Anda di halaman 1dari 14

1945 - TB1 - 19/20

PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA


TERTAMBANG BERDASARKAN NISBAH
PENGUPASAN PADA BLOK UTARA PT. PANCARAN
SURYA ABADI KALIMANTAN TIMUR

JURNAL

Oleh:

MUHAMMAD AGUS
16.090.55.044

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA
2020
PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA
TERTAMBANG BERDASARKAN NISBAH
PENGUPASAN PADA BLOK UTARA PT. PANCARAN
SURYA ABADI KALIMANTAN TIMUR

JURNAL

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan


pada Program Studi Strata 1 Teknik Pertambangan,
Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman

Oleh:

MUHAMMAD AGUS
16.090.55.044

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA
2020
i
PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA
TERTAMBANG BERDASARKAN NISBAH PENGUPASAN
PADA BLOK UTARA PT. PANCARAN SURYA ABADI
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
RESERVE CALCULATION OF COAL MINED BASED ON
EXAMINATION OF STRIPPING RATIO AT NORTH BLOCK IN PT.
PANCARAN SURYA ABADI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Muhammad Agus1 , Dr. Ir. Sakdillah, MM2 , Ir. Tommy Trides, S.T., M.T.3
E-mail : muhammadagus.tp@gmail.com
Program Studi Teknik Pertambangan S1, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman
Jl. Sambaliung N0.9, Sempaja Selatan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur

Abstrak
Penambangan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengambil endapan bahan galian
dibawah permukaan bumi, salah satunya adalah batubara. Perhitungan cadangan merupakan pekerjaan
untuk mengetahui nilai keekonomian dari suatu bahan galian. Hal lain yang berpengaruh dalam perhitungan
cadangan adalah sebagai dasar evaluasi ekonomis, apakah daerah penelitian dinyatakan layak atau tidak
layak tambang. Penelitian dilakukan pada PT. Pancaran Surya Abadi, Kutai Lama, Kecamatan Anggana,
Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur dimana pengerjaan perhitungan dibantu dengan program
berbasis komputerisasi Minescape 4118.
Dalam penelitian ini di gunakan metode model blok untuk menentukan daerah potensial yang
optimal untuk dilakukan kegiatan penambangan, dari model blok tersebut di buat batter block solid (dengan
kontur struktur sebagai batas bawah dan topografi sebagai batas atas), sehingga dari batter block solid
tersebut kita dapat membuat reshgraph berdasarkan nilai stripping ratio yaitu 4,6 : 1, dari hasil reshgraph
tersebut dapat ditentukan daerah potensial yang akan dilakukan penambangan yang di tandai dengan warna-
warna tertentu.
Hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh permodelan endapan batubara seam A
memiliki ketebalan 2,21 meter dan seam B 5,19 meter. Perhitungan cadangan tertambang diperoleh
batubara sebesar 13.074.635,12 MT, overburden sebesar 60.532.994,96 BCM , Sehingga diperoleh
stripping ratio sebesar 4.6 : 1.
Kata Kunci : Batubara, Model blok, Batter block Solid, Stripping Ratio, Reshgraph

Abstract
Mining is an activity carried out to extract deposits of minerals below the earth's surface, one of
which is coal. Reserve calculation is the work to find out the economic value of a mineral. Another thing
that affects the reserve calculation is as a basis for economic evaluation, whether the research area is
declared feasible or not feasible mine. The research was conducted at PT. Pancaran Surya Abadi, Kutai
Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, where the
calculation work is assisted with a computer-basedMinescape 4118 programs.
In this researchs used block model method to determine the optimal potential area for mining
activities, from the block model is made a solid batterblock (with structural contours as the lower boundary
and topography as the upper boundary), so that from this solid batterblock we can draw 4.6: 1 From the
results of this reshgraph, it can be determined the potential area to be mined marked with certain colors.
The results of the research that have been carried out, obtained seam A modeling of coal seam A
has a thickness of 2.21 meters and seam B 5.19 meters. The calculation of mining reserves obtained by coal
is 13,074,635.12 MT, overburden is 60,532,994.96 BCM, so that stripping is obtained a ratio of 4.6: 1.
Keywords: Coal, Block model, Solid Batter block, Stripping Ratio, Reshgraph
PENDAHULUAN Cadangan batubara merupakan bagian dari
Latar Belakang sumberdaya batubara terunjuk dan terukur yang
Indonesia secara regional berada pada dapat ditambang secara ekonomis. Dalam
posisi tumbukan dua lempeng besar, yaitu penentuannya, untuk mengklasifikasikan
Lempeng Pasifik di Utara dan Lempeng sumberdaya batubara menjadi cadangan
Australia di Selatan. Akibat tumbukan kedua batubara harus mempertimbangkan semua
lempeng tersebut, telah menempatkan wilayah faktor-faktor yang berkaitan seperti metode
negara Indonesia menjadi salah satu wilayah penambangan, ekonomi, pemasaran, ilegal,
negara yang rawan akan bencana gempa bumi, lingkungan, sosial dan peraturan pemerintah.
tsunami, dan letusan gunung berapi, namun Sehingga kemudian dalam merancang
dibalik bencana alam akibat tumbukan kedua penambangan batubara perlu diperhatikan
lempeng tersebut, sesungguhnya membawa beberapa aspek teknis, seperti penentuan daerah
hikmah yang tidak ternilai harganya. Akibat potensial, perancangan batas akhir penambangan
aktivitas pergerakan kedua lempeng tersebut hingga perancangan desain pit. Parameter
pulalah akhirnya menghasilkan tatanan tektonik tersebut merupakan acuan dalam mendapatkan
yang lengkap. nilai cadangan tertambang batubara.
Batubara merupakan bahan galian yang
strategis dan salah satu bahan baku energi METODOLOGI
nasional yang mempunyai peran besar dalam
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa
pembangunan nasional. Informasi mengenai tahapan yang meliputi tahap pra lapangan, tahap
cadangan batubara menjadi hal yang paling
lapangan, tahap pasca lapangan.
mendasar dalam merencanakan suatu kegiatan
usaha penambangan.
Tahap Studi Literatur
Sudah menjadi pengetahuan umum jika Tahap Studi Literatur yang dilakukan untuk
sektor pertambangan merupakan salah satu
penelitian ini meliputi :
bidang usaha yang memiliki nilai investasi yang
1. Literatur
sangat besar dengan banyak resiko yang akan
Kegiatan studi literatur ini dimaksudkan
dihadapi pada saat berjalannya usaha tersebut. untuk mencari literatur yang berhubungan
Untuk mengurangi tingkat resiko kerugian yang
dengan penelitian sehingga dapat membantu
cukup besar, perlu dilakukannya perencanaan
dalam pelaksanaan penelitian ini. Literatur dapat
dan perhitungan yang sangat matang untuk
berupa buku-buku yang berkaitan dengan
menentukan keberhasilan produksi yang penelitian ini serta menggunakan peta geologi
dilakukan.
regional dan peta kesampaian daerah sebagai
Selain itu perlu juga dilakukan upaya
bahan literatur lanjutan guna mengetahui lebih
untuk memaksimalkan cadangan batubara yang
mendalam kondisi geologi di daerah penelitian.
dimiliki. Kemudian dalam rangka mewujudkan 2. Perumusan masalah
itu PT. Pancaran Surya Abadi perlu melakukan
Dilaksanakan sesuai dengan maksud dan
perencanaan jangka panjang pada kegiatan
tujuan dari penelitian ini. Adapun maksud
penambangan batubara yang akan dilakukan.
dilakukannya penelitian ini adalah untuk
melakukan optimasi pit penambangan Merupakan data koordinat batas-batas
berdasarkan nilai stripping ratio yang telah wilayah daerah penelitian yang bertujuan agar
ditentukan dan menghitung cadangan batubara daerah penelitian tidak melebihi batas dengan
sehingga diperlukan suatu rancangan wilayah lainnya.
penambangan untuk mengetahui batas 3. Peta topografi
penambangan didaerah penelitian. Data topografi diperlukan untuk
mengetahui bentuk morfologi permukaan tanah.
Tahap Orientasi Lapangan Data topografi biasanya disajikan dalam bentuk
Orientasi lapangan yang dilakukan adalah peta. Peta ini digunakan untuk ploting posisi
pengenalan tentang perusahaan tempat lubang bor agar sesuai dengan kondisi yang
dilakukannya penelitian, pengamatan terhadap sebenarnya. Di samping itu, peta ini juga berguna
lokasi perencanaan yang akan ditambang, dalam perhitungan cadangan batubara karena
kondisi topografi, proses kegiatan yang dijadikan sebagai batas atas (surface) pada saat
berlangsung di lapangan serta kondisi geologi perancangan pit.
daerah penelitian. 4. Nilai SR
Nilai SR adalah perbandingan jumlah
Tahap Pengumpulan Data overburden yang ditambang dengan jumlah
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan batubara yang ditambang yang bernilai ekonomis
data-data yang di nantinya dipergunakan untuk untuk nantinya di jadikan acuan untuk
konstruksi model blok dan perhitungan cadangan menetukan batas penambangan.
tertambang. Sumber data yang digunakan pada 5. Geometri jenjang
penelitian ini yaitu data sekunder, berikut Data geometri jenjang diperlukan untuk
penjelasannya: mendesain pit, dalam mendain pit diperlukan
Sumber data sekunder merupakan data data tinggi lereng, sudut lereng dan lebar berm
yang diperoleh dari hasil studi yang pernah yang telah dilakukan analisis dan faktor
dilakukan sebelumnya, dan data pendukung lain keamanan geometri jenjang tersebut dinyatakan
dari perusahaan. Adapun data sekunder yang aman.
digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Resume Data Survey dan Resume Data Tahap Pengolahan Data dan Analisis Data
Lithology Penelitian ini diawali dengan studi literatur
Data-data hasil pemboran eksplorasi dan tahap pengambilan data-data kemudian
diperlukan untuk mengetahui letak dan keadaan dilakukan simulasi (permodelan dan
endapan batubara. Dari data bor tersebut dapat perhitungan) dengan menggunakan software
diketahui nilai titik koordinat dari titik bor, minescape 4.118. Adapun tahap-tahap
lapisan penyusun batuan (litologi), elevasi roof pengolahan data & Analisis data antara lain
dan floor batubara, ketebalan batubara, beberapa sebagai berikut:
lapisan (seam) batubara, serta kualitas dari 1. Permodelan Geologi.
batubara itu sendiri. Untuk membuat desain pit perlu dilakukan
2. Peta konsesi wilayah tahap-tahap sebagai berikut:
a. Pembuatan kontur topografi ditentukan batasan terluar pit yang akan di buat
Kontur topografi diperlukan untuk sesuai dengan stripping ratio yang telah
mengetahui bentuk morfologi dari ditentukan, tahapan desain pit antara lain sebagai
permukaan tanah. Pada kegiatan berikut:
penambangan kontur topografi digunakan a. Pembuatan konstruksi model blok
untuk menentukan titik-titik outcrop Pembuatan konstruksi model blok
(singkapan). dilakukan pada area sebaran cadangan yang
b. Pembuatan database geologi telah di modelkan yaitu kontur struktur.
Database geologi merupakan b. Perhitungan cadangan batubara dan
gabungan antara data bor eksplorasi yang overburden
berupa data survey dan data lithologi dari Perhitungan dilakukan dengan
titik bor yang dikorelasikan. Data ini menggunakan metode model blok dengan
memberikan informasi yang meyakinkan rumus bidang ruang balok atau prisma.
mengenai ekuivalensi satuan dari titik bor Perhitungan menggunakan bantuan
tersebut. Microsoft Excel berupa tabulasi data yang
c. Pembuatan kontur struktur berisi volume overburden dan tonase
Kontur struktur merupakan data yang batubara yang bertujuan untuk menentukan
menggambarkan posisi atau letak batubara nilai stripping ratio yang sesuai.
yang ada dibawah permukaan dengan c. Permodelan Reshgraphic (Reserve
diketahui elevasi tiap kontur. Tujuan dari graphic)
pembuatan kontur struktur yaitu untuk Berfungsi untuk menggambarkan
menentukan pola penyebaran lapisan nilai-nilai pada setiap blok yang dihasilkan
batubara roof (lapisan atas) dan floor dari perhitungan batterblok solid menjadi
(lapisan bawah) serta memberikan sebuah gradasi warna. Dari permodelan
gambaran arah dan kemiringan batubara. reshgraphic ini dapat di tentukan area yang
d. Pembuatan garis cropline seam optimum untuk ditambang berdasarkan SR
Cropline merupakan garis khayal yang ditentukan perusahaan.
yang menghubungkan titik-titik (outcrop) d. Final desain pit
perpotongan kontur topografi dengan Pembuatan desain pit yang telah
kontur struktur batubara. Cropline dibuat sesuai dengan SR dan jumlah cadangan
dengan tujuan untuk menentukan batas pit yang telah ditentukan perusahaan.
yang akan dibuat.
2. Desain pit Hasil
Setelah dilakukan permodelan geologi Pada bagian ini berisi tentang kesimpulan
langkah selanjutnya adalah melakukan desain pit yang didapatkan setelah menyelesaikan tahap
dengan cara membuat konstruksi model blok pengolahan data. Kesimpulan diperoleh setelah
serta perhitungan cadangan batubara dan dilakukan perancangan pit dan merupakan hasil
overburden hingga mendapatkan nilai SR yang akhir dari semua masalah yang dibahas.
telah ditentukan perusahaan sehingga dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum PT. Pancaran Surya Abadi
PT. Pancaran Surya Abadi merupakan
perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam
industri pertambangan batubara yang berlokasi
di Desa Salok Palai Kecamatan Muara Badak
dan Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana,
Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi
Kalimantan Timur, seluas ± 991 hektar dengan
Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
(IUP-OP) Nomor 540/025/IUP-OP/MB-
PBAT/IX/2009 tanggal 10 September 2009.

Pengolahan dan Analisis Data


Proses pengolahan serta analisis data
Gambar 1. Peta Geologi Regional PT. PSA
dilakukan di PT. Pancaran Surya Abadi, Desa
Kutai Lama (site) dan Perumahan Villa Tamara,
Keadaan Lapisan Batubara
Samarinda (office) selama kurang lebih empat
Berdasarkan data bor pada daerah Izin
bulan. Pada masa-masa awal penelitian, kegiatan
Usaha Penambangan PT. Pancaran Surya Abadi
mayoritas dilakukan dengan orientasi lapangan
terdapat 6 seam batubara.. Berikut adalah tabel
guna mengetahui keadaan topografi daerah
dari data bor yang menggambarkan sebaran
penelitian. Selain itu juga dilakukan
batubara di daerah izin usaha penambangan PT.
pengumpulan data-data pendukung penelitian
Pancaran Surya Abadi:
guna melancarkan proses pengolahan serta
Tabel 1. Resume Data Lithology Batubara
analisis data.
Depth.
Hol Ketebal Kode
Sea
e Fro an Litholo
Keadaan Geologi To m
Ide m Semu gy
Secara regional daerah penelitian PT. PSA
8.4 12.3 3.9 CO A
Pancaran Surya Abadi memiliki struktur geologi -01
PSA 43.4
utama yang terdapat pada Formasi Balikpapan. 38.8 4.68 CO B
-01 8
PSA
Pada daerah penelitian berdasarkan 6.3 14.5 8.2 CO B
-02
pengelompokan tipe endapan batubara dan PSA 26.9
26.5 0.45 CO C
-02 5
kondisi geologi yang mengacu pada (SNI PSA
5.58 7.3 1.72 CO C
5015:2011), daerah penelitian termasuk di dalam -03
PSA
36.5 37 0.5 CO D
kelompok geologi sederhana. -03
PSA 11.3
7.6 3.79 CO A
-04 9
PSA
26.6 27.5 0.9 CO C
-05
Lanjut Lampiran
Keadaan Topografi untuk memberikan gambaran tentang kondisi
Peta topografi merupakan gambaran dari endapan batubara di PT. Pancaran Surya
permukaan bumi yang dapat diidentifikasikan Abadi. Berikut adalah langkah-langkah yang
berupa obyek alami maupun buatan. Peta dilakukan dalam pemodelan batubara:
topografi menyajikan obyek-obyek permukaan 1. Ploting data pengeboran
bumi dengan ketinggian yang dihitung dari Merupakan kegiatan pengolahan data
permukaan air laut dan digambarkan dalam dimana peneliti menempatkan titik-titik bor yang
bentuk garis-garis kontur, dimana setiap satu gari datanya telah didapat dari kegiatan pemboran
kontur mewakili satu ketinggian. eksplorasi dan disajikan ke dalam peta topografi
Daerah tertinggi pada wilayah izin usaha tempat penelitian. Pengeboran yang dilakukan
penambangan milik PT. Pancaran Surya Abadi PT. Pancaran Surya Abadi pada daerah
memiliki elevasi tertinggi senilai 100 meter di penelitian berjumlah 108 titik pengeboran.
atas permukaan laut. Sedangkan untuk elevasi Elevasi tertinggi pengeboran berada pada
terendah berada pada level 10 meter di atas kegiatan 82.87 meter, sedangkan elevasi
permukaan laut. terendah berada pada ketinggian 23.962 meter.
Tabel 2. Resume Survey Batubara
Kedalam
Hol
an
e X Y Z
Lubang
Ide
Bor
PS
536495.9 9954083. 58.6
A- 50
85 756 71
01
PS
536431.1 9953998. 39.8
A- 50
84 371 24
02
PS
536383.5 9953934. 35.5
A- 50
36 714 32
03
PS
536442.4 9954179. 49.5
A- 50
62 259 65
04
PS
536391.3 9954112. 32.6
A- 50
47 168 32
05
PS
536340.1 9954044. 36.1
A- 50
39 325 1
06
PS
536394.0 40.8
A- 9954287 50
23 18
07
PS
536346.8 9954219. 31.3
A- 50
15 157 56
Gambar 2. PETA TOPOGRAFI PT. PSA 08
PS
536336.0 9954370. 37.9
A- 50
86 778 28
Pemodelan Batubara 10
PS
Pada penelitian ini pemodelan batubara A-
536233.5 9954235. 48.2
50
95 147 98
dilakukan guna mengetahui sebaran, nilai strike, 12
Lanjutan lampiran
dip dan ketebalan batubara di daerah penelitian.
Data dari hasil pengeboran eksplorasi diolah
Pengeboran yang dilakukan di daerah
penelitian adalah pengeboran kedalaman
berkisar ±100 meter dari permukaan. Sebaran
titik bor dapat dilihat pada gambar 4.3.
2. Korelasi batuan
Dari hasil data bor yang dihasilkan atau
yang disebut log bor didapat data yang
mencantumkan nilai-nilai kedalaman dimana
ditemukan suatu lapisan batuan. Dengan adanya
data log bor dan mengkorelasikannya maka
dapat ditemukan ada 6 seam batubara yang ada
di lokasi PT. Pancaran Surya Abadi. Akan tetapi
seam batubara yang digunakan pada blok utara
terdapat 2 seam, yakni seam A dengan ketebalan
rata-rata 2,21 meter dan seam B dengan
ketebalan rata-rata 5,19.
3. Pemodelan kontur struktur
Kontur struktur ini berupa kontur struktur roof
Gambar 3. PETA SEBARAN TITIK BOR
dan kontur struktur floor. Pembuatan kontur
PT. PSA
struktur roof dan kontur struktur floor ini akan
memodelkan bagaimana sebaran endapan
batubara yang akan dihitung cadangannya di
daerah penelitian. Kontur struktur roof
merupakan batas atas endapan batubara dengan
batuan diatasnya, sedangkan kontur struktur
floor merupakan batas bawah endapan batubara
dengan batuan dibawahnya.
Setelah dilakukan permodelan kontur
struktur ini maka akan didapatkan cropline dari
endapan batubara yang dimodelkan. Cropline
adalah gari khayal yang menghubungkan titik-
titik perpotongan antara kontur topografi dengan
kontur struktur batubara. Peta kontur struktur
daerah penelitian dapat dilihat pada gambar 4.4.
dan 4.5.

Gambar 4. Kontur Struktur Seam A


Perhitungan menggunakan metode
batter block solid ini sangatlah mudah hal ini
disebabkan system yang otomatis hanya saja
jika tidak teliti akan memperlambat proses
perhitungan itu sendiri seperti pada saat
pembuatan batter block solid, pembuatan
batter block solid tersebut harus dimengerti
karena jika tidak pada perangkat lunak
tersebut tidak akan berfungsi dengan baik dan
akan mengakibatkan salahnya perhitungan.
Metode ini juga secara otomatis
menghitung relative density batubara yang
secara otomatis akan mempermudah dan
dapat langsung mengetahui tonnase batubara
yang akan diambil atau ditambang tanpa
harus mengalikan lagi dengan density
batubara tersebut.
Perhitungan dengan metode batter block
Gambar 5. Kontur Struktur Seam B
solid pada penelitian ini dilakukan pada area
persebaran kontur struktur di daerah
Kajian Metode Batterblock Solid
penelitian, kemudian dibuat blok-blok yang
Sebelum pembuatan batterblock solid,
pertama yang dilakukan adalah membuat nantinya tiap-tiap blok mempunyai nilai

intersection yang berfungsi untuk membuat stripping ratio, nilai stripping ratio masing
masing-masing blok akan ditandai dengan
block dan strip yang nantinya akan di ubah
variasi warna. Dari blok-blok yang telah
menjadi solid setelah itu dilakukan
diketahui nilai stripping ratio dapat di buat
perhitungan dari setiap seam yang nantinya
akan muncul hasil dalam bentuk tabel di batasan penambangan berdasarkan SR
(stripping ratio) yang di rekomendasikan
setiap batter block (solid). Semakin banyak
perusahaan yaitu maksimal 15:1
batter block solid yang dibuat maka semakin
banyak pula hasil batter block solid yang
diperoleh. Banyak atau tidaknya solid tidak
mempengaruhi hasil perhitungan dan jika ada
hanya perbedaan yang sangat tipis. Hal ini
disebabkan perhitungan batter block solid
rapat tidak seperti cross section yang masih
mempunyai jarak. Besar kecilnya batter block
solid itu hanya digunakan untuk kelanjutan
penjadwalan penambangan saja.
Gambar 6. Solid Block

Gambar 4.8. Resgraph SR

Desain Penambangan
Untuk mendesain rencana kegiatan
penambangan PT. Pancaran Surya Abadi
memberikan rekomendasi untuk geometri desain
pit di wilayah penelitian dengan sudut lereng
tunggal 50°, high wall dan side wall dan untuk
low wall mengikuti perlapisan batubara serta
untuk overall slope adalah 41.17° lebar setiap
jenjang ditentukan sebesar 3 meter dan tinggi
jenjangnya adalah 10 meter. Kegiatan
penambangan dilakukan hingga kedalaman -
43.626 meter.
Berdasarkan rekomendasi tersebut
dihasilkan pit dengan RL (request level)
penambangan pada elevasi -40 pada kontur floor
Gambar 7. Block Intersection
batubara hingga elevasi pada daerah topografi.
Peta rancangan pit dapat dilihat pada gambar 4.9.
Desain Pit
Setelah dilakukan permodelan blok dan
perhitungan volume pada tiap-tiap blok, tahap
selanjutnya adalahh melakukan optimasi
desain pit dengan menentukan batas
(boundary) pit yang optimal. Penentuan
boundary pit, terlebih dahulu membuat
tabulasi berisi volume overburden dan
tonnase batubara yang bertujuan untuk
memberikan nilai stripping ratio pada tiap-
tiap blok. Optimasi hanya dilakukan dengan
menggunakan aplikasi Microsoft Excel yang
dihasilkan dari perhitungan volume model
blok yang sebelumnya telah dibuat. Data-data
yang diperlukan untuk menentukan boundary
pit adalah nama-nama setiap blok, volume
total tiap-tiap blok, tonnase batubara, dan
volume total overburden. Gambar 9. Peta Design Pit Blok Utara PT.
Melakukan optimasi desain pit dengan PSA
Microsoft Excel dapat memudahkan untuk
mebatasi blok-blok yang memiliki batasan Hasil Perhitungan Cadangan Batubara
stripping ratio yang direncanakan. Selain itu Pada penelitian ini perhitungan cadangan
juga memudahkan peneliti untuk dilakukan dengan menggunakan metode
mendapatkan taksiran nilai stripping ratio triangle. Metode triangle digunakan untuk
pada desain pit yang akan dibuat. Nilai menghitung reserve batubara. Perhitungan
stripping ratio yang di rencanakan yaitu tersebut dilakukan dengan menentukan batasan
kurang dari 4,6. yang menjadi parameter perhitungan, batasan
Daerah yang memiliki taksiran nilai untuk menghitung volume batubara serta wate
stripping ratio yang telah ditentukan total yaitu topografi (surface) sebagai batas atas
perusahaan ditunjukkan oleh blok-blok area dan desai pit digunakan sebagai batas bawah.
dengan warna biru-hijau yaitu blok yang Perhitungan cadangan menggunakan
mepunyai nilai stripping ratio kurang dari metode butter block solid, sebagaimana telah
15:1. Dan kemudian peneliti dapat dijelaskan sebelumnya, data hasil perhitungan
menentukan batas pit yang optimal dengan dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut;
cara menyatukan blok-blok tersebut kedalam
perencanaan desain pit dengan bantuan sistem
komputer.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Cadangan 2. Hasil estimasi cadangan tertambang dan
dengan Metode Triangle overburden tertambang yang di hitung
No. Parameter Nilai Satuan menggunakan metode triangle dengan software
1 Overburden 60.532.994,96 BCM minescape 4.118 adalah sebagai berikut Tonnase
Tonnase coal 13.074.635,12 metric ton dan Total waste
2 13.074.635,12 MT
Coal
60.532.994,96 bcm.
Stripping
3 4.6 3. Stripping Ratio yang diperoleh 4,6 : 1.
Ratio

Saran
Nisbah Pengupasan (Stripping Ratio) Berdasarkan pengamatan dan hasil

Berdasarkan hasil pengolahan dan penelitian yang dilakukan di PT. Pancaran Surya

perhitungan pit pada blok utara PT. Pancaran Abadi diperoleh hasil sebagai berikut:

Surya Abadi dengan menggunakan butter block 1. Dilakukan perancangan pit optimasi

solid didapat reserve batubara sebesar dengan menyertai cost (biaya) agar dihasilkan pit

13.074.635,12 MT dengan total waste optimasi dengan perkiraan keuntungan bagi

60.532.994,96 BCM, maka perhitungan nisbah perusahaan .

pengupasan (Stripping Ratio) adalah sebagai 2. Dilakukan perbandingan hasil perhitungan

berikut: cadangan dengan metode blok model, cross

SR (stripping ratio) = Volume total waste : section atau dengan metode polygon pada

Tonnase batubara aplikasi minescape.

= 60.532.994,96 : 3. Dilakukan perancangan sequence

13.074.635,12 penambangan.

= 4.6
Sehingga hasil perancangan pit didapatkan DAFTAR PUSTAKA

total cadangan batubara tertambang dengan 1. Adnannst., Maryanto., Guntoro, D., 2015.

overburden 60.532.994,96 BCM tonnase Rencana Rancangan Tahapan Penambangan

13.074.635,12 MT dan sehingga didapatkan Untuk Menentukan Jadwal Produksi PT. Cipta

overall SR yaitu 6,04 : 1 sesuai dengan Kridatama Kecamatan Meureubo, Kabupaten

rekomendasi SR dari perusahaan yaitu Aceh Barat, Provinsi Aceh. Prodi Pertambangan,

maksimal 4.6 : 1. Fakultass Teknik, Universitas Islam Bandung,


Prosiding Teknik Pertambangan, ISSN: 2460-
6499, hal 87-91.
KESIMPULAN DAN SARAN
2. Akbar, Syarif, M., Irvani., Rosita, Alfitri.,
Kesimpulan
2015. Analisis Perencanaan dan Produktivitas
Berdasarkan hasil penelitian yang
Penambangan Batubara Pada Blok Barat PT.
dilakukan di PT. Pancaran Surya Abadi
Pada Idi di Desa Luwe Hulu Kabupaten Barito
diperoleh hasil sebagai berikut:
Utara Kalimantan Tengah. Program Studi
1. Pit limit di daerah penelitian dirancang
Teknik Pertambangan. Fakultas Teknik,
dengan kedalaman ±100 m, mulai dari elevasi
Universitas Bangka Belitung. Prosiding Seminar
topografi ±60 m, hingga kedalam -43 m.
Nasional Penelitian & Pengabdian pada 11. Read, Jhon & Peter Stacey. 2009.
Masyarakat. ISBN: 978-602-61545-0-7, hal. Guildlines for Open Pit Slope Design. CSIRO:
122-127 Australia.
3. Anonim. 2018. Keputusan Mentri 12. Sasongko, W., 2009. Pemodelan Optimasi
Pertambangan dan Energi No Pit Tambang Terbuka Batubara: Pendekataan
1827K/26/MEN/2018 Keselamatan dan Incremental Pit Expansion dan Model Cash
Kesehatan Kerja Pertambangan Umum. Mentri Flow. Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Pertambangan dan Energi: Jakarta. Universitas Gajah Mada. Proceedings in
4. Arif, I., 1996. Diktat Kuliah: Tambang Internastional Conference on Earth Science &
Terbuka. Institut Teknologi Bandung: Bandung Technology, ISBN 976-979-17549-4-1 hal. 227-
5. Aswandi, D., Yulhendra, D., 2018. 236.
Redesain Rancangan Ultimate Pit Dengan 13. Siddiq, H., Pusvito, I., 2017. Penentuan Pit
Menggunakan Software Minescape 4.118 Di Pit Limit Penambangan Batubara Dengan Metode
S41 PT. Energi Batu Hitam Kecamatan Muara Lerchs-Grossmann Menggunakan 3D Mine
Lawa & Siluq Ngurai, Kabupaten Kutai Barat, Software. Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi
Kalimantan Timur. Jurusan Teknik Teknologi Nasional Yogyakaarata, Indonesia.
Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Jurnal KURVATEK Vo. 1 No. 2, ISSN 2477-
Negeri Padang. Jurnal Bina Tambang, Vol. 4, 7870, hal. 67–72.
No. 1, ISSN: 2303-3333, hal. 153-164. 14. Standar Nasional Indonesia, 2011
6. Hustrulid, W., Kuctha, M., and Martin R. (5015:2011),Pedoman Pelaporan Sumberdaya
2006. Open Pit Mine Planning and Design dan Cadangan Batubara. Badan Standardisasi
rd
Volume 1-Fubdamentals 3 Edition. Taylor & Nasional.
Francis: London 15. Sukandarrumidi. 1995. Batubara dan
7. Lange, M., dkk. 1991. Geologi Umum. Gambut, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Jakarta: Gaya Media Pratama. 16. Sulistyana, W. 2015. Perencanaan
8. Merrit, RD. 1986. Coal Exploration Mine Tambang Edisi Keenam. Universitas
Planning and Development, Noyes Publication, Pembangunan Nasional “Veteran” Jogyakarta:
Park Ridge, New Jersey, U.S.A. Yogyakarta.
9. Prinandi, Rizkia, A., 2015. Perancangan
(Design) Pit Ef Pada Penambangan Batubara di
PT. Milagro Indonesia Mining Desa Sungai
Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten
Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik,
Universitas Islam Bandung. Prosiding Teknik
Pertambangan. ISSN: 2640-6499, hal. 101-109.
10. Prodjosumarto, P. 1994. Diktat Kuliah:
Tambang Terbuka (Surface Mining). Institut
Teknologi Bandung: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai