HALAMAN PENGESAHAN
Susinta Febiastuti
NIM D621 11 001
Disetujui oleh,
Mengetahui, Kepala Laboratorium Eksplorasi
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan Program Studi Teknik Pertambangan
A. JUDUL
B. LATAR BELAKANG
Sulawesi Selatan. Saat ini, tambang Batubara Pasir Walanae telah dalam proses
cadangannya.
data mengenai kalori batubara di area tersebut, baik posisi, bentuk, jumlah,
Kegiatan eksplorasi rinci ini terdiri dari beberapa metode pengeboran, yaitu
open hole, touch core dan full coring. Selain itu terdapat juga kegiatan geophysical
well logging. Dengan adanya kegiatan eksplorasi rinci ini, didapatkan data untuk
analisis geoteknik dan perhitungan dari sisi ekonomis, maka didapat hasil yang
Pada setiap tahapan proses ini, dimulai dari proses pengeboran, logging, data
keakuratan dan ketepatan data yang dihasilkan nantinya. Maka dari itu, perlu
dilakukan penelitian mulai dari proses awal pengeboran hingga akhir pengolahan
data sehingga menghasilkan hasil yang valid dan sesuai dengan standar.
Dari data pengeboran berupa log bor, data logging dan sebagainya itu harus
dibentuk korelasi sehingga diperoleh suatu hubungan dari tiap-tiap titik informasi /
data. Dari hasil korelasi itulah dapat diketahui bentuk dan jumlah cadangan
Dengan adanya bentuk dan jumlah cadangan di area tersebut, dengan adanya
data pendukung berupa asumsi nilai cadangan update saat itu dan data asumsi
permodelan dan perhitungan cadangan yang teliti dan akurat sangat penting untuk
C. RUMUSAN MASALAH
Pada kegiatan eksplorasi rinci, biasanya dilakukan pengeboran touch core dan
pengumpulan data?
D. TUJUAN PENELITIAN
2. Berdasarkan data berupa data log bor dan data geophysical well logging, maka
bantuan software.
data eksplorasi rinci yang telah diperoleh dan aspek ekonomi yang didasarkan
penunjang.
E. MANFAAT PENELITIAN
lebih akurat pada tahap eksplorasi rinci dan mengestimasi cadangan Batubara
penunjang.
F. LANDASAN TEORI
batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari tumpukan hancuran tumbuhan
yang terhumifikasi dalam kondisi tertutup udara atau dibawah permukaan air dan
fisika dan kimia. Batubara tersebut mengandung material karbon lebih dari 70%
berikut:
rendah.
c. Bituminous, dicirikan dengan sifat padat dan hitam. Batubara jenis ini
a. Tebal
Ketebalan dapat diukur antara lain dari data pemboran, pengukuran langsung,
mengukur tebal.
b. Luas
Luas yang dimaksud meliputi luas vertikal maupun horisontal dan pengukuran
a) Planimeter
rata- rata.
b) Template
tertentu,
pola titik, setiap titik merupakan pusat dari suatu luasan tertentu
pola garis sejajar, merupakan ukuran luas yang sama dari garis- garis
c) Perhitungan geometri
trapesium.
Proposal Kerja Praktik
PT Pasir Walanae Kab. Bone, Sulawesi Selatan
Dihitung dari data survai, misal dengan metoda koordinat. Pada batubara,
korelasi adalah proses yang sangat penting dalam penentuan luas sebaran
batubara.
c. Kadar
Penentuan kadar suatu endapan mineral merupakan kegiatan yang kritis dan
suatu endapan mineral tidak selalu sama. Dalam perhitungan cadangan diperlukan
perhitungan kadar rata-rata dari endapan mineral. Hasil perhitungan rata-rata yang
mempunyai faktor ketebalan dan SG yang tetap tetapi faktor luas yang
berbeda.
d. Berat
Berat dalam setiap satuan volume suatu endapan mineral banyak digunakan
dalam perhitungan cadangan. Oleh karena itu, perhitungan volume dan perubahan
percobaan.
ilmuwan, dan kalaupun ada perbedaan hanya berupa sedikit modifikasi dari sesuatu
yang sangat umum. Pada prinsipnya, metode perhitungan cadangan harus dapat
menghitung dengan cepat, dipercaya, dan mudah dilakukan cek ulang. Perbedaan
ini didasarkan oleh faktor struktur geologi, ketebalan, kadar, nilai ekonomi,
kedalaman, dan lapisan penutup. Oleh karena itu, dalam pemilihan metode
jumlah dan mutu kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan untuk dieksploitasi
a. Observasi Lapangan
b. Pemetaan
lereng awal jika peta telah tersedia maka hanya dilakukan ploting.
c. Pengambilan Conto
e. Pengolahan Data
pekerjaan studio, uji laboratorium dan analisa. Untuk Estimasi cadangan tidak lepas
dari metode yang akan digunakan, adapun metode perhitungan cadangan dapat
dikategorikan menjadi:
g) matematika.
metode ini:
c) Metode Triangular
d) Metode Penampang
garis singkapan batubara, peta parit uji, suur uji, dan pengeboran sebagai data
dasarnya, serta data olahan dari data dasar seperti peta isopach, peta isostruktur
Adapun data dasar dari permodelan endapan batubara yang diperlukan untuk
dianalisis selanjutnya antara lain peta topografi, peta geologi, peta parit uji, sumur
Pada peta topografi, skala peta topografi harus memenuhi syarat yaitu
minimal 1:2000 untuk tujuan studi kelayakan. Apabila peta masih dalam bentuk
hardcopy maka harus dibuat softcopy dengan mendigitasi peta tersebut dengan
perangkat digitizer. Apabila peta masih dalam bentuk data mentah hasil survei
(format x,y,z) maka harus dilakukan proses gridding dan contouring dengan paket
Pada peta parit uji, sumur uji dan pengeboran, data yang perlu ditampilkan
total kedalaman, ketebalan litologi dan keterangan litologi. Untuk parit uji dan
sumur uji perlu ditampilkan juga kedudukan perlapisan litologi (strike dan dip).
Tabel rekapitulasi dibuat secara sistematis, dibuat secara terpisah setiap seam
apabila terdapat lebih dari satu seam. Elevasi harus dinyatakan terhadap titik ikat
yang sama dengan titik ikat peta topografi dan data-data lainnya. Data dasar ini
kemudian diplot dalam satu peta digital yang memuat informasi topografi, informasi
geologi, sebaran singkapan, sebaran parit uji, sumur uji dan bor.
Dari data dasar permodelan endapan batubara, maka setelah diolah lebih
lanjut dengan metode yang sesuai, maka hasil pengolahan data tersebut antara lain
ketebalan pada peta ini merupakan tebal sebenarnya yang dapat diperoleh dari data
bor, uji paritan , uji sumuran atau dari singkapan. Peta ini juga dapat disusun dari
kombinasi peta isostruktur. Tujuan dari penyusunan peta ini adalah untuk
Peta Isostruktur (kontur struktur) menunjukkan kontur elevasi yang sama dari
top atau bottom batubara. Elevasi top dan bottom batubara dapat diperoleh dari
data bor. Peta isostruktur berguna untuk mengetahui arah umum (jurus) masing-
isooverburden.
(overburden) yang sama. Ketebalan tersebut dapat diperoleh dari data bor atau dari
kontur isostruktur dengan kontur topografi. Cukup penting sebagai dasar evaluasi
sebagai batasan awal dari penentuan pit potensial. Perbandingan antara volume
pada daerah cadangan, dapat dijadikan salah satu dasar penentuan batasan
penambangan.
Proposal Kerja Praktik
PT Pasir Walanae Kab. Bone, Sulawesi Selatan
Pelaksanaan penelitian ini berdasarkan oleh mata kuliah yang telah dan
H. TAHAPAN PENELITIAN
1. Studi Pendahuluan
lingkungan yang akan diteliti, dimana hasil dari studi pendahuluan ini akan
dan tahapan eksplorasi yang dilakukan di lokasi PT Pasir Walanae, Kabupaten Bone,
Sulawesi Selatan.
2. Studi Pustaka
referensi seperti dari buku teks, karya tulis ilmiah, referensi – referensi lainnya
Langkah studi pustaka ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari dan
mendapatkan landasan teori serta metode yang tepat untuk menyelesaikan dan
eksplorasi yang dilakukan oleh PT Pasir Walanae. Selain itu, juga dilakukan
Proposal Kerja Praktik
PT Pasir Walanae Kab. Bone, Sulawesi Selatan
wawancara terhadap pihak – pihak yang berkompeten dengan topik yang sedang
dibahas. Setelah data terkumpul, maka pengolahan data dapat dilakukan. Dalam
software. Serta berdasarkan data asumsi aspek ekonomi Batubara akan dilakukan
Analisis hasil yang dilakukan meliputi hasil dari kajian teknis yang telah
dan teknis.
Tabel 9.1
Tahun
2014 2015
Kegiatan
November Desember Januari Februari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Pustaka
Orientasi Lapangan
Pengambilan Data
Analisis Data
Penyusunan Laporan
dan Seminar
J. PENUTUP
Demikian Proposal Kerja Praktek ini saya buat sebagai penjelasan dan
pertimbangan bagi semua pihak. Untuk itu saya mengharapkan bantuan semua
pihak demi terlaksananya Kerja Praktek Ini. Atas perhatian dan dukungannya saya
K. DAFTAR PUSTAKA
Arif, Irwandi dan Gatut S. Adisoma. 2002. Buku Ajar Perencanaan Tambang. ITB
Proposal Kerja Praktik
PT Pasir Walanae Kab. Bone, Sulawesi Selatan
Ilyas, Asran. 2014. Modul Kuliah, Keenam dan Ketujuh: Pemodelan dan Evaluasi
Cadangan. Makassar: Teknik Pertambangan, Universitas Hasanuddin.
Jean, Bernard Chaussier and Jean Morer. 1987. Mineral Prospecting Manual.