing-puing hasil pembongkaran tidak seharusnya digunakan
sebagai material backfill
3. Pencegahan keruntuhan material backfill
4. Perkiraan pemadatan, kecepatan pengendapan dan bagaimana dampak
penggunaan lahan dimasa yang akan datang. (anonim,2009 : 10).

2.2. Perencanaan Pengupasan Tanah Penutup


Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan pengupasan lapisan tanah
penutup.

a) Material
Setiap macam tanah atau batuan pada dasarnya memiliki sifat-sifat fisik
dan kimia yang berbeda-beda. Pada dasarnya pemindahan tanah itu merupakan
suatu pekerjaan untuk meratakan tanah atau penggalian suatu lahan. Beberapa
jenis tanah dianggap mudah untuk dimuat, jenis tanah yang dapat langsung
digusur dalam kondisi aslinya.

Tanah atau batuan yang keras akan lebih sukar dikoyak (ripped ) digali
(dug) atau dikupas ( stripped ). Hal ini tentu akan menurunkan produksi alat
mekanis yang digunakan. Tanah yang banyak mengandung humus harus
dipisahkan, sehingga dikemudian hari dapat untuk menutupi tempat penimbunan
( reklamasi ).

b) Alat mekanis yang digunakan.


Pemilihan dan penggunaan alat mekanis sangat penting, karena alat
mekanis merupakan alat yang digunakan dalam pengupasan konvensional,
sehingga perlu pemilihan alat untuk kegiatan pengupasan tepat dan cepat.
Pemilihan alat mekanis dapat menentukan cepat lambatnya kegiatan
pengupasan lapisan tanah penutup terselesaikan.

Perhitungan kebutuhan alat dilakukan dengan membagi target produksi


perbulan sesuai tahapan tambang dengan produktiitas setiap alat yang akan
digunakan

rencana produksi perbulan


Jumlah alat =
produksi alat perbulan

c) Effesiensi kerja
Hal ini sangat penting dalam hubungannya dengan produksi alat mekanis.
Karena dalam keadaan normal akan didapatkan effesiensi kerja yang maksimum.
Dari kondisi dan keadaan di lapangan dapat diketahui penilaian mengenai
effesiensi kerja, sering mengalami kesulitan. Karena sekali ada perubahan maka
kondisi dan keadaan akan berubah, sehingga akan mempengaruhi kondisi
effesiensi kerja.

BAB III
METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada metode


perhitungan aktual lapangan. Rancangan kegiatan penelitian ini terdiri dari 4
tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan
data, dan tahap penyusunan laporan akhir.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan usulan tugas akhir. Sasaran utama
studi pendahuluan ini adalah gambaran umum daerah penelitian. Studi literatur
dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang kegiatan
penelitian, yang diperoleh dari : Instansi terkait, perpustakaan, grafik dan tabel,
informasi penunjang lainnya.
2. Pengamatan Lapangan
Pengamatan di lapangan ditujukan untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan secara langsung di lapangan. Pengambilan data dilakukan dengan
pengamatan dan perhitungan.
3. Pengolahan Data
Pengolahan data hasil penelitian dilakukan dengan perhitungan
berdasarkan teori yang ada dan data hasil penelitian.
4. Analisa data
Dari rumusan-rumusan yang telah didapat kemudian dilakukan analisa
untuk menemukan jawaban atas pertanyaan perihal rumusan dan hal-hal yang
diperoleh dalam penelitian.
5. Kesimpulan
Hasil sintesis data keseluruhan dirangkum ke dalam laporan tertulis
diperkuliahan untuk dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan hasil
penelitian tugas akhir .

3.1. Teknik Pengumpulan Data


Instrumentasi dan metode yang digunakan dalam penelitian ini
didasarkan pada metode aktual lapangan yang bertujuan untuk mendapatkan
hasil yang sesuai dengan rancangan yang tepat dengan kondisi yang ada di
lapangan. Teknik pengumpulan data ditempuh dengan prosedur penelitian yang
mencakup :
a) Studi Literatur
Studi literatur merupakan kegiatan mempelajari, mengumpulkan dan
membaca berbagai sumber pustaka untuk memperkuat landasan teori. Tahap
studi literatur dilakukan dengan pengumpulan sumber informasi yang berkaitan
dengan kegiatan penelitian yang berasal dari referensi yang berhubungan
dengan masalah yang dihadapi, yaitu :
1. Peta Geologi Regional
2. Densitas batubara
Adapun Sumber informasi yang juga didapatkan di perusahan, yaitu :
1. Peta topografi , dari Engineering Departement PT SJE
2. Kontur floor lapisan batubara dari Engineering Departement PT SJE
3. Peta situasi wilayah dari dari Engineering Departement PT SJE
4. Kajian geoteknik. dari PT. SJE
5. Faktor konversi volume tanah penutup
6. Data curah hujan dan intensitas curah hujan dari BMKG Stagen Kab.
Kotabaru
7. Alat - alat berat yang tersedia dari Engineering Departement PT. SJE
b) Pengamatan Lapangan
Pengamatan lapangan dilakukan untuk memperoleh data - data lokasi
yang akan dijadikan daerah penelitian. Selama pengamatan lapangan, dilakukan
diskusi yang meliputi pengolahan data lapangan dan analisis hasil pengolahan
data.
Data yang didapat dari pengamatan lapangan adalah kondisi aktual
daerah penelitian seperti batas-batas lokasi dan kesampaian daerah lokasi
penelitian.
Wawancara dengan instruktur lapangan serta orang-orang yang
berkompeten dengan bahasan penelitian.

3.2. Teknik Analisis Data


Bagian ini menjelaskan berbagai teknik analisis yang dipilih beserta
rasionalnya.
Tahap analisis data ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
1. Analisis data
a. Perhitungan volume material tanah penutup dan cadangan
batubara Pit 1A.
b. Perencanaan penangan air bekas tambang Pit 1
c. Penentuan batas tambang untuk Pit 1A
d. Perhitungan jumlah alat gali muat dan angkut kegiatan Backfilling
kolam bekas tambang Pit 1.
e. Skema akhir topografi akhir
2. Analisis desain yang dihasilkan :
a. Analisis ketersediaan kebutuhan volume yang ada untuk dapat
melakukan backfilling kolam pit 1.
b. Analisis desain rancangan akhir , yaitu :
1. Kestabilan lereng terhadap longsor
2. Drainase sekitar bekas tambang (aliran air, limbah)
3. Dampak lingkungan
4. Keperluan reklamasi
.
3.3. Diagram Alir Penelitian
Adapun langkah kegiatan dalam penelitian untuk tugas akhir ini
dijabarkan dalam diagram alir penelitian pada Gambar 3.1.

Mulai

Observasi dan Studi Pustaka

Pengumpulan Data

- Peta Geologi Lokal


- Peta Topografi
- Kontur floor lapisan batubara
- Peta situasi wilayah
- Data curah hujan dan intensitas curah
hujan
- Faktor konversi volume
- Kajian geoteknik
- Alat - alat berat yang tersedia
- konsidi daerah penelitian

GAMBARAN UMUM DAN PENYELIDIKAN

PENGOLAHAN DATA
1. Perencanan penanganan air genangan bekas
tambang Pit 1
2. Perhitungan Volume Material Waste menggunakan
software autocad Land desktop development 2004
3. Perencanaan Backfiling kolam bekas tamban pit 1
dan penambangan Pit 1A menggunakan software
autocad Land desktop development 2004
4. Pentahapan Backfiling dan penambangan Pit 1
5. Perhitungan kebutuhan alat gali muat dan
penambangan 1A

A
A

Perencanaan Backfilling yang mampu


mengurangi void Pit 1 dan penambangan
cadangan batubara Pit 1A
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan laporan akhir ini memuat uraian secara garis besar
dari tiap-tiap bab dalam laporan tugas akhir, dijabarkan sebagai berikut.
1. BAB I PENDAHULUAN
Mengemukakan mengenai latar belakang dilaksanakan penelitian disertai
identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan rumusan masalah mengenai
perencanaan kebutuhan material. Bab ini juga mengemukakan tujuan dan
manfaat penelitian ini yaitu untuk memberikan suatu hasil penelitian yang
berguna bagi perusahan pada umumnya dan penulis pada khususnya.
2. BAB II TINJAUAN UMUM
Mengemukakan tentang rujukan teori yang menunjang proses analisis
dan interpretasi yang diambil dari literatur-literatur baik itu melalui data yang
dimiliki oleh perusahaan maupun buku-buku yang berkenaan dengan materi
penelitian penulis.
3. BAB III DASAR TEORI
Mengemukakan tentang metode penelitian yang digunakan dalam
pembuatan laporan. Bab ini berisi rancangan penelitian, populasi dan sampel
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
4. BAB IV PROSEDUR DAN HASIL PENELITIAN
Mengemukakan tentang hasil penelitian dan pembahasan data-data yang
diperoleh di lapangan.
5. BAB V PEMBAHASAN
Mengemukakan tentang kesimpulan dan saran dari seluruh aktivitas
penelitian tugas akhir berdasarkan analisis data di pembahasan.
6. BAB VI PENUTUP
BAB V
JADWAL PENELITIAN

Rencana penelitian direncnakan dalam kurun waktu 6 minggu. Dengan


pembagian seperti pada tabel berikut.

No. URAIAN KEGIATAN V VI


I II III IV
1 Orientasi Lapangan
2 Pengambilan Data
3 Pengolahan Data
4 Pembuatan Laporan
5 Konsultasi Laporan
6 Presentasi

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Laporan Kegiatan Eksplorasi Bahan Galian Batubara Di Desa
Selaselilau Kec. Karang bintang, Kab. Tanah Bumbu, Provinsi
Kalimantan Selatan. 2006. Batulicin (Tidak Dipublikasikan)

Arif, Irwandi Dr. Ir. M.Sc Dan Ir. Gatut S. Adisoma, Phd. 2002. Perencanaan
Tambang. Bandung : Departemen Teknik Pertambangan Fakultas Ilmu
Kebumian Dan Teknologi Mineral ITB

Indonesianto, Y., 2008, Pemindahan Tanah Mekanis, Jurusan Teknik


Pertambangan UPN “Veteran”, Yogyakarta.

Nurhakim, 2005, Draft Bahan Kuliah Tambang Terbuka, Program Studi Teknil
Pertambangan FT UNLAM, Banjarbaru

Sukandarrumidi, 2004, Batubara dan Gambut, Gadjah Mada University


Press, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai