Anda di halaman 1dari 21

ZIRCON

DISUSUN OLEH :

Edward Purna Wiratama


DBD 112 192

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan buku literatur yang
penulis miliki, dengan senang hati penulis menerima kritikan dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua,
khususnya teman-teman mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik,
Universitas Palangka Raya.

Palangka Raya, Desember 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2
1.3. Manfaat Penulisan ................................................................ 2
1.4. Batasan masalah .................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 3


2.1. Pengertian Mineral ............................................................... 3
2.2. Skala Kekerasan Mineral ...................................................... 5

BAB III Pembahasan .............................................................................. 7


3.1. Pengertian Mineral Zirkon ................................................... 7
3.2. Genesa Mineral Zirkon ........................................................ 7
3.3. Mineral Zirkon ..................................................................... 8
3.4. Karakteristik Mineral Zirkon ................................................ 9
3.5. Kegunaan Dan Manfaat Mineral Zirkon ............................. 10

BAB IV Penutup ...................................................................................... 16


4.1. Kesimpulan ........................................................................... 16
4.2. Saran ..................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Nama zircon telah merebak baru-baru ini dalam kaitan dengan pengenalan
suatu yang mirip dengan intan. Zirkon terbentuk sebagai
mineral asseccories pada batuan yang mengandung Na-feldspar (batuan beku
asam dan batuan metamorf).. Dengan bentuknya yang menyerupai intan,
mineral ini sangat diminati oleh para wisatawan.
Zircon mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan, dan unsur
lainnya yang menyebabkan warna pada zirkon bervariasi, seperti putih bening
hingga kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap.
Batu yang tergolong dalam batu zircon akan berubah-ubah warnanya jika
dipanaskan. Mineral ini digunakan sebagai bahan baku elektronik / komponen
elektronik, keramik (sebagai bahan pelapis keramik mutu tinggi, untuk
selongsong reakator nuklir,refractory, catalysis, permata dll.
Keberadaan mineral zirkon (ZrSiO4) sebagai mineral ikutan sangat
potensial sebagai bahan baku sintesis PS (partially stabilized) - Zirconia (ZrO2)
atau PSZ yang merupakan komponen penting pada keramik maju (advanced
ceramics). Keberadaan zirkon di Indonesia telah dikenal sejak lama di perairan
Bangka-Belitung sebagai endapan alluvial bersama pasir timah dan mineral
ikutan lainnya. Disamping itu, zirkon juga terdapat di sepanjang aliran sungai
pedalaman Kalimantan Tengah bersama endapan alluvial emas. Zirkon dari
daerah Bangka-Belitung hingga awal tahun 2000 masih dianggap sebagai sisa
pengolahan bijih timah yang tidak diperhatikan namun secara rutin dapat
memberikan hasil yang cukup. Sejak penelitian-penelitian di ITB yang
dilakukan kemudian, sisa pengolahan sebagai zirkon (kadar < 20 %) tersebut
dapat ditingkatkan kadarnya hingga diatas 98% dengan

1
mengubah flowsheet pemisahan yang lama diadopsi sejak zaman Belanda.
Sementara itu potensi zirkon di Kalimantan Tengah baru dilakukan eksplorasi
pada tahun 2007 dengan potensi yang cukup signifikan, sehingga dapat
diharapkan sebagai sumber bahan baku jangka panjang. Percontohan proses
melalui pilot plant untuk produksi zirkon opacifier telah dibangun dengan
kapasitas 5 ton/bulan, menghasilkan produk yang lebih siap diserap pasar.
Perancangan proses plant pembuatan zirconia dan PSZ dapat ditingkatkan dari
skala laboratorium.
Kami mengambil judul ini karena mineral zirkon dapat berpotensi sebagai
sumber energi yang bermanfaat dan mineral zirkon ini cukup menarik karena
mineral ini mirip seperti berlian dan sering disebut sebagai berlian tiruan.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Dapat mengetahui asal usul mineral zircon.
2. Dapat memahami karkteristik mineral zircon.
3. Dapat mengetahui penyebaran dari mineral zircon.
4. Dapat memahami manfaat dari mineral zircon.

1.3 Manfaat Penulisan


1. Mengetahui kegunaan dari mineral zircon.
2. Mengetahui wilayah potensi penghasil terbesar mineral zircon.
3. Manfaat dari mineral zirkon dalam kehidupan.
4. Mengetahui karakteristik mineral zircon.

1.4 Batasan Masalah


Pada penulisan makalah ini, Penulis hanya membatasi masalah mengenai
pengertian mineral zirkon, proses pembentukan atau genesa mineral zirkon dan
karakteristik dari mineral zirkon serta kegunaan/manfaat mineral zirkon.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mineral


Mineral adalah suatu zat ( fasa ) padat yang terdiri dari unsur atau
persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses
anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai
penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai
struktur kristal. Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini
tergantung darimana kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan
pengertian di bidang geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau
benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun
dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula.
Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur
kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur.
Keteraturan dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat
dalam yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik.
(Murwanto, Helmy, dkk. 1992).
Maka pengertian yang jelas dari batas mineral oleh beberapa ahli geologi
perlu diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian
umum untuk definisinya.
Definisi mineral menurut beberapa ahli :
1. L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam
terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas batas
tertentu dan mempunyai atom atom yang tersusun secara teratur.

3
2. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen
mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang
anorganik.
3. A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai
komposisi kimia tertentu atau dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat
tetap, dibentuk dialam dan bukan hasil suatu kehidupan.

Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalm keadaan padat, akan
tetapi dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair.
Mineral-mineral padat itu biasanya terdapat dalam bentuk-bentuk kristal, yang
agak setangkup dan pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang bidang datar.
Bidang bidang geometrik ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya pada
mineral yang bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam
bentuk cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian
dari mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai
susunan dan bangunan kristal sendiri. Pengenalan atau determinasi mineral-
mineral dapat didasarkan atas bebagai sifat dari mineral-mineral tersebut.

Sebagaimana kita ketahui ada mineral yang berbentuk :


a. Lempeng
b. Tiang
c. Limas
d. Kubus
Batu permata kalau ditelaah adalah merupakan campuran dari unsur-unsur
mineral. Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan
memperkembangkan sama panjang sedangkan poros ketiga berbeda
(contohchalkopirit, rutil, zirkon bentuk heksagonal (berbintang enam) Hablur

4
ini mempunyai empat poros, tiga poros sama panjang dan terletak dalam satu
bidang, bersilangdengan sudut 120 derajat (60 derajat), tetapi poros ke-empat
tegak lurus atas bidang itu dan panjangnya berbeda (contoh apalit, beryl,
korundum).

2.2 Skala Kekerasan Mineral


Kekerasan adalah sebuah sifat fisik lain, yang dipengaruhi oleh tata
letak interndari atom. Untuk mengukur kekerasan mineral dipakai skala
kekerasan mohs (1773-1839).
1. Talk, mudah digores dengan kuku ibu jari
2. Gips, mudah digores dengan kuku ibu jari
3. Kalsit, mudah digores dengan pisau
4. Fluorit, mudah digores dengan pisau
5. Apatit, dapat dipotong dengan pisau (agak sukar)
6. Ortoklas, dapat dicuwil tipis-tipis dengan pisau dibagian pinggir
7. Kwarsa, dapat menggores kaca
8. Topaz, dapat menggores kaca
9. Korundum, dapat mengores topaz
10. Intan, dapat menggores korundum

Masing-masing mineral tersebut diatas dapat menggores mineral lain yang


bernomor lebih kecil dan dapat digores oleh mineral lain yang bernonor lebih
besar. Dengan lain perkataan skala mohs adalah skala relative. Dari segi
kekerasan mutlak skala ini masih dapat dipakai sampai yang ke 9, artinya no. 9
kira-kira 9 kali sekeras no. 1, tetapi bagi no. 10 adalah 42 kali sekeras no. 1
K.E. Kinge (1860) dalam Han Sam Kay mengelompokkan batu permata
yang dijadikan perhiasan dalam lima belas kelas sebagai berikut :
1. Batu permata kelas I, nilai keras antara 8 s/d 10
2. Batu permata kelas II, nilai keras antara 7 s/d 8

5
3. Batu permata kelas III, batu permata kelas ini tergolong jenis batu mulia dan
batu mulia tanggung, nilai kerasnya kira-kira 7, sebagian besar terdiri dari
asam kersik (kiezelzuur), keculai pirus (tuquois)
4. Batu-batu mulia tanggung yaitu batu kelas IV, nilai keras antara 4 7
5. Batu kelas V

Batu kelas V nilai kerasnya dan kadar berat jenisnya sangat berbeda-beda.
warnanya gelap (kusam) dan kebanyakan agak keruh, tidak tembus cahaya,
batunya sedikit mengkilap, dan harganyapun amat murah bila dibandingkan
mulia. hingga coklat; hematite warnanya merah dsbnya. Ada juga mineral yang
mempunyai warna bermacam-macam dan diistilahkan allokhromatik, hal ini
disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda
(inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities).
Impurities adalah unsur-unsur yang antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn,
Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam campuran murni, unsur-unsur
yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah. Aneka warna batu permata ini
sangat mempersona manusia sehingga manusia memberi gelar mulia pada
batu-batu itu, contoh intan yang hanya terdiri dari satu unsur mineral yakni zat
arang merupakan benda yang padat yang bersisi delapan karena adanya zat
campuran yang berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda tidak
berwarna, kuning, kuning muda, agak kebiru-biruan, merah, biru agak hijau,
merah jambu, merah muda, agak kuning coklat, hitam yang dinamakan
carbonado, hijau daun. Banyak mineral hanya memperlihatkam warna yang
terang pada bagian-bagian yang tipis sekali. Mineral yang lebih besar dan tebal
selalu memberi kesan yang hitam, tanda demikian antara lain diperlihatkan oleh
banyak mineral.

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Mineral Zirkon

Nama kimia : ZrSiO, Zirconium Silicate


Kelas : Silikat
Sub Kelas : Nesosilicates
Penggunaan : Spesimen mineral dan batu-permata

Nama zirkon berasal dari bahasa Persia "zargun" yang artinya warna
keemasan. Mineral utama yang mengandung unsur zirkonium adalah
zirkon/zirkonium silika (ZrO.SiO) dan baddeleyit/zirkonium oksida (ZrO).
Kedua mineral ini dijumpai dalam bentuk senyawa dengan hafnium. Zirkon
adalah batu alami yang memiliki kecermelangan (brilliance) cukup tinggi dan
kilauan (luster) seperti batu berlian. Cubic zirconia adalah batu buatan manusia
dengan unsur kimiawi berbeda. Bila keduanya diasah dengan baik dan tanpa
warna akan mirip dengan batu berlian.

3.2 Genesa Mineral Zirkon


Zirkon terbentuk sebagai mineral asseccories pada batuan yang
mengandung Na-feldspar (batuan beku asam dan batuan metamorf). Jenis
cebakannya dapat berupa endapan primer atau endapan sekunder.
Potensi zirkon menyebar di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kepulauan
Riau, dan Kalimantan bagian barat. Potensi ini mengikuti penyebaran kasiterit,
yang dikenal dengan nama tin belt. Penghasil zirkon terbesar adalah Thailand,
Srilanka dan Kamboja. Namun zirkon juga ditemukan di Myanmar, Vietnam,

7
Tanzania, Perancis dan Australia. Bangkok merupakan pusat pengasahan dan
pemasaran zirkon terbesar di dunia.

3.3 Mineral Zirkon


Nama zirkon telah merebak baru-baru ini dalam kaitan dengan pengenalan
suatu yang mirip dengan intan. Sehingga sebagai catatan, zirkon (zirconium
silikat, ZrSiO) tidaklah yang sama material Cubic Zirconia material permata
tulen yang tiruan (zirconium oksida, ZrO). Zirkon menyerupai intan di api dan
kilau dari zirkon yang tidak berwarna dapat menipu tukang emas
berpengalaman dan telah mengira itu intan. Zirkon dapat membuat suatu batu-
permata sangat menarik dan yang bisa usahakan.
Sebagai spesimen mineral, zirkon adalah mineral yang sangat luar biasa di
kebanyakan toko batu karang sebab spesimen yang menarik dan jarang. Kristal
khas yang sederhana zirkon adalah suatu prisma bersudut empat mengakhiri
dengan empat piramida yang bersisi pada akhir masing-masing. Prisma
mungkin kekurangan dan kristal dapat lihat octahedral. Kristal yang lebih rumit
mempunyai wajah dari suatu lebih sedikit dengan susah payah menundukkan
prisma yang meruncingkan penghentian. Juga suatu prisma yang sekunder
boleh memancung prisma yang utama dengan memotong/terputus tepi nya dan
memproduksi suatu panampang-lintang yang bersegi delapan melalui/sampai
kristal. Ada bahkan suatu delapan piramida yang bersisi (benar-benar suatu
ditetragonal dipyramid) itu boleh memodifikasi empat piramida yang bersisi.
Kristal zirkon dapat meninggalkan suatu kristal yang sangat sederhana
melainkan secara kompleks format yang faceted.

8
3.4 Karakteristik Mineral Zirkon
Zirkon mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan, dan unsur
lainnya yang menyebabkan warna pada zirkon bervariasi, seperti putih bening
hingga kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap,
sisitim kristal monoklin, prismatik, dipiramida, dan ditetragonal, kilap lilin
sampai logam, belahan sempurna tidak beraturan, kekerasan 6,5 7,5, berat
jenis 4,6 5,8, indeks refraksi 1,92 2,19, hilang pijar 0,1%, dan titik lebur
2.500oC.
Batu yang tergolong dalam batu zirkon akan berubah-ubah warnanya jika
dipanaskan. Batu zirkon yang berwarna biru pucat dinamakan starlites dan yang
berwarna merah kecoklatan disebut hyacinth. Adapun karakteristik fisik mineral
zirkon, yaitu
1. Berwarna warna coklat, merah, kuning, hijau, biru, hitam, dan tidak
berwarna.
2. Berkilap tidak fleksible.
3. Sifat terhadap cahaya adalah transparan ke tembus cahaya.
4. Bersudut empat sistem hablur; 4/m 2/m 2/m Crystal Habits: dipyramidal dan
seperti prisma/aneka warna.
5. Perpecahan tak jelas di dua arah, seperti prisma/aneka warna.
6. Belahan Hardness yang tidak seimbang adalah 7.5
7. Specific Gravity adalah 4.6-4.7 Associated Mineral Streak yang putih albite,
biotit, akik merah tua, xenotime dan monazite.
8. Karakteristik yang lain adalah kadang-kadang kristal berpijar dan yang lebih
gelap mungkin (adalah) radioaktif dalam kaitan takmurnian dari unsur-unsur
bumi yang jarang. Indeks biasnya adalah 1.92 2.

9
3.5 Kegunaan dan Manfaat Mineral Zirkon
Kegunaan zircon sangat bervariasi, baik sebagai mineral industri (non-
logam), maupun mineral logam. Pasaran zircon dunia sebagian besar digunakan
sebagai mineral industri, yaitu untuk pasir cetak (foundri), bata tahan api
(refraktor), keramik dan gelas, kimia zirconium, dan lain-lain.

a. Keramik dan Gelas


Pada industry keramik dan gelas, zircon yang digunakan berbentuk
zirkonia, PSZ (partially stabilized zirkonia), dan tepung zircon (micronized
zircon).
Tepung Zirkon
Tepung zircon pada keramik terutama berfungsi sebagai glasir
opak (opacifier glazes), hal ini disebabkan zircon mempunyai indeks
refraksi cukup tinggi. Zirkon di sini menggantikan peranan Sn-oksida
untuk menghasilkan keramik putih dan keramik berwarna yang bermutu
tinggi, khususnya keramik untuk keperluan rumah tangga (table ware)
dan keramik ubin (tile ceramic).
Persentase pemakaian zircon sebagai glasir opak adalah 13% dari
total bahan glasir yang digunakan. Bahan-bahan glasir lainnya adalah
pasir silika (28%), feldspar (27%), kaolin (9%), witherit (5%), dan Zn-
oksida (4%).
Sebagai frit-enamel, tepung zircon digunakan untuk melapisi
logam (baja dan besi tuang). Walaupun jumlah pemakaian zircon sangat
kecil dibandingkan TiO2, dengan pengguanaan zircon lebih baik,
terutama dalam proses pelapisan secara kering untuk menghasilkan
produk peralatan dapur dan kamar mandi.

10
Zirkonia
Dalam industry gelas, zirkonia (fused zircon) digunakan untuk
menghasilkan gelas-gelas yang berkomposisi khusus, seperti gelas optic,
gelas fiber, gelas TV berwarna, dan lain-lain.

PSZ (Partially Stabilized Zirkonia)


Khusus untuk menghasilkan keramik rekayasa dan Listrik,
sekarang ini telah dibuat bahan dasar keramik yang berasal dari zircon
yaitu PSZ. Produk PSZ yang telah dikembangkan ada dua macam, yaitu:
PSZ yang Dibuat dengan Menggunakan CaO dan MgO
Keramik yang dihasilkan mempunyai kekuatan dan ketahanan
yang lebih baik, jika dibandingkan dengan keramik konvensional
(SiC, Si3, dan Al2O3). Produk keramik ini telah digunakan untuk
komponen mesin/ motor, pompa kimia, dan nozel (mulut pipa).
PSZ yang Dibuat dengan Menggunakan Yttrium Oksida (Y2O3)
Keramik yang dihasilkan lebih stabil dan mempunyai
konduktivitas panas rendah, selain mempunyai ketahanan dan tahan
lama. Keramik jenis ini sangat sesuai untuk pembuatan komponen
adiabatic mesin diesel, seperti pelapis silinder, kepala piston, dan
katup.
Kegunaan PSZ lainnya adalah untuk pembuatan elektroda yang
dapat berfungsi untuk mengontrol ratio antara bahan bakar dan
oksida di dalam mesin. Keadaan ini tidak saja menyangkut masalah
lingkungan, tetapi juga masalah efisiensi mesin mobil dan
penghematan pemakaian bahan bakar. Produk keramik untuk
elektroda tersebut telah dikembangkan oleh perusahaan NGK-
insulator (Jepang).

11
b. Refraktori
Zirkon dapat dibuat menjadi bata tahan api yang digunakan untuk
melapisi tungku peleburan baja dan gelas. Zirkon yang digunakan ada
dua jenis, yaitu AZS refraktori dan zirkonia-mullit. Pemakaian kedua
bahan ini sebagai refraktori karena secara kimia mempunyai sifat netral
serta ketahanan terhadap panas mendadak yang sangat baik. Zirkonia-
mullit digunakan dalam bentuk batangan dan nodul yang disusun secara
beraturan. Pemakaian zircon secara langsung untuk refraktori pada
umumnya digunakan sebagai ladle brick. Refraktori ini dapat digunakan
pada suhu hingga 3600oF.

c. Pasir Cetak (Foundri)


Zircon sangat sesuai digunakan sebagai pasir cetak karena sifat-
sifatnya:
- Pengantar panas yang sangat tinggi, sehingga proses pendinginan
beralangsung empat kali lebih cepat bila dibandingakan dengan pasir
kuarsa,
- Tidak reaktif terhadap logam lain,
- Butiran zircon berbentuk bulat dengan permukaan bersih serta sesuai
dengan semua jenis binder,
- Membutuhkan binder lebih sedikit dibandingkan dengan pasir cetak
lainnya,
- Ukuran tetap stabil walaupun terjadi peningkatan panas,
- pH zircon netral atau sedikit asam.
Sebagai pasir cetak, zircon umumnya digunakan untuk
menghasilkan produk cetakan yang mempunyai permukaan halus. Selain
zircon, fused zirkonia juga digunakan sebagai pasir cetak, khususnya
pencetakan gelas secara kontinu.

12
d. Abrasif
Produk zircon yang umumnya digunakan sebagai abrasif adalah
alumina-zirkonia. Abrasif jenis ini ada dua kelompok, tergantung
prosentase zirkonia yang digunakan, yaiitu:
- AZ-abrasif (25% zirkonia).
- NZ-abrasif (40% zirkonia).
AZ-abrasif terutama digunakan dalam hubungannya dengan
pengerjaan bahan-bahan yang berasal dari logam, seperti steel billet,
automotif, dan lain-lain. Di pasaran NZ-abrasif ada dua jenis, yaitu E347
(bonden abrasif) dan E349 (coated abrasive).
NZ-abrasif terutama digunakan sebagai mata (bit) pada mesin
pemotong untuk batu hias (marmer dan granit) dan sebagai bola
penggerus (grinding wheel). Sebagai abrasif, pasir zircon dapat juga
digunakan secara langsung, yaitu sebagai sandblast menggantikan fungsi
pasir kuarsa.

e. Kimia Zirkonium
Dalam industri kimia, zirkonia digunakan untuk pembuatan
zirconium sulfat, H2ZrO2(SO4)2.3H3O. Bahan kimia ini sangat penting
karena merupakan bahan dasar dalam pembuatan kimia zirkonium
lainnya. Zirkonium sulfat digunakan sebagai bahan untuk penyamakan
kulit (tanning leather) dan bahan tambahan pada pigmen titania (
berfungsi sebagai penstabil pigmen). Produk kimia zirkonium lainnya
beserta tujuan penggunaan adalah :

13
- Zirconium oxyclorida, sebagai bahan pelapis (coating) pada tekstil
- Zirkonium tetrachlorida, sebagai bahan pemurnian Al dan Mg
- Zirkonium karbonat sebagai obat ( berbentuk salep) utntuk melawan
racun yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
- Zirkonium hydrat sebagai moderator neutron.

f. Zirkonia
Zirkonia merupakan produk zirkon yang sangat penting karena
penggunaanya yang sangat luas, baik sebagai penggatnti zirkon itu
sendiri maupun bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk-
produk berteknologi tinggi. Zirkonia (termasuk fused zirkonia), selain
digunakan pada industri yang telah diurai di atas, juga digunakan sebagai
bahan :
- Piezo electric dan keramik titanat
- Pelapis penahan panas pada baling-baling pesawat terbang, seperti
yang telah diproduksi perusahaan Pratt Whitney, General Electric,
dan Rolls Royce.

g. Zirkon sebagai Batu Mulia ( Gemston)


Zirkon yang mempunyai variasi warna dapat digunakan sebagai batu
mulia, seperti :
- Putih bening ( Matara diamond)
- Jacinth atau hyacinth yang berwarna orange, merah, atau coklat.
- Jargon atau jaargon (kuning ataupun hijau)
- Starlite (berwarna biru sebagai hasil dari pemanasan zirkon yang
berwarna merah kecoklatan)

14
h. Logam Zirkonium dan Logam Paduan
Logam zirkonium dengan kemurnian mendekati 100% diperoleh
dengan cara mereduksi zirkonium tetrachlorida dengan sodium. Logam
yang dihasilkan berwarna abu-abu dan bersifat lunak (mudah dibentuk
dan dipotong). Sifat terpenting logam ini adalah anti korosif.
Berdasarkan sifatnya ini, logam zirkon terutama digunakan untuk :
- Crucible yang digunakan pada laboratorium analit.
- Pipa keluaran gas.
- Bahan peledak primer (detonator)
- Foil pada lampu sorot dan bola lampu kilat kamera
- Tabung penukar panas
Dalam jumlah kecil, logam zirkonium digunakan untuk konstruksi
pabrik petrokimia, pupuk urea, asam sulfat, dan pabrik asam
hidroklorida. Khusus logam zirkon dengan kemurnian 100% ( unsur
hafnium telah dihilangkan) digunakan sebagai tabung bahan bakar radio-
aktif pada reaktor nuklir.
Logam paduan zirkon yang banyak terdapat di pasaran, antara lain :
- Baja zirkonium yang diganakn untuk ganda as roda, poros, batang
bor, konstruksi katup tekan
- Niobium zirkonium sebagai superkonduktor
- Magnesium-logam tanah jarang
- zirkonium yang digunakan pada industri ruang angkasa dan pesawat
terbang
- Zircaloy, terutama berbentuk tabung digunakan pada pembangkit
listrik tenaga nuklir
Logam zirkonium terpenting lainnya, terutama dalam bentuk
senyawa dengan unsur lain (metal-like compound) adalah zirkonium
karbida. Logam ini digunakan sebagai konduktor elektronik, komponen
alat pemotong, dan material struktur pada reaktor nuklir.

15
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari makalah ini penulis dapat menyimpulkan beberapa hal:
1. Zirkon merupakan nama yang berasal dari bahasa Persia yaitu zargun
yang berarti warna keemasan.
2. Warna dari mineral zircon bermacam-macam seperti kuning, coklat, merah,
hijau, biru dan bening atau tak berwarna.
3. Mineral zirkon adalah mineral yang dapat ditemukan dimana saja di bumi
ini. Wilayah penghasil zirkon terbesar adalah Thailand, Srilanka, dan
Kamboja namun zirkon juga ditemukan di Myanmar, Vietnam, Tanzania,
Perancis dan Australia.
4. Di Indonesia daerah potensi terbesar penghasil zirkon adalah Sumatera
Selatan, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Kalimantan bagian barat
serta Kalimantan Tengah.
5. Zirkon merupakan mineral yang mirip dengan intan dalam segi rupa. Zirkon
dapat menipu orang-orang yang awam atau tidak tahu jelas tentang intan
dan mereka menganggap zirkon merupakan intan.
6. Zirkon merupakan intan palsu biasanya zirkon dapat dengan mudah
ditemukan ditoko-toko hias/ aksesoris.
7. Zirkon memiliki banyak manfaat dan kegunaan yang bervariasi seperti
sebagai mineral industry dan mineral logam.

16
4.2 Saran
Dari makalah ini penulis menyarankan beberapa hal :
1. Zirkon merupakan mineral yang bermanfaat sebagai sumber daya dan dapat
digunakan diberbagai bidang yaitu dibidang industri atau aksesoris.
2. Saran saya agar pemanfaatan mineral zirkon dapat dimajukan karena banyak
potensi terdapatnya mineral zirkon dibumi ini terutama dinegara Indonesia.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar _mineral. Daftar Mineral. Tanggal 15


Desember 2014. Pukul 19.45 WIB.

http://id.wikipedia.org/wiki/Mineral. Mineral. Tanggal 15 Desember 2014.


Pukul 19.30 WIB.

http://id.wikipedia.org/wiki/Zircon. Zircon. Tanggal 15 Desember 2014 . Pukul


19.50 WIB.

http://lasonearth.wordpress.com/geology/mineralogy/mineral/zircon/. Mineral
Zircon. Tanggal 15 Desember 2014. Pukul 19.34 WIB

http://www.fttm.itb.ac.id/publikasi/index.php?id=38. Mineral Zircon. Tanggal


15 Desember 2014. Pukul 19.20 WIB

18

Anda mungkin juga menyukai