Dalam dunia pertambangan, Indonesia memang dikenal sebagai
negara yang kaya dengan kandungan mineral yang siap ditambang kapan saja. Indonesia menempati posisi produsen terbesar kedua untuk komoditas timah, posisi terbesar keempat untuk komoditas tembaga, posisi kelima untuk komoditas nikel, posisi terbesar ketujuh untuk komoditas emas, dan posisi kedelapan untuk komoditas batubara.
Di Indonesia, endapan Batubara yang bernilai ekonomis terdapat di
cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk pulau Sumatera dan Kalimantan). Batubara ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip dengan kondisi kini. Badan geologi nasional memperkirakan indonesia masih memiliki 160 miliar ton cadangan batubara yang belum di eksplorasi. Cadangan tersebut sebagian besar berada di kalimantan timur, kalimantan selatan dan sumatera selatan. Namun upaya eksplorasi batubara kerap terkendala status lahan tambang. Daerah daerah tempat cadangan batubara sebagian besar berada di kawasan hutan konservasi. Rata rata produksi pertambangan batubara di indonesia mencapai 300 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, sekitar 10 % untuk kebutuhan energi dalam negeri, dan sebagian besar sisanya (90 % lebih) di ekspor ke luar negeri. Sumber daya batubara dihitung berdasarkan sebaran dan ketebalan tiap seam-nya. Perhitungan menggunakan metode gabungan volumetrik yang disederhanakan. Perhitungan dilakukan untuk mengetahui jumlah sumberdaya batubara yang ada serta produktifitas alat gali dan alat muat.
Kegiatan penambangan batubara merupakan kegiatan yang
berorientasi pada keuntungan, untuk itu perusahaan berupaya mencari pendapatan semaksimal mungkin dengan cost seminimal mungkin sehingga didapat selisih antara pendapatan dan cost yang besar mengingat batubara merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable) dengan kata lain industri pertambangan batubara memiliki keterbatasan jumlah cadangan, lokasi, jenis serta kualitasnya. Dalam mengendalikan proses produksi, perusahaan memerlukan perhitungan-perhitungan biaya yang bertujuan agar manajemen dapat mengatur pengeluaran biaya dengan efektif serta berupaya meminimalkan jumlah pengeluaran selama kegiatan produksi.
Produktivitas adalah laju material yang dapat dipindahkan atau
dialirkan persatuan waktu (biasanya per jam). Umumnya pemindahan material dihitung berdasarkan volume (*m3 atau cuyd), sedangkan pada batubara biasanya kapasitas produksi dinyatakan dalam ton. Kapasitas alat adalah jumlah material yang dapat diisi, di muat atau diangkut oleh suatu alat. Pabrik pembuatan alat akan memberikan spesifikasi unit alat termasuk kapasitas teoritisnya. Kapasitas alat berkaitan erat dengan jenis material yang diisi, dimuat dan diangkut, baik berupa tanah maupun batu lepas, hal ini disebabkan oleh setiap material memiliki sifat pengembangan material yang berbeda-beda. Semakin besar produktivitas suatu alat maka akan semakin besar hasil produksinya.
Melihat potensi perkembangan perusahaan pertambangan di
Kalimantan Tengah. Salah satu perusahaan pertambangan Batubara yang terletak di ,Kecamatan Dusun Timur , Kabupaten Barito Timur, yaitu PT. Rimau Energy Mining, maka sangatlah memungkinkan bagi Mahasiswa Teknik Pertambangan mendapatkan suatu peluang untuk menambah pengetahuan di bidang pertambangan serta memberi pengalaman kerja di sebuah perusahaan pertambangan.
Oleh sebab itu, penyusun mengambil judul “Optimalisasi
Produktivitas Alat Gali Muat dan Angkut Overburden pada kegiatan penambangan batubara dalam Mencapai Target Produksi di Pit Putut Tawuluh PT. Rimau Energy Mining, Desa Jaweten Kecamatan Dusun Timur , Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah ”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah pada laporan Kerja Praktik ini adalah:
1. Bagaimana Produktivitas Alat Gali-Muat Dan Angkut Overburden di
PT. Rimau Energy Mining Pit Putut Tawuluh ? 2. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas alat gali muat dan angkut untuk optimalisasi produktivitas alat ?
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud Adapun maksud dari kegiatan Kerja Praktik ini adalah sebagai berikut: 1. Secara Akademis, kegiatan kerja praktik ini dilakukan untuk memenuhi kurikulum pada Universitas Palangka Raya, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Pertambangan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Studi Strata Satu Teknik Pertambangan 2. Secara Aktual, kegiatan kerja praktik ini dilakukan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di perkuliahan (secara Teori) di lapangan sehingga diharapkan dapat menambah ilmu dan pengalaman tentang kegiatan-kegiatan pertambangan yang ada di dunia kerja secara aktual nantinya. 3. Kegiatan Kerja Praktik ini juga dapat dijadikan bahan pertimbangan tentang masalah-masalah yang ada dalam industri pertambangan, sehingga dapat menjadi referensi dalam melaksanakan kegiatan penelitian Tugas Akhir selanjutnya. 4. Adapun maksud dari dilaksanakannya Kerja Praktik ini adalah untuk mengetahui alat angkut dan alat muat Overburden yang digunakan, kemampuan produksi dari alat tersebut, faktor yang menjadi penghambat dalam mencapai suatu target produksi dan juga untuk mendapatkan solusi mengatasi faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi target produksi Overburden di PT. Rimau Energy Mining.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan Kerja Praktik ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengenal jenis-jenis alat gali muat dan alat angkut Overburden
serta produktivitas alat pada PT. Rimau Energy Mining . 2. Menghitung produktivitas alat gali muat dan angkut overburden di Pit Putut Tawuluh , PT. Rimau Energy Mining. 3. Mengetahui faktor keserasian alat gali muat dan alat angkut Overburden dan faktor yang mempengaruhi sehingga terhambatnya target produksi pada PT. Rimau Energy Mining
1.4 Batasan Masalah
Adapun kegiatan Kerja Praktek dengan judul ini dibatasi sebagai berikut: 1. Produktivitas alat muat yang diamati selama kegiatan kerja praktik berlangsung adalah kegiatan pemuatan pada area Pit Putut Tawuluh , PT. Rimau Energy Mining. 2. Kegiatan dibatasi hanya pada ruang lingkup Pit Putut Tawuluh , PT. Rimau Energy Mining tanpa analisa secara mendalam . 3. Data pengamatan diambil pada shift siang 1.5 Manfaat Manfaat dari pengamatan yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui waktu edar (cycle time) alat gali muat dan angkut, mengetahui keserasian alat gali muat dan alat angkut, serta mengetahui apa saja yang menjadi penghambat dan upaya mengatasinya dalam kegiatan hauling Overburden.
Manfaat untuk mahasiswa :
a. Secara teoritis bermanfaat untuk teori-teori dan kegiatan yang
sebenarnya di lapangan. b. Secara praktis bermanfaat untuk melihat bentuk sebenarnya dari alat gali muat dan angkut. c. Bermanfaat menambah keterampilan dan mendapat pengalaman langsung di PT. Rimau Energy Mining. d. Bermanfaat untuk melatih diri untuk bekerja secara disiplin dan bertanggung jawab terhadap berbagai aktivitas yang dilakukan selama kerja praktik.
Manfaat Untuk Perusahaan :
a. Untuk mengetahui waktu edar (cycle time) waktu pengambilan Batubara dan pengangkutan sehingga bisa dioptimalkan. Untuk mengetahui dan memahami upaya bagaimana mengatasi hambatan-hambatan yang mempengaruhi sinkronisasi alat gali muat dan angkut sehingga dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjadi referensi dan produksi dapat lebih optimal.