SARI
PT. Otie Eya Abadi adalah salah satu tambang nikel yang berlokasi di
Desa Siumbatu, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi
Tengah. PT. Otie Eya Abadi merupakan salah satu tambang yang tergabung
kedalam grup usaha PT. IMIP. Produk utama hasil penambangan dari
perusahaan ini berupa bijih nikel dijual langsung ke PT. IMIP.
Tujuan dari dilaksanakannya kerja praktik di PT Otie Eya abadi adalah
untuk mengetahui nilai produktivitas dari alat gali-muat dan angkut yang
digunakan oleh perusahaan dalam melaksanakan kegiatan penambangan.
Selain produktivitas, nilai keserasian antara alat gali-muat dan angkut turut diteliti
ketika beroperasi. Hal ini dapat mempengaruhi untuk menentukan tercapainya
target yang telah ditentukan dalam perharinya.
PT. Otie Eya Abadi dalam menjalankan kegiatan penambangannya
menerapkan alat mekanis untuk menambang bijih nikel ataupun mengupas over
burden. Dalam pengupasan over burden, diterapkan alat mekanis berupa
Excavator Komatsu PC 400 sebagai alat gali muat dan ADT Kmatsu HM 400
untuk mengangkut material penutup. Keserasian antara kedua alat tersebut
diperoleh sebesar 0,877 yang menyebabkan alat muat lebih lama menunggu
dibandingkan alat angkut.
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-nya
penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktik yang berjudul “Evaluasi
Produktivitas Alat Gali-Muat dan Angkut Pada Pengupasan Over Burden
Penambangan Bijih Nikel di PT. Otie Eya Abadi Desa Siumbatu, Kecamatan
Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah” Laporan ini
dibuat untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Kerja Praktik (TTA-300)
pada Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam
Bandung.
Penyusunan laporan kerja praktik ini tidak lepas dari bantuan beberapa
pihak atas segala bentuk bimbingan dan bantuan yang diberikan oleh jajaran
Program Studi Teknik Pertambangan Unisba, diantaranya :
1. Bapak Dono Guntoro, M.T selaku ketua Prodi Teknik Pertambangan
Universitas Islam Bandung
2. Bapak Indra Karna Wijaksana, S,Pd., S.T.,M.T. selaku Sekretaris
Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung
3. Ibu Elfida Moralista, S.Si, M.T Selaku kordinator kerja praktik yang
senantiasa membimbing dan banyak membantu penulis dalam
kelancaran kerja praktik.
4. Bapak Ir. Zaenal, M.T selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan dan arahan-arahan selama bimbingan.
Kemudian penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bapak
yang telah membimbing dan memberikan arahan pada saat pelaksanaan kerja
praktik di PT. Otie Eya Abadi
1. Bapak Dodi Lan Tapi, S.T M.T selaku General Manajer PT. Otie Eya
Abadi..
2. Bapak Nandy Raya Mangun S.T selaku pembimbing kerja praktik.
3. Bapak Fazar Adzan S.T selaku pembimbing kerja praktik.
4. Pihak Pihak lain di PT. Otie Eya Abadi yang turut memberikan arahan
dan bimibingan serta membantu kelancaran kerja praktik.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis
miliki, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
oleh penulis agar kedepannya dapat lebih baik lagi dalam penyusunan laporan.
Semoga laporan kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
terkait.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber : Geominerba,2018
Gambar 3.1
Profil Laterit
Keterangan :
CTm = Waktu edar alat gali-muat (menit)
tl = Waktu pemuatan(menit)
tsl = Waktu swing ketika berisi material (menit)
ta = Waktu angkut (menit)
td = Waktu dumping (menit)
ta = Waktu swing ketika dumping (menit)
3.5.3 Waktu Edar Alat Angkut
Setiap alat yang digunakan memiliki waktu edar alat angkut. Waktu edar
alat angkut meliputi waktu muat, angkut isi, manuver, menumpahkan material,
angkut kosong, menunggu di tempat pengisian dan manuver di tempat pengisian
material. Adapun persamaan yang digunakan antara lain :
Keterangan :
CTa = Waktu edar alat angkut (menit)
tma = Waktu manuver untuk dimuat (menit)
tl = Waktu memuat (menit)
ta = Waktu mengangkut isi (menit)
tmd = Waktu mengatur posisi untuk menumpahkan isi (menit)
td = Waktu dumping (menit)
tb = Waktu kembali kosong (menit)
3.5.4 Jam Kerja Efektif
Jam kerja efektf merupakan efisiensi waktu dikalikan dengan jumlah jam
kerja yang tersedia. Untuk menghitung efisiensi waktu kerja alat muat dan alat
angkut yang tidak produktif pada jam kerja tersedia.
3.5.5 Ketersediaan dan Penggunaan Alat
Ketersedian alat merupakan faktor yang menunjukan kondisi alat-alat
mekanis yang digunakan dalam pekerjaan dengan memperhatikan kehilangan
waktu selama waktu kerja dari suatu alat tersebut yang terdiri dari jam
perbaikaan (repair) dan jam kerja tersedia (standby hours). Ketersediaan alat
dapat di bagi dalam beberapa bagian sebagai berikut (Partanto Prodjosumarto,
1995):
1. Ketersedian Mekanik (Mechanical Availability)
Kesediaan mekanik (M.A) ini menunjukan secara nyata kesedian alat
karena adanya akibat masalah mekanik, persamaan dan kesediaan
mekanik adalah sebagai berikut:
We
M.A = x 100 %
We + R
Keterangan :
We = Waktu kerja alat (jam)
R = Waktu perbaikan alat (jam)
2. Keadaan Fisik (Physical Availability)
Mengenai keadaan fisik alat yang dipergunakan dalam operasi. Faktor ini
meliputi adanya pengaruh dari segala waktu akibat permasalahan yang ada,
persamaan keadaan fisik (PA) adalah sebagai berikut ini :
We+S
P.A = x 100 %
We + R+S
Keterangan :
S = Waktu alat siap (jam)
3. Keadaan Pemakaian (Use of Availability)
Keadaan pemakaian menunjukan jumlah persen waktu yang
dipergunakan oleh suatu alat untuk beroperasi pada saat alat tersebut
dipergunakan, adapun persamaan dari ketersedian pemakaian (AU) adalah
sebagai berikut:
We
A.U = x 100 %
We+S
ƿloose
SF= x 100 %
ƿinsitu
Keterangan :
SF = Faktor Pengembangan
Ƿ = Density (Ton/Bcm)
Tabel 5.1
Density dan Swell Factor dari berbagai Material
Density
No Macam Material Swell Factor
(lb/cu yd)
1 Bauksit 2700-4325 0,75
2 Tanah Liat Basah 2300 0,85
3 Batubara Bituminus 1900 0,74
4 Bijih Tembaga 3800 0,74
5 Tanah Biasa Kering 2800 0,85
6 Granit 4500 0,67-0,56
7 Lumpur 2160-2970 0,83
8 Pasir Kering 2200-3250 0,89
Sumber: Partanto Projosumarto,1993.
Keterangan :
FF = Faktor Pengisian (%)
Hma = Kapasitas atau Volume alat muat nyata (LCM)
Hmt = Kapasitas atau Volume alat muat teoritis (LCM)
Pm= P1m x nm
Keterangan :
Pm = Produksi alat muat (BCM/jam)
P1m = Produktivitas alat muat (BCM/jam/alat)
nm = Efisiensi kerja mekanis alat muat (alat)
3.5.9.2 Produktivitas Alat Angkut
Produktivitas alat angkut dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan di bawah ini:
Ea x 60 x (Hmt x np x FFm) x SF
P1a =
Ca
Keterangan :
P1a = Produktivitas alat angkut (BCM/alat)
Ea = Efisiensi kerja mekanis alat angkut (%)
FFm = Faktor pengisian bucket alat muat (%)
Hmt = Kapasita bucket alat muat teoritis (LCm)
SF = Faktor pengembangan (%)
np = Banyak pemuatan
Ca = Cycle time alat angkut (menit)
Sedangkan untuk menghitung Produksi alat muat dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Pa= P1a x na
Keterangan :
Pa = Produksi alat angkut (BCM/jam)
P1a = Produktivitas alat angkut (BCM/jam/alat)
na = Jumlah alat angkut (Alat)
3.5.10 Sinkroninasi Alat Muat dan Alat Angkut (Match Factor)
Ketika alat muat dan angkut saling bekerja diharapkan efisiensinya 100 %
artinya alat muat dan alat angkut tidak saling menunggu atau waktu tunggu dan
waktu edar semakin berkurang. Terdapat beberapa kriteria terkait dengan Match
Factor, yakni sebagai berikut :
1. MF = 1, berarti faktor kerja alat muat dan alat angkut sama, sehingga
tidak ada waktu tunggu lagi bagi kedua alat mekanis tersebut.
2. MF > 1 berarti faktor kerja alat muat 100% dan faktor kerja alat angkut
kurang dari 100% atau kemempuan alat muat lebih besar dari
kemampuan alat angkut, akibatnya waktu tunggu alat angkut besar.
3. MF < 1, berarti faktor kerja alat muat lebih kecil dari 100% dan faktor kerja
alat angkut 100% atau dengan kata lain kemampuan alat angkut lebih
besar daripada kemampuan alat muat.
Untuk menghitung besarnya suatu nilai Match Factor dapat digunakan
persamaan berikut :
Na x Ltm
MF =
Nm x Cta
Keterangan:
Na = Jumlah alat angkut (unit)
Nm = Jumlah alat muat (unit)
Cta = Waktu edar alat angkut (menit)
Ltm = Waktu pemuatan alat muat (menit)
BAB IV
KEGIATAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Berdasarkan dengan data yang diperoleh dari hasil kegiatan kerja praktik,
maka akan dibahas beberapa hal sebagai berikut :
4.2.1 Pemuatan
Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan kerja praktik di PT Otie Eya
Abadi pemuatan material tanah penutup dilakukan dengan menggunakan alat
muat berupa Excavator Komatsu PC 400 dengan kapasitas bucket sebesar 1,8
m3. Aktivitas pemuatan dilakukan mulai pukul 07.00 – 17.00 WITA.
1. Perhitungan Waktu Kerja Efektif
Untuk menghitung waktu efektif, maka perlu diketahui waktu produktif dan
waktu hambatan dari alat muat tersebut. Berikut ini disajikan waktu
produktif dari alat muat di PT Otie Eya Abadi:
Tabel 4.1
Waktu Produktif Alat Muat
Waktu Waktu
Hari Kegiatan Waktu Jam produktif produktif (jam
(jam/hari) / bulan)
Kerja 07.00 - 12.00 5
Senin Istirahat 12.00 - 13.00 1 9 36
Kerja 13.00 - 17.00 4
Kerja 07.00 - 12.00 5
Selasa Istirahat 12.00 - 13.00 1 9 36
Kerja 13.00 - 17.00 4
Kerja 07.00 - 12.00 5
Rabu Istirahat 12.00 - 13.00 1 9 36
Kerja 13.00 - 17.00 4
Kerja 07.00 - 12.00 5
Kamis Istirahat 12.00 - 13.00 1 9 36
Kerja 13.00 - 17.00 4
Kerja 07.00 - 11.00 4
Jumat Istirahat 11.00 - 13.00 2 8 24
Kerja 13.00 - 17.00 4
Kerja 07.00 - 12.00 5
Sabtu Istirahat 12.00 - 13.00 1 9 36
Kerja 13.00 - 17.00 4
Kerja 07.00 - 12.00 5
Minggu Istirahat 12.00 - 13.00 1 9 36
Kerja 13.00 - 17.00 4
Total 240
Sumber : Kegiatan Kerja Praktik PT OEA, 2019
= 64 %
W
8. Effective Utilization (UE) = x 100%
W+R+S
151,87
= x 100%
151,87+ 2,43+85,704
= 63,3 %
Tabel 4.2
Efisiensi Excavator
Waktu Waktu
Standby Repair AI PA UA EA
Parameter Efektif Produktif
(jam) (Jam) (%) (%) (%) (%)
(Jam) (Jam)
Hari/jam 5,06 2,85 0,08 8 98,4 98,9 64 63,3
Keterangan :
Pm = Produktivitas alat muat (Ton/jam/alat)
Eff = Efisiensi kerja mekanis alat muat (%)
FFm = Faktor pengisian bucket (%)
Hm = Kapasitas bucket teoritis (LCM)
SF = Faktor pengembangan (%)
Cm = Cycle time alat muat (Detik)
𝜌i = Density Insitu (ton/BCM)
Maka produktivitas dari Excavator PC 400 adalah sebagai berikut :
Eff x 3600 x Hm x FFm x SF x ρi
Pm =
Cm
0,633 x 3600 x 2,8 x 0,912 x 0,805 x 1,47
=
27,68 detik
= 248,77 ton/jam/alat
Berdasarkan hasil perhitungan maka produktivitas alat muat dalam waktu
satu jam sebesar 248,77 ton untuk satu alat.
Tabel 4.3
Produktivitas Excavator
Waktu Produktivitas Produksi = Produktivitas x n Alat
Per jam 248,77 ton/jam/alat 248,77 ton/jam/alat
Per hari 5.970,48 ton/hari/alat 5.970,48 ton/hari/alat
Per bulan 179.114,4 ton/bulan/alat 179.144,4 ton/bulan/alat
Sumber : Data Hasil Pengolahan Kegiatan Kerja Praktik PT OEA, 2019
4.2.2 Pengangkutan
Berdasarkan hasil pengamatan dari kegiatan kerja praktik di PT OTI EYA
ABADI alat mekanis yang digunakan untuk aktivitas pengangkutan yaitu tipe
ADT Komatsu HM400 yang memiliki kapasitas bak sebesar 24 m3. Kegiatan
pengangkutan yang dilakukan mulai dari jam 06.30 WITA untuk maintenance dan
aktivitasnya dimulai dari 07.00 – 17.00 WITA. Dalam aktivitas pengangkutan
tersebut menggunakan 2 ADT dengan tipe alat yang sama untuk 1 loading point.
Dalam satu ritase (waktu yang diperlukan alat mulai dari loading point-dumping-
loading point) disesuaikan dengan keadaan jalan, jarak dari loading point ke
dumping, dan kemiringan.
1. Perhitungan Waktu Kerja Efektif
Untuk menghitung waktu efektif dari alat angkut, maka perlu diketahui
waktu produktif dan waktu hambatan dari alat tersebut. Berikut
merupakan waktu produktif dari alat angkut yang terdapat pada PT OTI
EYA ABADI :
Tabel 4.4
Waktu Produktif Alat Angkut
Waktu Waktu
Hari Kegiatan Waktu Jam produktif produktif (jam
(jam/hari) / bulan)
Kerja 07.00 - 12.00 5
Senin Istirahat 12.00 - 13.00 1 9 36
Kerja 13.00 - 17.00 4
Kerja 07.00 - 12.00 5
Selasa 9 36
Istirahat 12.00 - 13.00 1
Waktu Waktu
Hari Kegiatan Waktu Jam produktif produktif (jam
(jam/hari) / bulan)
Kerja 13.00 - 17.00 4
Kerja 07.00 - 12.00 5
Rabu Istirahat 12.00 - 13.00 1 9 36
Kerja 13.00 - 17.00 4
Kerja 07.00 - 12.00 5
Kamis Istirahat 12.00 - 13.00 1 9 36
Kerja 13.00 - 17.00 4
Kerja 07.00 - 11.00 4
Jumat Istirahat 11.00 - 13.00 2 8 24
Kerja 13.00 - 17.00 4
Kerja 07.00 - 12.00 5
Sabtu Istirahat 12.00 - 13.00 1 9 36
Kerja 13.00 - 17.00 4
Kerja 07.00 - 12.00 5
Minggu Istirahat 12.00 - 13.00 1 9 36
Kerja 13.00 - 17.00 4
Total 240
Sumber : Kegiatan Kerja Praktik PT OEA, 2019
= 97,95 %
W
7. Use Of Availability (UA) = x 100%
W+S
195.84
= x 100%
195,84+41,21
= 82,61 %
W
8. Effective Utilization (UE) = x 100%
W+R+S
195,84
= x 100%
195,84+4,95+41,21
= 80,92 %
Tabel 4.5
Efisiensi Artic Dump Truck
Waktu Waktu
Standby Repair AI PA UA EA
Parameter Efektif Produktif
(Jam) (Jam) (%) (%) (%) (%)
(Jam) (Jam)
Hari/jam 6,53 1,37 0,16 8 97,5 97,95 82,61 80,92
Bulan/jam 195,84 41,21 4,95 240 97,5 97,95 82,61 80.92
Sumber : Data Hasil Pengolahan Kegiatan Kerja Praktik PT OEA, 2019
Keterangan :
Pa = Produktivitas alat angkut (Ton/jam/alat)
np = Banyaknya pengisian
Ea = Efisiensi kerja mekanis alat angkut (%)
FFm = Faktor pengisian bucket (%)
Hm = Kapasitas bucket teoritis (LCM)
SF = Faktor pengembangan (%)
Ca = Cycle time alat angkut (Detik)
𝜌i = Density Insitu (ton/BCM)
Maka produktivitas dari ADT Komatsu HM400 adalah sebagai berikut :
Ea x 3600 x (np x Hm x FFm) x SFx ρi
Pa =
Ca
na x ltm
MF =
nm x Ca
ltm = np x Cm
Keterangan :
MF = Match Factor
na = Jumlah alat angkut
np = Banyaknya pemuatan
nm = Jumlah alat muat
Ha = Kapasitas alat angkut (m3)
Hm = Kapasitas bucket teoritis (m3)
Ltm = Waktu isi alat muat (Detik)
Ca = Cycle time alat angkut (Detik)
Cm = Cycle time alat muat (Detik)
Versi 1
ltm = np x Cm
= 5 x 27,68 Detik
= 138,4 Detik
na x ltm
MF =
nm x Ca
2 x 138,4
=
1 x 355,34
= 0,77
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan kerja praktik yang telah dilakukan, maka
dapat dipaparkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Metode penambangan yang diterapkan oleh PT OTI EYA ABADI untuk
menambang bahan galian yakni menggunakan Stripping Minning
Methode, Selective Minning Methode dan Back Filling Methode.
2. Karakteristik material yang ditambang berupa soil dan limonit dengan
kenampakan fisik berwarna coklat kemerahan dan memiliki tekstur
berupa clay serta saprolit dengan kenampakan fisik berwarna coklat
kekuningan dengan tekstur semi clay dan terdapat beberapa material
ukuran bongkah. Bagian terbawah terdapat Bedrock dengan kondisi
masih berupa batuan ultrabasa utuh dengan warna abu sampai hitam
kehijauan.
3. Alat gali muat yang digunakan untuk menambang adalah Excavator tipe
Komatsu PC 400 untuk pengupasan material penutup, Komatsu PC 300
untuk mengambil ore, Kobelco SK 200 dan SK 320 digunakan untuk
pemilahan ore. Sedangkan alat angkut yang dipakai berupa ADT
Komatsu HM 400 untuk mengangkut material penutup, Alat angkut tipe
HINO 500 dan 700 untuk mengangkut ore menuju stockpile.
4. Produktivitas dari alat muat Excavator tipe Komatsu PC 400 sebesar
84,85 ton/jam/alat. Sedangkan produktivitas dari alat angkut berupa ADT
tipe Komatsu HM 400 sebesar 46,65 ton/jam/alat.
5. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai match factor dari alat muat dan alat
angkut sebesar 0,877.
5.2 Saran
Berdasarkan pengamatan pada kegiatan kerja praktik yang telah
dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Perlu dilakukannya pemadatan jalan secara maksimal mengingat material
tanah di lokasi penambangan memiliki load capacity yang relatif lebih
kecil dibandingkan dengan ground pressure, dengan upaya tersebut
maka potensi slip dan alat terbenam dapat diminimalisir.
2. Dari lokasi kegiatan penambangan yang berada pada ketinggian yang
relatif tinggi dengan keadaan cuaca yang ekstrim dengan kabut yang
cukup tebal maka sebaiknya aktivitas dari alat mekanis sebaiknya
dihentikan karena akan membahayakan dari operator, alat ataupun
pengawas yang berada pada area tersebut.
3. Dalam pembuangan OB sebaiknya diperhatikan keadaan tempatnya dan
diberi batas, karena apabila tempat yang memiliki kemiringan relatif
curam maka akan menyebabkan alat tergelincir atau longsoran yang
mengakibatkan kerusakan pada hutan yang disekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA