ROKI BINOLA
1710024427038
Judul Desain Pit Tambang Air Laya Barat Untuk Memenuhi Target Produksi
Tahun 2018 Pt. Bukit Asam (Persero) Tbk Sumatera Selatan
Penulis Kiki Gusmaningsih1,*, Murad Murad1, And Dedi Yulhendra1
jurnal e
ISSN 2302-3333
Tahun 2018
Latar Belakang 1. Dalam upaya pencapaian target produksi dan pemanfaatan cadangan
Masalah yang ada di PT. Bukit Asam, maka sangat diperlukan perencanaan
tambang yang tepat. Salah satu aspek terpenting dalam perencanaan
tambang adalah perancangan (desain) pit tambang.
2. Semakin besarnya permintaan pasar akan penggunaan batubara
memicu PT. BA untuk meningkatkan target produksi pertahun. Target
produksi batubara pada Tambang Air Laya Barat tahun 2017 sebesar
3.500.000 Ton batubara dan 20.750.000 BCM overburden. Tahun
2018 meningkat menjadi 5.500.000 Ton batubara dan 33.000.000
BCM overburden. Berdasarkan kondisi tersebut saat ini perusahaan
membutuhkan pertimbangan opsi desain pit untuk tahun 2018.
Penentuan target produksi perbulan, jumlah unit yang bekerja, serta
keuntungan yang akan didapat.
Metodologi Jenis penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian terapan (Applied
Penelitian Research).
Data primer
1. data cycle time alat tambang utama yaitu alat gali muat dan alat
angkut yang digunakan untuk menentukan produktivitas alat
Data sekunder
1. topografi daerah penelitian,
2. peta lokasi daerah penelitian,
3. data curah hujan,
4. kontur struktur,
5. spesifikasi alat,
6. data geoteknik dan tarif biaya penggalian overburden dan batubara
Tujuan Penelitian 1. membuat bentuk desain pit Tambang Air Laya Barat
setiap bulannya
Air Laya Barat PT. Bukit Asam (Persero), Tbk tahun 2018.
Tinjuan Pustaka 1. Perhitungan Geometri Jalan Angkut
Pada pit Tambang Air Laya Barat alat angkut terbesar yang digunakan
adalah dump truck Komatsu HD 785, sehingga dijadikan acuan untuk
menentukan lebar jalan. Grade yang digunakan adalah 8%, jalur yang
diinginkan sebanyak 2 jalur, maka lebar jalan angkut dapat dihitung
sesuai ketentuan The American Association of State Highway and
Transportation Officials (AASHTO):
Wb
R =
sin ∝
4,950
10,1 =
sin ∝
Sin ∝ = 0,49
∝ = 29,34o
Fa = Ad sin ∝
= 2,150 meter × sin 29,34o
= 1,05 meter
Fb = Ab sin ∝
= 3,190 meter × sin 29,34o
= 1,56 meter
C = Z=1/2 (U + fa + fb)
= (4,325 m + 1,05 m + 1,56 m)/2
= 3,47 meter
Lt = n (U +Fa + Fb + Z ) + C
= 2 (4,325 m + 1,05 m + 1,56 m + 3,47 m) + 3,47 m
= 20,81 m + 3,47 m
= 24,28 meter ≈ 25 meter
4. Keuntungan Perusahaan
Total biaya penjualan batubara = Rp. 7.403.987.221.897
Total biaya pengupasan OB = Rp. 1.285.969.138.002
Total biaya produksi batubara = Rp. 97.182.467.072
Keuntungan = Total biaya penjualan batubara – (Total biaya pengupasan
overburden + Total biaya produksi batubara)
Keuntungan = Rp. 7.403.987.221.897 – (Rp.1.285.969.138.002 + Rp.
97.182.467.072)
Keuntungan=Rp. 6.020.835.616.822
Relevansi Peneliti juga akan menghitung Produktivitas Alat Muat dan Alat Angkut
untuk menentukan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Alat.
JURNAL 2
Judul Kajian Teknis Dan Perencanaan Biaya Produksi Alat Muat Dan
Alat Angkut Pada Kegiatan Pengupasan Overburden
Penambangan Batubara Di Pt. Karbindo Abesyapradhi
Penulis Toni Mayyondra1, Murad2, Fadhilah2
ISSN
Latar Belakang Kegiatan produksi pengupasan overburden belum optimal. Hal ini
Masalah disebabkan karena tidak optimalnya penggunaan peralatan yang
terlihat dari adanya alat muat yang menunggu di lapangan, hal ini
akan berdampak pada tingginya biaya penambangan
Metodologi Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian terapan, dalam
Penelitian rangka mengatasi masalah nyata dan langkah-langkah perbaikan
bagi suatu aspek kehidupan yang dipandang perlu diperbaiki.
a. Populasi
Populasi dari penelitian ini yaitu alat muat dan alat angkut yang
bekerja pada kegiatan pengupasan overburden di PT. Karbindo
Abesyapradhi.
b. Sampel
Sampel pada penelitian adalah Exc. Komatsu PC 1800, Exc.
Komatsu PC 300, DT. Euclid R60, dan DT. Terex TA40.
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui Effisiensi kerja alat muat dan alat angkut
secara actual
2. Total produktivitas alat muat dan alat angkut secara aktual
3. Besarnya biaya produksi alat muat dan alat angkut untuk
mengupas overburden sesuai dengan target produksi
Tinjauan Pustaka a. Produktivitas Alat Muat dan Alat Angkut
1) Produktivitas alat muat
q = q1 x K
Keterangan :
q = Kapasitas Bucket (bcm)
q1= Kapasitas Bucket (teoritis)
K=Faktor Koreksi Bucket (faktor pengisian)
b. Keserasian Kerja
produksi alat angkut
MF = 1 =
produksi alat muat
n x Na x Cm
MF =
Nm x Cmt
Keterangan:
MF = Faktor keserasian kerja
Cm = Waktu edar alat muat
Cmt = Waktu edar alat angkut
Na = Jumlah alat angkut
Nm = Jumlah alat muat
n = banyak pengisisan bucket alat muat ke alat angkut
Hasil dan Perhitungan Effisiensi Kerja Alat Muat dan Alat Angkut
Pembahasan Secara Aktual
Diketahui:
q = ql × k
= 10,1 m3 × 0,8
= 8,08 m3
b) Produksi Excavator
q x 3600 x E
Q=
cm
Q = 418,80 BCM/jam
Diketahui:
C = n x ql x k
= 3 x 10,1 m3 x 0,8
= 24,24 m3
c x 3600 x E
Q= x SF
cmt
24,24 x 3600 x 0,64
Q= x 0,76
629,64
Q = 67,41 BCM/jam
Relevansi Peneliti juga akan menilai keserasian alat muat dan alat angkut
dapat digunakan dengan rumus Match Factor.
JURNAL 3
Judul Kajian Teknis Optimasi Produksi Alat Gali Muat dan Alat Angkut
Pada Kegiatan Pengupasan Overburden Berdasarkan Efisiensi Biaya
Operasional Di Pit Barat PT. Allied Indo Coal Jaya Kota Sawahlunto
Penulis Dita Aprilia Istiqamah*, Mulya Gusman1**
Match Factor
Match Factor dapat dihitung dengan :
Na x ctm x n
MF =
CTa x Nm
Keterangan:
n = Jumlah pemuatan
Na = Jumlah alat angkut (unit)
Nm = Jumlah alat gali muat (unit)
Keserasian hubungan kerja antara alat gali muat dan alat angkut dapat
dilihat dari Tabel
Efisiensi Kerja
Eff kerja = (Wke/Wkt) x 100%
Keterangan :
Wke = Waktu kerja efektif (Wke = Wkt – (Whd + Whdt))
Whd = Waktu hambatan yang dapat dihindari
Wkt = Waktu kerja yang tersedia
Whdt = Waktu kerja yang tidak dapat dihindari
Jam kerja efektif dalam 1 bulan adalah 258,75 jam, maka: Pa = 45,24
bcm/jam x 258,75 jam x 3 dump truck = 35.117,55 bcm.
Match Factor
Na x ctm x n
MF =
CTa x Nm
Diketahui :
Na = 3 dump truck
CTm = 22,7 detik
n = 5,5
CTa = 8,21 menit = 501 detik
Nm = 1
3 x 22,7 x 5,5
MF =
501 x 1
MF = 0,75
Biaya Operasional Alat Gali Muat dan Alat Angkut
Alat Gali Muat Excavator CAT 330D2 L
Judul Evaluasi Biaya Dan Kebutuhan Alat Angkut Dan Alat Muat
Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (Overburden) Pit B PT. Bina Bara
Sejahtera Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi
Bengkulu
Penulis Fachrur Isgianda1,*, Sumarya1, and Heri Prabowo1
ISSN 2302-3333
jurnal
Tahun
Latar Belakang Excavator Komatsu PC 300 dan alat angkut ADT Volvo BM A35C
Masalah belum mencapai target produksi yaitu sebesar 175.000 bcm/bulan
Keterangan:
q = kapasitas produksi alat gali muat (BCM/jam)
q = Kapasitas bucket alat gali muat (m³)
q1 = Kapasitas munjung bucket (m³)
E = Efisiensi optimal (%)
SF =Swell Factor
CTm = Cycle Time Alat muat (detik)
Keterangan:
q = Produksi persiklus alata angkut (Bcm)
n = Jumlah pengisian oleh bucket
q1 = Kapasitas bucket (m3)
K = Faktor pengisian bucket (%)
Keterangan:
Q = kapasitas produksi alat gali angkut (BCM/jam)
q = Kapasitas bucket alat gali muat (m³)
q1 = Kapasitas munjung bucket (m³)
E = Efisiensi optimal (%)
SF =Swell Factor
CTa = Cycle Time Alat angkut (detik)
Tahun 2019
Latar Belakang Produksi yang dicapai selama 2 bulan terakhir terhitung bulan Oktober dan
Masalah November masih jauh dari target perusahaan perbulannya dengan
pencapaian produksi bulan Oktober yaitu 114.580 BCM dari target
produksi 210.000 BCM, dan pencapaian produksi bulan November yaitu
143.772 BCM dari target produksi 210.000 BCM.
Metodologi Data Primer
Penelitian 1. Cycle time alat gali muat Excavator Komatsu PC 400 dan alat angkut
DT Mitsubishi Fuso PS200
2. Dokumentasi
Data sekunder
1. Sejarah perusahaan
2. Struktur organisasi perusahaan
3. Kondisi geologi dan statigrafi perusahaan
4. Spesifikasi alat
5. Jam kerja produktif perusahaan
6. Harga Bahan Bakar
7. Upah Operator
8. Biaya Sewa Alat Mekanis
Perhitungan Produksi
Menurut Bara Mukthi Pratama (2011) perhitungan produksi dapat dicari
dengan rumus sebagai berikut :
Produksi = Schedule jam kerja x PA x UA x Produktivitas
Keterangan :
Produksi = Hasil kerja persatuan waktu (BCM/shift)
Schedule jam kerja = Waktu kerja tersedia (jam)
PA = Ketersediaan fisik alat
UA = Ketersediaan penggunaan alat
Produktivitas = Hasil kerja persatuan waktu (BCM/jam)
a. DT Z05
3600
Q= xqxE
CT
3600
= x 14,96 BCM × 0,65
716,46
= 48,81 BCM
Sedangkan untuk produksi/shift alat angkut muat dapat dicari dengan cara
sebagai berikut :
Produksi = schedule jam kerja x produktivitas x PA x UA
= 9 Jam x 48,81 BCM/Jam x 66 %
= 289,93 BCM/shift
b. DT Z03
Sedangkan untuk produksi/shift alat angkut muat dapat dicari dengan cara
sebagai berikut :
Produksi = schedule jam kerja x produktivitas x PA x UA
= 9 Jam x 70,66 BCM/Jam x 64 %
= 278,38 BCM/shift
c. DT Z02
Sedangkan untuk produksi/shift alat angkut muat dapat dicari dengan cara
sebagai berikut :
Produksi = schedule jam kerja x produktivitas x PA x UA
= 9 Jam x 47,36 BCM/Jam x 61 %
= 260,01 BCM/shift
d. DT Z06
Sedangkan untuk produksi/shift alat angkut muat dapat dicari dengan cara
sebagai berikut :
Produksi = schedule jam kerja x produktivitas x PA x UA
= 9 Jam x 48,43 BCM/Jam x 61 %
= 265,88 BCM/shift
e. DT Z04
Sedangkan untuk produksi/shift alat angkut muat dapat dicari dengan cara
sebagai berikut :
Produksi = schedule jam kerja x produktivitas x PA x UA
= 9 Jam x 47,26 BCM/Jam x 57 %
= 242,44 BCM/shift
Biaya Operasional
Rekapitulasi Biaya Operasi
Dari tabel di atas dapat dilihat biaya produksi OB perjam Komatsu PC 400
dan alat angkut Mitsubishi Fuso 220 PS sebesar Rp 2.624.655,-/Jam. Dengan
diperoleh data produksi perjam dan total biaya produksi sehingga dapat
dihitung biaya pengupasan OB per BCM nya, yaitu dengan cara membagi
total biaya penambangan dengan jumlah produksi.
Biaya pengupasan OB
Biaya pengupasan =
jumlah produksi
Rp . 2.624 .665 ,/ jam
= = Rp 6.835,-/BCM
383,97 bcm/ jam
Maka biaya operasional pengupasan overburden di PT. Kamalindo
Sompurna per BCM yaitu Rp 6.835,-
Relevansi Peneliti juga akan menghitung biaya operasi pada saat alat dioperasikan
mulai dari biaya bahan bakar , biaya pelumnas , biaya perbaikan dan
perawatan , upah operator.
RANCANGAN PENELITIAN
1. Produksi yang dicapai selama 2 bulan terakhir terhitung bulan Oktober dan November
masih jauh dari target perusahaan perbulannya
2. Penggunaan alat tambang yang tidak optimal akan menimbulkan dampak pada target
produksi yang ingin dicapai dan biaya yang dikeluarkan.
1. Menghitung produksi OB alat gali muat Komatsu PC 400 dan alat angkut Mitsubshi
Fuso 220 PS.
2. Biaya yang di hitung adalah biaya teknis yang berhubungan dengan produksi OB yaitu
biaya rental alat gali muat dan alat angkut, biaya BBM, dan upah operator.
e x I x kb
Pm = 3600
Ctm
Keterangan :
Alat Angkut
e x I x kd
Pa = x 60
Cta
Keterangan :
= Kb x n (Jumlah pemuatan)
2. Match Factor
Match Factor dapat dihitung dengan :
Na x ctm x n
MF =
CTa x Nm
Keterangan:
n = Jumlah pemuatan
Na = Jumlah alat angkut (unit)
Nm = Jumlah alat gali muat (unit)
3. Keserasian Kerja
produksi alat angkut
MF = 1 =
produksi alat muat
n x Na x Cm
MF =
Nm x Cmt
Keterangan:
MF = Faktor keserasian kerja
Cm = Waktu edar alat muat
Cmt = Waktu edar alat angkut
Na = Jumlah alat angkut
Nm = Jumlah alat muat
n = banyak pengisisan bucket alat muat ke alat angkut
Keterangan:
q = Produksi persiklus alata angkut (Bcm)
n = Jumlah pengisian oleh bucket
q1 = Kapasitas bucket (m3)
K = Faktor pengisian bucket (%)
Untuk mencari kemampuan produktivitas alat angkut dapat dihitung menggunakan rumus:
3600
Q = x q x E x SF
CTa
3600
Q = x (q1 x k)E x SF
CTa
Keterangan:
Q = kapasitas produksi alat gali angkut (BCM/jam)
q = Kapasitas bucket alat gali muat (m³)
q1 = Kapasitas munjung bucket (m³)
E = Efisiensi optimal (%)
SF =Swell Factor
CTa = Cycle Time Alat angkut (detik)
6. Efisiensi Kerja
Adapun persamaan yang didapat digunakan untuk menghitung efisiensi kerja adalah sebagai
berikut.
We = Wtp – (Whd + Wtd)
We
Ek = x 100%
Wtp
Keterangan:
We = Waktu kerja Efektif (menit)
Wtp = Waktu kerja yang tersedia (menit)
Whd = Waktu hanbatan yang dapat dihindari (menit)
Wtd = Waktu hambatan yang tidak dapat dihindari (menit)
Ek = Efisiensi kerja (%)
7. Perhitungan Produksi
Menurut Bara Mukthi Pratama (2011) perhitungan produksi dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut :
Produksi = Schedule jam kerja x PA x UA x Produktivitas
Keterangan :
Produksi = Hasil kerja persatuan waktu (BCM/shift)
Schedule jam kerja = Waktu kerja tersedia (jam)
PA = Ketersediaan fisik alat
UA = Ketersediaan penggunaan alat
Produktivitas = Hasil kerja persatuan waktu (BCM/jam)
8. Biaya Operasi (Operating Cost) Biaya operasi peralatan adalah biaya yang timbul pada
saat alat dioperasikan. Biaya ini terdiri dari :
Biaya minyak pelumas = Minyak pelumas perjam x harga minyak pelumas tempat.
Biaya filter = Harga filter yang dimaksud dibagi interval waktu penggantian filter