Anda di halaman 1dari 50

ANALISIS WAKTU PENGGUNAAN ALAT GALI MUAT PADA

PENGUPASAN TANAH PENUTUP (OVERBURDEN) TAMBANG


BAUKSIT PT. ANUGERAH BORNEO MARUYA PERSADA
KECAMATAN JELAI HULU KABUPATEN KETAPANG

TUGAS AKHIR

OLEH :
DONI SAPUTRA
NIM. 302 2018 423

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
2021
ANALISIS WAKTU PENGGUNAAN ALAT GALI MUAT PADA
PENGUPASAN TANAH PENUTUP (OVERBURDEN) TAMBANG
BAUKSIT PT. ANUGERAH BORNEO MARUYA PERSADA
KECAMATAN JELAI HULU KABUPATEN KETAPANG

Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan


Diploma III Program Studi Teknik Pertambangan
di Jurusan Teknik Pertambangan

OLEH :
DONI SAPUTRA
NIM. 302 2018 423

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

ANALISIS WAKTU PENGGUNAAN ALAT GALI MUAT PADA


PENGUPASAN TANAH PENUTUP (OVERBURDEN) TAMBANG
BAUKSIT PT. ANUGERAH BORNEO MARUYA PERSADA
KECAMATAN JELAI HULU KABUPATEN KETAPANG

OLEH :

DONI SAPUTRA
NIM. 304 2018 423

Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan Disahkan Sebagai Salah satu Persyaratan
untuk Menyelesaikan Program Studi Pendidikan Diploma 3
pada Jurusan Teknik Pertambangan
Politeknik Negeri Ketapang

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Syarifah Aqla,S.Pd.MT Herman.S.Si.,M.T


NIP. 198906232019032015 NIP.19889091192019031014

Mengetahui, Disahkan,
Direktur Ketua Jurusan

Endang Kusmana,S.E.,M.M.,Ak.,CA Herman.S.Si.,M.T


NIP.196810302001121002 NIP.19889091192019031014
LEMBAR PERNYATAAN PENGUJI

Yang bertanda tangan dibawah ini, Dosen penguji Tugas Akhir pada Jurusan Teknik
Pertambangan Politeknik Negeri Ketapang menyatakan bahwa Tugas Akhir atas
nama:
Nama : Doni saputra
NIM : 203 2018 423
Judul : Analisis Waktu Penggunaan Alat Gali Muat Pada Pengupasan Tanah
Penutup (Overburden) Tambang Bauksit PT. Anugerah Borneo Maruya Persada
Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang

Telah diuji dalam Sidang Tugas Akhir pada tanggal 19 Agustus 2021.

Disetujui Oleh:

Penguji I Penguji II

Sartika, S.Si.,M.T Idris Herkan Afandi, SP.d.,M.T


NIP.19900121201803200 NIP. 198811042019031004
1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Informasi Data Pribadi :

Nama Lengkap : Doni saputra


Tempat, Tanggal lahir : Sungai kerta, 06 November 1998
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Alamat : Jalan Rangga Sentap, Gang Otomotif
Kel. Sukaharja, Kec. Delta Pawan, Kabupaten
Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat
Status : Belum Menikah
Agama : Kristen Protestan
Kewarganegaraan : Indonesia
No.Telpon/HP : 0822 5034 6937
Email : donidoank46@gmail.com

Pendidikan Formal :

2005 – 2011 : SD Negeri 04 Batu Mas, Nanga Tayap

2011 – 2014 : SMP Pangudi Luhur St. Alquino Tumbang Titi

2014 – 2917 : SMA Santo Petrus Ketapang

2018 – 2021 : Politeknik Negeri Ketapang

Demikianlah daftar riwayat hidup penulis yang disusun dengan sebenar-benarnya.

Ketapang, Juli 2021

Penulis
ANALISA PRODUKTIVITAS DAN WAKTU PENGGUNAAN
ALAT BERAT EXCAVATOR PADA PENGUPASAN TANAH
PENUTUP (OVEERBURDEN)

ABSTRAK

Doni Saputra(1), Syarifah aqla,S.Pd.MT 1(2), Herman.S.Si.,M.T 2(3),


Jurusan Teknik Pertambangan Politeknik Negeri Ketapang
Dalam aktivitas kegiatan penambangan diawali dengan kegiatan pengupasan lapisan
tanah penutup (overburden) dengan menggunakan metode in fit dump yaitu metode
penambangan dengan cara mengupas tanah penutup kemudian disimpan ke sisi kiri dan ke
sisi kanan.Kegiatan pengupasan dipengaruhi oleh produktivitas alat mekanis yang merupakan
kemampuan kerja alat selama berproduksi, yang dihitung dalam satuan waktu tertentu. Untuk
produktivitas alat mekanis di perlukan data waktu siklus alat mekanis, dimana waktu yang
diperlukan untuk melakukan satu siklus kerja disebut waktu siklus (Cycle time). Oleh karena
itu penting untuk mengetahui kemampuan produktivitas alat berat agar dapat
memperhitungkan waktu penyelesaian kegiatan pengupasan overburden sehingga sesuai
dengan rencana dan memperlancar kegiatan produksi yang berdampak pada tercapainya
target produksi perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT. ABMP blok 08 pit jasmin site
limus, dengan tujuan untuk mengetahui produktivitas kerja alat berat dan mengetahui waktu
yang dibutuhkan alat berat dalam menyelesaikan pekerjaan galian. metodologi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai
alat menganalisis keterangan mengenai apa yang diketahui. Untuk mendapatkan hasil
penelitian makadilakukan perhitungan menggunakan rumus produktivitas dan perhitungan
volume galian tanah penutup (overburden) untuk dapat mengetahui waktu penggunaan alat
gali muat. Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas pada pekerjaan pengupasan
overburden menggunakan 2 unit excavator sebesar 359,002 m3/jam, produksi per hari
2.871,957 m3/hari dengan waktu 25 hari. Hasil penelitian ini menunjukan bahwasanya
pengelolaan dan pemanfaatan alat berat yang baik dapat mempercepat target waktu yang
diharapkan.

Kata Kunci : Overburden,Produktivitas, Cycle time


KATA PENGANTAR

Pada kesempata ini penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Atas ke hadiratnya sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini tepat pada
waktunya. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas
akhir oleh mahasiswa jurusan Teknik Pertambangan pada semester VI (enam).
Tujuan dari penelitian yang dilakukan di PT. Anugerah Borneo Maruya Persada
yaitu, untuk Mengetahui kemampuan produktivitas alat berat pada pengupasan tanah
penutup (overburden) dan lama waktu penggunaan alat berat.
Penulis berharap tugas akhir ini dapat menambah wawasan mahasiswa
khususnya jurusan Teknik Pertambangan mengenai pengupasan tanah penutup
(overburden) pada tambang bauksit. Pada penulisan tugas akhir ini masih banyak
kekurangan terutama dari keterbatasan pada jurnal yang ada mengenai pengupasan
tanah penutup (overburden) pada tambang bauksit. Tetapi berkat bantuan dari
berbagai pihak maka laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Untuk itu tak lupa pula penulis sampaikan banyak terima kasih dan mengungkapkan
rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Endang Kusmana, S.E.,M.M.,AK.C.A, selaku Direktur Politeknik
Negeri Ketapang.
2. Bapak Herman, S.Si., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Pertambangan dan
Dosen Pembimbing II.
3. Bapak Firman, S.Pd., M.P.Fis selaku ketua prodi Teknik Pertambangan.
4. Ibu Syarifah Aqla, S.Pd.M.T selaku Dosen Pembimbing I.
5. Ibu Sartika selaku dosen penguji I yang telah banyak memberi saran dan
masukan dalam penulisan laporan ini.
6. Pak Idris Herkan, selaku dosen penguji II yang dimana telah banyak
memberi saran dan masukan dalam penulisan laporan ini
7. Bapak Slamet Mulyono selaku General manager di PT. ABMP Site Limus.
8. Bapak Agus Haryadi selaku Mine Supervisor sekaligus pembimbing
lapangan.
9. Bapak Agus haryadi selaku pembimbing lapangan.
10. Seluruh karyawan PT. Anugrah Borneo Maruya Persada
11. Kedua orang tua yang senantiasa selalu memberikan dukungan serta doa
yang amat tulus dalam proses menyelesaikan tugas akhir ini.
12. Teman-teman seperjuangan yang telah bekerja sama dengan baik selama
proses penyelesaian tugas akhir.
Penulis menyadari dalam proses pembuatan tugas akhir ini masih jauh dari kata
sempurna oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan, guna perbaikan di masa yang akan mendatang.

Ketapang,  Juli 2021

Doni saputra
DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................. 2
1.4 Batasan Masalah............................................................................. 2
1.5 Metodologi Penelitian..................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan..................................................................... 4
BAB II GEOLOGI REGIONAL...................................................................... 6
2.1 Geologi regional............................................................................. 6
2.2 Statigrafi Regional.......................................................................... 7
2.3 Geomorfologi.................................................................................. 9
BAB III TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 12
3.1 Bauksit............................................................................................ 12
3.2 Tanah Penutup (overburden).......................................................... 13
3.3 Waktu Kerja effektif....................................................................... 14
3.4 Efisiensi Kerja Alat......................................................................... 16
3.5 Produktivitas Alat Gali Muat.......................................................... 16
3. Produktivitas Alat Gali Muat................................................................. 18
BAB IV METODE PENELITIAN................................................................... 20
4.1 Jenis Penelitian............................................................................... 20
4.2 Lokasi Penelitian............................................................................ 20
4.3 Prosedur Pengumpulan Data........................................................... 20
4.4 Prosedur Penelitian......................................................................... 21
BAB V HASIL PENELITIAN......................................................................... 22
5.1 Hasil................................................................................................ 22
5.2 Pembahasan.................................................................................... 23
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 24
6.1. Kesimpulan..................................................................................... 24
6.2. Saran............................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 25
LAMPIRAN .................................................................................................... 26
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Klasifikasi Efisiensi Waktu Kerja…………………………... 15


Tabel 3.2 Faktor Efisiensi Kerja (E) ....................................................... 15
Tabel 3.3 Faktor pengisian Bucket (Peurifoy, 2006)......................... 18
Tabel 5.1 Produktivitas Alat Gali Muat………………………………... 22
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Geologi Regional…………………………………………….. 11


Gambar 2.1 Peta Kesampaian Daerah……………………………………. 20
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Spesifikasi Excavator Komatsu Pc 200 8MO ............................... 27


Lampiran 2 Spesifikasi Excavator Komatsu Cat 330 D2 L.............................. 29
Lampiran 3 Cycle time Excavator Cat Pc 330................................................ 30
Lampiran 4 Cycle time Excavator Komatsu Pc 200 8MO................................ 31
Lampiran 5 Jadwal Kerja Perusahaan............................................................... 30
Lampiran 6 Produktivitas Alat Gali Muat........................................................ 31
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT. Anugerah Borneo Maruya Persada (ABMP) merupakan perusahan yang
bergerak dibidang pertambangan. Material yang diproduksi oleh PT. ABMP adalah
bijih bauksit. Kebutuhan pasar untuk bijih bauksit sangat besar untuk pemenuhan
kebutuhan logam alumina di sektor perindustrian bahan logam. PT. ABMP
bekerjasama dengan PT. Bukit Betung Sejahtera (BBS) yang memiliki ijin usaha
pertambangan untuk melakukan usaha pertambangan.
PT. BBS mempunyai ijin kuasa pertambangan dengan luas konsensi seluas
22.500 Ha. Lokasi penambangan terdapat di Dusun Limus Desa Tapan Jaya
Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Waktu yang
diperlukan untuk sampai ke lokasi penambangan dari Kota Ketapang + 5 jam
menggunakan sepeda motor.
Sistem penambangan yang diterapkan oleh PT. ABMP adalah sistem tambang
terbuka. Dalam aktivitas penambangan diawali dengan kegiatan pengupasan lapisan
tanah penutup (overburden) dengan menggunakan metode in fit dump yaitu metode
penambangan dengan cara mengupas tanah penutup kemudian disimpan ke sisi kiri
dan ke sisi kanan.
Kegiatan pengupasan dipengaruhi oleh produktivitas alat gali muat yang
merupakan kemampuan kerja alat selama berproduksi, yang dihitung dalam satuan
waktu tertentu. Untuk produktivitas alat gali muat di perlukan data waktu siklus alat,
dimana waktu yang diperlukan untuk melakukan satu siklus kerja disebut waktu
siklus (Cycle time). Target waktu penyelesaian pengupasan overburden di blok 08 pit
jasmin yaitu selama 20 hari dengan luas lahan 19,74 Ha, oleh karena itu penting
untuk mengetahui kemampuan produktivitas alat gali muat dan waktu penggunaan
alat agar dapat mencapai target waktu penyelesaian kegiatan pengupasan overburden
yang ditetapkan perusahaan sehingga sesuai dengan rencana dan memperlancar
kegiatan produksi yang berdampak pada tercapainya target produksi perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Berapakah produktivitas alat gali muat pada kegiatan pengupasan
overburden di blok 08 site limus
2. Berapakah waktu yang dibutuhkan alat gali muat dalam menyelesaikan
pengupasan overburden di PT. ABMP blok 08 pit jasmin site limus

1.3 Tujuan Penelitian


Dari rumusan masalah diatas, maka dapat diambil tujuan penelitian pada tugas
akhir ini adalah :
1. Mengetahui produktivitas alat gali muat pada kegiatan pengupasan
overburden di blok 08 site limus
2. Mengetahui waktu yang dibutuhkan alat gali muat dalam menyelesaikan
pengupasan overburden

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dari penelitian ini, ialah :
1. Lokasi kegiatan penelitian diadakan di Desa Tapan jaya di lokasi tambang
PT. ABMP blok 08 pit jasmin site limus
2. Alat gali muat yang diamati adalah excavator komatsu pc 200 -8MO dan
excavator cat 330 D2 L
3. Tidak memperhitungkan aspek ekonomis dalam kegiatan pengupasan
overburden

1.5 Metodologi Penelitian


Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis
keterangan mengenai apa yang diketahui. (Multriwahyuni, A., Gusman, M., dan
Anaperta, Y.M., 2017).
Adapun tahapan penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Studi literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan berbagai referensi
berupa jurnal, buku dan laporan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
terkait pengupasan tanah penutup (overburden), hal ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana cara menganalisa pengupasan tanah penutup
(overburden).
2. Observasi dan Pengambilan Data
Data yang iambil berupa data primer dan data sekunder. Adapun data primer dan
data sekunder ialah sebagai berikut :
1) Data Primer
Data primer pada kegiatan pengupasan tanah penutup (overburden)
meliputi :
- Cycle time alat alat gali muat
- Produktivitas alat gali muat
- Volume ketebalan tanah penutup (overburden)
2) Data Sekunder
Data sekunder pada kegiatan pengupasan tanah penutup (overburden)
meliputi :
- Spesifikasi Excavator
- Peta geologi regional
- Peta kesampaian daerah
3) Pengolahan Data
Pengolahan data berupa perhitungan cycle time, produktivitas dan
effisiensi alat mekanis menggunakan persamaan perhitungan teoritis.
4) Analisa dan Pembahasan
Analisa data merupakan kegiatan pencarian solusi dari permasalahan yang
ada berdasarkan data – data yang telah dikumpulkan. Pada penganalisaan
data, data – data cycle time, produktivitas, effisiensi dianalisa berdasarkan
teori, kemudian dilakukan pembahasan pada setiap bagian yang telah
dilakukan perhitungan.
5) Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh setelah dilakukan Analisa antara hasil pengolahan
data yang telah dilakukan dengan permasalahan yang ada.

1.6 Sistematika Penulisan


Adapun Sistematika penulisan Tugas akhir adalah sebagai berikut :
1. Halaman Sampul Depan/Cover
2. Halaman Judul
3. Lembar Pengesahan Tugas Akhir
4. Lembar Pernyataan Penguji
5. Riwayat Hidup
6. Abstrak
7. Kata Pengantar
8. Daftar Isi
9. Daftar Tabel
10. Daftar Gambar
11. Daftar Singkatan
12. Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Batasan Masalah
1.5 Metodologi Penelitian
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II GEOLOGI REGIONAL
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
4.2 Lokasi Penelitian
4.3 Prosedur Pengumpulan Data
4.4 Prosedur Penelitian
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Hasil
5.2 Pembahasan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
GEOLOGI REGIONAL

2.1 Geologi Regional

Geologi Regional berdasarkan analisa dari Peta Geologi Lembar Ketapang


dengan skala 1 : 250.000 yang diteliti oleh E. Rustadi (GRDC) dan F. DE Keyner
(AGSO) 1993, maka kondisi Geologi Regional di daerah penelitian sebagai berikut :
2.1.1 Endapan Bauksit
Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar aluminium tinggi,
kadar besi rendah dan sedikit kadar kuarsa bebas. Pada saat batuan mengalami
pelapukan kimiawi unsur kimia silika (Si) terlarut dan terlepas dari ikatan
kristal begitu juga sebagian unsur besi. Alumina, Titanium dan mineral oksidasi
terkonsentrasi sebagai endapan residu. Batuan yang dapat memenuhi persyaratan
itu antara lain nephelin sienit, batuan lempung/serpih. Batuan itu akan
mengalami proses lateritisasi (proses pertukaran suhu secara terus menerus sehingga
batuan mengalami pelapukan).Valeton (1972).

2.1.2 Bijih Besi


Bijih besi adalah cebakan yang digunakan untuk membuat besi gubal. Biji besi
terdiri atas oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam molekul. Besi
sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3),
goethit, limonit atau siderit. Bijih besi biasanya kaya akan besi oksida dan beragam
dalam hal warna, dari kelabu tua, kuning muda, ungu tua, hingga merah karat. Saat
ini, cadangan biji besi tampak banyak, namun seiring dengan bertambahnya
penggunaan besi secara eksponensial berkelanjutan, cadangan ini mulai berkurang,
karena jumlahnya tetap. Sebagai contoh, Lester Brown dari Worldwatch Institute
telah memperkirakan bahwa bijih besi bisa habis dalam waktu 64 tahun berdasarkan
pada ekstrapolasi konservatif dari 2% pertumbuhan per tahun.
2.1.4 Emas
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au
(bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Emas merupakan logam yang bersifat
lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta
berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu
dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan
(gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin,
flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam.
2.2 Stratigrafi Regional

Stratigrafi adalah studi batuan untuk menentukan urutan dan waktu kejadian
dalam sejarah bumi sedangkan regional berarti suatu wilayah. Maka stratigrafi
regional berarti studi batuan untuk menentukan urutan dan waktu kejadian dalam
sejarah bumi di suatu wilayah. Secara regional di daerah penyelidikan termasuk
dalam Peta Geologi Bersistem Lembar Ketapang, di mana formasi batuan penyusun
dari muda ke tua adalah sebagai berikut E.Rustandi (GRDC) & F. De Keyser
(AGSO), (1993):
a. Endapan Aluvium (Qa)
Merupakan endapan permukaan Kuarter yang terdiri dari kerikil, pasir, lanau,
kadang-kadang gambut. Bersifat lepas. Umumnya mengisi daerah pantai dan daerah
aliran sungai besar.
b. Formasi Granit Sukadana (Kus)
Merupakan batuan pluton banyak mempunyai banyak jenis / tingkatan
Monzonit Kuarsa, Monzogranit, Syenogranit dan Granit Alkali-Feldspar, sedikit
Syenit kuarsa, Monzodiorit Kuarsa dan Diorit kuarsa dan syenogranit, langka diorit
dan gabro, beberapa mengandung olivin retas dan urat aplit tingkat akhir bersifat
lokal; Macam-macam tingkatan kuarsa feldspar alkali (umumnya pertit atau
mikropertit) plagioklas (biasanya berlajur) biotit, hornblenda, klinopiroksen,
ortopiroksen, dan hasil ubahannya yang umum berupa granit alkali-felspar
mengandung ribekit dan atau arsvendosit; K-felspar setempat-setempat
terkaolinisasikan, terutama syenit kuarsa, dan granit alkali felspar. Metasomatis potas
tingkat lanjut diperlihatkan oleh munculnya K-felsfar dari dua generasi dalam
beberapa batuan (satu yang terkaolinisasi lebih tua, dan yang muda yang lebih segar
yang setempat-setempat mengandung mineral mafik dan mineral-mineral lainnya);
Mineral mafik umumnya dalam gumpalan, dan jelas adanya macam-macam
kandungan mineral dalam satu singkapan memberikan dugaan bahwa satuan ini
berasal dari pencampuran susunan magma.
Formasi ini menerobos dan secara termal mengubah Malihan Pinoh dan
Komplek Ketapang; dianggap menerobos Granit Belaban; menerobos dan menindih
batuan Gunung api Kerabai, dengan mana kelihatannya berkerabat; diterobos oleh
granit Sangiyang dan oleh retas–retas dan sill–sill mafik sampai felsik, ditindih oleh
Basal Bunga. Formasi ini terbentuk pada Kapur Akhir. Batuan terobosan metalumina
yang mengandung cukup soda dengan sedikit kandungan paralumina dan jarang
perakalin. Batuan Terobosan setelah penunjaman. Jenis 1 kemungkian terjadi akibat
leburan sumber batuan beku basa yang terpecah di bagian bawah kerak.
Penyebarannya meliputi perbukitan dan rangkaian perbukitan di seluruh wilayah
lembar peta termaksuk kepulauan-kepulauan di sekitarnya.
c. Formasi Granit Laur (Kll)
Tersusun dari batuan monzogranit biotit-hornblenda, sedikit syeno-granit biotit
dan granodiolit hornblenda biotit.
d. Formasi Gunung api Kerabai (Kuk)
Tersusun dari batuan piroklastik (abu, lapili, kristal, tufa kristal dan litik, breksi
gunung api dan aglomerat) umumnya berkomposisi Basaltik dan Andesitik;
mengandung mineral dolerit, trakhiandesit, krotofir kuarsa; Beberapa berkomposisi
dasitik, riodasitik dan riolitik umumnya terdapat setempat-setempat; Terdapat
terobosan dan lava porfiritik, umumnya pecah-pecah, terubah secara hidrotermal dan
terpotong oleh urat-urat klorit - epidot. Susunan piroklastik tufa berwarna fresh hijau
sampai kelabu, di mana umumnya dalam keadaan lapuk memberikan bermacam-
macam warna yaitu coklat, merah dan kuning, terdapat mineral-mineral pofiroklas
dari felspar yang tersausuritisasi, hornblenda, augit, sedikit kuarsa, hipersten dan
biotit, sedikit olivin, fragmen batuan daripada batuan gunung api berbutir halus.
Formasi ini diendapkan secara tidak selaras di atas dan setempat-setempat berjemari
dengan Komplek Ketapang; tidak selaras dengan Formasi Granit Laur, diterobos dan
menindih Formasi Granit Sukadana yang terlihat berkerabat; diterobos Granit
Sangiyang; ditindih oleh Basal Bunga. Sebagian sama dengan Basal Bunga.
e. Komplek Ketapang (JKke)
Tersusun dari Batuan pesamit dan terlapis secara pelitik, terlapis sedang sampai
tipis, terubah secara beraneka ragam oleh malihan termal dan ubahan hidrotermal:
batulempung, batupasir halus-kasar dan lepungan yang serisitan (setempat-setempat
lanauan dan bersilang siur), arenit litik (Beberapa tufaan atau mengandung pecahan
batuan gunung api hasil ‘rework’). Serpih (setempat-setempat pasiran), dan
batusabak; Kadang-kadang gampingan membentuk batuan kalk-silikat. Batuan
terangkat dan terlipat, umumnya dengan kemiringan antara 30 derajat sampai tegak.
Terdapat fosil Mikroflora Lanjut Caytonipollenites (Muller,1968; Albian Akhir-
Cenomanian), dan satu conto terlihat kaya akan sepon litistid yang mungkin berumur
Jura. Satuan ini terbentuk secara tidak selaras di atas Malihan Pinoh tetapi tak terlihat
kontaknya; Tidak selaras dan setempat-setempat berjemari dengan batuan Gunugapi
Kerabai; Tidak selaras di bawah Basal Bunga; Diterobos oleh Granit Sukadana dan
Granit Sangiyang; kontak dengan Granit Belaban tidak terlihat. Mungkin dapat
disebandingkan dengan batupasir Kempari di Ngataman. Berumur Jura- Kapur Akhir.
Ketebalan tidak diketahui; Penyebarannya meliputi wilayah tanah rendah yang secara
topografi tidak jelas bentuknya, tersebar di banyak wilayah lembar peta, termasuk
Pulau Cempedak, (van Bemmelen,1939; de Keyser & Rustandi,1989).
2.3 Geomorfologi

Kecamatan Jelai Hulu berada di sebelah Selatan Kabupaten Ketapang, berjarak


± 300 Km dari Kota Ketapang dan dapat ditempuh dengan waktu ± 5 jam perjalanan
darat. Waktu tempuh yang cukup lama ini diakibatkan karena kondisi jalan yang
menghubungkan kota Ketapang dengan Kecamatan Jelai Hulu sebagian besar masih
belum beraspal dan banyak terdapat lobang pada badan jalan sehingga
mengakibatkan rusaknya badan jalan dan membuat arus transportasi menjadi tidak
lancar.
Kecamatan Jelai Hulu memiliki wilayah seluas 1.358 Km² atau 3,79 % dari
total luas wilayah Kabupaten Ketapang, dengan jumlah penduduk 13.078 orang.
Secara umum topografi Kecamatan Jelai Hulu berupa dataran tinggi dan terdapat
pengunungan. Batas-batas wilayah Kecamatan Jelai Hulu adalah :
a. Sebelah Utara : Kecamatan Tumbang Titi
b. Sebelah Selatan : Kecamatan Manis Mata
c. Sebelah Barat : Kecamatan Marau
d. Sebelah Timur : Kabupaten Kota Baru, Provinsi Kalimantan Tengah
Sumber : E. Rustandi (GRDC) dan F. DE Keyner (AGSO) 1993
Gambar 2.1 Geologi Regional Lembar Ketapang
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Bauksit

Bauksit adalah material yang berupa tanah atau batuan yang tersusun
dari satu atau lebih mineral-mineral aluminium oksida terhidrasi. Ada tiga
jenis mineral aluminium hidroksida yang terdapat dalam bijih bauksit, yaitu
gibbsite (Al2O3.3H2O ) , bohmite (Al2O3.H2O), dan diaspore (Al2O3.H2O).
Selain itu juga terdapat mineral pengotor atau mineral gangue seperti oksida
besi, kuarsa, titanium, mineral lempung, dan air yang umumnya hadir pada
bauksit. (Gow dan Gian, 1993).
Bauksit sebagai bahan baku untuk pembuatan alumina yang selanjutnya
digunakan sebagai bahan pembuatan logam aluminium memiliki persyaratan
alumina diatas 51% Al2O3, maksimum 3% SiO2, dan maksimum 7% Fe2O3,
untuk bahan baku kimia (chemical) kandungan alumina lebih dari58%,
kandungan oksida besi serendah mungkin (Husaini dkk, 2014, dalam.
Cahyono dkk, 2019).

3.2 Tanah Penutup (Overburden)

Tanah penutup (overburden) merupakan material yang terdapat di permukaan


dan sifatnya dapat dikatakan lepas. Overburden terdiri dari tiga jenis material yaitu
material top soil, common soil dan rock (Tenriajeng, 2003). Definisi dari ketiga jenis
material tersebut adalah sebagai berikut:
1. Top Soil
Top soil merupakan materi bagian atas yang sifatnya lunak dan mudah digali.
Contoh material top soil adalah material eks-penimbunan dan memiliki
kedalaman kurang lebih 2 m. Karena sifat dari materi top soil yang lunak dan
mudah digali maka penggaliannya cukup dengan menggunkan excavator
backhoe. Adapun material top soil yang digali berupa tanah yang mengandung
humus.

2. Common Soil
Common soil merupakan material yang sifatnya agak keras dan agak sulit
digali, sehingga penggaliannya tidak dapat menggunakan excavator, melainkan
terlebih dahulu harus di-ripping menggunakan bulldozer. Material yang termasuk
common soil adalah shale, sillsstone, clay, dan lain-lain.
3. Rock
Rock merupakan material yang sangat keras dan sulit digali dengan
menggunakan alat berat sehingga untuk melepaskan material rock yaitu dengan
peledakan. Material yang termasuk rock adalah granit, andesit, sandstone dan
lain-lain.
Menurut Jenius (2019) Pada pengupasan overburden ada beberapa cara pengupasan
yang bisa diterapkan, antara lain:
1. In fit dump
In fit dump adalah metode penambangan dengan cara mengupas tanah
penutup kemudian disimpan ke sisi kiri dan ke sisi kanan
2. Benching system
Aktifitas pengupasan dilakukan oleh alat mekanis dengan posisi alat dapat
berada dibagian atasatau bagian bawah, tergantung dari metode penggalian
yang diterapkan.
Penggalian dilakukan dengan membentuk jenjang (Bench) dan material yang
telah dikupas dipindahkan ketempat lain
3. Back Filling Digging System
Pada sistem ini overburden yang dikupas dibuang ketempat dimana
bijih/bahan galiannya sudah diambil. Pada metode ini pekerjaan penggalian
dan penimbunantanahnya sangat baik menggunakan Dragline karena
boomnya lebih Panjang dibandingkan dengan Power Shovel. Untuk
penerapannya, metode “Back Filling” diterapkan pada material yang lunak
yang tidak menbutuhkan peledakan dan umumnya endapan horizontal.

4. Pengupasan dengan Multi Bucket Excavator


Jenis alat lain yang hamper sama dengan “Multi Bucket Excavator” adalah
“Bucket Wheel Excavator” pada “Multi Bucket Excavator”, material dari
bucket penggalian akan masuk kedalam kabin A kemudian melalui Stacking
Conveyor akan masuk kedalam kabin B dengan Belt Conveyor akan
diteruskan melalui Stacker untuk dibuang ketempat yang sudah digali bahan
galiannya atau langsung masuk kedalam alat angkut.
5. Penggunakan Drag Scraper
Pada drag scraper cara penggalian dilakukan dengan cara mengendorkan
kabel (pada hoisting drum dilengkapi dengan system clutch). Kemudian
dengan kabel tersebut drag scraper ditarik ke tempat yang digali.
6. Cara Pengupasan Konvensional
Yaitu cara pengupasan overburden dengan menggunakan alat pemindahan
tanah mekanis (PTM) seperti Bulldozer, Power Shovel, Ripper/Rooter dan
apabila materialnya keras digunakan peledakan terlebih dahulu kemudian
material – material hasil peledakan tersebut dipindahkan dengan alat gali
muat

3.3 Waktu Kerja Efektif


Waktu kerja efektif adalah waktu untuk melakukan pekerjaaan, yang
dapat dijalankan pada saat jam kerja shift I dan shift II yang dikerjakan oleh
para karyawan dan alat-alat mekanis yang dibutuhkan dalam proses
penambangan untuk proses produksi disuatu perusahaan baik dari tempat
penambangan, tempat pencucian material, tempat penyimpanan stock dan
tempat kerja lainnya yang berhubungan dengan kerja di penambangan di suatu
perusahaan. Ada beberapa faktor yang menghambat efesiensi waktu kerja
efektif yang dibisa dihindari dan tidak bisa dihindari. Adapun faktor yang
dapat dihindari dan tidak dapat dihindari adalah sebagai berikut.

a. Faktor yang dapat dihindari


Faktor penghambat waktu efisiensi kerja yang dapat dihindari adalah sebagai
berikut :
1. Keterlambatan masuk kerja diawal mula pekerjaan, hal ini dapat dihindari
dengan cara mendisiplinkan peraturan keterlambatan masuk kerja,
keterlambatan masuk kerja diawal mula pekerjaan ini dampaknya akan
mempengaruhi proses produksi.
2. Keterlambatan masuk kerja setelah istirahat, hal ini terjadi karena kurangnya
disiplin karyawan dalam memenejmen waktu istirahat yang sudah diberikan.
3. Istirahat kerja lebih cepat dari waktu istirahat yang telah ditentukan, hal ini
dapat dihindari karena istirahat sebelum waktunya dapat menyebabkan
pemborosan waktu kerja yang akan mempengaruhi hasil produksi.

b. Faktor yang tidak dapat dihindari

Faktor penghambat waktu efisiensi kerja yang tidak dapat dihindari adalah
sebagai berikut :

1. Persiapan awal kerja, seperti memanaskan dan mengecek kesiapan agar dapat
mengetahui kelayakan alat-alat mekanis yang akan digunakan untuk melakukan
pekerjaan.
2. Pengisian bahan bakar, waktu yang digunakaan saat mengisi bahan bakar
kendaraan menggunakan waktu saat bekerja.
3. Kegiatan P5M (Pembicaraan Lima Menit) yang dilakukan setiap hari dipagi
hari untuk memberikan arahan kepada karyawan sebelum kerja setelah
pergantian shift untuk memberikan pemberitahuan kerja kepada shift
selanjutnya.
4. Faktor cuaca seperti hujan yang menyebabkan jalan licin sehingga pekerjaan
dihentikan sementara waktu.
Didalam suatu perusahaan mempunyai standar klasifikasi efisiensi kerja,
sehingga apa bila dilakukan perhitungan waktu kerja suatu alat mekanis akan
diketahui berapa efisiensi waktu keja yang telah dilakukan. Berikut klasifikasi
efisiensi waktu kerja dan faktor efisiensi kerja alat yang dapat dilihat pada tabel 3.1
dan table 3.2

Tabel 3.1 Klasifikasi Efisiensi Waktu Kerja


No. Klasifikasi Efisiensi (%)
1 Baik ˃85%
2 Sedang 65% - 85%
3 Kurang ˂65%

Tabel 3.2 Faktor Efisiensi Kerja (E)

Pemeliharaan alat
Kondisi operasi
alat Bai Buru
Baik sekali k Sedang k Buruk sekali
Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63
Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,50
Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54
Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45
Buruk 0,52 0,5 0,47 0,42 0,32
Sumber : Kapasitas dan produksi alat-alat berat (Komatsu Spesifications
and application handbook edition-7 table 1-job effecienny : 5-6)
3.4 Efisiensi Kerja Alat
Efisiensi merupakan hubungan atau perbandingan antara keluaran (output) atau
hasil barang dan jasa yang dihasilkan dengan masukan (input) yang langka dalam
satuan unit kerja atau ketetapan cara (usaha, kerja) dalam melakukan sesuatu (tidak
membuang-buang waktu, tenaga dan biaya). Efisiensi Pengupasan Tanah Penutup ini
merupakan suatu tingkat keberhasilan dalam menggunakan waktu kerja yang
diperlihatkan dalam bentuk nilai.
Untuk melakukan perhitungan mengenai waktu kerja para pekerja dan alat
pencucian material, rumus perhitungan yang digunakan untuk mengetahui
keefisiensian dalam penggunaannya adalah, Effective Utilization (EU).
Effective utilization menunjukan beberapa persen dari seluruh waktu kerja yang
tersedia dapat dimanfaatkan untuk kerja produksi. Effective utilization sebenarnya
sama dengan pengertian efisiensi kerja. Berikut rumus yang digunakan untuk
melakukan perhitungan Effective utilization (EU):

W
EU = x 100 %
W + R+ S
Keterangan:

W : Working hours atau jumlah jam kerja alat (menit)


R : Repair hours atau jam untuk perbaikan (menit)
S : Standby hours yaitu jam yang tidak melakukan aktivitas kerja saat keadaan alat
mekanis tidak mengalami keusakan (menit)

3.5 Produktivitas Alat Gali Muat

Menurut Rostiyanti (1999), produktivitas adalah kemampuan alat dalam


satuan waktu (m3/jam), dan alat berat merupakan faktor penting didalam
kegiatan penambangan terutama pada saat kegiatan penggalian dan pemuatan.
Tujuan penggunaan alat – alat berat tersebut untuk memudahkan manusia
dalam pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan bisa tercapai dengan
mudah dengan waktu yang relatif singkat. Produktivitas alat tergantung pada
kapasitas, waktu siklus alat, dan effisiensi alat. siklus kerja dalam pemindahan
material merupakan suatu kegiatan yang dilskukan berulang. Waktu yang
diperlukan dalam siklus kegiatan tersebut disebut waktu siklus, waktu siklus
sendiri terdiri dari beberapa unsur, waktu yang diperlukan di dalam siklus
kegiatan disebut waktu siklus atau Cycle Time (CT).
Menurut Rochmandhadi (1982), excavator adalah alat untuk menggali,
pengangkat maupun pemuat tanpa harus berpindah tempat menggunakan
tenaga power take of dari mesin yang dimiliki, yang terfiri dari tiga bagian
utama sebagai berikut :
1. Bagian atas yang dapat berputar (revolving unit)
2. Bagian bawah unutk berpindah tempat (travelling unit)
3. Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai
Attachment yang penting kita ketahui adalah crane, dipper, shovel, bakhoe,
dragline,dan chamshell. Bagian bawah excavator ada yang menggunakan rantai
(track/crawler) dan ada yang dipasang diatas truck (truck mounted). Umumnya
excavator mempunyai tiga pasang mesin penggerak pokok yaitu :
1. Penggerak untuk mengendalikan attachment ,menggangkat, menggali
2. Penggerak unutk memutar revolving unit
3. Penggerak unutk menjalankan excavator agar dapat berpindah -pindah tempat
Untuk menghitung produktivitas excavator, dapat menggunakan rusmus sebagai
berikut :
q x 3600 x Ek
P= .................................................................................. Persamaan (3.2)
Cm

Produksi per siklus


q = q1 x K.........................................................................................Persamaan (3.3)
Dimana :
P = produktivitas per jam (m3/jam) q = produktivitas per siklus (m3)
Cm = waktu siklus excavator K = factor bucket
Ek = effisiensi kerja alat
q1 = kapasitas bucket (m3)
Jenis tanah pada lokasi penambangan yang diamati sangat berpengaruh dalam
perhitungan produktivitas excavator. Kondisi lapangan serta manajemen dari
pelaksanaan lapangan juga didapat melalui pengamatan.

Tabel 3.2 Faktor pengisian Bucket untuk excavator (Peurifoy, 2006)


Material Faktor Pengisian Bucket
Tanah biasa, Lempung 0.8-1.1
Pasir dan Kerikil 0.9-1
Lempung padat 0.65-0.95
Lempung basah 0.5-0.9
Batu, pecahan sempurna 0.7-0.9
Batu, pecahan buruk 0.4-0.7

3.6 Sejarah singkat Perusahaaan

PT.Anugerah Borneo Maruya Persada merupakan perusahaan yang


bergerak di bidang pertambangan. jenis bahan tambang yang di produksi oleh
PT. ABMP adalah mineral Bauksit.yang mana kebutuhan pasar untuk mineral
bauksit sangat besar untuk pemenuhan kebutuhan logam alumina di sektor
perindustrian bahan logam.
PT. ABMP berkerja sama dengan PT. Bukit Betung Sejahtera (BBS) yang memiliki

Ijin Usaha Jasa Pertambangan untuk melakukan usaha pertambangan. Yang mana PT.

BBS mempunyai ijin kuasa pertambangan dengan luas konsensi seluas 22.500 Ha.

Lokasi penambangan terdapat di Dusun Limus Desa Tapan Jaya Kecamatan Jelai

Hulu Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Akses untuk menuju lokasi bisa di

tempuh melewati jalan darat dari Ketapang selama + 5 jam perjalanan. Lokasi Kuasa

penambangan (KP) berada di kawasan hutan dengan status Area Pengunaan Lain.

Dengan status area pengunaan lain pastinya ada perusahaan dengan ijin lain juga

mengunakan area atau lokasi di mana ijin Kuasa penambangan (KP) PT. BBS berada.

Perusahaan sawit merupakan perusahaan yang terbesar yang mendapatkan ijin

pengelolaan lahan tersebut. Sehingga diperluakan koordinasi agar bias terjalin

kerjasama yang bagus dan sinergi dalam perencanaan kerja masing – masing. Dalam

pelaksanaan pekerjaan operasi tambang PT. ABMP memiliki satu sub kontraktor

yang mengoperasikan Washing Plant dan operasional tambang untuk menyuplai


produksi washing plant. Satu sub kontraktor tersebut adalah PT. Bintan Dinamika

Sukses (PT. BDS)


BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu
proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka
sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang diketahui.
(Multriwahyuni, A., Gusman, M., dan Anaperta, Y.M., 2017).
4.2 Lokasi Penelitian
Tempat dan waktu dilakukannya penelitian untuk pengambilan data yang
diperlukan dalam penyusunan tugas akhir ini berlokasi sebagai berikut:
Nama Perusahaan : PT. Anugerah Borneo Maruya Persada
Alamat : Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Provinsi
Kalimantan Barat
Waktu : Pelaksanaan penelitian Dilaksanakaan pada tanggal 19
Februari 2021 s/d 19 Maret 2021.

Sumber: PT. ABMP


Gambar 4.1 Peta Kesampaian daerah
4.3 Prosedur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu dengan melakuankan pengamatan
langsung dilapangan yaitu dengan mengamati semua kegiatan yang terkait
dengan kegiatan pengupasaan overburden. disamping itu pula dilakukan
pengambilan data terhadap data – data sekunder, seperti data peta geologi
regional dan spesifikasi alat gali muat dan- data – data yang dianggap perlu.
pengolahan data yaitu melakukan perhitungan data – data yang diperoleh dilapangan
menggunakan persamaan yang berkaitan dengan produktivitas kerja alat gali muat.

4.4 Prosedur Penelitian


a) Pengolahan data
merupakan teknis pengumpulan data yang diperoleh dari perusahaan
dikumpulkan, dianalisa, dibahas dan disusun sehingga dapat digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan tugas akhir ini.
b) Analisa data
Melakukan Analisa data hasil pengolahan dengan membandingkan
antara produktivitas aktual dengan target penyelesaian yang ditetapkan
perusahaan
c) Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh setelah melakukan Analisa terhadap data – data
yang diteliti dengan faktor hambatan yang ada.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Hasil pada penelitian ini berupa waktu penggunaan alat gali muat dan
produktivitas alat gali muat untuk menyelesaikan pekerjaan pengupasan tanah
penutup (overburden) PT. Anugerah Borneo Maruya Persada blok 08 site
limus yang menggunakan 2 unit alat gali muat yaitu Excavator Komatsu Pc
200-8MO dan excavator Cat 330 D2 L
1. Produktivitas alat gali muat
Penggunaaan alat Gali muat yang tepat dengan kondisi dan situasi dilapangan
akan berpengaruh pada kerugian nilai produksi dan tidak tercapainnya target
waktu penyelesaian yang telah ditentukan, berdasarkan perhitungan
produktivitas 2 unit alat gali muat yang yang diamati pada kegiatan
pengupasan yaitu sebesar 333,457 m3 /jam dan produktivitas perhari sebesar
5.502,04 m3/hari, berikut dapat dilihat pada tabel 5.1

Tabel 5.1 Produktivitas Alat Gali Muat (m3/jam)


q Cm E P
Excavator (m3) (Detik (0,83) (m3/ja
) m)
Komatsu Pc 200- 0.74
8MO 4 17.7 0,83 125,597
Cat 330 D2 L 1,44 20,7 0,83 207,86

Jadi produktivitas dari 2 unit alat gali muat pada pengupasan overburden
adalah sebesar 333,457 m3/jam

2. Perhitungan volume pekerjaan pengupasan tanah penutup (overburden)


Volume pekerjaan pekerjaan pengupasan tanah penutup sangat diperlukan
untuk mencari waktu penggunaan alat gali muat jumlah volume dan waktu
yang dibutuhkan dalam penggunaan alat gali muat, dari hasil perhitungan data
lapangan volume tanah penutup sebesar 138.180 m 3 dan waktu penggunaan
alat selama 25 hari

5.2 Pembahasan
Dari hasil perhitungan produktivitas alat gali muat sebesar 5.502,04 m3
dengan volume tanah penutup sebesar 138.180 m3 dan penggunaan alat
selama 25 hari maka dapat ditarik kesimpulan bahwa target waktu
penyelesaian pengupasan tanah penutup tidak tercapai yang mana target
waktu pengupasan yang telah ditentukan selama 20 hari, maka untuk
mencapai target waktu pengupasan tanah penutup diperlukan penambahan 1
unit alat gali muat excavator komatsu pc 200 sehinga dapat meningkatkan
produktivitas alat gali muat sebesar 459,054 m3/jam dan produktivitas per hari
sebesar 7.574,391 m3/hari dengan waktu penyelesaian selama 18 hari
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah :


1. Produktivitas alat 2 unit alat gali muat pada pengupasan tanah penutup
(overburden) di blok 08 pit jasmin sebesar 5.502,04 m3/hari. Produksi
secara teoritis dan produksi aktual tidak memenuhi target waktu
penyelesaian yang direncanakan perusahaan selama 20 hari
2. Waktu penggunaan alat gali muat pada pengupasan tanah penutup adalah
selama 25 hari,selisih dari target waktu yang direncanakan perusahaan
yaitu selama 5 hari
3. Volume pekerjaan pengupasan tanah penutup (overburden) adala sebesar
138.180 m3
4. Setelah dillakukan penambahan satu unit alat gali muat excavator komatsu
pc 200 produktivitas alat gali muat meningkat menjadi 7.574,391 m3/hari
dengan waktu penyelesaian selama 18 hari
5. Semakin besar produktivitas alat gali muat maka waktu penyelesaian relatif
singkat
6.2 Saran

Adapun saran pada laporan ini yaitu jika kedepannnya para mahasiswa Teknik
pertambangan mengambil judul yang berkaitan dengan kegiatan pengupasan
alangkah lebih efisien harus mmemperhitungkan aspek ekonomis nya juga
DAFTAR PUSTAKA

Chairil affandy. 2008. Kajian Teknis Pengupasan Tanah Penutup di Tambang banko
barat pit 3 barat PT. Bukit Asam (Persero), Tbk upite :Universitas Sriwijaya.
Haryanto,YW. Dan Hendra, S. 1993. Pemindahan Tanah Mekanis. Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya.
Keyser F. dan Rustadi E. 1995. Peta Geologi Lembar Ketapang Skala 1 : 250.000,
Pusat Penelitian Pengembangan Geologi (PPPG). Departemen Pertambangan
dan Energi, Jalan Diponegoro 75 :Bandung.
Peurifoy,L.B. 1988. Perencanaan ,peralatan dan metode pertambangan.Edisi 4
Jakarta: Erlangga,ITB.
Prodjosumarto, P. 1995. Pemindahan Tanah Mekanis. Bandung :Jurusan Teknik
Pertambangan, ITB.
Widi Hartono. 2005. Pemindahan tanah mekanis,Yogyakarta :Universitas Atma
Jaya.
LAMPIRAN 1
Spesifikasi Excavator Komatsu Pc 200 - 8MO
1. Merk : Komatsu Pc 200 8MO
2. Berat operasi : 20.500 kg
3. Panjang arm : 5,7 m
4. Panjang boom : 2,9 m
5. Kecepatan swing : 12,4 rpm
6. Kapasitas bucket : 0,93 M3

LAMPIRAN 2

Spesifikasi Excavator Cat 330 D2 L

1. Merk : Cat 330 D2 L


2. Berat operasi : 30305 kg
3. Panjang arm : 3.2 m
4. Panjang boom : 6,15 m
5. Kecepatan swing : 10.9 rpm
6. Kapasitas bucket : 1.8 M3

LAMPIRAN 3

Cycle time Excavator Cat Pc 330


Swing Waktu
Digging Swing isi Dumping
No kosong edar
(det) (det) (det)
(det) (det)
1 7,47 3,91 4,19 3,64 19,21
2 9,31 4,20 2,53 5,88 21,92
3 10,55 3,52 3,72 3,33 21,12
4 9,41 4,53 4,60 4,56 23,1
5 8,38 3,95 3,80 4,82 20,95
6 9,27 5,10 2,53 4,66 21,56
7 9,43 3,44 3,66 6,32 22,83
8 5,32 3,31 2,30 4,12 15,05
9 5,91 5,75 2,59 3,47 17,72
10 6,70 4,66 3,10 5,70 20,16
11 8,63 4,70 3,55 5,15 22,03
12 8,70 4,35 4,15 4,90 22,10
13 7,23 3.75 3,95 3,55 18,48
14 9,61 3.30 3,26 3,10 19,27
15 10,14 3,50 3,80 5,10 22,54
16 8,67 3,25 4,22 5,50 21,64
17 5,88 4,10 2,19 4,31 16,48
18 9,31 5,60 3,53 4,65 23,09
19 9,70 5,35 3,86 4,87 32,78
20 8,55 5,80 4,90 5,20 24,45
21 6,60 5,00 3,34 6,33 21,27
22 7,34 4,60 2,90 5,75 20,59
23 5,40 3,20 2,15 5,60 16,35
24 8,90 3,89 2,80 3,65 19,24
25 8,33 4,40 2,71 3,40 18,84
26 9,25 4,00 3,40 2,90 19,55
27 9,34 4,25 4,97 3,90 22,46
28 8,10 3,90 5,10 4,15 17,1
29 7,72 3,11 3,86 4,40 18,79
30 6,90 4,30 3,90 5,15 20,25
Ct
Detik 620,92

Ct 20,70

LAMPIRAN 4

Cycle time Excavator Komatsu Pc 200


Swing Waktu
Digging Swing isi Dumping
No kosong edar
(det) (det) (det)
(det) (det)
1 5,43 5,46 2,63 4,54 18,06
2 5,68 4,97 3,13 3,28 17,06
3 6,79 5,35 2,86 3,25 18,25
4 5,31 6,30 2,85 3,72 18,18
5 5,55 6,85 2,50 5,73 20,63
6 4,92 5,75 2,75 5,78 19,2
7 4,79 5,32 2,75 4,70 17,56
8 6,50 6,31 2,78 4,30 19,89
9 6,39 5,20 2,86 4,85 19,3
10 4,80 6,04 3,15 3,14 17,13
11 4,70 6,46 2,80 3,79 17,75
12 6,40 6,60 3,24 3,60 19,84
13 5,10 5,90 3,40 4,78 19,18
14 4,60 5,50 2,15 3,62 15,87
15 4,66 4,90 2,78 3,90 16,24
16 5,20 4,86 2,90 3,53 16,49
17 5,30 5,75 3,15 4,00 18,2
18 4,20 5,80 2,70 4,28 16,98
19 6,90 5,88 2,66 5,13 20,57
20 5,50 4,90 2,79 4,79 17,98
21 6,30 4,70 3,12 4,12 18,24
22 4,50 5,35 3,10 4,56 17,51
23 6,30 6,20 2,79 3,90 19,19
24 4,15 6,60 3,35 3,86 17,96
25 4,00 6,55 3,00 3,35 16,9
26 4,66 6,33 2,90 4,68 18,57
27 4,90 5,78 2,87 5,15 18,7
28 5,76 6,10 2,46 5,34 19,66
29 5,60 6,15 2,55 5,70 20
30 5,44 6,48 2,76 4,50   19,18
Ct
Detik 531,09
Ct 17,70
LAMPIRAN 5

Jadwal Kerja Perusahaan

Sift Siang
Kegiatan Senin – Minggu
Masuk Kerja 07:00
Kerja Produktif 07:00 – 12:00
Istirahat 12:00 – 13:00
Kerja Produktif 13:00 – 17:00
Pulang 17:00

Sift malam
Kegiatan Senin – Minggu
Masuk Kerja 17.00
Kerja Produktif 17.00 – 23.00
Istirahat 23:00 – 00:00
Kerja Produktif 00:00 – 07:00
Pulang 07:00
Sumber : PT. Anugerah Borneo Maruya Persada
1. Terlambat masuk kerja di awal mula pekerjaan 5 menit
2. Terlambat masuk kerja setelah istirahat 5 menit
3. Istirahat keja sebelum jam istirahat yang ditentukan 5 menit
4. Persiapan dan keperluan operator 5 menit
1. Persiapan awal mula kerja seperti pengecekan alat mekanis dan memanaskan
mesin alat mekanis 15 menit
2. Pengisian bahan bakar 5 menit
3. Kegiatan P5M 5 menit
6. Pengaturan posisi kerja 5 menit
Total waktu hambatan sebesar 70 menit/perhari

Dari jadwal kerja diatas dapat diketahui bahwa jumlah jam kerja produktif sebesar
8/sift dengan rotal waktu hambatan perhari sebesar 70 menit maka jam kerja yang
tersedia adalah jam kerja produktif dikurang dengan waktu hambatan berikut
perhitungan jam kerja yang tersedia
Jam kerja yang tersedia = jam kerja produktif – waktu hambatan
= 18 jam – 1,1 jam
= 16,50 jam
LAMPIRAN 6

Perhitungan Produktivitas Alat Gali Muat

Produktivitas excavator komatsu pc 200 per siklus


q = q1 x k
= 0,93 x 0,8
= 0,744 m3
Produktivitas excavator cat 330 D2 L per siklus
q = q1 x k
= 1,8 x 0,8
= 1,44 m3
Produktivitas excavator komatsu pc 200 m3/jam
q x 3600 x E 0,744 x 3600 x 0,83
P= = = 125.597 m3/jam
Ctm 17,7

Produktivitas excavator cat 330 D2 L m3/jam


q x 3600 x E 1.44 x 3600 x 0,83
P= = = 207,860m3/jam
Ctm 20 ,7
Produksi perhari = produksi per jam x jam kerja produktif
= (123,597 + 207,860) x 16,5
= 333,457 x 16,5
= 5.502,04 m3/jam

Anda mungkin juga menyukai