Oleh
DONI SAPUTRA
302-2018-423
Oleh
Doni Saputra
3022018423
Disetujui:
Mengetahui,
Kaprodi Jurusan Teknik Pertambangan
Firman,S.Pd. M.P.Fis
NIK.16118`2151
i
RINGKASAN
Praktek Kerja Lapangan III ini dilaksanakan pada 19 Januari 2021 -19
Maret 2021 di PT.Anugerah Borneo Maruya Persada di Dusun Limus Desa Tapan
Jaya Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. PT.Anugerah
Borneo Maruya Persada merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan. jenis bahan tambang yang di produksi oleh PT. ABMP adalah
mineral Bauksit.yang mana kebutuhan pasar untuk mineral bauksit sangat besar
untuk pemenuhan kebutuhan logam alumina di sektor perindustrian bahan logam.
PT. ABMP berkerja sama dengan PT. Bukit Betung Sejahtera (BBS) yang
memiliki Ijin Usaha Jasa Pertambangan untuk melakukan usaha pertambangan.
Yang mana PT. BBS mempunyai ijin kuasa pertambangan dengan luas konsensi
seluas 22.500 Ha. Lokasi penambangan terdapat di Dusun Limus Desa Tapan Jaya
Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Akses untuk
menuju lokasi bisa di tempuh melewati jalan darat dari Ketapang selama 5 jam
perjalanan. Lokasi KP berada di kawasan hutan dengan status Area Pengunaan
Lain. Tujuan pelaksanaan PKL III yaitu untuk memperoleh pengalaman serta
gambaran secara langsung mengenai dunia kerja pertambangan serta
membandingkan ilmu teori yang didapat di bangku perkuliahan dengan kondisi
nyata didunia ,mengetahui proses pengupasan overburden pada pertambangan
bauksit serta mengetahui kendala yang ada pada proses pengupasan
overburden.Metode yang digunakan pada pelaksanaan PKL III ini yaitu studi
literatur,observasi dilapangan dan wawancara. Berdasarkan hasil pengamatan
selama pelaksanaan PKL III dapat disimpulkan bahwa tahapan kegiatan
pengupasan overburden yaitu isolasi lahan,land clearing,stacking,pengupasan
overburden. Kendala yang umumnya terjadi dilapangan yaitu kekurangan unit alat
berat.operator alat berat sering datang terlambat ke front,terlambat mulai bekerja
dan kerusakan alat berat.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan berkat
dan rahmat serta penyertaan-Nya selama waktu pelaksanaan magang sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan yang dilaksanakan di
PT.ABMP. Penulis mendapat banyak pengalaman dan informasi langsung dari
lapangan.Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan dan semangat selama melaksanakan praktik kerja
lapangan.Penulisan mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Endang NA.SE.MM.AK.K.C.A selaku Direktur Politeknik
Negeri Ketapang
2. Bapak Slamet Mulyono selaku General manager di PT.ABMP Site
Limus yang telah menerima kami untuk melaksanakan PKL III
3. Bapak Agus Haryadi selaku Mine Supervisor sekaligus pembimbing
lapangan
4. Seluruh Karyawan PT.ABMP Site Limus
5. Bapak Herman, S.Si.,M.T selaku Ketua Jurusan Teknik
Pertambangan
6. Bapak Firman, S.Pd.,M.P.Fis selaku ketua prodi Teknik Pertambangan
dan Dosen Penguji
7. Bu Syarifah Aqla, S.Pd.M.T selaku Dosen Pembimbing
8. Kedua orang Tua yang senantiasa telah memberikan dukungan dan
Doa selama proses kegiatan PKL III
Doni saputra
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4 Sertifikat.......................................................................................29
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tujuan kegiatan ini adakah untuk mempermudah pengambilan material bauksit
yang ada dibawah overburden. Oleh karena itu penting untuk memahami proses
kegiatan pengupasan overburden serta kendala yang terjadi pada saat proses
pengupasan overburden agar kegiatan pengupasan terlaksana dengan efisien.
1.2.1.Tujuan Umum
Tujuan umum praktek kerja lapangan III adalah untuk memperoleh
pengalaman serta gambaran secara langsung mengenai dunia kerja pertambangan
serta membandingkan ilmu teori yang didapat dibangku kuliah dengan kondisi
nyata didunia kerja
1.2.2.Tujuan Khusus
Tujuan khusus praktek kerja lapangan III yang dilakukan di PT. ABMP adalah
sebagai berikut :
1. Penulis
Adapun manfaat praktek kerja lapangan bagi penulis yaitu :
2
2. Instansi
Adapun manfaat praktek kerja lapangan Instansi yaitu :
3. Perusahaan
Adapun manfaat praktek kerja lapangan bagi perusahaan yaitu :
1.4 Metodologi
Adapun metodologi yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
sebagai beriku:
1. Studi Literatur
Studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan berkenaan
dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta
mengolah bahan penelitian (Zed,2008:3). Pada kegiatan PKL III ini studi
literatur dilakukan dengan cara membaca referensi (Jurnal,buku atau
laporan perusahaan) yang berkaitan dengan pengupasan overburden.
2. Observasi di lapangan
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan cara
pengamatan secara langsung dan tidak langsung (Riyanto,2010:96). Pada
kegiatan PKL III ini observasi dilakukan dengan cara mengamati secara
langsung dilapangan pada saat kegiatan pengupasan overburden
dilakukan
3. Wawancara
3
Wawancara adalah suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(interviewer) (Arikunto,2010 :198). Wawancara Pada kegiatan PKL III
ini dilakukan dengan mewawancarai pengawan pertambangan dan
menanyakan mengenai pengupasan overburden.
1. Halaman Judul
2. Halaman Persetujuan / Pengesahan
3. Ringkasan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Gambar
7. Daftar Tabel
8. Daftar Lampiran
9. Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1.3. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1.4. Metodologi
4
3.3. Pelaksanaan Disiplin Kerja dan Lain-Lain
3.4. Proses Pelaksanaan Produksi Perusahaan
11. Bab IV Deskripsi dan Hasil kegiatan
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
5
Tabel 1.1 Jadwal kegiatan selama magang
Minggu ke
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pengenalan area
mining
2 Pengamatan di
area Haulling
3 Pengamatan di
area front
penambangan
4 Pengamatan di
washing plant
5 Pengamatan dan
pengambilan
data di front
penambangan
6
BAB II
GEOLOGI REGIONAL
Geologi Regional berdasarkan analisa dari Peta Geologi Lembar Ketapang dengan
skala 1 : 250.000 yang diteliti oleh E. Rustadi (GRDC) dan F. DE Keyner
(AGSO) 1993, maka kondisi Geologi Regional di daerah penelitian sebagai
berikut :
7
Bijih besi adalah cebakan yang digunakan untuk membuat besi gubal. Biji
besi terdiri atas oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam molekul.
Besi sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hematit
(Fe2O3), goethit, limonit atau siderit. Bijih besi biasanya kaya akan besi oksida
dan beragam dalam hal warna, dari kelabu tua, kuning muda, ungu tua, hingga
merah karat. Saat ini, cadangan biji besi tampak banyak, namun seiring dengan
bertambahnya penggunaan besi secara eksponensial berkelanjutan, cadangan ini
mulai berkurang, karena jumlahnya tetap. Sebagai contoh, Lester Brown dari
Worldwatch Institute telah memperkirakan bahwa bijih besi bisa habis dalam
waktu 64 tahun berdasarkan pada ekstrapolasi konservatif dari 2% pertumbuhan
per tahun.
2.4 Timah
Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Timah termasuk logam
pasca-transisi di kelompok 14 dalam tabel periodik.Timah menunjukan kemiripan
kimia dengan Germanium dan Timbal yang juga berada di kelompok 14 dan
memiliki dua kemungkinan bilangan oksidasi, +2 dan +4 yang sedikit lebih stabil.
Timah adalah elemen ke 49 yang paling melimpah di bumi, memiliki 10 isotop
stabil, jumlah terbesar dalam tabel periodik.
2.5 Emas
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au
(bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Emas merupakan logam yang bersifat
lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs),
serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu
dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan
(gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin,
flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam.
8
Sumber : E. Rustandi (GRDC) dan F. DE Keyner (AGSO) 1993.
9
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT. ABMP berkerja sama dengan PT. Bukit Betung Sejahtera (BBS) yang
memiliki Ijin Usaha Jasa Pertambangan untuk melakukan usaha pertambangan.
Yang mana PT. BBS mempunyai ijin kuasa pertambangan dengan luas konsensi
seluas 22.500 Ha. Lokasi penambangan terdapat di Dusun Limus Desa Tapan Jaya
Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Akses untuk
menuju lokasi bisa di tempuh melewati jalan darat dari Ketapang selama 5 jam
perjalanan. Lokasi KP berada di kawasan hutan dengan status Area Pengunaan
Lain. Dengan status area pengunaan lain pastinya ada perusahaan dengan ijin lain
juga mengunakan area atau lokasi di mana ijin KP PT. BBS berada. Perusahaan
sawit merupakan perusahaan yang terbesar yang mendapatkan ijin pengelolaan
lahan tersebut. Sehingga diperluakan koordinasi agar bias terjalin kerjasama yang
bagus dan sinergi dalam perencanaan kerja masing – masing. Dalam pelaksanaan
pekerjaan operasi tambang PT. ABMP memiliki satu sub kontraktor yang
mengoperasikan Washing Plant dan operasional tambang untuk menyuplay
produksi Washing Plant. Satu sub kontraktor tersebut adalah PT. Bintan Dinamika
Sukses (PT. BDS)
10
3.2 Organisasi Perusahaan
GENERAL MANAGER
SLAMET MULYONO
HRDGA
HEN JUANG YOUNG
SOFFIAN
MINE SUPERVISOR
AGUS HARYADI
MINE OPERATION WP
GUNTUR
11
3.3 Pelaksanaan Disiplin Kerja dan lain-lain Meliputi :
3.3.1.Peraturan Perusahaan
1. Diwajibkan seluruh karyawan – karyawati untuk masuk kerja tepat waktu
sesuai peraturan pelaksanaan jam kerja yang telah ditetapkan
2. Dilarang mengkonsumsi minum-minuman keras /alkohol diwaktu kerja dan
dilingkungan perusahaan PT.ABMP
3. Kedisiplinan karyawan dalam meninggalkan area pekerjaan terlebih dahulu
harus melapor ke Departement Hrdga untuk mengisi form surar izin
meninggalkan kerja.
4. Tidak masuk kerja selama 5 hari (berturut-turut) tanpa keterangan,dinyatakan
berhenti atau dianggap mengundurkan diri.
5. Dilarang bersikap kasar kepada sesama karyawan dan kepada Atasan
/Pimpinan Perusahaan PT.ABMP.
6. Harus menjaga kebersihan dan ketertiban di lingkungan perusahaan
PT.ABMP.
7. Dilarang memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan,sehingga
merugukan perusahaan PT.ABMP.
8. Dilarang mengkonsumsi/mengedarkan NARKOBA,PSIKOTROPIKA DAN
ZAT ADIKTIF di lingkungan perusahaan PT.ABMP
9. Tidak boleh merusak Unit atau barang-barang yang menjadi asset Perusahaan
PT.ABMP.
10. Akan diambil tindakan,apabila melakukan perbuatan lainnya dilingkungan
Perusahaan PT.ABMP.
11. Tidak dibenarkan menyerang ,menganiaya,mengancam aatau mengintimidasi
teman sekerja atau pimpinan Perusaahaan di lingkungan kerja atau
Perusahaan PT.ABMP.
12. Tidak dibenarkan melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan
Perusahaan PT.ABMP diancam pidana.
13. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan barang milik
perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi Perusahaan PT.ABMP.
12
14. Apabila melanggar /melakukan perbuatan tercantum dalam peraturan
perusahaan akan diberikan sangsi Surat Peringatan (SP) ATAU
PEMUTUSAN Hubungan Kerja (PHK),sesuai dengan berat ringannya suatu
kesalahan yang dilakukan
15. Didalam hari kerja tidak boleh meninggalkan pekerjaan tanpa seijin Atasan
/Pimpinan.
Sift Siang
Pulang 17:00
Sift malam
13
Kegiatan Senin – Minggu
Pulang 01:00
14
Penambangan dilakukan dengan sistem tambang terbuka dengan menggunakan
metode in fit dump. Metode in fit dump adalah metode yang penambangan dengan
cara mengupas tanah penutup kemudian disimpan ke sisi kiri dan ke sisi kanan.
Endapan bauksit di setiap lokasi penambangan mempunyai kadar yang berbeda-
beda, sehingga penambangannya dilakukan secara selektif yang terbagi dalam
beberapa blok prospek, sehingga untuk kemajuan penambangan setiap blok
disesuaikan dengan blok rencana penambangan pada peta tambang. Penambangan
dilakukan pada peta rencana dengan tujuan untuk memperkirakan letak bauksit
dengan kualitas berbeda yang terdiri dari premium, medium, dan low, sehingga
dengan cara pencampuran (blending) akan dapat memperpanjang umur tambang
dan diharapkan hasil yang diperoleh sesuai dengan persyaratan dari pembeli yang
telah ditentukan sebelumnya.
15
Pembersihan lahan dari semak-semak dan pohon besar dengan menggunakan
Bulldozer. Setelah kegiatan pembersihan lahan selasai dikerjakan, selanjutnya
yang dilakukan adalah pengupasan tanah penutup yang umumnya memiliki
ketebalan 0,2 meter. Penanganan tanah penutup berupa Top Soil berbeda dengan
penanganan batuan penutup yang terdiri dari batu pasir dan Clay. Pengupasan
lapisan penutup dikerjakan oleh alat gali-muat excavator Komatsu PC 200 untuk
dipindahkan ke sisi kiri dan kanan area penambangan.
16
dump truck PT.ABMP yang digunakan pada saat proses pengangkutan sebanyak
15 unit.
Ore yang dimuat dalam dump truck masih dalam keadaan kotor bersama
pengotor yang ada. Ukuran ore juga beragam. Inilah kegunaan dari Washing Plant
(WP). Disamping sebagai pembersih ore dari pengotornya, washing plant juga
berfungsi sebagai pemecah ore yang besar. Jika ore yang ukuran besar tidak bisa
dipecahkan, maka akan masuk ke saluran pembuangan boulder yang nantinya
akan dimanfaatkan untuk penimbunan jalan. Washing Plant yang digunakan PT.
ABMP menggunakan mesin dinamo yang dapat menghasilkan tonase 2.745
unwosh dan tonase 1.290 wosh ton/perhari. Pada saat pencucian memerlukan
waktu 2 menit pencucian bauksit dalam satu pemuatan dump truk. Washing Plant
tersebut mempunyai gearbok kasar 10 : 60 dan gearbok halus 10 : 30, sehingga ini
17
dapat mempercepat proses pencucian bauskit. Kemiringan over dari washing
plant tersebut yaitu kemiringan halus 20º dan kemiringan over kasar 23º atau 24º.
18
(Sumber : Dokumentasi pribadi )
19
(Sumber : Dokumentasi pribadi )
BAB IV
DESKRIPSI DAN HASIL KEGIATAN
4.1.Deskripsi Kegiatan
20
Pengupasan overburden adalah suatu kegiatan pada proses penambangan
bauksit yang dilakukan sebelum melakukan penambangan bauksit tujuan kegiatan
ini dalah untuk mempermudah pengambilan material bauksit yang ada dibawah
overburden, kegiatan pengamatan dilakukan di blok 08 pit jasmine PT.ABMP site
limus dengan luas 2,7 Ha, pengupasan overburden diawali dengan mengisolasi
lahan dengan menggunakan excavator komatsu pc 200 untuk membuat
pembatasan lahan yang akan ditambang dengan lahan yang tidak dibebaskan
selanjutnya melakukan land clearing yaitu menumbangkan pohon- pohon
dilanjutkan dengan kegiatan stacking yaitu proses pembentukan saft penambangan
dengan menumpukan/ menggusur pohon-pohon yang telah ditumbangkan ke sisi
lahan sesuai dengan lebar saft yang diinginkan dan proses terakhir dari kegiatan
ini adalah mengupas tanah penutup/overburden. Kendala yang sering terjadi yaitu
kekurangan unit yang biasa nya menggunakan 2 unit excavator tetapi hanya ada 1
alat berat,operator alat berat sering datang terlambat,alat berat mengalami
kerusakan. Pada kegiatan pengupasan di PT.ABMP tidak ada target dalam
pengupasan Ob nya karena tergantung dari area pit yang akan ditambang karena
ketebalan ob bervariatif
a. Isolasi lahan adakal kegiatan untuk memberi batas antara lahan yang
direques dengan lahan yang tidah di beli, isolasi lahan ini dilakukan
dengan cara membersihkan atau membuat sekat antara pada lahan
b. Land clearing.
Yaitu kegiatan membersihkan lahan dengan cara menumbangkan pohon
pohon dan membersihkan semak semak yang ada di lahan yang akan
dilakukan penambangan.
d. Stacking
yaitu proses suatu kegiatan penambangan dengan menumpukan atau
menggusur pohon-pohon yang telah ditumbangkan ke sisi lahan sesuai
dengan lebar saft yang diinginkan agar memudahkan proses pengupasan
overburden.
21
e. Pengupasan tanah penutup
yaitu pemindahan suatu lapisan tanah atau batuan yang berada diatas
cadangan bahan galian,agar dapat mengambil bahan galian tersebut.
Alat mekanis yang digunakan pada kegiatan ini adalah
1) Bulldoozer D85E SS
Bulldozer adalah traktor beroda rantai serba guna dan memiliki
kemampuan nilai traksi yang digunakan untuk
mendorong,menggusur,mengurug dan sebagainya. Baik untuk medan
kerja yang berat sekalipun, seperti daerah berbukit, berbatu, berhutan
dan sebagainya.
2) Excavator Komatsu PC 200-8MO
Excavator adalah alat serba guna yang dapat digunakan untuk
menggali,memuat dan mengangkut material. Untuk pekerjaan
penggalian dari tanah dasar dan pemuatan tanah ke dump truck
menggunakan bucket standar dengan kapasitas 0,93 m3
Alur kegiatan :
Alur kegiatan dapat dilihat pada gambar 4.1
22
Isolasi lahan
land clearing
Stacking
Pengupasan
Overburden
23
1.4.1 Penandaan Lahan
(Sumber : Dokumentasi pribadi)
24
1.4.3 Land Clearing
1.4.4 Stacking
25
1.4.5 Pengupasan overburden
26
(Sumber : PT.ABMP Site Limus)
27
1.4.6 Data cycle time
Swing
Digging Swing Dumpin Waktu
No kosong
(s) isi (s) g (s) edar
(s)
28
Tabel 4.2 Cycle time excavator komatsu pc 200
Swing
Digging Swing Dumpin Waktu
No kosong
(s) isi (s) g (s) edar
(s)
BAB V
29
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktek kerja lapangan III maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
a) isolasi lahan,
b) land clearing
c) stacking
d) pengupasan overburden
5.2 Saran
30
3. Siapkan lembar wawancara apabila metode wawancara digunakan untuk
penyusunan laporan
DAFTAR PUSTAKA
31
32
LAMPIRAN
33
-Surat jawaban dari perusahaan
34
-Surat keterangan dari perusahaan yang menyatakan bahwa telah menyelesaikan PKL III
35
- Sertificat magang dari perusahaan
36
-Lembar Penilaian PKL III dari Perusahaan
37
-Dokumentasi hasil kegiatan selama ditempat magang
38
Test pit dan pengambilan sampel bauksit
39
Stockpile wp 3
Pencucian bauksit
(Sumber :Dokumentasi pribadi )
40
Test pit
Pengupasan overburden
41
stockpile wp 2
42
Laporan kegiatan harian
43
Lembar wawancara
44