Anda di halaman 1dari 9

RANCANGAN SEQUENCE PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MEMENUHI

TARGET PRODUKSI BATUBARA PT. BARASENTOSA LESTARI SITE BELANI


PROVINSI SUMATERA SELATAN

Parlan Prambahan, Marliantoni, Desmawita


Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Muara Bungo

ABSTRAK

PT. Barasentosa Lestari telah (BSL) melakukan eksplorasi rinci untuk kemajuan
penambangan, akan tetapi daerah ini belum dimodelkan secara rinci. Tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut: Menghitung jumlah cadangan pada design pit limit di PT. BSL
site Belani. Membuat rancangan sequence penambangan batubara bulanan sesuai dengan
stripping ratio (SR) dan target produksi yang ditentukan oleh pihak perusahaan. Menganilisis
sistem penanganan air tambang. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah metodelogi
penelitian terapan (applied research). Metode pengambilan data yang digunakan adalah
metode kuantitatif, metode ini merupakan metode dalam pengumpulan data yang berupa
angka-angka dimana nantinya akan digunakan dalam perhitungan. Berdasarkan analisis data
dan pembahasan, maka penulis simpulkan sebagai berikut: Jumlah cadangan batubara pada
design pit limit PT. BSL yaitu 8.648.498,740 MT, dengan jumlah volume overburden
32.445.124,998 BCM berada pada SR kumulatif 3,75 BCM/ MT. Target produksi perusahan
perbulan 80.000 MT dan SR 3,75 BCM/MT. Penambangan dimulai pada awal tahun 2020,
bulan januari 2020 produksi batubara berdasarkan rancangan mencapai 87.156,16 MT
volume overburden 323.362,28 BCM pada SR 3,71 BCM/MT, bulan februari 2020 produksi
batubara berdasarkan rancangan mencapai 88.975,40 MT volume overburden 325.780,83
BCM pada SR 3,66 BCM/MT, dan pada akhir quarterly 1 bulan maret 2020 produksi
batubara berdasarkan rancangan mencapai 82.102,33 MT volume overburden 302.795,66
BCM pada SR 3,69 BCM/MT. Penanganan terhadap air yang masuk ketambang dianalisis
dengan mengetahui curah hujan rencana perhari yaitu 25,26 mm/hari dianalisis dari data
curah hujan 5 tahun terakhir, sehingga diperoleh hasil prediksi air yang masuk ke tambang
pada sequence I adalah 1.544,400 m3/jam jadi untuk mengatasi air yang masuk maka
didesain bentuk sump dengan kapasitas 13.000 m3, air yang masuk ke tambang pada
sequence II adalah 2.419,200 m3/jam dan pada sequence III adalah 2.617,200 m3/jam jadi
untuk mengatasi air yang masuk maka didesain bentuk sump dengan kapasitas 22.875 m3.

Kata Kunci: Pit Limit, Monthly Sequence, Penyaliran Tambang.

1. Pendahuluan PT. Barasentosa Lestari telah


1.1. Latar Belakang melakukan eksplorasi rinci untuk kemajuan
Sequence penambangan merupakan penambangan, akan tetapi daerah ini belum
bentuk-bentuk penambangan yang dimodelkan secara detail. Berdasarkan hal
menunjukkan bagaimana suatu pit akan tersebut, maka penulis melakukan
ditambang dari tahap awal hingga tahap pengembangan rancangan sequence
akhir rancangan tambang (pit limit). Tujuan penambangan untuk memenuhi rencana
dari pembuatan sequence yaitu untuk target produksi batubara pada daerah ini.
membagi seluruh volume yang ada dalam Hasil penelitian diharapkan dapat
pit limit ke dalam unit-unit perencanaan menghasilkan suatu model sequence
yang lebih kecil sehingga lebih mudah penambangan yang sesuai dengan kondisi
ditangani. aktual pada PT. Barasentosa Lestari site
Belani.
1.2. Rumusan Masalah Jenis penelitian yang akan digunakan
Masalah utama yang akan dibahas adalah metodelogi penelitian terapan
dalam penelitian ini adalah rancangan (Applied Research). Menurut A. Muri
sequence penambangan pada PT. Yusuf (2005), penelitian terapan adalah
Barasentosa Lestari untuk memenuhi target penelitian yang lebih menekankan pada
produksi batubara. Masalah yang akan penerapan ilmu, aplikasi ilmu, penggunaan
dibahas dalam penelitian ini meliputi : ilmu dalam masyarakat, untuk keperluan
1. Berapakah jumlah cadangan pada tertentu (industri, usaha dll). Metode
design pit limit di PT. Barasentosa pengambilan data yang digunakan adalah
lestari site Belani? metode kuantitatif, metode ini merupakan
2. Bagaimana rancangan sequence metode dalam pengumpulan data yang
penambangan batubara bulanan sesuai berupa angka-angka dimana nantinya akan
dengan stripping ratio (SR) dan target digunakan dalam perhitungan.
produksi yang ditentukan oleh pihak Rancangan sequence penambangan untuk
perusahaan? memenuhi target produksi batubara
3. Bagaimana kajian teknis terhadap membutuhkan data-data yang rinci
penanganan air tambang? mengenai kondisi lokasi yang akan
dimodelkan. Setiap kegiatan yang
1.3. Tujuan Penelitian dilaksanakan haruslah efektif dan efisien
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai sehingga hasil yang diperoleh maksimal.
berikut:
1. Menghitung jumlah cadangan pada 2.2. Metode Pengambilan Data
design pit limit di PT. Barasentosa Metode pengambilan data yaitu dengan
lestari site Belani. cara mengelompokan data menjadi dua
2. Membuat rancangan sequence kelompok yaitu data primer dan data
penambangan batubara bulanan sesuai sekunder.
dengan stripping ratio (SR) dan target
produksi yang ditentukan oleh pihak 2.2.1. Data primer
perusahaan. Data primer merupakan data yang
3. Menganalisis sistem penanganan air diambil langsung dari lokasi penelitian
tambang. tampa melalui perantara, artinya data yang
diambil langsung oleh peneliti antara lain.
1.4. Manfaat Penelitian 1. Dokumentasi
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai 2. Cycle Time Alat Gali Muat
berikut:
1. Bagi pembaca : 2.2.2. Data Sekunder
a. Mengetahui penambangan batubara Data sekunder merupakan data yang
secara kompleks. diambil dari berkas penelitian terdahulu,
b. Menerapkan ilmu perencanaan literatur, dan orang-orang yang dianggap
tambang. mengetahui informasi bahan dan metode
c. Mampu membuat rancangan sequence yang diteliti. Makna lain dari data sekunder
bulanan pada penambangan batubara. adalah data yang memiliki sumber yang
2. Bagi perusahaan : jelas.
a. Mengetahui rancangan sequence Data yang digunakan dalam penelitian ini
bulanan pada penambangan batubara. adalah:
b. Hasil analisis dan pengamatan dapat 1. Data pengeboran PT. Barasentosa
menjadi bahan masukan bagi pihak Lestari
perusahaan untuk menentukan 2. Peta topografi
kebijakan perusahaan dimasa yang 3. Parameter geoteknik
akan datang. 4. Target produksi bulanan
5. Data curah hujan
2. Metodelogi Penelitian 6. Data yang dianggap penting dari
2.1. Jenis Penelitian perusahaan
2.3. Pengolahan Data 897.875,770 MT, seam B2 597.312,780 MT,
Penelitian ini menggunakan software seam C1 143.658,440 MT, seam C2
tambang untuk mengolah data litologi, 558.941,730 MT, seam D 213.473,270 MT.
topografi, dan rancangan tambang. Tahapan Total Cut Volume 39.097.816,336 BCM.
analisis data pada penelitian ini adalah:
1. Estimasi sumberdaya 3.2. Rancangan Sequence
2. Perancangan pit limit penambangan Penambangan Bulanan
3. Estimasi cadangan batubara 3.2.1. Perencanaan Quarterly Plan Pada
4. Pembuatan blok penambangan Push back Tahun 1
5. Rancangan sequence Pada rancangan push back tahun 1
diperoleh jumlah batubara 1.055.839,960
3. Hasil dan Pembahasan MT dan overburden yang harus dikupas
3.1. Estimasi Cadangan Pit Limit 3.901.983,340 BCM dimana pada
Jumlah cadangan pada rancangan pit rancangan pertahun ini akan dibagi menjadi
limit yaitu 8.648.498,740 MT, dengan 4 quarterly plan artinya pada setiap quarter
jumlah volume overburden 32.445.124,998 akan ditargetkan umur penambangan 3
BCM berada pada SR kumulatif 3,75 bulan dengan Target produksi dari
BCM/MT, jumlah batubara yang diperoleh Perusahaan 80.000,000 MT batubara/bulan,
dengan rincian: seam A1 5.568.190,860 MT, dan 300.000,000 BCM overburden/bulan
seam A2 669.046,890 MT, seam B1

Gambar 3.1. Design Pit Quarterly Plan


3.2.2 Analisis Sequence pada Design pengupasan. Push back tahun pertama akan
Quarterly Plan dibagi menjadi 4 quarter dan pada tiap
Rancangan sequence penambangan quarter inilah akan dianalisis bentuk
mengacu pada model push back tahun rancangan tahapan penambangan, deviasi
pertama yang telah dirancang, dasar antara plan design dan produktivitas alat
pembagian sequence penambangan adalah (Capasity) antara 8-10%.
rencana target produksi dan nilai nisbah

Tabel 3.1 Perolehan Penambangan Pada Tiap-Tiap Sequence


(*Satuan OB( BCM), Coal (MT))

Target by capacity Target by desaign


No Month OB* Coal* SR OB* Coal* SR
Removal Getting Removal Getting
1 Januari 334.044,76 86.909,18 3,84 323.362,28 87.156,16 3,71
2 Februari 334.044,76 86.909,18 3,84 325.780,83 88.975,40 3,66
3 Maret 334.044,76 86.909,18 3,84 302.795,66 82.102,33 3,69
Total 1002.134,28 260.727,54 3,84 951.938,77 258.233,89 3,69

1. Sequence I (Januari, 2020) pengupasan overburden dilakukan oleh fleet


Pada bulan ini jumlah hari yang 2 excavator Doosan 500 LCV (Exc-510)
tersedia adalah 31 hari, dibulan ini ada libur yang dilayani oleh 4 dump truck Renault
nasional selama 2 hari pada tanggal 1 Kerax 380.34 6x4 HD LE-NEW, fleet 3
januari (Tahun Baru 2020 Masehi) dan excavator Doosan 500 LCV (Exc-515) yang
tanggal 25 Januari (Tahun Baru Imlek 2571 dilayani oleh 5 dump truck Hino FM 260 TI,
Kongzili). Artinya pada bulan ini jumlah fleet 4 excavator Doosan 500 LCV
hari kerja efektif adalah 29 hari. (Exc-505) yang dilayani oleh 5 dump truck
Perencanaan penambangan pada Hino FM 260 TI, fleet 5 excavator Liebherr
sequence I dilakukan selama pada awal R 934 B (Exc-301) yang dilayani oleh 3
tahun 2020, block ini akan dipotong (Cut) dump truck Hino FM 260 TI.
sampai pada level yang telah direncanakan. Jarak tempuh yang dilalui oleh alat
Elevasi pada Sequence I yaitu 20-30 mdpl angkut adalah sebagai berikut:
dengan perolehan penambangan  Front to Disposal : 1.200 m
323.362,280 BCM untuk overburden  Front to Stockpile : 7.000 m
removal dan 87.156,160 MT untuk Pola penambangan untuk sesuai
perolehan batubara. Perhitungan ini dengan design maka penambangan diawali
mengacu pada perhitungan design sequence. dengan memotong lapisan tanah sampai
Rancangan bulan pertama dengan formasi 5 elevasi 30 mdpl selanjutnya pada koordinat
fleet yang terdiri dari empat fleet untuk yang sudah ditentukan akan dipotong lagi
pengupasan overburden dan satu fleet untuk sampai elevasi 20 dan seterusnya sampai
coal getting. mendapatkan hasil yang sesuai dengan
Pada proses coal getting alat yang design. Mengaplikasikan design ke
berkerja yaitu fleet 1 excavator Doosan 500 lapangan atau bentuk aktual mengunaka alat
LCV (Exc-511) yang dilayani 6 dump truck survey pemetaan dengan cara stack out titik
Mitsubishi FUSO 220 PS, proses koordinat dari design.
Gambar 3.2 Layout Design Sequence I

2. Sequence II (Februari, 2020) penambangan sequence II adalah sebagai


Bulan februari dengan jumlah hari berikut:
yang tersedia 29 hari. Bulan februari akan  Front to Disposal : 1.200 m
dilakukan formasi penambangan 5 fleet,.  Front to Stock ROM : 7.000 m
target produksi perhari pada bulan ini Pola penambangan pada sequence II
adalah 2.896,552 MT batubara, dan target diawali dengan mengejar elevasi 20 untuk
OB Removal 11.137,931 BCM. Dilakukan blok P16S25 selanjutnya diarahkan kearah
sama dengan bulan sebelumnya formasi 5 blok P15S29, P17S30 dan seterusnya
fleet. Jarak yang ditempuh untuk hingga mengikuti design yang telah
dirancang

Gambar 3.3 Layout Design Sequence II

3. Sequence III (Maret, 2020) pada tanggal 22 Maret (Isra Mikraj Nabi
Penambangan pada sequence III akan Muhammad Shallallahu’alaihi Wassallam)
dimulai pada bulan maret, pada bulan ini dan tanggal 25 Maret (Hari Raya Nyepi).
jumlah hari yang tersedia adalah 31 hari, Artinya pada bulan ini jumlah hari kerja
dibulan ini ada libur nasional selama 2 hari efektif adalah 29 hari.
Target produksi rencana perhari adalah  Front to Stock ROM : 7.000 m
2749,14 MT batubara/ hari dan overburden Pola penambangan untuk sequence III
6 2280,70 BCM/Hari, Dilakukan sama dengan cara memperluas penambangan ke
dengan bulan sebelumnya formasi 5 fleet, arah utara sampai elevasi dan batas yang
jarak yang ditempuh alat hauler adalah telah direncanakan selanjutnya
sebagai berikut: penambangan lebih kearah mengejar pada
 Front to Disposal : 1.200 m floor batubara.

Gambar 3.4 Layout Design Sequence III

3.3 Penyaliran Tambang series, yaitu dengan mengambil/mencatat


3.3.1 Analisis Data Curah Hujan curah hujan maksimum periode 2014–2018
Dalam penelitian ini pengolahan data dengan mengabaikan waktu kejadian hujan.
curah hujan dilakukan untuk mendapatkan Berdasarkan data curah hujan, diperoleh
besarnya nilai curah hujan dan intensitas data curah hujan rata–rata 9,148 mm/hari,
curah hujan dalam satu jam. Hujan rencana dan curah hujan maksimum terjadi bulan
ini ditentukan dari hasil analisis frekuensi Mei 2014 dengan curah hujan tertinggi
data curah hujan yang tersedia dengan sebesar 583 mm/bulan.
menggunakan metode partial duration

Tabel 3.2 Curah Hujan Maximum 5 Tahun

No Tahun Curah hujan Hari hujan Curah hujan (Xi-X)2


maksimum (X) pada hujan maksimum (Xi)
(mm/bulan) maksimum (mm/hari)
1 2014 583,000 22 26,500 0,507
2 2015 471,000 19 24,789 0,996
3 2016 505,000 24 21,042 22,524
4 2017 547,000 16 34,188 70,558
5 2018 403,550 18 22,419 11,345
Jumlah 128,938 105,930
Rata-rata 25,788
Analisis data curah hujan dilakukan dengan M Reduced (Yn-Ynr)2
metode distrubusi Gumbel, meliputi sebagai Mean
berikut: 5 0,109 0,204
1. Perhitungan Standar Deviasi Jumlah 2,806 0,592
Rata-rata 0,561 0,119

2. Perhitungan Reduced variate (Koreksi


Variasi) Untuk Periode Ulang Tiga
Tahun
5. Perhitungan Curah Hujan Rencana
Harian Curah hujan rencana dapat
dihitung:

3. Penentuan Reduced Mean (Koreksi


Rata- Rata) nilai koreksi rata-rata dapat
diketahui dengan Rumus:

Dimana Nilai m= Urutan Sample Dari rumus tersebut diperoleh nilai


Urutan sample I, curah hujan rencana harian 28,365
mm/hari.

Urutan sample IV, 3.3.2. Debit Air Limpasan


Debit limpasan adalah jumlah volume
air yang akan masuk ke front kerja
Urutan sample III,
persatuan waktu.
1. Intensitas Hujan
Urutan sample II, Perhitungan intensitas hujan
mengunakan rumus Mononobe dengan
parameter yang dibutuhkan adalah
Urutan sample V, frekuensi curah hujan dan waktu
konsentrasi, intensitas hujan dapat
4. Perhitungan Reduced Standar dihitung dengan rumus :
Deviation (Koreksi simpangan)
Koreksi Simpangan dapat dilakukan
dengan cara menjumlahkan nilai dari
pengurangan dari Yn dengan rata-rata
Yn. Koreksi simpangan.

Tabel 3.3 Perhitungan Koreksi


Simpangan
Perhitungan dengan rumus Monobe
M Reduced (Yn-Ynr)2
diperoleh nilai intensitas hujan rencana
Mean
adalah 9,845 mm/ jam. Dari data-data yang
1 1,101 0,291
telah diproses maka nilai debit limpasan
2 0,754 0,037 dapat dilihat pada Tabel 3.4. Dengan
3 0,521 0,002 mengunakan rumus debit Limpasan sebagai
4 0,321 0,058 berikut:
1. Jumlah cadangan batubara pada design
pit limit PT. BSL yaitu 8.648.498,740
MT, dengan jumlah volume
overburden 32.445.124,998 BCM
berada pada SR kumulatif 3,75 BCM/
MT.
Tabel 3.4 Nilai Debit Air Limpasan 2. Target produksi perusahan perbulan
No DTH (km²) Debit air 80.000 MT dan SR 3,75 BCM/MT.
limpasan Penambangan dimulai pada awal tahun
(m³/jam) 2020, bulan januari 2020 produksi
1 0,174 1.544,400 batubara berdasarkan rancangan
2 0,273 2.419,200 mencapai 87.156,16 MT volume
3 0,295 2.617,200 overburden 323.362,28 BCM pada SR
3,71 BCM/MT, bulan februari 2020
Keterangan : produksi batubara berdasarkan
DTH = Daerah tangkapan hujan rancangan mencapai 88.975,40 MT
volume overburden 325.780,83 BCM
2. Sumuran pada SR 3,66 BCM/MT, dan pada
Air yang masuk ke lokasi akhir quarterly 1 bulan maret 2020
penambangan dapat ditangani dengan produksi batubara berdasarkan
melakukan upaya mengeluarkan air yang rancangan mencapai 82.102,33 MT
masuk ke lokasi penambangan (Mine volume overburden 302.795,66 BCM
Dewatering System) dengan metode sistem pada SR 3,69 BCM/MT.
sumuran. Metode ini diterapkan untuk 3. Penanganan terhadap air yang masuk
membuang air yang masuk ke lokasi ketambang dianalisis dengan
penambangan yang kemudian dialirkan ke mengetahui curah hujan rencana
kolam penampungan melalui saluran perhari yaitu 25,26 mm/hari dianalisis
terbuka. Setelah air dalam kolam dari data curah hujan 5 tahun terakhir,
penampungan penuh kemudian dipompa sehingga diperoleh hasil prediksi air
keluar area penambangan. yang masuk ke tambang pada sequence
Sumuran pada area penambangan I adalah 1.544,400 m3/jam jadi untuk
dibuat berdasarkan debit air limpasan, mengatasi air yang masuk maka di
kapasitas pompa, serta waktu pemompaan. design bentuk sump dengan kapasitas
Rekomendasi dimensi sumuran yang 13.000 m3, air yang masuk ke tambang
diberikan berdasarkan atas debit pompa. pada sequence II adalah 2.419,200
Adapun pompa yang digunakan adalah m3/jam dan pada sequence III adalah
Multiflo MFC-360 dengan debit optimal 2.617,200 m3/jam jadi untuk mengatasi
244,800 m3/jam dengan asumsi waktu air yang masuk maka didesain bentuk
pemompaan 8 jam/hari maka dapat sump dengan kapasitas 22.875 m3.
diperhitungkan dimensi sumuran pada 4.2 Saran
Tabel 3.5. Dari kegiatan penelitian yang telah
Tabel 3.5 Volume Sumuran dilakukan, penulis memberikan saran untuk
No Luas Luas Tinggi Sudut Volume perencanaan design harus memperhatikan
atas
(m2)
Bawah
(m2)
(m) (o) (m3) kemampuan alat dan medan lahan yang
1 2 3 4 5=(1x2)/ 2 (3) akan di exploitasi, sedangkan untuk
1 3500 3000 4 60 13.000 pengerjaan dilapangan hendaknya mengacu
2 3600 2500 7 60 22.875
3 3600 2500 7 60 22.875 pada apa yang telah dibuat dan
direncanakan sehingga dapat mencapai
4. Penutup target produksi.
4.2 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan Daftar Pustaka
pembahasan, maka penulis simpulkan Hartman, H.L. 1979. Introductory Mining
sebagai berikut: Engineering, John Wiley and Sons,
New York
Arif, I. dan Adisoma, G.S. 2002. Buku Ajar
TA – 424 Perencanaan Tambang.
Bandung, Institut Teknologi
Bandung.
Tenriajeng, A. T. 2003. Pemindahan Tanah
Mekanis. Jakarta : Gunadarma.
Suwandhi, A. 2004. Perencanaan Sistem
Penyaliran Tambang. Bandung,
Institut Teknologi Bandung.
Notosiswoyo, Sudarto. 2005. Dkk. Metode
perhitungan cadangan. Institut
Teknologi Bandung.
A. Muri Yusuf. 2005. Metodologi
Penelitian. Padang : UNP Press.
Nurhakim, 2008, perencanaan dan
permodelan tambang, Universitas
Lambung Mengkurat.
Badan Standarisasi Nasional. Pedoman
Pelaporan, Sumberdaya, dan
Cadangan Batubara.
SNI.No.5015:2011.
Indonesianto, Yanto. 2014. “Pemindahan
Tanah Mekanis” Yogyakarta: UPN
“Veteran”. Yogyakarta.
Aryanda Dadang., dkk. 2014.”Perancangan
Sequence Penambangan Batubara
Untuk Memenuhi Target Produksi
Bulanan Studi Kasus: Bara 14 Seam
C PT. Fajar Bumi Sakti, Kalimantan
Timur” Jurnal Geosains, Vol. 6, No.
02.
Hamdan, Muhamad. 2016. “Quarterly Plan
Penambangan Batubara Tahun 2016
Pada Pit Sr4 Mine Project PT. Bara
Anugrah Sejahtera Kabupaten Muara
Enim,Simatera Selatan”
UNP.Universitas negeri Padang.

Anda mungkin juga menyukai