Diajukan Oleh :
AHMAD SURYADI
NIM.H1C113019
2016
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Pengusul :
Mahasiswa
Ahmad Suryadi
NIM : H1C113019
Mengetahui :
Ketua
Program Studi Teknik Pertambangan
Batubara adalah salah satu sumber energi yang diperlukan oleh masyarakat
sekarang. Produksi dan kebutuhan pasar batubara di Indonesia akan terus meningkat
seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan akan energi. Industri
pertambangan batubara di Kalimantan Selatan berkembang dengan pesat sejalan
dengan bertambahnya permintaan pasar, baik untuk mengatasi kebutuhan dalam
negeri maupun untuk ekspor.
Tingginya permintaan pasar ini disebabkan karena batubara digunakan
sebagai salah satu bahan baku dalam suatu industri, namun agar dapat dimanfaatkan
tentunya harus memenuhi persyaratan yang diminta oleh konsumen atau pasar. Oleh
karena itu untuk menjaga kualitas atau mutu dari batubara tersebut kita harus
memperhatikan tahap proses penambangan batubara tersebut sampai tahap proses
akhir produksinya.
Peralatan mekanis pada operasi penambangan merupakan salah satu sarana
produksi yang penting untuk pencapaian target produksi perusahaan tersebut. Untuk
itu, evaluasi perlu dilakukan terhadap faktor manusia, faktor alat dan faktor alam.
Usaha pemecahan masalah ini dimaksudkan untuk meningkatkan produksi alat muat
dan alat angkut yang digunakan. Target produksi penambangan batubara sangat
berpengaruh ke dalam hasil dari produksi perusahaan tersebut.
Permasalahan seperti di atas yang membuat penulis mengajukan judul tugas
akhir evaluasi ketidaktercapaian target produksi batubara dengan alat gali muat dan
alat angkut di PT Semesta Centramas Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan
Provinsi Kalimantan Selatan dan dikarenakan juga tugas akhir merupakan suatu syarat
pemenuhan sistem kredit semester (SKS) pada program studi teknik pertambangan
UNLAM yang sudah ditetapkan dalam kurikulum program studi.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Sifat kegiatan penelitian Tugas Akhir yang dilakukan adalah saling mengisi,
saling melengkapi dan saling menguntungkan. Sehingga pelaksanaannya benar-benar
mempunyai nilai tambah, bagi industri maupun mahasiswa. Nilai tambah yang
dimaksud adalah :
1. Bagi Industri
a. Dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan.
b. Dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam rekruitmen tenaga kerja.
2. Bagi Mahasiswa
a. Dapat memiliki pengetahuan mengenai dunia pertambangan terutama pada
bidang penambangan batubara.
b. Dapat membantu dalam proses untuk memperoleh data aktual yang berhubungan
dengan penelitian yaitu mengenai evaluasi ketidaktercapaian produksi batubara
dengan alat gali muat dan alat angkut.
1.4. BATASAN MASALAH
Gambar 2.1
Contour Mining
2. Open Pit Mining
Open pit mining adalah cara penambangan secara terbuka dalam pengertian
umum. Apabila hal ini diterapkan pada endapan batubara dilakukan dengan jalan
membuang lapisan batuan penutup sehingga lapisan batubaranya tersingkap dan
selanjutnya siap untuk diekstraksi. Peralatan yang dipakai pada penambangan secara
open pit dapat bermacam-macam tergantung pada jenis dan keadaan batuan penutup
yang akan dibuang.
Tipe penambangan terbuka yang diterapkan pada endapan batubara yang
lapisannya datar atau dekat dengan permukaan tanah. Alat yang digunakan dapat
berupa alat yang sifatnya mobile atau alat penggalian yang dapat membuang sendiri.
Metode ini digunakan untuk endapan batubara yang memiliki dip atau
kemiringan yang besar dan curam. Endapan batubara harus tebal jika lapisan tanah
penutupnya cukup tebal. Pada cara ini baik pada pengupasan tanah penutup maupun
penggalian batubaranya, digunakan sistem jenjang (bench system).
2.2. Faktor Pemilihan Sistem Penambangan
Obyektif dasar didalam pemilihan suatu metode penambangan suatu endapan
mineral tertentu adalah merancang suatu sistem eksploitasi yang paling cocok di
bawah suatu lingkungan yang aktual (Hamrin, 1982 dalam draft bahan kuliah
tambang terbuka). Adapun faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan sistem
penambangan adalah sebagai berikut :
1. Karakteristik spasial dari endapan
Faktor-faktor ini bisa jadi merupakan determinan terpenting, sebab sangat
mempengaruhi dalam pemilihan suatu daerah akan ditambang dengan tambang
terbuka atau bawah tanah, laju produksi, pemilihan metoda penanganan material dan
layout tambang dari cebakan.
a. Ukuran (dimensi : tebal dan penyebaran)
b. Bentuk (tabular, lentikular, massiv, atau irregular)
c. Attitude (inklinasi dan dip)
d. Kedalaman (nilai : rata-rata dan ekstrim, nisbah pengupasan-SR)
2. Kondisi Geologi dan Hidrogeologi
Karakteristik geologi dari mineral dan batuan induknya sangat mempengaruhi
pemilihan metoda penambangan, khususnya dalam pemilihan antara metoda selektif
atau tidak. Hidrologi mempengaruhi sistem drainase dan pompa yang diperlukan.
Sedangkan mineralogi mempengaruhi cara pengolahan mineral.
a. Mineralogi dan petrografi (sulfida dan oksida)
b. Komposisi kimia dan kualitas (bahan tambang primer dan produk samping by
product untuk batubara CV, TM, Ash, S)
c. Struktur geologi (lipatan, patahan, diskontiniu, intrusi)
d. Bidang lemah (kekar, retakan, cleavage dalam endapan bijih / cleats dalam
batubara)
e. Keseragaman, alterasi, oksidasi, erosi (zona dan batas)
f. Air tanah dan hidrologi
3. Sifat-sifat Geoteknik (mekanika tanah dan batuan)
Sifat mekanis dari material endapan dan batuan sekitarnya merupakan faktor
kunci dalam pemilihan peralatan pada tambang terbuka.
4. Konsiderasi Ekonomi
Faktor-faktor ini akan mempengaruhi hasil, investasi, aliran kas, masa
pengembalian dan keuntungan
a. Cadangan (tonase dan kadar / kualitas)
b. Laju produksi (produksi per satuan waktu)
c. Umur tambang
d. Produktivitas (produksi per satuan pekerja dan waktu, missal ton/karyawan-shift)
e. Perbandingan ongkos penambangan untuk metode penambangan yang cocok
5. Faktor Teknologi
a. Perolehan tambang (mine recovery)
b. Dilusi (jumlah waste yang dihasilkan dengan bijih / batubara)
c. Ke-fleksibelitas-an metode dengan perubahan kondisi
d. Selektivitas metode untuk batubara dan waste
e. Konsentrasi atau dispersi dari pekerjaan
f. Modal, pekerja, dan intensitas mekanisasi
6. Faktor Lingkungan
a. Kontrol bawah tanah
b. Penurunan permukaan tanah (subsidence)
c. Kontrol atmosfir (kontrol kualitas, kontrol panas dan kelembaban, serta untuk
tambang bawah tanah : ventilasi,)
d. Kekuatan pekerja (pelatihan, recruitment, kondisi kesehatan dan keselamatan
kerja, kehidupan dan pemukiman)
(Nurhakim, 2005)
Kondisi tempat kerja yang baik ataupun buruk dapat mempengaruhi kinerja
dari alat tersebut sehingga produksi menjadi terganggu dan tidak optimal. Pola
pemuatan juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktifitas alat
gali muat dan alat angkut.
1. Kondisi Front Kerja
Tempat kerja tidak hanya harus memenuhi syarat bagi pencapaian sasaran
produksi tetapi juga harus aman bagi alat beserta mobilitas pekerja yang berada
disekitarnya. Tempat kerja yang luas akan memperkecil waktu edar alat karena ada
cukup tempat untuk berbagai kegiatan, seperti keleluasaan tempat untuk berputar,
mengambil posisi sebelum melakukan kegiatan sebelum pemuatan maupun untuk
tempat penimbunan sehingga kondisi tempat kerja menentukan pola pemuatan yang
akan diterapkan.
2. Pola Muat
Cara pemuatan material oleh alat muat ke dalam alat angkut ditentukan oleh
kedudukan alat muat terhadap material dan alat angkut, apakah kedudukan alat muat
tersebut berada lebih tinggi atau kedudukan kedua-duanya sama tinggi.
a. Top Loading
Kedudukan alat muat lebih tinggi dari bak truk jungkit (alat muat berada di
atas tumpukan material atau berada di atas jenjang). Cara ini hanya dipakai pada alat
muat backhoe. Selain itu operator lebih leluasa untuk melihat bak dan menempatkan
material.
Gambar 2.2
Pola Muat Top Loading
b. Bottom Loading
Ketinggian atau letak alat angkut dan truk jungkit adalah sama. Cara ini
dipakai pada alat muat power shovel.
*Sumber : Peurifoy, R.L., (1998) dalam Suryaputra, 2009
Gambar 2.3
Pola Muat Bottom Loading
Gambar 2.4
Open Cast / Open Mine / Open Cut
Cara pengangkutan endapan bijih atau mineral pada metode ini sama dengan
pengangkutan yang dilakukan pada metode open pit.
Cara pengangkutan pada open pit tergantung dari kedalaman endapan dan
topografinya. Pada dasarnya cara pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu :
a. Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan diangkut
oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump type rail cars dan sebagainya,
langsung dari tempat penggalian ke tempat dumping dengan menelusuri tebing-
tebing sepanjang bukit.
b. Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara pengangkutan hasil
galian / peledakan ke tempat dumping dengan menggunakan cara kombinasi
alat-alat angkut. Misalnya dari permukaan/medan kerja (front) ke tempat crusher
digunakan truk, dan selanjutnya melalui ore pass ke loading point, dari sini
diangkut ke ore bin dengan memakai belt conveyor dan akhirnya diangkut ke
luar tambang dengan cage.
2. Strip Mine
Penambangan dengan sistem Strip Mine merupakan penambangan terbuka
yang dilakukan untuk endapan-endapan yang letaknya mendatar atau sedikit miring.
Gambar 2.5
Strip Mine
Dalam metode ini yang harus diperhitungkan adalah cara nisbah pengupasan
(stripping ratio) dari endapan yang akan ditambang, yaitu perbandingan banyaknya
volume tanah penutup (m3 atau BCM) yang harus dikupas untuk mendapatkan 1 ton
endapan. Cara ini sering diterapkan pada penambangan atau endapan garam garam.
Keterangan :
P = Produksi alat muat, (BCM/jam)
Ctm = Waktu edar alat muat, (menit)
Cb = Kapasitas bucket, (m3)
Ff = Bucket Fill Factor, (%)
Ek = Efisiensi kerja, (%)
Sf = Swell factor
2. Kemampuan Produksi Alat Angkut
Kemampuan produksi alat angkut dapat dihitung dengan mengguanakan
rumus sebagai berikut:
60
P=
Keterangan :
P = Produksi alat angkut, (BCM/jam)
CTa = Waktu edar alat angkut, (menit)
Cb = Kapasitas bucket, (m3)
n = Banyaknya curah
Fb = Bucket Fill Factor, (%)
Ek = Efisiensi kerja, (%)
N = Jumlah alat angkut, (unit)
SF = Swell Factor
Keterangan :
Ff = Faktor pengisian, (%)
Vn = Volume nyata, (m3)
Vb = Volume baku, (m3)
3. Faktor Pengembangan Material (Swell Factor)
Swell adalah pengembangan volume suatu material setelah digali dari tempat
aslinya (insitu). Rumus untuk menghitung Swell Factor , yaitu:
Berdasarkan Volume
Swell Factor =
% Swell =
100%
4. Efisiensi Kerja
Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap pelaksanaan terhadap suatu
pekerjaan atau merupakan suatu perbandingan antara waktu yang dipakai untuk
bekerja dengan waktu yang tersedia. Dengan berkurangnya waktu kerja efektif akan
berpengaruh terhadap produksi alat mekanis tersebut.
We = Wt ( Whd + Whtd )
Keterangan :
We = Waktu kerja efektif, (menit)
Wt = Waktu yang tersedia, (menit)
Whd = Total waktu hambatan yang dapat dihindari, (menit)
Whtd = Total waktu hambatan yang tidak dapat dihindari, (menit)
Ek = 100%
Tabel 1.1.
Efisiensi Kerja
5. Waktu Edar
Waktu edar adalah waktu yang diperlukan oleh alat mekanis untuk
menyelesaikan sekali putaran kerja, dari mulai kerja sampai dengan selesai dan
bersiap-siap memulainya kembali.
6. Keserasian Alat
Faktor keserasian kerja merupakan suatu persamaan matematis yang
digunakan utnuk menghitung tingkat keselarasan kerja antara alat muat dan alat
angkut untuk setiap kondisi kegiatan pemuatan dan pengangkutan.
7. Physical availability (PA)
Merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang sedang
dipergunakan. Physical Availability pada umumnya selalu lebih besar daripada
Mechanical Availability. Rumus untuk menghitung Physical availability (PA) adalah
sebagai berikut :
+
PA = ++ x 100%
Keterangan:
PA = Psycal Ability (%)
S = Jumlah jam suatu alat yang tidak rusak tapi tidak
digunakan
W+R+S = Jumlah seluruh jam jalan dimana alat dijadwalkan
untuk beroperasi
8. Use of availibility (UA)
Menunjukkan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk
beroperasi pada saat alat tersebut dapat dipergunakan (available). Angka UA
biasanya dapat memperlihatkan seberapa efektif suatu alat yang tidak sedang rusak
dapat dimanfaatkan. Hal ini dapat menjadi ukuran seberapa baik pengelolaan
(manajemen) peralatan yang digunakan. Rumus untuk menghitung Use of availibility
(UA) adalah sebagai berikut :
UA = + x 100%
Keterangan:
UA = Use Avaibility (%)
S = Jumlah jam suatu alat yang tidak rusak tapi tidak
digunakan
W = Jumlah seluruh jam jalan dimana alat dijadwalkan
untuk beroperasi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Persiapan
Latar Belakang
Peralatan mekanis pada operasi penambangan merupakan salah satu sarana produksi yang penting
untuk pencapaian target produksi perusahaan tersebut. Untuk itu, evaluasi perlu dilakukan
terhadap faktor manusia, faktor alat dan faktor alam. Usaha pemecahan masalah ini dimaksudkan
untuk meningkatkan produksi alat muat dan alat angkut yang digunakan.
Pernyataan Masalah
1. Mengetahui target produksi batubara PT Semesta Centramas.
2. Menghitung produktivitas, PA dan UA alat mekanis yang dipakai dalam pencapaian target produksi batubara.
3. Mengetahui keterkaitan produktivitas, PA dan UA terhadap pencapaian target produksi batubara.
4. Mengevaluasi dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target produksi batubara.
5. Memberikan rekomendasi perbaikan dalam pencapaian target produksi batubara.
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Analisis
- Pencapaian target produksi batubara dengan alat gali muat dan alat angkut
- Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target produksi batubara
- Keterkaiatan Produktivitas, PA, dan UA dalam Pencapaian produksi batubara
Pembahasan
Kesimpulan
3.3. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data
Bagian ini menjelaskan semua peralatan, teknik dan proses pengumpulan data
yang digunakan pada penelitian ini.
3.3.1. Instrumentasi
Bagian Instrumentasi menjelaskan tentang semua perangkat yang digunakan
dalam penelitian tugas akhir ini. Adapun instrumentasi tersebut antara lain :
a. Stop watch, digunakan untuk menghitung waktu cycle time alat angkut dan alat
gali muat.
b. Kamera Digital, digunakan untuk mengambil foto yang merupakan dokumentasi
penelitian.
c. Buku Catatan dan Perangkat Tulis, digunakan sebagai perangkat tulis menulis
dalam bentuk catatan lapangan.
d. Notebook/computer jinjing, digunakan untuk pembuatan laporan, pengolahan dan
analisa data (dibantu perangkat lunak, seperti : Microsolft Office Word,
danMicrosolft Office Excell), serta media penyimpanan data-data penelitian.
3.3.2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada beberapa teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data, antara lain :
a. Observasi Lapangan, teknik ini dilakukan dengan cara peninjauan lapangan untuk
melakukan pengamatan secara langsung terhadap situasi, kondisi, dan aktifitas di
lokasi penelitian.
b. Studi Literatur, teknik ini dilakukan dengan cara pengumpulan sumber informasi
yang berkaitan dengan kegiatan penelitian dan berasal dari referensi pihak
perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
c. Wawancara, teknik ini dlakukan dengan cara Tanya jawab langsung terhadap
personal (manusia) dari pihak perusahaan yang merupakan sumber informasi yang
berhubungan dengan kegiatan penelitian dan masalah yang dihadapi.
BAB IV
TEMPAT DAN JADWAL PENELITIAN
Kegiatan Kerja Praktek (KP) ini, kami ajukan selama 4 minggu yaitu tanggal
01 Maret 2017 - 07 Mei 2017. Apabila diperlukan, waktu pelaksanaan dapat
disesuaikan dengan keadaan perusahaan.
Nurhakim, ST, MT. 2005. Draft Bahan Kuliah Tambang Terbuka Htkk-024. Program
Studi Teknik Pertambangan Universitas Lambung Mangkurat :
Banjarbaru.
LAMPIRAN 1
Laporan kerja praktek (KP) akan kami rangkum secara rinci dan sistematik
KATA PENGANTAR
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
Batubara
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
A. IDENTITAS
Nama : Ahmad Suryadi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Marias 11 Juni 1995
Alamat : Desa Marias Kec. Juai Kab. Balangan
Telepon : 085249811365
Email : Ahmad_suryadi1312@yahoo.com
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
B. Riwayat Pendidikan
- SD : SDN Marias
- SLTP : MTS Al-Hidayah Babayau
- SMA : SMA Negeri 1 Juai
- Perguruan tinggi : S1 Teknik Pertambangan UNLAM (sedang menjalani)
C. Seminar & Kursus
- Program Persiapan Belajar Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
(2013)
- Pengenalan Lingkungan Tambang (PELITA) ke-7 (2014)
- Organizing Committee of Kalimantan Students Mining Competition (KSMC)
(2015)
- Microsoft Office Dekstop Training from Microsoft Partner (2014)
- Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HIMASAPTA) 2014- sekarang
CURRICULUM VITAE
A. IDENTITAS
Nama : Moch Aufa Alfarizi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Moch Aufa Alfarizi
Alamat : Perumnas Batu Piring Blok B NO 46 Kelurahan
Batu Piring Kecamatan Paringin Selatan
Kabupaten Balangan
Telepon : 085651217151
Email : aufaalfarizi0@gmail.com
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
B. Riwayat Pendidikan
- SD : SDN Panggung 1 Batu Piring
- SLTP : SMPN 1 Paringin
- SMA : SMAN 1 Tanjung
- Perguruan tinggi : S1 Teknik Pertambangan UNLAM
C. Seminar & Kursus
- Program Persiapan Belajar Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
(2013)
- Pengenalan Lingkungan Tambang (PELITA) ke-7 (2014)
- Seminar Nasional Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri
- Microsoft Office Dekstop Training from Microsoft Partner (2014)
- Workshop Pengenalan Basic Safety dan Internal Audit ISO 9001:2008
- Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HIMASAPTA) 2016