Anda di halaman 1dari 9

1909–TB1–19/20

PERENCANAAN PRODUKSI BATUBARA PIT S4 UTARA DI PT.


YUFA KALIMANTAN KECAMATAN KENOHAN & KEMBANG
JANGGUT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI
KALIMANTAN TIMUR

JURNAL

Oleh :

RAYNALDI DHARMA SAPUTRA


1409055005

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA
2020
PERENCANAAN PRODUKSI BATUBARA PIT S4 UTARA DI PT. YUFA
KALIMANTAN KECAMATAN KENOHAN & KEMBANG JANGGUT
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Raynaldi Dharma Saputra1, Ir. Tommy Trides, S.T., M.T. 2, Ir. H. Hamzah Umar, S.T., M.T. 3
Program Studi Teknik Pertambangan S1, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman
Jl. Sambaliung No.9, Sempaja Selatan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
ABSTRAK
Sektor pertambangan merupakan salah satu bidang usaha yang memiliki nilai investasi yang sangat besar
dengan banyak resiko yang akan dihadapi pada saat berjalannya usaha tersebut. Dalam penelitian kali ini,
masalah yang terjadi di lokasi penelitian adalah tidak tercapainya target produksi yang ditetapkan oleh
perusahaan yaitu sebesar 50.000 MT batubara dan 150.000 BCM overburden dengan maksimal nilai stripping
ratio sebesar 3, dikarenakan unit penambangan yang tidak dalam kondisi baik sehingga mempengaruhi nilai
produktivitas alat gali muat, tingkat keserasian antara alat gali muat dengan alat angkut tidak terpenuhi dan
kurangnya unit penambangan guna mencapai target produksi yang titetapkan.
Setelah dilakukan penelitian, target produksi yang dapat dicapai dengan menggunakan alat penambangan yang
ada di lokasi pada bulan Oktober 2019 adalah 64.700 BCM overburden dan 32.240 MT batubara dan pada
bulan November adalah 69.036 BCM overburden dan 34.592 MT batubara. Guna mencapai target produksi
yang diinginkan diberikan rekomendasi berupa penambahan alat penambangan atau penambahan jam kerja.
Setelah dilakukan perhitungan dengan rekomendasi tersebut target produksi batubara yang dapat dicapai adalah
sebesar 72.149 MT.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh Target produksi yang dapat dicapai oleh alat gali
muat yang ada di lokasi penelitian pada bulan Oktober 2019 adalah sebesar 64.700 BCM overburden dan
32.240 MT batubara, sedangkan pada bulan November 2019 adalah sebesar 69.036 BCM overburden dan
34.592 MT batubara. Dengan rekomendasi untuk mencapai target produksi yang ditetapkan yaitu dengan
melakukan penambahan armada penambangan atau melakukan penambahan jam kerja penambangan.

Kata Kunci : Cadangan, Perencanaan, Produksi, Minescape, Xpac.

ABSTRACT

Mining sector is one of bussines which have biggest investment value with a big risk that will be faced at that
bussines goes by. In this research, the problem that happened in the research location is about unreached
production target which spescified by company in the amount of 50.000 MT of coal and 150.000 BCM of
overburden with a maximal value of stripping ratio is 3, because of mining unit does not in the good condition
that affect to productivity value of loading unit, the synchronization value of loading unit and hauling unit is
not fulfilled and lack of mining equipment in order to reach production target which specified by. The research
was done at PT Yufa Kalimantan, Kutai Kartanegara Regency of East Kalimantan Province.

After the research was carried out, the production targets that could be achieved using the mining equipment
on site in October 2019 were 64,700 BCM of overburden and 32,240 MT of coal and in November were 69,036
BCM of overburden and 34,592 MT of coal. In order to achieve the desired production target,
recommendations are given in the form of additional mining equipment or additional working hours. After
calculating with these recommendations, the coal production target that can be achieved is 72,149 MT.

From the results of the research that has been carried out, the production target that can be achieved by the
digging equipment at the research site in October 2019 is 64,700 BCM of overburden and 32,240 MT of coal,
while in November 2019 it was 69,036 BCM of overburden and 34,592 MT. coal. With recommendations to
achieve the specified production targets, namely by adding mining fleets or adding mining working hours.

Key Word: Reserve, Planning, Production, Minescape, Xpac.


PENDAHULUAN konfigurasi yang sederhana. Ada beberapa faktor
yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan
Latar Belakang awal. Atkinson (1983) dalam Buku Hustrulid dan
Kutcha (2006).
Sektor pertambangan merupakan salah
satu bidang usaha yang memiliki nilai investasi Sebuah rencana jangka pendek biasanya
yang sangat besar dengan banyak resiko yang akan adalah sebuah garis besar rangkaian pertambangan
dihadapi pada saat berjalannya usaha tersebut. yang dimana menggambarkan blok bijih dan
Untuk mengurangi tingkat resiko kerugian yang lapisan tanah penutup yang tertambang selama
cukup besar, perlu dilakukannya perencanaan dan beberapa bulan dalam kurun waktu 10 tahun atau
perhitungan yang sangat matang untuk menentukan lebih. Pada rencana ini, lebih banyak untuk
keberhasilan produksi yang dilakukan. memberikan perhatian guna menetapkan blok bijih
dan tanah penutup sebagai kelas bijih dan karakter
Dalam penelitian kali ini masalah yang metalurgi. Penentuan kelas terkomputerisasi adalah
terjadi di lokasi penelitian adalah tidak tercapainya normal, geostatistik mungkin menjadi bagian
target produksi yang ditetapkan oleh perusahaan penting dalam penentuan estimasi kelas blok.
yaitu sebesar 50.000 MT batubara dan 150.000
BCM overburden dengan maksimal nilai stripping Meskipun tidak ada suatu penerimaan yang
ratio sebesar 3, dikarenakan unit penambangan universal tentang bagaimana perbedaan sebuah
yang tidak dalam kondisi baik sehingga penjadwalan produksi pada perencanaan tambang
mempengaruhi nilai produktivitas alat gali muat, jangka pendek, waktu penjadwalan produksi secara
tingkat keserasian antara alat gali muat dengan alat umum digunakan dengan maksud untuk
angkut tidak terpenuhi dan kurangnya unit memberikan tugas kepada alat produksi pada blok
penambangan guna mencapai target produksi yang dalam pit dengan dasar jam ke jam atau shift ke
titetapkan. shift. Secara normal penjadwalan produksi
digambarkan untuk periode kurang dari satu bulan,
Dalam pelaksanaannya unit penambangan dengan titik beratnya adalah apa yang harus
yang ada di lokasi penelitian memiliki kondisi yang diselesaikan pada jadwal selanjutnya. Rencana
tidak baik dengan nilai ketersediaan dibawah rata- produksi harus sesuai dengan kendala yang ada di
rata yang telah ditetapkan oleh perusahaan sehingga perencanaan jangka pendek dan perubahan harian,
menghambat kegiatan produksi dilapangan. Oleh untuk mengakomodir perubahan yang ada pada alat
karena itu, guna mencapai target produksi yang dan blok bijih yang dipersiapkan untuk dilakukan
ditetapkan perusahaan dengan unit penambangan penambangan.
yang ada di lokasi penelitian, maka dilaksanakan
penelitian dengan judul. Perencanaan produksi Menurut Partanto (2000), Pekerja atau
batubara pit S4 Utara di PT Yufa Kalimantan mesin tidak mungkin selamanya berkerja 24 jam,
Kabupaten Kutai Kartanegara. karena hambatan-hambatan kecil akan selalu
terjadi, misalnya: menunggu alat, pemeliharaan dan
LANDASAN TEORI pelumasan mesin-mesin (service & adjustment),
dll. Ini perlu dibedakan dari hambatan hambatan
Menurut Sukandarrumidi (1995) Batubara karena kerusakan alat atau pengaruh iklim.
terbentuk dengan cara yang sangat komplek dan Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu
memerlukan waktu yang lama (puluhan sampai produktif dengan waktu kerja yang tersedia.
ratusan juta tahun) di bawah pengaruh fisika, kimia Menurut pengalaman dilapangan effisiensi kerja
ataupun keadaan geologi. Untuk memahami jarang-jarang dapat mencapai 83%.
bagaimana batubara terbentuk dari tumbuh-
tumbuhan perlu diketahui di mana batubara Tabel 2.1 Tabel Efisiensi Kerja
terbentuk dan faktor-faktor yang akan Kondisi Pemeliharaan Mesin
mempengaruhinya, serta bentuk lapisan batubara. Operasi Alat
Baik Baik Sedang Buruk Buruk
Sekali Sekali
Open pit mining merupakan salah satu
Baik Sekali 0,83 0,81 0,76 0,7 0,63
metode pada tambang terbuka yang memiliki
konsep sederhana namun kompleks dalam Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,6

kebutuhan biaya dan efisiensi. Tambang terbuka Sedang 0,72 0,69 0,65 0,6 0,54
harus direncanakan dan dilakukan dengan hati-hati Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45
untuk menjaga penggunaan biaya yang minimum. Buruk Sekali 0,52 0,61 0,47 0,42 0,32
Oleh karena itu, rata-rata tambang terbuka
Sumber : Partanto P, 1995
direkayasa dengan kuat meskipun memiliki
METODOLOGI b. Batas IUP
Data batas IUP merupakan data batas-batas wilayah
Studi Pustaka yang dimiliki oleh perusahaan tempat penelitian
Studi pustaka merupakan tahap awal berlangsung.
sebelum menuju ke lokasi penelitian. Pada tahap ini
dilakukan pencarian literatur-literatur yang c. Kontur Struktur Batubara
berkaitan dengan judul penelitian guna menunjang Data kontur struktur merupakan data yang
pengetahuan selama penelitian berlangsung. Untuk diperoleh dari hasil pemboran eksplorasi yang
tahap ini literatur-literatur yang menjadi acuan berisi informasi tentang koordinat, kedalaman
sebagai bahan penunjang penelitian seperti jurnal lapisan, strike/dip, ketebalan, pola penyebaran
penelitian, skripsi dan beberapa buku terkait judul lapisan serta kualitas batubara. Data kontur struktur
penelitian. dipergunakan untuk menggambarkan posisi atau
letak batubara yang ada di bawah permukaan,
Tahap Pengumpulan Data dengan menghubungkan titik titik pada elevasi
Pengumpulan data dilakukan di PT. Yufa yang sama dengan tujuan untuk menentukan pola
Kalimantan selama 2 bulan, yaitu dari bulan penyebaran lapisan atas batubara (roof) dan lapisan
Oktober 2019 – November 2019. Adapun data – bawah batubara (floor) serta memberikan
data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : penggambaran kemiringan batubara (dip).
1. Data Primer d. Data Kualitas Batubara
Data kualitas batubara adalah data yang berisikan
a. Data Cycle Time nilai-nilai kualitas batubara seperti nilai total
Data cycle time merupakan data yang diambil Sulphur, caloric value, ash content, total moisture,
langsung di lokasi penambangan dengan cara fixed carbon dan lain-lain. Data ini disusun dalam
menghitung waktu edar setiap alat penambangan sebuah database kualitas yang berisikan koordinat
seperti excavator dan dump truck. Untuk waktu lubang bor, hole name dan nilai kualitas batubara.
edar (cycle time) yang diambil pada excavator ada Data ini diperoleh dari departemen Engineering PT.
beberapa parameter seperti waktu gali, waktu swing Yufa Kalimantan.
isi, waktu dumping dan waktu swing kosong.
Sedangkan pada dump truck waktu edar yang e. Geometri Jenjang
diambil adalah waktu tunggu, waktu manuver, Data ini diberikan perusahaan sebagai acuan untuk
waktu pengisian, waktu hauling isi, waktu hauling melakukan pembuatan desain sequence pit.
kosong. Pengambilan data cycle time dilakukan
pada 1 shift diambil selama 1 minggu. f. Nilai Stripping Ratio
Data ini diberikan perusahaan tempat penelitian
b. Jumlah Alat Gali & Alat Angkut sebagai nilai batasan perbandingan produksi antara
Data ini merupakan data jumlah alat produksi yang overburden dengan batubara. Nilai stripping ratio
digunakan untuk kegiatan penambangan seperti maksimum yang diberikan oleh perusahaan adalah
halnya jumlah alat gali dan jumlah alat angkut. Di sebesar 3 : 1.
lokasi penelitian terdapat 2 alat gali yaitu excavator
Sany SY-500 H dan excavator Komatsu PC-200 g. Target Produksi
dan untuk alat angkut yang berada di lokasi Untuk data ini diambil langsung di lokasi penelitian
penelitian yaitu 3 unit dump truck Isuzu Giga 285 guna mengetahui berapa nilai yang harus dicapai
PS. untuk setiap alat penambangan yang ada di lokasi.
Target produksi yang harus dicapai setiap bulannya
c. Desain Sequence Pit adalah sebesar 50.000 MT batubara.
Data desain sequence pit diambil guna menghitung
volume sequence pit tersebut agar dapat dilakukan
proses perencanaan produksi bulanan. Tahap Pengolahan Data
Pada tahap pembahasan data dilakukan pengolahan
2. Data Sekunder data, yaitu :
1. Penentuan Lokasi Kerja Alat.
a. Data Topografi 2. Perhitungan Nilai Produktivitas Alat.
Data topografi merupakan data proyeksi rupa bumi 3. Perhitungan Volume Sequence Pit.
yang didapatkan berdasarkan proses pemetaan 4. Pembuatan Reserve Table Sequence Pit.
topografi yang berisikan nilai koordinat wilayah 5. Perhitungan Target Produksi Rencana
yang dipetakan, data tersebut diperoleh dari 6. Pembuatan Skenario Kerja Alat Gali
departemen Engineering PT Yufa Kalimantan Muat.
7. Pembuatan Jadwal Penambangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengambilan data cycle
time, dilakukan perhitungan nilai produktivitas unit
penambangan yang berada dilokasi penambangan.
Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk menentukan lokasi pekerjaan
alat penambangan dan untuk mengetahui besar
produksi yang akan dikeluarkan setiap bulannya.
Untuk itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi
dari perencanaan produksi.

Untuk melengkapi data produktivitas alat


gali muat dan alat angkut maka perlu dilakukan
pengambilan data secara langsung di lokasi Gambar 3. Grafik Perbandingan Nilai
penambangan. Data-data yang diambil berupa Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut
data cycle time.
Dalam menentukan nilai produktivitas alat
penambangan dibutuhkan data jam kerja (working
hours) untuk menentukan berapa banyak waktu
efektif yang dimiliki dalam bekerja. Untuk
melakukan perencanaan jam kerja pada Bulan
Oktober dan November 2019 dilakukan asumsi jam
kerja dengan berdasarkan jam kerja aktual pada
bulan sebelumnya. Pada grafik dibawah ini akan
ditampilkan rencana jam kerja yang akan dilakukan
pada Bulan Oktober dan November 2019.

Gambar 1. Grafik Perbandingan Nilai Cycle Time


Alat Gali Muat.

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa


secara keseluruhan excavator Sany SY-500 H
memiliki nilai cycle time yang lebih besar dari
excavator Komatsu PC-200. Hal itu disebabkan
karena excavator Sany SY-500 H memiliki beban
yang lebih besar dibandingkan excavator Komatsu
PC-200 sehingga membuat tingkat fleksibilitasnya
lebih rendah dibandingkan excavator Komatsu PC-
200. Gambar 4. Grafik Rencana Jam Kerja Bulan
Oktober 2019 dan November 2019

Availability atau ketersediaan merupakan


salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya
tingkat produktivitas suatu alat. Nilai dari
Availability dapat ditentukan menggunakan data
dari Working Hours. Nilai availability yang
direncanakan dihitung berdasarkan rencana jam
kerja yang telah dibuat sebelumnya untuk
mengetahui batas nilai ketersediaan yang harus
dipertahankan selama pekerjaan berlangsung.
Gambar 2. Grafik Cycle Time Dump Truck Isuzu Pada grafik tersebut dapat kita lihat bahwa
Giga 285 PS nilai effective utilization pada Bulan November
Dari grafik diatas waktu manuver yang 2019 memiliki perbedaan yang cukup jauh dari
dimiliki dump truck Isuzu Giga 285 PS cukup besar bulan sebelumnya, hal ini disebabkan oleh pada
dikarenakan kondisi material di lokasi penelitian Bulan November 2019 total waktu kehilangan yang
merupakan material pasir basah sehingga cukup direncanakan cukup besar dibandingkan pada bulan
menyulitkan alat muat untuk melakukan manuver sebelumnya, pembesaran waktu hujan pada bulan
di lokasi. November 2019 menyebabkan penurunan nilai
effective utilization pada bulan tersebut.
produksi yang harus dicapai dengan fleet yang
ada di lokasi penambangan adalah overburden
69.036 BCM coal 34.592 MT dengan nilai
stripping ratio 1,99 : 1.

Gambar 5. Grafik Perbandingan Nilai Availability

Perencanaan produksi yang dilakukan


adalah perencanaan mingguan dengan
menampilkan nilai target produksi harian untuk pit
S4 Utara. Target produksi yang harus dicapai pada
bulan Oktober 2019 didapatkan target produksi Gambar 8. Posisi Fleet pada Bulan November
yang harus dicapai sebesar overburden 64.700 2019
BCM coal 32.240 MT dengan nilai stripping ratio
2,00 : 1.

Gambar 9. Desain Sequence Bulan November


2019
Gambar 6. Posisi Fleet pada Bulan Oktober
2019 Setelah dilakukannya simulasi
mengenai penjadwalan penambangan yang
menghasilkan nilai target produksi yang dapat
dicapai pada Bulan Oktober 2019 adalah
Overburden 64.700 BCM Coal 32.240 MT dan
pada Bulan November 2019 adalah
Overburden 69.036 BCM Coal 34.592 MT.
Dari target produksi tersebut dilakukan
perhitungan untuk biaya produksi dan
didapatkan hasil sebagai berikut.

Gambar 7. Desain Sequence Bulan Oktober


2019
Pada bulan November 2019 alat
penambangan yang digunakan masih sama
dengan yang digunakan pada bulan Oktober
2019 yaitu 1 unit excavator Sany SY-500
untuk overburden removal dan 1 unit excavator
Komatsu PC-200 untuk kegiatan coal getting Gambar 10. Grafik Perbandingan Biaya
Produksi Bulan Oktober 2019 dan Bulan
. Berdasarkan dari hasil perencanaan
November 2019.
produksi pada bulan November 2019, target
Dari hasil perencanaan produksi yang dahulu dapat digunakan skenario
telah dilakukan dengan menggunakan ala gali penambangan ini yaitu penambahan jam kerja
muat yang tersedia di lokasi penelitian, target dalam hal ini penambahan jam kerja yang
produksi yang ditetapkan oleh perusahaan direkomendasikan adalah penambahan shift.
tidak dapat tercapai, maka dari itu dibuat Skenario ini sangat direkomendasikan apabila
skenario penambangan yang berfungsi sebagai perusahaan ingin mencapai target produksi
rekomendasi untuk perusahaan guna mencapai yang ditetapkan tanpa harus menambahkan
target produksi yang ditetapkan oleh armada penambangan terlebih dahulu. Berikut
perusahaan. Skenario penambangan yang akan ditampilkan perbandingan produksi yang
dibuat adalah sebagai berikut. disajikan melalui grafik perbandingan
produksi berdasarkan jam kerja.
Pada skenario ini, bentuk rekomendasi
yang diberikan adalah penambahan armada
penambangan (fleet). Dalam hal ini
dibutuhkan penambahan 1 buah excavator
Komatsu PC-400 untuk kegiatan pengupasan
overburden dan penambahan 1 buah excavator
Komatsu PC-200 untuk kegiatan produksi
batubara. Selain daripada penambahan alat gali
muat, juga diperlukan penambahan alat angkut
sebanyak 4 buah dump truck Isuzu Giga 285
PS. Berikut adalah grafik perbandingan nilai
Gambar 13. Grafik Perbandingan Produksi
produksi apabila dilakukan penambahan alat
Berdasarkan Penambahan Jam Kerja.
penambangan (fleet).

Gambar 11. Grafik Perbandingan Produksi Gambar 14. Grafik Perbandingan Biaya
Berdasarkan Jumlah Armada Penambangan. Produksi Berdasarkan Rekomendasi
Penambahan Jam Kerja

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan daripada penelitian yang berjudul
Perencanaan Produksi Batubara Pit S4 Utara di PT
Yufa Kalimantan Kabupaten Kutai Kartanegara
Provinsi Kalimantan Timur. Didapatkan hasil dan
kesimpulan sebagai berikut :
Gambar 12. Grafik Perbandingan Biaya 1. Target produksi yang dapat dicapai
Produksi dengan Rekomendasi Penambahan menggunakan alat penambangan yang tersedia
Armada Penambangan. di lokasi penelitian pada Bulan Oktober 2019
adalah Overburden sebesar 64.700 BCM Coal
Dalam skenario sebelumnya,
sebesar 32.240 MT dengan nilai Strippimg
diberikan rekomendasi berupa penambahan Ratio 2,00 : 1 sedangkan untuk Bulan
armada penambangan. Namun, apabila November 2019 target produksi yang dapat
perusahaan tidak ingin melakukan dicapai adalah Overburden sebesar 69.036
penambahan armada penambangan terlebih
BCM Coal sebesar 34.592 MT dengan nilai 9. Kepada kedua Orang Tua, saudara, dan teman-
Stripping Ratio 1,99 : 1. teman yang selalu mendoakan dan memberi
2. Berdasarkan dari perhitungan nilai dukungan moril selama pelaksanaan penulisan
produktivitas alat gali muat dan alat angkut skripsi ini.
yang ada di lokasi penelitian, didapatkan hasil 10. Bapak Yohanes, selaku Direktur di PT Yufa
nilai produktivitas Excavator Sany SY-500H Kalimantan.
adalah 243,51 BCM/Jam, Excavator Komatsu 11. Bapak Johan, selaku Komisaris di PT Yufa
PC-200 131,45 Ton/Jam dan Dump Truck Isuzu Kalimantan.
Giga 285 PS 72,89 BCM/Jam. 12. Bapak Stella Nangon, selaku Head of
3. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan nilai Engineering Department di PT Yufa
keserasian antara alat gali muat dengan alat Kalimantan.
angkut yang ada di lokasi penelitian adalah
untuk 1 unit excavator didampingi oleh 4 unit Dan banyak lagi pihak-pihak yang telah membantu
dump truck dengan nilai match factor adalah 1. penulis dalam melaksanakan kegiatan penelitian
hingga jurnal ini dapat diselesaikan, sekali lagi
Saran penulis ucapkan terima kasih banyak.
Dari hasil penelitian, alat penambangan yang
berada di lokasi penelitian tidak mampu memenuhi
target produksi yang ditetapkan yaitu sebesar DAFTAR PUSTAKA
50.000 MT batubara. Oleh karena itu Anonim. Sany SY-500H. Sany : China.
direkomendasikan untuk melakukan penambahan Anonim. Komatsu PC-200. Komatsu : Jepang
alat penambangan seperti penambahan alat gali Anonim. 2018. Keputusan Mentri Pertambangan
muat dan alat angkut agar target produksi yang dan Energi No 1827K/26/MEN/2018
diinginkan dapat tercapai atau penambahan jam Keselamatan dan Kesehatan Kerja
kerja seperti halnya penambahan shift menjadi 2 Pertambangan Umum. Mentri Pertambangan
shift yaitu siang dan malam.. dan Energi: Jakarta.
Anonim. 2018. Modul Mincom Minescape : Open
UCAPAN TERIMA KASIH Cut Mine Planning. Jakarta : Indonesia.
Arif, I., 1996. Diktat Kuliah: Tambang Terbuka.
Pada kesempatan ini pula penyusun menyampaikan Institut Teknologi Bandung: Bandung.
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Hartman & Mutmansky. 2000. Introducing Mining
masukan dan bimbingannya atas rampungnya Engineering, Jhon Wiley and Sons, Inc,
jurnal ini: Hoboken, New Jersey.
1. Bapak Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si, sebagai Hustrulid, W., Kuctha, M., and Martin R. 2006.
Rektor Universitas Mulawarman. Open Pit Mine Planning and Design Volume 1-
2. Bapak Ir. Muhammad Dahlan Balfas, S.T., Fubdamentals 3rd Edition. Taylor & Francis:
M.T., sebagai Dekan Fakultas Teknik London
Universitas Mulawarman. Merrit, RD. 1986. Coal Exploration Mine Planning
3. Ibu Dr. Hj. Revia Oktaviani, S.T., M.T., sebagai and Development, Noyes Publication, Park
Ketua Program Studi S1 Teknik Pertambangan Ridge, New Jersey, U.S.A.
Universitas Mulawarman. Prodjosumarto, P. 1994. Diktat Kuliah: Tambang
4. Bapak Ir. Tommy Trides, S.T., M.T. sebagai Terbuka (Surface Mining). Institut Teknologi
Dosen Pembimbing I di Fakultas Teknik Bandung: Bandung.
Universitas Mulawarman, Program Studi S1 Prodjosumarto, P. 2000. Pemindahan Tanah
Teknik Pertambangan.
Mekanis. Institut Teknologi Bandung :
5. Bapak Ir. H. Hamzah Umarm S.T., M.T. Bandung.
sebagai Dosen Pembimbing II di Fakultas Standar Nasional Indonesia, 2011
Teknik Universitas Mulawarman, Program (5015:2011),Pedoman Pelaporan Sumberdaya
Studi S1 Teknik Pertambangan. dan Cadangan Batubara. Badan Standardisasi
6. Bapak Dr. Ir. Shalaho Dina Devy, S.T., Nasional.
M.Eng.., sebagai Dosen Penguji I di Fakultas Sukandarrumidi. 1995. Batubara dan Gambut,
Teknik Universitas Mulawarman, Program Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Studi S1 Teknik Pertambangan. Sulistyana, W. 2015. Perencanaan Tambang Edisi
7. Bapak Dr. Ir. Sakdillah, MM., sebagai Dosen Keenam. Universitas Pembangunan Nasional
Penguji II di Fakultas Teknik Universitas “Veteran” Jogyakarta: Yogyakarta.
Mulawarman, Program Studi S1 Teknik
Pertambangan.
8. Seluruh Staf Pengajar dan administrasi Program
Studi S1 Teknik Pertambangan Universitas
Mulawarman.

Anda mungkin juga menyukai