Abstrak
PT Karunia Wahananusa selaku kontraktor dari PT Perkasa Inakakerta sudah membuat rencana penambangan tahunan dan
perlu dibagi menjadi rancana bulanan agar mempermudah pengawasan dan pengelolaan produksi. Penelitian ini bertujuan
untuk merancang penjadwalan tahapan penambangan dan membuat desain sequence penambangan berdasarkan reancangan
penjadwalan produksi yang telah dibuat untuk memenuhi target produksi bulanan pada PT KWN untuk periode Agustus –
Desmber 2019. PT PIK selaku pemegang PK2B membatasi untuk nisbah pengupasan yang di perbolehkan sebesar 9:1 dan
sesuai dengan kemampuan kapasitas alat yang tersedia. Pada penelitian ini dibutuhkan data – data sekunder dari perusahaan
antara lain data topografi, model geologi, pit limit penambangan, jenis dan jumlah alat – alat mekanis, waktu kerja efektif
dan rekomendasi lereng tambang. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan bantuan perangkat lunak MineScape
5.7 dan XPAC 7.12. Dimensi stripe dan block penambangan menggunakan ukuran 30m x 60m x 5 meter. Berdasarkan
rekomendasi geoteknik untuk geometri jenjang pada bagian low wall dengan tinggi jenjang 10 m, lebar jenjang 10 m dan
slope 30°, pada sisi high wall dengan tinggi jenjang 10 m, lebar jenjang, 5 m dan slope 55°. Rancangan lebar jalan lurus
minimum 12 m, lebar jalan pada tikungan 25 meter dengan grade maksimum 10%. Hasil Rancangan bulan Agustus 2019,
volume overburden 940.282 bcm dan batubara tertambang 109.443 ton, dengan stripping ratio 8,59. Bulan September 2019,
volume overburden 1.042.428 bcm dan batubara tertambang 116.042 ton, stripping ratio 8,98. Bulan Oktober 2019, volume
overburden 859.893 bcm dan batubara tertambang 105.959 ton, stripping ratio 8,12. Bulan November 2019, volume
overburden 894.559 bcm dan batubara tertambang 103.546 ton, stripping ratio 8,64. Bulan Desember 2019, volume
overburden 782.613 bcm dan batubara tertambang 91.119 ton, stripping ratio 8,61. Total volume overburden 4.519.777 bcm
dengan perolehan batubara tertambang 526.110 ton, dengan nilai stripping ratio sampai batas akhir penambangan sebesar
8,59:1.
Kata kunci : Rencana, Penjadwalan Produksi, Sequence, MineScape 5.7, XPAC 7.12
Abstract
PT Karunia Wahananusa as a contractor PT Perkasa Inakakerta has made an annual mining plan and needs to be divided
into monthly plans to facilitate the supervision and management of production. This study aims to design the scheduling of the
mining stages and design the mining sequence design based on production scheduling that has been made to meet the monthly
production targets at PT KWN for the period August - December 2019. PT PIK as the PK2B holder limits for allowable
stripping ratio of 9:1 and according to the capacity of the available tool capacity. In this research, secondary data from
companies are needed, including topographic data, geological models, mining pit limits, types and amounts of mechanical
equipment, effective working time and mine slope recommendations. Data processing in this study using MineScape 5.7 and
XPAC 7.12 software. Dimensions of mining stripe and blocks use a size of 30m x 60m x 5 meters. Based on geotechnical
recommendations for level geometry at the low wall with a height of 10m, width of 10m and slope 30 °, on the side of the high
wall with a height of 10 m, width of 5 m and slope 55 °. Design a minimum straight road width of 12 m, width of the road at a
25 meter bend with a maximum grade of 10%. The draft results for August 2019, the volume of overburden 940.282 bcm and
coal mined 109.443 tons, with a stripping ratio of 8,59. In September 2019, overburden volume 1.042.428 bcm and 116.042
tons of mined coal, stripping ratio 8,98. In October 2019, the volume of overburden 859.893 bcm and coal mined 105.959
tons, stripping ratio 8,12. In November 2019, the volume of overburden 894.559 bcm and coal mined 103.546 tons, stripping
ratio 8,64. In December 2019, overburden volume was 782.613 bcm and coal was 91.119 tons, stripping ratio was 8,61. The
total volume of overburden 4,519,777 bcm with the acquisition of 526,110 tons of mined coal, with a stripping ratio up to the
mining deadline of 8,59:1.
B. Rancangan Sequence Penambangan Bulan posisi temporary sump in pit berada pada sisi barat
September 2019 dengan minimal ketinggian air pada elevasi RL-75,
Hasil rancangan sequence bulan September 2019 masih sama dengan bulan agustus, akan tetapi untuk
(Gambar 5), dengan kebutuhan alat gali muat untuk pemompaan air, harus minimal di RL-75, jika
penggalian overburden dengan asumsi 7 fleet terdiri ketinggian air tidak berkurang atau lebih dari RL-75
dari 6 unit excavator PC 850-R1 dan 1 unit excavator maka aktifitas opeerasi penambangan pada sisi utara
870 ZXS dengan masing – masing 3 unit dump truck di target elevasi RL-70 dapat terhambat.
HD 465-R7 dan 1 unit dump truck HD 777-E. Untuk
D. Rancangan Sequence Penambangan Bulan kerja yang semangkin sempit sehingga perlu
November 2019 dikurangi 1 fleet excavator dan juga dikarenakan
Hasil rancangan sequence bulan November 2019 jarak angkut dari front menuju disposal semakin
(Gambar 7), dengan kebutuhan alat gali muat jauh, sehingga untuk 1 fleet membutuhkan
untuk penggalian overburden dengan asumsi 6 tambahan alat angkut dump truck. Untuk posisi
fleet terdiri dari 5 unit excavator PC 850-R1 dan temporary sump in pit yang sebelumnya berada
1 unit excavator 870 ZXS dengan masing – pada sisi barat di geser ke timur pada target
masing 4 unit dump truck HD 465-R7 dan 1 unit elevasi RL-90 dengan minimal ketinggian air
dump truck HD 777-E. Alasan dikuranginya pada elevasi RL-90.
fleet untuk pengupasan overburden karena area