Anda di halaman 1dari 12

PERHITUNGAN SUMBERDAYA BAUKSIT DENGAN BLOCK MODEL

MENGGUNAKAN ESTIMASI INVERSE DISTANCE WEIGHTING


PADA BLOK X PT. PUSAKA JAMAN RAJA
KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN BARAT

Elsa Megawati1), Budhi Purwoko2), M. Khalid Syafrianto3)


1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Tanjungpura Pontianak
2,3)
Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Tanjungpura Pontianak
Elsamegawati.em@gmail.com
Abstrak
Bijih bauksit laterit merupakan komoditi tambang yang mempunyai nilai jual yang tinggi, sehingga banyak
perusahaan yang berlomba mencari daerah yang prospek akan mineral ini. Nilai ekonomis yang dimiliki bijih
bauksit sangat memberikan dampak yang sangat bisa dirasakan oleh masyarakat yang berada pada daerah-
daerah tempat bauksit didapatkan dan diolah oleh perusahaan tambang, dimana dengan adanya perusahaan
tambang yang mengelola bauksit tersebut dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Perusahaan tambang bauksit juga memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan daerah yang dimasuki
oleh perusahaan tambang. PT. Pusaka Jaman Raja merupakan perusahaan yang sedang dalam tahap eksplorasi
di bidang penambangan bauksit yang terletak pada Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Provinsi
Kalimantan Barat. Perusahaan ini masih dalam berada tahap eksplorasi, Agar perusahaan ini dapat melakukan
tahapan penambangan dan produksi maka diperlukan perhitungan estimasi sumberdaya bauksit yang berpotensi
di perusahaan tersebut. Estimasi sumberdaya bauksit laterit adalah estimasi potensi dari bahan galian endapan
mineral bijih yang terletak di permukan bumi untuk mengetahui apakah endapan tersebut layak untuk
dilanjutkan ke proses penambangan bauksit laterit selanjutnya yaitu perhitungan cadangan bauksit laterit.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi sumberdaya dari bahan galian bijih bauksit laterit
serta mengetahui ketebalan endapan mineral, kedalaman tespit bor dan topografi dari area yang diestimasi
tersebut. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data log bor yang didapat dari perusahaan kemudian
diolah agar menjadi lebih rapi menjadi data assay, collar, litologi dan survey bauksit laterit yang mana data ini
akan dihitung dengan menggunakan metode Inverse Distance Distance menggunakan aplikasi Sofware Surpac
6.3.2. Berdasarkan estimasi sumberdaya bauksit laterit menggunakan Inverse Distance Weigthing dengan spasi
titik bor 50 meter dan COG 35% diperoleh tonase sumberdaya 3.230.315 ton dengan rata-rata kadar Al 2O3
48,71%.
Kata kunci : Sumberdaya, Bijih, Bauksit Laterit, Inverse Distance Weigthing

Abstrack
Laterite bauxite ore is a mining commodity that has a high selling value, so many companies are competing to
find prospects for this mineral. The economic value of bauxite ore has a very significant impact on the people
in the areas where bauxite is obtained and processed by mining companies, where the presence of mining
companies that manage bauxite can improve the economy and welfare of the community. The bauxite mining
company also contributes to increasing regional revenues entered by mining companies. PT. Pusaka Jaman
Raja is an exploration company in the field of bauxite mining located in Simpang Hulu District, Ketapang
Regency, West Kalimantan Province. This company is still in the exploration stage. In order for this company
to carry out mining and production stages, it is necessary to calculate the potential estimates of bauxite
resources in the company. Estimation of lateritic bauxite resources is an estimation of the potential of ore
mineral deposits located on the earth's surface to determine whether the deposits are feasible to proceed to the
next laterite bauxite mining process, namely the calculation of laterite bauxite reserves. The purpose of this
study was to determine the potential resources of the material extracted from laterite bauxite ore and determine
the thickness of mineral deposits, drill bit depth and topography of the estimated area. The data needed in this
study is the drill log data obtained from the company and then processed to become more neat into assay,
collar, lithology and survey of lateritic bauxite which this data will be calculated using the Inverse Distance
Distance method using the Surpac Software 6.3.2 application . Based on the estimation of laterite bauxite
resources using Inverse Distance Weigthing with a spacing of 50 meter drill points and 35% COG obtained
resource tonnage 3,230,315 tons with an average Al2O3 level of 48.71%.
Keywords: Resource, Ore, Bauxite Laterit, Inverse Distance Weigthing
I. PENDAHULUAN perusahaan yang bergerak di bidang penambangan
1.1 Latar Belakang bauksit pada Kecamata Simpang Hulu, Kabupaten
PT. Pusaka Jaman Raja merupakan Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Dimana

1
perusahaan ini masih dalam tahap eksplorasi, 3. Mengestimasi kadar dan tebal lapisan
Agar perusahaan ini dapat melakukan tahapan bauksit laterit dengan menggunakan metode
penambangan dan produksi maka diperlukan Inverse Distance Weighting.
perhitungan estimasi sumberdaya bauksit yang 4. Menentukan jumlah sumberdaya di Blok X.
berpotensi di perusahaan tersebut.
Perhitungan sumberdaya bauksit laterit 1.4 Pembatasan Masalah
merupakan suatu langkah yang penting untuk Batasan masalah dari penelitian ini adalah:
kelayakan keekonomisan suatu bahan galian dan 1. Perhitungan estimasi sumberdaya bauksit
merupakan langkah perhitungan formal terhadap tidak dipengaruhi oleh aspek-aspek
suatu material dalam penelitian ini yaitu bauksit ekonomi seperti halnya besarnya biaya
yang keterdapatannya secara alamiah. Penaksiran investasi yang akan dikeluarkan.
bauksit yang dilakukan dengan berbagai metode 2. Perhitungan sumberdaya dilakukan
didasarkan pada pertimbangan atas faktor-faktor menggunakan Block Model dengan
lapangan maupun teoritis. Parameter yang metode estimasi Inverse Distance
diperhitungkan dan di secara umum yaitu Weighting.
koordinat, kadar, volume, tonase, dan kuantitas 3. Perhitungan sumberdaya dilakukan dengan
mineral. Perhitungan bauksit dengan data-data menggunakan aplikasi software Surpac 6.3.2.
seperti koordinat, kadar, volume, tonase dan
kuantitas mineral harus optimal dalam arti harus
1.5 Manfaat Penelitian
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian
SNI atau lembaga-lembaga yang dapat 1. Manfaat Teoritis, sebagai bahan acuan atau
dipertanggungjawabkan. Dalam metode referensi bagi para peneliti dalam ilmu
perhitungan sumberdaya memiliki dua cara yaitu bidang pertambangan dalan perhitungan
secara manual dan modern (software). sumberdaya dengen menggunakan metode
Oleh karena itu, maka dilakukan penelitian Block Model dengan estimasi Inverse
Distance Weigthing.
mengenai kegiatan eksplorasi yang bertujuan
2. Manfaat praktis, dapat memberikan
untuk mengetahui jumlah sumberdaya bauksit gambaran mengenai desain dan perhitungan
laterit di PT. Pusaka Jaman Raja Kabupaten sumberdaya yang dapat menjadi acuan
Ketapang dengan menggunakan Block Model untuk perusahaan dalam perhitungan
dengan estimasi metode Inverse Distance cadangan bahan galian tambang.
Weighting.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bauksit
1.2 Perumusan Masalah bauksit merupakan mineral bijih alumina
Perumusan masalah pada penelitian ini yang dimanfaatkan sebagai bahan galian industri,
adalah berapakah besar jumlah sumberdaya sebagai bahan dasar pembuatan jenis logam
bauksit menggunakan Block Model dengan aluminium. Bauksit berasal dari endapan residual
estimasi metode Inverse Distance Weighting pada dari proses lateritisasi batuan asal. Bauksit adalah
bahan mineral yang heterogen, yang mempunyai
blok X di PT. Pusaka Jaman Raja
mineral dengan susunan terutama dari oksida
aluminium, yaitu berupa mineral buhmit
1.3 Tujuan Penelitian (Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O3 H20). Secara
Tujuan dilakuakan penelitian ini adalah : umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45-65
1. Menentukan batasan sebaran bauksit pada daerah %, SiO2 1-12 %, Fe2O3 2-25%, TiO2 >3 % dan H2O
penelitian. 14-36 %. (Tim Analisa dan Evaluasi Komoditi
1. Menentukan batasan sebaran bauksit pada Mineral Internasional Proyek Pengembangan Pusat
daerah penelitian. Informasi Mineral, 1984).
2. Memodelkan endapan bauksit laterit di Blok
2.2 Kegiatan Eksplorasi
X. Eksplorasi merupakan bagian dari
kegiatan pertambangan, dimana kegiatan dimulai
dari propeksi, eksplorasi, evaluasi, penambangan,
pengolahan, ekstraksi, dan pemasaran sampai
reklamasi. Namun seluruh kegiatan tersebut selalu
dilakukan, hal ini bergantung pada jenis bahan
galian, pemakaian bahan galian tersebut dan
permintaan pasar. Menurut Mc. Kinstry H.E dan Alan M. Bateman (ore deposit 1987), eksplorasi
2
didefinisikan sebagai kegiatan yang tujuan Keterangan :
akhirnya adalah penemuan geologis berupa Wi = Faktor bobot data grid i ( grid penaksir )
endapan mineral yang bernilai ekonomis. Selain itu di = Jarak antar grid i dengan grid yang
eksplorasi dapat juga diartikan sebagai pekerjaan ditaksir n = Faktor eksponen
selanjutnya setelah ditemukannya endapan mineral
berharga, yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk
mendapatkan ukuran, bentuk, letak (posisi), kadar Untuk Pan
1 kat Satu (g ers Inve
rata-rata, dan jumlah cadangan dari endapan …………. ………………..( Distance)
tersebut (Nurhakim, 2006).
=∑ / ( ) 1.1)
2.3 Metode Inverse Distance Weigthing ∑
Metode Inverse Distance Weigthing Untuk Pan
2 kat ua (g ers InvDistance
adalah salah satu dari metode penaksiran dengan . D … …… e
Square) … 1.2)
pendekatan blok model yang sederhana dengan
= ∑ …… / (…..(
mempertimbangkan titik disekitarnya. Asumsi dari )

metode ini adalah nilai interpolasi akan lebih
mirip pada data sampel yang dekat daripada yang Untuk Pan
3 kat iga (g er Inve
lebih jauh. Bobot (weight) akan berubah secara Cubic) …. T …………s Distance
linier sesuai dengan jaraknya dengan data sampel. = ∑ …… / (… (1.3)
Bobot ini tidak akan dipengaruhi oleh letak dari ∑ )
data sampel. Metode ini biasanya digunakan dalam siran
MakaZHasil :
industri pertambangan karena mudah untuk
Tak
digunakan. Pemilihan nilai pada power sangat
=
mempengaruhi hasil interpolasi. Nilai power yang
tinggi akan memberikan hasil seperti menggunakan
interpolasi nearest neighbor dimana nilai yang
didapatkan merupakan nilai dari data point terdekat
Gambar 2.1 Rumus Perhitungan Sumberdaya
(NCGIA, 2007).
Secara garis besar metode ini adalah Dengan Metode Inverse Distance
sebagai berikut (Latif, 2008) :
1. Penaksiran cadangan yang memiliki cara III. METODE PENELITIAN
dimana harga rata-rata titik yang ditaksir Penelitian yang dilakukan di PT. Pusaka
merupakan kombinasi linear atau harga Jaman Raja menggunakan metode penelitian
rata-rata terbobot (weighted average) dari kuanlitatif dengan pendekatan Analisis Data
data- data lubang bor disekitar titik Sekuder (ADS). ADS merupakan suatu metode
tersebut. Data di dekat titik yang ditaksir dengan memanfaatkan data sekunder sebagai bahan
memperoleh bobot yang lebih besar, utama. Data sekunder yang telah diperoleh dari
sedangkan data yang jauh dari titik yang perusahaan disajikan dalam bentuk instrumen
ditaksir bobotnya lebih kecil. Bobot ini penelitian yang telah teruji, kemudian diolah
berbanding terbalik dengan jarak data dari dengan menggunakan teknik uji statistik tertentu (
titik yang ditaksir. Mardalis, 2007).
2. Pilihan dari pangkat yang digunakan 3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian
(ID1, ID2, ID3, …) berpengaruh terhadap
ini adalah:
hasil taksiran. Semakin tinggi pangkat
1. Peta dasar
yang digunakan, hasilnya akan semakin
2. Foto Udara
mendekati hasil yang lebih baik
3. Aplikasi Surpac 6.3.2 Gemcom
Metode Inverse Distance Weigthing dapat
dapat dijelaskan pada rumus berikut.
3.2 Tahapan Penelitian
Dimana jika d adalah jarak titik yang 3.2.1 Studi Pustaka
ditaksir, z, dengan titik data, maka faktor Data-data yang diperoleh pada tahap ini
pembobotan w adalah didapat dari buku-buku atau sumber lain yang
Metode Inverse Distance Weigthing dapat berhubungan dengan genesa bauksit, metode
dapat dijelaskan pada rumus berikut. Dimana jika d perhitungan sumberdaya, misalnya jurnal dan
adalah jarak titik yang ditaksir, z, dengan titik data, laporan penelitian terdahulu.
maka faktor pembobotan w adalah :
3.2.2 Pengumpulan data
Data penelitian yang digunakan pada
penelitian ini yaitu data sekunder berupa data yang
diperoleh dari perusahaan yang diverifikasi
kembali oleh peneliti, dan diperoleh dari studi
pustaka yang berhubungan dengan masalah
penelitian.
3
Data- data yang diperlukan yaitu : data yang diperoleh dan keadaan aktual setelah
1. Geologi Regional eksplorasi, serta faktor-faktor yang menyebabkan
2. Analisis kadar bauksit perhitungan sumberdaya dapat tidak sesuai dengan
3. Luas area penambangan dan peta rencana.
daerah penelitian
3.5 Kesimpulan dan saran
Setelah diperoleh hasil dari sumberdaya
3.3 Pengolahan Data
bauksit dan permasalahan yang ada pada daerah
Pengolahan data yang dilakukan pada
penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil
penelitian ini adalah menggunakan data yang
adalah sumberdaya bauksit yang ada di PT. Pusaka
didapat dari pengambilan data sekunder.
Jaman Raja.
Dimana data-data tersebut diolah agar lebih
mudah dalam memecahkan masalah didalam
penelitian. Data yang telah dioleh tersebut yaitu
berupa :
1. Data assay merupakan data hasil yang
dilakukan dilaboratorium untuk
mendapatkan analisis kadar bauksit .
2. Data collar merupakan data koordinat tespit
(titik bor) dan elevasi tespit (titik bor).
3. Data litologi merupakan data susunan tespit
(profil) bauksit laterit titik bor.
4. Data survey merupakan data total
kedalaman tespit (titik bor).
Data-data di atas dihitung potensi
sumberdayanya dengan menggunakan metode
Block Model dengan estimasi Inverse Distance
Weigthing dengan bantuan Sofware Surpac 6.3.2.
Langkah – langkah dalam menghitung sumberdaya
dengan menggunakan metode Inverse Distance
dengan bantuan Software Surpac 6.3.2 yaitu (Rafiq
Rafsanjani, 2016):
1. Membuat database yang menjadi dasar dari
proses selanjutnya
2. Membuat permukaan geologi atau DTM
(Digital Terrain Model) dengan data yang Gambar 3.1 Diagaram Alir Penelitian
terbentuk dari koordinat bauksit dan serta
elevasi bauksit dari tiga titik X,Y,Z yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
membentuk segitiga) untuk litologi ore. 4.1. Hasil Penelitian
3. Membuat block model 3D (tiga dimensi Data yang diperoleh untuk melakukan
berdasarkan batas perhitungan sumberdaya estimasi sumberdaya didasarkan pada hasil
titik bor. eksplorasi yang telah dilaksanakan pada usaha
4. Membuat composit untuk litologi ore. penambangan yang dikelola oleh PT. Pusaka
5. Membuat constrain untuk litologi ore Jaman Raja. Data tersebut berupa data bor
6. Tambahkan atribut Al. Setelah ditambahkan perusahaan yang didapatkan dari hasil pemboran
atribut al maka didapatkan bentuk Blok di area blok X pada PT. Pusaka Jaman Raja. Data
Model dari litologi ore dengan perbedaan bor ini terdiri koordinat titik bor, elevasi titik bor,
warna sesuai dengan kadar bauksit. tebal lapisan, kadar serta tipe batuan pada setiap
7. Masukkan massa jenis bauksit yaitu 1,6 titik bor. Data titik bor yang digunakan dalam
ton/m³. penelitian ini sebanyak 507 titik dan data kadar
8. Mengestimasi block model 3D (tiga sebanyak 1231 data. Data yang diperlukan yaitu
dimensi) dengan metode inverse distance data hasil pemboran coring, dimana dari hasil
weigthing power 2. pemboran tersebut diperoleh data antara lain: hole
id, kadar (Al), easting, northing, elevation, depth,
dip. Data kadar tersebut diperoleh setelah data
3.4 Analisis Hasil pemboran dianalisis di laboratorium. Data-data
Teknik analisis data yang akan digunakan tersebut kemudian diakumulasi dalam satu tabel
pada penelitian ini adalah teknik analisis matematis data berupa tabel data spreedsheet yang
yaitu hubungan antara variabel-variabel yang selanjutnya diolah dengan bantuan MS. Excel lalu
diperoleh dari hasil pengukuran dilapangan dan data tersebut diimpor ke surpac 6.3.2 untuk
disesuikan dengan data sekunder yang didapat dari selanjutnya agar
perusaan kemudian menggunakan metode korelasi

4
dapat mengetahui sumberdaya bauksit laterit (Rina pada Tabel 4.3 yang selanjutnya dapat dilihat pada
Mustika dkk, 2015). lamipan C.
4.1.1 Permodelan Bauksit Laterit Tabel 4.3 Data Survey PT. Pusaka Jaman Raja
Permodelan dilakukan dengan
memproyeksi data lampiran A.
pemboran bauksit Tabel 4.1 Data Collar PT.
laterit menggunakan Pusaka Jaman Raja
perangkat lunak
Surpac 6.3.2 dengan
menggunakan data bor
sebanyak 508 (lima
ratus delapan) lubang
bor. Bauksit yang
dimodelkan dengan
menggunakan Block
Model regular atau
blok yang dibuat
teratur pada
permukaan.
Data log bor
bauksit yang
dibutuhkan untuk
membuat block model
dibagi menjadi empat
yakni:
1. Data Collar
Data collar,
merupakan data
yang meliputi
nama titik bor,
koordinat titik
bor, elevasi titik
bor, dan
kedalaman
lubang bor
bauksit yang
didapat dari hasil
pemboran. Data
collar berguna
untuk
memberikan
informasi tentang
lokasi titik-titik
bor, sehingga
dapat
digambarkan
pada lokasi
penelitian. Data
collar akan
dihubungkan
dengan data log
bor litologi
dengan range
penghubung pada
kolom nama
lubang bor.
Sebagian data
log bor collar
bisa dilihat pada
Tabel 4.1 yang
selanjutnya bisa
dilihat pada
190
45.4 67.2
46.6 57.1 19.8 1 .6
HOLE_ID
Max_Depth
batas 43 2.11 3.11 1 7 8.56 13

Dip Azimuth kedalaman batas kedalaman Data-data lubang bor


diatas, perlu dioleh
DAMR1000 lapisan atas lapisan bawah terlebih
DAMR1001 (top), batas (bottom), ketebalan dahulu sebelum
kedalaman (thickness), nama dilakukan
DAMR1002
lapisan bawah kedudukan batuan penginputan. Data
DAMR1003
(bottom), nomor (Regolith Type) lubang bor diolah
DAMR1004
sampel bauksit, dengan nama lain dengan
DAMR1005
kadar Al2O3, yaitu stratigrafi, dan menggunakan
DAMR1006 kadar SiO2, kode litologi. Pada Sofware Microsoft
-90 kadar Fe2O3, kode litologi terdapat Excel agar data
4. Data Assay kadar TiO2, keterangan top soil tersebut bisa dibuat
Data atau tanah pucuk, clay dengan rapi dan
kadar P2O3, dan
Assay bauksit laterit, dapat dibaca oleh
concretion
merupakan overburden dan Sofware Surpac
factor atau interburden. Untuk
data analisis 6.3.2.
faktor overburden dan
kualitas Pemodelan
bauksit yang pengembang. interburden. Sebagian dilakukan pada
meliputi data Sebagian data data geologi bisa semua sebaran titik
tentang hasil analisis kualitas dilihat pada Tabel 4.2 bor dan pemodelan
analisis bauksit dapat yang selanjutnya bisa juga berdasarkan
laboratorium dilihat pada dilihat pada lampiran kondisi geologi
pada coring tabel 4.4 yang B. Tabel 4.2 Data dengan
bauksit. Data selanjutnya bisa Geologi PT. Pusaka menggunakan
kualitas dilihat pada Jaman Raja aplikasi Sofware
bauksit lampiran D.
Surpac 6.3.2
terdiri dari Tabel 4.4 Data Assay
perhitungan
PT. Pusaka Jaman
nama titik suberdaya bauksit
Raja
bor (hole id), yang dilakukan
Dep
t h-
De
Al SiO Fe K
dalam estimasi
sumberdaya adalah
HOLE_I MAX HO HOL LOC Hole Id pt
X _ L E AT Fro 2 e
h- O

DAMR10 99294
D
E
E
_
4047
_
T
I
O
76.45
X m
T
o
d
a
Selimbun
HOL FROM sebagai berikut:
00 18
P P
11
Y N
6
5.73 LINEAR Auger l
g E_ID99294 4047 72.2 45.2 28.5
A a
DAMR1 TO
T P SAMP
H T E
m
LE
H REGOLITH
a
n #

DAMR1000 87323
1. Database
000 18 11 26 7 4 2.40 Pembuatan
DAM 99 404 66. 4.02 DAMR
9929 404 45. 27.9 DAMR1000 87324 4.23
R
1
29 7 94
1 63 8
1 002 4
18 09
6 5.23
71.8
6
3
9 2.60 database bauksit
DAMR DAMR1000 87325 5.23
0
0
66
LINEAR
1 9929 404
2 8
83 60.
3 laterit berfungsi
1 4.13 DAMR1001 87409
66.9 untuk membuat
DAMR1001 87410
Auger
3.52 4.02 suatu bentuk
Selimbun
OCZ sistem database
D 99 40 74. 4.63
g
003 1 84 8 9.55
3. Data Survey dari data log bor
A
M
R
29
4
46 51 4
5.02
2.27
2.5 Data survey, deerah penelitian
1
0 LINEAR
1 merupakan data yang (drilling),
3

Auger
meliputi nama titik sekaligus
bor, total kedalaman mempermudah
0 18 09 3
Selimbun
g DAMR
9929 404 70.6 58. 12.0
titik bor (max depth), dalam mengelola
2
99 40 69. 5.52
1 005 2
DAMR64 14
8 25 2
7
3
17.4
2.80
Kemiringan (dip) dan input data bauksit,
D 29 48 50
A
M
2
14
13 4
9929 404
1 006
DAMR
4 4
4.76
53.3
50. 2
1
5.97
Azimuth. Pada lokasi up date data
17 09 29 5
R
1
LINEAR
1 99
29
2 40
48
3.64
61.
0
penelitian, data bauksit, proses
67.9
pemboran yang
0
0
3 009 17 60 06 4.28 4.78
data, ouput data
1 4 2.77 0.5
Auger
diambil semuanya dan layout-nya
Selimbun tegak lurus atau untuk mengetahui
2
g
6 45 6 8.10 vertikal. Sebagian potensi bahan
. 7 5.48 3.10 2
data dapat dilihat galian tersebut.
6
0 Pembuatan
Data la a p
DAMR
1 008
99
29
4
4043
05 database pada PT.
Pusaka Jaman
DAMR 4048
geologi, merupakan pi s ) 1 17
99

data yang meliputi sa ( , 29


3 Raja digunakan
nama titik bor, n t untuk
batas kedalaman at o meminimalkasn

191
kesalahan bauksit yang soil, ore, data komposit
pengelompo akan maupun bauksit laterit,
kkan data menghasilkan bedrock tabel
serta penyebaran berdasarkan selengkapnya
kebenaran titik bor yang definisi dapat dilihat pada
data merupakan validasi dari lampiran E.
eksplorasi data dasar database. Tabel 4.5 Data
dalam melakukan Berikut Komposit Kadar Bauksit
segitiga yang adalah tabel Laterit
estimasi menutupi
sumberdaya. seluruh Hole Id Y X Z
Depth-
De
A Si F Kedala

Perancangan sistem
From p man
l2 O e2
topografi t
h
O O

estimasi
3 3

(Indarto, 2014). -
T
sumberdaya harus Dimana dalam
o

melihat parameter pembuatan data D


Gambar
yang 4.1 Peta Sebaran Titik
telah Bor A
M
R
DTM ini data 10
00

ditentukan sebagai yang


unit kontrol dalam diperlukan
99
29
41
8
melakukan adalah data
perhitungan string topo 40
47
11
maupun yang telah
standarisasi basis didesain pada 72
.2
26
(database) data bor. perangkat lunak
Database surpac 6.3.2 4.
23

bauksit dibuat agar data yang


berdasarkan ada dilapangan
5.
23

beberapa dseperti sama dengan 45

data log bor seperti .2


7
data yang
hole id (lubang dimasukan 28

bor), koordinat
.5
4
kedalam
tespit bor (easting, perangkat lunak 2.
40
northing, ini.
1

elevation/x, y, dan Gambar 4.2


z), kedalaman merupakan
lubang bor , kenampakan sebagai
ketebalan setiap contoh titik bor yang
lapisan bauksit telah dizoom dan
laterit (depth from – diatur sehingga
depth to), dan data menampilkan warna
kadar Al. yang berbeda antara
Hasil yang BD, CL, OCZ, SO
akan diperoleh dari dimana BD adalah
pengolahan data bedrock, SO adalah
bauksit laterit yang soil, CL adalah Gambar 4.2 Litologi
telah di import ke Gambar 4.3 Digital bauksit laterit OCZ Bauksit
dalam software Terrain Model adalah ore clay zone 2. Model DTM (Digital
Surpac 6.3.2 yaitu 3. Komposit yang merupakan Terrain Model )
berupa sebaran titik Kompo tanah lempung/kong, DTM merupakan
bor bauskit tiga sit merupakan dimana untuk permukaan menerus yang
dimensi dimana tahapan dalam memudahkan dalam dibuat dengan cara
gambar tespit ini pembuatan membedakan batas- menghubungkan kontur
menampilkan data dari batas penyebaran ore (string) setiap elevasi
gambaran sebaran database pada setiap lapisan. dengan jejaring yang
titik bor dengan drilling Titik bor yang menutupi dasar
ketebalan dan menjadi data dibedakan
kadar dari bijih string (*str). pewarnaannya juga
serta bentuk Dalam tahapan dimaksudkan untuk
lapisan dari ini, akan mempermudah dalam
endapan bauksit dilakukan melakukan estimasi
tersebut, Sebaran pemisahan sumberdaya dengan
tespit dapat dilihat data antara memisahkan kadar
pada gambar 4.1. layer geologi, ore diatas COG dari
misalnya layer masing-masing titik.

192
DAMR1002 9929418 404609
71.883
4.13
2.63
45.63
baru. serta hanya Tabel 4.6 Hasil
DAMR1003
27.99
9929214
2.60
404813
1.5
Selanjutnya, memperhatikan jarak Estimasi
66.984 2.52
5.02
9.55
60.38
2.27 2.5
dalam membuat dan belum Sumberdaya
DAMR1005 9929264
70.625
404814
2.76 lapisan geologi memperhatikan efek Bauksit laterit
4.76 58.27 DAMR1009 9929317 404860 67.206 4.28 4.78 57.11 13.64 2.77 0.5
12.03 2.80 2 bauksit laterit, pengelompokkan data
DAMR1006 9929417 404409 Segment 1
53.329
3.64
3.14
50.15 baik lapisan sehingga data dengan Al2O3 Volume Vol Ob Al2O3 SiO2
17.42 5.97 0.5
DAMR1007 9929267
67.945
404860
3.48
limonit dan jarak yang sama
35.0 -> 40.0 17188 6443.22 38.99 4.82
5.48
8.10
61.06
3.10 2 saprolit bauksit namun mempunyai
pola sebaran yang 40.0 -> 45.0 214375 39481.07 43.48 3.55
DAMR1008 9929417 404305
45.443
3.11
2.11
46.61
laterit, dapat
19.87 8.56 1
menggunakan berbeda masih akan 45.0 -> 50.0 1028125 209264.63 47.78 3.24
4 . Block Model data batas layer memberikan hasil 50.0 -> 55.0 171875 36150.84 51.30 3.51
Bloc bauksit laterit yang sama. Dapat
55.0 -> 60.0 1875 1437.64 57.19 5.50
k model yang telah dilihat gambar 4.5
merupakan dibuat DTM yang merupakan block 60.0 -> 65.0 0 0.00 0.00 0.00

bentuk untuk dari hasil model yang telah 65.0 -> 70.0 0 0.00 0.00 0.00
permukaan digitasi bauksit diestimasi dengan Segment Total 1433438 292777.40 47.46 3.34
bauksit laterit. Terlebih menggunakan motede
daerah IUP dahulu dalam Inverse Distance
dengan membuat block Weigthing, dimana Segment 2
warna-warna yang Al2O3 Volume
bentuk tiga model bauksit
Vol Ob Al2O3 SiO2
dimensi laterit, terlebih berbeda tersebut Fe2O3
yang dahulu merupakan hasil
35.0 -> 40.0 0 0.00
tersusun diketahui batas estimasi kadar dan 0.00 0.00
dari block bauksit tebal yang dipengaruhi 0.00

kombinasi laterit, latitude oleh jarak. Pada 40.0 -> 45.0 1563 2716.45 44.77 19.92 10.4
beberapa minimum dan 45.0 -> 50.0 33750 30948.64 48.16 17.21 8.6
block yang maksimum, 50.0 -> 55.0 140938 162804.60 53.43 9.25 9.2
tersusun longitude
55.0 -> 60.0 110625 154866.83 56.60 6.87 7.7
dalam minimum dan
60.0 -> 65.0 0 0.00 0.00 0.00 0
sebuah maksimum, dan
65.0 -> 70.0 0 0.00 0.00 0.00 0
bentuk 3D. elevasi
Terlebih minimum dan Segment Total 286875
351336.52 53.98 9.33 8.59
dahulu, maksimum
dalam bauksit laterit.
membuat Data- Segment 3
data yang telah Al2O3 Volume Vol
block Ob
Fe2O3
Al2O3 SiO2
model, didapat, pengestimasian block model hasil penelitian ini
harus dijadikan
batas kadar atau Cut
mempunyai parameter
Off Grade yang 4.1.3. Hasil
block dasar untuk membuat
digunakan perusahaan Perhitungan
yang kerangka
adalah sebesar > 35% Sumberdaya
nantinya (dasar) block
yang merupakan Perhitungan
akan di buat model.Contoh contoh blok yang akan volume bauksit laterit
menjadi block model dihitung kadar dan dilakukan dengan
constrain dapat dilihat tebal dengan menghitung masing-
pada gambar menggunakan estimasi masing ketebalan blok
bauksit
4.4. Inverse Distance bauksit. Jumlah volume
Metode Weigthing. bauksit laterit tersebut
Inverse kemudian dikalikan
Distance dengan densitas material
Weighting yaitu 1,6 ton/m 3 untuk
Estimasi mendapatkan nilai tonase
sumberdaya pada dari endapan. Jumlah
penelitian ini tonase bauksit laterit
dilakukan dengan inilah yang terhitung
metode inverse sebagai sumberdaya.
distanse dengan COG Adapun hasil perhitungan
yaitu 35 % Al. sumberdaya bauksit
Metode ini didasarkan laterit dengan metode
pada estimasi titik inverse distance dapat
Gambar 4.4 Block Gambar 4.5 Blok
dan tidak bergantung dilihat pada tabel
Model Model Bauksit COG >
pada ukuran blok 35 % dibawah.
4.1.2 Estimasi
193
35.0 -> 40.0 material. Pra- tersier (kapur) pengaruh sebaran bauksit
Densitas yang didukung laterit di lokasi
193125 257156.80 37.56
38.55 3.26
material sangat dengan iklim tropis penelitian. Dimana
berperan daerah penelitian, Sistem block model
40.0 -> 45.0 218750
penting dalam curah hujan yang secara keseluruhan
45.0 -> 50.0 306250 melakukan tinggi dan mekanisme merupakan support
50.0 -> 55.0 525625 estimasi, hal ini proses pelapukan geometri 3D untuk
55.0 -> 60.0 262813
disebabkan untuk terjadinya penaksiran nilai kadar
karena densitas proses lateritisasi Al2O3, Si2O3 dan
60.0 -> 65.0 3438
material adalah pembentukan Fe2O3 pada masing-
65.0 -> 70.0 0
suatu parameter endapan dan masing blok estimasi
Segment Total 1510000 yang digunakan karakterisitik bauksit sumberdaya. Block
Grand Total 3230313 untuk yang dihasilkan pada model yang digunakan
mendapatkan daerah penelitian. dalam estimasi
4.1.4. Parameter angka tonase Bauksit yang sumberdaya endapan
dalam dari suatu terbentuk pada PT. bauksit laterit akan
Estimasi cadangan yang Pusaka Jaman Raja berupa tiga dimensi
Perh didapatkan dari adalah jenis gibsit panjang, lebar dan
itungan hasil kali yang terbentuk pada tinggi. Block model ini
sumberdaya volume dengan lapisan tanah andosol dibuat dengan ukuran
terlebih densitas dan catena, termasuk dimensi dari unit block
dahulu harus material itu endapan bauksit model 25x25x0.5 meter,
mengetahui sendiri. Adapun residu hasil dimana penentuan block
parameter- densitas pelapukan batuan model ini dibuat
parameter material bijih (insitu). Pada daerah berdasarkan 1/2-1/3
penting yang bauksit pada PT. penelitian setiap jarak antar titik bor.
akan Pusaka Jaman batuan dasar Dimana jarak rata-rata
digunakan Raja adalah memiliki karakteristik titik bor dalam luasan
dalam sebesar 1.6 bauksit laterit tertentu area penelitian adalah
estimasi ton/m3. diantaranya sekitar 50 meter.
sehingga Selain itu granodiorit Interpolasi untuk
estimasi yang untuk menghasilkan tanah data kadar Al2O3, SiO3
dilakukan mengestimasi laterit berwarna dan Fe2O3 pada cell
akan lebih bijih,tentunya merah bata dengan yang belum diketahui
akurat ada kadar batas tekstur bauksit agak kadarnya dilakukan
hasilnya. penambangan kasar terdapat berdasarkan data kadar
Adapun yang dilakukan mineral kuarsa, diorit Al2O3, SiO3 dan Fe2O2
parameter- sehingga kuarsa membentuk hasil data assay (analisis
parameter klasifikasi bijih endapan tanah laterit kadar) pada tiap meter
penting yang bauksit berbeda. berwarna kuning kedalaman lubang bor
digunakan Dari data keorangean dengan disekitarnya. Metode
dalam perusahaan kondisi estimasi digunakan
estimasi didapatkan batuan/sampel lebih untuk menghitung
diantaranya parameter halus dengan mineral daerah perngaruh lubang
yaitu densitas klasifikasi yang cenderung lepas bor yang diperkirakan
dan diorit menghasil terdapat endapan bauksit
bijih bauksit 4.2 Pembahasaan kan warna tanah laterit namun tidak
dengan cut off PT. Pusaka cenderung coklat diketahui besaran dan
grade Al ≥ 35%. Jaman Raja memiliki hingga coklat gelap tebal kadar
Dari parameter- penyebaran bauksit dengan tanah laterit
parameter yang yang besar yang berwarna kuning.
disebutkan didukung dengan Sering ditemukan
sebelumnya, adanya batuan dasar rembesan air, boulder
estimasi batuan dasar yang fresh rock, lempung
sumberdaya bersifat asam- dan pasir silika pada
dengan metode intermediet (seperti bagian bawah.
inverse distance Sienit, Diorit
Penggunaan
dengan kuarsa,Granodiorit
metode block model
menggunakan dan Nefelin) yang
pada area pemboran di
Software Gemcom membuat daerah
Blok X pada PT.
Surpac 6.3.2 dapat penelitian kaya
Pusaka Jaman Raja,
kita lakukan. dengan komposisi
dapat mewakili daerah
unsur Al berumur
194
yang ada interpolasinya. n ini yaitu n jumlah
pada daerah Dimana Model sumberdaya
pengaruh estimasi dengan Block pada bauksit
tersebut. Pada metode Inverse Reguler laterit
penelitan ini Distance dengan (Al2O3) :
digunakan Weighting ini ukuran  35%-40%
metode jumlah block sebesar
maksimum data 25x25x0.
estimasi 210.313 m3
Inverse yang digunakan 5 bantuan  40%-45%
Distance sebanyak 15 Aplikasi sebesar
data dengan Surpac
Weigthing. 434.688 m3
jumlah data 6.3.2.
Prinsi  45%-50%
minimum 2. Estimasi
p dasar sebesar
sebanyak 3 tebal dan
metode ini 1.368.125 m3
data. Area kadar
yaitu dengan  50%-55%
pencarian data bijih besi
mempertimba sebesar
(search area) pada
ngkan data
berbentuk 838.438 m3
titik Block  55%-60%
lingkaran Model
sekitarnya, sebesar
dengan radius menggun
dengan horizontal 375.313 m3
asumsi nilai akan  60%-65%
pencarian data metode
blok akan sebesar 50 sebesar 3.438
lebih mirip Inverse m3
meter.
dengan data Distance Jumlah
Parameter
titik bor yang Weigthin keseluruhan
power yang
lebih dekat g power sumberdaya
digunakan
daripada 2. bauksit
bernilai 2. Jadi,
yang jaraknya 3. Berdasark laterit
hasil dari
lebih jauh. an dengan
perhitungan
Nilai pangkat permodela kadar Al2O3
sumberdaya
pada estimasi n rata-rata
bauksit laterit di
Inverse menggun 48,71 %
daerah
Distance akan
penelitian ini adalah
Weigthing block sebesar
dengan block
ditunjukkan model 3.230.313
model
regular
dengan menggunakan m3.
square, cubic yang
estimasi Inverse
dan diestimasi 5.2 Saran
Distance
dengan Saran
seterusnya Weigthing
metode yang dapat
yang adalah sebesar
Inverse penulis
merupakan 3.230.313 m³
Distance sampaikan adalah
nilai power. dengan kadar
Weigthin sebagai berikut:
Semakin 48.71 %.
g Power 1. Perhitungan
tinggi power
2, maka sumberdaya
pada estimasi V. PENUTUP didapatka dengan Pemodelan
ini maka nilai 5.1 Kesimpulan
blok yang Berdasa Block Model (Kriging).
didapat akan rkan hasil Regular yang 2. Dari hasil
mendekati penelitian dan diestimasi perhitungan
nilai titik bor pembahasan, dengan metode sumberdaya yang
yang ada adapun Inverse dilakukan pada
didekatnya. kesimpulan Distance PT. Pusaka Jaman
Sehingga yang dapat Weigthing Raja diharapkan
pemilihan ditarik adalah Power 2 di PT. dapat dijadikan
nilai power sebagai berikut Pusaka Jaman bahan lanjutan
dilakukan : Raja dapat untuk perhitungan
dengan dijadikan bahan cadangan bauksit.
1. Permode
cermat, lanjutan untuk
lan yang
karena sangat perhitungan
digunaka
sumberdaya DAFTAR PUSTAKA
mempengaru n pada
menggunakan Badan Standardisasi
hi hasil penelitia
Geostatistika Nasional (BSN).
195
1998. Cadangan, Neighbourh McKinstry H.E.,
Amandeme Departemen ood Point Batemanm,
n 1 SNI Teknik (NNP), A.M., 1987.
13-4726- Pertambanga Inverse Ore
1998 n Fakutas Distance Deposit,
Klasifikasi Ilmu Weighted 3rd, John
Sumberda Kebumian (IDW) dan wiley &
ya Mineral dan Kriging Son, New
dan Teknologi pada York.
Cadangan. Mineral Perhitunga
Institut n cadangan Mustika. R, Sri
D.r. Idrus. A, Teknologi Nikel Widodo dan
2007, Bandung. Laterit. Nurliah
Eksplor Fajar. 2015.
asi Istarno, 2014, Mardalis. 2007. Estimasi
Sumberd Pengertian Metode Sumberdaya
aya tentang Penelitian Nikel
Mineral. DEM, DTM, Suatu Laterit
Sejarah Pendekatan
Jurusan Dengan
Perkembanga Proposal.
Teknik Metode
n MTD, Bumi Aksara.
Geologi Inverse
Hubungan Jakarta.
Fakultas Distance
MTD dengan
Teknik, Weigthing
Ilmu lain,
Universi (IDW) Pada
Diktat,
tas PT. Vale
Jurusan
Gadjah Indonesia,
Teknik
Maha. Tbk.
Geodesi,
Kecamatan
Fakultas
D.r. Eng. Nuha
Teknik,
Syafrizal Provinsi
Universitas
. 2013. Sulawesi
Gadjah Mada,
Model Selatan.
Yogyakarta.
Blok, Jurnal
Basis Geomine,
Karno, W. 2012. vol 01.
Data,
Kajian
Metode
Kebijakan
Estimasi National Center
Pengembang
Cadang for
an Industri
an. Geogra
Mineral
Program phic
Sebagai
Studi Inform
Kawasan
Teknik ation
Ekonomi
Pertamb and
Khusus.
angan. Analysi
Jakarta: Pusat
Institut s.
Data dan
Teknolo (NCGI
Informasi
gi A)
Energi dan
Bandung 2007.
Sumber Daya
. Interpo
Mineral
lation:
Kementerian
Gemcom Company, Inverse
Energi dan
2007, Distan
Sumber Daya
Tutorial ce
Mineral
Surpac, Weight
2012.
Gemcom, ing.
Australia.
Latif, A. A., 2008.
Nurhakim. 2006. Teknik
Haris, W.A., 2005, Studi
Eksplorasi. Banjarbaru.
Modul Perbandin
Teknik
Metode gan Pertambangan,
Perhitung Metode Unlam.
an Nearest

196
Prodjosumart mine, Guide
o.P. Vol 04. to
199 Geomo
6. Tim Analisa rpholo
Pen dan gic
gant Evalua aerial
ar si photog
Tek Komod raphic
nolo iti interpr
gi Minera etation
Min l and
eral. Interna mampp
Ban sional ing.
dun Proyek
g, Penge
ITB. mbang
an
Rafsanjani, Pusat
R.M Inform
, asi
Dja Minera
mali l.
ddin 1984.
dan Pengk
Has ajian
Bauksi
bi
t,
Bak
Alumin
ri.20
a,
16.
Alumu
Esti
nium
maa
(Study
si
of
Sum
Bauxit
berd
e-
aya Alumin
Nike a-
l Alumu
Late nium).
rit Depart
den emen
gan Pertam
Men bangan
ggu dan
nak Energi,
an Direkt
Met orat
ode Pertam
ID bangan
W Umum
Di , Pusat
Pro Penge
vins mbang
i an
Sula Teknol
wesi ogi
Ten Minera
gga l.
ra.
Jurn Van Zuidam, et,
al al
Geo 1983.

197

Anda mungkin juga menyukai