Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia pertambangan, Indonesia memang dikenal sebagai


negara yang kaya dengan kandungan mineral yang siap ditambang kapan
saja. Indonesia menempati posisi produsen terbesar kedua untuk komoditas
timah, posisi terbesar keempat untuk komoditas tembaga, posisi kelima
untuk komoditas nikel, posisi terbesar ketujuh untuk komoditas emas, dan
posisi kedelapan untuk komoditas batubara.

Di Indonesia, endapan Batubara yang bernilai ekonomis terdapat di


cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk
pulau Sumatera dan Kalimantan). Batubara ini terbentuk dari endapan
gambut pada iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip dengan kondisi
kini. Badan geologi nasional memperkirakan indonesia masih memiliki 160
miliar ton cadangan batubara yang belum di eksplorasi. Cadangan tersebut
sebagian besar berada di kalimantan timur, kalimantan selatan dan sumatera
selatan. Namun upaya eksplorasi batubara kerap terkendala status lahan
tambang. Daerah daerah tempat cadangan batubara sebagian besar berada di
kawasan hutan konservasi. Rata rata produksi pertambangan batubara di
indonesia mencapai 300 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, sekitar 10 %
untuk kebutuhan energi dalam negeri, dan sebagian besar sisanya (90 %
lebih) di ekspor ke luar negeri.
Sumber daya batubara dihitung berdasarkan sebaran dan ketebalan
tiap seam-nya. Perhitungan menggunakan metode gabungan volumetrik
yang disederhanakan. Perhitungan dilakukan untuk mengetahui jumlah
sumberdaya batubara yang ada serta produktifitas alat gali dan alat muat.

Kegiatan penambangan batubara merupakan kegiatan yang


berorientasi pada keuntungan, untuk itu perusahaan berupaya mencari
pendapatan semaksimal mungkin dengan cost seminimal mungkin sehingga
didapat selisih antara pendapatan dan cost yang besar mengingat batubara
merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable)
dengan kata lain industri pertambangan batubara memiliki keterbatasan
jumlah cadangan, lokasi, jenis serta kualitasnya. Dalam mengendalikan
proses produksi, perusahaan memerlukan perhitungan-perhitungan biaya
yang bertujuan agar manajemen dapat mengatur pengeluaran biaya dengan
efektif serta berupaya meminimalkan jumlah pengeluaran selama kegiatan
produksi.

Produktivitas adalah laju material yang dapat dipindahkan atau


dialirkan persatuan waktu (biasanya per jam). Umumnya pemindahan
material dihitung berdasarkan volume (*m3 atau cuyd), sedangkan pada
batubara biasanya kapasitas produksi dinyatakan dalam ton. Kapasitas alat
adalah jumlah material yang dapat diisi, di muat atau diangkut oleh suatu
alat. Pabrik pembuatan alat akan memberikan spesifikasi unit alat
termasuk kapasitas teoritisnya. Kapasitas alat berkaitan erat dengan jenis
material yang diisi, dimuat dan diangkut, baik berupa tanah maupun batu
lepas, hal ini disebabkan oleh setiap material memiliki sifat pengembangan
material yang berbeda-beda. Semakin besar produktivitas suatu alat maka
akan semakin besar hasil produksinya.

Melihat potensi perkembangan perusahaan pertambangan di


Kalimantan Tengah. Salah satu perusahaan pertambangan Batubara yang
terletak di ,Kecamatan Dusun Timur , Kabupaten Barito Timur, yaitu PT.
Rimau Energy Mining, maka sangatlah memungkinkan bagi Mahasiswa
Teknik Pertambangan mendapatkan suatu peluang untuk menambah
pengetahuan di bidang pertambangan serta memberi pengalaman kerja di
sebuah perusahaan pertambangan.

Oleh sebab itu, penyusun mengambil judul “Optimalisasi


Produktivitas Alat Gali Muat dan Angkut Overburden pada kegiatan
penambangan batubara dalam Mencapai Target Produksi di Pit Putut
Tawuluh PT. Rimau Energy Mining, Desa Jaweten Kecamatan Dusun
Timur , Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah ”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah pada laporan Kerja Praktik ini adalah:

1. Bagaimana Produktivitas Alat Gali-Muat Dan Angkut Overburden di


PT. Rimau Energy Mining Pit Putut Tawuluh ?
2. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas alat gali muat
dan angkut untuk optimalisasi produktivitas alat ?

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Adapun maksud dari kegiatan Kerja Praktik ini adalah sebagai
berikut:
1. Secara Akademis, kegiatan kerja praktik ini dilakukan untuk
memenuhi kurikulum pada Universitas Palangka Raya, Fakultas
Teknik, Jurusan Teknik Pertambangan sebagai salah satu syarat
menyelesaikan Studi Strata Satu Teknik Pertambangan
2. Secara Aktual, kegiatan kerja praktik ini dilakukan untuk
mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di perkuliahan (secara
Teori) di lapangan sehingga diharapkan dapat menambah ilmu
dan pengalaman tentang kegiatan-kegiatan pertambangan yang
ada di dunia kerja secara aktual nantinya.
3. Kegiatan Kerja Praktik ini juga dapat dijadikan bahan
pertimbangan tentang masalah-masalah yang ada dalam industri
pertambangan, sehingga dapat menjadi referensi dalam
melaksanakan kegiatan penelitian Tugas Akhir selanjutnya.
4. Adapun maksud dari dilaksanakannya Kerja Praktik ini adalah
untuk mengetahui alat angkut dan alat muat Overburden yang
digunakan, kemampuan produksi dari alat tersebut, faktor yang
menjadi penghambat dalam mencapai suatu target produksi dan
juga untuk mendapatkan solusi mengatasi faktor-faktor
penghambat yang mempengaruhi target produksi Overburden di
PT. Rimau Energy Mining.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan Kerja Praktik ini adalah sebagai


berikut:

1. Mengenal jenis-jenis alat gali muat dan alat angkut Overburden


serta produktivitas alat pada PT. Rimau Energy Mining .
2. Menghitung produktivitas alat gali muat dan angkut overburden
di Pit Putut Tawuluh , PT. Rimau Energy Mining.
3. Mengetahui faktor keserasian alat gali muat dan alat angkut
Overburden dan faktor yang mempengaruhi sehingga
terhambatnya target produksi pada PT. Rimau Energy Mining

1.4 Batasan Masalah


Adapun kegiatan Kerja Praktek dengan judul ini dibatasi
sebagai berikut:
1. Produktivitas alat muat yang diamati selama kegiatan kerja
praktik berlangsung adalah kegiatan pemuatan pada area Pit
Putut Tawuluh , PT. Rimau Energy Mining.
2. Kegiatan dibatasi hanya pada ruang lingkup Pit Putut Tawuluh ,
PT. Rimau Energy Mining tanpa analisa secara mendalam .
3. Data pengamatan diambil pada shift siang
1.5 Manfaat
Manfaat dari pengamatan yang dilakukan ini adalah untuk
mengetahui waktu edar (cycle time) alat gali muat dan angkut,
mengetahui keserasian alat gali muat dan alat angkut, serta
mengetahui apa saja yang menjadi penghambat dan upaya
mengatasinya dalam kegiatan hauling Overburden.

Manfaat untuk mahasiswa :

a. Secara teoritis bermanfaat untuk teori-teori dan kegiatan yang


sebenarnya di lapangan.
b. Secara praktis bermanfaat untuk melihat bentuk sebenarnya dari
alat gali muat dan angkut.
c. Bermanfaat menambah keterampilan dan mendapat pengalaman
langsung di PT. Rimau Energy Mining.
d. Bermanfaat untuk melatih diri untuk bekerja secara disiplin dan
bertanggung jawab terhadap berbagai aktivitas yang dilakukan
selama kerja praktik.

Manfaat Untuk Perusahaan :


a. Untuk mengetahui waktu edar (cycle time) waktu pengambilan
Batubara dan pengangkutan sehingga bisa dioptimalkan.
Untuk mengetahui dan memahami upaya bagaimana mengatasi
hambatan-hambatan yang mempengaruhi sinkronisasi alat gali
muat dan angkut sehingga dapat digunakan oleh perusahaan
untuk menjadi referensi dan produksi dapat lebih optimal.

Anda mungkin juga menyukai