Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN TRIWULAN PENAMBANGAN BATUBARA

DI PT ARUTMIN INDONESIA TAMBANG SATUI, KABUPATEN TANAH


BUMBU, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Maulana Adha1*), Nurhakim, S.T., M.T.,2, Annisa, S.T., M.T.3
1-3
Program Studi Teknik Pertambangan, FT Universitas Lambung Mangkurat
e-mail: maulanaadha100@gmail.com 1*), E 2 , K

ABSTRAK
PT Arutmin Indonesia Tambang Satui pada tahun 1981 sudah menandatangani kontrak penambangan
batubara yang disebut Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) beroperasi diwilayah satui
selaku owner menjadi salah satu penghasil sekaligus pengekspor batubara terbesar dan terlama di Indonesia yang
pernah meraih penghargaaan peringkat 3 pertambangan dan energi dalam Indonesia CSR Award 2008. Kegiatan
operasi penambangannya PT Arutmin Indonesia Tambang Satui sangat memerlukan perencanaan penambangan
untuk mengarahkan dan berkoordinasi dengan kontraktor dalam pengerjaan yang diharapkan bisa efektif agar target
produksi tercapai.
Perencanaan yang dilakukan penelitian ini adalah perencanaan triwulan atau pertiga bulan penambangan
dengan acuan kemampuan alat gali muat yang dihitung menggunakan data-data dan alat yang adaataupun didapat
dilapangan sebagai target pembongkaran overburden dan produksi batubara untuk membuat desain tahapan
penambangan dan disposal menggunakan bantuan perangkat lunak komputer. Kebutuhan alat angkut tiap triwulan
juga direncanakan dan dihitung untuk keperluan memindahkan material overburden dan batubara yang dibongkar
menuju disposal dan ROM menggunakan rumus yang berkaitan dengan tinjauan pustaka.
Perencanaan triwulan penambangan batubara pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat ada 4
tahapan dengan umur tambang 1 tahun. Volume rencana desain overburden sebesar 7,334,739 BCM dengan target
pembongkaran overburden kemampuan alat gali muat sebesar 7,889,488 BCM dan tonase batubara dari rencana
desain sebesar 1,458,545 Ton dengan target produksi batubara kemampuan alat gali muat sebesar 2,466,430 Ton.
Kebutuhan alat angkut tiap triwulan untuk fleet overburden rata rata 4 sampai 5 unit, sedangkan untuk fleet
batubara dibutuhkan 3 sampai 4 unit.
Kata Kunci : Perencanaan, Triwulan

PENDAHULUAN Pengumpulan data dilakukan yang akan dilakukan


dengan dua acara yaitu pengambilan data langsung dari
PT Arutmin Indonesia Tambang Satui merupakan
hasil pengamatan dilapangan dan perolehan data
perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan
penunjang dari data-data yang telah ada dari perusahaan.
batubara. Umumnya sistem penambangan dilakukan
a. Data Primer
dengan metode tambang terbuka. Tambang terbuka
• Cycle time dan produktivitas (Alat gali muat & Alat
merupakan metode penambangan yang segala aktivitas
angkut)
penambangan dilakukan di atas atau relatif dekat dengan
• Rencana jam kerja
permukaan bumi, dan lokasi kerja berhubungan langsung
b. Data Sekunder
dengan udara bebas. Dalam melakukan penambangan
• Project Minescape :
diperlukan perencanaan tambang, baik perencanaan
 Desain pit final & disposal
tambang jangka panjang yang merencanakan awal
 Data topografi terakhir
tambang sampai penutupan tambang dan perencanaan
 Model geologi batubara
tambang jangka pendek yang meliputi perencanaan harian,
• Densitas (Overburden & Batubara) dan bucket fill
mingguan dan bulanan yang target produksi disesuaikan
factor
dengan target tahunan.Perencanaan diperlukan agar
• Curah dan waktu hujan
meminimalisir kegagalan dalam mencapai target produksi
• Spesifikasi alat
tahunan yang telah direncanakan. Dalam hal ini perlu
• Batas PKP2B
beberapa hal yang diperhatikan mulai dari volume
3. Pengolahan Data
overburden dan volume batubara yang akan ditambang,
Setelah pengumpulan data-data yang telah
tahapan penambangan bulanan, sampai penjadwalan
diperoleh kemudian dikelompokkan sesuai dengan
produksi agar target produksi tercapai.
kegunaannya yang selanjutnya dilakukan pengolahan data
sesuai tahapan pengerjaannya. Pengolahan data dalam
METODOLOGI
laporan ini adalah :
1. Studi Literatur dan Perumusan
a. Menghitung volume overburden dan cadangan
Dalam tahap ini dilakukan penyusunan topik dari
batubara yang tersisa sampai dengan batas akhir
tugas akhir, studi literatur daerah penelitian dan studi
penambangan yang telah ditentukan.
pustaka yang berkaitan dengan judul penelitian. Sasaran
b. Menghitung target pembongkaran overburden
utama tahap persiapan ini adalah gambaran umum dari
dan produksi batubara tiap triwulan berdasarkan
kegiatan penelitian.
rencana jam kerja dan kemampuan alat gali muat yang
2. Pengumpulan Data
tersedia diperusahaan
c. Membuat desain dan menghitung tahapan
penambangan dan disposal berdasarkan target
pembongkaran overburden beserta rute jalan angkut
tiap triwulan.
d. Menghitung jumlah alat angkut yang diperlukan
berdasarkan rute jalan angkut dari desain tiap triwulan
4. Kriteria.
Kriteria dilakukan sebagai acuan pengolahan data
dengan masalah yang diteliti dimana kriteria tersebut akan
bersinggungan dan menjaadi pertimbangan untuk dengan
rekomendasi hasil pengolahan.
a. kemampuan alat gali muat
b. Penambangan searah blok dan strip Gambar 1. Penampang Seam Batubara
c. Blok strip 150 m x 150 m b. Desain Pit Final
d. Tinggi jenjang 5 – 10 m (pit & disposal) Merupakan data desain pit final yang
e. Rute jalan menyesuaikan rute terdahulu direncanakan untuk desain tahapan penambangan dan
f. Match factor < atau = 1 disposal
5. Rekomendasi hasil pengolahan
Hasil dari pengolahan data yang dibuat
diharapakan bisa menjadi rekomendasi yang akan
diterapkan di lapangan untuk tiap triwulan, dimana hasil
pengolahannya berupa target pembongkaran overburden,
desain pit, disposal, rute jalan dan jumlah alat angkut yang
nantinya disajikan dalam bentuk layout peta maupun tabel.
6. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan hasil penelitian yang
merupakan jawaban dari tujuan penelitian. Saran berisi
usulan mengenai pembahasan dari hasil pengolahan data
atau untuk kegiatan selanjutnya yang tertulis dan
dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan hasil Gambar 2. Peta Desain Pit Final
penelitian tugas akhir. c. Ketersediaan Alat
Perencanaan ini akan dibantu dengan perangkat Berikut ini adalah ketersedian alat yang ada di Pit
seperti stop watch untuk pengambilan data cycle time Rama PT Arutmin Indonesia Tambang Satui :
dilapangan, kamera untuk pengambilan foto dokumentasi, Tabel 2. Ketersediaan Alat
dan laptop dibantu dengan menggunkan perangkat lunak d. KETERSEDIAAN ALAT
JUMLAH ALAT
(UNIT)
Minescape 5.7, ArcGIS 10.5., Microsoft Excel 2010.
LIB R9250 1
Dalam penyusunan laporan penelitian ini akan dibantu ALAT GALI MUAT HIT EX2500 1
dengan data berupa peta, gambar, tabel serta grafik agar LIB R984C 1
memudahkan penyampaian informasi hasil penelitian. CAT 785C 14
ALAT ANGKUT
CAT 777D 8
HASIL DAN PEMBAHASAN BULLDOZER D155 2
1. Deskripsi Data MOTOR GRADER GR1205 1
Berikut ini adalah uraian data –data yang didpat Produktifitas dan Efisiensi Kerja Alat
saat penelitian untuk dilakukan perencanaan : Keberhasilan perencanaan suatu pekerjaan
a. Bentuk dan Tebal Endapan Batubara menggunakan alat berat, tergantung pada keakuratan
Berikut ini adalah seam batubara dari data dalam memperkirakan produktifitas alat yang akan
permodelan batubara yang akan ditambang yang ada di Pit digunakan. Perhitungan produktifitas alat disini merupakan
Rama PT Arutmin Indonesia Tambang Satui : perhitungan taksiran produksi alat yang diharapkan sesuai
Tabel 1. Deskripsi Seam dengan keadaan sebenarnya dilapangan. Berdasarkan
SEAM KETEBALAN (m) KEBERADAAN perhitungan diperoleh produktifitas rata-rata dari masing-
SR5   0,4 - 0,8 Menerus masing peralatan.
SR3   0.4 - 1.1 Menerus Tabel 3. Produktifitas dan Efisiensi Kerja Alat
  SR2 0,3 - 0,5 Bercabang dan EFISIENSI
SR2L     menerus ALAT GALI MUAT PRODUKTIFITAS
KERJA (%)
SR1   0,4 - 0,5 Tidak menerus LIB R9250 942 78
SU2U SU2 HIT EX2500 884 76
Bercabang tidak
  SU2L 0,3 - 0,8 LIB R984C 571 66
menerus
SU2L2  
SM1   0,5 - 3,1 Menerus e. Rencana Jam Kerja Bulanan
  SM2 0,5 - 2,7 Menerus Waktu rencana jam keja triwulan didapat dari
SL1   0,4 - 1,9 Menerus rencana jam kerja bulanan yang tersedia pada perhitungan
Bercabang dan yang telah direncanakan untuk target produksi
SL2 SL23 0,5 - 1,7
menerus
Tabel 4. Rencana Jam Kerja
Adapun kemiringan rata-rata dari tiap seam
batubara berkisar antara 10º sampai 12º dengan strike
N37oE
Bulan Jam Berdasarkan kemampuan alat gali muat pada
Apr-18 365.01 triwulan 2 target pembongkaran overburden sebesar
May-18 353.44 2,022,497 BCM dan target produksi 632,278 ton untuk
Jun-18 294.19 batubara. Setelah direncanakan desain tahapan
Jul-18 387.19 penambangan didapat volume overburden dan tonase
Aug-18 351.91 batubara triwulan 2 dari elevasi RL-35 – RL-50 mdpl
Sep-18 368.16
Oct-18 320.31
sebesar 2,009,722 BCM dan 237,037 ton dengan SR 8.5
Nov-18 378.84 dan luas pit 47,94 Ha. Pada triwulan 2 akan direncanakan
Dec-18 387.9 desain disposal in pit dump dari elevasi RL-15 – EL-0
Jan-19 388.86 mdpl sebesar 1,446,999 CCM.
Feb-19 338.61
Mar-19 384.85
2. Pengolahan Data
Berikut ini adalah hasil pengolahan data untuk
perencanaan triwulan :
a. Cadangan Akhir Maret 2018
Hasil perhitungan cadangan tersisa sampai batas
akhir penambangan yang didapat dari data desain pit final
dengan topografi akhir maret 2018 dengan hasil
overburden 7.353.131 BCM dan tonase batubara
1.421.280 ton.
b. Target Pembongkaran Overburden Dan Produksi
Batubara Gambar 4. Peta Desain Triwulan 2
Hasil produktifitas yang didapat dari perhitungan • Rencana Triwulan 3
cycle time tiap alat gali muat overburden dan batubara Berdasarkan kemampuan alat alat gali muat pada
yang akan menjadi acuan tahapan penambangan bulanan triwulan 3 target pembongkaran overburden sebesar
maka produktifitas alat akan disesuaikan dengan rencana 1,985,585 BCM dan target produksi 621,240 ton untuk
jam kerja setiap bulannya dapat target pembongkaran batubara. Setelah direncanakan desain tahapan
overburden dan produksi batubara dari kemampuan alat penambangan didapat volume overburden dan tonase
gali muat tiap triwulan. batubara triwulan 3 dari elevasi RL-60 – RL-75 mdpl
sebesar 1,957,650 BCM dan 331,014 ton dengan SR 6,2
dan luas pit 50,98 Ha. Pada triwulan 3 akan direncanakan
Tabel 5. Target Dari Kemampuan Alat Gali Muat desain disposal in pit dump dump dari elevasi RL+5 –
ALAT GALI TRWULA TRIWUL TRIWUL TRIWUL RL+15 mdpl sebesar 1,409,515 CCM.
MUAT N1 AN 2 AN 3 AN 4
R 9250 dan
1,849,665 2,022,497 1,985,585 2,031,741
EX 2500
BCM BCM BCM BCM
(Overburden)
R 984 C 578,246 632,278 620,738 635,168
(Batubara) Ton Ton Ton Ton
c. Rencana Penambangan Triwulan
• Rencana Triwulan 1
Berdasarkan kemampuan alat gali muat pada
triwulan 1 target pembongkaran overburden sebesar
1,849,665 BCM dan produksi batubara 578,184 ton.
Setelah direncanakan desain tahapan penambangan didapat
volume overburden dan tonase batubara triwulan 1 dari
elevasi RL-20 – RL-30 mdpl sebesar 1,819,322 BCM dan
Gambar 5. Peta Desain Triwulan 3
73,254 ton dengan SR 24 dan luas pit 46,09 Ha. Pada
• Rencana Triwulan 4
triwulan 1 akan direncanakan desain disposal in pit dump
Berdasarkan kemampuan alat gali muat pada
dari elevasi RL-110 – RL-20 mdpl sebesar 1,309,911
triwulan 4 target pembongkaran overburden sebesar
CCM.
2,031,741 BCM dan target produksi 635,851 ton untuk
batubara. Setelah direncanakan desain tahapan
penambangan didapat volume overburden dan tonase
batubara triwulan 4 dari elevasi RL-70 – RL-110 mdpl
sebesar 1,548,035 BCM dan 817,231 ton dengan SR 1.5
dan luas pit 59.24 Ha. Pada triwulan 4 akan direncanakan
desain disposal in pit dump dump dari elevasi RL+ 20 –
RL+25 mdpl sebesar 1,114,585 CCM.

Gambar 3. Peta Desain Triwulan 1

• Rencana Triwulan 2
ton , SL1 64.043 ton, SL2 30.947 ton, SL3 16,167 ton,
SL23 9,767 ton. Pada triwulan 3 didapat seam SR5 845
ton, SR3 20,756 ton, SR2 363 ton, SU2 2,984 ton, SU2L
8,318 ton, SM1 28,438 ton, SM2 75,452 ton , SL1 87,638
ton, SL2 37,128 ton, SL3 20,493 ton, SL23 36,299 ton.
Pada triwulan 4 didapat seam SR3 106 ton, SR1 741 ton,
SU2 7,151 ton, SU2L 3,321 ton, SM1 63,332 ton, SM2
186.401 ton , SL1 246,559 ton, SL2 34,561 ton, SL3
19,981 ton, SL23 269,600 ton.
2500000

2000000
OVERBURDEN (BCM)
1500000
RENCANA DESAIN
Gambar 6. Peta Desain Triwulan 4

Produktifitas
1000000 OVERBURDEN (BCM)
d. Kebutuhan Alat Angkut KEMAMPUAN ALAT
500000
Dalam kegiatan penambangan Pit Rama alat gali BATUBARA (TON)
RENCANA DESAIN
muat dan alat angkut terbagi menjadi 3 fleet yaitu 2 fleet 0
BATUBARA (TON)
pemuatan overburden dan 1 fleet pemuatan batubara. 3 KEMAMPUAN ALAT
fleet tersebut dapat dilihat peralatan mekanis yang tersedia
dilapangan merupakan asusmsi penulis untuk melakukan
kebutuhan alat angkut tiap triwulan maka, jarak angkut Gambar 7. Perbandingan Desain Tahapan Penambangan
yang telah didapat dari desain akan menjadi acuan Dengan Target Pembongkaran Overburden
mendapatkan waktu bermuatan dan waktu kosong alat Berdasarkan perbandingan grafik diatas
angkut sebagai perhitungan cycle time alat angkut yang pembongkaran overburden triwulan 1 sampai triwulan 4
mana akan dibagi dengan waktu cycle time alat gali dan bisa dibilang alat gali muat mampu bekerja sesuai rencana.
didapat hasil jumlah alat angkut. Pengambilan batubara triwulan 1 sampai triwulan 3 alat
Tabel 6. Rencana Jumlah Alat Angkut gali muat masih mampu bekerja sesuai rencana, sedangkan
JARAK
JUMLAH pada triwulan 4 ada selisih sebesar 182,063 ton dimana
FLEET TRIWULAN ALAT rencana desain lebih besar dibandingkan kemampuan alat
(KM)
ANGKUT
TRIWULAN 1 1.65 4
gali muat, agar volume batubara tetap harus habis di
R9250 - CAT785C TRIWULAN 2 1.70 4 triwulan 4 maka perlu dilakukan penambahan 1 alat gali
(OVERBURDEN) TRIWULAN 3 1.65 4 muat untuk batubara, dimana kontraktor harus
TRIWULAN 4 1.47 4 menyediakan alat gali muat batubara di triwulan 4 dengan
TRIWULAN 1 1.06 4 cara menarik salah satu alat di Pit Bima atau di Pit
EX2500 -
TRIWULAN 2 1.45 4
CAT785C Hanoman west.
TRIWULAN 3 1.41 4 2,500,000.00
(OVERBURDEN)
TRIWULAN 4 1.52 5
TRIWULAN 1 1.41 3 2,000,000.00
R984C - CAT777D TRIWULAN 2 1.43 3 1,500,000.00
(BATUBARA) TRIWULAN 3 1.52 3
Produktifitas

TRIWULAN 4 1.69 4 1,000,000.00


OVERBURDEN (BCM)
3. Pembahasan 500,000.00 BATUBARA (TON)
Perhitungan volume overburden dan tonnase
-
batubara dilakukan dengan bantuan software minescape.
Pit dibuat menjadi blok–blok dengan dimensi mengikuti
topografi serta lebar minimum working kerja alat. Tahapan
penambangan dilakukan searah dengan penurunan elevasi
blok dan strip untuk memperkirakan arah aliran air agar Gambar 8. Perbandingan Overburden dengan Batubara
dapat mengalir ke sump. (Striping Ratio)
Dimensi kemiringan jenjang tunggal dari desain Dari rencana desain didapatkan striping ratio tiap
tahapan penambangan sebesar 64° lebar jenjang mengikuti pertriwulan dapat dilihat pada grafik diatas pada triwulan 1
lebar blok dan strip sebesar 150 meter, saat penggambaran SR 25, triwulan 2 SR 8, triwulan 3 SR 6, dan triwulan 4
desain pit bisa lebih dari dan kurang dari 150 meter dengan SR 2. Terjadi penurunan nilai SR pada tiap triwulan
batas minimum working geometri alat dan lebar jalan dikarenakan desain penambangan melakukan penurunan
minimum 23.24 meter. dengan tinggi jenjang setiap desain elevasi blok strip secara bersamaan. Pada triwulan 1
pit 5 sampai 10 meter untuk mendapatkan kemiringan didapat SR yang cukup besar karena ada perbedaan tinggi
jalan dibawah 10%. Disposal dirancang dengan desain pit yang cukup tinggi di blok antara blok 41 dengan
kemiringan jenjang tunggal 37°, tinggi jenjang 10 m, dan blok 42 sehingga fokus penambangan triwulan 1 pada blok
lebar jenjang 20 sampai 25 meter. 42 dan 43.
Pada desain tahapan penmbangan yang telah Kebutuhan jumlah alat angkut
dibuat pada tiap triwulan didapat masing-masing seam mempertimbangkan jarak angkut sebagai salah satu faktor
yaitu triwulan 1 didapat seam SR5 11,444 ton, SR3 8,432 yang mempengaruhi keserasian alat gali muat dan alat
ton, SR2 475 ton, SU2 1,003 ton, SU2L 1,059 ton, SU2L2 angkut karena cycle time alat angkut akan berubah
338 ton, SM1 4,094 ton, SM2 11,281 ton , SL1 16,657 ton, terhadap jarak angkut. Untuk pemilihan rute jalan angkut
SL2 11,798 ton, SL3 7,458 ton. Pada triwulan 2 didapat dari front penambangan menuju disposal dan ROM penulis
seam SR5 7,902 ton, SR3 24,748 ton, SR2 636 ton, SU2 tidak melakukan pembuatan desain jalan dan hanya
3,064 ton, SU2L 7,703 ton, SM1 21,666 ton, SM2 47,402 menggunakan rute jalan yang sudah ada di Pit Rama.
Untuk kecepatan alat angkut setiap fleet penulis
menggunakan nilai kecepatan aktual dilapangan saat desain jalan untuk meminimalkan jarak angkut yang
pengambilan data sebagai acuan kecepatan rencana dimana ditempuh.
untuk fleet R9250-CAT785C kecepatan angkut bermuatan
20 Km/jam dan kecepatan angkut kosong 25 km/jam, fleet UCAPAN TERIMAKASIH
EX2500-CAT785C kecepatan angkut bermuatan 16 Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Km/jam dan kecepatan angkut kosong 21 km/jam, fleet 1. Bapak Nurhakim, S.T,M.T dan ibu Annisa, S.T,M.T
R984C-CAT77D kecepatan angkut bermuatan 22 Km/jam selaku dosen pembimbing yang mengarahkan sampai
dan kecepatan angkut kosong 27 km/jam. selesainya dalam pembuatan laporan penelitian.
2. Orang tua, teman-teman dan perusahaan yang
KESIMPULAN
memberikan fasilitas dan dukungan dalam penelitian
Berdasarkan tujuan dari penelitian tugas akhir,
maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
1. Volume overburden dan cadangan batubara yang DAFTAR PUSTAKA
tersisa dari akhir maret 2018 sampai dengan batas akhir [1] Bentrovolta, dkk. 2015. Kajian Teknis Peningkatan
penambangan diperoleh overburden sebesar 7.353.131 Produksi Alat Gali Muat & Alat Angkut Pada
BCM dan tonase batubara sebesar 1.421.280 Ton Kegiatan Pengupasan Topsoil di Stockpile PT
dengan SR 5 dan luas area 202.91 Ha. Kaltim Prima Coal Kalimantan Timur. Vol. 1. Jurnal
2. Target pembongkaran overburden dan produksi Teknologi Pertambangan. Yogyakarta. Hal
batubara berdasarkan kemampuan alat gali muat pada 71,72Basuki, S. dan Nurhakim., 2004. Modul Ajar
triwulan 1 overburden 1,849,665 BCM dan batubara dan Praktikum Pemindahan Tanah Mekanis.
548,246 Ton. Pada triwulan 2 overburden 2,022,497 Proram Studi Teknik Pertambangan Uiversitas
BCM dan batubara 632,278 Ton. Pada triwulan 3 Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Hal 27 dan
overburden 1,985,585 BCM dan batubara 620,738 30.
Ton. Pada triwulan 4 overburden 2,031,741 BCM dan [2] Hustrulid, W., Kuchta, M., and Martin R. 2013. Open
batubara 635,168 Ton. Pit Mine Planning & Design Volume 1 –
3. Berdasarkan desain tahapan penambangan yang dibuat Fundamentals. London, UK: CRC Press. Hal 290,
terdapat 4 tahapan penambangan dengan umur 291, 293, 294, 325, 350, 364, 409, 478.Louis
tambang 1 tahun sampai dengan batas akhir Caccetta Christina N. Burt., 2018. Equipment
penambangan dan desain disposal dilakukan secara in Selection for Mining: with Case Studies, Department
pit dump. Hasil perhitungan tahapan penambangan of Mathematics and Statistics The University of
pada triwulan 1 diperoleh volume overburden sebesar Melbourne Parkville, VIC Australia hal 54.
1,819,322 BCM dan tonase batubara 73,254 Ton, pada [3] Indonesianto, Y., 2008. Pemindahan Tanah Mekanis.
triwulan 2 diperoleh volume overburden sebesar Jurusan Teknik Pertambangan UPN “Veteran”,
2,009,722 BCM dan tonase batubara 237,037 Ton, Yogyakarta, Hal 31, 33, 145, 151Prodjosumarto, P.,
pada triwulan 3 diperoleh volume overburden sebesar 1993, Pemindahan Tanah Mekanis, Departemen
1,957,650 BCM dan tonase batubara 331,014 Ton, Tambang Institut Teknologi Bandung, Bandung,
pada triwulan 4 diperoleh volume overburden sebesar Hal 52.
1,548,035 BCM dan tonase batubara 817,231 Ton. [4] Melati, S. 2010. Bahan Kuliah Perencanaan &
Hasil perhitungan desain disposal diperoleh pada Permodelan Tambang. Banjarbaru, Universitas
triwulan 1 sebesar 1,309,911 CCM, triwulan 2 sebesar Lambung Mangkurat. Hal 3-10 5-7, 5-9, 6-7.
1,446,999 CCM, triwulan 3 sebesar 1,409,515 CCM, [5] Nurhakim, 2004. Buku Panduan Kuliah Lapangan,
triwulan 4 sebesar 1,114,585 CCM. Teknik Pertambangan Universitas Lambung
4. Jumlah alat angkut yang telah diperhitungkan Mangkurat, Banjarbaru, Hal 1, 2, 6, 20, 23, 24.
kebutuhannya dimasing-masing fleet yaitu R9250 [6] Nurhakim. 2008. Draft Bahan Kuliah Perencanaan
dengan CAT785C untuk mengangkut overburden pada dan Permodelan Tambang. Banjarbaru, Universitas
triwulan 1 jumlahnya 4 unit, triwulan 2 jumlahnya 4 Lambung Mangkurat. Hal. 1, 2, 3.
unit, triwulan 3 jumlahnya 4 unit dan triwulan 4 [7] Nurhakim & Melati, S. 2011. Bahan Kuliah
jumlahnya 4 unit. Fleet EX2500 dengan CAT785C Permodelan dan Perencanaan Tambang. Banjarbaru:
untuk mengangkut overburden pada triwulan 1 Universitas Lambung Mangkurat. Hal 1, 3, 59, 72,
jumlahnya 4 unit, triwulan 2 jumlahnya 4 unit, triwulan 75.
3 jumlahnya 4 unit dan triwulan 4 jumlahnya 5 unit. [8] Prodjosumarto, P., 2000, Pemindahan Tanah
Fleet R984C dengan CAT777D untuk mengangkut Mekanis, Departemen Tambang Institut Teknologi
batubara pada triwulan 1 jumlahnya 3 unit, triwulan 2 Bandung, Bandung, Hal 52, 155.
jumlahnya 3 unit, triwulan 3 jumlahnya 3 unit dan [9] Prodjosumarto, P. 2004. Diklat Perencanaan
triwulan 4 jumlahnya 4 unit. Tambang Terbuka. Bandung: Universitas Islam
Bandung. Hal 2,13.
[10] Read, J and Stacey, P. 2009. Guidelines for Open Pit
SARAN Slope Design. Australia: New Zealand and South
Adapun saran atau rekomendasi yang bisa Africa, CSIRO. Hal 239, 240.
diberikan, yaitu sebagai berikut : [11] Tenriajeng, A. T., 2003. Diktat Pemindahan Tanah
1. Sebaiknya tim operasi dilapangan Mekanis. Penerbit Gunadarma: Jakarta, Hal 1, 11.
mengikuti desain penambangan yang sudah ditetapkan.
.
2. Sebaiknya kontraktor menyediakan
spare alat gali muat 1 unit untuk batubara di Pit Rama
3. Pada penelitian selanjutnya untuk
pengembangan lebih lanjut dilakukan pembuatan

Anda mungkin juga menyukai