Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL TUGAS AKHIR

EVALUASI KETIDAKTERCAPAIAN TARGET PRODUKSI BATUBARA


DENGAN ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT
DI PT SEMESTA CENTRAMAS
KECAMATAN PARINGIN, KABUPATEN BALANGAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Diajukan Oleh :

AHMAD SURYADI
NIM.H1C113019

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2016
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR

EVALUASI KETIDAKTERCAPAIAN TARGET PRODUKSI BATUBARA


DENGAN ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT
DI PT SEMESTA CENTRAMAS
KECAMATAN PARINGIN, KABUPATEN BALANGAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pengusul :

Mahasiswa

Ahmad Suryadi
NIM : H1C113019

Mengetahui :
Ketua
Program Studi Teknik Pertambangan

Romla Noor Hakim, S.T., M.T.


NIP : 19800616 200604 1 005
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Batubara adalah salah satu sumber energi yang diperlukan oleh masyarakat
sekarang. Produksi dan kebutuhan pasar batubara di Indonesia akan terus meningkat
seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan akan energi. Industri
pertambangan batubara di Kalimantan Selatan berkembang dengan pesat sejalan
dengan bertambahnya permintaan pasar, baik untuk mengatasi kebutuhan dalam
negeri maupun untuk ekspor.
Tingginya permintaan pasar ini disebabkan karena batubara digunakan
sebagai salah satu bahan baku dalam suatu industri, namun agar dapat dimanfaatkan
tentunya harus memenuhi persyaratan yang diminta oleh konsumen atau pasar. Oleh
karena itu untuk menjaga kualitas atau mutu dari batubara tersebut kita harus
memperhatikan tahap proses penambangan batubara tersebut sampai tahap proses
akhir produksinya.
Peralatan mekanis pada operasi penambangan merupakan salah satu sarana
produksi yang penting untuk pencapaian target produksi perusahaan tersebut. Untuk
itu, evaluasi perlu dilakukan terhadap faktor manusia, faktor alat dan faktor alam.
Usaha pemecahan masalah ini dimaksudkan untuk meningkatkan produksi alat muat
dan alat angkut yang digunakan. Target produksi penambangan batubara sangat
berpengaruh ke dalam hasil dari produksi perusahaan tersebut.
Permasalahan seperti di atas yang membuat penulis mengajukan judul tugas
akhir evaluasi ketidaktercapaian target produksi batubara dengan alat gali muat dan
alat angkut di PT Semesta Centramas Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan
Provinsi Kalimantan Selatan dan dikarenakan juga tugas akhir merupakan suatu syarat
pemenuhan sistem kredit semester (SKS) pada program studi teknik pertambangan
UNLAM yang sudah ditetapkan dalam kurikulum program studi.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :


1. Mempraktekkan secara langsung teori yang didapatkan dari bangku perkuliahan
secara langsung di lapangan, serta belajar bekerja dengan target yang diinginkan
oleh dunia industri.
Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui target produksi batubara PT Semesta Centramas.
2. Menghitung produktivitas, PA dan UA alat mekanis yang dipakai dalam
pencapaian target produksi batubara.
3. Mengetahui keterkaitan produktivitas, PA dan UA terhadap pencapaian target
produksi batubara.
4. Mengevaluasi dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pencapaian target produksi batubara.
5. Memberikan rekomendasi perbaikan dalam pencapaian target produksi batubara.

1.3. SIFAT DARI KEGIATAN TUGAS AKHIR

Sifat kegiatan penelitian Tugas Akhir yang dilakukan adalah saling mengisi,
saling melengkapi dan saling menguntungkan. Sehingga pelaksanaannya benar-benar
mempunyai nilai tambah, bagi industri maupun mahasiswa. Nilai tambah yang
dimaksud adalah :
1. Bagi Industri
a. Dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan.
b. Dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam rekruitmen tenaga kerja.
2. Bagi Mahasiswa
a. Dapat memiliki pengetahuan mengenai dunia pertambangan terutama pada
bidang penambangan batubara.
b. Dapat membantu dalam proses untuk memperoleh data aktual yang berhubungan
dengan penelitian yaitu mengenai evaluasi ketidaktercapaian produksi batubara
dengan alat gali muat dan alat angkut.
1.4. BATASAN MASALAH

Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah :


1. Lokasi penelitian bertempat pada pit PT Semesta Centramas
2. Peralatan mekanis yang di evaluasi hanya terbatas pada satu fleet dan shift siang
3. Alat support
4. Tidak membahas mengenai geometri jalan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Metode Penambangan Batubara

Metode penambangan batubara sangat tergantung kepada keadaan geologi


daerah seperti sifat lapisan batuan penutup, batuan lantai batubara, struktur geologi
serta keadaan lapisan batubara dan bentuk deposit. Pada dasarnya telah dikenal dua
cara penambangan batubara yaitu :
1. Tambang Bawah Tanah (Underground Mining)
Metoda penambangan yang segala kegiatan atau aktivitasnya dilakukan di
bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan
udara luar.
2. Tambang Terbuka (Surface Mining)
Metoda penambangan yang segala aktivitas penambangannya dilakukan di atas
atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan
langsung dengan udara bebas. Beberapa tipe penambangan batubara dengan metode
tambang terbuka adalah:
1. Contour Mining
Tipe penambangan ini pada umumnya dilakukan pada endapan batubara yang
terdapat di pegunungan atau perbukitan. Penambangan batubara dimulai pada suatu
singkapan lapisan batubara dipermukaan atau cropline dan selanjutnya mengikuti
garis contour sekeliling bukit atau pegunungan tersebut. Lapisan batuan penutup
batubara dibuang kearah lereng bukit dan selanjutnya batuan yang telah tersingkap
diambil dan diangkut. Kegiatan penambangan berikutnya dimulai lagi seperti
tersebut diatas pada lapisan batubara yang lain sampai pada suatu ketebalan lapisan
penutup batubara yang menentukan batas limit ekonominya atau sampai batas
maksimum kedalaman dimana peralatan tambang tersebut dapat bekerja. Batas
ekonomis ini ditentukan oleh beberapa variabel antara lain :
a. Ketebalan lapisan batubara
b. Kualitas
c. Pemasaran
d. Sifat dan keadaan lapisan batuan penutup
e. Kemampuan peralatan yang digunakan
f. Persyaratan reklamasi
Peralatan yang digunakan untuk cara penambangan ini pada umumnya
memakai peralatan yang mempunyai mobilitas tinggi atau dikenal mobile equipment.
Alat-alat tersebut dipergunakan untuk pekerjaan pembuangan lapisan penutup
batubara, sedangkan untuk pengambilan batubaranya dapat digunakan dengan alat
yang sama atau yang lebih kecil tergantung dari tingkat produksi yang ingin dicapai.

*Sumber : Novianti, 2014

Gambar 2.1
Contour Mining
2. Open Pit Mining
Open pit mining adalah cara penambangan secara terbuka dalam pengertian
umum. Apabila hal ini diterapkan pada endapan batubara dilakukan dengan jalan
membuang lapisan batuan penutup sehingga lapisan batubaranya tersingkap dan
selanjutnya siap untuk diekstraksi. Peralatan yang dipakai pada penambangan secara
open pit dapat bermacam-macam tergantung pada jenis dan keadaan batuan penutup
yang akan dibuang.
Tipe penambangan terbuka yang diterapkan pada endapan batubara yang
lapisannya datar atau dekat dengan permukaan tanah. Alat yang digunakan dapat
berupa alat yang sifatnya mobile atau alat penggalian yang dapat membuang sendiri.
Metode ini digunakan untuk endapan batubara yang memiliki dip atau
kemiringan yang besar dan curam. Endapan batubara harus tebal jika lapisan tanah
penutupnya cukup tebal. Pada cara ini baik pada pengupasan tanah penutup maupun
penggalian batubaranya, digunakan sistem jenjang (bench system).
2.2. Faktor Pemilihan Sistem Penambangan
Obyektif dasar didalam pemilihan suatu metode penambangan suatu endapan
mineral tertentu adalah merancang suatu sistem eksploitasi yang paling cocok di
bawah suatu lingkungan yang aktual (Hamrin, 1982 dalam draft bahan kuliah
tambang terbuka). Adapun faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan sistem
penambangan adalah sebagai berikut :
1. Karakteristik spasial dari endapan
Faktor-faktor ini bisa jadi merupakan determinan terpenting, sebab sangat
mempengaruhi dalam pemilihan suatu daerah akan ditambang dengan tambang
terbuka atau bawah tanah, laju produksi, pemilihan metoda penanganan material dan
layout tambang dari cebakan.
a. Ukuran (dimensi : tebal dan penyebaran)
b. Bentuk (tabular, lentikular, massiv, atau irregular)
c. Attitude (inklinasi dan dip)
d. Kedalaman (nilai : rata-rata dan ekstrim, nisbah pengupasan-SR)
2. Kondisi Geologi dan Hidrogeologi
Karakteristik geologi dari mineral dan batuan induknya sangat mempengaruhi
pemilihan metoda penambangan, khususnya dalam pemilihan antara metoda selektif
atau tidak. Hidrologi mempengaruhi sistem drainase dan pompa yang diperlukan.
Sedangkan mineralogi mempengaruhi cara pengolahan mineral.
a. Mineralogi dan petrografi (sulfida dan oksida)
b. Komposisi kimia dan kualitas (bahan tambang primer dan produk samping by
product untuk batubara CV, TM, Ash, S)
c. Struktur geologi (lipatan, patahan, diskontiniu, intrusi)
d. Bidang lemah (kekar, retakan, cleavage dalam endapan bijih / cleats dalam
batubara)
e. Keseragaman, alterasi, oksidasi, erosi (zona dan batas)
f. Air tanah dan hidrologi
3. Sifat-sifat Geoteknik (mekanika tanah dan batuan)
Sifat mekanis dari material endapan dan batuan sekitarnya merupakan faktor
kunci dalam pemilihan peralatan pada tambang terbuka.
4. Konsiderasi Ekonomi
Faktor-faktor ini akan mempengaruhi hasil, investasi, aliran kas, masa
pengembalian dan keuntungan
a. Cadangan (tonase dan kadar / kualitas)
b. Laju produksi (produksi per satuan waktu)
c. Umur tambang
d. Produktivitas (produksi per satuan pekerja dan waktu, missal ton/karyawan-shift)
e. Perbandingan ongkos penambangan untuk metode penambangan yang cocok
5. Faktor Teknologi
a. Perolehan tambang (mine recovery)
b. Dilusi (jumlah waste yang dihasilkan dengan bijih / batubara)
c. Ke-fleksibelitas-an metode dengan perubahan kondisi
d. Selektivitas metode untuk batubara dan waste
e. Konsentrasi atau dispersi dari pekerjaan
f. Modal, pekerja, dan intensitas mekanisasi
6. Faktor Lingkungan
a. Kontrol bawah tanah
b. Penurunan permukaan tanah (subsidence)
c. Kontrol atmosfir (kontrol kualitas, kontrol panas dan kelembaban, serta untuk
tambang bawah tanah : ventilasi,)
d. Kekuatan pekerja (pelatihan, recruitment, kondisi kesehatan dan keselamatan
kerja, kehidupan dan pemukiman)
(Nurhakim, 2005)

2.3. Kondisi Tempat Kerja dan Pola Pemuatan

Kondisi tempat kerja yang baik ataupun buruk dapat mempengaruhi kinerja
dari alat tersebut sehingga produksi menjadi terganggu dan tidak optimal. Pola
pemuatan juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktifitas alat
gali muat dan alat angkut.
1. Kondisi Front Kerja
Tempat kerja tidak hanya harus memenuhi syarat bagi pencapaian sasaran
produksi tetapi juga harus aman bagi alat beserta mobilitas pekerja yang berada
disekitarnya. Tempat kerja yang luas akan memperkecil waktu edar alat karena ada
cukup tempat untuk berbagai kegiatan, seperti keleluasaan tempat untuk berputar,
mengambil posisi sebelum melakukan kegiatan sebelum pemuatan maupun untuk
tempat penimbunan sehingga kondisi tempat kerja menentukan pola pemuatan yang
akan diterapkan.
2. Pola Muat
Cara pemuatan material oleh alat muat ke dalam alat angkut ditentukan oleh
kedudukan alat muat terhadap material dan alat angkut, apakah kedudukan alat muat
tersebut berada lebih tinggi atau kedudukan kedua-duanya sama tinggi.
a. Top Loading
Kedudukan alat muat lebih tinggi dari bak truk jungkit (alat muat berada di
atas tumpukan material atau berada di atas jenjang). Cara ini hanya dipakai pada alat
muat backhoe. Selain itu operator lebih leluasa untuk melihat bak dan menempatkan
material.

*Sumber : Peurifoy, R.L., (1998) dalam Suryaputra, 2009

Gambar 2.2
Pola Muat Top Loading
b. Bottom Loading
Ketinggian atau letak alat angkut dan truk jungkit adalah sama. Cara ini
dipakai pada alat muat power shovel.
*Sumber : Peurifoy, R.L., (1998) dalam Suryaputra, 2009
Gambar 2.3
Pola Muat Bottom Loading

Tambang terbuka merupakan kegiatan penambangan yang diterapkan


terhadap endapan bahan galian yang terletak di dekat permukaan bumi. Dengan
demikian kegiatan penambangan langsung berhubungan dengan udara bebas,
akibatnya :
1. Kondisi kerja dan keselamatan kerja lebih baik.
2. Segala macam peralatan dari yang kecil sampai yang besar dapat dipakai,
sehingga produksinya bisa besar.
3. Segala jenis bahan peledak dapat dimanfaatkan dan dapat diperoleh nisbah
peledakan (blasting ratio) yang tinggi.
Tetapi segi negatifnya adalah :
1. Merusak lingkungan hidup.
2. Susah mencari tempat untuk menimbun material penutup (overburden) yang
tidak mengganggu kegiatan penambangan dan memperparah kerusakan
lingkungan, karena volume material yang akan ditimbun sangat banyak.
Secara garis besar tahapan kegiatan penambangan pada tambang terbuka
adalah sebagai berikut :
1. Pembabatan dan pembersihan lahan (land clearing).
2. Pengupasan tanah penutup (stripping).
2.4. Metode Penambangan Tambang Terbuka

Dalam penambangan batubara area Kalimantan selatan biasanya banyak


digunakan 2 metode berdasarkan endapan batubara tersebut, yaitu :
1. Open Cast/ Open Mine/ Open Cut
Penambangan dengan cara ini hampir sama dengan cara penambangan open
pit. Namun, teknik penambangan ini dilakukan untk daerah lereng bukit. Medan
kerja yang digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side hill type). Bentuk
tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan, hal tersebut tergantung dari letak
endapan penambangan yang diinginkan.

*Sumber : Gomis, M., 2016

Gambar 2.4
Open Cast / Open Mine / Open Cut
Cara pengangkutan endapan bijih atau mineral pada metode ini sama dengan
pengangkutan yang dilakukan pada metode open pit.
Cara pengangkutan pada open pit tergantung dari kedalaman endapan dan
topografinya. Pada dasarnya cara pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu :
a. Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan diangkut
oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump type rail cars dan sebagainya,
langsung dari tempat penggalian ke tempat dumping dengan menelusuri tebing-
tebing sepanjang bukit.
b. Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara pengangkutan hasil
galian / peledakan ke tempat dumping dengan menggunakan cara kombinasi
alat-alat angkut. Misalnya dari permukaan/medan kerja (front) ke tempat crusher
digunakan truk, dan selanjutnya melalui ore pass ke loading point, dari sini
diangkut ke ore bin dengan memakai belt conveyor dan akhirnya diangkut ke
luar tambang dengan cage.
2. Strip Mine
Penambangan dengan sistem Strip Mine merupakan penambangan terbuka
yang dilakukan untuk endapan-endapan yang letaknya mendatar atau sedikit miring.

*Sumber : Gomis, M., 2016

Gambar 2.5
Strip Mine
Dalam metode ini yang harus diperhitungkan adalah cara nisbah pengupasan
(stripping ratio) dari endapan yang akan ditambang, yaitu perbandingan banyaknya
volume tanah penutup (m3 atau BCM) yang harus dikupas untuk mendapatkan 1 ton
endapan. Cara ini sering diterapkan pada penambangan atau endapan garam garam.

2.5. Kemampuan Alat Mekanis


Kemampuan produksi alat muat dan alat angkut sangat berpengaruh terhadap
target produksi yang telah ditargetkan oleh perusahaan.Oleh karenanya dilakukan
pemilihan pola gali muat untuk mengoptimalkan kinerja dari alat muat tersebut.
1. Kemampuan Produksi Alat Gali Muat
Kemampuan produksi alat gali-muat dapat dihitung dengan mengguanakan
rumus sebagai berikut:
60
P=

Keterangan :
P = Produksi alat muat, (BCM/jam)
Ctm = Waktu edar alat muat, (menit)
Cb = Kapasitas bucket, (m3)
Ff = Bucket Fill Factor, (%)
Ek = Efisiensi kerja, (%)
Sf = Swell factor
2. Kemampuan Produksi Alat Angkut
Kemampuan produksi alat angkut dapat dihitung dengan mengguanakan
rumus sebagai berikut:
60
P=

Keterangan :
P = Produksi alat angkut, (BCM/jam)
CTa = Waktu edar alat angkut, (menit)
Cb = Kapasitas bucket, (m3)
n = Banyaknya curah
Fb = Bucket Fill Factor, (%)
Ek = Efisiensi kerja, (%)
N = Jumlah alat angkut, (unit)
SF = Swell Factor

2.6. Faktor Faktor yang mempengaruhi Target Produksi

Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya produksi alat muat dan


alat angkut adalah sebagai berikut :
1. Jenis Material.
Material yang akan digali dan ditangani adalah tanah atau batuan , maka
harus diketahui tentang mudah atau tidaknya material tersebut digali dan ditangani.
2. Faktor Pengisian (Fill Factor)
Faktor pengisian merupakan perbandingan antara kapasitas nyata suatu alat
dengan kapasitas baku alat tersebut yang dinyatakan dalam persen (%). Rumus untuk
menghitung faktor pengisian adalah sbb :

Ff = 100%

Keterangan :
Ff = Faktor pengisian, (%)
Vn = Volume nyata, (m3)
Vb = Volume baku, (m3)
3. Faktor Pengembangan Material (Swell Factor)
Swell adalah pengembangan volume suatu material setelah digali dari tempat
aslinya (insitu). Rumus untuk menghitung Swell Factor , yaitu:
Berdasarkan Volume

Swell Factor =

% Swell =


100%

4. Efisiensi Kerja
Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap pelaksanaan terhadap suatu
pekerjaan atau merupakan suatu perbandingan antara waktu yang dipakai untuk
bekerja dengan waktu yang tersedia. Dengan berkurangnya waktu kerja efektif akan
berpengaruh terhadap produksi alat mekanis tersebut.
We = Wt ( Whd + Whtd )
Keterangan :
We = Waktu kerja efektif, (menit)
Wt = Waktu yang tersedia, (menit)
Whd = Total waktu hambatan yang dapat dihindari, (menit)
Whtd = Total waktu hambatan yang tidak dapat dihindari, (menit)

Ek = 100%

Tabel 1.1.
Efisiensi Kerja

Klasifikasi Efisiensi Kerja


Baik >85 %
Sedang 65 % - 85 %
Kurang <65%
*Sumber : Munthoha, 2012

5. Waktu Edar
Waktu edar adalah waktu yang diperlukan oleh alat mekanis untuk
menyelesaikan sekali putaran kerja, dari mulai kerja sampai dengan selesai dan
bersiap-siap memulainya kembali.
6. Keserasian Alat
Faktor keserasian kerja merupakan suatu persamaan matematis yang
digunakan utnuk menghitung tingkat keselarasan kerja antara alat muat dan alat
angkut untuk setiap kondisi kegiatan pemuatan dan pengangkutan.
7. Physical availability (PA)
Merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang sedang
dipergunakan. Physical Availability pada umumnya selalu lebih besar daripada
Mechanical Availability. Rumus untuk menghitung Physical availability (PA) adalah
sebagai berikut :

+
PA = ++ x 100%

Keterangan:
PA = Psycal Ability (%)
S = Jumlah jam suatu alat yang tidak rusak tapi tidak
digunakan
W+R+S = Jumlah seluruh jam jalan dimana alat dijadwalkan
untuk beroperasi
8. Use of availibility (UA)
Menunjukkan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk
beroperasi pada saat alat tersebut dapat dipergunakan (available). Angka UA
biasanya dapat memperlihatkan seberapa efektif suatu alat yang tidak sedang rusak
dapat dimanfaatkan. Hal ini dapat menjadi ukuran seberapa baik pengelolaan
(manajemen) peralatan yang digunakan. Rumus untuk menghitung Use of availibility
(UA) adalah sebagai berikut :

UA = + x 100%

Keterangan:
UA = Use Avaibility (%)
S = Jumlah jam suatu alat yang tidak rusak tapi tidak
digunakan
W = Jumlah seluruh jam jalan dimana alat dijadwalkan
untuk beroperasi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tahap Kegiatan Penelitian

Rancangan kegiatan penelitian direncanakan terdiri dari 5 tahapan yaitu tahap


persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, tahap analisis data dan
tahap penyusunan laporan akhir.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan usulan tugas akhir, studi literatur daerah
penelitian dan studi pustaka yang berkaitan dengan penelitian. Sasaran utama studi
pendahuluan ini adalah gambaran umum daerah penelitian.
2. Tahap Pengumpulan
Data Tahap pengumpulan data ini dimana data diperoleh dari pengamatan
langsung di lapangan (data primer) dan literatur-literatur yang berhubungan dengan
permasalahan yang ada (data sekunder). Pengambilan data tergantung dari jenis
data yang dibutuhkan, yaitu :
a. Data Primer
1) Cycle time alat mekanis yang diamati
2) Waktu kerja aktual
3) Deskripsi alat gali muat dan alat angkut
4) Kondisi jalan angkut
5) Physical availibilty (PA) Aktual
6) Use of availability (UA) Aktual
7) Metode penambangan batubara
8) Proses pengangkutan batubara
a. Data Sekunder
1) Target produksi
2) Spesifikasi alat
3) Truck count
4) Waktu kerja terencana
5) Swell Factor
6) Bucket fill factor
7) Physical availibilty (PA) rencana
8) Use of availability (UA) rencana
9) Kondisi geologi daerah pengamatan
10) Kondisi umum daerah pengamatan
11) Peta geologi daerah pengamatan
12) Peta kesampaian daerah pengamatan

3. Tahap Pengolahan Data


Tahap pengolahan data ini yaitu pengolahan data setelah pengumpulan data.
Data yang telah diperoleh kemudian dikelompokkan sesuai dengan kegunaannya
untuk lebih memudahkan dalam penganalisaan, yang selanjutnya disajikan dalam
bentuk tabel, grafik, atau perhitungan penyelesaian.
a. Data mengenai kondisi tempat kerja, kondisi jalan angkut, kondisi kerja
operator, digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kondisi kerja alat gali
muat dan alat angkut yang beroperasi.
b. Data mengenai waktu edar, teknis alat, spesifikasi alat dan sifat material yang
kemudian diolah secara sistematis untuk mengetahui produktivitas dari masing-
masing alat secara aktual.
4. Analisis Data
Hasil pengolahan data digunakan untuk menganalisis produksi secara aktual.
Dapat menganalisa produktifitas alat gali muat dan alat angkut berdasarkan cycle
time, kondisi medan kerja, kondisi alat, serta sifat material sehingga dapat diketahui
secara aktual produksi batubara.
5. Tahap Penyusunan Laporan
Penelitian Tugas Akhir Hasil data keseluruhan dirangkum ke dalam laporan
tertulis untuk dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan hasil penelitian tugas
akhir.
3.2. Diagram Alir Penelitian

Persiapan

Latar Belakang
Peralatan mekanis pada operasi penambangan merupakan salah satu sarana produksi yang penting
untuk pencapaian target produksi perusahaan tersebut. Untuk itu, evaluasi perlu dilakukan
terhadap faktor manusia, faktor alat dan faktor alam. Usaha pemecahan masalah ini dimaksudkan
untuk meningkatkan produksi alat muat dan alat angkut yang digunakan.

Pernyataan Masalah
1. Mengetahui target produksi batubara PT Semesta Centramas.
2. Menghitung produktivitas, PA dan UA alat mekanis yang dipakai dalam pencapaian target produksi batubara.
3. Mengetahui keterkaitan produktivitas, PA dan UA terhadap pencapaian target produksi batubara.
4. Mengevaluasi dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target produksi batubara.
5. Memberikan rekomendasi perbaikan dalam pencapaian target produksi batubara.

Pengambilan Data

Data Primer Data Sekunder


- Cycle time alat mekanis yang diamati - Waktu kerja Rencana
- Waktu kerja aktual - Bucket Fill Factor
- Deskripsi alat gali muat dan alat angkut - Swell Factor
- Kondisi jalan angkut - Target Produksi
- Phyical Availibility (PA) aktual - Truck Count
- Use of Availibility (UA) aktual - Spesifikasi alat
- Metode penambangan batubara - Phyical Availibility (PA) rencana
- Proses pengangkutan batubara - Use of Availibility (UA) rencana
- Kondisi geologi daerah pengamatan
- Kondisi Umum daerah Pengamatan
- Peta geologi daerah pengamatan
- Peta kesampaian daerah pengamatan

Pengolahan Data

Analisis
- Pencapaian target produksi batubara dengan alat gali muat dan alat angkut
- Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target produksi batubara
- Keterkaiatan Produktivitas, PA, dan UA dalam Pencapaian produksi batubara

Pembahasan

Kesimpulan
3.3. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data

Bagian ini menjelaskan semua peralatan, teknik dan proses pengumpulan data
yang digunakan pada penelitian ini.
3.3.1. Instrumentasi
Bagian Instrumentasi menjelaskan tentang semua perangkat yang digunakan
dalam penelitian tugas akhir ini. Adapun instrumentasi tersebut antara lain :
a. Stop watch, digunakan untuk menghitung waktu cycle time alat angkut dan alat
gali muat.
b. Kamera Digital, digunakan untuk mengambil foto yang merupakan dokumentasi
penelitian.
c. Buku Catatan dan Perangkat Tulis, digunakan sebagai perangkat tulis menulis
dalam bentuk catatan lapangan.
d. Notebook/computer jinjing, digunakan untuk pembuatan laporan, pengolahan dan
analisa data (dibantu perangkat lunak, seperti : Microsolft Office Word,
danMicrosolft Office Excell), serta media penyimpanan data-data penelitian.
3.3.2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada beberapa teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data, antara lain :
a. Observasi Lapangan, teknik ini dilakukan dengan cara peninjauan lapangan untuk
melakukan pengamatan secara langsung terhadap situasi, kondisi, dan aktifitas di
lokasi penelitian.
b. Studi Literatur, teknik ini dilakukan dengan cara pengumpulan sumber informasi
yang berkaitan dengan kegiatan penelitian dan berasal dari referensi pihak
perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
c. Wawancara, teknik ini dlakukan dengan cara Tanya jawab langsung terhadap
personal (manusia) dari pihak perusahaan yang merupakan sumber informasi yang
berhubungan dengan kegiatan penelitian dan masalah yang dihadapi.
BAB IV
TEMPAT DAN JADWAL PENELITIAN

4.1. TEMPAT PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

Kegiatan kerja praktek ini bertempat di wilayah di PT Semesta CentraMas


Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan.

4.2. JADWAL KERJA PRAKTEK

Kegiatan Kerja Praktek (KP) ini, kami ajukan selama 4 minggu yaitu tanggal
01 Maret 2017 - 07 Mei 2017. Apabila diperlukan, waktu pelaksanaan dapat
disesuaikan dengan keadaan perusahaan.

Uraian Maret April Mei


No
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1
Orientasi
1 X X
Lapangan
Pengambilan
2 X X X X X X
Data
Pembuatan
3 X X X X X X X
laporan
Konsultasi
4 dan X X X X X X X X
Persentasi
DAFTAR PUSTAKA

Gomis, Marchellevandra. 2014. Tambang Terbuka. http://r-


jotambang.blogspot.com/2011/12/tambang-terbuka.html. Diakses pada
tanggal 21 Februari 2016 pukul 19.30 WITA.

Munthoha, Riezki Andaru, 2012. Optimalisasi Produksi Peralatan Mekanis Sebagai


Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Pengupasan Lapisan Tanah
Penutup Di PT. Putera Baramitra Batulicin Kalimantan Selatan. Program
Studi Teknik Pertambangan UPN Veteran : Jogjakarta.

Nurhakim, ST, MT. 2005. Draft Bahan Kuliah Tambang Terbuka Htkk-024. Program
Studi Teknik Pertambangan Universitas Lambung Mangkurat :
Banjarbaru.
LAMPIRAN 1

RENCANA PENYUSUNAN ISI LAPORAN

Laporan kerja praktek (KP) akan kami rangkum secara rinci dan sistematik

dengan rencana daftar isi sebagai berikut :

KATA PENGANTAR

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

1.2. Maksud dan tujuan

1.3. Tahapan penelitian

1.4. Batasan Masalah

BAB II TINJAUAN UMUM

2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

2.2. Lokasi dan Kesampaian Daerah

2.3. Iklim dan Cuaca

2.4. Keadaan Geologi

2.5. Sistem Penambangan

2.6. Produksi dan Cadangan atau Sumber Daya Batubara


BAB III DASAR TEORI

3.1. Metode Penambangan Batubara

3.2. Kemampuan Alat Mekanis

3.3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Target Produksi

BAB IV HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN


4.1. Deskripsi Data

4.1.1. Batubara di PT. Semesta CentraMas

4.1.2. Kondisi Fleet, Jalan Angkut dan Stockpile

4.1.3. Waktu Edar Alat

4.2. Perhitungan Efisiensi

4.3. Perhitungan Produktivitas

4.4. Analisis dan Pembahasan Pencapaian Target Penambangan

Batubara

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
A. IDENTITAS
Nama : Ahmad Suryadi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Marias 11 Juni 1995
Alamat : Desa Marias Kec. Juai Kab. Balangan
Telepon : 085249811365
Email : Ahmad_suryadi1312@yahoo.com
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
B. Riwayat Pendidikan
- SD : SDN Marias
- SLTP : MTS Al-Hidayah Babayau
- SMA : SMA Negeri 1 Juai
- Perguruan tinggi : S1 Teknik Pertambangan UNLAM (sedang menjalani)
C. Seminar & Kursus
- Program Persiapan Belajar Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
(2013)
- Pengenalan Lingkungan Tambang (PELITA) ke-7 (2014)
- Organizing Committee of Kalimantan Students Mining Competition (KSMC)
(2015)
- Microsoft Office Dekstop Training from Microsoft Partner (2014)
- Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HIMASAPTA) 2014- sekarang

CURRICULUM VITAE
A. IDENTITAS
Nama : Moch Aufa Alfarizi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Moch Aufa Alfarizi
Alamat : Perumnas Batu Piring Blok B NO 46 Kelurahan
Batu Piring Kecamatan Paringin Selatan
Kabupaten Balangan
Telepon : 085651217151
Email : aufaalfarizi0@gmail.com
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
B. Riwayat Pendidikan
- SD : SDN Panggung 1 Batu Piring
- SLTP : SMPN 1 Paringin
- SMA : SMAN 1 Tanjung
- Perguruan tinggi : S1 Teknik Pertambangan UNLAM
C. Seminar & Kursus
- Program Persiapan Belajar Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
(2013)
- Pengenalan Lingkungan Tambang (PELITA) ke-7 (2014)
- Seminar Nasional Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri
- Microsoft Office Dekstop Training from Microsoft Partner (2014)
- Workshop Pengenalan Basic Safety dan Internal Audit ISO 9001:2008
- Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HIMASAPTA) 2016

Anda mungkin juga menyukai